1 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK, HARGA DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA SPORT STATION Disusun Oleh: INDRA ARIAWAN AGUS PRAYITNO ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan lingkungan fisik terhadap kepuasan pelanggan. Populasi penelitian adalah konsumen toko Sport Station dengan jumlah responden 100 pelayanan secara sensus menggunakan alat analisis menggunakan Regresi Linier Berganda dan alat bantu pengolah data menggunakan versi 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan , Harga berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan , Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Lingkungan fisik berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Ada pengaruh yang positif variabel Lingkungan fisik terhadap kepuasan pelanggan Kata kunci kualitas pelayanan, Kualitas Produk, Harga dan Lingkungan Fisik dan Kepuasan Pelanggan ABSTRACT This study aimed to analyze the influence of the quality of service, product quality, price and the physical environment of customer satisfaction . The study population is consumers shop Sport Station with the number of respondents 100 respondents using the 100 respondents using multiple linear regression analysis tools and data processing tools use the version 16:00 . The results showed that the quality of the product and a significant positive effect on customer satisfaction , price positive effect on customer satisfaction , service quality positively affects customer satisfaction physical environment positively affects customer satisfaction. There is a positive effect of physical environment variables on customer satisfaction Keywords quality of service , product quality , price and the Physical Environment and Customer Satisfaction 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia olahraga saat ini telah memasuki ranah dunia industri. Hal ini dapat kita lihat dan buktikan dengan semangkin bertambah banyaknya produk barang olahraga seperti sepatu, baju olahraga, peralatan fitness atau berupa bentuk jasa-jasa dibidang olahraga. Berkembangnya dunia bisnis olahraga seperti ini menjadi keuntungan tersendiri bagi masyrakat dalam memuaskan rasa haus mereka atas kebutuhankebutuhan olahraga. Bukan hanya sebagai konsumen, peluang menjadi bagian dan turut serta dalam perkembangan bisnis olahraga terbuka begitu lebar. Jadi secara singkat kita dapat simpulkan bahwa dunia olahraga bukan hanya sebatas dalam peranannya sebagai alat untuk perkembangan fisik mental, dalam menyehatkan tubuh, sarana rekreasi, atau sebatas kompetisi. Tetapi olahraga juga bisa sebagai sumber masukan penghasilan ekonomi masyarakat, juga bisa menjadi sarana untuk mengangkat harkat dan derajat Negara. Maraknya perkembangan di bidang olahraga, maka membuka peluang yang lebar pada pertumbuhan dan perkembangan bisnis olahraga barang maupun jasa. Olahraga yang melibatkan banyak orang termasuk klub-klub olahraga, sekolah-sekolah, fitness centre, dan perkumpulan-perkumpulan kesehatan selalu melibatkan banyak orang serta membutuhkan alat fasilitas dan jasa. Hal ini tentu saja membuka peluang lapangan kerja terhadap kebutuhan alat, perlengkapan, dan fasilitas untuk mendukung kegiatan olahraga. Disamping itu jasa pelatihan, rekreatif, dan perbaikan alat fasilitas olahraga semakin meramaikan persaingan bebas diantara instansi, klub-klub olahraga serta industri alat olahraga. Kelemahan umum dalam membuka suatu bisnis olahraga adalah dalam melakukan pemasaran, serta strategi pemasaran barang atau jasa. Setelah itu manajeman perlu juga mengetahui bagaimana mempertahankan kualitas barang jasa dengan mempertimbangkan dimensi serta alat ukurnya. Penelitian yang dilakukan oleh Soelasih (2014) menyatakan bahwa Harga yang ditetapkan sebaiknya disesuaikan lagi dengan kualitas yang diterima pelanggan. Ketepatan waktu pengiriman juga harus diperhatikan agar pelanggan dapat merasa bahwa harga yang pelanggan keluarkan sudah sesuai dengan hasil yang diterima pelanggan. Variasi cara pembayaran dan potongan harga yang diberikan kepada pelanggan, menurut peneliti sudah dapat memberikan kepuasan untuk pelanggan. Sedangkan menurut Mahmud (2013) menyatakan bahwa pengaruh harga tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan hubungan negatif. Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka perlu meneliti“Analisis Pengaruh kualitas pelayanan, Kualitas Produk, Harga dan Lingkungan Fisik terhadap Kepuasan Pelanggan pada Sport Station” 3 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini permasalahan yang dihadapi dalam proses penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Sport Station ? 2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan di Sport Station ? 3. Bagaimana pengaruh harga terhadap kepuasan pelanggan di Sport Station ? 4. Bagaimana pengaruh lingkungan fisik terhadap kepuasan pelanggan di Sport Station? TINJAUAN PUSTAKA Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas sesuatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Kepuasan pelanggan merupakan manifestasi dan kelanjutan dari harga konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Kepuasan pelanggan adalah bukti konsumen yang selalu memiliki kekuatan dan sikap positif atas perusahaan itu (Kusmayadi, 2006) Kualitas Pelayanan Perusahaan yang ingin memenangkan persaingan dalam dunia industry akan memberikan perhatian penuh pada kualitas. Perhatian penuh padakualitas akan memberikan dampak positif terhadap bisnis melalui dua cara, yaitu dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan (Gaspersz, 2007). Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki conformance yang tinggi terhadap standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan. Dengan demikian proses produksi yang memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk berkualitas yang bebas dari kerusakan. Dampak terhadap pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk berkualitas. Produk berkualitas yang dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki keunggulan/keistimewaan yang mampu meningkatkan harga pembeli atas penggunaan produk tersebut. Hal ini akan meningkatkan penjualan dari produk tersebut dan akhirnya akan meningkatkan pangsa pasar (market share). Harga Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, maka bagian pemasaran berhak menentukan harga produknya. Ditinjau dari perusahaan secara individu, harga merupakan determinan utama bagi permintaan di pasaran. Karena harga mempengaruhi akan posisi persaingan dan market share juga merupakan titik fokus perhatian terhadap program pemasaran perusahaan. Servicescape Lingkungan fisik merupakan salah satu unsur pembentuk bauran jasa. Saat ini lingkungan fisik tidak lagi menjadi pelengkap produk semata tetapi juga berperan sebagai pemberi nilai tambah bagi produk jasa tersebut. Menurut Lovelock, Wirtz, Keh dan Lu (2005, p.26), lingkungan fisik memiliki pengertian sebagai berikut: “Physical evidence is all visible cues that provide tangible evidence of a firm’s quality and it can 4 have a profound impact on customer’s impressions”, Dari definisi tersebut lingkungan fisik adalah semua isyarat atau tanda yang dijadikan sebagai bukti nyata atau berwujud dari kualitas jasa yang dihasilkan perusaahaan yang dapat memberi kesan tersendiri bagi konsumen. Kerangka Pemikiran Teoretis Untuk kepuasan pelanggan terhadap layanan, ada dua hal pokok yang saling berkaitan erat yaitu harapan pelanggan terhadap kualitas Iayanan (expected quality) dan persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan (perceived quality). Pelanggan selalu 0m. enilai suatu layanan yang diterima dibandingkan dengan apa yang diharapkan atau diinginkan (Parasuraman et al., 2012 ). Penelitian yang dilakukan oleh Desmiati (2010) menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Harga konsuman adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan konsuman dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Pengukuran harga konsuman merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif, apabila konsuman merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Dengan adanya harga konsumen maka akan dapat menciptakan kepuasan pelanggan . Sesuai dengan teoti Kotler (2012 :236) bahwa harga atau ketidakpuasan konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen. Servicescape timbul dari suatu proses yang lama. Apabila servicescape sudah timbul antara pelanggan dan perusahaan, maka usaha untuk membina hubungan kerjasama akan lebih mudah. Servicescape timbul ditunjukkan oleh suatu kredibilitas yang diperoleh dari pihak lain karena memiliki keahlian yang dikehendaki untuk melakukan suatu tugas. Servicescape juga dapat diperoleh karena melakukan sesuatu hal yang terbaik kepada pihak lain melalui suatu hubungan. (Hermawan, 2012 ) Tingkat servicescape dapat diukur melalui beberapa faktor antara lain kejujuran dalam bertransaksi, tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen dan masih banyak lagi. Servicescape adalah apabila salah satu pihak mempunyai keyakinan dalam keandalan dan integritas partner kerjasama. Berdasarkan uraian diatas maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kualitas Pelayanan Kepuasan Pelanggan 5 Kualitas produk Harga Lingkungan fisik Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan pelanggan Kualitas layanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1998). Lebih lanjut Mowen, dkk (2002) dalam Wardhani (2010) mengemukakan bahwa kualitas kinerja layanan merupakan suatu proses evaluasi menyeluruh pelanggan mengenai kesempatan kinerja layanan. Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan persepsi pelanggan tentang mutu suatu usaha. Semakin baik pelayanan yang akan mempengaruhi tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan sehingga usaha tersebut akan dinilai semakin bermutu. Sebaliknya apabila pelayanan yang diberikan kurang baik dan memuaskan, maka usaha tersebut juga dinilai kurang bermutu. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan harus terus dilakukan agar dapat memaksimalkan kualitas jasa. Berdasarkan uraian diatas dapat disusun hipotesis sebagai berikut : H1 = Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan pelanggan Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi, 2006:192), kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk yang diterima dan yang diharapkan. Berry (2007:1)menyebutkan sepuluh faktor penentu kepuasan (ten domains of satisfaction ) yang mempengaruhi perilaku kepuasan konsumen, salah satunya adalah kualitas produk Santoso (2009:145) mengatakan bahwa konsumen yang terpuaskan akan dengan senang hati menyampaikan kabar positif tentang perusahaan tanpa diminta, namun konsumen yang kecewa akan menjadi pembawa kabar negative. (Werdarini, 2014) Berdasarkan uraian diatas dapat disusun hipotesis sebagai berikut : H2 = Kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Pengaruh harga terhadap Kepuasan pelanggan Harga, dilihat dari sudut pandang konsumen, seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yamg dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan tethadap harga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, jika manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. 6 Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin tinggi,maka akan menciptakan kepuasan pelanggan yang maksimal (Fatimah,2013) Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2013) mengenai kepuasan pelanggan, hasil penelitiannya menyatakan bahwa harga berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Karena variable harga tersebut diukur dengan persepsi, sehingga berpengaruh positif. Berdasarkan uraian diatas dapat disusun hipotesis sebagai berikut : H3 = harga berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Pengaruh servicescape terhadap Kepuasan pelanggan Lingkungan fisik merupakan salah satu unsur pembentuk bauran jasa. Saat ini lingkungan fisik tidak lagi menjadi pelengkap produk semata tetapi juga berperan sebagai pemberi nilai tambah bagi produk jasa tersebut. Menurut Lovelock, Wirtz, Keh dan Lu (2005, p.26), lingkungan fisik memiliki pengertian sebagai berikut: “Physical evidence is all visible cues that provide tangible evidence of a firm’s quality and it can have a profound impact on customer’s impressions”, Dari definisi tersebut lingkungan fisik adalah semua isyarat atau tanda yang dijadikan sebagai bukti nyata atau berwujud dari kualitas jasa yang dihasilkan perusaahaan yang dapat memberi kesan tersendiri bagi konsumen. Lebih lanjut menurut Zeithaml, et al. (2006, p.27) pelayanan jasa bersifat tidak dapat dilihat dan disentuh maka konsumen sering kali mengandalkan petunjuk yang nyata atau bukti secara fisik untuk