BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI – TEORI UMUM / DASAR 2.1.1

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
TEORI – TEORI UMUM / DASAR
2.1.1
Komunikasi
Komunikasi dapat dikategorikan dalam tiga konseptual yaitu: (1) Komunikasi
Sebagai Tindakan Satu Arah, yaitu suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian
pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang)
lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat
(selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi
dianggap suatu tindakan yang disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi
kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau
membujuk untuk melakukan sesuatu. (2) Komunikasi Sebagai Interaksi, dalam
pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksireaksi, yang arahnya bergantian.
Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima
bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama
bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu
seterusnya. (3) Komunikasi Sebagai Transaksi, pandangan ini menyatakan bahwa
komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara berkesinambungan mengubah pihakpihak yang berkomunikasi. Berdasarkan pandangan ini, maka orang-orang yang
berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan
menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal. (
Mulyana, 2007 : 67).
2.1.2
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan
elektronik). Sebab, awal perkembanganya, komunikasi massa berasal dari pengembangan
kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media massa dihasilkan
oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab media bukan media massa yakni
media tradisional seperti angklung, kentongan, gamelan, dan lain-lain. Jadi disini jelas
bahwa media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagi saluran dan
komunikasi massa.
Menurut Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble, media massa adalah
komunikasi yang mencakup komunikator dalam komunikasi massa yang mengandalkan
peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada
khalayak luas dan tersebar sehingga pesan dapat diterima oleh banyak orang. Komunikasi
massa dikontrol oleh gatekeeper, sehingga pesan dapat disebarkan atau dipancarkan dan
dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga sebelum disiarkan. Komunikasi masa
berperan dalam membatasi dan memperluas pesan yang disiarkan, dengan demikian harus
ada umpan balik dan sifat langsung.
Media massa menjadi alat-alat dalam komunikasi masa yang bisa menyebarkan
pesan secara serempak, cepat kepada audience luas yang heterogen. Kelebihan media
massa
adalah
mengatasi
hambatan
ruang
dan
waktu.
Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan pada waktu yang tak terbatas.
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan
pesan kepada khalayak banyak. Organisasi media lalu menyebarkan pesan-pesan yang
akan mempengaruhi suatu kebudayan masyarakat, lalu informasi mereka hadirkan
serentak pada khalayak luas dan beragam dalam komunikasi masa akan menjadi otoritas
tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikan kepada khalayak.
(Nurudin, 2007, halaman 3)
2.1 3
Proses Komunikasi Massa
Menurut Janowitz, 1968, komunikasi massa terdiri dari atas lembaga dan teknik
dari kelompok tertentu yang menggunakan alat teknologi (pers, film, dan sebaginya)
untuk menyebarkan konten simbolis kepada khalayak besar, heterogen, dan sangat
tersebar. Dalam definisi ini kata komunikasi sering disamakan dengan Transmisi
(Transmission) seperti pandangan pengirim dari pada makna utuh yang mencakup
pengertian respons, berbagi, dan interaksi. Definisi komunikasi massa juga dibatasi oleh
penyamaan dari peroses komunikasi massa dengan alat penyiaran. Kita juga melihat
media massa yang sesungguhunya juga memiliki fungsi yang tidak bisa disamakan
dengan komunikasi massa (sebaga alat untuk mengisi waktu, sebagi teman, dan
sebaginya).
Terdapat pula kegunaan serupa dari teknologi yang sama maupun jenis hubungan
transmediasi lain melalui jaringan yang sama. Misalnya, bentuk dan teknologi
komunikasi massa adalah sama, seperti yang digunakan surat kabar lokal, radio, seperti
yang digunakan dalam pendidikan. Media masa dapat juga dijadikan untuk tujuan
individu, pribadi, maupun organisasi. Media yang sama membawa pesan publik kepada
khalayak yang besar untuk tujuan publik juga dapat membawa pesan pribadi, promosi,
daya tarik, iklan-iklan bebas kondisi, dan berbagai jenis informasi dan budaya. Poin
utama yang relevan disaat munculnya konvergensi (convergence) teknologi komunikasi,
ketika batasan antara publik dan privat komunikasi skala besar dan individual semakin
mengabur. ) ( Mc Quail, 2011 :62)
2.1.4
Tujuan Komunikasi
Tujuan dari komunikasi adalah untuk memuaskan kebutuhan komunikan dengan
menggembirakan, menghibur, mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi.
