pengaruh merek dagang dan harga terhadap keputusan pembelian

advertisement
PENGARUH MEREK DAGANG DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK SHAMPO MASYARAKAT DESA PAYAMAN
KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN
Ratna Handayati*, Nur Auwaliyah **)
* Dosen Program Studi Manajemen FE Unisla
** Program Studi Manajemen FE Unisla
ABSTRAK
Dalam perkembangan dunia yang semakin maju dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat menyebabkan pengaruh yang cukup besar dalam berbagai segi
kehidupan, baik sosial, ekonomi, atau bisnis, politik, hukum serta agama. Unsur – unsur dalam
bauran ada 4 unsur diantaranya : unsur strategi produk, strategi harga, strategi distribusi
pemasaran, str
ategi promosi. Dari keempat strategi bauran pemasaran tersebut peneliti cenderung memiliki
strategi produk dan harga sehingga saya tertarik untuk mengetahui perilaku konsumen dalam
keputusan pembelian produk shampo dilihat dari merek dagang dan harga bagi masyarakat desa
payaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah merek dagang dan harga berpengaruh
terhadap keputusan pembelian shampo dan mengetahui variable manakah yang berpengaruh paling
dominan terhadap keputusan pembelian shampo. Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis,
yaitu diduga merek dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk shampo di desa
Payaman. Dan diduga harga mempunyai pegaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian
produk shampo di Desa Payaman. Alat analisis yang digunakan mengetahui merek dan harga
terhadap keputusan pembelian produk shampo adalah Regresi Linier Ganda. Dan untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh merek dagang terhadap keputusan pembelian produk shampo digunakan
analisa korelasi yang dibuktikan dengan uji t.
I. Pendahuluan
Dalam perkembangan dunia yang
semakin maju dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pengetahuan yang
semakin pesat menyebabkan pengaruh yang
cukup besar dalam berbagai segi kehidupan,
baik sosial, ekonomi atau bisnis, politik hukum
serta agama. Dari berbagai perubahan yang
terjadi saat ini kehidupan ekonomi bisnis
mengalami perubahan yang cukup pesat,
sebagai contoh permasalahan sekarang bagi
banyak perusahaan yang bergerak dibidang
produk barang maupun jasa melainkan lebih
dari itu yaitu masalah pemasaran, karena
pemasaran merupakan kegiatan yang utama
bagi perusahaan baik perusahaan kecil maupun
perusahaan besar. Saat ini banyak perusahaan
yang
berlomba-lomba
untuk
menarik
konsumen agar bersedia membeli produk yang
ditawarkan melalui media-media yang ada saat
ini baik cetak maupun elektronik, sehingga
dari pemikiran tersebut dapat diketahui
perilaku
konsumen
dalam
keputusan
pembelian shampo dilihat dari merek dagang
dan harga bagi masyarakat desa payaman.
Dalam bauran pemasaran semua unsur
yang terkait didalamnya merupakan suatu
kesatuan yang tak bisa dipisahkan, sehingga
unsur yang satu menjadi penunjang bagi unsur
yang lain. Adapun unsur dalam bauran
diantaranya unsur strategi produk, strategi
harga, strategi distribusi pemasaran, strategi
pemasaran. Adapun strategi produk yang saya
bahas adalah merek dagang untuk itu dalam
mengembangkan strategi perusahaan terutama
unsur strategi atau kebijakan produk yaitu
pemberian merek dagang hal ini untuk
membedakan barang atau jasa dari kelompok
penjual dan dari produk saingan. Merek
dagang hendaknya mudah dii. ngat, dibaca,
dan mudah dibedakan sehingga konsumen
dapat mencari dan membeli produk yang
diinginkan tersebut.
Strategi produk yang dibahas di sini
adalah masalah merek dagang, untuk itu dalam
mengembangkan strategi perusahaan terutama
unsur strategi atu kebijakan produk yaitu
pemberian merek dagang hal ini untuk
membedakan barang atau jasa dari kelompok
penjual dan dari produk saingan. Merek
dagang hendaknya mudah diingat, dibaca dan
mudah dibedakan. Sehingga dengan pemberian
merek, konsumen dapat mencari dan membeli
produk yang diinginkan tersebut. Merek
tertentu juga merupakan suatu standar kualitas
atau
mutu
tertentu,
sehingga
dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli agar
penjualan dan pesnguasaan pasar dapat dicapai
bahkan diharapkan lebih besar.
Berdasarkan latar belakang tersebut di
atas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
a. Apakah faktor merek dagang dan harga
mempengaruhi
keputusan
pembelian
produk shampo ?
b. Faktor manakah yang paling dominan
mempengaruhi
keputusan
pembelian
produk shampo ?
Pengertian merek dagang dalam
pengembangan strategi pemasaran untuk
produk – produk individual, penjual harus
mnghadapi keputusan pembelian merek
(branding). Pemberian merek merupakan
masalah utama dalam strategi produk sehingga
dalam pemasaran profesional yang paling
khusus
adalah
kemampuan
mereka
menciptakn, memelihara, melindungi dan
meningkatkan merek. Merek adalah nama
istilah, tanda, symbol, atau desain atau
kombinasi semuanya atau yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa
seseorang atau sekelompok dan untuk
membedakan dari barang atau jasa pesaing.
Tujuan merek (a) Sebagai identitas, yang
bermanfaat
dalam
diferensiasi
atau
membedakan produk suatu perusahaan dengan
produk pesaingnya, (b) Alat promosi yaitu
sebagai daya tarik produk, (c) untuk membina
citra yaitu dengan memberikan keyakinan
jaminan kualitas serta prestise tertentu
terhadap konsumen, (d) mengendalikan pasar.
Harga adalah jumlah uang (ditambah
beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya.
Harga masih tetpa merupakan salah satu unsur
terpenting yang menentukan mangsa pasar dan
profitabilitas perusahaan. Harga merupakan
slah satu elemen bauran pemasaran yang
paling fleksibel karena harga dapat dirubah
dengan cepat. Oleh sebab itu, harga juga
merupakan masalah nomor satu yang dihadapi
oleh eksekutif pemasaran, maka dari itu
penetapan harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan. Berdasarkan penjelasan tersebut
setiap perusahaan dapat menetapkan harga
dapat memberikan keuntungan yang lebih baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Adapun beberapa tujuan penetapan harga (a)
kelangsungan hidup, (b) laba sekarang
maximum, (c) pendapatan sekarang maximum,
(d) pertumbuhan sekarang maximum, (e)
skimming pasar maximum (memerah pasar
maximum), (f) kepemimpinan mutu produk.
Prosedur penetapan harga antara lain
penetapan harga dengan orientasi biaya yang
meliputi penetapan harga secara mark up
(mark up pricing) yang dilakukan dengan cara
menambah suatu prosetase tertentu dari total
biaya varfiabel atau harga beli dari seseorang;
penetapan harga dengan cost plus (cost plus
pricing) yang dilakukan dengan cara
menambahkan prosentase tertentu dari total
biaya; penetapan harga sasaran(target pricing)
yang dalam hal ini harga jual yang ditetapkan
dapat memberikan tingkat keuntungan tertentu
yang dianggap wajar, keuntungan yang wahar
ini diperoleh untuk suatu tingkat investasi
tertentu dan resiko yang mungkin terjadi.
Penetapan harga ini kan memberikan target
keuntunganpada suatu tingkat total biaya
dengan suatu volumeproduksi standar yang
diperkirakan. Penetapan harga dengan orientasi
permintaan yang meliputi penetapan harga
berdasarkan persepsi/ penilaian konsumen
terhadap
suatu
produk
yang
sangat
berpengaruh terhadap posisi produk di pasar,
dan
penetapan
harga
dengan
cara
diskriminasi/diferensiasi harga yang dilakukan
dengan
mempertimbangkan
perbedaan
permintaan berdasarkan langganan, produk,
tempat, dan waktu. Penetapan harga dengan
orientasi persaingan yang meliputi penetapan
harga berdasarkan tingkat harga rata – rata
industri, penetapan harga seperti ini ditetapkan
dengan alasan bahwa perusahaan mengalami
kesukaran untuk menukar biaya sehingga sulit
menetukan harga yang wajar. Kemudian untuk
penepatan harga tender atau pelelangan
biasanya diajukan dalam sampul yang tertutup,
sedangkan pembeli dapat memilih penjual
yang dianggapnya mempunyai harga yang
rendah dengan spesifikasi yang diharapkannya.
II. Metode Penelitian
Data yang diperoleh dari pengamatan
dan observasi secara langsung terhadap obyek
yang diteliti atau dengan kata lain data ini
dikumpulkan langsung dari responden yang
diteliti dan diolah sendiri. Dalam penelitian ini
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
maka jenis penelitian ini menggunakan
penelitian kuantitatif. Data ini adalah sumber
utama penelitian yang akan dilakukan.
Kelayakan penelitian ini tergantung pada
pengolahan data primer yang akan diperoleh
setelah pengisian kuisioner oleh pihak-pihak
yang dipilih secara acak. Adapun populasi dari
penelitian ini yaitu keseluruhan objek
penelitian dari semua elemen yang ada dalam
wilayah penilaian. Alat analisis yang
digunakan oleh peneliti yaitu kuesioner dan
dokumentasi.
III. Hasil Dan Pembahasan
Dalam memperlancar dan melakukan
kegiatan perusahaan, perusahaan menawarkan
produknya
kepada
konsumen
untk
mengkonsumsi produk – produk yang telah
dibuatnya yaitu memberika janji dari manfaat
yang ada pada produk tersebut. Dalam
menentukan tehnik penarikan sampel, terlebih
dahulu harus ditetapkan populasinya yaitu
kelompok atau individu yang diminati dalam
penelitian yang berarti kelompok atau individu
yang akan dikenakan untuk diambil penelitian
dan semakin dipersempit populasinya maka
penilaian yang dilakukan aka menghemat
waktu, tenaga, dan biaya. Oleh sebab itu
sasaran yang mudah untuk diakses adalah
warga desa Payaman.
Dari hasil penelitian di atas merupakan
jawaban dari diskripsi data, analisa data dan
pengujian hipotesis dengan jawaban di atas di
peroleh hasil bahwa untuk megetahui
sejauhmana hubungan antara merek dagang
dan harga terhadap keputusan pembelian
diperoleh hasil korelasi yaitu : r1 = 0.745 dan r2
= 0.866 artinya hipotesis yang menduga antara
merek dagang dan harga mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian
shampo terbukti kebenarannya. Dan hipotesis
yang menyatakan bahwa harga lebih dominan
terhadap keputusan pembelian produk
shampoo terbukti kebenarannya. Dan apabila
untuk membuktikan signifikan atau tidaknya
pengaruh antara kedua variable maka dihitung
dengan uji t, dimana t1 hitung = 8,448 > t table =
2,000 sedang t2 hitung = 13,19 > t table = 2,000 dan
selisih yang terjadi antara t hitung dan t table adalah
cukup besar sehingga dari keadaan tersebut
dapat diarik kesimpulan Ho ditolak dan H 1
diterima yang berarti variable merek dagang
dan harga mempengaruhi keputusan pembelian
produk shampoo terbukti.
Pengaruh merek dagang dan harga
terhadap keputusan pembelian produk
shampoo dibuktikan dengan regresi linier
ganda yang hasilnya Y=-32,382 + 1.67X1 +
1,5X2. Dari persamaan tersebut dapat
disimpulkan bahwa a= -32,382 yang artinya
tingkat keputusan pembelian rata-rata adalah
sebesar -32,382 set bila merek dagang dan
harga nol, b1 = 1,67 yang artinya merek dagang
shampoo Clear akan mempengaruhi keputusan
pembelian sebesar 1,67 produk, b2 = 1,5 yang
berarti harga akan mempengaruhi keputusan
pembelian sebesar 1,5 produk.
IV. Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai merek
dagang dan harga terhadap keputusan
pembelian produk shampoo, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa untuk mengetahui
sejauhmana hubungan antara merek dagang
dan harga terhadap keputusan pembelian
diperoleh hasil korelasi yaitu : r1 = 0.745 dan r2
= 0.866 yang berarti hipotesis antara merek
dagang dan harga mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian
shampoo terbukti kebenarannya. Dan hipotesis
yang menyatakan bahwa harga lebih dominan
terhadap keputusan pembelian produk
shampoo terbukti kebenarannya. Sedangkan
untuk membuktikan signifikan atau tidaknya
pengaruh antara kedua variable maka dihitung
dengan uji t, dimana t1 hitung = 8,448 > ttabel =
2000 sedang t2 hitung = 13,19 > t table = 2,000 dan
selisih yang terjadi antara t hitung dan t table adalah
cukup besar sehingga dari keadaan tersebut
dapat diarik kesimpulan Ho ditolak dan H 1
diterima yang berarti variable merek dagang
dan harga mempengaruhi keputusan pembelian
produk shampoo terbukti.
b. Saran
Saran yang bisa dikemukakan setelah
mempelajari keadaan yang terjadi pada
masyarakat
desa
Payaman
sebagai
rekomendasi penunjang hasil penelitian, yang
sekiranya berguna bagi masyarakat atau
konsumen adalah dengan diketahui harga maka
faktor yang paling dominan terhadap
keputusan pembelian shampoo, hendaknya
konsumen bukan hanya memperhatikan harga
saja
tetapi
konsumen
juga
harus
memperhatikan cocok atau tidaknya shampoo
yang dipakai. Kosumen dalam pamakaian
shampoo hendaknya tidak mengganti-ganti
merek sehingga dapat mencapai hasil yang
maksimal dan menggunakan shampoo sesuai
dengan kebutuhan pada rambut.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto
Suharsimi.
2006.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta,
Asdi Mahastya.
Assauri sofyan, 1991. Manajemen Produksi.
Jakarta, Edisi Keempat, FEUI.
Kotler Philip, 1997. Manajemen Pemasaran,
PT. Prenhalindo. Jakarta.
Kotler dan Amstrong, 2001. Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Terjemahan oleh damus
Sihombing. Jakarta Erlangga.
Kotler Philip, 1998. Manajemen Pemasaran,
Yogyakarta, BPFE.
Nitisemito S. Alex, 1981. Marketing. Jakarta
: Ghalia Indonesia
Prof. Dr. Sudjana M.A, M.Sc. 1996. Metoda
Statistika. Edisi Keenam, penerbit
Tarsito Bandung.
Prof. Dr. Sugiono, 2006. Statistika Untuk
Penelitian. Penerbit CV. ALFABETA
Bandung.
Swastha Basu dan Irawan, 2005, Manajemen
Pemasaran
Modern,
Yogyakarta
Liberty.
Tjiptono Fandy, 1997. Strategi Pemasaran.
Penerbit ANDI Yogyakarta.
Download