mengevaluasi pelayanan jasa sebelum pembelian dan menilai atau menaksir kepuasan mereka terhadap pelayanan jasa selama dan sesudah proses konsumsi. Menurut Lovelock, et al. (2005, p.27 ), lingkungan fisik dapat dilihat sebagai komunikasi non verbal dimana mampu mengkomunikasikan image dan tujuan serta kualitas perusahaan. Lingkungan fisik juga dapat digunakan untuk melakukan differensiasi dari pesaing dan mengkomunikasikan tipe segmen pasar yang ingin dilayani. Lingkungan fisik dapat menentukan persepsi konsumen terhadap positioning perusahaan dan perilaku konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut. H4 = lingkungan fisik berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional adalah salah suatu operasional yang diberikan pada suatu variabel atau dengan cara memberikan arti kegiatan ataupun membenarkan suatu operasional yang perlu mengukur variabel tersebut (Umar, 2008). Definisi operasinal meliputi : 1. Kualitas pelayanan adalah tingkatan baik buruknya kegiatan yang dapat didefinisikan tersendiri, yang pada hakekatnya bersifat tak teraba yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk 7 2. 3. 4. 5. yang ditawarkan oleh Marcelio Speed Shop Semarang. (Lopiyoadi, 2008). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Fasilitas dan peralatan (bukti fisik) b. Informasi diberikan memenuhi keinginan konsumen (keandalan) c. Ketanggapan terhadap konsumen (daya tanggap) d. Kepedulian terhadap keluhan konsumen (empathy) e. Jaminan keamanan atau garansi servis layanan (jaminan) Kualitas produk adalah suatu barang, produk atau gagasan yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan seorang konsumen pengguna Marcelio Speed Shop Semarang. (Lopiyoadi, 2008). Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Keanekaragaman produk b. Ketahanan produk c. Kesesuaian terhadap spesifikasi produk. Harga (price) adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk yang ditawarkan (Rangkuti, 2012) Indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Harga terjangkau b) Harga sesuai dengan harga pasar c) Kesesuaian harga dengan kualitas produk d) Harga wajar dan kompetitif dibandingkan dengan harga toko lain e) Harga yang ditawarkan sesuai dengan harapan konsumen Lingkungan fisik merupakan salah satu unsur pembentuk bauran jasa. Saat ini lingkungan fisik tidak lagi menjadi pelengkap produk semata tetapi juga berperan sebagai pemberi nilai tambah bagi produk jasa tersebut. a) Interior yang dimiliki selama ini menarik b) Eksterior yang dimiliki selama ini menarik c) lay out bangunan yang dimiliki selama ini menarik d) Sport Station memiliki pegawai yang ramah Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya pada konsumen Marcelio Speed Shop Semarang. (Lupiyoadi, 2008). Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Terpenuhinya harapan konsumen b. Perasaan puas menggunakan produk c. Kepuasan terhadap fasilitas d. Kepuasan dengan pelayanan Populasi Populasi adalah jumlah dari semua objek atau individu yang akan diteliti, dimana objek tersebut memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap (Setiawan, 2005). Adapun yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh konsumen yang ada di Semarang 8 Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, 2005:108). Sedangkan menurut Alghifari (2008:8) sampel adalah kumpulan sebagian anggota dari obyek yang diteliti. Karena dalam penelitian ini sulit untuk mengetahui jumlah populasi, maka menurut Djarwanto (2000:154) dasar pengambilan sampel yang digunakan adalah : n= Z 1 /2 . 2 E Keterangan : N = banyaknya sampel yang diperlukan Z 1/2 α = distribusi normal E = besarnya kesalahan yang dapat diterima = standar deviasi Dalam penelitian ini Z1/2 α yang diperoleh dari tabel distribusi normal adalah sebesar 1,96 besarnya kesalahan yang dapat diterima (E) sebesar 1 % dan standar deviasi () yang digunakan adalah 0,50 sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut : 2 1,96 x 0,50 n= n = 96,04 100 0,01 Berdasarkan perhitungan diatas, sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh sebesar 96,04 kemudian dibulatkan menjadi 100 orang. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan lingkungan fisik terhadap kepuasan pelanggan secara bersama-sama melalui suatu persamaan regresi linear berganda. Bila hasil perhitungan dari print out komputer dengan bantuan program SPSS dapat menarik garis regresinya menjadi : Kepuasan =0,922 + 0,351pelayanan + 0,196produk + 0,134harga + 0,232Lingkungan fisik + e Dari persamaan tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta 0,922 mempunyai arti bahwa nilai kepuasan pelanggan akan positif apabila kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan lingkungan fisik tetap. 2. Koefisien kepuasan pelanggan sebesar 0,351 artinya apabila produk ditingkatkan, sedangkan kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan lingkungan fisik tetap (konstan). maka kepuasan pelanggan akan meningkat. 9 3. Nilai kepuasan pelanggan Y akan ikut naik 0,196apabila koefisien regresi dari X2 dinaikkan satu satuan, sedangkan koefisien regresi produk, kualitas pelayanan dan lingkungan fisik bernilai 0 atau tetap (konstan). Artinya jika harga diringkatkan maka kepuasan pelanggan akan meningkat. 4. Nilai kepuasan pelanggan akan ikut naik 0,134 apabila koefisien regresi dari X3 dinaikkan satu satuan, sedangkan koefisien regresi produk, harga dan lingkungan fisik bernilai 0 atau tetap (konstan). Artinya jika kualitas pelayanan diringkatkan maka kepuasan pelanggan akan meningkat. 5. Nilai kepuasan pelanggan akan ikut naik 0,232 apabila koefisien regresi dari X4 dinaikkan satu satuan, sedangkan koefisien regresi produk, harga dan kualitas pelayanan bernilai 0 atau tetap (konstan). Artinya jika lingkungan fisik diringkatkan maka kepuasan pelanggan akan meningkat. Uji Model Uji model menggunakan Uji F. Bengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan lingkungan fisik terhadap kepuasan pelanggan. Tabel 4.13 menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dan kepercayaan 95 % diperoleh nilai signifikan 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Uji Hipotesis Pengaruh Kualitas produk Terhadap Kepuasan pelanggan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dan kepercayaan 95 % diperoleh nilai nilai signifikan 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara variabel kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan Uji Hipotesis Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan pelanggan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dan kepercayaan 95 % diperoleh nilai nilai signifikan 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara variabel kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan Uji Hipotesis Pengaruh Lingkungan fisik Terhadap Kepuasan pelanggan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dan kepercayaan 95 % diperoleh nilai nilai signifikan 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara variabel kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan 10 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variabel kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh keempat variabel independentnya yaitu variabel kualitas produk (X1), Harga (X2), Kualitas pelayanan (X3) dan Lingkungan fisik (X4). Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1 R .829a R Square .688 Adjusted R Square .675 St d. Error of the Estimate 1.211 a. Predictors: (Constant), lingkungan , PELAYANAN, Harga, produk b. Dependent Variable: kepuasan Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 SPSS ditunjukkan pada kolom Adjusted R Square yaitu sebesar 0,675 atau sebesar 67,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa 67,5 % variabel kepuasan pelanggan dijelaskan oleh kualitas produk , harga , kualitas pelayanan dan lingkungan fisik sisanya (100 %-72,0%) yaitu sebesar 18,0 % kepuasan pelanggan dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini. Pembahasan Berdasarkan hasil penelityian seluruh variabel kualitas produk , harga , kualitas pelayanan dan lingkungan fisik sehingga dalam penelitian ini variabel yang paling dominan adalah kualitas pelayanan, lingkungan, kualitas produk dan harga. Pengaruh Kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.Wyckof, (Tjiptono 2000:132). Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu expected service dan perceived service. Kelima dimensi pokok tersebut meliputi (Tjiptono, 2008:223): (1) Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikas; (2) Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan; (3) Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap; (4) Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan; (5) Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. Kualitas pelayanan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diukur untuk merangsang pembelian produk dengan daya tarik ,jangkauan serta frekuensi kualitas pelayanan (Sethi, 2001). Bauran kualitas pelayanan yang dilakukan perusahaan akan menciptakan suatu penilaian tersendiri pada pikiran konsumen sehingga 11 penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan produk secara langsung maupun tidak langsung akan menciptakan image terhadap suatu produk. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan memiliki persepsi yang tinggi mengenai promosi, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 4,29 yang memiliki kategori baik. Hal ini dapat diartikan bahwa Fasilitas dan peralatan (bukti fisik), Informasi diberikan memenuhi keinginan konsumen (keandalan), Ketanggapan terhadap konsumen (daya tanggap), Kepedulian terhadap keluhan konsumen (empathy), Jaminan keamanan atau garansi servis layanan (jaminan) selama ini sudah memadai dan sesuai dengan harapan pelangan. Indikator yang masih dinilai rendah adalah kepedulian terhadap keluhan sehingga perlu untuk dilakukan peningkatan yaitu dengan memberikan kepedulian kepada pelanggan jika pelanggan mengeluhkan atau melakukan complain terhadap produk yang dijual, hendaknya toko menyediakan kotak saran sehingga pihak toko mengetahui keluhan dan keinginan pelanggan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lonardo Yasintha Soelasih (2014) yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Pengaruh Kualitas produk terhadap Kepuasan pelanggan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Semakin tinggi kualitas dari produk maka konsumen akan semakin berminat terhadap produk tersebut. Oleh karena itu produk mudah dilihat dan dibandingkan konsumen. Sehingga tampilan dari produk dibuat menarik untuk membuat konsumen tertarik pada produk tersebut. Setelah tertarik diharapkan konsumen mau melakukan pembelian. Pada saat mengkonsumsi produk tersebut maka konsumen akan merasakan bahwa produk tersebut sesuai dengan harapannya atau tidak. Maka kualitas produk diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini akan menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Menurut Kotler & Armstrong (2010 :248) product as anythingthat can be offered to a market for attention, acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or need. Oleh karena itu produk mudah dilihat dan dibandingkan konsumen.Sehingga tampilan dari produk dibuat menarik untuk membuat konsumen tertarik pada produk tersebut.Setelah tertarik diharapkan konsumen mau melakukan pembelian. Pada saat mengkonsumsi produk tersebut maka konsumen akan merasakan bahwa produk tersebut sesuai dengan harapannya atau tidak. Maka kualitas produk diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini akan menimbulkan kepuasan bagi konsumen Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan memiliki persepsi yang tinggi mengenai kualitas produk pelanggan, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 4,01 yang memiliki kategori baik atau tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa Keanekaragaman produk, ketahanan produk dan 12 kesesuaian terhadap spesifikasi produk sudah sesuai dengan harapan pelanggan karena sebagian besar responden menyatakan setuju dengan hal tersebut. Indikator yang masih dinilai rendah adalah ketahanan produk sehingga perlu untuk dilakukan ppeningkatan yaitu dengan lebih memilih merek yang memiliki ketahanan yang baik dibandingkan dengan sebelumnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lonardo Yasintha Soelasih (2014) yang menyatakan kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Pengaruh Harga terhadap kepuasan pelanggan Hasil penelitian menunjukkan bahea harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Harga, dilihat dari sudut pandang konsumen, seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yamg dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan tethadap harga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, jika manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin tinggi,maka akan menciptakan kepuasan pelanggan yang maksimal (Fatimah,2013) Konsumen akan membeli suatu produk bermerek jika harganya dipandang layak oleh mereka. Pendapat dari Sweeney, et al (2001) juga menyatakan hal yang serupa bahwa dalam membeli suatu produk, konsumen tidak hanya mempertimbangkan kualitasnya saja, tetapi juga memikirkan kelayakan harganya. Penelitian dari Raharso, Sri (2005) membuktikan bahwa harga yang dirasakan oleh konsumen berpengaruh untuk menimbulkan kepuasan pelanggan yang kemudian berpengaruh terhadap kepuasan sehingga tercipta loyalitas. Pemberian harga pada suatu produk juga harus mempertimbangkan kualitas yang terkandung dalam produk. Sehingga dapat menciptakan emosi dan kepuasan tersendiri bagi konsumen. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan memiliki persepsi yang tinggi mengenai harga pelanggan, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,81 yang memiliki kategori baik atau tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa harga yang ditawarkan di Sport Station terjangkau, harga sesuai dengan harga pasar, kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga wajar dan kompetitif dibandingkan dengan harga toko lain dan harga yang ditawarkan sesuai dengan harapan konsumen. Indikator yang masih dinilai rendah adalah harga terjangkau sehingga perlu untuk dilakukan ppeningkatan yaitu dengan memberikan harga yang diharapkan pelanggan atau Sport Station harus melakukan survey harga terhadap pesaing sehingga pelanggan lebih memilih menggunakan atau membeli di Sport Station daripada toko lain. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lonardo Yasintha Soelasih (2014) yang menyatakan harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. 13 Pengaruh Lingkungan fisik terhadap kepuasan pelanggan Hasil penelitian lingkungan fisik berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Suatu lingkungan fisik disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan populasi, kemudahan mencapainya menyangkut kemudahan transportasi umum, kelancaran lalu lintas dan arahnya tidak membingungkan konsumen. Sejalan dengan semakin menjamurnya bisnis atau usaha yang menawarkan produk atau jasa yang sejenis, perbedaan yang sangat tipis sekalipun pada lingkungan fisik dapat berdampak kuat pada pangsa pasar dan kemampulabaan sebuah usaha. . Ini menunjukkan bahwa bila pihak manajemen bermaksud meningkatkan kepuasan maka mereka harus meningkatkan pelayanan servicescape terlebih dulu karena setiap ada kenaikan servicescape (maka akan meningkatkan kepuasan. Temuan ini mendukung pendapat Bitner (1992) yang mengatakan bahwa: penataan secara fisik mempengaruhi kepuasan pelanggan atas jasa yang diberikan. Untuk bidang jasa, penggunaan desain fisik yang kreatif dapat mendukung strategi penempatan dan strategi segmentasi dan memperkuat tujuan spesifik pemasaran seperti kepuasan dan perhatian pelanggan. Demikian juga memperkuat pendapat Hightower (2003) yang menyatakan bahwa lingkungan fisik perusahaan yang dirancang untuk karyawan dan pelanggan akan lebih memuaskan kepada pelanggan daripada sebuah perusahaan yang tidak mempertimbangkan karyawan dan kebutuhan pelanggannya. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner, secara keseluruhan pelanggan memiliki persepsi yang tinggi mengenai lokasi, tercermin pada besarnya nilai rata-rata total sebesar 3,94 yang memiliki kategori baik. Hal ini dapat diartikan bahwa Interior yang dimiliki selama ini menarik, Eksterior yang dimiliki selama ini menarik, lay out bangunan yang dimiliki selama ini menarik dan Sport Station memiliki pegawai yang ramah sudah sesuai dengan harapan pelanggan karena sebagian responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut Indikator yang masih dinilai rendah adalah eksterior yang dimiliki sehingga perlu untuk dilakukan peningkatan yaitu dengan memperbaikan penampilan luar toko agar lebih menarik sehingga pelanggan cenderung untuk membeli produk dio Sport Station misalnya memberikan display yang menarik serta diberikan penataan yang lebih rapi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lonardo Yasintha Soelasih (2014) yang menyatakan lingkungan fisik berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. 14 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut : a) Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Indikator yang masih dinilai rendah adalah kepedulian terhadap keluhan sehingga perlu untuk dilakukan peningkatan yaitu dengan memberikan kepedulian kepada pelanggan jika pelanggan mengeluhkan atau melakukan complain terhadap produk yang dijual, hendaknya toko menyediakan kotak saran sehingga pihak toko mengetahui keluhan dan keinginan pelanggan. b) Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Indikator yang masih dinilai rendah adalah ketahanan produk sehingga perlu untuk dilakukan ppeningkatan yaitu dengan lebih memilih merek yang memiliki ketahanan yang baik dibandingkan dengan sebelumnya. c) Harga berpengaruh positif terhadap kepuasan. Indikator yang masih dinilai rendah adalah harga terjangkau sehingga perlu untuk dilakukan ppeningkatan yaitu dengan memberikan harga yang diharapkan pelanggan atau Sport Station harus melakukan survey harga terhadap pesaing sehingga pelanggan lebih memilih menggunakan atau membeli di Sport Station daripada took lain. d) Lingkungan fisik berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Indikator yang masih dinilai rendah adalah eksterior yang dimiliki sehingga perlu untuk dilakukan peningkatan yaitu dengan memperbaikan penampilan luar toko agar lebih menarik sehingga pelanggan cenderung untuk membeli produk dio Sport Station misalnya memberikan display yang menarik serta diberikan penataan yang lebih rapi. 6.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti perlu memberikan saran-saran, antara lain: 1. Variabel dominan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelangganhendaknya Sport Sttaion memberikan kepedulian kepada pelanggan jika pelanggan mengeluhkan atau melakukan complain terhadap produk yang dijual, misalnya menyediakan kotak saran sehingga pihak toko mengetahui keluhan dan keinginan pelanggan. 2. Variabel kedua yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah lingkungan fisik. Hendaknya Sport Station memperbaiki penampilan luar toko agar lebih menarik 15 sehingga pelanggan cenderung untuk membeli produk di Sport Station misalnya memberikan display yang menarik serta diberikan penataan yang lebih rapi. 3. Variabel ketiga adalah kualitas produk. Hendaknya Sport Station dengan lebih memilih produk-produk bermerek yang memiliki citra yang baik sehingga hal ini dapat menambah reputasi dari Sport Station merek yang memiliki ketahanan yang baik dibandingkan dengan sebelumnya. 4. Variabel terkecil yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah harga. Sebaiknya Sport Station lebih menekan kan pada varoiabel harga karena harga memiliki pengaruh kecil dengan memberikan harga yang diharapkan pelanggan atau Sport Station harus melakukan survey harga terhadap pesaing sehingga pelanggan lebih memilih menggunakan atau membeli di Sport Station daripada took lain. DAFTAR PUSTAKA Alghifari, 2008, Metode Riset Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Arikunto, Suharsimi. 2006. Metode Penelitian. PT Adhi Mahasatya. : Jakarta Assaury.2004. Manajemen Pemasaran.. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Bacon L, 1997, “Service Quality at Banks and Credit Unions : What Do Their Customer Say?”, International Journal of Bank Marketing, Vol.18, No2, page 203 Basrah Saidani. 2012. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market.Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI).Vol. 3, No. 1, 2012. Basu Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty : Yogyakarta. Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa.Bandung:CV. Alfabeta Djarwanto, 2000, Statistik Induktif. BPFE : Yogyakarta, Fandy.Tjiptono, 2004. Manajemen Jasa. Penerbit Andi Edisi Kedua : Yogyakarta Harini. 2008. MakroekonomiPengantar. PT GramediaPustakaUtama: Jakarta. Heryus. 2001. Strategi pemasaran dalam persaingan bisnis . Program Studi Ilmu Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2012.Manajemen Pemasaran. Edisi 12 Jilid1dan 2. Terjemahan: Benyamin Molan.Jakarta: PT. Indeks Kotler, Philip, 2012. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Prenhallindo, Jakarta.