SILABUS BLOK 5 STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH III Pedoman

advertisement
SILABUS BLOK 5
STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH III
Pedoman umum untuk Mahasiswa
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2016
Disusun oleh:
dr.Andra Novitasari
dr.Yanuarita Tursinawati,MSi,Med
dr.Arief Tajally,MHKes
Penanggung Jawab :
dr. Afiana Rohmani, MSi.Med
DISIPLIN ILMU DAN NARASUMBER
DISIPLIN ILMU
Anatomi
Fisiologi
NAMA NARASUMBER
KODE
No.Telepon
Prof. dr. Sigit Muryono ,PAK
SM
08125654281
dr. Rochman Basuki,MSc
RB
081390100842
dr. Dyah Mustika N
DY
085640740570
dr. Muh. Sudiat, MM, SpOG(K)
MS
08122887805
dr. Ika Dyah K
IK
085228042727
dr. Arief Tajally, MHKes
AT
0816657340
Maya Dian Rakhmawatie,
Biokimia
Histologi
Kedokteran Islam
Al Islam dan
KeMuhammadiyahan
SFarm, Apt, Msc
MD
081328421683
dr. Nanik Marfuati,MSi,Med
NM
02470522909
dr. Afiana Rohmani,MSi,Med
AR
085726919482
dr. Andra Novitasari
AN
081325456700
dr. Noor Yazid, SpPA(K)
NY
08156586799
Rohmat Suprapto, S.Ag,M.Si
RS
08122819958
Drs H.Danusiri, MAg
DN
085740403855
2
A. DESKRIPSI BLOK
Blok Struktur
dan Fungsi Tubuh III merupakan blok yang
mempelajari Ilmu Kedokteran Dasar (Anatomi, Histologi, Fisiologi dan
Biokimia) khususnya berkaitan dengan sitem uropoetika, sistem
reproduksi dan sistem endokrin. Setelah menyelesaikan blok ini,
mahasiswa dapat menjelaskan struktur, jaringan dan fungsi tubuh
manusia serta perubahan biokimia yang terjadi pada keadaan
fisiologis sebagai dasar mempelajari masalah kesehatan manusia yang
akan dipelajari pada blok berikutnya.
1.
KOMPETENSI BLOK
Mahasiswa diharapkan setelah melalui proses pembelajaran,
mahasiswa memiliki kemampuan seperti tercantum tabel berikut di
bawah ini. Detail dari setiap kompetensi dijabarkan lebih lanjut
Rencana Kegiatan Proses Pembelajaran.
3
Tabel 1. Area dan kompetensi inti
Area
Kompeten
si
Profesional
itas yang
Luhur
Kompetensi Inti
dan Penjabaran
Kompetensi
Sasaran belajar /
Materi
Kompetensi Inti
Mahasiswa
Mahasiswa
memahami
dan
mengetahui
melaksanakan
tentang ilmu Al
aspek-aspek
Islam
dan
agama Islam dan
KeMuhammadiy
keMuhammadiya
ahan
han serta nilai dan
1. Ibadah
dan
prinsip
moral
akhlak
luhur, etika, dan
2. Landasan etis
sosial
budaya
ideologis
dalam
praktik
gerakan
kedokteran yang
Muhammadiyah
professional
Penjabaran
Kompetensi:
Lulusan Dokter
Mahasiswa
mampu :
mengetahui
tentang
Ilmu
1. Berke-Tuhanan
(Yang Maha Esa/ Kedokteran
sistem
Yang
Maha Dasar
Reproduksi,
Kuasa)
dan
 Bersikap
dan uropoetik
berperilaku yang endokrin
menurut
berke-Tuhan-an
dalam
praktik pandangan
Kedokteran
kedokteran
 Bersikap bahwa Islam
yang dilakukan
Islam
dalam
praktik 1. Konsep
dalam hereditas
kedokteran
merupakan upaya
maksimal
2. Bermoral,
beretika
 Bersikap
dan
berperilaku sesuai
dengan
standar
nilai moral yang
luhur
dalam
praktik
kedokteran
 Bersikap sesuai
dengan
prinsip
dasar
etika
kedokteran dan
kode
etik
kedokteran
Indonesia
3. Berwawasan
Strategi Pembelajaran
Journ
Disku
Pembeka
al
si
Praktik
lan
readi
tutori
um
ng
al
Evaluasi pembelajaran
CB
T
V
V
V
V
Ujian
praktik
um
OSC
E
4
Landasan
ilmiah ilmu
kedokteran
sosial budaya
 Mengenali sosialbudaya-ekonomi
masyarakat yang
dilayani
4. Berperilaku
professional
 Menunjukkan
karakter sebagai
dokter
yang
profesional
 Bersikap
dan
berbudaya
menolong
Kompetensi inti:
Mahasiswa
mampu
menyelesaikan
masalah
kesehatan
berdasarkan
landasan ilmiah
ilmu kedokteran
dan kesehatan
yang mutakhir
untuk mendapat
hasil yang
optimum.
Penjabaran
kompetensi:
Lulusan dokter
mampu
Menerapkan ilmu
Biomedik, yang
terkini untuk
mengelola
masalah
kesehatan secara
holistik dan
komprehensif.
Mahasiswa
mengethaui
tentang
ilmu
Anatomi:
1. Sistem
Reproduksi
2. Sistem
Uropoetika
3. Sistem
Endokrin.
Mahasiswa
mengethaui
tentang
ilmu
Fisiologi:
1. Sistem
Reproduksi
2. Sistem
Uropoetika
3. Sistem
Endokrin
Mahasiswa
mengetahui
tentang biokimia
dari :
1. Sistem
reproduksi :
- Hormone
reproduksi
2. Sistem endokrin
:
- Signal reseptor,
protein G, second
messenger,
cascade kinase
- Hormon intrasel
- Hormon
ekstrasel
3. Sistem
uropoetika :
- Ureum
- Kreatinin
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
5
Ketrampila
n Klinis
Kompetensi inti:
Mahasiswa
memahami
prinsip dalam
melakukan
anamnesis,
pemeriksaan fisik
dasar dan
prosedur proteksi
terhadap hal yang
dapat
membahayakan
diri sendiri dan
orang lain
Penjabaran
kompetensi:
Lulusan Dokter
mampu :
1. Melakukan
prosedur
diagnosis
2. Melakukan
auto-,
allodan
heteroanamnesis,
pemeriksaan
fisik
umum
dan
khusus
sesuai dengan
masalah
pasien
- Asam urat
- Sistem RAA
Peran ginjal dalam
keseimbangan
asam basa
Mahasiswa
mengetahui
histologi dari :
1. Sistem
Reproduksi
2. Sistem
Uropoetika
3. Sistem
Endokrin
Mahasiswa
mampu
melakukan
ketrampilan
klinik
1. Pemeriksaan
sistem
uropoetika
2. Anamnesis
kehamilan
3. Pemeriksaan
kehamilan
4. Pemeriksaan
kelenjar
tiroid
dan
gula darah
Mahasiswa
mampu
melakukan
praktikum
biomedik
1. Anatomi sistem
uropoetika,
reproduks dan
endokrin.
2. Histologi sistem
uropoetika,
reproduks dan
endokrin.
3. Praktikum
Biokimia :
 Penetapan
glikogen
(metabolisme
karbohidrat)
 Penetapan
kadar kolesterol
(metabolisme
lemak)
V
V
V
V
6
2. Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran
2.a. Topik dan materi
Topik dan materi blok ini disusun berdasarkan daftar masalah,
daftar penyakit dan ketrampilan klinik beserta tingkat kemampuan
yang harus dimiliki; yang banyak dijumpai pada tingkat pelayanan
kesehatan sesuai dengan kompetensi sebagai dokter di tingkat
pelayanan primer. Dan juga sebagai blok dasar untuk mempelajari
blok –blok berikutnya dengan tingkat kompetensi yang lebih tinggi.
Selama pendidikan dokter, mahasiswa perlu dipaparkan pada
berbagai masalah, keluhan, atau gejala tersebut; serta
bagaimana
menyelesaikan masalah tersebut untuk selanjutnya mampu dengan
terampil menerapkan ketrampian kliniknya secara komprehensif.
Dengan semakin banyak terpapar oleh berbagai jenis masalah,
keluhan atau gejala yang bakal dijumpai di pelayanan kesehatan
primer lulusan dokter FK UNIMUS diharapkan memiliki kemampuan
penyelesaian masalah yang baik.
Daftar masalah, penyakit, dan ketrampilan klinik minimal yang
terkait blok ini, dihimpun dan disusun minimal berdasarkan Standar
kompetensi dokter di Indonesia (oleh Konsil Kedokteran Indonesia)
demikian pula level kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa,
seperti tersebut sebagai berikut pada tabel 2
2.b. Strategi Pembelajaran
Sebelumnya perlu dipahami istilah-istilah sebagai berikut:
 Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
interaksi antara peserta didik dengan pendidik
7
 Tugas terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh pendidik.
 Tugas mandiri/belajar mandiri tidak terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian
diatur sendiri oleh peserta didik.
a.
PEMBEKALAN
Pembekalan diawali dengan pre-test, untuk melihat
kesiapan mahasiswa dan post test untuk evaluasi proses kuliah.
Pre-test dan post-test dilakukan tertulis dan/atau lisan,
tergantung dosen pengampu. Lama pembekalan disesuaikan
dengan level kompetensi materi ajar. Semakin besar level
kompetensinya dan/atau makin banyak materi yang harus
diberikan maka jam mengajar diberikan lebih banyak.
Pembekalan dilakukan di ruang pembekalan (classical
room). Detail dari pelaksanaan pembekalan terdapat pada
rencana strategi proses pembelajaran dan satuan ajar pokok.
b.
TUTORIAL
Tutorial dilakukan dalam rombongan belajar-rombongan
belajar. Setiap rombongan belajar (rombel) terdiri dari 8-10
mahasiswa dan setiap rombel dibimbing oleh seorang tutor.
Tutor harus menguasai topik diskusi agar dapat mengarahkan
arah diskusi dan membimbing mahasiswa sesuai kebutuhan.
8
Bahan diskusi merupakan suatu naskah scenario, dimana
di dalamnya mengandung bahasan berbagai bidang ilmu yang
saling terkait. Topik bahasan
diskusi tutorial diangkat dari
daftar masalah (individu dan komunitas) dan daftar penyakit
sesuai
standar
kompetensinya,
kompetensi
berdasarkan
berturut-turut
prioritas
dari
besar
level
kompetensi
terbesar ke yang lebih kecil.Topik bahasan dipersiapkan untuk
mendukung ke arah blok selanjutnya.
Setiap satu skenario dilaksanakan 2x pertemuan, dimana
setiap pertemuan masing-masing adalah 2 TM / 2x 50 menit
1.
Pertemuan pertama :
b.
Diskusi
diawali
dengan
memotivasi
mahasiswa/memberikan komentar
c.
Diskusi membahas masalah dalam skenario (step
1-5):
d.
2.
Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
Pertemuan kedua:

a.
Ujian mini-kuis:
b.
Diskusi membahas sasaran belajar (step 7)
c.
Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
Tugas mandiri
Berupa belajar mandiri dengan cara penelusuran
berbagai
sumber
pembelajaran
(kepustakaan,
internet, pakar) untuk mencari jawaban dari sasaran
belajar pada pertemuan pertama
9

Tugas terstruktur
Tugas berupa laporan hasil diskusi pertemuan kedua
bagi setiap kelompok yang ditulis dengan cara
penulisan baku tulisan ilmiah yang disertai dengan
kepustakaan.
Pada setiap akhir blok diadakan temu pakar untuk
presentasi hasil diskusi tutorial masing-masing kelompok. Topik
temu pakar adalah diprioriaskan untuk scenario yang paling
kompleks dan sulit dipecahkan.Temu pakar menghadirkan
pakar-pakar sesuai bidang ilmu terkait.Dalam temu pakar ini
mahasiswa dapat pula menanyakan hal-hal yang belum dapat
dipecahkan.
c.
PRAKTIKUM KETRAMPILAN
Praktikum ketrampilan pada blok ini dilaksanakan dengan
model role-play suatu simulasi/ sandiwara dokter-pasien.
Dalam pelaksanaan
praktikum mahsiswa dibagi dalam
rombel, dimana setiap rombel terdiri dari 8-10 orang. Praktikum
dibimbing
oleh
dokter
sebagai
instruktur
pembimbing/
trainer.Trainer telah dilatih ketrampilannya melalui training of
trainer (ToT).
Pada praktikum ketrampilan blok ini terdapat 4 topik
ketrampilan. Satu topik ketrampilan dilaksanakan sebanyak 2x
pertemuan. (1 pertemuan = 2 TM /2x60 menit)
Dalam pelaksanaannya dibagi lagi menjadi :
10
1.
Pertemuan pertama :
a.
Skill lab diawali dengan melakukan feedback and
reflection terhadap mahasiswa dengan cara
memberi kesempataan kepada salah seorang
mahasiswa untuk mencoba topik ketrampilan
yang akan dipelajari. Setelah itu memberi motivasi
kepada mahasiswa tentang pentingnya topik yang
akan dipelajari.
b.
Memberi penjelasan dan contoh tentang topik
ketrampilan yang di ajarkan
c.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mencoba ketrampilan yang diajarkan
Setiap
selesai
pertemuan
pertama
mahasiswa
diberikan kesempatan untuk mengulangi latihannya dalan
kegiatan belajar mandiri dan diberikan kewajiban untuk
melakukan
refleksi
diri
dengan
cara
menuliskan
kekurangan dan kelemahan masing-masing individu dalam
melakukan ketrampilan yang telah diajarkan, ditulis di
buku refleksi diri
2.
Pertemuan kedua:
a.
Kegiatan diawali dengan membacakan refleksi diri
masing-masing:
b.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperbaiki
hasil
refleksi
dirinya
masing-
masing.
11
Ruangan dan sarana-prasarana yang lain diseting sesuai
topik simulasi. Secara detail akan diurai
pedoman Rencana
Kegiatan Proses Pembelajaran Praktikum Ketrampilan.
d.
TEMU PAKAR
Temu pakar dilaksanakan setiap akhir minggu setelah
diskusi tutorial pertemuan yang kedua, dengan menghadirkan
pakar-pakar yang terkait dengan scenario yang di diskusikan dan
dilaksanakan dalam bentuk diskusi pleno yang dipandu oleh satu
orang moderator. Setiap satu scenario dilaksanakan selama 2x
50 menit dengan rincian sebagai berikut :
a.
Kegiatan diawali oleh presentasi hasil diskusi tutorial oleh
kelompok yang terpilih
e.
b.
Dilanjutkan tanya jawab antar antar kelompok
c.
Diakhiri dengan Tanya jawab dengan pakar
PRAKTIKUM BIOMEDIK
Praktikum biomedik pada blok ini dilaksanakan dengan
tujuan sebagai pendalaman terhadap materi pembekalan yang
telah disampaikan. Dilaksanakan di laboratorium biomedik
dengan dibimbing oleh dosen pembimbing dan dibantu oleh
laboran.
f.
PENUGASAN
Penugasan dalam bentuk tinjauan pustaka atau laporan
kasus
(dengan
dilampirkan
landasan
teori
secara
singkat).Metode belajar ini ditujukan untuk membiasakan
mahasiswa untuk menelusuri berbagai sumber belajar dan
menulis secara ilmiah.
12
Daftar Masalah, Keterampilan klinis dan Daftar Penyakit sesuai SKDI
A. Daftar Masalah
Tabel 2. Daftar masalah kesehatan individu
DAFTAR MASALAH INDIVIDU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Nyeri pinggang
Peningkatan atau penurunan frekuensi buang
air kecil (BAK)
Berkurangnya jumlah air kencing
Tidak dapat menahan/urgensi kencing
Nyeri saat BAK
BAK mengejan
Pancaran kencing menurun (poorstream)
Akhir kencing menetes (dribling)
BAK tidak puas
Kencing bercabang
Waktu kencing preputium
melembung/balloning
Air kencing merah (hematuria)
Air kencing campur udara (pnemoturia)
Air kencing campur tinja
Keluar darah dari saluran kencing
Darah keluar bersama produk ejakulat
(hemospermia)
Duh (discharge) dari saluran kencing
Benjolan saluran reproduksi eksternal
ASI tidak keluar/kurang
Benjolan di daerah payudara
Puting terluka
Payudara mengencang
Puting tertarik ke dalam (retraksi)
Payudara seperti kulit jeruk
Nyeri perut waktu hamil
Perdarahan vagina waktu hamil
Anyang-anyangan waktu hamil
Kaki bengkak waktu hamil
Ambeien waktu hamil
Kehamilan tidak diinginkan
Persalinan prematur
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
Ketuban pecah dini
Perdarahan lewat vagina
Duh (discharge) vagina
Masalah nifas dan pascasalin
Perdarahan saat berhubungan
Keputihan
Gangguan daerah vagina (gatal, nyeri, rasa
terbakar, benjolan)
Gangguan menstruasi (tidak menstruasi,
menstruasi sedikit, menstruasi banyak,
menstruasi lama, nyeri saat menstruasi)
Gangguan masa menopause dan
perimenopause
Sulit punya anak
Masalah kontrasepsi
Peranakan turun
Nyeri buah zakar
Buah zakar tidak teraba
Buah zakar bengkak
Benjolan di lipat paha
Gangguan fungsi ereksi (organik)
Produk ejakulat sedikit atau encer
Bau pada kemaluan
Nafsu makan hilang
Gangguan gizi (gizi buruk, kurang, berlebih)
Berat bayi lahir rendah
Kelelahan
Penurunan berat badan
drastis/mendadakTremor
Gangguan pertumbuhan
Benjolan di leher
Berkeringat banyak
Polifagi, polidipsi, dan poliuria
13
B. Keterampilan klinik
1. Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan
menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk
aspekbiomedikdan psikososial keterampilan tersebut sehingga
dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman
sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan
komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai
mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar
mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis
2. Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau
didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan
ini denganpenekanan pada clinical reasoning dan problem solving
serta berkesempatanuntuk melihat dan mengamati keterampilan
tersebut dalam bentuk demonstrasiatau pelaksanaan langsung
pada
pasien/masyarakat.Pengujian
keterampilantingkat
kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda
ataupenyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
3. Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau
pernah menerapkan dibawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini
termasuk latarbelakang biomedik dan dampak psikososial
keterampilan tersebut,berkesempatan untuk melihat dan
mengamati keterampilan tersebut dalambentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, sertaberlatih
keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized
patient.Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan
menggunakan ObjectiveStructured Clinical Examination (OSCE)
atau Objective Structured Assessmentof Technical Skills (OSATS).
4. Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara
mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut
denganmenguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah
cara melakukan,komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain
pernah melakukannya di bawahsupervisi, pengujian keterampilan
tingkat kemampuan 4 dengan menggunakanWorkbased
Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
14
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai
internsip dan/atauPendidikan Kedokteran Berkelanjutan
(PKB)
Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat
kompetensi tertinggi adalah 4A.
Tabel 3. Daftar ketrampilan klinik, level kompetensi, dan materi
praktikum ketrampilan dan biomedik
SISTEM GINJAL DAN SALURAN KEMIH
No
Keterampilan
PEMERIKSAAN FISIK
1
Pemeriksaan bimanual ginjal
2
Pemeriksaan nyeri ketok ginjal
SISTEM REPRODUKSI
No
Keterampilan
SISTEM REPRODUKSI PRIA
1
Inspeksi penis
2
Inspeksi skrotum
3
Palpasi penis, testis, duktus spermatik epididimis
4
Transluminasi skrotum
SISTEM REPRODUKSI WANITA
OBSTETRI
Kehamilan
1
Inspeksi abdomen wanita hamil
Palpasi: tinggi fundus, manuver Leopold, penilaian posisi dari
2
luar
3
Mengukur denyut jantung janin
SISTEM ENDOKRIN
No
Keterampilan
1
Penilaian kelenjar tiroid: hipertiroid dan hipotiroid
2
Pemeriksaan gula darah (dengan Point of Care Test [POCT])
LoC
4
4
LoC
4
4
4
4
4
4
4
LoC
4
4
Materi Praktikum
Ketrampilan dan
Biomedik
Praktikum
ketrampilan :
1. Pemeriksaan
kelenjar tiroid dan
gula darah
2. Anamnesis
kehamilan
3. Pemeriksaan
kehamilan
4. Pemeriksaan sistem
uropoetika
Praktikum Biomedik
1.
natomi
sistem
uropoetika,
reproduks
dan
endokrin
2.
istologi
sistem
uropoetika,
reproduks
dan
endokrin.
3.
raktikum Biokimia :
a. Penetapan glikogen
(metabolisme
karbohidrat)
b. Penetapan
kadar
kolesterol
(metabolisme
lemak)
15
A
H
P
C. Daftar Penyakit
Tingkat kemampuan yang harus dicapai/Level of Competency (LoC) :
1. Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran
klinik penyakit,dan mengetahui cara yang paling tepat untuk
mendapatkan informasi lebihlanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yangpaling tepat bagi pasien.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjutisesudah kembali dari
rujukan.
2.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap
penyakittersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penangananpasien selanjutnya.Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3.
Tingkat
Kemampuan
3:
mendiagnosis,
penatalaksanaan awal, dan merujuk
melakukan
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan
terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan
doktermampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasienselanjutnya.Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali darirujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
memberikanterapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi
menyelamatkannyawa atau mencegah keparahan dan/atau
kecacatan pada pasien.Lulusan dokter mampu menentukan
rujukan
yang
paling
tepat
bagipenanganan
pasien
selanjutnya.Lulusan dokter juga mampu menindaklanjutisesudah
kembali dari rujukan.
16
4.
Tingkat
Kemampuan
4:
mendiagnosis,
melakukan
penatalaksanaan secaramandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
melakukanpenatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan
tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atauPendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi
tertinggi adalah 4A
Tabel 4. Daftar Penyakit dan Level Kompetensi
SISTEM GINJAL DAN SALURAN KEMIH
Daftar Penyakit
No
LoC
1
Infeksi saluran kemih
4
2
Glomerulonefritis akut
3A
3
Glomerulonefritis kronik
3A
4
Gonore
4
5
Karsinoma sel renal
2
6
Tumor Wilms
2
7
Acute kidney injury
2
8
Penyakit ginjal kronik
2
9
Sindrom nefrotik
2
10
Kolik renal
Batu ssaluran kemih (vesika urinaria, ureter,uretra) tanpa
kolik
11
3A
3A
12
Ginjal polikistik simtomatik
2
13
Ginjal tapal kuda
1
14
Pielonefritis tanpa komplikasi
4
15
Nekrosis tubular akut
2
Alat Kelamin Pria
16
Hipospadia
2
17
17
Epispadia
2
18
Testis tidak turun/ kriptorkidismus
2
19
Rectratile testis
2
20
Varikokel
2
21
Hidrokel
2
22
Fimosis
4
23
Parafimosis
4
24
Spermatokel
2
25
Epididimitis
2
26
Prostatitis
3A
27
Torsio testis
3B
28
Ruptur uretra
3B
29
Ruptur kandung kencing
3B
30
Ruptur ginjal
3B
31
Karsinoma uroterial
2
32
Seminoma testis
1
33
Teratoma testis
1
34
Hiperplasia prostat jinak
2
35
Karsinoma prostat
2
36
Striktura uretra
2
37
Priapismus
3B
38
Chancroid
3A
SISTEM REPRODUKSI
Daftar Penyakit
No
LoC
Infeksi
1
Sifilis
3A
2
Toksoplasmosis
2
3
Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan nongonore)
4
4
Infeksi virus Herpes tipe 2
2
5
Infeksi saluran kemih bagian bawah
4
18
6
Vulvitis
7
Kondiloma akuminatum
8
Vaginitis
4
3A
4
9
Vaginosis bakterialis
10
Servisitis
3A
4
11
Salpingitis
4
12
Abses tubo-ovarium
3B
13
Penyakit radang panggul
3A
Kehamilan
14
Kehamilan normal
4
Gangguan pada Kehamilan
15
Infeksi intra-uterin: korioamnionitis
3A
16
Infeksi pada kehamilan: TORCH, hepatitis B, malaria
3B
17
Aborsi mengancam
3B
18
Aborsi spontan inkomplit
3B
19
Aborsi spontan komplit
4
20
Hiperemesis gravidarum
3B
21
Inkompatibilitas darah
2
22
Mola hidatidosa
2
23
Hipertensi pada kehamilan
2
24
Preeklampsia
3B
25
Eklampsia
3B
26
Diabetes gestasional
2
27
Kehamilan posterm
2
28
Insufisiensi plasenta
2
29
Plasenta previa
2
30
Vasa previa
2
31
Abrupsio plasenta
2
32
Inkompeten serviks
2
33
Polihidramnion
2
19
34
Kelainan letak janin setelah 36 minggu
2
35
Kehamilan ganda
2
36
Janin tumbuh lambat
37
Kelainan janin
2
38
Diproporsi kepala panggul
2
3A
39 Anemia defisiensi besi pada kehamilan
Persalinan dan Nifas
4
40
Intra-Uterine Fetal Death (IUFD)
2
41
Persalinan preterm
42
Ruptur uteri
43
Bayi post matur
3A
44
Ketuban pecah dini (KPD)
3A
45
Distosia
3B
46
Malpresentasi
47
Partus lama
3B
48
Prolaps tali pusat
3B
49
Hipoksia janin
3B
50
Ruptur serviks
3B
51
Ruptur perineum tingkat 1-2
4
52
Ruptur perineum tingkat 3-4
3B
53
Retensi plasenta
3B
54
Inversio uterus
3B
55
Perdarahan post partum
3B
56
Tromboemboli
57
Endometritis
58
Inkontinensia urine
2
59
Inkontinensia feses
2
60
Trombosis vena dalam
2
61
Tromboflebitis
2
62
Subinvolusio uterus
3A
2
2
2
3B
3B
20
Kelainan Organ Genital
63
Kista dan abses kelenjar bartolini
3A
64
Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea
4
65
Malformasi kongenital
1
66
Kistokel
1
67
Rektokel
1
68
Corpus alienum vaginae
3A
69
Kista Gartner
3A
70
Fistula (vesiko-vaginal, uretero-vagina, rektovagina)
71
Kista Nabotian
3A
72
Polip serviks
3A
73
Malformasi kongenital uterus
74
Prolaps uterus, sistokel, rektokel
75
Hematokolpos
2
76
Endometriosis
2
77
Hiperplasia endometrium
1
78
Menopause, perimenopausal syndome
2
79
Polikistik ovarium
1
80
Kehamilan ektopik
2
2
1
3A
Tumor dan Keganasan pada Organ Genital
81
Karsinoma serviks
2
82
Karsinoma endometrium
1
83
Karsinoma ovarium
1
84
Teratoma ovarium (kista dermoid)
2
85
Kista ovarium
2
86
Torsi dan ruptur kista
87
Koriokarsinoma Adenomiosis, mioma
1
88
Malpresentasi
2
3B
Payudara
89
Inflamasi, abses
2
21
90
Mastitis
4A
91
Cracked nipple
4A
92
Inverted nipple
4A
93
Fibrokista
2
94
Fibroadenoma mammae (FAM)
2
95
Tumor Filoides
1
96
Karsinoma payudara
2
97
Penyakit Paget
1
98
Ginekomastia
2
Masalah Reproduksi Pria
89
Infertilitas
3A
90
Gangguan ereksi
2
91
Gangguan ejakulasi
2
SISTEM ENDOKRIN
Daftar Penyakit
No
LoC
Kelenjar Endokrin
1
Diabetes melitus tipe 1
4
2
4
3
Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe lain (intoleransi glukosa akibat penyakit
lain atau obat-obatan)
3A
4
Ketoasidosis diabetikum nonketotik
3B
5
Hiperglikemi hiperosmolar
3B
6
Hipoglikemia ringan
4
7
Hipoglikemia berat
3B
8
Diabetes insipidus
1
9
Akromegali, gigantisme
1
10
Defisiensi hormon pertumbuhan
1
11
Hiperparatiroid
1
12
Hipoparatiroid
3A
13
Hipertiroid
3A
14
Tirotoksikosis
3B
22
15
Hipotiroid
16
Goiter
2
17
Tiroiditis
18
Cushing's disease
3B
19
Krisis adrenal
3B
20
Addison's disease
1
21
Pubertas prekoks
2
22
Hipogonadisme
2
23
Prolaktinemia
1
24
Adenoma tiroid
2
25
Karsinoma tiroid
2
3A
2
Tabel 5.Strategi dan Materi Pembekalan
No.
I.
2.
3.
1.
Topik
Aanatomi Sistem Reproduksi
Narasumber
RB/DY
Tatap Muka
2x 100 menit
2.
Anatomi Sistem Uropoetika
RB/DY
2 x 100 menit
3.
Anatomi Sistem Endokrin
SM
2 x 100 menit
1.
Fisiologi Sistem Reproduksi
MS
2 x 100 menit
2.
Fisiologi Sistem Uropoetika
AT
2 x 100 menit
3.
Fisiologi Sistem endokrin
IK
2 x 100 menit
NM
2 x 100 menit
MD
2 x 100 menit
1.
Sistem reproduksi :
Disiplin Ilmu
ANATOMI
FISIOLOGI
BIOKIMIA
- Hormone reproduksi
2.
Sistem endokrin :
- Signal reseptor, protein G, second
messenger, cascade kinase
- Hormon intrasel
- Hormon ekstrasel
3.
Sistem uropoetika :
- Ureum
23
- Kreatinin
- Asam urat
- Sistem RAA
- Peran ginjal dalam keseimbangan
asam basa
4.
1. Histologi Sistem uropoetika
AR
1 x 100 menit
HISTOLOGI
2. Histologi Sistem reproduksi
AR
2 x100 menit
3. Histologi Sistem endokrin
AN
1 x 100 menit
5
Konsep Islam dalam Hereditas
NY
1X100 menit
Kedokteran Islam
6.
1.
Ibadah – Akhlak
DN
3 x 100 mnt
AIK
2.
Landasan etis ideologis gerakan
RS
2x100 mnt
Muhammadiyah
7.
Diskusi Tutorial
8 x 100 menit
8.
Skill Lab
8 x 100 menit
9.
Praktikum Biomedik :
10.
-
Praktikum Histologi (2)
-
Praktikum Anatomi (9)
-
Praktikum Biokimia (3)
Ujian
3.
14 x 100
menit
3 x 100 menit
DISIPLIN ILMU YANG TERLIBAT
1. Anatomi
2. Fisiologi
3. Histologi
4. Biokimia
5. Kedokteran Islam
6. AIK
24
4.
SKENARIO
Skenario 1. Nyeri Pinggang
Seorang pria berumur 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan kolik
pada pinggang kanan secara tiba-tiba, BAK normal, riwayat 2 minggu
yang lalu pernah keluar serpihan batu saat miksi. Hasil pemeriksaan
penunjang foto polos abdomen tidak ditemukan adanya batu pada
traktus uropoetika dan prostat tampak normal.
Skenario 2. Curhat
Seorang perempuan berusia 17 tahun curhat kepada temannya,
khawatir jika saat mengikuti ujian nasional nanti akan terganggu
akibat sering kencing, dan takut tidak bisa menahannya, terutama jika
ruangannya ber-AC. Temannya menyarankan supaya dia berpuasa,
karena biasanya dengan berpuasa kencingnya menjadi berkurang.
Skenario 3. Haid tidak teratur
Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke praktek dokter dengan
keluhan haid tidak teratur. Haid dialami rata-rata 1 kali dalam 2 bulan.
Pasien
bertanya
kepada
dokter,
apakah
kondisi
ini
bisa
mempengaruhi sistim reproduksinya.
Skenario 4. Benjolan di leher
Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke praktek dokter dengan
keluhan benjolan di leher bagian depan sejak 1 bulan ini. Benjolan
tersebut ikut bergerak jika pasien menelan. Pasien juga mengeluh
sering berkeringat berlebihan, mudah lelah, nafsu makan meningkat
namun berat badan menurun.
25
5. EVALUASI HASIL BELAJAR
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan dan kondisi
akhir saat ini.Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar dan
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Nilai akhir yang
dicapai dalam setiap akhir blok adalah berupa Nilai Blok , dengan
komponen sebagai berikut :
I. Evaluasi Formatif
1.
Progress test (CBT)
2.
OSCE per Tahun
3.
Nilai sikap professional (professional behavior), terdiri dari
kerjasama dan tingkah laku
4.
Penugasan
II. Evaluasi Summatif , berupa Nilai Blok yang terdiri dari :
1.
Nilai Kognitif (50%), terdiri dari
A. Nilai MCQ : (80%)
a.
Ujian tengah blok (25%)
b.
Ujian akhir blok (25%)
c.
Ujian komprehensif (50%)
B. Nilai Miniquis tutorial (10%)
C.
2.
Pretest praktikum (10%)
Nilai Motorik (50%), terdiri dari
A. Nilai diskusi Tutorial (10%)
B. Nilai kegiatan harian praktikum (10%)
C.
Ujian praktikum/ skill lab (80%)
26
Daftar Pustaka
1.
Omar Faiz, David Moffat. 2004. At a Glance Series ANATOMI. Jakarta :
Erlangga.
2.
Geneser, F. 2007. Atlas berwarna histologi. Jakarta: Binarupa Aksara
3.
Junqueira, Luiz Charlos. 2007.Histologi Dasar : Teks dan Atlas. Ed 10.
Jakarta : EGC.
4.
Murray, Robert K.,Dkk. 2006. Biokimia Harper. Ed 27. Jakarta : EGC.
5.
Irawan. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 11. Guyton & Hall.
Jakarta : EGC.
6.
Lieberman, Michael, Marks Allan D. 2009. Basic Medical Biochemistry:
A Clinical Approach (Third Edition) Walter Clawer, Lippincott Williams
dan Wilkins: Philadelphia.
7.
Saryono. 2008. Biokimia Reproduksi, Untuk Kebidanan, Keperawatan,
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Kespro).Yogyakarta : Mitra
Cendekia Press
27
Download