Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 PENANGGULANGAN GANGGUAN KESEHATAN MENTAL WARGA PENDIDIKAN MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI Oleh : Nurul Yaqin Pendahuluan Kesehatan mental adalah hak masyarakat yang harus diperjuangkan untuk dipenuhi oleh pemerintah sebagai kewajiban dalam rangka rakyat mendapatkan pelayanan kesehatan, baik kesehatan phisik maupun psikis. Dengan berbagai cara masyarakat melakukannya agar memperoleh suatu keadaan yang sempurna baik lahir maupun batin, sehingga dapat terwujud kondisi masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. Kesehatan adalah kondisi optimal dari jasmani, rohani dan sosial dan bukan hanya keadaan yang terhindar dari penyakit cacat dan kelemahan (UU No. 23, 1992). Sedangkan kesehatan mental adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan jiwa itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain pada umumnya (UU kesehatan Jiwa No. 3 Tahun 1996). Begitu pentingnya kesehatan lebih-lebih kesehatan mental bagi masyarakat, bahkan menurut Calhoun dkk. 1994 dikatakan bahwa orang yang sehat itu dituntut untuk melakukan peran-peran tertentu dan bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Sementara orang yang sakit dituntut untuk berperan sebagai orang yang sakit, dibebaskan dari tanggungjawab normalnya, bahkan tidak perlu bertanggungjawab terhadap diri dan orang lain. Karena hal ini menjadi tanggungjawab pemerintah dan tanggungjawab sosial masyarakat yang punya komitmen dalam bidang kesehatan masyarakat. Beberapa waktu yang lalu perhatian psikologi terhadap bidang kesehatan mental hanya terbatas pada penanganan atau usaha penyembuhan gangguan yang telah terjadi yang focus pada individu yang terkena gangguan kesehatan mental. Para ahli psikologi berpendapat bahwa gangguan kesehatan mental penyebabnya tidak hanya keadaan intra psikis, tetapi juga disebabkan oleh faktor lingkungan atau interaksi individu dan lingkungannya. Seperti kata Caplan dan Nelson 1973, hubungan orang dan lingkungan merupakan proses timbal balik, lingkungan dapat mempengaruhi tingkah laku orang, tetapi orang mempunyai kapasitas untuk membentuk lingkungannya. Dalam hubungan ini perlu orang mempunyai pandangan bahwa penyebab tingkah laku adalah kompleks, demikian pula penyebab gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu perhatian pada individu saja, atau pada lingkungan saja tidak akan banyak membantu berkurangnya ganguan kesehatan mental. Untuk memahami ada tidaknya suatu gangguan mental tidak semudah mengenal pada gangguan fisik. Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap gangguan mental ini. Antara lain faktor kultural, individu yaitu persepsi dan perasaan yang sangat subyektif sifatnya. Kita sadar dan mengakui bahwa gangguan 39 Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 mental itu ada di masyarakat sama halnya yang terjadi pada gangguan fisik, bahwa gangguan mental ada secara universal. Gangguan mental dalam beberapa hal juga dianggap sama dengan sakit mental. Dari paparan tentang masalah kesehatan jiwa di atas, penulis ingin mengungkap berapa jauh peran psikologi dalam penanggulangan gangguan kesehatan mental. Kata kunci : Kesehatan Mental, dan Warga Pendidikan. Gangguan Mental Konsep tentang psikologi komunitas Secara sederhana pengertian gangguan sesungguhnya telah lama ada, tetapi psikologi kesehatan mental dinamakan sebagai tidak komunitas ini sendiri pertama kali muncul pada adanya atau kekurangan dalam hal kesehatan konferensi tentang pendidikan psikologi dalam mental. Dari pengertian ini maka dimaknai bahwa kesehatan mental yang diadakan di Swampscott, orang yang menunjukkan kurang dalam hal Massachusetts, pada bulan Mei 1965. pada mengalami Seperti konferensi ini, para peserta menyetujui konsepsi, dikemukakan Kaplan dan Dadock, 1994, yang bahwa psikologi komunitas merupakan lapangan menyatakan bahwa gangguan mental adalah psikologi kesehatan mental sebagai salah satu penyimpangan dari keadaan ideal dari suatu bidang perhatiannya, dan psikologi klinis salah kesehatan mental merupakan indikasi adanya satu bidang spesialis yang relevan dalam gangguan mental. Atau bisa diartikan adanya kesehatan mental ( Golann dan Baker, 1975 ). gangguan mental. penyimpangan dari norma-norma perilaku yang Yang mendorong timbulnya psikologi mencakup pikiran, perasaan, dan tindakan. komunitas ini adalah kesadaran adanya penyia- Misalnya depresi nyiaan potensi manusia karena kemiskinan dan perasaannya sangat tertekan. Demikian juga diskriminasi rasial, juga karena sadarnya orang menurut Szat 1997, memberi makna gangguan bahwa problem sosial dan lingkungan psikologis mental sebagai suatu kesakitan yang mengurangi pada problem-problem tersebut yang dapat kapasitas menggunakan dipecahkan oleh psikologi, meskipun harus (memelihara) pertimbangan dan kebijaksanaan dimengerti bahwa pemecahan psikologis bukan mengenai pengendaliannya dalam melakukan pemecahan satu-satunya, karena ada pula cara- urusan-urusan dalam hubungan sosial. Dari cara pemecahan lain, seperti pemecahan sosial uraian di atas maka gangguan mental itu maupun mencakup : Monahan, 1977 ). depresi, orang seseorang untuk yang 1. Adanya penurunan fungsi mental pemecahan politis ( Heller dan Perhatian psikologi komunitas dalam 2. Penurunan fungsi mental berpengaruh pada banyak hal sama dengan perhatian kesehatan prilaku tidak sewajarnya. mental 40 komunitas, seperti bagaimana Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 berfungsinya orang dalam unit-unit masyarakat, kesehatan mental ini menurut Hobbs, 1994, organisasi atau komunitas. Psikologi komunitas merupakan revolusi ketiga dalam kesehatan mencakup kesehatan mental, ilmu tingkah laku, mental. Revolusi pertama adalah Philippe, di ilmu sosial, psikologi, sosiologi, dan bidang- masyarakat, kesehatan mental ini menurut bidang lain. Dapat dikatakan bahwa psikologi Hobbs, 1994, merupakan revolusi ketiga dalam komunitas merupakan aplikasi prinsip-prinsip kesehatan mental. Revolusi pertama adalah ilmu dan Phillippe, di Inggris oleh William Tuke, dan di memecahkan bermacam-macam problem dan Amerika oleh Benjamin Rush dan Dorotnea Joyde situasi komunitas, dan tidak hanya problem Dix, sedangkan revolusi yang kedua menurut kesehatan mental ( Heller dan Monahan, 1977 )1. Hobbs adalah ketika Sigmund Freud membawa tingkah laku untuk mengerti Di dalam bidang kesehatan mental, fokus perhatian orang terhadap kehidupan intra psikis manusia.2 psikologi komunitas terutama adalah pada prevensi atau menghindari terjadinya defisit. Dalam kesehatan masyarakat dikenal tiga Tujuan prevensi ini adalah mengurangi resiko gangguan emosi di antara para macam prevensi yaitu : anggota 1. Prevensi primer yang bertujuan untuk komunitas atau masyarakat, usaha pengurangan mengurangi kemungkinan terkenanya resiko tidak hanya ditujukan pada individu- penyakit pada rakyat, caranya dengan individu tertentu, melainkan ditujukan kepada vaksinasi. seluruh populasi. Pelayanan prevensi terhadap 2. Prevensi sekunder, yang merupakan usaha gangguan emosi dilakukan melalui intervensi untuk mengurangi lamanya penyakit bagi sosial dan intervensi komunitas. mereka Fokusnya sedini Kesehatan Masyarakat yang telah adalah mungkin menderita menemukan dan sakit. penyakit memberikan penyembuhan seawal mungkin. Seperti telah dikatakan di muka bahwa 3. Prevensi tersier adalah usaha untuk prevensi dalam psikologi komunitas dilakukan mengurangi akibat penyakit bagi mereka melalui intervensi yang sudah menderita. Caranya dengan komunitas, supaya dapat mengubah lembaga bermacam-macam rehabilitasi, rehabilitasi masyarakat. fisik, vokasional maupun mental . intervensi Sehingga sosial dapat dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Psikologi komunitas Pelaksanaan prevensi bagi gangguan dalam pendekatannya menggunakan pendekatan kesehatan mental tidak semudah seperti pada publik gangguan atau penyakit fisik, terutama bagi health atau kesehatan masyarakat. Penggunaan kesehatan masyarakat di dalam Hobbs, N., Mental Health’s Trird Revolution, Amerika Journal of Orthopsichiattry, 34. 1-20, 1994. 2 1 Ibid. 41 Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 prevensi primer, Bloom mengemukakan tiga tipe jenis kelamin, usia, kedudukan, jabatan atau program pelaksanaan prevensi, yaitu : status sosial ekonomi. 1. Program untuk seluruh komunitas 2. Milestone dan maupun negatif terhadap individu. Pengaruh 3. Program resiko tinggi positif Program untuk seluruh Stres dapat memberikan pengaruh positif yaitu mendorong individu untuk komunitas melakukan sesuatu, membangkitkan kesadaran, ditujukan kepada seluruh populasi, program ini dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan misalnya, program pembuatan lapangan kerja pengaruh negatif yaitu menimbulkan perasaan- baru, program perumahan rakyat, program perasaan tidak percaya diri, penolakan, marah, pendidikan masyarkat, dan program pelayanan atau depresi, dan memicu berjangkitnya penyakit kesejahteraan ibu dan anak. sakit kepala, sakit perut, insomnia, tekanan darah Dalam program milestone, penduduk tinggi, atau stroke. pada periode tertentu dan hidupnya dihadapkan Pengaruh negatif dapat dicontohkan tidak mengalami hal-hal yang dapat mengganggu perlakuan seorang ibu yang kasar terhadap kesehatan mental mereka. Dalam bidang medik, anaknya yang dapat menyebabkan stress bagi contoh program ini misalnya : dicacar pada waktu anak tersebut. Stress anak yang berkepanjangan anak mulai masuk sekolah. Milestone psikologis, berpengaruh yaitu saat-saat pada waktu terjadi perkembangan kepribadiannya, yaitu bersifat kurang percaya diri yang kritis yang mudah terkena gangguan dan takut melakukan sesuatu. Walter Cannon, emosional atau stres, misalnya lahirnya seorang sekitar tahun 1932, mengemukakan bahwa adik, pada waktu pertama kali masuk sekolah, manusia merespon peristiwa stres dengan fisik pada waktu mamasuki adolensi, tahun pertama maupun psikis untuk mempersiapkan dirinya, perkawinan, apakah bayi yang pertama, permulaan pensiun. Jadi program milestone ini untuk menghadapi situasi penolakan bagi dan perkembangan melawan/mengatasi atau menghindar/melarikan diri dari stres.3 perubahan pekerjaan, dan menghadapi atau ditujukan negatif kasus stres pada program tertentu, tujuannya adalah supaya kelahiran pada dari A. Baum ( Shelley E. Taylor, 2003 ) atau mengartikan keadaan. stress sebagai pengalaman emosional yang negatif yang disertai perubahan- Stres merupakan fenomena psikologis perubahan biokimia, fisik, kognitif, dan tingkah yang bersifat manusiawai, dalam arti bahwa laku yang diarahkan untuk mengubah peristiwa stress itu bersifat inheren dalam diri setiap orang stres tersebut atau mengakomodasi dampak- dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Stres dampaknya. dialami oleh setiap orang, dengan tidak mengenal Djam’an Satory, dkk., Profesi Keguruan, Universitas Terbuka Press, 2007. 