ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk

advertisement
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kinerja keuangan pada PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna, Tbk. ditinjau dari rasio likuiditas, Leverage, profitabilitas, efisiensi dan
pasar. Dalam penelitian ini menggunakan analisis Time Series Analysis, dengan membandingkan
rasio pada suatu periode tertentu dalam hal ini adalah laporan keuangan pada PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna, Tbk. Analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan rasio: 1)
Rasio Likuiditas. 2) Rasio Leverage 3) Rasio Profitabilitas 4) Rasio Efisiensi dan 5) Rasio Pasar
dengan membandingkan perusahaan pesaing yaitu PT. Gudang Garam, Tbk. yang nantinya akan
dibandingkan dengan rasio pasar yang beredar.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. dengan
menggunakan metode Time Series Analysis mulai tahun 2008 sampai 2013, apabila ditinjau dari
rasio likuiditas yaitu meliputi Current Ratio (CR) dan Cash Ratio menunjukkan adanya adanya
kinerja keuangan yang cukup baik. Hasil analisis rasio Leverage dalam hal ini adalah Debt Ratio
menunjukkan adanya kinerja keuangan yang baik. Hasil analisis rasio profitabilitas (Profitability
Ratio) dalam hal ini yaitu mengenai Net Profit Margin (NPM) menunjukkan adanya kinerja yang
tidak baik dan Return On Invesment (ROI) dan juga Return On Equity (ROE) menunjukkan
adanya kinerja yang baik. Adapun hasil analisis rasio efisiensi dalam hal ini yaitu mengenai
Total Asset Turn Over (TATO) menunjukkan adanya kinerja keuangan yang baik. Sedangkan
dari rasio pasar PT. HM. Sampoerna, Tbk. harus lebih dapat meningkatkan daya saing agar para
calon/investor lebih tertarik dalam memutuskan menanamkan sahamnya.
Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio),
Rasio Efisiensi dan Rasio Pasar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Keadaan yang semakin komplek dan perubahan yang demikian cepat
menyebabkan banyak perkembangan pemikiran dan peran pada segala bidang usaha.
Pada perusahaan yang berskala kecil masalah pengendalian tidak terlalu rumit sehingga
pimpinan perusahaan masih mampu mengendalikan secara langsung kegiatan operasional
perusahaan. Analisis laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu cara untuk
menilai keadaan keuangan perusahaan. Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan
hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan mengenai data keuangan suatu perusahaan.
1.2
Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah penelitian yang telah dikemukakan,
maka dirumuskan pokok masalah yaitu:
1. “Bagaimana kinerja keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk ditinjau dari
rasio likuiditas, leverage, profitabilitas dan efisiensi?”
2. “Bagaimana kinerja keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk bila
dibandingkan dengan PT. Gudang Garam Tbk dengan menggunakan rasio pasar?”
1.3 Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan perumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. “Untuk mengetahui analisis kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk ditinjau dari rasio likuiditas, leverage, profitabilitas dan efisiensi.”
2. “Untuk mengetahui perbandingan antara kinerja keuangan PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna dengan pesaingnya, PT. Gudang Garam Tbk dengan rasio pasar.”
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
mendalam khususnya mengenai penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan
menggunakan analisis rasio keuangan yang meliputi:
 Rasio Likuiditas (Current Ratio dan Cash Ratio)
 Rasio Leverage (Debt Ratio)
 Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin, Return On Investment dan
Return On Equity)
 Rasio Efisiensi (Total Asset Turn Over)
 Rasio Pasar (Price Earning Ratio)
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk
menilai prestasi keuangan perusahaan dengan mempertimbangkan hasil dari analisis
rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, efisiensi dan pasar.
3. Bagi Investor dan Calon Investor
Memberikan informasi tambahan tentang kinerja keuangan perusahaan yang diukur
dengan analisis rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, efisiensi dan pasar.
Sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
(membeli) nilai saham dari perusahaan ini.
4. Bagi Pihak Lain
Konsep manajemen keuangan khususnya tentang penilaian kinerja keuangan
dengan menggunakan kelima rasio ini diharapkan dapat menambah wacana
keilmuan dalam pengembangan bidang kajian ini, serta menjadi referensi bagi
penelitian dan penulisan dibidang yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Fitria (2004) dengan judul “Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja
Keuangan Perusahaan Rokok (Studi Kasus pada PT. Gudang Garam, Tbk dan
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk)”. Hasil dari analisis yang dilakukan adalah rasio
likuiditas yang dimiliki dari PT. HM Sampoerna lebih baik daripada PT. Gudang Garam,
baik dari current ratio maupun cash ratio. Sedangkan dari rasio solvablitas PT. HM
Sampoerna lebih sedikit menggunakan dana pinjaman daripada PT. Gudang Garam, hal
ini menunjukkan bahwa PT. HM Sampoerna dari sisi modal sendiri lebih sehat bila
dibandingkan dengan PT. Gudang Garam. Berdasarkan hasil analisis rasio profitabilitas
dan pasar PT. HM Sampoerna mengalami tingkat prosentase yang lebih kecil
dibandingkan dengan PT. Gudang Garam.
Sandrika (2005) meneliti mengenai penerapan Economic Value Added (EVA)
untuk menilai kinerja perusahaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa EVA dapat
dijadikan sebagai deskripsi kinerja keuangan perusahaan yang digunakan untuk
mengambil langkah-langkah atau kebijakan dalam mengambil suatu keputusan.
Kusumadiyanto (2006) dengan judul “Analisis Laporan Keuangan untuk menilai
Kinerja Perusahaan pada kelompok Industri Rokok”. Alat analisis yang digunakan adalah
rasio profitabilitas dan rasio pasar. Hasil dari penelitian adalah pada tahun 2004 semua
perusahaan mengalami penurunan pada Net Profit Margin (NPM), namun pada tahun
2005 PT. Bentoel Investama dapat meningkatkan persentase sebesar 1%, sedangkan
perusahaan lainnya (PT. Gudang Garam dan PT. HM. Sampoerna). Sedangkan dari sisi
Return On Investment (ROI), semua perusahaan mengalami penurunan pada tahun 2004,
namun pada tahun 2005 semua perusahaan mengalami peningkatan dan PT. Bentoel
Investama mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan perusahaan lainnya
yaitu sebesar 5% dan PT. HM Sampoerna sebesar 4 %, namun memiliki pertumbuhan
ROI yang negatif.
2.2
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang disusun
menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Menurut Arrens (2007 : 7), definisi akuntansi adalah :
“Accounting is the process of recording, classifying and summarizing of
economical event in logical manner for the purpose of providing financial
information for decision making”.
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi pihak yang berkepentingan terhadap
aktivitas perusahaan (Sundjaja, 2003:76). Dari penjelasan tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan alat komunikasi.
2.2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Hanafi dan Halim (2003:6) menyatakan bahwa tujuan analisis laporan
keuangan meliputi:
a. Investasi Saham
Sertifikat saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Investor bisa
membeli, menahan, dan kemudian menjual saham tersebut. Membeli dan
menahan saham berarti investor memiliki perusahaan tersebut dan berhak atas
laba perusahaan, meskipun juga berhak atas rugi yang diperoleh perusahaan
(apabila rugi). Kondisi tersebut menjadikan laporan keuangan bisa difokuskan
pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian
memproyeksikan kemampuan pada masa-masa yang akan datang, rasio keuangan
disini memegang peranan yang penting.
b. Pemberian Kredit
Dalam analisis laporan keuangan yang menjadi tujuan pokok adalah kemampuan
perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan berserta bunga yang
berkaitan dengan pinjaman tersebut. Pihak pemberi pinjaman (kreditor)
memperoleh keuntungan dari bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut.
c. Kesehatan Pemasok (Supplier)
Perusahaan tergantung pada “supply” pemasok akan mempunyai kepentingan
pada pemasok tersebut. Perusahaan ingin memastikan bahwa pemasok tersebut
sehat dan bisa bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama yang terusmenerus, analisis dari pihak perusahaan akan berusaha menganalisis profitabilitas
pemasok, kondisi keuangan, kondisi keuangan untuk menghasilkan kas untuk
memenuhi opsi sehari-hari.
d. Kesehatan Pelanggan (Customer)
Apabila perusahaan akan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan maka
perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan, terutama informasi
mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
e. Kesehatan Perusahaan Ditinjau dari Karyawan
Karyawan atau calon karyawan barangkali akan tertarik menganalisis keuangan
perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan yang dimasuki tersebut
mempunyai prospek keuangan yang bagus.
f. Pemerintah
Pemerintah melakukan analisis laporan keuangn perusahaan untuk menentukan
pajak yang harus dibayarkan atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar
bagi suatu industri.
g. Analisis Internal
Pihak internal perusahaan sendiri akan memerlukan informasi mengenai kondisi
keuangan perusahaan untuk menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan.
h. Analisis Pesaing
Kondisi keuangan pesaing bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan
sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Analisis pesaing dapat digunakan
sebagai dasar dalam penetapan kebijakan terkait dengan upaya untuk memberikan
jaminan bahwa perusahaan mampu bersaing secara maksimal.
i. Penilaian Kerusakan
Kadangkala analisis laporan keuangn dapat digunakan sebagai penentu besarnya
kerusakan yang dialami oleh perusahaan. Penilian kerusakan dapat memberikan
suatu gambaran secara nyata dampak yang ditimbulkan kerusakan yang telah
terjadi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penetapan kebijakan.
2.2.3 Hal-Hal Yang Diperhatikan Dalam Analisis Laporan Keuangan
Menurut Hanafi dan Halim (2005:35), beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan analisis laporan keuangan meliputi:
1. Manajer keuangan perlu membuat trend atau perkembangan dalam laporan
keuangan. Laporan keuangan lima atau enam tahun ke belakang barangkali bisa
digunakan untuk melihat adanya trend-trend tersebut.
2. Angka-angka yang berdiri sendiri akan sulit ditentukan baik tidaknya. Angka
pembanding diperlukan untuk melihat apakah angka tertentu itu baik atau tidak
baik.
3. Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan
dengan hati-hati sangat penting.
Manajer keuangan barangkali memerlukan informasi tambahan yang tidak
tersedia dalam laporan keuangan. Informasi tambahan tersebut bisa membuat analisis
menjadi lebih tajam.
2.2.4 Kerangka Konsep Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harmono (2009:104) Alat analisis laporan keuangan merupakan alat
analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat
digunakan untuk mendiagnosis tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi
arus kas atau kinerja organisasi perusahaan baik yang bersifat parsial maupun kinerja
organisasi secara keseluruhan.
2.3
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan hasil pencapaian perusahaan dalam pengunaan
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga pencapaian kinerja keuangan dapat
digunakan sebagai dasar dalam memberikan penilain terhadap pencapaian kinerja
keuangan perusahaan. Informasi dari kinerja keuangan suatu perusahaan tertentu itulah
yang nantinya dijadikan sebagai penilaian atas perubahan potensial sumber daya ekonomi
yang mungkin dikendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi
dari sumber daya yang ada.
2.3.1
Pengertian Kinerja Keuangan
Pengertian kinerja keuangan menurut Tampubolon (2005:20) yaitu: Pengukuran
kinerja perusahaan yang ditimbulkan sebagi akibat dari proses pengambilan keputusan
manajemen karena menyangkut pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari
kegiatan perusahaan.
2.3.2 Tujuan Kinerja Keuangan
Tujuan dalam melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan yaitu dapat
digunakan untuk mengetahui posisi perusahan apabila ditinjau dari likuiditas,
solvabilitas, profitabilitas dan stabilitas. Menurut Munawir (2007:31) menyatakan
bahwa tujuan pengukuran kinerja keuangan antara lain:
a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya, apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba selama periode tertentu.
d. Untuk mengetahui stabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan
usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan untuk membayar cicilan secara teratur kepada pemegang saham tanpa
mengalami hambatan.
2.3.3
Peranan Penilaian Kinerja Keuangan
Peranan penilaian kinerja keuangan menunjukkan sejauh mana kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Menurut Munawir
(2007:37) penilaian kinerja keuangan mempunyai beberapa peranan bagi perusahaan,
yaitu meliputi:
a. Dapat mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh
perusahaan.
b. Untuk menentukan atau mengukur efisiensi setiap bagian, proses atau produksi
serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan
yang bersangkutan.
c. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja pada tiap-tiap bagian individu yang telah
diberikan wewenang dan tanggung jawab.
d. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang
baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
2.4
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan
penilaian kinerja keuangan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam
penilaian kemampuan perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan.
2.4.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Adapun pengertian rasio menurut Wiagustini (2010:75) adalah: “Suatu teknik
analisis yang menghubungan antara satu pos dengan pos yang lainnya baik dalam laporan
posisi keuangan atau laba rugi maupun kombinasi dari kedua laporan keuangan untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan”.
2.5
Hubungan Kinerja Perusahaan Dengan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harrington (1991 : 1) menyebutkan sebagai berikut:
“The primary resources of information these analysist use to evaluate a firm
performance are its financial statement the historical record of it’s past
performance”.
2.6
Kerangka Pemikiran
Kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna, Tbk.
Kinerja Perusahaan
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba/Rugi
Analisis Rasio




Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio Pengungkit (Leverage Ratio)
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio)
 Rasio Pasar (Market Ratio)
[ PT. Gudang Garam, Tbk. ]
Hasil Penelitian
Kesimpulan
Kerangka pikir ini dibuat untuk memberikan gambaran penelitian yang akan
dilakukan yaitu mengenai pengukuran kinerja keuangan perusahaan tersebut dengan
menganalisis dari laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi perusahaan, dari kedua
laporan keuangan tersebut digunakan sebagai dasar dalam memberikan penilaian kinerja
keuangan perusahaan melalui analisis rasio keuangan. Analisis terhadap rasio keuangan
meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage ratio), rasio profitabilitas
(profitability ratio) dan rasio efisiensi (efficiency ratio). Dari rasio-rasio tersebut yang
nantinya akan dianalisis sehingga dapat diketahui atau disimpulkan atas pencapaian
kinerja perusahaan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
Dan pada rasio pasar (market ratio) digunakan sebagai tolak ukur pembanding
sejauh mana kinerja perusahaan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. bila
dibandingkan dengan PT. Gudang Garam, Tbk. dalam hal ini sebagai perusahaan rokok
pesaing.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif
kuantitatif, yaitu dengan menggambarkan keadaan yang menjadi fokus dalam penelitian
ini berdasarkan data angka yang telah dikumpulkan yaitu mengenai data laporan
keuangan perusahaan. Menurut Nazir (2005 :55), penelitian deskriptif yaitu penelitian
yang bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai
fakta-fakta. Penggunaan laporan keuangan perusahaan digunakan sebagai dasar dalam
memberikan penilaian terhadap pencapaian kinerja keuangan perusahaan.
3.2
3.2.1
Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada Bursa Efek Indonesia sebagai sentral
informasi perusahaan yang Go Public di Indonesia. Sedangkan proses pengambilan
datanya dilakukan pada Pojok BEI Universitas Brawijaya yang berada di Gedung F,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
3.2.2 Periode Pengamatan
Periode pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah periode dalam 6
tahun terakhir. Mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, tujuannya adalah agar
data yang dihasilkan nantinya diharapkan lebih akurat.
3.3
3.3.1
Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data
kuantitatif, yaitu berupa laporan keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk selama
6 (enam) tahun. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder, yaitu
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (Suryabrata, 2008).
Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan
Keuangan PT. HM. Sampoerna, Tbk. dan PT. Gudang Garam, Tbk., yang terdiri dari :
 Laporan Keuangan Tahunan PT. HM. Sampoerna, Tbk. tahun 2008-2013
 Annual Report PT. HM. Sampoerna, Tbk. tahun 2008-2013
 Indonesia Capital Market Directory (ICMD) PT. HM. Sampoerna tahun
2008-2012
 Laporan Keuangan Tahunan PT. Gudang Garam, Tbk tahun 2008-2013
 Annual Report PT. Gudang Garam, Tbk tahun 2008-2013
 Indonesia Capital Market Directory (ICMD) PT. Gudang Garam, Tbk tahun
2008-2012
3.3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan sistem dokumentasi,
dengan data-data yang diperoleh dari laporan keuangan PT. HM. Sampoerna, Tbk. dan
PT. Gudang Garam, Tbk. periode rata-rata tahun 2008-2013 serta data-data yang relevan
terkait dengan penelitian.
3.3.3
Metode Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan Time Series
Analysis. Time Series Analysis merupakan metode analisis yang digunakan dengan cara
membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari satu periode ke periode lainnya
(Syamsuddin, 2009 : 39). Perbandingan antara rasio-rasio yang telah dicapai perusahaan
saat ini dengan rasio-rasio pada masa lalu akan menunjukkan apakah perusahaan
mengalami kemajuan atau malah kemunduran.
3.4
Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan konsep analisis kinerja keuangan, variabel yang akan diteliti adalah
kinerja keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk yang meliputi:
1. Rasio Likuiditas.
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya yang berupa
hutang-hutang jangka pendek (short term debt). Rasio likuiditas meliputi:
a. Current Ratio
Current Ratio merupakan rasio yang menunjukkan tingkat keamanan (margin of
safety) kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan membayar utangutang tersebut.
Untuk menghitung Current Ratio digunakan rumus (Harahap, 2004:305) :
Current Ratio =
Aset Lancar
Utang Lancar
b. Cash Ratio (Rasio Tunai)
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya
dengan jumlah kas yang tersedia dalam jangka pendek. Untuk menghitung Cash
Ratio digunakan rumus (Kuswadi, 2006:134) :
Cash Ratio =
Jumlah
Kas
Utang Lancar
2. Rasio Leverage
Rasio Leverage digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dalam
membayar utang bila pada suatu saat perusahaan akan dilikuidasi atau dibubarkan.
Rasio ini yaitu Debt Ratio yang digunakan untuk menghitung total aset yang
dimiliki perusahaan yang dibiayai oleh utang. Untuk menghitung Debt Ratio
digunakan rumus (Harahap, 2004:305) :
Debt Ratio =
Total Utang
Total Aset
3. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas pengelolaan
(manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan
dari penjualan dan investasi.
a. Net Profit Margin (NPM)
Merupakan perbandingan antara laba bersih yang telah dicapai dengan tingkat
penjualan. Untuk menghitung Net Profit Margin digunakan rumus (Harahap,
2004:305)
NPM =
Laba (Rugi)
Bersih
Pendapatan
b. Return On Invesment (ROI)
Return On Investment digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aset yang digunakan. Untuk mengitung return on
investment menggunakan rumus (Muslich, 2003:52) :
ROI =
Laba (Rugi) Bersih
Total Aset
c. Return On Equity (ROE)
Return On Equity digunakan untuk menunjukkan tingkat penghasilan bersih
yang diperoleh oleh pemilik modal atau suatu pengukuran dari penghasilan
(income) yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka
investasikan dalam perusahaan. Untuk menghitung return on equity digunakan
rumus (Muslich, 2003:52) :
ROE =
Laba (Rugi) Bersih
Ekuitas
4. Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menggunakan asetnya. Rasio efisiensi dihitung dengan Total Asset Turn Over
(TOTA), menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola seluruh aset yang
dimiliki secara maksimal guna menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi. Untuk
menghitung total asset turn over digunakan rumus (Harahap, 2004:309) :
TATO =
Pendapatan
Total Aset
5. Rasio Pasar
Rasio pasar adalah ukuran kinerja yang paling menyeluruh untuk suatu perusahaan
karena mencerminkan pengaruh gabungan dari rasio likuiditas dan profitabilitas.
Rasio pasar yang digunakan disini adalah rasio harga terhadap laba atau yang biasa
disebut Price To Earning Ratio (PER). Untuk menghitung Price To Earning Ratio
digunakan rumus (Harahap, 2004:309) :
PER =
Harga Saham Pasar per Saham
Laba bersih per Saham
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Riwayat Singkat Perusahaan
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) didirikan pada tanggal 19 Oktober
1963 berdasarkan akte notaris Anwar Mahajudin, SH. nomor 69. Ruang lingkup kegiatan
HMSP meliputi antara lain industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada
perusahaan-perusahaan lain.
4.1.1 Sejarah Singkat
HMSP didirikan oleh Liem Seeng Tee, kegiatan produksi rokok komersial
dimulai pada tahun 1913 sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah
tangga ini diresmikan dengan bentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. Status
menjadi Perseroan Terbatas pada tahun 1963 dan menjadi Perusahaan Terbuka pada
tanggal 15 Agustus 1990 dengan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya.
4.2 Struktur Perusahaan
Pada tahun 1990, HMSP melakukan penawaran umum sebanyak 27.000.000
saham dengan nilai nominal sebesar Rp1000,00 per saham melalui Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya dengan harga penawaran sebesar Rp12.600,00 per saham.
Transaksi permodalan yang telah dilakukan oleh HMSP dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.1
Transaksi Permodalan PT. HM. Sampoerna, Tbk.
Jumlah Saham Yang
Beredar Setelah Transaksi
Tahun
Keterangan
(dalam ribuan)
Penerbitan saham bonus, setiap
1994
pemegang dua saham lama
450.000
menerima tiga saham baru.
1996
Perubahan nilai nominal saham
dari Rp1.000(Rupiah penuh) per
saham menjadi Rp500(Rupiah
penuh) per saham.
900.000
1999
Penerbitan 28.000.000 saham
baru dengan nilai nominal Rp 500
(Rupiah penuh) per saham.
928.000
2001
Perubahan nilai nominal saham
dari Rp 500 (Rupiah penuh) per
saham menjadi Rp 100 (Rupiah
penuh) per saham.
4.640.000
Perolehan kembali 140.000.000
saham.
4.500.000
2002
Perolehan kembali 108.130.500
saham.
4.391.869,5
2004
Perolehan
saham
kembali
8.869.500
Sumber: Laporan tahunan PT. HM. Sampoerna, Tbk. Tahun 2009
4.383.000
4.3 Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha utama HMSP adalah industri rokok, produk utamanya adalah Dji
Sam Soe untuk jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sampoerna A mild untuk jenis
Sigaret Kretek Mesin (SKM).
4.4 Prospek Usaha
Kebijakan pemerintah dalam menaikkan tarif cukai rokok setiap tahunnya dan
peningkatan tarif pajak sampai tahun 2009 menyebabkan kinerja industri rokok di
Indonesia belakangan ini kurang memberikan dampak positif bagi perusahaan rokok itu
sendiri. Kenaikan tarif cukai terasa memberatkan bagi industri rokok karena bersamaan
dengan itu daya beli masyarakat secara umum berkurang. Indonesia termasuk negara
yang paling lambat pulih dari hantaman krisis ekonomi, sampai saat ini tingkat
pengangguran masih tinggi dan masih banyak penduduk yang hidup dibawah garis
kemiskinan. Sementara harga rokok naik akibat kenaikan tarif cukai, daya beli sebagian
besar masyarakat berkurang akibat hantaman krisis, sehingga masyarakat yang
berpenghasilan rendah harus mengurangi atau menghentikan konsumsi rokok.
4.5
Analisis dan Pembahasan
Berdasarkan data laporan keuangan perusahaan yang meliputi laporan laba rugi
dan laporan posisi keuangan maka dapat diketahui kinerja keuangan PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna, Tbk. Hasil analisis atas kinerja keuangan perusahaan secara time
series dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya yang berupa utangutang jangka pendek (short term debt).
2. Rasio Leverage
Rasio ini mengukur sejauh mana perusahaan dalam membayar utang bila pada suatu saat
perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan.
3. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio ini mengukur tingkat efektivitas pengelolaan (manajemen) perusahaan yang
ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi.
4. Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan
asetnya. Rasio efisiensi dihitung dengan total asset turn over, menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk mengelola seluruh aset yang dimiliki secara maksimal guna
menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi.
5. Rasio Pasar
Dalam melakukan analisis rasio pasar maka digunakan Price Earning Ratio / PER,
dimana rasio price yang dihitung dengan membagi harga saham saat ini dengan Earning
Per Share (EPS), EPS sendiri merupakan rasio yang menunjukan berapa besar
keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
dengan menggunakan metode Time Series Analysis mulai dari tahun 2008 sampai 2013,
apabila ditinjau dari rasio likuiditas yaitu meliputi Current Ratio (CR) dan Cash Ratio
menunjukkan adanya kinerja keuangan yang cukup baik. Hasil analisis rasio leverage
dalam hal ini adalah debt ratio menunjukkan adanya kinerja keuangan yang baik. Hasil
analisis rasio profitabilitas (profitability ratio) dalam hal ini yaitu mengenai Net Profit
Margin menunjukkan adanya kinerja yang kurang baik karena mengalami penurunan
yang cukup signifikan sedangkan dari Return On Invesment (ROI) dan juga Return On
Equity(ROE) menunjukkan adanya kinerja yang baik. Adapun hasil analisis rasio
efisiensi dalam hal ini yaitu mengenai Total Asset Turn Over menunjukkan adanya
kinerja keuangan yang baik. Sehingga dapat disimpulkan PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna dalam 6 tahun terakhir ini mengalami kondisi kinerja keuangan yang cukup
baik bila dilihat dari rasio-rasio yang telah dianalisis diatas. Namun dalam tahun terakhir,
khususnya di tahun 2013 beberapa kali mengalami penurunan, hal inilah yang harus
diperhatikan dan diperbaiki agar di tahun berikutnya dapat memaksimalkan kinerja
keuangannya dari segala aspek.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi investor atau calon investor
Bagi investor ataupun calon investor diharapkan untuk tetap mempertahankan atas
investasi pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, karena selama beberapa tahun
terakhir perusahaan memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menggunakan aset
yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan dan memiliki jaminan yang baik dalam
memenuhi kewajiban atau utang yang dimiliki.
2. Bagi Perusahaan
a. Perusahaan diharapkan untuk memperkuat posisi aset lancar yang dimiliki
perusahaan yaitu dengan melakukan penambahan modal sendiri, pada sisi yang lain
diharapkan perusahaan untuk mengurangi jumlah utang lancar yang dimiliki dan
diharapkan untuk memperkuat posisi modal perusahaan dengan mencari tambahan
utang jangka panjang. Agar hasil dari Current Ratio (CR), Cash Ratio dapat
diperbaiki ditahun berikutnya.
b. Perusahaan diharapkan untuk melakukan penambahan atas aset tanpa menambah
utang, langkah nyata yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan penambahan
modal sendiri dalam rangka untuk mengurangi atau untuk membayar utang. agar
pembiayaaan operasional dapat dimaksimalkan dengan penambahan modal sendiri.
c. Perusahaan juga diharapkan dapat menagih piutang-piutang yang cukup besar
pada tahun terakhir sehingga hasil dari Return On Investment (ROI) dapat lebih
dimaksimalkan ditahun berikutnya.
d. Apabila dibandingkan dengan perusahaan pesaing yaitu Gudang Garam,
perusahaan harus lebih meningkatkan daya saing bagi para investor agar tertarik
dalam menanamkan sahamnya. Baik itu dari sisi Price Earning Ratio (PER) maupun
dari sisi kinerja perusahaan.
3. Bagi Pihak Lain
Bagi pihak lain dalam hal ini adalah kalangan akademisi yang berminat untuk
melanjutkan penelitian ini diharapkan untuk menyempurnakannya yaitu dalam
menganalisis atas kinerja perusahaan dengan menambahkan beberapa aspek rasiorasio yang belum dipergunakan dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan ini,
sehingga diharapkan hasilnya dapat diketahui secara mendalam atas kinerja yang
telah dicapai oleh perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal J. Elder dan Mark S. Beasley, (2007), Auditing and Assurance
Services, 13 th Edition, John Wiley & Sons inc., New York.
Fitria, Ika Diana. 2004. Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan Rokok (Studi Kasus pada PT. Gudang Garam, Tbk dan PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna, Tbk). Skripsi. Malang : Program Strata Satu Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi.
Yogyakarta : Penerbit UPP AMP YKPN.
Harahap, Sofyan Safri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Cetakan Pertama.
Jakarta : Penerbit PT. Rajagrafindo Persada.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit Bumi
Aksara.
Harrington, Kathryn Rudie. 1991. Business Process Improvement; The Breakthrough
Strategy for Total Quality, Productivity and Competitiveness, New York.
Kusumadiyanto, Andra. 2006. Analisis Laporan Keuangan untuk menilai Kinerja
Perusahaan pada kelompok Industri Rokok, Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Widyatama, Bandung.
Kuswadi. 2006. Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang-Orang Awam. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Munawir, S. 2007. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Kesebelas.
Yogyakarta : Penerbit Liberty.
Muslich, Mohhammad. 2004. Manajemen Keuangan Modern, Cetakan Ketiga. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Nazir, Mohammad. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sandrika, Irene Yandi. 2005. Penerapan Economic Value Added (EVA) untuk menilai
kinerja perusahaan., Skripsi. Jakarta.
Sundjaja, Ridwan dan Inge Berlian. 2003. Manajemen Keuangan. Penerbit Literata
Lintas Media : Jakarta.
Suryabrata, Sumadi. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Syamsuddin, Lukman. 2004. Manajemen Konsep Perusahaan (Konsep Aplikasi Dalam
Perencanaan Pengawasan dan Pengambilan Keputusan). Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada : Jakarta.
Tampubolon, Manahan. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Management), Cetakan
Pertama. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama.
Penerbit Udaya Press University.
Download