Laporan Pertumbuhan ekonomi Triwulan IV Tahun 2010

advertisement
Laporan Pertumbuhan ekonomi Triwulan IV Tahun 2010
Secara ringkas, bersama ini kami laporkan dengan hormat kepada Gubernur
mengenai angka pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta Triwulan IV Tahun 2010
sebagai berikut :
1. Dibanding triwulan III tahun 2010 (q to q) perekonomian DKI Jakarta triwulan
keempat tahun 2010 tumbuh 1,89 persen ( diukur dengan PDRB atas dasar harga
konstan 2000)
2. Dibanding triwulan IV tahun 2009 (y on Y0 perekonomian DKI Jakarta triwulan
keempat tahun 2010 tumbuh 6,60 persen
3. Secara komulatif (c to c) perekonomian DKI Jkaarta selama Tahun 2010 tumbuh
6,51 persen
4. PDRB DKI Jakarta triwulan IV tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai
229,77 triliun rupiah. Sektor keuangan, Real Estate dan jasa perusahaan masih
menjadi penyumbang terbesar dengna kontribusi 27,74 persen atau 63,82 triliun
rupiah, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,72 persen atau 47,62
triliun rupiah, dan sektor industri pengolahan sebesar 15,68 persen atau 36,02
triliun rupiah.
5. Dari sisi pengeluaran, sebagian besar PDRB Provinsi DKI Jakarta triwulan IV tahun
2010 digunakan untuk konsumsi rumah tangga sebesar 56,40 persen, ekspor
sebesar 51,85 persen, dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 35,13 persen.
6. PDRB Perkapita DKI Jakarta tahun 2010 sebesar 89,92 juta rupiah atau meningkat
sebesar 9,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
.f
BADAN PUSAT STATISTIK
PROY'NS' DKI JAKARTA
Nomor
Jakana, 7 Febflrari 201l
:31000.097
Lanpiran : 2(dua)liksp.
Perihal
I Peftumbuhan EkoDomi
Triwulan IV Tahun 2010
Kepada Yang Terhornlat
Bapak Gubenur Provinsi DKI Jakafta
d1-
JAKAR'IA
Secara ringkas, bersama
ini kani
laporkan dongan hormat kcpada Bapak Gubemur mcngenai angka
pe[umbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakartatriwulan IV Tahun 2010 sebagai berikut
1. Dibanding triwulan
III tahun 2010 (q to q),
perekoDomian
DKI
:
Jakarta triwulan keempat tahun 2010
tumbuh l,li9 peNen (diukur dengan PDRB atas dasar harga konstan 2000).
2. Dibanding triwulan IV tahun 2009 (y on y), perekonomian DKI Jakarta triwulao keempat tahun
2010
tumbuh 6,60 p€rsen.
3. Secara
kumulatif(c to c), perekonomian DKI Jakarta selama Tahun 2010 tumbuh 6,51 porson.
1. PDRR DK1
lrkrr1,1 hiwllan TV'l'ahun 2010 alas dasar harga berlak! nencapai 229,77 triliun rupiah.
Sektor keuangan, Real Estat dan jasa perusahaan masih menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi
2'7,74 percet], at^u 63,82 triliun rupiah, seklor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,72 persen atau
47,62 triliun rupiah, dan sektor induski pengolahan sebesar 15,68 persen atau 36,02 triliun rupiah.
5.
Dari sisi pengeluaran, sebagian besar PDRB Provinsi DKI Jakafa triwulan IV tahun 2010 digunnkan
untuk konsumsi rumah tangga sebesar 56,40 perseD, ekspor sebesar 51,85 persen, dan pembcntukan
Inodal tetap bruto sebesar 35,13 pcrson.
6. PDITB Pcrkapita DKI Jakarta tahun 2010
sebesar 89,92
juta rupiah atau meningkat sebesar 9,45 porsen
dibandingkar tahun sebelumnya.
Demikian laporan kal11i, alas perhatian Bapak Gubemur kami mengucapkan terima kasih.
SAT STATISTIK
DKI JAKARTA
Kepada Yang Terhormat:
L
2.
I
4.
5.
6.
?.
u.
9.
A
\9
Cicdrns
Kepala BPS RI
Wagub Pro\,- DKI Jakarta
Sekreiaris Daerah Prov. DKI Jakata
Para Deputi Gubernur
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS RI
Walikola/Bupati Kota/Kabupaten Administrasi
Kepala Bapeda Provinsi DKI Jakata
Para Asisten Sekretaris Daerah Prov. DKI Jakata
Kepala BPKD Prov. DKI Jakarta
Kcpala Bko Adm. Perekonomian Prov. DKI Jakata
Kepala Dinas Kominio dan Kehumasar Prov. DKI Jakada
Blfl ll
Letlen Supfapto ccnpdha Pur'I
'
t95203141977031001
Jakarla 1051 0 Telp 4287710I Fax 4287
,\,
73
50 E
nail
: bps3100@bps. go-ld
BTRIIA RTSMI SIITISIIK
BPS PROVINSI DKI JAKARTA
No. 08/02/31/Th. Xlll. 7 Februari 2011
PrRruMeuHnru Exoruour DKI Jnxnnra
TRrwuLnu lV Tnruru 201 0
Secara
total, perekonomian DKi lakarta pada triwulan IV/2010 yang diukur berdasarkan
PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,B9 persen
dibandingkan nilai triwulan III12010 (q to q). Dari
:
sisi lapangan usaha,
pertumbuhan
tersebut didorong oieh hampir semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan terbesar
dicapai oleh sektor pengangkutan-komunikasi (4,10 persen), sektor konstruksi (2,15
persen), dan sektor jasa-jasa (1,96 persen). Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan
!
tersebut disebabkan oleh pertumbuhan konsumsi pemerintah (21,72
percen),
pembentukan modaltetap bruto (3,89 persen), dan irnpor (3,55 persen).
Sementara PDRB triwulan IV/2010 dibandingkan dengan PDRB tti\\ulan lvl2}Og (y on y)
mengalami pertumbuhan sebesar 6,60 persen.
Secara kumulatif, PDRB DKI Jakarta tahun 2010 tumbuh sebesar 6,51 persen
dibandingkan dengan tahun 2009. Dari sisi lapangan usaha semua sektor mengalami
pertumbuhan posjtif. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan-kornunikasi
:
yakni 14,75 persen, kemudjan disusul oleh dan sektor perdagangan hotelrestoran sebesar
7,29 persen, dan sektor konstruki sebesar 7,08 persen. Dari sisi pengeluaEn,
pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pembentukan modal tetap bruto (8,81 persen),
komponen impor (8,10 persen), dan komponen ekspor (7,30 persen).
l
Besaran PDRB
DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada tahun 2010
mencapai
Rp 862,16 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp.39S,66 triliun.
I
i
Dari sisi lapangan usaha, peranan tiga sektor utama yaknj sektor keuangan-real estatjasa perusahaan, sektor perdagangan-hotel restoran, serta sektor industri pengolahan
terhadap total perekonomian DKI Jakarta pada tahun 20lb sekitar 64,16 persen.
Senentara dari sisi pengeluaran, sebagian besar PDRB Provinsi DKI Jakarta digunakan
untuk konsumsi rumah tangga sebesar 56,63, ekspor sebesar 52,44 persen percen dan
pembentukan modal tetap bruto sebesar 34,70 persen.
PDRB per kapita DKI Jakada tahun 2010 sebesar 89,92
juta rupiah atau naik sebesar 9,45
persen dari tahun 2009 yang sebesar 82,15 juta rupiah.
Berita ResmiSiatisiik Provinsl DKlJakarla No. 08/02l31/Th.
Xl .7
Febtuati 2011
I.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan
Mahun
2010
Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV/2010 turnbuh sebesar 1,89 persen (4 to
d,
lebih
lambat bila dibandingkan triwulan III/2010 (sebesar 2,53 persen). Perlambatan pertumbuhan ini leblh
disebabkan pengaruh musiman yaitu penurunan aldivitas seluruh sel<tor ekonomi yang selalu terjadi di
triwulan IV Dada setiap tahun.
Pada triwulan
IV, harnpir semua sektor (kecuali sektor pertanian) tumbllh posiuf dengan
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pertambangan-penggalian, yaitu sebesar 8,97 persen.
Selanjutnya diikuti oleh sektor pengangkutan-komunikasi sebesar 4,10 persen, sektor konstruksi sebesar
2,15 persen. sektor jasa-jasa sebesar 1,96 persen, sektor perdagangan hotel_restoran sebesar 1,91
persen, sektor industri pengolahan sebesar 1,55 persen. Sementara Sektor lainnya tumbuh dibawah
angka 1 persen, yakni sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan sebesar 0,99 persen, dan sektor
listrik gas-air bersih sebesar 0,35 persen. Sedangkan sektor pertanian tumbuh mlnus 0,70 persen
Tabel 1.
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
(p€rsentase)
Lapangan Usaha
Triw IV/2010
thd
Triw III/2010
Triw IV/2010
thd
triw IV/2009
Sumber
Pertumbuhan
(2)
Triw IV/2010
(4)
Pertanian
-0,70
0,00
Pertambangan dan penggalian
8,97
(1)
10,62
0,03
4,03
0,63
0,35
5,48
0,04
Konstruksi
2,15
6,61
0,69
Perdagangan, hotel dan restoran
191
7,56
1,63
Pengangkutan dan komunikasl
4,10
14,19
1,62
Keuangan, real estat & jasa perusahaan
0,99
4.28
1,21
Jasa-jasa
1,96
6,45
PDRB
1,89
6,60
PDRB Tanpa Migas
1,88
5,59
Industri pengolahan
Lr5urNr gd> uo,, o,,
uc,r,,l
5,50
Sumber: BPS Provinsi DK Jakafta
PDRB DKI Jakarta triwulan IV/2010 jika dibandingkan dengan triwuLan
lv/2049 (y on y) trmbuh
sebesar 6,60 persen. Perturnbuhan terunggi dicapai oleh sektor pengangkutan komunikasi yakni sebesar
14,19 persen, kemudian diikuti oleh sektor pertambangan-penggalian sebesar 10,62
persen,
perdagangan-hotelrestoran sebesar 7,56 persen, Sektor konstruksi sebesar 6,61 persen, sektor jasa jasa
sebesar 6,45 persen, sektor listrik gas-air bersih sebesar 5,48 persen, sektor sektor keuangan feal e5tat-
jasa perusahaan sebesar 4,28 persen, sektor industri pengolahan sebesar 4,03 persen dan sektor
pertanian 3,32 persen.
Berila Resml Statist k Provins DK J aka da No. 8/02131 /Th. Xlll , 7 Febmari 20T
1
Grafik 1. Laju Pedumbuhan PoRB Menurut Lapangan Usaha
8.00
9*"o"on'*l**.S..""-
""""-*.C,""s
Tru ll/2010lhdTrw
12010
"n*"
lTnw Vnol0
thd Triw lll/2010
Triw
lvz0l0thdliw
V/2009
f.iiJran lain yang menarik untuk dicermat adalah besarnya surfbangan mas ng-masing sektor
dai, r
nr' nciplakan atu pertumbuhan ekonomi
di DKI Jakarta selama period€ tertentu. Sektor-seKor
ekofomi dengan nilai nominal besar tetap akan menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan
ekonomi meskipun pertumbuhan sektor yang bersangkutan relatif kecil. Begitu pula sebaliknya.
Pada triwulan IV/2010, pertumbuhan yang
te{adi didorong oleh pertumbuhan yang diberikan
oleh sektor perdagangan-hotel restoran, sektor pengangkutan-komunikasi, dan sektor keuangan-real
estat-jasa perusahaan dan mampu menyumbang pertumbuhan diatas 1 poin. Sedangkan seKor jasajasa, sektor konstruksi, sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan-penggalian menyumbang
pertumbr.rhan dibawah 1 poin. Sementara sektor pertanian menyumbang kurang dari O persen terhadap
perlurnbuhan ekonomi.