3 42 Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 Sedangkan periode-periode stres dalam interaksi selama proses pendewasaan secara kehidupan : normal dan pengalaman yang diperoleh 1. Stres pada masa bayi, yang umumnya dialami secara bertahap. Tujuh macam emosi yang bayi dari pengaruh lingkungan yang tidak paling berkaitan dengan stres yaitu : ramah a. Kecemasan / kegelisahan dan adanya keharusan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan atau b. Rasa bersalah dan rasa hawatir peraturan orang tua. c. Rasa takut 2. Stres pada anak masa kanak-kanak, biasanya d. Marah bersumber dari keluarga, sekolah, atau teman e. Cemburu lainnya. f. 3. Stres pada remaja, ada kepercaan yang sudah Kesedihan dan g. Kedudukan. populer bahwa masa remaja merupakan masa 3. Situasi, situasi adalah sebuah konsepsi stres dalam perjalanan hidup seseorang. Yang individu tentang suatu keadaan atau kondisi menjadi sumber stres pada masa ini adalah dimana dia berada pada suatu waktu. Empat konflik atau pertentangan antara dominasi, tipe situasi yang dapat menimbulkan stres peraturan atau tuntutan orang tua dengan yaitu, : kebutuhan a. Ancaman remaja untuk bebas atau independen dari peraturan tersebut. b. Fenomena rindu disaat dekat 4. Stres pada masa dewasa, stres yang dialami c. Frustasi dan, orang dewasa pada umumnya bersumber dari faktor-faktor antara lain: d. Konflik kegagalan 4. Pengalaman hidup, pengalaman perkawinan, ketidak harmonisan hubungan meliputi dalam keluarga, masalah nafkah hidup dan seseorang individu selama hidupnya. kehilangan pekerjaan ( PHK ), ketidak puasan keseluruhan kejadian hidup psikologi 5. Keputusan hidup, keputusan hidup berarti dalam hubungan seks, perselingkuhan suami keputusan atau istri, anak yang nakal dan lain-lainnya. kesehariannya untuk menentukan pilihan- Faktor-faktor yang memicu terjadinya stres pilihan yang ada, namun keputusan hidup psikologis di antaranya sebagai berikut : memiliki konsekwensi psikologis yang lama 1. Persepsi, bahwa sebenarnya sumber stres yang akan menentukan jalan hidup dan bukanlah perbuatan orang lain, tetapi dari yang diambil dalam kesehatan mental individu. pengamat sendiri atas perilaku orang lain 6. Perilaku, setiap perilaku dapat menyebabkan tersebut. stres dan juga dapat merupakan akibat dari 2. Perasaan dan emosi, kemampuan untuk menerima individu dan membedakan hasil stres. dari 43 Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 7. Respon perlawanan dan melepaskan atau Program ketiga adalah program resiko tinggi, melarikan diri. fokusnya adalah penduduk yang mempunyai Berdasarkan hasil penelitian T.H. Holmes dan Rahe (Shelly E. Taylor, 2003) resiko tinggi untuk mendapat gangguan mental. dengan Yang dimaksud dengan penduduk menggunakan Inventori The Social Teadjustment mempunyai resiko tinggi adalah : Rating Scale ( SRRS) menunjukkan bahwa a. Anak-anak yang mempunyai orang tua peristiwa kehidupan yang dapat menimbulkan peminum, stress adalah sebagai berikut : gangguan mental. Pering kat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Peristiwa Kehidupan Nilai Angka Kematian pasangan hidup (suami / istri) Bercerai Pisah rumah suami / istri Masuk penjara Kematian anggota keluarga terdekat Menderita penyakit yang kronis Pernikahan Di PHK Rujuk dengan suami / istri Pensiun Salah seorang anggota keluarga sakit Hamil Gangguan sexsual Anggora keluarga bertambah Penyesuaian keuangan Status ekonomi berubah Kematian sahabat dekat Pindah kerja atau ganti profesi Perselisihan suami istri Beban utang yang besar Penyitaan akibat uang Perubahan tanggungjawab dalam pekerjaan Salah seorang anak meninggalkan rumah Masalah dengan pihak keluarga suami / istri Prestasi pribadi yang belum tercapai Istri mulai atau berhenti bekerja di luar rumah Memulai atau menyelesaikan pendidikan Perubahan dalam kondisi hidup Mengubah kebiasaan hidup Bertengkar dengan atasan Perubahan jam atau aturan bekerja Pindah tempat tinggal Pindah sekolah Perubahan kebiasaan dalam berekreasi Perubahan kewajiban keagamaan Perubahan dalam kegiatan sosial Beban hutang dalam jumlah sedang Perubahan dalam kebiasaan tidur Perubahan dalam acara keluarga 100 b. yang pemadat atau penderita Anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya sewaktu masih kecil. 73 65 63 63 c. Anak-anak dan keluarga yang pecah. d. Orang-orang yang pernah mengalami bencana yang dahsyat, seperti kecelakaan 53 50 47 45 45 44 yang mengerikan, letusan gunung, banjir, kebakaran, dan bencana lainnya. Orang-orang ini perlu mendapat program yang 40 39 39 39 38 37 36 35 31 30 29 dapat menghindarkan mereka dari stres atau 29 ditujukan 29 lingkungan yang mempengaruhi kemampuan 28 komunitas untuk menghadapi tekanan hidup, 26 baik yang dapat membantu maupun yang 26 mengganggu ( Rappaport, 1997 ). gangguan kesehatan mental. Dalam konsepsi prevensi primer terkadang tidak hanya penelitian tentang penyakit, tetapi penelitian tentang kesehatan, yang terahir ini sering kurang mendapat perhatian. Program prevensi primer untuk Lurie 25 24 23 20 20 20 19 mengemukakan menemukan (dalam tiga faktor-faktor Korrein, kelompok yang 1997) perlu mendapat pendidikan kesehatan mental ini yaitu : 1. Mereka yang mudah terkena gangguan 19 18 17 16 15 emosional, yaitu : a. 44 anak-anak dan orang tuanya Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 b. kelompok-kelompok yang sedang mereka yang mudah terkena gangguan mengalami krisis perkembangan c. mental. mereka yang menghadapi stres tertentu, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, dan d. Intervensi Krisis mereka yang telah mengalami stres yang Prevensi primer dapat berupa intervensi lama, misalnya mereka yang tinggal di krisis ( Altrocchi :1980, Caplan : 1964, Korchin : perumahan yang tidak sehat atau mereka 1976, Rappaport : 1977 ). Suatu krisis bukan sakit yang lama menganggur. jiwa, krisis adalah keadaan yang sangat menekan Bagi kelompok-kelompok ini tujuan utama dan sangat berkesan, sehingga dapat menjadi pendidikan kesehatan mental adalah membantu sumber mereka untuk dapat menghadapi masalah yang mengemukakan dua macam krisis yaitu krisis sedang mereka hadapi, sehingga dapat dicari perkembangan solusi mengerti dimaksud dengan krisis perkembangan adalah bahaya-bahaya situasi tersebut, supaya mereka krisis yang terjadi dalam perkembangan menuju dapat mengusahakan penanggulangan bahaya kematangan ( maturasi ), pada umumnya krisis ini tersebut. terjadi pada waktu bayi disapih, pada anak masuk 2. Mereka yang punya pengaruh dan mereka sekolah, dan menghadapi masa pensiun. Pada yang punya kekuatan dalam komunitas. waktu itu sering terjadi keadaan emosional yang Mereka ini, karena kekuasaan dan pengaruh sangat menekan, dalam keadaan yang demikian yang sumber orang membutuhkan bantuan dari orang lain perubahan masyarakat. Di samping itu untuk dapat menghadapi keadaan tersebut, orang-orang mempunyai supaya tidak menjadi masalah yang lebih besar, kekuasaan atau tidak berdaya dan orang sehingga berakibat gangguan mental. Akan