konsep biaya dan sistem informasi akuntansi biaya

advertisement
PERAN PENTING UNIT COST
SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN
PENETAPAN STRATEGI DAN
TARIF RUMAH Oleh
SAKIT
:
Prof. Dr. Wasis Budiarto, Drs.Ec.MS
Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakar
PENGERTIAN
AKUNTANSI
??????????
PENGERTIAN
Menurut American Accounting Association :

……….adalah suatu proses mengidentifikasikan, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tsb
Terdapat 2 pengertian :

Merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi

Informasi ekonomi yang dihasilkan diharapkan berguna untuk
penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha
yang bersangkutan
BIDANG AKUNTANSI (1)
1. Akuntansi keuangan (financial accounting)

berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di
luar perusahaan

Harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi dalam menyusun
laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kpd
pihak-pihak di luar perusahaan
2. Akuntansi Pemeriksaan (auditing)

Berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas thd laporan yg
dihasilkan oleh akuntansi keuangan

Konsep yg mendasari adalah obyektivitas dan independensi dari
pemeriksa

Hampir semua perusahaan besar mempekarjakan pegawai yg
berfungsi sebagai pemeriksa intern (internal auditor)
BIDANG AKUNTANSI (2)
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Kegunaannya adalah untuk mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan
keputusan

Dapat dilihat pada penetapan harga jual, metode produksi,
investasi dan pembelanjaan
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Menekankan pada penetapan dan kntrol atas biaya

Fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan menganalisa data
mengenai biaya, baik biaya yg telah maupun yg akan terjadi

Informasinya berguna bagi manajemen sebagai kontrol atas
kegiatan yg telah dilakukan dan untuk masa mendatang
BIDANG AKUNTANSI (3)
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
 Berkaitan dengan konsep, metode dan cara pelaporan untuk
perpajakan perusahaan
 Akuntan dpt berperan dalam perencanaan pajak (tax planning),
pelaksanaan administrasi perpajakan, atau mewakili perusahaan
di kantor pajak
6. Sistem Informasi (Information System)
 Menyediakan informasi keuangan maupun non keuangan yg
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif
 Melalui sistem ini, diproses informasi yg diperlukan untuk
menyusun laporan kpd pemegang saham, kreditur, badan
pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai atau pihak lain
 Akuntan berperan dlm perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
suatu sistem dalam perusahaan
BIDANG AKUNTANSI (4)
7. Penganggaran (Budgeting)

Berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa
datang serta analisa dana pengontrolannya

Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan,
yg berisi rencana kegiatan yg akan dilaksanakan untuk masa yang
akan datang dalam satuan moneter (Rp)
8. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Mengkhususkan pd pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi
yg terjadi di badan pemerintah

Menyediakan laporan akuntansi tentang aspek bisnis (business
aspect) dari administrasi keuangan negara
PERSAMAAN AKUNTANSI
 KEKAYAAN = SUMBER PEMBELANJAAN
 Sumber pembelanjaan dibagi 2, yaitu dari kreditur dan
pemilik
 Sumber pembelanjaan dari kreditur disebut kewajiban
(liabilities) atau hutang
 Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal
 Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, yang
merupakan sumberdaya (resources) bagi perusahaan untuk
melakukan usaha
 AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan meliputi neraca (balance sheet), perhitungan
rugi laba (income statement) dan laporan perubahan modal
(statement of owners equity)
 Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan
pada suatu saat tertentu
 Perhitungan rugi laba adalah ikhtisar pendapatan dan biaya untuk
jangka waktu tertentu (misalnya satu bulan, setahun)
 Laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan
modal yg terjadi selama jangka waktu tertentu
NERACA
 Bentuk skontro : penyajian neraca di mana aktiva diletakkan di
sebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal disebelah kanan
 Bentuk stafel : penyajian neraca dimana kewajiban dan modal
doletakkan dibawah aktiva (biasanya untuk laporan rugi laba)

Jenis Perusahaan
Perdagangan
Pabrikasi (manufaktur)
Jasa
$
Kebutuhan Informasi
Pembuatan Keputusan
INFORMASI
?
Operasi
AKUNTANSI BIAYA
?
Accounting
Financial
Accounting
Management
Accounting
Tujuan Umum
Organisasi
Tujuan Khusus
Laporan
Akuntansi
Keuangan
Perencanaan untuk
mencapai tujuan
Laporan
Akuntansi
Manajemen
Operasi
Hasil
Sesungguhnya
Data Akuntansi
Biaya
Information System
Management
Information System
Acc Information System
Cost
Accounting
System
Accounting Data Base
Fin
Acc
Man
Acc
COST ACCOUNTING
DATA BASE
Konsep Biaya
 Cost adalah pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam satuan
uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu.
 Expenses adalah biaya yang telah
memberikan manfaat dan sekarang
telah habis
Objek Biaya
 Objek atau tujuan biaya adalah
tempat dimana biaya atau aktivitas
diakumulasikan atau diukur
 Unsur aktivitas-aktivitas yang dapat
dijadikan sebagai objek biaya adalah :
produk, produksi, departemen, divisi,
batch dari unit-unit sejenis, lini
produk, kontrak, pesanan pelanggan,
proyek, proses dan tujuan strategis.
Penelurusan Biaya ke
Objek
 Biaya Langsung adalah biaya yang
dapat ditelusuru secara langsung ke
sasaran biaya atau objek biaya
 Biaya Tidak Langsung adalah biaya
yang tidak dapat ditelusuri secara
langsung ke sasaran biaya atau
objek biaya
Klasifikasi Biaya
 Berdasarkan Fungsi Pokok




Perusahaan
Berdasarkan
Berdasarkan
Biaya
Berdasarkan
Berdasarkan
Volume Produksi
Departemen dan Pusat
Periode Akuntansi
Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Fungsi
 Biaya Investasi
 adalah biaya yang dikeluarkan untuk barang modal yang
berhubungan dengan pembangunan maupun
pengembangan fisik dan kapasitas produksi yang
kegunaannya bisa selama 1 tahun atau lebih (misal:
biaya pembangunan gedung, pembelian alat medis)
 Biaya Operasional
 adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasionalkan
atau melaksanakan kegiatan-kegiatan barang modal
dalam suatu proses produksi (biaya gaji, obat, perjalanan
dsb)
 Biaya Pemeliharaan
 adalah biaya yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kapasitas barang investasi agar
barang investasi dapat bertahan lama (biaya
pemeliharaan gedung, pemeliharaan alat dsb)
Berdasarkan Volume Produksi
 Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi
oleh perubahan volume kegiatan sampai pada tingkatan
tertentu. Biaya tetap perunit berubah berbanding
terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
 Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan
hubungan linear antara biaya aktifitas tersebut. Biaya
variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah
secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan,
semakin besar volume kegiatan maka semakin besar
pula jumlah total biaya variabel.
 Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah
totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak
sebanding/proporsional.
Berdasarkan Departemen dan
Pusat Biaya
 Biaya Langsung Departemen,
yaitu biaya yang dapay ditelusuri
secara langsung ke departemen
yang bersangkutan
 Biaya Tidak Langsung
Departemen, yaitu biaya yang tidak
dapat ditelusuri secara langsung ke
departemen yang bersangkutan
Berdasarkan Periode
Akuntansi

Capital Expenditure (Pengeluaran Modal). Pengeluaran ini
akan memberi manfaat pada beberapa periode akuntansi.
Jenis pengeluaran ini dikapitalisirdan dicantumkan sebagai
harga perolehan. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai
capital expenditure jika pengeluaran ini memberi manfaat
lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan
pengeluaran ini sifatnya tidak rutin.

Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan).
Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada periode
akuntansi dimana pengeluaran ini terjadi. Pengeluaran ini
menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan dalam
income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai
revenue expenditure jika pengeluaran tersebut memberi
manfaat pada periode terjadinya pengeluaran tersebut,
jumlahnya relatif kecil, dan umumnya pengeluaran ini sifatnya
rutin.
Berdasarkan Pengambilan
Keputusan
 Biaya Relevan, yaitu biaya masa
akan datang yang berbeda dalam
beberapa alternatif yang berbeda
 Biaya Tidak Relevan, yaitu biaya
yang dikeluarkan tetapi tidak
mempengaruhi keputusan apapun.
Elemen Biaya Relevan
 Biaya Diferensial, selisih biaya yang berbeda




dalam beberapa alterrnatif pilihan, disebut
juga biaya marginal atau biaya incremental.
Biaya Kesempatan, kesempatan yang
dikorbankan dalam memilih suatu alternatif
Biaya Tersamar, yaitu biaya yang tidak
kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
Biaya Nyata, biaya yang benar-benar
dikeluarkan akibat memilih suatu alternatif
Biaya yang Dapat Dilacak, biaya yang
dapat dilacak kepada produk selesai.
Elemen Biaya Tidak
Relevan
 Biaya masa lalu, yaitu biaya yang
sudah dikeluarkan tetapi tidak
mempengaruhi keputusan apapun.
 Biaya terbenam, yaitu biaya yang
tidak dapat dikembalikan.
Perilaku Biaya
Biaya Tetap
Unsur biaya yang besarnya tetap, selama periode tertentu, tanpa
dipengaruhi oleh banyak/sedikitnya produk yang dibuat atau dijual
Contoh:
Depresiasi bangunan, Gaji Direksi, Sewa Ruangan
Biaya
Biaya Tetap
Y=C
Jml Produk
27
Perilaku Biaya
Biaya Variabel / Biaya Berubah
Unsur biaya yang besarnya berubah-ubah sebanding dengan
perubahan jumlah produk yang dibuat dan dijual, selama suatu
periode waktu tertentu
Contoh:
Biaya bahan langsung
Biaya
Biaya
Variabel
Y = Ax
Jml Produk
28
Perilaku Biaya
Biaya Semi Variabel
Unsur biaya yang besarnya berubah-ubah, tetapi tidak sebanding
dengan perubahan jumlah produk yang dibuat dan dijual, selama
suatu periode waktu tertentu
Contoh:
Biaya perawatan mesin produksi, biaya listrik
Biaya
Biaya Semi
Variabel
Y = Ax+C
Jml Produk
29
Perilaku Biaya
BK=biaya
keseluruhan
BV
Biaya
BSV
BT
Jml Produk
30
Perilaku Biaya
Persamaan perilaku biaya
BK = BT + BV
BV = BVS x JP
BK = BT + BBS x JP
BK = Biaya Keseluruhan (Rp/periode)
BT = Biaya Tetap (Rp/periode)
BV = Biaya Variabel (Rp/periode)
BVS = Biaya Variabel Satuan (Rp/satuan)
JP = Jumlah Produk (satuan/periode)
31
Perilaku Biaya Satuan
Persamaan perilaku biaya satuan
BKS = BTS + BVS
BTS = BT/JP
BKS = BT/JP + BVS
BKS = Biaya Keseluruhan Satuan(Rp/satuan)
BTS = Biaya Tetap Satuan (satuan)
32
Perilaku Biaya Satuan
Biaya
Satuan
BKS
BVS
BTS
Jml Produk
33
Menaksir Perilaku Biaya
Pendekatan untuk menaksir perilaku biaya
(baik Biaya Tetap maupun Biaya Berubah) antara lain dengan
Analisis Regresi
Contoh:
Bulan ke
Jumlah produk (satuan)
Biaya Keseluruhan (Rp)
1
1000
3.000.000
2
1250
3.200.000
3
1100
3.080.000
4
1050
3.050.000
5
1125
3.100.000
6
1300
3.225.000
Dengan analisis regresi diperoleh persamaan:
BK = 22.714JP + 3.000.000, dengan koefisien korelasi 0,2375
34
Analisis Titik Impas
Dilakukan dengan menambahkan unsur hasil penjualan ke
dalam analisis perilaku biaya
Rumus
KK = HP – BK
HP = HJS X JP
BK = BT + BBS X JP
Sehingga
KK = HJS X JP – BT – BBS X JP
KK = (HJS – BBS)JP - BT
35
Analisis Titik Impas
KMS = HJS – BBS
Sehingga
KK = KMS X JP – BT
Jpu = (BT + KK)/KMS
Jpi = BT/KMS
Keterangan:
KK
= keuntungan kotor (Rp./periode)
HP
= hasil penjualan (Rp./periode)
HJS
= harga jual satuan (Rp./satuan)
KMS
= kontribusi margin satuan (Rp./satuan)
Jpu
= Jumlah produk untuk memperoleh keuntungan sebesar KK
(satuan/periode)
Jpi
= Jumlah produk untuk mencapai titik impas (satuan/periode)
36
Analisis Titik Impas
HP
Untung
Biaya
&
Penju
alan
BK
TI
Rugi
JP
JPi
37
Analisis Titik Impas
Keuntungan
KK
Untung
BK
TI
0
Rugi
-BT
JP
JPi
38
Analisis Titik Impas
Contoh:
Harga jual satuan : Rp 100.000/satuan
Jumlah produk : 4000 satuan/bulan
Diperoleh:
KMS
= 100.000 – 50.000 = Rp 50.000/satuan
JPi
= 100.000.000/50.000 = 2.000 satuan/bulan
KK
= 50.000 x 4.000 – 100.000.000
= Rp 100.000.000 / bulan
Disamping itu:
BKS
= 100.000.000/4000 + 50.000 = Rp 75.000/satuan
Jika ingin memperoleh keuntungan kotor sebesar Rp
50.000.000/bulan, maka :
JPu
= (100.000.000+50.000.000)/50.000
= 3.000 satuan /bulan
39
ARUS FISIK PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Bahan Baku
Tenaga Kerja
PRODUK
JADI
Overhead
40
Pembebanan Biaya ke
Produk
Obyek Biaya
Biaya Langsung
Biaya Bahan
Biaya
Tenaga
Kerja
PRODUK
Biaya tdk Langsung
Biaya Overhead
Pabrik
Alokasi
41
BIAYA TAK LANGSUNG
Definisi
Biaya Tak Langsung (Overhead Cost)
Mencakup semua biaya yang timbul di rumah sakit yang tidak bisa dikaitkan
secara langsung pada hasil produk rumah sakit
Contoh :
Pekerja Tak Langsung
Gaji Pimpinan
Depresiasi
Bahan Tak Langsung
Pajak Kekayaan
Asuransi
Biaya Lembur
Perawatan Gedung
43
Hubungan Antara Jenis Biaya
Langsung
Berubah/Variabel
Tetap
Tidak Langsung
44
Hubungan Antara Jenis Biaya
Biaya Langsung
Contoh: Obat-obatan yang
digunakan
OBYEK
OBYEKBIAYA
BIAYA
Contoh:
Contoh:Rawat
RawatInap
Inap
Biaya Tidak Langsung
Contoh: Gaji direktur
45
Pembebanan Biaya Tak Langsung
Volume Based Costing
BTL
Pemicu biaya : satuan produk (jumlah hari rawat),
jam penggunaan alat, jam pekerja langsung
Activity Based Costing
Pemicu biaya : satuan pada tiap aktivitas yang dilakukan untuk
mengobati penyakit /merawat penderita
46
Volume Based-Costing
Jumlah hari rawat Penyakit A : 5.000 org-hr
Jumlah hari rawat Penyakit B : 15.000 org-hr
Total
: 20.000 org-hr
BTL tetap
= Rp 25.000.000
BTL berubah
= Rp 15.000.000
--------------------------------------------------------------------------------------------BTL
BTL Peny A = 5.000/20.000 x Rp 40.000.000
BTL Peny B = 15.000/20.000 x Rp 40.000.000
= Rp 40.000.000
= Rp 10.000.000
= Rp 30.000.000
47
Kelebihan dan Kekurangan Volume Based-Costing
+ Volume Based-Costing adalah cara yang
mudah dan cepat dalam pembebanan
Biaya Tak Langsung (BTL)
- Tidak menggambarkan biaya sebenarnya yang
dibutuhkan dalam pengobatan setiap penyakit
- Tidak memperhitungkan waste dalam proses
pengobatan setiap penyakit
- Pembebanan biaya menjadi tidak akurat sehingga
dapat menyebabkan penentuan harga pengobatan
penyakit yang tidak tepat
48
Activity Based-Costing1
KONSEP
Setiap pengobatan penyakit yang berbeda spesifikasinya membutuhkan sumber daya
yang berbeda jenis dan jumlahnya
PENYAKIT -A
Karakteristik pengobatan penyakit
membutuhkan proses perawatan yang lebih
lama dengan teknik dengan peralatan yang
lebih canggih
PENYAKIT -B
Karakteristik pengobatan membutuhkan
proses perawatan yang standar minimal
dengan peralatan yang biasa dan manual
Biaya perawatan alat dibebankan lebih besar kepada produk A, sedangkan gaji
pengawas dan asuransi dibebankan lebih besar kepada produk B
49
Activity Based-Costing2
Langkah-2
Langkah-1
Identifikasi Obyek Biaya
Identifikasi Biaya Langsung Produk
Penyakit -A
Bahan Langsung
Penyakit -B
Pekerja Langsung
Langkah-3
Identifikasi Aktivitas untuk Menghasilkan Pengobatan pasien Tersebut
Pemeriksaan &Anamnese
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan penunj medis lain
Tindakan medis
Pemberian resep/pbat-obatan
Administrasi
50
Activity Based-Costing3
Langkah-4
Identifikasi Biaya Tidak Langsung yang Timbul karena Aktivitas-aktivitas Tersebut
Bahan Tak Langsung
Pekerja Tak Langsung
Gaji Pimpinan
Depresiasi Gedung
Perawatan Mesin
Asuransi
Langkah-5
Alokasikan biaya tidak langsung untuk setiap tindakan/aktivitas
berdasarkan pemicu biaya yang sesuai
Biaya Tidak Langsung
Bahan Tak Langsung
Pekerja Tak Langsung
Gaji Pimpinan
Depresiasi Gedung
Perawatan Alat
Asuransi
Pemicu Biaya
Jumlah hari rawat
Jam Kerja
Jumlah karyawan yang bertugas
Luas Setiap Unit Kerja
Jumlah pasien
Jumlah karyawan Setiap Unit
51
Activity Based-Costing4
Langkah-6
Hitung Alokasi Biaya Tak Langsung Berdasarkan Aktivitas untuk Pengobatan
setiap Pasien/Penyakit
Penyakit -A
BTL Pemeriksaan
BTL Laboratorium
BTL Penunjang medik lain
BTL Tindakan medik
BTL Resep/obat-obatan
BTL Administrasi
Jumlah
= …..
= …..
= …..
= …..
= …..
= …..
Penyakit -B
BTL Pemeriksaan
BTL Laboratorium
BTL Penunjang medik lain
BTL Tindakan medik
BTL Resep/Obat-obatan
BTL Administrasi
= …..
= …..
= …..
= …..
= …..
= …..
= …..
Jumlah
= …..
52
Kelebihan Activity Based-Costing
Activity Based-Costing (ABC) memberikan pandangan lebih dalam untuk
pihak manajemen tentang struktur biaya yang lebih jelas dalam pengobatan
pasien dengan kasus penyakit yang berbeda
Activity Based-Costing (ABC) mengalokasikan biaya pengobatan dengan lebih
akurat, memberikan data yang lebih rinci tentang biaya setiap aktivitas
dan pemicunya
Activity Based-Costing (ABC) dapat digunakan sebagai dasar dalam
program pengurangan biaya (cost reduction) berdasarkan perhitungan
waste setiap aktivitas
Activity Based-Costing (ABC) dapat menjadi dasar evaluasi biaya dalam
pengembangan pengobatan karena memperlihatkan pengobatan mana yang
sebenarnya memiliki keuntungan lebih tinggi (biaya lebih kecil)
53
Kelebihan Activity Based-Costing di Rumah Sakit
Dengan Activity Based-Costing (ABC) dapat diketahui
besaran beaya pelayanan di tiap bagian
Dengan Activity Based-Costing (ABC) maka anggaran
pelayanan lebih berorientasi pada pelayanan
Dengan Activity Based-Costing (ABC) memungkinkan
penghitungan beaya tambahan di RS
misalnya utk beaya pendidikan
54
Kekurangan Activity Based-Costing
Activity Based-Costing (ABC) memerlukan pengukuran yang lebih rinci dalam
berbagai pemicu biaya. Untuk mewujudkan hal ini, perusahaan memerlukan
usaha lebih dalam mengukur besar masing-masing pemicu biaya
Activity Based-Costing (ABC) menuntut pihak manajemen untuk menetapkan
pemicu biaya yang tepat dan sesuai
Besarnya pemicu biaya harus di-update secara periodik
Pengukuran yang rinci membuat Activity Based-Costing (ABC) sulit untuk
diimplementasikan karena keterbatasan sumber daya, selain itu pengukuran
berbagai pemicu biaya juga bisa menimbulkan biaya baru yang tidak sedikit
55
ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
Timbul sebagai akibat kebutuhan menejemen RS akan
informasi akutansi yg mampu menggambarkan konsumsi
sumberdaya dalam berbagai aktivitas produksi pelayanan
kesehatan:
1. Persaingan perlu produk yg “Cost Effective”
2. Produk yg cost effective perlu pengendalian “Value added
& No Value added activities”
3. Market Driven strategy memerlukan manajemen produksi
yang inovativ
LANGKAH PENGHITUNGAN UNIT
COST DENGAN METODE ABC (1)
(1) Mengidentifikasi aktivitas dan atribut yang
terkait proses pelayanan pengobatan di
bagian/unit di RS
(2) Mengklasifikasikan aktivitas primer dan
sekunder, aktivitas value added dan
aktivitas non value added di bagian/unit di
RS
(3) Mengidentifikasi sumber daya yang
digunakan oleh tiap aktivitas
(4) Membebankan biaya sumber daya ke
aktivitas pelayanan

LANGKAH PENGHITUNGAN UNIT
COST DENGAN METODE ABC (2)
(5) Membebankan biaya aktivitas penunjang
(sekunder) ke aktivitas primer
(6) Pengelompokan aktivitas pelayanan
kesehatan kedalam kelompok sejenis (cost
driver dan level yang sama) berdasarkan
karakter yang sama kedalam satu cost pool
(7) Menghitung pool rate (biaya kelompok)
(8) Menghitung biaya per aktivitas untuk
menghasilkan unit cost produk pelayanan
kesehatan di bagian/unit di RS
Pembiayaan Rumah Sakit
REAL COST
UNIT COST
SERVICE COST
Untuk Bagian
bagian tertentu
TARIF kelas VIP
sesuai perda masih
lebih kecil
dibanding servise
cost
Unit Cost Berdasarkan DRG
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Series1
Hubungan antara harga dan demand
Rp
D
Unit Pelayanan
Hubungan antara harga dan demand
S
Rp
D
Unit Pelayanan
Hubungan antara harga dan demand
S
Rp
D
Unit Pelayanan
Beaya Rumah Sakit (rawat inap)
0
50
100
Beaya Rumah Sakit (rawat inap)
2007
2010
2012
Beaya Rumah Sakit (rawat inap)
Subsidi Pem Kab
Subsidi dr karyawan
Ditanggung Pasien
2007
Faktor yg mempengaruhi beaya
Pelayanan Kesehatan
Inflasi beaya umum
Integrasi dari beaya pelayanan, penelitian, dan
kemajuan IPTEK
Adanya kebebasan klinis dari klinisi
Mengejar perkembangan IPTEKDOK
Menetapkan status sbg benchmark
MATRIK BIAYA
BIAYA TIDAK
LANGSUNG
BIAYA LANGSUNG
BIAYA INVESTASI
Gedung kantor,
administrasi, ruang data,
loket, ruang direktur,
halaman, gudang, mebel
administrasi, alat non
medis lain dsb
Gedung poliklinik,
ruang perawatan,
ICU/ICCU, ruang
periksa penunjang
medik, operasi, alat
medis, alat
laboratorium
BIAYA
OPERASIONAL
Gaji staf administrasi, gaji
direktur, pesuruh, non
medis lain, ATK, bahan
habis pakai rumah tangga
dsb
Gaji petugas
kesehatan, obat dan
bahan habis pakai
medis, bahan
laboratorium, makan
pasien rawat inap
BIAYA
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan gedung
kantor, garasi,
pemeliharaan kendaraan
Pemeliharaan gedung
pelayanan pasien,
pemeliharaan alat
PUSAT BIAYA
Pusat biaya (cost centre) adalah tempat atau
unit di mana biaya tersebut digunakan, terdiri
dari 2 yaitu :
1. Pusat biaya penunjang adalah tempat atau
unit di mana biaya tidak langsung (indirect
cost) digunakan atau biaya-biaya yang
terdapat pada unit-unit yang menunjang
produksi
2. Pusat biaya produksi adalah tempat atau unit
di mana biaya langsung (direct cost)
digunakan atau biaya-biaya yang terdapat
pada unit-unit produksi (yang memberikan
layanan pasien)
TAHAPAN PENGHITUNGAN
UNIT COST
1. Menetapkan satuan waktu dan batasan unit
2. Identifikasi pusat biaya produksi dan penunjang
3. Identifikasi seluruh biaya yang ada di RS sesuai waktu
yang ditetapkan
4. Distribusikan biaya dari pusat biaya penunjang ke pusat
biaya produksi (standar distribusi tunggal/ganda)
5. Buat rekapitulasi hasil distribusi untuk memudahkan
perhitungan biaya pada unit produksi
6. Inventarisasi seluruh pelayanan kesehatan di RS sesuai
dengan unit produksi dan output yang dihasilkan
7. Hitung biaya satuan pelayanan, dengan membagi biaya
total pada masing-masing unit dengan output unit ybs
SELAMAT MEMPRAKTEKKAN !
Download