Sejalan dengan perkembangan masyarakat dan fungsi komunikasi massa sudah terbilang
asing, kuno, dan ketinggalan zaman. Fungsi komunikasi dapat ditambah sebagai berikut:
1. Informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa.
Mengetahui fungsi informasi adalah berita atau program apa yang akan disajikan dan
mengetahui apa yang diinformasikan yang disajikan pada program yang ditampilkan
supaya mengetahui manfaat atau keuntungan dari informasi yang ditayangkan atau
disiarkan kepada khalayak atau masyrakat.
2. Hiburan dalam hal ini mendudukan televisi sebagai alat utama hiburan (untuk melepas
lelah dan terhibur dari aktivitas kita sehari- hari).
3. Persuasi adalah fungsi informasi dan hiburan yang mengukuhkan, memperkuat sikap,
kepercayan, nilai seseorang. Mengubah sikap seseorang, menggerakan seseorang
melakuakn sesuatu. Memperkenalkan etika atau menawar transmisi budaya dalam hal ini
merupakan pengaalman kolektif yang direfleksikan kembali melalui bentuk komunikasi
massa, melaui seni, ilmu pengetahuan, warisan budaya , dan kemudian dampak
akumulasi budaya masyarakat ditransmisikan oleh individu, orang tua, kawan, peroses
pendidikan dengan sistem nilai tertentu.
4. Transmisi budaya dalam hal ini merupakan pengalaman kolektif yang direfleksikan
kembali melalui bentuk komunikasi massa, melalaui seni, ilmu pengetahuan, warisan
budaya, dan kemudian dampak akumulasi budaya masyarakat yang ditransmisikan oleh
individu, orang tua, kawan, peroses pendidikan.
5. Mendorong kohesi sosial dalam menciptakan media massa dengan meliput berita melaui
dua sisi yang berbeda dan meliput dari berbagai kejadian. Memberikan penyatuan atau
intergasi sosial.
6. Pengawasan, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan artinya menunjuk pada
pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian di sekitar kita. Fungsinya
dibagi 2 yaitu peringatan dan penyebaran inforamsi bagi masyarakat.
7. Korelasi adalah fungsi yang menghubungkan bagian masyrakat dengan lingkungannya.
Ada peran media massa sebagai penghubung antar berbagai komponen masyrakat.
8. Pewarisan
sosial.
Berfungsi
sebagai
seseorang
yang
mendidik,
meneruskan,
menawariskan sesuatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika dari suatu generasi
ke geneasi selanjutnya.
9. Melawan kekuasan dan kekuatan repretif dalam komunikasi massa berpran dalam
inforamsi, memberikan informasi, tetapi informasi yang diungkapkan mempunyai motifmotif melawan kemapanan. Diakui bahwa komunikasi massa dapat mengugat hubungan
dengan trikronomi adalah tugas komunikasi massa adalah mengubah trikronomi yang
tidak adil melalui berita yang berbobot, mengkritik, kebobrokan, korupsi dan lain- lainya
dan yang tidak adil dari manifetasi dari fungsi tersebut dapat berperan melalui kekuasan,
tetapi bisa juga sebaliknya.
10. Mengugat hubungan dengan trikonomi menjadi tugas komunikasi massa dalam
mengubah trikronomi yang tidak adil melui berita yang berbobot, mengkritik,
keboborokan, korupsi dan lain- lainya dan tidak adil dari manifetasi fungsi tersebut.
(Nurudin, 2007, halaman 66)
2.1.5
Elemen- Elemen Komunikasi
Dalam komunikasi pengirim disebut juga sebagi sumber (source) atau
komunikator, sedangkan penerima pesan yang berjumlah banyak disebut juga audience,
komunikan, pendengar, pemirsa, penonton, pembaca. Dalam saluran komunikasi massa
ada beberapa elemen- elemen dalam komunikasi massa antara lain komunikator, isi,
audience, umpan balik, ganguan saluran getekeeper, filter, pengatur. Penjelasan elemenelemen komunikasi massa:
1. Komunikator dalam komunikasi sangat berbeda dengan komunikator komunikasi.
Komunikator disini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, staf teknis yang berkaitan
dengan sebuah acara televisi.
2. Isi adalah berita dan informasi, analisis dari intrepretasi, pendidikan dan sosialisasi,
hubungan masyrakat, iklan dan hubungan lain, hiburan. Menyangkut individu atau
kelompok sosial.
3. Audience dalam komunikasi sangat beragam, dari jutaan penonton televisi. Masing
masing audience berbeda dalam hal befikir, menanggapi pesan, pengalaman dan orientasi
kehidupan. Akan tetapi masing-masing individu bisa saling mereaksi and merespon suatu
pesan.
