BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Pemasaran Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar pengembangan produk yang baik, penetapan harga yang menarik, dan ketersediaan bagi konsumen sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan konsumen, dan subyek yang dikomunikasikan harus membuka peluang. Perusahaan modern mengelola system komunikasi pemasaran yang kompleks. Perusahaan berkomunikasi perantaranya, konsumen dan masyarakat dari berbagai tingkat sosial. Konsumen berkomunikasi melalui pembicaraan dari mulut ke mulut (mouth to mouth) antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Sementara itu, setiap kelompok memberikan umpan balik kepada setiap kelompok lain yang menjadi lawan komunikasi. Keseluruhan program komunikasi pemasaran perusahaan, yang disebut Bauran Promosi, terdiri dari empat elemen dasar dalam komunikasi pemasaran yaitu bauran khusus antara periklanan (advertising), pemasaran langsung (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), dan hubungan masyarakat (public relation). Definisi keempat sarana promosi utama tersebut adalah sebagai berikut : a. Periklanan / advertising: Menurut Rahmani, Z., Mojaveri, S. H., Allahbakhsh, A. (2012 : 70) “ Experiences and obtained results indicate that costumers tend to 8 9 believe advertising comments and assume that the probable function is according with their claim”. Setiap bentuk persentasi yang dikemukakan secara tidak langsung ( tanpa personil ) dan promosi ide, barang, atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu. Dimana setiap hari konsumen mendapatkan berbagai pesan periklanan melalui surat kabar, majalah, radio, televisi dan media lain. Konsumen memanfaatkan informasi yang mereka himpun dari periklanan pada tahapan-tahapan dalam proses pembelian, terutama konsumen menggunakan periklanan untuk mempelajari alternatif yang ada dan menghimpun informasi sebagai bahan evaluasi. Sementara itu pemasar berupaya untuk mempengaruhi evaluasi purna pembelian yang dialami oleh konsumen dengan segala bentuk penyampaian pesan secara komersil. Ada beberapa bentuk dari iklan yaitu : 1. Ambiyent advertising yaitu pesan-pesan yang dipasang dalam bentuk-bentuk tertentu dalam lingkungan masyarakat, contohnya pesan iklan dalam tiket bus, nota pembayaran, dan sebagainya. 2. Press Advertising yaitu pesan iklan yang tampil dalam media cetak. 3. TV Advertising yaitu pesan iklan yang tampil pada sela-sela jeda program siaran televisi. 4. Radio Advertising yaitu iklan yang tampil pada sela-sela jeda program siaran Radio. 5. Outdoor Advertising yaitu pesan iklan diruang terbuka seperti billboard, halte bus dan sebagainya. 10 6. Transport Advertising ( Inside and Outside ) yaitu pesan iklan pada alat dan sarana transportasi umum baik didalam ruangan maupun diluar transportasi umum, seperti iklan pada badan bus dan iklan dalam kabin bus. b. Pemasaran langsung / Personal selling : Persentase langsung yang dilakukan oleh personil wiraniaga perusahaan dengan tujuan menjual dan menjalin hubungan dengan konsumen. Yang merupakan sarana paling efektif pada tahapan tertentu dalam proses pembelian, terutama dalam membangun preferensi, ketulusan dan tindakan konsumen. Dibandingkan dengan periklanan personal selling mempunyai beberapa ciri yang khas, yang melibatkan interaksi pribadi antara dua atau lebih orang, sehingga setiap orang dapat mengamati kebutuhan orang lain dan ciri-cirinya serta dengan cepat melakukan penyesuaian, personal selling juga memungkinkan tumbuhnya hubungan, mulai dari hubungan penjualan hingga persahabatan. Wiraniaga yang efektif menyimpan dalam hatiminat konsumen untuk membina hubungan jangka panjang. c. Promosi penjualan / Sales Promotion : Motivasi jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Promosi penjualan meliputi berbagai sarana, kupon, kontes, premi, dan sebagainya yang semuanya mempunyai ciri yang berbeda. Ciri-ciri tersebut menarik perhatian konsumen dan memberikan informasi yang dapat menjadi alasan pembelian. Berbagai sarana promosi tersebut juga memberikan kontribusi motivasi pembelian yang memberikan nilai tambah kepada konsumen, lebih dari itu, promosi penjualan 11 mengundang respon yang cepat sementara periklanan mengatakan “Belilah Produk kami“. Promosi penjualan mengatakan “Belilah sekarang juga“. Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk menciptakan respon yang lebih kuat dan lebih cepat. d. Hubungan masyarakat / Public relation : Membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan tujuan mendapatkan publisitas yang luas, membangun citra positif perusahaan, dan mengatasi gosip, laporan serta menawarkan beberapa ciri yang berbeda yang dapat dipercaya, seperti laporan berita, artikel dan peristiwa (Event) yang dipandang lebih nyata dan dapat dipercaya untuk konsumen daripada yang diinformasikan melalui iklan. Hubungan masyarakat / public relation juga dapat menjangkau prospek yang menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan disampaikan kepada konsumen lebih sebagai “Berita“ daripada sebagai komunikasi yang mengarah pada penjualan. Secara garis besar komunikasi pemasaran menurut Keegan (1995) ialah semua elemen dalam pemasaran yang memberi arti dan mengkomunikasikan nilai kepada konsumen dan stakeholder sebuah perusahaan. Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen. Pemasar menggunakan iklan, pemasaran langsung, publisitas, promosi penjualan, dan penjualan langsung, untuk memberikan informasi yang mereka harapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Sebaliknya, konsumen menggunakannya dalam proses 12 pembelian untuk menghimpun informasi tentang ciri dan manfaat produk. Hal ini mendorong minat untuk membuat periklanan sejelas mungkin, jika periklanan rancu dan membingungkan, persepsi konsumen akan salah. Pada intinya proses ini adalah Komunikasi, yakni penyampaian pesan dari suatu sumber melalui medium kepada penerima. Model komunikasi konvensional merupakan dasar bagi komunikasi pemasaran. Berikut ini model tersebut telah disesuaikan dengan konteks pemasaran. Sumber informasi ( Pemasar ) Kode/Program ( Iklan, Demonstrasi, Pemberitaan, Penawaran ) Media Penguraian Kode ( Penafsiran ) ( cetak, radio, wiraniaga, televisi ) Penerima ( Konsumen Potensial ) Umpan Balik Gangguan Gambar 2.1 Model Komunikasi Pemasaran Uraian berikut menjelaskan unsur-unsur yang merupakan tahapan dalam proses komunikasi. 1. Sumber Informasi, ialah pemasar ( perusahaan atau organisasi ). 2. Kode / Program, ialah proses pembentukan pesan atau ide ke dalam bentuk yang dapat dipahami dan diharapkan dapat mempengaruhi penerima.tahapan ini mencerminkan strategi kreatif atau saran penjualan, janji yang dibuat oleh perusahaan tentang produk atau perusahaannya. 13 3. Media, ialah saluran yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan, seperti radio, televisi, media cetak, telepon, faksimili dan hubungan langsung antara wiraniaga dan konsumen, atau kata-kata yang diucapkan oleh konsumen. 4. Penguraian kode, ialah penafsiran pesan oleh penerima, pesan yang sama dapat ditafsirkan berbeda oleh penerima yang beragam, yang mempunyai pengalaman, pengetahuan, dan lingkungan masing-masing. 5. Penerima, ialah pihak yang menerima pesan, perusahaan, konsumen, atau stakeholder pengirim pesan yang ingin mempengaruhi dengan cara tertentu. 6. Umpan balik, ialah respon penerima terhadap pesan, yang diharapkan oleh pemasar akan dapat mengubah sikap atau perilaku atau permintaan informasi yang lebih rinci. 2.1.2 Sales Promotion / Promosi Penjualan Perusahaan harus membagi seluruh anggaran promosi di antara sarana promosi utama, yaitu periklanan, personal selling promosi penjualan, dan hubungan masyarakat (public relations). Perusahaan harus memadukan sarana promosi dengan cermat dalam bauran promosi yang terpadu. Perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor pada waktu mengembangkan bauran pemasaran, yang meliputi jenis produk / pasar, strategi mendorong (push strategy) atau strategi menarik (pull strategy), tahap kesiapan konsumen, dan tahap daur hidup produk. Sales promotions can offer many consumer benefits, the most obvious being monetary savings, although consumers also may be motivated by the 14 desire for quality, convenience, value expression, exploration and entertainment (Kwok & Mark, 2008 : 174). Menurut Sujana & Iswandi (2008 : 27), “Sales Promotion dapat memberikan perkembangan terhadap hasil penjualan yang dicapai suatu perusahaan, meskipun tidak setiap kebijaksanaan sales promotion yang diadakan memberikan hasil yang memuaskan bagi perusahaan”. Setiap kali suatu perusahaan meningkatkan nilai produknya dengan menawarkan pengalaman atau insentif seperti penurunan harga atau memberikan sesuatu secara cuma - cuma, maka perusahaan tersebut melakukan Sales Promotion dimaksudkan untuk memotivasi tindakan konsumen (Machfoedz, 2010 : 31) Menurut Blattberg di dalam Kotler (2002 : 681), sales promotion terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Menurut Schoell at all di dalam Alma (2004 : 189), sales promotion adalah keinginan menawarkan insentif dalam periode tertentu untuk mendorong keinginan calon konsumen, para penjual atau pelantara. Sales promotion terdiri atas berbagai ragam sarana promosi yang dirancang untuk merangsang tanggapan pasar lebih awal atau lebih kuat. Sarana tersebut meliputi : 1. Sales promotion konsumen 2. Sales promotion perdagangan 3. Sales promotion bisnis wiraniaga 15 Menurut Strang di dalam Kotler (2002 : 681), ada beberapa faktor yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan pesat sales promotion tertutama dalam pasar konsumen. 1. Faktor - faktor dari dalam meliputi : a. Kini promosi semakin lebih diakui oleh manajemen puncak sebagai sarana penjualan yang efektif b. Manager produk mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menggunakan sarana sales promotion c. Manager produk mendapat tekanan yang lebih besar agar dapat meningkatkan penjualan. 2. Faktor - faktor dari luar terdiri atas : a. Bertambah banyaknya jumlah minuman buble tea b. Pesaing sering menggunakan promosi c. Konsumen semakin berorientasi harga d. Perdagangan lebih banyak menuntut tawar menawar yang di haruskan oleh produsen. Sales promotion meliputi berbagai sarana promosi yang didesain untuk memotivasi respon pasar lebih awal. Sales Promotion yang dimaksud dapat berupa promosi konsumen, sebagai contoh : produk, kupon, potongan harga, dan sebagainya; promosi perdagangan, seperti : produk gratis, keringanan harga pembelian, dan sebagainya (Machfoedz, 2010 : 32). Oleh karena itu perusahaan harus mempunyai strategi atau program semacam program sales promotion dimana suatu hasil riset mengemukakan bahwa ada faktor - faktor yang dapat dilakukan dengan sales promotion. Sales promotion dapat menawarkan suatu persuasi kepada konsumen untuk segera mengambil 16 keputusan membeli suatu produk hanya dengan membuat produk lebih bernilai. Sales promotion juga dapat membantu memperkenalkan suatu produk baru atau menghidupkan mereka sepanjang waktu dengan memperkuat pesan dan citra periklanan, menciptakan daya tarik antara merek dan konsumen, dan memberikan saluran baru untuk menjangkau segmen khalayak. Adapun tujuan utama dari sales promotion adalah memodifikasi tingkah laku, menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Promosi penjualan juga dimanfaatkan untuk menawarkan nilai tambah kepada konsumen, sebagai suatu stimulus untuk mendorong penjualan dengan segera. Stimulus ini dapat diarahkan kepada konsumen, distributor, agen, dan anggota wiraniaga. 1. Modifikasi Tingkah Laku Orang-orang yang melakukan komunikasi ini mempunyai beberapa alas an, antara lain : mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan pertolongan, memberikan informasi, mengemukakan ide dan pendapat. Sedangkan promosi dari segi lain berusaha merubah tingkah laku dan pendapat, dan memperkuat tingkah laku yang ada. Penjual (sebagai sumber) selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan. 2. Memberitahu Kegiatan promosi ini dapat ditunjukkan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal di dalam siklus kehidupan produk. Kiranya hal ini merupakan masalah penting untuk 17 meningkatkan permintaan primer. Sedangkan orang tidak akan membeli barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut dan apa faedahnya. 3. Membujuk Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun kenyataan sekarang ini justru yang banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasif. Promosi demikian ini terutama diarahkan untuk mendorong pembelian. Promosi yang bersifat persuasif ini akan menjadi dominan jika produk yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus kehidupannya. 