BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah dalam segala persoalan saat ini harus diakui telah membawa pembaharuan yang cukup radial dalam pengembangan sistem pemerintahan di Indonesia. Dalam menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) khususnya dalam hubungan dengan pengelolaan keuangan daerah, maka Undang – Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang – Undang No.33 tahun 2004 tenteng Perimbangan Keuangan Pemerintahan Pusat dan Daerah, Undang – Undang No.17 tentang Keuangan Negara, Undang – Undang No.1 tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara dan Undang – Undang No.15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara, beserta perangkat perundangan operasional seperti Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, serta permendagri No.13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang diperbaharui dengan permedagri N0.59 tahun 2007 telah menjadikan akuntabilitas dan transpransi dalam pengelolaan keuangan negara sebagai pilar good governance yang paling, mungkin ditegakan untuk saat ini. Dalam suatu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), para manajer harus dapat memberikan dan mengembangkan informasi yang dapat dipercaya berupa Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan BUMD. Dari laporan tersebut akan dapat diketahui sejauh mana pencapaian kinerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Namun informasi yang dihasilkan manajer dalam suatu kurun waktu tertentu belum tentu merupakan hasil yang terbaik, sehingga diperlukan peran dari auditor dalam melakukan audit atas laporan pertanggungjawaban BUMD melalui prosedur yang telah ditentukan. Laporan hasil audit akan memberikan tingkat keyakinan yang lebih tinggi kepada para pemakainya dalam mempertimbangkan tingkat keikutsertaan dan pemeliharaan keterlibatan kepentinganya pada perusahaan yang bersangkutan.Untuk menilai sejauh mana pencapaian kinerja BUMD dalam melaksanakan strategis yang didasarkan pada visi dan misinya,dilakukan dengan mengaudit kinerja.Audit kinerja merupakan suatu audit yang objektif dan sistematis terhadap bukti – bukti untuk dapat melaksanakan peniaian secara independen atas kinerja suatu organisasi / perusahaan. Audit kinerja bertujuaan untuk membantu manajemen dalam mengaudit dan mendorong pencapaiaan tujuan secara efektif,efisien,dan ekonomis,memperbaiki dan meningkatkan kinerja serta memberikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang bertanggung jawab . Selain itu audit kinerja bertujuan untuk mendapat tingkat keyakinan yang memadai terhadap laporan kinerja yaitu audit yang melakukan pengujian informasi kinerja yang dilaporkan untuk meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.pengujian adalah penilaian atas capaian kinerja tahun yang diaudit berdasarkan indikator – indikator tertentu.Penilaian ini mencakup pengelolaan sumber daya yang digunakan dalam mencapai tujuan dan harapan stakeholderr sektor publik yang bersangkutan. PT.Flobamor Kupang merupakan salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) yang memiliki berbagai unit usaha. Diantaranya adalah percetakan, penjualan alat tulis kantor, perumahan dan perkapalan. Pelaksanaan Audit Kinerja BUMD PD.Flobamora biasanya dilakukan oleh Pemeriksa Intern Pemerintah. Menurut Asmara, (1996:7) Auditor Pemerintah merupakan auditor yang bekerja sebagai pegawai pada bermacam unit organisasi pemerintah yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan audit terhadap seluruh instansi pemerintah dan BUMD. Di Indonesia terdapat tiga lembaga atau badan yang bertanggung jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan/keuangan negara. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai pengawas intern pemerintah, secara fungsional akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan PT.Fobamor. BPKP sebagai instansi pemerintah yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang Auditing, Manajemen, dan Akuntansi, akan berperan dalam mendorong atau sebagai pemicu terjadinya suatu proses pembaharuan di bidang Manajemen Pemerintahan. BPKP dalam melaksanakan Audit Kinerja pada PT.Flobamor akan menggunakan pedoman dalam Audit Kinerja yang berisi prosedur - prosedur yang telah ditetapkan (Profil BPKP). Prosedur pelaksanaan audit kinerja PT.Flobamor yang dibuat oleh Badan Pengawasan dan Pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur belum sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam Standar Audit Pemerintah, dimana prosedur audit kinerja terdiri dari identifikasi lingkungan manajemen, pengujian kebuijakan dan pelaksanaan, pengujian atas sistem dan prosedur, pengujian pengendalian, pengujian SDM dan lingkungn fisik,pengujian pelaksanaan penetapan karyawan,analisis fiskal,dan investigasi masalah khusus.kenyataan prosedur pelaksanaan audit kinerja pada PT.Flobamor yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari Perencanaaan audit kinerja,persiapan audit kinerja,pengujian pengendalian manajemen,pengukujran dan pengujian indikator kinerja kunci review operasional,pembuatan kertas kerja audit, pelaporan hasil audit dan tindak lanjut audit. Dari penjelasan diatas ada indikasi bahwa prosedur pelaksanaan audit kinerja yang selama ini diterapkan oleh BPKP tidak mengikuti Standar Audit Pemerintah melainkan berdasarkan Pedoman Pemeriksaan Reguler yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul : ”Prosedur Pelaksanaan Audit Kinerja Yang Dilakukan Oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur Untuk Laporan Keuangan BUMD PT.Flobamor Kupang Tahun Anggaran 2010 ”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, masalah yang dapat di identifikasikan dalam skripsi ini adalah: “Bagaimanakah prosedur pelaksanaan audit kinerja yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada PT.Flobamor Kupang?” 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan audit kinerja PD.Flobamora yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur b. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk memahami perbandingan prosedur pelaksanaan audit atas kinerja secara teoritis dan praktis. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang prosedur pelaksanaan audit Kinerja BUMN yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur. 3. Manfaat Praktis bagi Perwakilan BPK Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta masukan yang bisa dipertimbangkan untuk mendorong peningkatan peran BPKP dalam mengembangkan sistem dan prosedur pengawasan pada PT.Flobamor.