tetapi yang terlantar atau yang kekurangan, perlu baik jika sebelum krisis itu terjadi pada anak atau mendapat perhatian, tujuannya adalah kalau orang yang menghadapi krisis perkembangan mereka mengerti mengenai hal-hal yang tersebut dapat sehingga krisis itu tidak terjadi. atau pemecahannya, dimiliki, dapat yang juga menjadi tidak mengganggu kesehatan mental mereka akan berusaha untuk menanggulangi gangguan telah dan mental. krisis Korchin, aksidental. dipersiapkan 1976, Yang sebaik-baiknya Krisis aksidental adalah suatu keadaan kemungkinan terkena gangguan tersebut. yang kurang dapat diramalkan, sehingga tidak 3. Mereka yang mempunyai fungsi menjaga dapat dihindari. Yang termasuk dalam krisis ini masyarakat, yang termasuk dalam kelompok misalnya mengalami sakit serius yang sekonyong- ini adalah : para guru, ulama’, dokter, dan konyong, kehilangan pekerjaan, kematian orang polisi. Karena mereka ini sedikit banyak yang dicintai, gempa, kebakaran, atau bencana secara lainnya yang dahsat yang dialami manusia atau langsung berhubungan dengan 45 Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 individu. Sebagai contoh bintang film/selebriti mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam yang terkenal, mengalami krisis, sehingga bunuh memecahkan masalah. Sedangkan orang kedua diri. Krisis aksidensi dapat terjadi pada orang adalah orang yang memberi bantuan kepada yang mendapat promosi dalam pekerjaan, atau orang lain yang mempunyai kemampuan untuk orang yang terbelit hutang atau orang yang membantu memecahkan masalah . biasanya mulanya kemudian orang yang pertama disebut klien dan orang menang undian justru menjadi tidak bahagia. kedua disebut konselor. Di dalam memberikan Yang menentukan luas dan mendalamnya krisis konsultasi ini ada dua cara yang dapat digunakan ini adalah pengaruh situasi baru, keadaan sosial : tempat 1. miskin tetapi terjadinya kepribadian bahagia, kejadian maupun tersebut, sumber dan menghadapi 2. Tujuan intervensi krisis ini adalah : 2. 3. Mengurangi mengambil alih pemecahan problem klien (Coping) dan individu. 1. Konsultan Klien tetap bertanggungjawab atas masalahnya. ketegangan, kecemasan, Konsultan hanya membantu pemecahan kebingungan, dan ketidakberdayaan tersebut. Bagi orang Indonesia pada umumnya Mengembalikan orang yang dalam krisis mereka kefungsi sebelumnya pertama, akan tetapi sebelumnya pengambil alih Membantu orang yang mengharapkan cara bantuan yang bersangkutan, tanggungjawab masalah klien secara penuh dapat keluarganya, dan orang-orang lain yang membuat klien tersebut dapat mandiri dalam penting bagi penderita, belajar apa yang menghadapi masalah. dapat dilakukan untuk mengatasi krisis tersebut, dan mengetahui sumber-sumber Tenaga Non Profesional atau pelayanan-pelayanan di masyarakat Dalam yang dapat membantu ( Korchin, 1976 ). psikologi penggunaan Konsultasi Selain program kesehatan komunitas juga orang-orang mental menekankan non profesional. Alasannya adalah karena tidak akan mungkin intervensi krisis, psikologi untuk mencegah perkembangan gangguan komunitas dalam usaha prevensi ... gangguan kesehatan mental, karena sangat sedikit orang- mental juga melakukan konsultasi. Sebetulnya orang yang terlatih dalam bidang ini. konsultasi ini juga dilakukan dalam praktek klinis yang tradisional. Yang dimaksud Ada beberapa keuntungan dengan dengan menggunakan orang-orang nonprofesioanl. Bagi konsultasi ini adalah hubungan antara dua orang orang-orang nonprofesional, pekerjaan di dalam dengan cara tatap muka, orang pertama adalah kesehatan mental adalah baru dan mereka orang yang mempunyai problem, tetapi tidak kurang pengetahuan yang bersifat profesional, 46 Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 sehingga mereka kurang mempunyai identitas, (BBKJM), yang anggotanya terdiri dari wakil dan juga mereka kepala kantor wilayah kesehatan, penerangan, menyebabkan orang-orang tersebut mempunyai pendidikan dan kebudayaan, agama, dan sosial, antusiasme dan mempunyai keterlibatan yang diketuai oleh sekretaris wilayah daerah dan tinggi, mempunyai pandangan yang segar, dapat dibantu oleh direktur rumah sakit jiwa setempat fkeksibel dalam perannya dan kurang ada jarak sebagai sekretarisnya. Tujuan badan ini adalah sosial dengan para penderita sehingga mereka sebagai wadah yang melaksanakan konsultasi dapat melayani penderita dengan lebih baik maupun (Korchin, 1976). kesehatan mental. karena keterbatasan peran Orang-orang nonprofesional ini dapat tindakan yang perlu dalam masalah Kusumanto Setyonegoro (1984) membanu berbagai pekerjaan para profesional, mengemukakan bahwa di Indonesia ini terdapat antara lain administrasi dan pemberian skor tes. 1 -3 per mil orang yang menderita gangguan Jika nonprofesional terdiri dari siswa misalnya, mental yang berat ( psikotik ) dan yang menderita membantu dengan menemani penderita yang gangguan mental yang ringan (nerotik) antara 40 ada di rumah sakit atau melakukan psikoterapi – 60 per mil. Selanjutnya ia juga mengatakan bagi penderita tertentu, misalnya orang tua bahwa hampir semua di negara berkembang terhadap anaknya, dan guru terhadap muridnya. karena adanya perubahan sosial yang cepat, Sehingga sesuatu pekerjaan yang dimaksud terjadi gangguan pada struktur dan fungsi cukup dengan penanganan yang sangat ringan, keluarga, sehingga dapat mengakibatkan dis- tetapi membutuhkan suatu alat pendamping organisasi yang pada hakekatnya mudah dilaksanakan oleh mengganggu kesehatan mental komunitas. orang biasa. masyarakat yang tentu akan Oleh karena wadahnya telah ada dan kiprahnya sangat dibutuhkan, sekarang sudah Badan Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat Di Indonesia kesehatan saatnya psikologi komunitas dikembangkan di mental Indonesia. Psikologi komunitas dapat membuka komunitas telah dirintis dengan diadakannya lapangan kerja baru bagi para psikolog dan akan integrasi jiwa (istilah Depkes) di puskesmas dan di sangat berguna bagi penanggulangan efek-efek rumah sakit umum ( Roan, 1984 ). Tampaknya perubahan sosial yang tidak menguntungkan bagi sampai sekarang titik berat masih pada treatmen kesehatan mental masyarakat Indonesia. atau penyembuhan. Hal ini mungkin disebabkan oleh masih sedikitnya tenaga yang bekerja dalam Perubahan Kurikulum bidang kesehatan mental masyrakat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan Di 21 propinsi di ndonesia telah dibentuk psikologi komunitas dalam pendidikan psikologi badan pembina kesehatan jiwa masyarakat perlu diadakan perubahan dalam kurikulumnya 47 Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 dengan menambah mata kuliah yang relevan bagi penanggulangan kesehatan mental yang psikologi komunitas. sebenarnya, hal ini bisa terjadi pada siapa saja Pada psikologi klinis, tugas klinis adalah termasuk kita, anak didik kita maupun lingkungan memberi treatment pada penderita sehingga sekitar kita. Adapun hal-hal yang sangat penting mata kuliah psikoterapi adalah yang banyak yang telah dibahas antara lain : mendapat perhatian. Selain itu intervensi lebih 1. Gangguan mental yang telah terjadi di mengfokuskan pada individu yang menderita, masyarakat baik secara fisik maupun nonfisik paling luas adalah keluarganya, seperti telah sesungguhnya dikemukakan di depan, psikologi komunitas pendekatan psikologis, akhirnya terjadilah fokusnya adalah prevensi atau menghindari hubungan keduanya tidak bisa dimanfaatkan gangguan yang mungkin akan terjadi. sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. 2. Penutup Masyarakat jarang yang menggunakan telah terganggu kesehatannya belum bisa memahami bahwa Dari uraian di atas dapat disimpulkan pada dasarnya kejadian tersebut salah satu bahwa psikologi pendidikan sangat berperan faktor kelemahan pada potensi-potensi yang dalam memberikan alternatif dalam rangka sebenarnya dimiliki semua orang. penanggulangan kesehatan mental. Komunitas masyarakat lewat psikologi 3. pendidikannya berhubungan dengan lembaga psikiater. merupakan salah satu alat atau media dalam mempercepat penanggulangan 4. kesehatan sejak tahun 1980-an Adanya mitos bahwa bila terjadi gangguan mental di masyrakat dikaitkan dengan hal- mental, baik scara prevensi maupun yang pernah dirubah Jarangnya konsultasi pada institusi yang hal yang ghoib. mengalami kemajuan lagi. Bahwa kesehatan jiwa tidak cukup hanya penegakan saja, melainkan juga usaha, REFERENSI yakni promosi kesehatan mental. Sebagai tugas Mulyono Noto Sudiro, Latifun, kesehatan mental konsep dan penerapan : ttp, malang yang utama promosi kesehtan masyarakat adalah peningkatan kesehatan lahir dan batin, Roan, kesejahteraan masyarakat, motivasi pendidikan W.M., Upaya Pencegahan Dalam Kesehatan Jiwa, Cermin Dunia Kedokteran, 1984. kesehatan mental. Dengan membahas tema ini Kusumanto Setyonegoro, R., Kesehatan Jiwa Di Indonesia , cermin dunia kedokteran, 1984. kita mempunyai sedikit gambaran walaupun bukan jurusan psikologi, setidaknya Djam’an Satoni, Profesi Keguruan, UT, 2007. mempunyai pengetahuan tentang psikologi pendidikan dalam Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT Asdi Mahasatya, jakarta, 2003. rangka ikut berfikir dan mengetahui cara 48 Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 2 Nomor 2 Desember 2009 Lampiran : Tafsiran : Memahami tingkat stres sendiri : Untuk mengetahui posisi atau tingkat stres anda, jumlahkan semua angka yang anda lingkari, Untuk memahami tingkat stres yang kemudian bandingkan skor yang diperoleh dialami, berikut dikemukakan contoh inventory stres. Cara mengatasinya adalah dengan kriteria di bawah ini : dengan Skor 50 – 60 40 – 49 30 – 39 20 – 29 12 – 19 melingkari angka 1 apabila anda ” tidak pernah ” (TP) merasakan atau melakukan seperti apa yang tercantum dalam setiap pernyataan, lingkari 2 apabila ” jarang ” ( J ), lingkari 3 apabila ”kadangkadang” ( KK ), lingkari 4 ”sering ( S ), dan lingkari 5 apabila ” selalu ” ( SL ). No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pernyataan Saya dapat mengatasi kecemasan yang dialami Saya dapat menenangkan pikiran tanpa merokok, minuman keras, obat-obatan Saya menghargai prestasi sendiri Saya dapat tidur cukup pulas Saya dapat menikmati hidup sebagaimana adanya Saya dapat merasakan nikmatnya makan dan minum Saya merasa puas dengan kondisi tubuh sendiri Saya dapat tugastugas kerja atau kuliah dengan senang Saya merasa puas dalam bergaul dengan orang lain Saya dapat mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas resikonya Saya bersikap optimis dalam menghadapi masa depan Saya dapat mengamalkan ibadah kepada Tuhan dengan ihlas Jumlah TP 1 J 2 KK 3 S 4 SL 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 12 24 36 48 60 49 Posisi Sangat Sehat Sehat Agak Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat