Stephen Tong - Konvensi Injil Nasional

advertisement
Edisi
5
8 NOV 2013
Dari meja redaksi….
KPIN Batam - 3 September 2013
Pdt.Dr. Stephen Tong sedang menaiki mimbar di tengah hujan
M
“Kuasa Penginjil!”
elanjutkan sesi ketujuh KIN, maka pada sesi
keduabelas KIN hari keempat ini Pdt. Stephen
Tong kembali menguraikan karya Allah
Tritunggal. Alkitab mencatat bahwa ketiga Pribadi
Allah Tritunggal terlibat di dalam ketiga karya besar
Allah yang dibahas kemarin. Berkenaan dengan
penciptaan, misalnya, maka Yohanes 1:3 mencatat
bahwa “Segala sesuatu dicipta oleh Dia [Firman]
dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan,” dan Kejadian 1:2
juga mencatat bahwa “Roh Allah melayang-layang
di atas permukaan air.” Demikian pula dengan
penebusan. Yesaya 43:3 menuliskan bahwa TUHAN
KIN Flash
Allah, Allah Israel, adalah sang Juru Selamat. Maka
kita dapat simpulkan bahwa ketiga pribadi Allah
Tritunggal bekerja sama di dalam ketiga karya Allah
– mencipta, menebus, dan mewahyukan. Bahkan
Pdt. Stephen Tong menegaskan bahwa di luar Allah
Tritunggal tidak ada yang mencipta, menebus,
dan mewahyukan. Lalu mengapakah dikatakan
setiap pribadi Allah Tritunggal mengerjakan karya
yang berbeda? Ini hanyalah titik penekanan yang
berbeda. Seluruh pribadi Allah Tritunggal terlibat
mengerjakan ketiga karya besar Allah tersebut,
Bersambung ke hal.7
More refreshed, half-way through KIN! Many continue to be blessed, having their hearts and minds keep
being saturated by the Word of God. Rev. Aiter compares the first Adam to the second and last Adam,
Christ, and shows that while both were tempted, the second Adam, contrary to the first, chose the way
of self-denial. Christ sets an example for us so that we live out the way of the cross. Rev. Sutjipto Subeno
calls our attention that humanistic mysticism has started to contaminate the effort of evangelism. The
mystical union of believers to Christ differ from humanistic mysticism; while the latter is man’s self-effort
to divinize himself, believers’ union with Christ is made possible because of the work of the Triune God,
resulting in man’s realization of their sins, their repentance, and their obedience to God. Warning that
often times our prayers still reflect our sinful desires, Rev. Romeo Mazo calls all church leaders to be
willing to suffer, even to the point of death, for God and for the proclamation of His gospel. Ev. Jimmy
Pardede calls all pastors to preach the true gospel to their congregation as genuine revival is impossible
without true realization of what sin is. Since many in the church no longer knows God truly, many church
worships nowadays have become abomination for God and scoffed by unbelievers. Rev. Stephen Tong
reminds us that Christ, who has been bestowed with authority in heavens and on earth, is the One who has
given us mandate to evangelize. Therefore, Christians, knowing that they have been given power by God,
must preach the gospel confidently and courageously. Furthermore, Rev. Stephen Tong stresses that Christ
crucified, and no other, should be the message of our gospel preaching! (dt)
Melihat antusiasme setiap
peserta KIN 2013 sungguh
merupakan suatu syukur
yang luar biasa. Empat
hari perjalanan KIN 2013
memberikan berbagai
pengalaman yang begitu
luar biasa. Pembicaraan
melalui perkenalan setiap
peserta dari berbagai
daerah sungguh hal yang
sangat kami harapkan.
Inilah wadah kita bisa
bersinergi dalam panggilan
misi Allah, yaitu membawa
Injil, bukan hanya di
Indonesia, tetapi kepada
seluruh dunia.
Seluruh Panitia sangat
bersyukur untuk banyaknya
peserta yang sangat
membantu Panitia di
dalam menjalankan
tugasnya. Kerja sama yang
ditunjukkan membuat
kami sangat merasakan
persekutuan di dalam
kasih dan pengertian
untuk mengelola seluruh
acara Konvensi ini. Kami
tentu mengharapkan para
rekan peserta lainnya
bisa semakin menopang
pelayanan semua rekan
Panitia yang pada dasarnya
adalah para pelayan
sukarela, setiap jemaat
yang rela meluangkan
waktu, cuti bekerja, demi
untuk bisa mengerjakan
pekerjaan Tuhan yang besar
ini. Pengorbanan mereka
kiranya boleh menjadi
contoh yang baik bagi
setiap peserta.
Kami tim redaksi juga
berharap agar kita semua
boleh terus dikuatkan oleh
Tuhan untuk dapat terus
belajar di dalam sesisesi yang begitu banyak
mencerdaskan iman kita
dan memperlengkapi
setiap kita melayani Tuhan
di tempat kita masingmasing seturut rencana dan
kehendak-Nya. Immanuel.
Redaksi.
SEKILAS
L i p u ta n S e putar K IN
KIN
“Mari kita bicarakan Injil , Mari kita beritakan Injil !”
(Persiapan Kebaktian Pembaruan Iman Nasional, Jakarta)
L
iputan seputar KIN kali ini ingin kami
ajak para rekan sekerja kami, para
hamba Tuhan yang hadir dari berbagai
daerah yang mewakili kehadiran para hamba
Tuhan seluruh Indonesia sebagai peserta
Konvensi Injil Nasional untuk melihat dari
lebih dekat persiapan Kebaktian Pembaruan
Iman Nasional (KPIN) Jakarta yang akan
diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal
9 November 2013 ini. Siang ini kami
berkesempatan berbincang-bincang dengan
Ketua Pelaksana KPIN Jakarta, Bapak
Mas Agung ; yang kami temui di sela-sela
kesibukan beliau yang juga terlibat di KIN.
Apakah yang dapat Bapak bagikan kepada
para peserta KIN berkenaan dengan ide dan
gagasan tentang KPIN secara umum?
Saya secara pribadi pertama kali mendengar
ide tentang KPIN dari Bapak Pdt. Dr. Stephen
Tong sekitar bulan April 2012. Pdt Stephen
Tong menaruh keprihatinan yang mendalam
tentang hidup dan kesaksian orang Kristen
dewasa ini. Apalagi kesaksian-kesaksian
orang Kristen yang dikaitkan dengan
pemberitaan Injil dan model kebaktiankebaktian penginjilan (KKR) dewasa ini.
Orang-orang Kristen yang bersaksi di dalam
model kebaktian-kebaktian semacam itu
sering kali ada tendensi menjadikan dirinya
lebih penting di hadapan Tuhan daripada
berita yang disaksikan. Pengalaman lebih
penting dari Injil dan firman Tuhan. Apa
yang hilang dari model kesaksian-kesaksian
semacam itu adalah membawa orang
percaya lebih mengenal Kristus dan firmanNya lebih mendalam lagi. Pengalaman dan
diri sendiri diagungkan dan ditinggikan;
bukan Kristus dan Injil-Nya. Ini merupakan
persoalan pertama yang seharusnya
menggelisahkan gereja dan para pimpinan
gereja.
Yang kedua adalah masalah pertobatan.
Dewasa ini pertobatan telah sangat
direduksi oleh sebagian kalangan orang
Kristen. Pertobatan sejati yang seharusnya
menuntut manusia berhenti berbuat dosa,
berhenti berbuat jahat, tetapi suka hidup
dalam kesucian telah diganti dan direduksi
dengan berbagai pengalaman spiritualitas
yang dangkal dan pengalaman-pengalaman
yang tidak didasarkan pada ajaran Alkitab.
Ada banyak model pertobatan yang palsu.
Ada orang yang setiap kali KKR selalu berbuat
seolah-olah dia bertobat, namun setelah
selesai kebaktian dia lebih berani berbuat
dosa lagi dari sebelumnya, lalu bertobat
lagi, berbuat dosa lagi, dan seterusnya.
Tentu saja ini bukan pertobatan! Ini adalah
2
kemunafikan.
Saya
percaya
kenyataan-kenyataan
semacam inilah yang kemudian mendorong
Pdt. Stephen Tong untuk mengajak,
mengundang, dan mendorong agar semua
orang Kristen, semua sinode, semua gereja
untuk kembali kepada model kesaksian
dan pertobatan yang sesuai dengan ajaran
firman Tuhan. Pertobatan yang benar adalah
pertobatan karena akibat pendengaran
akan firman Tuhan!
Apakah yang menjadi keunikan kesaksian di
dalam KPIN selama ini?
Kalau kita perhatikan KPIN selama ini,
Pdt. Stephen Tong selalu mengundang Ev.
Michael Liu untuk bersaksi. Seorang anak
muda yang dibesarkan di New York. Apa
yang disaksikan bukan diri seorang “Michael
Liu” melainkan “bagaimana Tuhan Allah
telah mengubah seorang berdosa”; dari
seorang anak muda yang awalnya kelihatan
begitu kenal Kitab Suci, namun suatu saat
meninggalkan Tuhan dan hidup di dalam
dosa. Oleh kasih karunia dan belas kasihan
Tuhan Allah, anak muda ini dipimpin Tuhan
kembali kepada Kristus melalui khotbahkhotbah Pdt. Stephen Tong yang dia dengar
berulang-ulang sampai puluhan bahkan
ratusan kali. Setelah dengar firman, timbul
takut akan Tuhan Allah dalam hatinya. Dia
berubah dan berjanji tidak pernah kembali
lagi pada cara hidup yang lama. Sejak
hari itu dengan penuh kegairahan setiap
hari memberitakan Injil Kristus dengan
membagi-bagikan traktat kepada orang yang
belum percaya. Saya kira model pertobatan
semacam ini sangat penting bagi kehidupan
orang Kristen yang sungguh-sungguh. Sekali
lagi, kesaksian harus membawa manusia
kembali kepada Kristus dan mengakibatkan
manusia berhenti berbuat dosa karena
takut akan Allah.
Melalui kesaksian Michael yang dijadikan
teladan oleh Pdt. Stephen Tong, maka beliau
ingin memberikan dorongan dan harapan
kepada orang Kristen, khususnya kepada
kalangan muda , bagaimanapun orang muda
jatuh dalam dosa, bagaimanapun rusaknya
moral dan tingkah laku anak muda, di
dalam Kristus ada pengampunan dosa dan
pembaruan. Kristus yang telah mengubah
Michael adalah Kristus yang sama, yang
akan mengubah berjuta-juta anak muda
di Indonesia. Inilah berita yang ingin
disampaikan melalui kesaksian Michael.
Jakarta kali ini dengan KPIN di kota-kota
lain?
KPIN Jakarta merupakan kota ke-68 dari
100 kota yang direncanakan; baik kota
besar maupun kecil yang dikunjungi oleh
Pdt. Dr. Stephen Tong dalam rangka KPIN,
sebagaimana visi yang beliau terima dan
digerakkan oleh Tuhan. Selama 67 kota yang
sudah dilewati, kita menyaksikan ada satu
kesamaan yang unik, yakni di setiap tempat
yang dikunjungi, manusia begitu haus akan
firman Tuhan. Baik kota besar maupun kecil
– sama! Bahkan terjadi di beberapa kota,
ada orang yang harus berjalan kaki sehari
penuh untuk tiba di lokasi berlangsungnya
KPIN dan setelah selesai acara mereka
harus berjalan kaki sehari penuh lagi
kembali ke tempat tinggal mereka. Kami
juga menemukan hal yang sama pada saat
kami melakukan pengamatan atas jumlah
orang yang berespons terhadap firman
Tuhan. Satu hal pasti yang kami sangat
yakin adalah bahwa KPIN ini memang
rencana Tuhan, dipimpin oleh Tuhan, dan
untuk kemuliaan Tuhan.
Selama KPIN di 67 kota yang sudah lewat,
kami sangat bersyukur kepada Tuhan Allah.
Kami menyaksikan banyak sinode, gereja,
hamba Tuhan, penatua, majelis gereja,
dan orang-orang percaya telah diberkati
melalui KPIN. Banyak gereja dibangunkan
dan dikuatkan. Banyak orang Kristen
diteguhkan, banyak orang belum percaya
dimenangkan bagi Kristus.
KPIN Jakarta kali ini sangat penting,
karena pelaksanaannya bersamaan dengan
dilangsungkannya Konvensi Injil Nasional.
Melalui kesempatan ini, kami rindu
membagikan visi, beban, dan semangat
dengan banyak hamba Tuhan di seluruh
Indonesia untuk menjadikan KPIN sebagai
bagian perjuangan bersama bagi Injil Tuhan
di dalam Kerajaan Allah.
Yang membedakan persiapan KPIN Jakarta
dengan kota-kota lain adalah konteksnya
dan tingkat kesulitannya yang berbeda.
Namun semangat bergantung kepada Tuhan
dan bersandar pada kuasa Roh Kudus melalui
doa di setiap kota tidaklah pernah kendor.
KPIN adalah peperangan dengan kuasa
dosa dan Iblis. Di tengah-tengah tantangan
kondisi kota Jakarta dan segala bentuk
kesulitan yang tidak mudah, kami mau
terus berjuang hingga Injil diberitakan pada
waktu-Nya. Dengan lokasi KPIN yang tidak
Apakah kesamaan dan perbedaan KPIN di
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
Bersambung ke hal.7
SEKILAS
KIN
Refleksi Hari ke-4
Renungan Pagi
Pdt. Aiter
pelayanan penginjilan bagi setiap hamba
Kristus di dunia ini.
Pdt. Aiter menyoroti mengenai pencobaan
yang dialami Tuhan Yesus di padang gurun.
Ada hal yang unik di sana, Tuhan Yesus
dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun
untuk dicobai padahal Adam dan Hawa
dicobai di Taman Eden. Uniknya yang diuji
di Taman Eden gagal, yang diuji di padang
gurun malah menang. Selain itu, Yesus
dibawa ke padang gurun padahal di padang
gurun tidak ada manusia. Allah tidak
menghendaki kalau Yesus diikat di suatu
tempat. Dan, sering kali Tuhan berbuat
seperti ini terhadap hamba Tuhan karena
Tuhan tidak ingin hamba Tuhan diikat
pelayanannya di satu tempat. Kemudian,
Pdt. Aiter juga menyatakan bagaimana di
padang gurun waktu Yesus dicobai, Yesus
menjawab dengan firman, sementara iblis
membawa Yesus ke bubungan Bait Allah
dan menawarkan firman yang palsu. Dan
di bagian akhir, Pdt. Aiter menyatakan
kesamaan pencobaan yang dilakukan
iblis mulai dari yang dialami oleh Adam
dan Hawa, umat Israel, dan Yesus, tetapi
dengan penyelesaian yang berbeda. Adam
dan Hawa serta umat Israel tidak mau
menyangkal diri, tetapi Yesus memilih jalan
penyangkalan diri, jalan salib. Jalan salib
satu-satunya yang harus kita lewati.
Sesi 13
Pdt. Sutjipto Subeno
Pdt. Sutjipto membicarakan bahaya
kontaminasi mistik terhadap penginjilan.
Memang Injil mengandung unsur mistik yang
benar seturut Alkitab, karena di dalamnya
mengandung sifat supranatural. Tetapi yang
dimaksud mistik di sini adalah pemahaman
supranatural dari dunia natural. Mistik
yang salah adalah mistik yang diinisiasi
oleh Iblis dengan menipu manusia agar
menghilangkan sifat mistik yang asli untuk
masuk ke dalam mistik yang palsu. Mistik
yang palsu ini dibangun di atas sifat berhala,
sifat yang paling dibenci oleh Tuhan, yaitu
keinginan manusia untuk menjadi sakti,
bisa seperti Allah. Inilah yang ditawarkan
oleh banyak Injil palsu pada zaman ini.
KIN harus menyuarakan Injil yang sejati.
Injil sejati adalah kembalinya manusia
kepada Allah. Injil adalah tindakan mistik,
di mana Roh Kudus bekerja menghidupkan
hati manusia yang sudah mati dan mengeras
(Yeh. 36:26-27) dan menyebabkan manusia
bisa berespons kepada Allah dengan benar,
bertobat, lalu belajar taat menjalankan
kehendak Allah dengan kuasa-Nya. Kiranya
hal inilah yang boleh menjadi kekuatan
Sesi 14
Pdt. Romeo Mazo
Pdt. Romeo Mazo mengajak setiap peserta
untuk melihat dan mengerti bagaimana
hidup berkorban demi untuk rela berkorban
demi Injil. Pdt. Romeo Mazo mengajak
setiap peserta untuk mengerti tentang
doa yang benar. Terkadang kita menjadi
hamba Tuhan hanya mau menikmati berkat,
kuasa, dan pertolongan Tuhan, tetapi
tidak mau mengalami berkorban untuk
Tuhan. Banyak orang Kristen hanya ingin
mendapatkan hal-hal yang menyenangkan,
tetapi begitu cepat dan mudah mengeluh
ketika Tuhan membiarkan kita masuk ke
dalam berbagai lembah kekelaman. Doa
sering kali mendemonstrasikan sifat dosa
manusia. Kita sering kali lebih berdoa
berteriak keras untuk kepentingan kita,
tetapi tidak sebegitu berteriak keras untuk
jiwa-jiwa yang terhilang. Kita tidak berdoa
menyatakan isi hati Tuhan, tetapi isi hati kita
sendiri. Pdt. Mazo mengakhiri khotbahnya
dengan menantang setiap pemberita Injil
untuk rela menderita, bahkan mati bagi
Tuhan. Siapkah kita meneladani Kristus?
Pdt. Aiter
Pdt. Sutjipto Subeno
Sesi 15
Ev. Jimmy Pardede
Ev. Jimmy, gembala sidang GRII Bandung
ini melakukan exposisi kitab Hosea. Ev.
Jimmy mengajak peserta menggumulkan
kerusakan iman yang terjadi di tengahtengah umat Israel yang tidak berbeda
dengan banyak situasi pada zaman ini.
Situasi orang Israel di zaman Hosea sangat
menyedihkan. Mereka hidup seperti
beribadah, tetapi sebenarnya mereka tidak
mengerti apa itu ibadah dan bagaimana
beribadah. Mereka tidak mengenal Allah
dengan benar, sehingga respons religius
mereka menjadi menyeleweng. Mereka
merasa sudah berbuat begitu baik, tetapi
Tuhan melihat itu menjijikkan. Berbagai
praktik ibadah hari ini mengalami
penyelewengan sedemikian. Gejala seperti
orang yang berguling-guling dan melolong
seperti binatang, lalu mengatakan itu
penuh Roh Kudus, sungguh merupakan
pelecehan terhadap pribadi dan pekerjaan
Roh Kudus. Kita perlu menjadi penginjil
yang membawa berita sejati. Kita perlu
mengajar kebenaran firman yang sejati
kepada jemaat.
Pdt. Romeo Mazo
Ev. Jimmy Pardede
“A gentleman is not disturbed by anything” (Aristotle)
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
3
GER AKAN REFORMASI
DALAM SEJAR AH Bagian 1
A
SEKILAS
KIN
oleh: Pdt. Dr. Stephen Tong
pakah Gerakan Reformasi itu? Apakah
Gerakan Reformasi adalah suatu
gerakan untuk mengubah sistem
masyarakat, kebudayaan, politik, atau
ekonomi? Jawabannya: Tidak! Apakah
Gerakan Reformasi mempunyai akibat
terhadap masyarakat, kebudayaan, politik,
dan ekonomi? Jawabannya: Ya!
Gerakan
Reformasi,
pertama-tama,
bukan
bertujuan
merombak
sistem
politik, kebudayaan, atau masyarakat,
sekalipun berdampak ke dalam seluruh
aspek kehidupan manusia. Kedua, apakah
reformasi adalah satu gerakan yang
hanya menyerang dan berusaha untuk
membereskan dosa-dosa yang diperbuat
oleh para uskup dan hirarki gereja Roma
saja? Jawabannya: Tidak! Ketiga, apakah
Gerakan Reformasi adalah suatu gerakan
yang bertujuan mendobrak segala wibawa
yang diturunkan dalam tradisi dan otoritas
pemimpin sehingga manusia boleh mencapai
kebebasan dan kehormatan sebesar
mungkin? Jawabannya: Tidak! Tetapi
apakah Gerakan Reformasi mengakibatkan
banyak tradisi dan banyak otoritas yang
harus dibongkar dan kebebasan manusia
dipulihkan kembali? Jawabannya: Ya!
Reformasi
bukan
bertujuan
untuk
membongkar
semua
tradisi,
semua
otoritas, dan semua kewibawaan yang ada
dalam hirarki agama. Tetapi akibatnya
tidak dapat dibendung lagi bahwa banyak
tradisi dan otoritas yang tidak sesuai
Alkitab harus diturunkan, sehingga manusia
memperoleh
kebebasan-kebebasan
kembali. Semua ini merupakan akibat
sampingan (side effect). Keempat, apakah
Gerakan Reformasi bertujuan untuk
menghentikan segala macam upacara dan
adat-adat gereja yang tidak sesuai dengan
Alkitab? Jawabannya: Tetap tidak! Tetapi
apakah Gerakan Reformasi mengakibatkan
terjadinya pengoreksian terhadap segala
macam upacara, adat, dan warisan-warisan
tradisi gereja? Jawabannya: Ya! Kita perlu
memiliki kejelasan apakah sebenarnya
Gerakan Reformasi itu. Setelah itu kita baru
dapat menyelami theologinya.
Apakah Gerakan Reformasi itu? Bagaimana
dan dari mana kita mengerti Gerakan
Reformasi yang sedemikian penting ini?
PENGERTIAN REFORMASI
Reformasi adalah satu gerakan yang
hendak mengembalikan kekristenan kepada
otoritas Alkitab, dengan iman kepercayaan
yang sesuai dengan prinsip-prinsip Wahyu
Allah dan mempertahankan kebenaran serta
pelaksanaan kebenaran. Ini merupakan
sesuatu gerakan yang begitu murni dan
memiliki tempat yang begitu penting
dalam sejarah gereja. Begitu bermakna,
begitu penting, begitu unik oleh karena
motivasinya begitu jujur dan murni, yaitu
ingin mengembalikan kekristenan kepada
Kitab Suci saja. Peristiwa dan Gerakan
Reformasi tidak boleh kita abaikan karena
Martin Luther melihat bahwa hanya dengan
doktrin atau ajaran yang berotoritaskan
Alkitab baru kita dapat mengatur segala
sesuatu. Ini adalah porosnya. Pada waktu
itu begitu banyak otoritas yang berusaha
mengontrol manusia dan manusia bersandar
padanya, sehingga manusia kehilangan
porosnya. Jikalau pemimpin gereja Roma
menyatakan pengampunan dosa, maka
umat merasa memperoleh penghiburan,
tetapi lebih besar lagi jikalau memiliki
surat pengampunan dosa yang berasal dari
Paus apalagi memiliki benda peninggalan
para rasul atau Yesus. Semua itu dianggap
suci dan menjadi tempat sandaran yang
kuat dan meneguhkan iman. Martin
Luther menyadari bahwa otoritas hanya
terdapat pada Alkitab. Oleh karena dari
Alkitab kita beroleh pengharapan iman.
Iman pengharapan berdasarkan Alkitab
sebagai otoritas tertinggi karena Alkitab
diwahyukan oleh Allah. Jikalau bukan Allah
yang mewahyukan Alkitab maka tidak ada
Firman Tuhan di dalam dunia. Jikalau tidak
ada Firman Tuhan maka kita akan kehilangan
otoritas yang sejati. Itulah sebabnya kita
harus kembali kepada otoritas Alkitab.
Pada saat kita kembali kepada Alkitab
barulah kita menyadari di mana letaknya
penyelewengan itu terjadi, baik di dalam
organisasi, upacara, tradisi, individu,
administrasi, kuasa politik, sosial, ekonomi,
kebudayaan, maupun dalam bidang-bidang
yang lain. Hanya dengan tolok ukur Alkitab,
kita dapat menilai segala sesuatu. Jelaslah
bahwa doktrin itu adalah suatu hal yang
penting dan tidak dapat diabaikan.
Reformasi melihat permasalahan dengan
tepat berdasarkan doktrin yang diajarkan
Alkitab. Seorang rohani adalah seseorang
yang melihat segala sesuatu dengan jelas
dan menerobosnya. Sebaliknya orang yang
tidak rohani tidak dapat melihat dengan
jelas akar permasalahannya dan hanya
melihat carang-carangnya. Seorang dokter
yang pandai akan segera melihat sumber
penyakit, bukan hanya gejalanya saja.
BEBERAPA HAL PENTING
Selanjutnya kita akan melihat lagi beberapa
hal yang penting dalam Gerakan Reformasi:
Pertama, Reformasi menyadari pentingnya
Anugerah
Allah.
Theologi
Anugerah
(Theology of Grace) ditegakkan kembali
oleh para reformator. Anugerah yang
tidak bersandarkan jasa manusia, tidak
bersandarkan kepada kelakuan manusia,
tidak bersandarkan segala kebajikan atau
usaha dari manusia, dan tidak bersandarkan
pergumulan manusia. Anugerah merupakan
suatu pemberian dari Allah secara cumacuma. Itulah anugerah. Bagi Martin Luther,
anugerah hanya boleh didefinisikan dan
menjadi jelas dalam satu kalimat, yaitu
pengampunan dosa. Jikalau pengampunan
adalah pengampunan dosa maka kita tidak
seharusnya membelinya dengan uang untuk
memperoleh karcis pengampunan dosa.
Martin Luther berjuang melepaskan manusia
dari hal-hal yang dibuat oleh manusia yang
sama sekali tidak Alkitabiah. Pandangan ini
sama dengan pandangan Calvin dan Zwingli,
yaitu Allah dengan cuma-cuma memberikan
pengampunan dosa, kelahiran baru, dan
memberikan pembenaran kepada manusia
yang berdosa. Semua reformator menerima
konsep anugerah ini. Tanpa penegakan
kembali konsep anugerah sesuai dengan
Alkitab, kita tidak mungkin mempunyai
hidup yang benar-benar memberikan
syukur dan kemuliaan dengan sesungguhnya
kepada Allah.
Kedua, para Reformator menekankan
pengertian tentang iman kepercayaan.
Iman
kepercayaan
bukan
semacam
pengakuan intelektual saja terhadap
doktrin yang dipaksakan. Bagi Martin
Luther, iman kepercayaan adalah sesuatu
penerimaan-atas-penerimaan
(The
acceptance of the acceptance) yang berarti
anugerah diberikan kepada kita, yaitu Allah
menerima orang berdosa. Konsep ini begitu
jelas tetapi tidak logis. Bagaimana Allah
yang suci, adil, dan bijak dapat menerima
orang berdosa? Orang berdosa diterima
dalam anugerah bukan oleh karena jasa
ataupun perbuatan manusia itu. Sekalipun
sulit dimengerti oleh rasio kita, namun
kita tetap boleh menerima bahwa Allah
berkenan menerima kita, itulah iman. Iman
justru menerima apa yang Kristus kerjakan
dan genapi untuk melayakkan kita.
Pentingnya hubungan antara iman dan
perbuatan ini menjadi dasar pemikiran
reformasi (Theology of Reformation). Dari
Reformasi kita menemukan bahwa tidak
ada theologi yang memperbolehkan kita
melarikan diri atau melalaikan diri dari
kewajiban untuk berbuat baik, sebaliknya
segala perbuatan baik kita merupakan
akibat dari iman kita dalam Kristus yang
memberikan hidup yang berbuah.
Orang yang menganggap diri sudah sempurna adalah orang yang tidak sempurna
4
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
SEKILAS
The Descent from the Cross,
Rubens
KIN
Anonym
L
P
eter Paul Rubens (1577-1640) termasuk salah seorang pelukis
terbesar dalam sejarah. Karyanya memiliki keseimbangan
namun sekaligus menyatakan semangat zaman Barok. Rubens
sangat dipengaruhi gaya Michelangelo yang menekankan postur
tubuh yang kuat dengan penggambaran otot yang realistis. Dalam
lukisan Descent from the Cross ini misalnya kita melihat gravitasi
bebas dan tubuh yang tidak lagi terkontrol dari mayat Yesus yang
dilukiskan dengan ekspresi yang kuat. Perhatikan misalnya rasul
Yohanes (pemuda di latar depan yang kaki kanannya menginjak
tangga) yang berusaha untuk menahan beban ini dengan sekuat
tenaga.Lukisan ini aslinya ada di Katedral Onze Lieve Vrouw di
Antwerpen, Belgia. Di Sophilia Fine Art Center, Saudara bisa
menyaksikan satu ruang khusus yang didedikasikan untuk karyakarya Rubens. Dalam semangat Barok, Rubens menekankan daya
tarik lukisannya pada kehadiran tubuh dari setiap figur yang
dilukiskan. Selain Michelangelo, Rubens juga dipengaruhi oleh gaya
kontras cahaya Caravaggio. Pada lukisan ini misalnya kita melihat
cahaya dikonsentrasikan pada tubuh Kristus yang diturunkan,
sementara figur-figur yang lain mengelilinginya dengan ekspresi
wajah yang berbeda-beda. (BK)
ukisan yang ada di lantai 1 Gedung Kebudayaan di depan
Kapel Agape ini, sekalipun bukan lukisan terkenal, merupakan
sebuah lukisan yang sangat memberikan inspirasi untuk tugas
penginjilan. Dalam lukisan ini kita menyaksikan seorang misionaris
yang sedang dalam perjalanannya di sebuah kapal menuju tempat
yang hendak diinjili. Digerakkan oleh cinta kasih yang besar dan
urgensi penginjilan, ia tidak dapat menahan dirinya menggunakan
waktu selama di kapal untuk memberitakan Injil kepada para
penumpang yang berada di atas kapal. Kita melihat berbagai
macam sikap dari para pendengar yang ada di kapal ini. Di sebelah
kanan ada dua orang laki-laki, yang satu sama sekali tidak tertarik,
yang seorang lagi melihat namun dengan sikap tangan terlipat yang
menyatakan keterlibatan setengah hati. Di tengah ada yang tetap
menghisap opium, ada yang mendengar sambil berbaring, namun
kita juga menyaksikan wajah-wajah yang menyimak pemberitaan
Injil. Seorang anak perempuan bahkan berusaha untuk melihat
Kitab Suci yang sedang dikhotbahkan. Sang misionaris sendiri
berkhotbah dengan pandangan ke atas yang menggambarkan
hatinya yang bergantung dan berpaut pada Tuhan. (BK)
Elijah, Mendelssohn
S
eperti Messiah gubahan Händel, oratorio Elijah juga
merupakan salah satu oratorio yang paling banyak dipentaskan.
Komponisnya, Felix Mendelssohn Bartholdy (1809-1847) adalah
seorang Yahudi Jerman yang berpindah dari agama Yahudi menjadi
agama Kristen. Mendelssohn hidup pada zaman Romantik, suatu
zaman yang menghidupkan kembali cerita-cerita kuno, termasuk
dalam Alkitab. Mendelssohn sendiri banyak dipengaruhi oleh gaya
komposisi Händel, Bach, dan Haydn dalam tradisi penulisan oratorio
dan musik sakral. Selain J. Brahms, Mendelssohn adalah komponis
zaman Romantik yang sangat menguasai cara komposisi polifonik
seperti pada zaman Barok. Ini dikarenakan kedua komponis ini
sangat tekun mempelajari karya-karya komponis besar zaman
Barok seperti Bach dan Händel. Oratorio ini membicarakan tentang
pelayanan kehidupan Elia yang dimulai dengan pernyataan Elia,
“tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali
kalau kukatakan” (1 Raj. 17:1) dan diakhiri dengan nubuatan akan
datangnya Mesias yang akan memberitakan nama Tuhan dan yang
kepada-Nya Tuhan berkenan. Beberapa nomor yang akan kita
dengar pada konser adalah sebuah aria soprano Hear ye, Israel
dengan kontras bagian pertama dan akhir dan aria tenor Then
shall the righteous shine forth yang menggambarkan pengharapan
eskatologis bagi orang-orang benar. (BK)
Seseorang yang dipuji harus tahan uji. Orang yang dipuji dan tahan pujian akan tahan uji.
(Stephen Tong)
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
5
SEKILAS
Jadwal Siaran Kotbah Pdt. Dr. Stephen Tong di TV
Daerah
Daerah
TV Station
Hari
Jam
Indovision
SUNTV Ch. 83
Minggu
15:00-16:00 WIB
Top TV
SUNTV Ch. 83
Minggu
15:00-16:00 WIB
Oke Vision
SUNTV Ch. 101
Minggu
15:00-16:00 WIB
LOMBOK
Indovision
Life Channel
Jumat
18:00-19:00 WIB
Mataram
Sabtu
06:00-07:00 WIB
Minggu
10:30-11:30 WIB
NTT
Minggu
22:30-23:30 WIB
Kupang
TV Station
Hari
Jam
BMC TV Denpasar
Sabtu
22:00-23:00 WITA
BALI
NASIONAL
Denpasar
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Medan
Deli TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Pontianak
KCTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Pematang Siantar
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Palangkaraya
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Palembang
Sky TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Balikpapan
TV8 Balikpapan
Minggu
17:00-18:00 WITA
Samarinda
Kaltim TV
Samarinda
Sabtu
21:00-22:00 WITA
Banjarmasin
TV9 Banjarmasin
Minggu
17:00-18:00 WITA
21:00-22:00 WIB
Tarakan
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WITA
Pelaihari
SUN TV
Sabtu
21:00-22:00 WITA
Padang
Minang TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Bukit Tinggi/Tanah
Datar
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Bengkulu
Sindo TV
Sabtu
Banda Aceh
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Batam
UTV Batam
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Lampung
LTV Lampung
Sabtu
21:00-22:00 WIB
SULAWESI
Siger TV
Minggu
16:00-17:00 WIB
Makassar
Sun TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Riau
Cendawan TV Riau
Minggu
17:00-18:00 WIB
Kendari
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Tanjung Pinang
Cindai TV
Minggu
17:00-18:00 WIB
Gorontalo
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Pangkal Pinang
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Manado
M-Channel
Manado
Sabtu
22:00-23:00 WITA
CTV Manado
Minggu
17:00-18:00 WITA
Pacific TV
Rabu
21:00-22:00 WITA
Mamuju
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Palu
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Tondano
Celebes TV
Tondano
Minggu
17:00-18:00 WITA
Molluca TV
Minggu
20:30-21:30 WIT
Sindo TV
Sabtu
23:00-24:00 WIT
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIT
Gamalama
Ternate
Minggu
17:00-18:00 WIT
JAWA
Tangerang
TV3
Minggu
20:00-21:00 WIB
Banten
Ctv Banten
Sabtu
17:00-18:00 WIB
Bandung
IMTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Magelang
MGTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Tasikmalaya
TAZTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Cirebon
DIAN TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
INDONESIA TIMUR
Pandeglang
CARLITA TV
Minggu
17:00-18:00 WIB
Ambon
Indramayu
CCTV Indramayu
Minggu
16:30-17:30 WIB
Ceremai
Ceremai TV
Sabtu
17:00-18:00 WIB
Cirebon
Cirebon TV
Kuningan
Minggu
17:00-18:00 WIB
Surabaya
MHTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Marauke
Sindo TV
Sabtu
23:00-24:00 WIT
Semarang
PRO TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Papua
TVMP
Minggu
21:00-22:00 WIT
Ternate
JADWAL KHOTBAH PDT. DR. STEPHEN TONG DI RADIO
Penyedia
FM
Waktu
RRI Manokwari, Papua Barat
94.3 MHZ
Sabtu 05.00 WIT
Radio Suara Kasih Biak
107.7 FM
Selasa 18.00 WIT
MaxFM - Waingapu, NTT
96.9 FM
Rabu 05.30 WITA
RRI Palu, Sulawesi Tengah
1035 KHZ dan 90.8 MHZ
Minggu 14.45 WITA
Radio Furai, Nias
102.9FM
Kamis 18.00 dan Minggu 06.00 WIB
Radio Harmoni, Jawa Timur
107.1 FM
Minggu 20.30 dan Rabu 05.30 WIB
RRI Malang, Jawa Timur
Setiap Minggu genap 08.00 WIB
Radio Syaloom – Tobelo, Halmahera
Jumat 21.30 WIT
RRI Palangkaraya – KalTeng
Radio Pemda TOBASA – SumUt
Pengumuman
Transportasi:
Terminal Keberangkatan
KALIMANTAN
SUMATRA
KIN
di Bandara Soekarno-Hatta
Terminal 1A
1. Lion Air, tujuan:
a. Jawa
b. Sulawesi
c. Papua
d. NTT (via Surabaya)
e. NTB
f. Maluku
2. Wings Air
Terminal 1B
1. Lion Air, tujuan:
a. Sumatera
2. Sriwijaya Air
3. Express Air
Terminal 1C
1. Lion Air, tujuan:
a. Kalimantan
2. Citilink
3. Kalstar
4. Aviastar
Terminal 2F
1. Garuda
2. Merpati
Terminal 3
1. Lion Air, tujuan:
a. Denpasar
2. Mandala/Tiger Air
3. Air Asia
Sabtu 08.00 WIB
100,7 FM
Rabu 18.30 WIB
“Tidak ada orang yang mempunyai ketabahan yang lebih besar daripada mereka yang
sudah meneguhkan pengharapan di dalam Tuhan, di dalam dasar iman.”
(Stephen Tong)
6
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
SEKILAS
Kuasa Seorang Penginjil
(sambungan dari hal.1)
tapi dengan penekanan yang berbeda: Allah
Bapa mencipta, Allah Anak menebus, dan
Allah Roh Kudus mewahyukan.
Karya penebusan melibatkan ketiga pribadi
Allah Tritunggal. Di sini kita mengerti
bahwa
Allah
Bapa
mempersiapkan
penebusan, Allah Anaklah yang menggenapi
penebusan, dan Allah Roh Kuduslah yang
menerapkan penebusan. Allah Bapa telah
mempersiapkan penebusan bahkan sejak
dunia belum diciptakan. Bahkan sebelum
ada manusia di dalam dunia ini Allah sudah
tahu bahwa manusia akan jatuh di dalam
dosa. Maka Allah merencanakan penebusan.
Allah Anak, yang walaupun setara dengan
Allah Bapa, menundukkan diri di bawah
kehendak Allah Bapa untuk menggenapi
rencana keselamatan Allah Bapa. Di atas
kayu salib, Yesus berteriak “Genaplah!”
Berarti Allah Anak sudah menggenapkan
seluruh rencana keselamatan Allah Bapa
dengan sempurna. Ketaatan Allah Anak
ini adalah ketaatan yang paling asli dan
yang paling abadi yang menjadi teladan
pelayanan kita.
Setelah Allah Anak
menggenapkan keselamatan, maka Dia naik
ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah
Bapa. Di “sebelah kanan” adalah suatu tanda
penggenapan memiliki tiga arti penting:
Allah Bapa mengonfirmasikan bahwa karya
keselamatan yang digenapi Allah Anak sudah
digenapi dengan sempurna, Allah Anak
sudah menang mengalahkan segala musuh,
Allah Anak diberi kuasa untuk menaklukkan
segala sesuatu di dalam alam semesta.
KIN
Seperti kata Tuhan Yesus, “Apa yang kauikat
di dunia ini akan terikat di sorga dan apa
yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas
di sorga.” Apa yang kita ikat dan kita
lepaskan di dalam penginjilan yang kita
lakukan? Waktu kita mengabarkan Injil,
kita mengikat iblis dan melepaskan orang
berdosa. Tuhan memberikan konfirmasi
pengabaran Injil kita dengan juga mengikat
apa yang kita ikat, dan melepaskan apa
yang kita lepaskan.
Mandat untuk mengabarkan Injil ke bangsa
(Mat. 28:19) diberikan setelah Tuhan Yesus
mengatakan bahwa “Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di
bumi.” (Mat. 28:18). Tidak ada seorang
pun – termasuk raja, pembesar, kaisar, dan
presiden – yang dapat mengatakan kalimat
ini. Setelah Yesus naik ke sorga, maka Allah
Bapa dan Anak mengirim Roh Kudus untuk
menerapkan penebusan. Ketika Roh Kudus
turun pada Hari Pentakosta maka Roh
Kudus memberikan kuasa kepada muridmurid untuk menjadi saksi bagi Kristus
di Yerusalem, di Yudea, di Samaria, dan
sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Kuasa yang
diberikan Allah Bapa kepada Allah Anak
menjadi dasar penginjilan kita. Kita harus
ingat bahwa kita sudah diberikan kuasa
oleh Kristus untuk mengabarkan Injil. Maka
Injil harus dikabarkan!
Segala bangsa hanya bisa kembali kepada
Tuhan melalui perkabaran Injil. Jikalau
tidak ada Injil, tidak ada pertobatan orang
berdosa.
Pengabar Injil penting sekali, menjadi utusan
Tuhan kepada orang berdosa, mengikat
dan melepaskan. Waktu mengabarkan
Injil, kita melepaskan orang berdosa dan
mengikat iblis. Di dalam perkabaran Injil
kita harus semakin bergantung kepada
Tuhan karena suatu perperangan rohani
besar di mana kita akan mengikat setan.
Tanpa penyertaan Tuhan, kita akan hancur
sendiri. Yang kita ikat, surga juga akan ikat.
Tuhan mengonfirmasikan pekerjaan kita.
Perkabaran Injil menjadi suatu yang
penting karena kita menjadi utusan Tuhan
kepada orang berdosa. Perkabaran Injil
adalah suatu peperangan dengan setan –
suatu peperangan rohani yang besar sekali.
Maka, terlebih lagi, kita yang mengabarkan
Injil harus memiliki keyakinan (confident)
bahwa kita diutus dan diberikan kuasa untuk
mengabarkan Injil. Oleh karena itu kita
tidak perlu takut di dalam mengabarkan
Injil. Bahkan kuasa yang kita miliki di
dalam mengabarkan Injil adalah kuasa
yang dapat “mengikat” dan “melepaskan”.
Allah Tritunggal bekerja di dalam karya
penebusan. Oleh karena itu kiranya semakin
kita mengerti Allah Tritunggal, kita semakin
mengerti pentingnya mengabarkan injil.
(dt)
單 為 祢
Eb - 4/4
Rev. Stephen Tong
Taipei, 1982
3 3 . 4 5 . 3 \ 6 5 3 1 1 j, \ 2 2 3
5 . 4\ 4
1
1
2
3 . \
千萬 靈 魂 面 向 永 遠 沉 淪, 今 生 福 樂 似 煙 霧 般 消去;
Liputan Seputar KIN
(sambungan dari hal.2)
jauh dari tempat KIN ini, dan yang mudah
dicapai dari berbagai daerah di Jakarta,
kami berdoa meminta belas kasihan Tuhan
Allah agar KPIN Jakarta menjadi alat di
tangan-Nya yang membawa banyak manusia
mengalami pertobatan sejati di hadapan
Allah.
Adakah hal khusus yang ingin Bapak
sampaikan kepada para peserta KIN?
Saya ingin mengundang dan mengajak
seluruh peserta KIN untuk mendoakan
KPIN Jakarta pada hari Sabtu mendatang.
