Uji Nyala Kation IA dan IIA Author : Etna Rufiati Publish : 14-10-2011 11:03:40 Untuk analisis kualitatif, yaitu uji kation dan anion terhadap batuan/bahan kimia padat, sebelumnya dilakukan tes/uji pendahuluan untuk memperkirakan kandungan kationnya. Uji pendahuluan yang dilakukan adalah uji nyala. Pada uji nyala beberapa kation logam-logam golongan alkali, IA dan alkali tanah, IIA tabel periodik unsur, diperoleh data sebagai berikut: Warna spektrum dari Li, merah; Na, kuning; K, ungu; Mg, tak berwarna; Ca, merah bat; Sr, merah cerah; Ba, hijau. Mengapa warna spektrum setiap kation di atas berbeda? Ketika garam padat dikenakan nyala api, elektron-elektron kation menyerap energi, sehingga gerakannya makin cepat. Elektron yang untung energi itu berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi (Ingat konsep tingkat energi Niels Bohr), dikatakan elektron itu dari keadaan stasioner (ground state) mengalami eksitasi. Namun keadaan ini tidak stabil. Energi itu terpancar kembali sebagai spektrum dan elektron kembali ke keadaan awal. Mengapa warna spektrum tiap atom unsur berbeda? Warna yang berbeda itu disebabkan oleh panjang gelombang yang berbeda. Berarti jarak orbital dari tiap atom unsur berbeda selalu berbeda. Jarak antar orbital ternyata tidak ada yang sama untuk setiap atom unsur. Dikatakan bahwa spektrum merupakan ciri khas suatu unsur. Sebagai contoh, ion natrium dalam keadaan stasioner memiliki konfigurasi elektron 1s22s22p6. Jika garam padatnya dikenakan api, elektron-elektron akan mendapatkan energi dan mengalami eksitasi, yaitu berpindah ke orbital kosong yang tingkat energinya lebih tinggi. Dalam keadaan eksitasi konfigurasi elektronnya menjadi 1s22s22p53s1. Karena keadaan ini tidak stabil, maka segera pada saat itu pula, elektron pada 3s kembali ke 2p, sehingga konfigurasi elektron kembali ke keadaan stasioner. Untuk magnesium, Mg spektrumnya tak berwarna. Ini berarti bahwa panjang gelombang spektrumnya jatuh pada sinar tak tampak. Demikianlah uji nyala ini dapat dijelaskan. Batuan/bahan kimia yang tak di kenal, dapat diprediksi kandungan kantionnya dari warna spektrumnya. Ini hanya merupakan tes pendahuluan. Makin bervariasi kandungan kationnya, makin sulit prediksinya, karena warna spektrum yang terjadi seperti kembang api. Page 1