4. Umpan balik adalah dapat melibatkan dua atau lebih komunikasi dalam kelompok dan
terdapat feedback atau respon dari masyrakat yang dibagi dua yaitu secara langsung dan
tidak langsung. Merupakan bahan yang direfleksiakn kepada sumber (source) setelah
dipertimbangkan dalam waktu setelah sudah dikirimkan.
5. Ganguan saluran adalah berupa sesuatu hal, seperti kesalahan cetak, kata hilang, paragraf
yang sulit dihilangkan dari surat kabar. Semakin kompleks teknologi digunakan
masyrakat semakin besar peluang munculnya ganguan. Semakin banyak variasi disajikan,
semakin meningkatnya munculnnya ganguan.
6. Gatekeeper adalah individu-individu atau
kelompok orang yang memantau arus
inforamsi dalam sebuah saluran komunikasi massa. Dan mereka memainkan peran
penting dalam berapa fungsi mereka. Orang yang berperan penting daalm media massa
seperti surat kabar, majalah, televisi, internet, video, tape, compact, dan buku. Dengan
demikian mereka disebut sebagai getkeeper yaitu sebagai reporter, editor berita, editor
film, atau orang lain yang ikut menentukan arus informasi yang disebarkan.
7. Filter adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima pesan. Ibarat bingkai
kacamata audience melihat dunia. Ada beberapa filter antara lain fisik, psikologis,
budaya dan yang berkaitan dengan informasi.
8. Pengatur adalah pola hubungan saling terkait antara media massa dengan pihak lain yang
dimaksud adalah pemerintah dan masyrakat. (Nurudin, 2007 : 96).
2.1.6
Efek – efek Komunikasi
Efek-efek komunikasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, efek primer
meliputi terapan, perhatan, pemahaman. Kedua efek sekunder meliputi perubahan tingkat
kognitif (perubahan pengetahuan, sikap) dan perubahan prilaku.
Wujud efek dapat berwujud dalam tiga hal, yaitu :
1. Efek Kognitif (pengetahuan)
2. Afektif ( emosional dan perasaan)
3. Behavioral ( perubahan dan prilaku).
Dalam perkembangan komunikasi saling berpengaruh dan saling terkait satu sama
lain. Pengaruh tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain ada beberapa faktor yang ikut
mempengaruhi pesan. Faktor ini menjadi penentu besar tidaknya faktor efek yang dilakukan
oleh media massa. Faktor itu menjadi 2 faktor utama yang didiskusikan yakni faktor individu
dan sosial:
1. Faktor individu adalah yang ikut berpengaruh pada peroses penerimaan pesan yang
banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologis. Ikut menentukan faktor individu diantara
lain selective attention, selective perception, selective retention, motivasi, pengetahuan,
pendapat, nilai, kebutuhan, pembujukan, kepribadian, penyesuan diri.
2. Faktor sosial adalah melihat faktor pribadi yang ikut mempengaruhi efek media pada
seorang sosiolog. karena kajiannya adalah masyrakat yang melihat individu sebagai
gejala sosial. (Nurudin, 2007, halaman 205)
2.2.Pesan Moral
Adalah amanat yang terkandung baik dalam suatu cerita baik secara tersirat mau
tersurat sehingga dapat memberikan suatu pelajaran atau nilai – nilai yang baik terhadap
masyrakat akan penyampaian suatu cerita kepada masyrakat dalam suatu cerita .. Tujuan pesan
moral cerita ingin memberikan suatu pesan kepada masyrakat dan memberikan suatu hal – hal
baik dalam suatu kehidupan sehari – hari . .(Rosntand 2005 :1)
2.2.1.Pesan Moral Sinetron
Adalah amanat
tekandung dalam suatu Sinetron memberikan suatu
pesan ingin
disampaikan kepada masyrakat agar dapat meniru hal baik dan mengambil nilai positif dalam
alur cerita sinetron yang ditampilkan dalam suatu stasiun telivisi . Pesan moral dalam Sinetron
ada yang positif maupun negatif. Tergantung sesusai dengan tanggapan dan persepsi mereka
dalam menonton suatu sinetron di stasiun telivisi.(labib 2002: 9-10)
2.3.Program Entertaiment
Program entertainment mengklarifikasi program – program telivisi sesusai dengan elemen itu
sendiri dari judul program, latar belakang , struktur cerita dan elemen terdapat program
entertainment meliputi narasi, setting, karakter , gaya dan cara penyampaian sesusai aspek
demografis . Dan menghibur kita dan dibuat secara menarik . Dan Program entertainment yang
ada adalah Program Drama atau kita kenal dengan Sinetron .Banyak bermunculan di layar kaca
di Stasiun telivisi dengan adanya berbagai macam cerita – cerita sinetron yang menghias layar
kaca di televisi seperti Drama, Drama Komedi , Drama Legenda, Drama horror , religius , dan
sebgaimya . Yang ditayangkan di Stasiun telivisi :RCTI, SCTV, INDOSIAR, MNCTV. (Sunarto
2009 :102)
2.4. Program Sinetron
Pengertian sinetron adalah sinema elektronik yang berarti adalah sebuah karya
cipta budaya media komunikasi yang dipandang dan didengar secara sinematografi
dengan direkam melalui pita video melalui stasiun televisi yang proses secara elektronik
yang ditayangkan melalui siaran televisi. Sinetron dalam kamus besar bahasa Indonesia
adalah sekumpulan konflik- konflik yang disusun oleh bangunan cerita yang dituntut
untuk menganilisis gejolak batin, emosi, pikiran pemirsa yang ditayangkan melalui siaran
televisi. Berupa cerita-cerita kehidupan enak didengar tidak jauh dalam kehidupan seharihari yang dibuat lebih menarik, menghibur, yang dinantikan oleh para pemirsa, seru,
fantastis dan makin banyak stasiun televisi menghadirkan sinetron di layar kaca.
Yang biasa menggarap pembuatan sinetron atau program siaran televisi yang
dijual dan dihadirkan ke layar kaca dan stasiun televisi adalah Production House (PH). (
Labib, 2002 : 1 dan 2) semakin maraknya sinetron di media televisi tentu semakin dapat
juga menyedot perhatian pengusaha untuk membuat PH demi meraup keuntungan dari
penyiaran tersebut. Di Indonesia sendiri sudah banyak lahir PH yang fokus dan konsisten
menggarap sinetron.Terdapat unsur Pesan moral dari alur cerita dan episode , peran tokoh
, pesan moral sinetron dan unsur Pendidikan dalam suatu Sinetron .
Program Sinetron di Televisi memiliki berbagai corak dan makin banyak cerita
dibuat secara kemas menarik dan sungguh seperti hidup . Program sinetron bercerita –
cerita seputar tema – tema cinta dan balas dendam, tema – tema relevan berhubungan
masyrakat, dongeng- dongeng, sejarah dan lingkungan hidup. Pengembangan sinetron
Indonesia terlaksana karena kerja keras dari penulis naskah dan produser yang
membutuhkan seleksi untuk mengembangkan mutu cerita itu sendiri. Dan Sinetron dibagi
ada berapa genre sinetron seperti Sinetron Seri,Serial, Mini Seri, dan Lepas. ( Wibowo,
2009 : 234-235).
2.5.
Teori Khusus
2.5.1
Teori Individual Differences
Teori ini mengasumsi pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa diungkap
oleh individu sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan personal individu. Efek
komunikasi pada individu akan beragam walaupun individu menerima pesan yang sama.
Terdapat faktor psikologis dalam menerima pesan yang disampaikan kepada media
massa.
Masing-masing individu mempunyai perhatian, minat, keinginan yang berbeda
yang dipengaruhi faktor-faktor psikologis yang ada pada diri individu tersebut sehingga
mempengaruhi dalam menerima pesan yang disampaikan media massa. Nama teori yang
diketengahkan oleh Melvin D. Defleur ini lengkapnya adalah Individual Differences
Theory of Mass Communication Effect, Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan
diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga
menimbulkan efek tertentu.
Teori Individual Differences ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang
menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak.
Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu,
maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan
perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel
kepribadian (yakni menganggap khalayak memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama) teori
tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terehadap pesan tertentu.
Teori ini juga mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan
interaksi yang berbeda dengan watak – watak perorangan anggota khalayak, karena
terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak. Dan sebagai anggota
khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan–pesan
terutama jika berkaitan dengan kepentingannya. Konsisten dengan sikap–sikapnya, sesuai
dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya. Anggapan dasar dari teori ini
adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi. ( Stephan, 2007, 69-79)
2.5.2
Social Learning Theory
Pembelajaran sosial adalah pandangan orang yang didapat dari belajar melalui
pengamatan dan pengalaman langsung. Teori pembelajaran sosial berasumsi
bahwa
perilaku adalah konsekuensi. Teori ini mengakui adanya pembelajaran dari suatu
pengamatan, persepsi, dan teori ini menunjukan bahwa belajar terjadi dengan
cara
menunjukan response (tanggapan) dan mengalami efek – efek yang timbul pada sikap
atau perilaku kita mendapatkan dari stimulus ditimbulkan oleh pesan yang disampaikan
dalam sinetron si miskin dan si kaya memberikan pembelajaran atau mengalami efek apa
yang ditimbulkan pada tayangan yang ditampilkan pada stasiun televisi.
Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran social ( Social Learning
Teory ) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen
kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi.
Dengan menunjukan bahwasannya anak – anak meniru sikap atau prilaku pada
tayangan sinetron yang marak, terkenal, banyak bermunculan di stasiun layar kaca. Mereka
meniru pakian, cara berpriku, karakter pada tokoh yang diperankan dalam suatu sinetron,
dan masih banyak lagi apa yang mereka tirukan pada tayangan sinetron yang ditayangkan
di stasiun televisi.
Teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang dikemukakan oleh Albert
Bandura menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif serta faktor pelaku memainkan
peran penting dalam pembelajaran. Albert Bandura merupakan salah satu perancang teori
kognitif social. Menurut Bandura ketika siswa belajar mereka dapat merepresentasikan
atau mentrasformasi pengalaman mereka secara kognitif.
Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain
sebagai model merupakan tindakan belajar. Menjelaskan perilaku manusia dalam konteks
komunikasi yang berkesinambungan antara kognitif, prilaku, pengaruh lingkungan yang
bepengaruh pada sosial masyarakat kita. Pembelajaran bagi kita dan juga orang lain
terhadap konteks komunikasi. ( Silver, 2007, 37-38)
2.6
Kerangka Pikir
MNC TV
Sinetron
Miskin dan Si Kaya
Pesan Moral
Positif/
Tanggapan
Negative
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini bersal tujuan penulis adalah MNCTV sebgai objek
penelitan dengan menyuguhkan cerita – cerita masalah kehidupan dalam masyrakat sehari – hari
– hari . Semua program Sinetron di MNCTV peneliti memilih Sinetron Si Miskin dan Si Kaya
terdapat pesan moral dan menghasilkan suatu tanggapan masyrkat khususnya Warga Kemang
Pratama 2 yang menghasilkan tanggapan positif atau negative terhap suatu pesan moral dalam
suatu cerita Sinetron Si Miskin dan Si Kaya .
2.7. Operasional Konsep
Secara umum konsep-konsep operasional dengan teori dapat disajikan dengan
tabel di bawah ini dimana konsep-konsep tersebut memuat Variabel independen yang
disimbokan dengan huruf X,dan Varibel Dependent yang disimbolkan dengan huruf
Y,dimensi varibel dan sub dimensi varibel diturunkan menjadi indikator penelitian .
Varibel X (Indipendent) adalah : pesan moral dalam Sinetron Si Miskin dan Si Kaya
Variabel Y adalah varibel (depend) adalah: Tanggapan Warga Kemang Pratama 2 Bekasi
terhadap Sinetron Si Miskin dan Kaya .
Tabel 1 Konsep Operasional
Variabel X
Dimensi
Indikator
Unsur Pesan Moral
Pesan moral
unsur
cerita dan episode ditayangkan oleh Sinetron
dalam Sinetron
Si Miskin dan Si
Pesan moral tersampaikan dengan baik alur
Pesan Moral
Si Miskin dan Si Kaya
Kaya
Pesan moral terdapat dalam Sinetron Miskin
dan Si Kaya
Tanggapan Responden Terhadap Pesan Moral
Sinetron Si Miskin dan Si Kaya
Unsur
Pendidiikan
Pesan Moral tersampaikan dengan baik
melalui Peran Tokoh dalam Sinetron Si
Miskin dan Si Kaya
Unsur Pendidikan
Sinetron Si Miskin dan Kaya mendidik
Tanggapan
Sub Dimensi
Indikator
Warga Kemang
Kognitif
Kognitif
Afektif
Terdapat Pesan Moral yang mengajarkan kita
Pratama 2 Bekasi
bagaimana cara berprilaku baik anar sesama
Terhadap
Behavioral
Sinetron
Miskin dan kaya
Si Miskin
Afektif
Dan
-
Mempergaruhi
persaan
penonton
melalui alur cerita dan peran dimaikan
Si Kaya
.
Behavioral
-
Mempengaruhi
perubahan
laku dan prilaku penonton
tingkah
Download