4. Mengingatkan Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti pula perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada. Jika tujuan pengembangan promosi penjualan untuk akselerasi penjualan diabaikan, diperlukan efektifitas implikasi perubahan perilaku audience. Terbentuknya pola perilaku baru merupakan efek yang diinginkan. Jika promosi penjualan diharapkan dapat berperan dalam jangka panjang, yakni terciptanya perilaku pembelian, maka pola perilaku baru ini perlu dipelajari dan dimanfaatkan sebagai landasan tetap. Tujuan lain dari sales promotion adalah mengidentifikasi dan menarik konsumen baru, mengkomunikasikan produk baru, meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas, menginformasikan 18 kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk, mengajak konsumen untuk mendatangi took tempat penjualan produk, memotivasi konsumen agar membeli suatu produk (Machfoedz, 2010 : 32). Metode sales promotion dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu promosi penjualan konsumen dan promosi penjualan perdagangan. Teknik promosi penjualan konsumen ditujukan untuk memotivasi konsumen agar mencoba mendatangi toko eceran dan / atau membeli produk tertentu. Teknik ini dapat dimanfaatkan untuk menarik orang mendatangi toko – toko pengecer tertentu, memperkenalkan produk baru, atau untuk mempromosikan produk yang sudah dikenal. Adapun promosi penjualan perdagangan ditujukan untuk memberikan dorongan kepada penggrosir atau pengecer agar membawa dan memasarkan produk perusahaan secara agresif. Teknik promosi ini pada umumnya menawarkan imbalan kepada perantara berupa uang, barang dagangan, hadiah, atau bantuan promosi, agar membeli produk atau menyelenggarakan aktivitas tertentu. Untuk memahami promosi penjualan diperlukan kajian terhadap beberapa teknik promosi penjualan. Metode promosi penjualan diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu metode promosi penjualan yang digunakan oleh pengecer dan teknik promosi penjualan produk baru. Menurut Machfoedz (2010 : 35), teknik promosi pejualan produk baru yang paling banyak digunakan dalam mempromosikan barang baru antara lain : 1. Contoh gratis. Perusahaan menerapkan contoh gratis untuk beberapa alasan, diantaranya yaitu memotivasi pencobaan produk, meningkatkan volume 19 penjualan pada tahap daur hidup produk, atau untuk mendapatkan distribusi yang diharapkan. Pemberian contoh gratis, perusahaan harus mempertimbangkan faktor – faktor tertentu, seperti sifat pasar dan iklan yang mendahuluinya. 2. Menurut Manuere, Gwangwava, dan Gutu (2012 : 1160) “Coupons are legal certificates offered by manufacturers and retailers. They grant specified savings on selected products when presented for redemption at the point of purchase”. Kupon digunakan untuk memotivasi konsumen agar mencoba produk baru atau produk yang telah dikenal, meningkatkan volume penjualan dengan cepat, menarik konsumen untuk melakukan pembelian kembali, atau memperkenalkan inovasi baru, baik dari segi kemasan, ukuran, dan sebagainya. Kupon biasanya menurunkan harga jual produk. 3. Kontes merupakan suatu promosi penjualan yang menyenangkan. Strategi ini menciptakan rasa senang dengan menjanjikan “sesuatu tanpa syarat” dan menawarkan hadiah menarik berupa barang atau sejumlah uang. Kontes memerlukan persaingan di antara para peserta untuk meraih satu atau leih dari satu hadiah berdasarkan criteria tertentu. Adapun sweeptakes merupakan suatu teknik promosi penjualan dimana pemenang ditetapkan berdasarkan bukti pembelian secara acak. Suatu permainan, seperti kuis yang mengajukan pertanyaan tertentu adalah salah satu bentuk sweeptakes. Kontes atau sweeptakes yang baik dapat meningkatkan keterlibatan konsumen, sehingga dapat meningkatkan frekuensi penjualan, dan memotivasi minat terhadap produk yang kurang mendapat perhatian konsumen. 4. Rabat adalah tawaran yang diajukan oleh pemasar untuk mengembalikan sebagian uang pembelian kepada konsumen yang membeli produk mereka. Rabat dimaksudkan untuk memotivasi pembelian konsumen 20 sampai dengan batas waktu tertentu. Rincian tentang rabat biasanya disampaikan melalui media cetak atau surat langsung (direct mail). Informasi scara luas dapat dismapaikan melalui media penyiaran radio, atau televisi. Rabat dianggap sebagai sarana promosi yang menarik, karena dapat meningkatkan penjualan tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi dan lebih mengena pada sasaran apabila dibandingkan dengan kupon. 5. Premi adalah suatu produk / barang dagangan yang ditawarkan dengan harga murah atau bahkan gratis. Premi digunakan sebagai insentif langsung untuk memotivasi konsumen agar membeli suatu produk tertentu. Barang premi digunkan untuk menambah niali produk dan mencerminkan keunggulan atas produk pesaing. Premi berfungsi untuk meningkatkan penjualan dengan menarik konsumen melakukan pembelian ulang, membngkitkan motivasi pembelian dan perilaku pengalihan merek, serta mengimbangi gerak pesaing. 2.2 Teori Konseptual 2.2.1 Perilaku Konsumen Istilah perilaku erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Di bidang studi pemasaran konsep perilaku konsumen secara terus menerus di kembangkan dengan berbagai pendekatan. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. 21 Untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan pasar, memahami perilaku konsumen merupakan faktor penting bagi perusahaan atau pemasar. Pasar terdiri dari setiap konsumen potensial yang berbagi kebutuhan atau keinginan tertentu yang terlibat dalam pertukaran untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Menurut Simamora (2004), bahwa banyak model yang dikembangkan oleh para ahli tentang perilaku konsumen, namun semuanya mengarah pada prinsip yang sama bahwa perilaku konsumen melibatkan input, proses, output. Hanya masing-masing ahli mempunyai perbedaan dalam merangkai ketiga komponen tersebut. Dan suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui beberapa faktor yang akan mempengaruhi pembelian, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. 1. Pemrakarsa ( initiator ), orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu 2. Pemberi Pengaruh ( influencer ), orang yang pandangan atau nasehatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir. 3. Pengambilan Keputusan ( decider ), orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang hendak dibeli, kapan akan membeli, dengan cara bagaimana membeli, dan dimana akan membeli. 4. Pembeli ( buyer ), orang yang melakukan pembelian nyata. 22 5. Pemakai (user), orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa Perilaku pembelian yang dilakukan oleh konsumen didasari tiga stimulasi atau dorongan motivasi , daya beli, dan ketersediaan 1. Motivasi, suatu pembelian dimulai dengan timbulnya desakan, meskipun demikian desakan tersebut tidak harus diikuti kecuali jika menyadari maksud desakan tersebut. 2. Daya beli, jika konsumen tidak mampu membeli, maka desakan tersebut tidak terpenuhi. 3. Ketersediaan, jika konsumen berpotensi untuk melakukan pembelian dan mampu untuk membeli, desakan tersebut akan tetap tidak terpenuhi selama produk tidak dapat di peroleh dengan mudah. Selain itu, untuk dapat memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan dan mereka rasakan The American Marketing Association (Kotler, 2000) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut : “Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.“ Dari definisi tersebut diatas terdapat tiga ide penting, yaitu : 1. Perilaku konsumen adalah dinamis, bahwa perilaku seorang konsumen ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap 23 studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. 2. Hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi , perilaku dan kejadian disekitar. Dalam hal pengembangan strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama di sepanjang waktu, pasar, dan industri. 3. Hal tersebut melibatkan pertukaran, hal tersebut merupakan hal yang terakhir di tekankan dalam definisi perilaku konsumen yaitu pertukaran diantara individu. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ialah : 1. Faktor Kebudayaan 2. Faktor Sosial 3. Faktor Pribadi 4. Faktor Psikologis 2.2.2 Keputusan Pembelian Setiap hari konsumen mengambil berbagai keputusan membeli. Perusahaan besar pada umumnya melakukan riset dengan cermat tentang keputusan konsumen membeli produk, untuk mengetahui sesuatu yang dibeli konsumen, tempat, alasan, dan cara mereka membeli serta tingkat harga yang mereka bayar. Mengkaji alasan perilaku – perilaku pembelian konsumen dan proses keputusan untuk membeli bukan hal yang mudah, karena alasan tersebut berada di dalam pikiran konsumen. 24 Menurut John, T. (2009 : 1 ), “Most purchasing experts buy the lowest-cost, highest-quality products and services.” Tahapan untuk mencapai keputusan pembeli dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahapan yang meliputi mengenali kebutuhan, mencari informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan perilaku setelah pembelian (Machfoedz, 2010 : 96). Tahapan – tahapan tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar 2.2 Proses Keputusan Membeli Proses pembelian bermula jauh sebelum seseorang membeli suatu produk dan berlangsung lama sesudahnya. Ini mendorong produsen atau pemasar untuk berfokus kepada seluruh proses pembelian daripada sekedar pada proses pembelian. Bagan di atas menunjukkan bahwa konsumen melalui kelima tahapan setiap kali melakukan pembelian. Namun, dalam praktik pembelian yang dilakukan secara rutin oleh seseorang, tidak jarang konsumen 25 mengabaikan atau melakukan tindakan yang berlawanan dengan beberapa tahapan tersebut. a. Mengenali kebutuhan Proses pembelian bermula dengan mengenali kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan di antara keadaan nyata dan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh stimulus internal pada saat kebutuhan normal, seperti lapar, haus, atau hasrat seksual yang muncul ke tingkat yang dapat menjadi pendorong. Kebutuhan juga dapat dipicu oleh stimulus eksternal. Iklan yang menawarkan suatu produk atau jasa dapat menjadikan seseorang menyadari kebutuhannya. b. Mencari informasi Konsumen, secara disadari atau tidak, akan mencari informasi. Jika motivasinya kuat sesuai dengan kebutuhannya dan produk yang dapat terjangkau harganya, mungkin ia akan membelinya. Jika tidak, barangkali konsumen hanya dapat mengingat kebutuhan tersebut atau mencari informasi sebatas yang berkaitan dengan kebutuhannya. Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber yang meliputi : a. Individu : keluarga, kawan, tetangga, kerabat b. Komersial kemasan, pameran : iklan, wiraniaga, penyalur, 26 c. Umum : media massa, lebaga konsumen d. Pengalaman : penggunaan produk, pemilikan produk, pengujian produk c. Evaluasi Alternatif Cara konsumen memproses informasi agar sampai pada pemilihan merek disebut dengan evaluasi alternatif. Tidak mudah untuk mengetahui proses tersebut, karena konsumen menempuh berbagai cara untuk mengevaluasi setiap situasi pembelian. Konsep dasar tertentu dapat membantu menerangkan setiap proses evaluasi konsumen. Pertama, diasumsikan bahwa setiap konsumen berusaha untuk memenuhi beberapa kebutuhan dan mencari manfaat tertentu yang dapat diperoleh dengan membeli produk atau jasa. Kedua, konsumen akan memperhatikan tingkat perbedaan pada setiap keunggulan sifat produk. Ketiga, konsumen berkemungkinan untuk mengembangkan ketetapan rasa percaya pada suatu merek dengan merinci setiap keunggulannya. d. Keputusan untuk membeli Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk tujuan pembelian. Biasanya konsumen akan meutuskan untuk membeli merek yang paling diminati, tetapi ada dua faktor yang dapat muncul diantara tujuan pembelian dan keputusan untuk 27 membeli. Faktor yang pertama adalah sikap pihak lain, sedangkan faktor yang kedua dipengaruhi oleh faktor situasi tak terduga. e. Sikap setelah pembelian Tugas produsen atau penjual tidak berakhir pada saat produk laku terjual. Setelah melakukan pembelian suatu produk, konsumen dapat memperoleh kepuasan atau sebaliknya, merasa kecewa dengan produk yang dibeli. Kondisi ini akan berpotensi membentuk perilaku pembelian pada minat konsumen terhadap produsen atau penjual. Faktor penyebab kepuasan atau kekecewaan di pihak konsumen terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan citra produk yang didapatkannya. 28 2.3 Kerangka Pemikiran Sales Promotion (X) Keputusan Pembelian (Y) - Gift Voucher - Mengenali kebutuhan - Discount - Mencari informasi - Stamp Card - Evaluasi alternatif - Boba Tower (Kontes) - Keputusan membeli - Perilaku purna pembelian Sumber : Machfoedz, 2010 : 96 Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran