Wabah Polio - Google Groups

advertisement
ESR Weekly Tips no. 14/V/2005
Sent: 10 Mei 2005
Environment & Social Responsibility Division
“ Wabah Polio “
Seiring dengan gencarnya kasus wabah Polio yang menimpa Indonesia
terutama di beberapa daerah, yang saat ini menjadi isu hangat nasional
bahkan Internasional terutama di kalangan WHO ( World Health
Organitation ). Padahal beberapa tahun yang lalu Indonesia sudah
dinyatakan bebas dari Polio, Namun demikian inilah kenyataannya bahwa
tingkat kesehatan di negeri ini masih sangat menghawatirkan. Masih
banyaknya keluarga prasejahtera dengan resiko kesehatan yang cukup
tinggi belum bisa tersentuh oleh perhatian pelayanan kesehatan dari
pemerintah.
Banyak kasus penyakit yang bersifat wabah menimpa saudara-saudara kita
yang kurang beruntung dengan kondisi kehidupan
yang serba minim, yang mana itu merupakan salah
satu faktor dari timbulnya penyakit yang tumbuh
karena keadaan gizi jelek, sanitasi lingkungan tidak
memadai, serta biaya maupun fasilitas pelayanan
kesehatan yang tidak terjangkau. Seperti halnya
penyakit POLIO sekarang. Kita semua perlu untuk
mewaspadai karena ini merupakan penyakit
menular, terutama bagi kita yang memiliki anak
bayi maupun balita.
Bersama ini kami akan membagi informasi
mengenai POLIO yang sangat berbahaya, yang kami
harap dapat bermanfaat untuk kita semua.
POLIO sendiri merupakan penyakit yang disebabkan virus polio yang
tergolong dalam Picornavirus. Virus tersebut masuk melalui rute
orofecal (makanan dan minuman) dan percikan ludah. Kemudian virus
berkembang biak di tenggorokan dan usus dan kemudian menyebar ke
kelenjar getah bening, masuk ke dalam darah, serta menyebar ke seluruh
tubuh. Sasaran virus polio terutama adalah sistem saraf yaitu ke otak,
sumsum tulang belakang dan simpul-simpul saraf.
Dalam sistem saraf virus polio menyerang dan
merusak simpul-simpul saraf sehingga tidak
berfungsi.
Biasanya
yang
diserang
saraf
penggerak otot tungkai/kaki dan kadang-kadang
tangan. Inilah yang kemudian menyebabkan
kelumpuhan
dengan
mengecilnya
tungkai,
sehingga jalan menjadi tidak sempurna.
Namun, virus ini dapat pula menyerang saraf otot lengan dan tangan. Ia
bahkan bisa menyerang bagian otak sehingga susah menelan waktu
makan, mengalami kesulitan bernapas, dan akhirnya menimbulkan
kematian.
Yang paling banyak diserang polio adalah anak-anak balita yang
kekebalannya masih lemah.
DEFINISI
Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang
menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan bisa
menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen, kelumpuhan atau
kematian.
PENYEBAB
Penyebabnya adalah virus polio.
Penularan virus terjadi melalui beberapa cara:
- Secara langsung dari orang ke orang
- Melalui percikan ludah penderita
- Melalui tinja penderita.
Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam
tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui
sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Resiko terjadinya polio:
•
Belum mendapatkan imunisasi polio
•
•
•
•
•
Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio
Kehamilan
Usia sangat lanjut atau sangat muda
Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru menjalani
pengangkatan amandel atau pencabutan gigi)
Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres emosi dan
fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh).
GEJALA
Terdapat 3 pola dasar pada infeksi polio:
•
•
•
Infeksi subklinis
Non-paralitik
Paralitik.
95% kasus merupakan infeksi subklinis. Poliomielitis klinis menyerang
sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta erbagi menjadi nonparalitik serta paralitik. Infeksi klinis bisa terjadi setelah penderita sembuh
dari suatu infeksi subklinis.
1. Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung
selama kurang dari 72 jam)
- demam ringan
- sakit kepala
- tidak enak badan
- nyeri tenggorokan
- tenggorokan tampak merah
- muntah.
2. Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2
minggu)
- demam sedang
- sakit kepala
- kaku kuduk
- muntah
- diare
- kelelahan yang luar biasa
- rewel
- nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut
- kejang dan nyeri otot
- nyeri leher
- nyeri leher bagian depan
- kaku kuduk
- nyeri punggung
- nyeri tungkai (otot betis)
- ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri
- kekakuan otot.
3. Poliomielitis paralitik
- demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya
- sakit kepala
- kaku kuduk dan punggung
- kelemahan otot asimetrik
- onsetnya cepat
- segera berkembang menjadi kelumpuhan
- lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis yang terkena
- perasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti tertusuk
jarum)
- peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri)
- sulit untuk memulai proses berkemih
- sembelit
- perut kembung
- gangguan menelan
- nyeri otot
- kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung
- ngiler
- gangguan pernafasan
- rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi
- refleks Babinski positif.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling berat adalah kelumpuhan
yang menetap. Kelumpuhan terjadi sebanyak
kurang dari 1 dari setiap 100 kasus, tetapi
kelemahan satu atau beberapa otot, sering
ditemukan.
Kadang bagian dari otak yang berfungsi mengatur
pernafasan terserang polio, sehingga terjadi
kelemahan atau kelumpuhan pada otot dada.
Beberapa penderita mengalami komplikasi 20-30 tahun setelah terserang
polio. Keadaan ini disebut sindroma post-poliomielitis, yang terdiri dari
kelemahan otot yang progresif, yang seringkali menyebabkan kelumpuhan.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan terhadap contoh
tinja untuk mencari poliovirus dan pemeriksaan terhadap darah untuk
menentukan titer antibodi.
Pembiakan virus diambil dari lendir tenggorokan, tinja atau cairan
serebrospinal.Pemeriksan rutin terhadap cairan serebrospinal memberikan
hasil yang normal atau tekanan, protein serta sel darah putihnya agak
meningkat.
PENGOBATAN
Polio tidak dapat disembuhkan dan obat anti-virus tidak mempengaruhi
perjalanan penyakit ini. Jika otot-otot pernafasan menjadi lemah, bisa
digunakan ventilator.
The goal of treatment is to control symptoms while the infection runs its
course. Lifesaving measures, particularly assistance with breathing, may be
necessary in severe cases. Jika terjadi infeksi saluran kemih, diberikan
antibiotik.
Untuk mengurangi sakit kepala, nyeri dan kejang otot, bisa diberikan obat
pereda nyeri. Kejang dan nyeri otot juga bisa dikurangi dengan kompres
hangat.
Untuk memaksimalkan pemulihan kekuatan dan fungsi otot mungkin perlu
dilakukan terapi fisik, pemakaian sepatu korektif atau penyangga maupun
pembedahan ortopedik.
PROGNOSIS
Prognosis tergantung kepada jenis polio (subklinis, non-paralitik atau
paralitik) dan bagian tubuh yang terkena.Jika tidak menyerang otak dan
korda spinalis, kemungkinan akan terjadi pemulihan total. Jika menyerang
otak atau korda spinalis, merupakan suatu keadaan gawat darurat yang
mungkin akan menyebabkan kelumpuhan atau kematian (biasanya akbiat
gangguan pernafasan).
PENCEGAHAN
Vaksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanakkanak.
Terdapat 2 jenis vaksin polio:
• Vaksin Salk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif
• Vaksin Sabin, merupakan vaksin virus polio hidup yang memberikan
kekebalan yang lebih baik (sampai lebih dari 90%) dan yang lebih disukai
adalah vaksin Sabin per-oral (melalui mulut). Tetapi pada penderita
gangguan sistem kekebalan, vaksin polio hidup bisa menyebabkan polio.
Karena itu vaksin ini tidak diberikan kepada penderita gangguan sistem
kekebalan atau orang yang berhubungan dekat dengan penderita
gangguan sistem kekebalan karean virus yang hidup dikeluarkan melalui
tinja.
Dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan hendak
mengadakan perjalanan ke daerah yang masih sering terjadi polio,
sebaiknya menjalani vaksinasi terlebih dahulu.
Semoga bermanfaat dan menjadi bahan antisipasi untuk kita
semua.
Salam sehat.
Penulis
: Agus Iwan
Referensi : Panduan ilmu kesehatan dan penyakit anak + Berbagai sumber
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi :
KLINIK PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk.
Gd. AMDI – lantai I
Telp. 021 – 65 22 555 ext 126.
Email : [email protected]
[email protected]
Untuk info maupun saran, silahkan hubungi :
Stakeholder Care & Information Center
Environment & Social Responsibility Division ( ESRD ) - PT. Astra International Tbk
contact : Rachmat K / Agus Iwan. T : (021) 6522-555 ext.519/126. F : (021) 6512-058 / 059.
M : [email protected], [email protected]
Division : [email protected]
Download