ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI MENGGUNAKAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (IFRS) DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Nama : Indri Ramadia NPM : 23210541 Fakultas/ Jurusan : Ekonomi/ Akuntansi Pembimbing : Supiningtyas P, SE., MM. BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana diketahui bahwa Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia, harus selaras dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Dalam rangka konvergensi dengan IFRS tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menargetkan bahwa pada awal tahun 2012 tidak terdapat lagi perbedaan mendasar antara PSAK (Peraturan Standar Akuntansi Keuangan) dengan IFRS dan standar baru tersebut sudah dapat diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan. Sebagai diketahui bahwa Laporan Keuangan sangat berkaitan erat dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia. Sehingga sudah menjadi sebuah keharusan bagi setiap perusahaan di Indonesia mematuhi dan menggunakannya. Adopsi standar akuntansi yang mengharuskan informasi berkualitas tinggi, transparan, dapat diperbandingkan diterima dengan tangan terbuka oleh investor, kreditor, dan analis keuangan, dan penggunaan laporan keuangan lainnya. Sulit untuk membandingkan informasi keuangan seluruh dunia, tanpa seperangkat standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang umum. Penggunaan seperangkat standar akuntansi berkualitas tinggi akan memberikan fasilitas investasi dan pengambilan keputusan ekonomis lainnya melewati lintas batas, meningkatkan efisiensi pasar, dan mengurangi biaya untuk peningkatan modal. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) semakin menjadi perangkat standar akuntansi yang diterima secara global yang memenuhi kebutuhan dunia, dengan semakin bertambahnya pasar modal global yang terintegrasi. Persaingan pada perusahaan untuk saat ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi terlebih dalam urusan yang berkaitan dengan laporan keuangan karena suatu perusahaan yang dapat berjalan dengan lancar apabila kinerja perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi suatu kinerja perusahaan salah satunya adalah standar akuntansi yang dipakai diperusahaan tersebut. Dengan ditentukannya standar akuntansi tersebut maka peusahaan dapat mengetahui kinerja perusahaan tersebut. Rumusan Masalah: Batasan Masalah: Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah : Apakah perbedaan penyusunan laporan laba rugi menurut IFRS dan SAK ? Apa pengaruhnya terhadap laporan laba rugi perusahaan ? Batasan masalah dalam penulisan ini memfokuskan pada pelaporan laba – rugi dengan menggunakan standar akuntansi IFRS dan SAK. Tujuan Penelitian: Tujuan penulisan ini adalah sebagai beikut : untuk mengetahui perbedaan penyusunan laporan laba - rugi menurut SAK dan IFRS. Untuk Mengetahui pengaruhnya terhadap laba rugi perusahaan. . Manfaat Akademis: Manfaat Praktis: • Untuk menambah pengetahuan penulis dalam memahami masalah-masalah yang terjadi dalam dunia kerja nyata, terutama permasalahan yang berkaitan dengan masalah : peranan standar akuntansi pada perusahaan.. • Penelitian ini diharapkan mampu membantu perusahaan dalam mengetahui laporan keuangan perusahaan tersebut. BAB IV PEMBAHASAN Pendapatan yang diterima oleh PT. Jasa Marga Tbk pada tahun 2012 Beban yang dikeluarkan oleh PT. Jasa Marga Tbk pada tahun 2012 Untuk menghitung laba rugi perusahaan diperlukan data lain – lain seperti : • Biaya (Penghasilan) Lain – lain PT. Jasa Marga Tbk pada tahun 2012 • Beban (Penghasilan) Pajak PT. Jasa Marga Tbk pada tahun • Pendapatan Komprehensif PT. Jasa pada tahun 2012 Marga Perbedaan Pada Metode IFRS dan SAK Pada perhitungan laba rugi menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) diperoleh laba bersih sebesar Rp. 1,535,812,200 sedangkan menurut Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) diperoleh laba bersih sebesar Rp. 1,536,346,216 Selisih ini terjadi karena pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode IFRS terdapat pendapatan komprehensif sebelum perhitungan laba bersih. Lain hal dengan laporan laba rugi dengan menggunakan metode SAK tidak terdapat pendapatan komprehensif sebelum perhitungan laba bersih BAB V PENUTUP Kesimpulan: Saran: Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan tentang perhitungan antara pelaporan laporan laba rugi menurut Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Dengan menggunakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) total laba bersih yang dihasilkan berbeda dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Dalam laporan laba rugi dengan metode IFRS laba yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode SAK hal ini disebabkan karena terdapat akun pendapatan komprehensif di dalam metode IFRS yang membuatnya berbeda dengan laporan laba rugi menurut metode SAK. Berdasarkan Penelitian ini, untuk memhasilkan perhitungan laporan laba rugi yang tepat, sebaiknya PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk menggunakan Laporan Laba Rugi Komprehensif dalam perhitungan Pelaporan laba rugi perusahaan. Karena Laporan Laba Rugi Komprehensif tidak hanya mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan, tetapi juga mencakup keuntungan atau kerugian yang telah di realisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disebut sebagai bagian pendapatan komprehensif lain.