II.
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010
Besaran PDRB DK Jakarta tahun 2010 atas dasar harga konstan mencapai 395,66 triliun rupiah
naik 24,195 triliun rupiah dibandingkan tahun 2009 (sebesar 371,5 triliun rupiah), sehingga secara total
pertumbuhan ekonornj tahun 2010 sebesar 6,51 persen lebih tinggi dibandingkan
tahln
2OO9 yang
mencapaj 5,02 persen. Ivlembaiknya kondisi perekonomian global memicu meningkatnya pertumbuhan
hampir seluruh sektor ekonomi di DK Jakada kecuali sektor pengangkutan-komunikasi yang sedikit
me arnbat.
Selama tahun 2010 dapat dikatakan kondisi perekonomian global berjalan lebih baik dari tahun
2009. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan membajknya perekono;ian Amerika dan negara-negara
Eropa, rneskipun belum sepenuhnya pulih dari krisis. Sebagai dampaknya, kondisi tersebut turut
mendorong perekonomian Indonesia, termasuk Jakarta untuk kembali berirama lebih cepat dari tahun
2009. Pulihnya perekonomian negara-negara tujuan eskpor mendorong kegiatan sektor industri
di
Jakarta kembali bergerak sehingga selanjutnya mampu menstimulus sektor lainnya untuk ikut bergerak
dinamis. Dari sisi internal, kondisi keamanan yang relatif stabil telah mampu menciptakan kondisi
investasi dan penyaluran kredit yang lebih baik pula. Se{ajn itu, konsumsi domestik masih menjadifakrtor
penggerak utama perekonomian Jakarta seiring dengan membaiknya perekonomian Jakarta.
Berita Resm Statst k Provinsi DKI Jakarta No. 08/0231/Th.
X
t. 7 Februar 2011
Tabel 2.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000
Laju
Pertumbuhan
Nilai
(Miliar Rp.)
Lapangan usaha
(1)
Tahun 2010
2009
2010
(2)
(3)
Pertanian
301,75
Pertambangan dan penggalian
936,03
Industri pengolahan
Listrik-gas-air bersih
2.45O,47
(4)
r,10
0,00
60.567,51
4,57
2.s89,00
1,04
Perdagangan-hotel-restoran
80.154,12
7,29
Pengangkutan-komunikasi
40.769,71
46.7A3,44
106.788,43
111.284,00
4 )1
0,73
1,21
0,77
Jasa-jasa
5UII]bET :
0,00
950,02
38,422,40
PDRB Tanpa Migas
("/")
ek)
Konstruksi
Keuangan-real estat-jasa perusahaan
Sumber
Pertumbuhan
371.469,50 395.664,s0
17n q?? a7 ?oa 7la 4a
6,51
LJP5 PTOVINSI DKT JAKAEA
Pertumbuhan positif PDRB DKI Jakarta tahun 2010 terjadi dl seluruh sektor ekonomi, sektor
pengangkutan-komunikasi masih menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 14,75
persen. Pertumbuhan ini dicapai sebagai akibat dari perturnbuhan yang
teiadi di sub sektor pengangkutan
sebesar 5,94 dan sub sektor komunikasi sebesar 19,50. Dengan pertumbuhan yang tjnggi (diatas 10
persen) sektor ini mampu menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi lakarta (1,62 poln).
Pertumbuhan tertinggi kedua dicapai oleh sektor perdagangan-hotel-restoran yang tumbuh 7,29
persen. Meningkatnya ekspor-impor menjadi penyebab utama tingginya pertumbuhaf sektor
perdagangan. Dengan pertumbuhan yang relatif tinggi sumbangan pertumbuhan yang dlberikan sektor
perdagangan-hotel-restoran cukup besar yaitu sebesar 1,57 poin dan merupakan sumber pertumb!han
terbesar kedua.
Sumber pertumbuhan terbesar ketiga disumbang oleh sektor keuangan-real estat jasa
perusahaan, yang tumbuh sebesar 4,21 persen dan menyumbang pertumbuhan sebesar 1,27 poin.
Sementara sektor industri pengolahan yang merupakan salah satu sektor andalan menyumbang
pertumbuhan dibawah 1 poin yaitu sebesar 0,57 poin. Dengan pertumbuhan sebesar 3,63 persen, sektor
industri pengolahan belum mampu menyumbang pertumbuhan seperti sebelum kondisi krisis.
Sektor Konstruki dan sektor jasa-jasa tumbuh masing-masing sebesar 7,08 persen dan 6,58
persen. Dengan pertumbuhan relatif stabil, sumbangan pertumbuhan yang diberikan juga stabil vaknl
sebesar 0,77 poin untuk sektor jasa-jasa dan sebesar 0,73 poin untuk sektor konstruksi.
Beriia Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarla No.8/02131/Th. X ll. 7 Februar 2011
III.
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan StrukturTahun 2010
PDRB atas dasar harga ber aku Provinsi
triiiln,
DK Jakarta pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 862,16
sedangkan pada tahun 2009 sebesar Rp 757,70 triliun, atau terjadi peningkatan sebesar Rp
104,16 triliun. Peranan tiga seldor utama yakni sektor keuangan-real estat jasa perusahaan, sektor
perdagangan-hotel-restoran,
seta sektor industri pengolahan terhadap total perekonomian DK
Jakarta
pada tahun 2010 sekitar 64,16 pemen.
Dalam tahun 2010, berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang
menghasi kan nilai tambah bruto produk barang dan jasa terbesar adalah sektor keuangan-real estat-jasa
perusahaan sebesar Rp.239,16 triliun, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar
Rp. 178,40 triliun, dan sektor industri pengolahan sebesar Rp 135,64 triliun.
Sebutan Jakarta sebagai Kota Jasa (Service City) tercermin dari struktur perekonomian Jakarta
yang diukur dengan PDRB menurut sektoral (lapangan usaha), Sekitat 71,27 percen PDRB Jakarta
berasal dari seKor tersler (perdagangan, keuangan, jasa, dan pengangkutan), sebesar 28,20 persen
berasal dari sektor sekunder (industri pengolahan, konstruksi, dan listrik-gas-air bersih) dan hanya
sebesar 0,53 persen dari sektor primer (pertanian dan pertambangan),
Tabel 3.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
LAPANGAN USAHA
(1)
Pertanian
Nilai
Struktur
(Miliar Rp)
(Persen)
2009
2010
(2)
(3)
762,94
Pertambangan dan Penggalian
Indlstri Pengolahan
2009
2010
(s)
457,21
0,10
0,10
3.704,28
0,42
0,43
15,60
15,73
1,09
1,05
118.163,19
Listrik Gas dan Air Bercih
8.294,31
Konstruki
9.012,26
11 44
86.646,98
Perdagangan, Hotel dan Restoran
156.084,32
178.39s,88
Pengangkutan dan Komunikasi
20,60
87.703,21
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
lasa jasa
20,69
10,17
213.437,91
239.164,22
24,17
27,74
96.180,24
109.253,58
t2,69
12,67
7s7.696,59 862.1sa,91 1OO,00 100,00
754.540,43 8s8.454,63
99,58
99,57
Produk Domesuk Regional Bruto
PDRB Tanpa Migas
Sumber: BPS Provlnsi DIC lakaria
IV.
PDRB per Kapita
Produk Domestik Regional Bruto bila dibagi dengan jumlah penduduk petengahan tahun akan
menggambarkan nilal PDRB per kapita atau tingkat kemakmuran penduduk suatu wilayah. PDRB per
Kapita Propinsi DKI Jakarta dari tahun 2005
-
2010 secara rinci dapat dilihat Dada tabet 4.
Berita ResmiSiatisiik Provinsi DKI Jakada No. 08/0231/Th Xlll, 7 Februart
2011
5
PDRB per kapita DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 mencapai 89,92 juta
rupiah atau meningkat 9,45 persen dibanding tahun 2009 (82,15 juta rupiah). PDRB per kapita atas dasar
harga konstan menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil. Pada tahun 2010 PDRB per kaplta
menlngkat 2,46 persen, yaitu dari Rp 40,28 juta di tahun 2009 menjadi Rp 41,27 juta di tahun 20i0.
Tabel 4.
Nilai PDRB Per Kapita dan Perubahan PDRB Per Kapita
Tahun 2005 - 2009
PDRB Per Kapita (Rp.)
tanun
(1)
Perubahan PDRB Per Kaplta (qo)
Berlaku
Konstan
Berlaku
Konstan
(2)
(3)
(4)
(s)
2007
62_,+90.339
36_733.140
11,63
2008
71.162.)60
38.716.275
18,68
2009
42.152.943
10.276.428
14,77
2010
a9.914.761
11.265.743
9,45
5.)5
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta
V, PDRB menurut Pengeluaran Triwulan
Mahun
2010
Nilai nominal PDRB pengeluaran seiama triwulan IV/2010 atas dasar harga berlaku mencapai
229,77 ttilivn rupiah atau meningkat sebesar 8,64 triliun rupiah dibanding triwulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut sangat dipengaruhi oleh komponen konsumsi pemerintah yang naik sebesar 4,9
triliun rupiah dari 20,55 triliun rupiah pada triwulan III/2010 menjadi 25,46 triliun rupiah di triwu an w/
2010. Komponen yang juga mempengaruhi peningkatan PDRB adalah komponen konsurnsi rumahtangga
dari 125,64 triliun rupiah pada triwulan III/2010 menjadi 129,59 triliun rupiah di triwulan iV/2010.
Tabel 5.
PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku
Triwulan
Komponen Pengeluaran
(1)
Konsumsi Rumah Tangga
III
dan IV Tahun 2O1O
Nilai (milliar Rp)
Triw
III/2010
(2)
Triw IV/2010
(l)
12s.€As,1B
Distribusi (persen)
Trlw
UI/2010
Triw IV/2010
(4)
56,82
56,40
Konsumsi Pemerintah
20.553,86
25.463,22
9,30
11,08
PMTB
77.613,24
80.708,29
35,10
Ekspor
116.089,18
119.139,06
52,50
llitus lmpor
121.093,22
t26.42s,31
54,76
55,20
PDRB
221.121,71
229.766,60
100,00
100,00
Surnber I BPS Provinsi DKI lakarta
Struktur PDRB menurut pengeluaran Provinsi DKI Jakarta selarna triwulan IV/2010 terbesar pada
komponen konsumsi rumah tangga mencapai 56,40 persen, terbesar kedua adalah komponen ekspor
Beriia Resmi Statslik Provinsi DKI Jakarta No.8/02131/Th. Xlll. 7 Februar 2011
sebesar 51/85 persen. Selanjutnya adalah komponen pembentukan modal tetap bruto
(PMB)
yang
mencapai 35,13 persen/ dan yang terkecil adalah komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar
11.08 Dersen.
Dllihat secara komponen, laju pertumbuhan terbesar pada komponen pemerintah yaitu sebesar
21,72 pe$en dibanding triwulan IiI/2010 yang sebesar 6,51 persen. Tingginya realisasi penyerapan
anggaran di triwulan IV/2010 adalah usaha pemerintah dalam meningkatkan penyerapan anggaran tahun
2010 yanq dalam tiga triwulan terakhir masilt sangat rendah.
Pedumbuhan terbesar kedua adalah komponen pembentukan modaltetap bruto (P|.4TB) sebesar
3,89 persen, bila dibandingkan triwulan III/2010 (yang tumbuh 5,76 persen) pertumbuhan PIvfTB dl
triwlilan IV/2010 mengaiaml perlambatan, Salah satu penyebab perlambatan ini adalah melambatnya
impor barang modal yang rnasuk ke Jakada.
Sementara itu laju pertumbuhan q to q terkecil berada pada komponen ekspor yang mengalami
kenaikan 1.51 Dersen.
Tabel 5.
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
(Persentase)
III/2010
Triw
(2)
Triw iV/2010
thd
Triw III/2010
(3)
Konsumsi Rumah Tangga
2,26
KonsLrmsi Pemerintah
P[1TB
thd
Komponen Pengeluaran
Triw
Ekspor
IIl2010
Triw
Triw
IU/2010
Thd
III/2009
(4)
(s)
'1,89
6,35
7,06
6,51
21,72
2,84
5,54
5,76
3,89
9,64
10,34
9,90
1,51
lllru9 Impor
PDRB
Triw IV/2010
Thd
Triw IVl2009
1,89
10,s2
12,26
6,38
6,60
BPS Provinsi DKI Jakafta
Laju pertumbuhan PDRB menurut pengeluaran Provinsi DK Jakata triwulan IV/2010 terhadap
triwllan IVl2009 (y on y) sebesar 6,60 percen. Bila dilihat secara komponen, laju pertumbuhan y on y
yafg terbesar adalah komponen pembentukan modal tetap bruto mencapai 10,34 persen. Terbesar ke
dua adalah komponen ekspor sebesar 9,90 persen, d;ikuti komponen konsumsi rumah tangga sebesar
7,06 persen, sedangkan yang terendah adalah komponen konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan
5,54 oersen.
VI. PDRB menurut Pengeluaran Tahun 201O
Distribusi PDRB menurut pengeluaran selama tahun 2010 terbesar ada pada komponen konsumsi
rumah tangga yang memberikan kontribusi sebesar 56,63 persen, atau sedikit turun dibanding tahun
Berita Resmi Statistik Prov nsi DKlJakarla No 08/02l31/Th. Xlll. 7
Februari20l1
7
sebelumnya yang mencapai 56,80 persen. Kontribusiterbesar kedua ada pada komponen ekspor sebesar
52,44 petsen, komponen lnipun mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai
53,74 persen. Sedangkan kontribusi terkecil ada pada komponen konsumsi pemerintah yang hanya 9,39
persen selama tahun 2010.
Tabel 7.
Distribusi dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Komponen Pengeluaran
Tahun 2009 dan Tahun 2010
(persentas€)
Komponen Penggunaan
(1)
2009
2010
(3)
(2)
Konsumsi Rumah Tangga
Laju Pertumbuhan
2010
Distribusi
56,80
Konsumsi Pemerintah
6,36
56,63
10,45
B,27
34,17
PI\4TB
(5)
(4)
34,70
Ekspor
Ujrus Impor
8,10
54,87
100,00
100,00
PDRB
5,02
6,51
Sumber : 8PS Provinsi DKi Jakarta
Dilihat dari laju pertumbuhannya, secara umum selama tahun 2010 naik 6,51 persen. Komponen
yang mengalami pertumbuhan tebesar adalah komponen
PI\4TB
yang naik sebesar B,B1 persen. Terbesar
kedua adalah komponen komponen ekspor yang naik sebesar 7,30 persen. Sedangkan yang terkecil
kenaikannya adalah konsumsi pemerintah yang hanya 0,73 persen, meningkatnya pertumbuhan
komponen ekspor
ini karena dampak dari
membaiknya perekonomian global yang mengakibatkan
negara negara tujuan ekspor meningkatkan pembelian barang barang ekspor.
Grafik 2. Distribusi PDRB Menurut Penggunaan DKI Jakarta Tahun 2009 dan
Tahun 2010 Menurut Komoon€n
60
20
U
20
oKonsums
RT
Konsums
Pemerintah
PMTB
Ber:ta Resmi Siaiistik Provrsi DKlJakarta No. 8/02l31ITh.
Xl
,7
oEkspor
Febrlari2011
almpor
Download