Mendoakan pemberitaan firman dan
kesaksian agar terjadi pembaruan iman
pada gereja dan orang percaya, mulai dari
Jakarta sampai ke seluruh Indonesia, bahkan
ke seluruh dunia. Saya ingin mengundang
dan mengajak seluruh peserta berjuang
bersama untuk Injil Tuhan melalui KPIN di
seluruh Indonesia. Mari kita bicarakan Injil,
mari kita beritakan Injil! (lhw)
3 3 . 4
審判
q
5 . 3 \ 6 5 3 1 1 j, \ 2 3 4 5
台 前
6 7 q . q \ 7
6
3 3 . 4
5
賜
5 . 3 \ 6
6 7 . \ 6
主 信 息,
7 q . w q \ 7 7
主 差 我 去,
4 \h j 1 . \
眾 罪行 盡顯 露, 無 人 可 承 擔 主 公義 忿怒。
主 差 我 去, 速 傳
q
7 6 5
5 6
4
5 6 6 5 4 \ 5 . . 1 \
傳 揚 我 主 福 音 真 理; 求,
7 . \ 6 2 7 7
6 5 6 \5 . . .\
我 智 慧 能 力, 放 膽 傳 出 救 恩 奧 秘。
5 3 1 1 j, \ 2 2 3
5 . 4 \ 4 1
1 2 3. \
親 愛 救 主 我 今 奉 獻 與 祢, 求 主 悅 納 這 卑 微 活 祭;
3 3 . 4 5 . 3 \ 6 5 3 1 1
j, \ 2
我 身 我 心 為 主 寶 座 主 殿,
3
主
4 5
7 6 5 4\ h j 1. /
啊 我 終 生 奉 獻單為 祢。
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
7
SEKILAS
S
ejak muda Jaffray sudah merasakan
panggilan menjadi misionaris. Ayahnya
adalah seorang senator di Kanada dan
pemilik surat kabar yang berpengaruh,
Toronto Globe (sekarang Toronto Globe and
Mail) yang akan mewariskan perusahaannya
ini kepada anaknya. Setelah pertemuan
dengan A. B. Simpson, pendiri Christian
and Missionary Alliance (C&MA), ia
memutuskan untuk masuk sekolah misi di
New York untuk mempersiapkan pelayanan
misinya ke Tiongkok. Ayahnya tidak
setuju dengan keputusannya menjadi
seorang misionaris. Namun, Jaffray
tetap melanjutkan tekadnya melayani
Tuhan tanpa dukungan keuangan dari
ayahnya dan berangkat ke Tiongkok
pada tahun 1897 beberapa bulan
sebelum memasuki usia 24 tahun.
Jaffray diutus C&MA dari Kanada
sebagai misionaris yang akan melayani
di Wuzhou, Guangxi, di bagian selatan
Tiongkok. Setelah 32 tahun di Wuzhou,
ia berhasil mendirikan gereja, panti
asuhan, sekolah Alkitab, dan lembaga
penerbitan, The South China Press
yang menerbitkan Majalah Alkitab (The
Bible Magazine) yang dikenal sampai
seluruh Asia, khususnya komunitas yang
berbahasa Kanton (Cantonese) sehingga
nama Jaffray terkenal di dunia komunitas
Tionghoa. Kisah sukses misi Jaffray masuk
sampai ke Vietnam (dulu dikenal dengan
Indo-China) pada tahun 1916. Sampai saat
ini gereja-gereja C&MA adalah salah satu
gereja Protestan terbesar di Vietnam.
Jaffray juga merasakan panggilannya untuk
melayani di Indonesia, terutama di Borneo
KIN
Asia Tenggara pada tahun 1942, Jaffray
dan keluarganya sedang berada di Baguio,
Filipina, menunggu untuk berangkat ke
Kanada. Saat itu mereka mempunyai
pilihan untuk tetap berangkat ke Kanada
atau kembali ke Indonesia. Jaffray memilih
untuk kembali ke Makassar. Jaffray beserta
Melalui badan misi yang didirikannya, Minnie, istri, dan Margaret, anaknya,
Chinese Foreign Mission Union (CFMU), ditangkap dan dikenai tahanan rumah
ia mulai pelayanannya di Indonesia oleh tentara Jepang selama setahun.
dan menjadikan Sulawesi Selatan basis Kemudian Jaffray dipindahkan ke dalam
kamp tawanan pria di Pare-Pare.
Menurut kesaksian Randall Whetsel,
teman sepenjaranya, Jaffray tetap
sibuk menerjemahkan buku-buku dan
tafsiran-tafsiran yang telah dia tulis
dalam bahasa Tionghoa ke dalam
bahasa Inggris dengan harapan bahwa
setelah perang berakhir bukunya
akan diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Tentara Sekutu menyerang
Pare-Pare sehingga tentara Jepang
terpaksa memindahkan para tawanan
ke kamp baru yang kondisi lebih buruk.
Dalam waktu singkat, Jaffray bersama
dengan sebagian tawanan terkena
wabah disentri. Jaffray akhirnya
meninggal dalam kondisi yang sangat
Jaffray dengan orang-orang Indonesia (1936)
tragis pada tanggal 29 Juli 1945. Ia
pelayanannya. Dalam waktu yang tidak dikuburkan di kota Makassar.
begitu lama, gereja bertumbuh dengan
pesat di Kalimantan Timur. Pada Januari Jejak-jejak yang ditinggalkannya adalah
ribuan
gereja
berkat
1932, ia meresmikan berdirinya Sekolah pertumbuhan
Alkitab Makassar (SAM), yang sekarang pelayanannya di Indonesia. Setidaknya
dikenal dengan STT Jaffray. Tujuannya ada tujuh sinode gereja yang lahir secara
adalah untuk melaksanakan misi Amanat langsung dari pelayanannya bersama tim
Agung Kristus kepada dunia bagi kemuliaan misi C&MA dan CFMU. Generasi muda perlu
terus mengenal pelayanan Dr. Jaffray dan
Allah.
belajar untuk melaksanakan tugas misi
Ketika tentara Jepang mulai menyerang dunia yang belum selesai. (JES)
(sekarang Kalimantan) dan Sulawesi. Visi
Jaffray untuk Indonesia adalah menjangkau
dunia untuk Tuhan melalui penginjilan,
pendidikan, dan penerbitan. Ia akhirnya
menjejakkan kakinya di Indonesia pada
tahun 1928.
Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN)
HANYA 1 HARI - (9 November 2013)
Pengumuman 8 November 2013
1. Jumat dan Sabtu akan diadakan Sesi Tanya Jawab oleh Pdt. Dr. Stephen Tong, pertanyaan-pertanyaan dapat diberikan kepada
panitia dalam bentuk kertas tulisan atau melalui sms ke nomor : 0858-5056-1788 dengan format: KIN#pertanyaan
2. Bagi Bapak/Ibu/Saudara yang merasa kehilangan barang, dapat menghubungi sekretariat KIN.
3. Bagi peserta yang ingin memiliki DVD Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dapat dibeli di counter STEMI Audio.
4. Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dapat disaksikan 24 jam di Reformed 21 (TV kabel First Media Channel 21) dan juga live streaming di
http://reformed21.tv.
TIM REDAKSI SEKILAS KIN: Penasihat: Pdt. Dr. Stephen Tong; Redaktur umum: Pdt. Sutjipto Subeno M.Th.; Tim Redaksi: Pdt. Hendra Wijaya M.Th., Ev. Edward Oei M.C.S.,
Ev. Dr. David Tong, Rubrik: Ev. Jun Eddy M.C.S, Iwan Darwins, Mildred Sebastian, Erwan, Soekarmini; Layout: Johannes Kornelius, Adhya Kumara; Produksi: Wilianto S. Tjio,
Iwan Darwins, Evalina Kwok.
8
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
Download