Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU NARSIS PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH : SITI NUR AFIFAH NPM: 11.1.01.01.0282 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015 Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK simki.unpkediri.ac.id || 1|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK simki.unpkediri.ac.id || 2|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK simki.unpkediri.ac.id || 3|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU NARSIS PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SITI NUR AFIFAH NPM: 11.1.01.01.0282 FKIP Program Studi Bimbingan dan Konseling Dra. Khususiyah, M.Pd dan Dr. Kasman, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian peserta didik kelas X SMK Negeri 1 Tanjunganon. Penelitian dilaksanakan dengan cara pengisian angket kemudian menganalisis angket tersebut.Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Jumlah populasi dalam penelitian ini 327 peserta didik dan jumlah sampel 62 peserta didik, diambil secara acak dari setiap kelas. Untuk analisis data menggunakan rumus product moment.Berdasarkan rumus korelasi product moment menyatakan bahwa hubungan antara tingkat kepercayaan diri terhadap kecenderungan perilaku narsis peserta didik kelas X di SMK Negeri 1 Tanjunganom tahun pelajaran 2014/2015 dengan N= 62 di peroleh hasil perhitungan rhitung 0,307. Bila dikonsultasikan dengan pedoman menurut sugiyono nilai korelasi berada di range 0,20 – 0,307 Artinya ada hubungan tingkat kepercayaan diri terhadap kecenderungan perilaku narsis peserta didik kelas X di SMK Negeri 1 Tanjunganom tahun pelajaran 2014/2015 dengan kategori hubungannya rendah.Dan karena koefisien korelasi lebih mendekati nol daripada mendekati angka 1 maka menurut Pedoman (Priyatno: 2013), hubungan tingkat kepercayaan diri terhadap kecenderungan perilaku narsis adalah lemah. Kata kunci: Percaya Diri, Perilaku Narsis Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK simki.unpkediri.ac.id || 4|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri I. di Indonesia sudah banyak dicemari LATAR BELAKANG Di dalam menjamin keberlangsungan proses mewujudkan dengan suguhan-suguhan budaya barat dan yang mulai tidak terkontrol oleh orang keberhasilan tua dan pendidik serta mengakibatkan pendidikan,perkembangan perilaku perubahan budaya, moral dan etika peserta didik harus dibatasi jangan para sampai mengarah ke arah cinta diri Masyarakat dan para pelajar yang yang ekstrim atau lebih dikenal semula asing dan tabu terhadap model- dengan Menurut model pakaian (fashion) bukan etika Kartono (2000: 64), Narsis ialah timur, hiburan atau film-film porno dan perhatian yang sangat berlebihan sadisme, bacaan-bacaan cabul, malah kepada diri sendiri dan kurang atau kemudian menjadi hal yang biasa-biasa tidak ada perhatian pada orang lain. saja dan mewarnai gaya hidupnya Narsis dianggap sebagai kata yang sehari-hari. paling banyak dipakai di kamus pembelajaran yang tidak terkontrol bahasa Inggris oxford. Narsis tidak inilah yang kemudian membentuk para hanya pamer di jejaring sosial tetapi peserta didik dan segenap masyarakat juga perilaku ingin menang sendiri. pribadi yang asing terhadap pesan- Jadi narsis ini menganggap dirinya pesan paling pandai, paling hebat paling pendidikan sendiri serta akan terus segalanya. Dengan demikian individu menjadi komunitas pengikut budaya yang perlu orang lain. Realitas siswa yaitu seperti menenggang perasaan dengan orang perilaku pamer, ingin menang sendiri, lain. Dan tidak perlu memikirkan tidak menenggang perasaan orang lain, orang lain, orangnya sangat egoistis. tidak Bagi dirinya yang paling penting Menurut penjelasan beberapa guru dan adalah diri sendiri dan tidak mau konselor ambil luar. Tanjunganom, kondisi demikian adalah Biasanya orang yang narsis seperti itu perilaku-perilaku yang sering dijumpai mempunyai kecenderungan menjadi pada sebagian siswanya. istilah narsis. bersangkutan peduli pada tidak dunia psikopatis atau anti sosial. Muhaimain, secara umum menyebutkan sikap percaya diri remaja Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK siswa atau masyarakat. Akses dari pesan-pesan moral peduli di budaya dengan SMK dan format dunia Negeri luar. 1 Perilaku narsis erat kaitannya dengan kepercayaan diri. Percaya diri itu sangatlah penting, terkadang simki.unpkediri.ac.id || 5|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri sebagian paserta didik mempunyai guru masalah dengan istilah yang satu ini. perilaku anak didiknya. Pembinaan rasa Percaya diri berarti percaya dengan apa percaya diri siswa yang baik akan yang percaya menumbuhkan perilaku baik pula pada dengan apa yang ditekuninya. Menurut para siswa. Anak yang memiliki tingkat Cydle (dalam Sobur 1986: 46), Percaya kepercayaan diri yang baik akan senang diri mampu mencoba hal–hal yang baru dan dimana melakukan tindakan–tindakan dilakukannya adalah atau yakin menempatkan dan dirinya memperhatikan perkembangan yang saja,orang tidak merasa rikuh dan sesuai dengan perkembangan jaman. pandai bergaul dengan siapa saja. Sebaliknya Sebagian peserta didik mempunyai rasa mempunyai rasa kepercayaan diri akan percaya diri yang baik, dan sebagian cenderung lagi kurang mempunyai rasa percaya macam–macam. pada dirinya sendiri. Seperti yang ada anak tidak yang berperilaku kurang yang Peserta didik memiliki karakter pada praktik hidup sekarang ini para yang peserta yang berinteraksi dengan lingkungan sekitar. menunjukkan sikap percaya dirinya Banyak remaja yang memiliki tingkat melalui perilaku narsis seperti dengan kepercayaan potret diri atau memamerkan barang- senang bercanda, penuh gairah, cepat barangnya melalui jejaring sosial. dalam berpikir, dan optimis. Adapula didik Untuk banyak mengoptimalisasikan remaja berbeda dan unik untuk diri yang baik seperti yang memiliki tingkat peran bimbingan dan konseling di kepercayaan diri kurang baik yang akan sekolah lebih pendiam, pasif, tidak terlalu dalam mengembangkan tingkah laku baik peserta didik di bersosialisai. sekolah maupun di luar sekolah perlu memiliki kepribadian kurang percaya didukung oleh pemberian layanan yang diri cenderung bersifat tertutup, hal itu sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang lebih sulit untuk berinteraksi dan yang dihadapi oleh peserta didik. berkomunikasi dengan lingkungannya. Pelaksanaan tersebut berorientasi untuk Namun peserta didik yang sangat menunjang perkembangan peserta didik percaya dan mengembangkan interaksi sosial becanda berlebihan atau tidak dibatasi dengan teman-teman sebaya. Dalam juga akan menjadi kurang baik. Peserta kehidupan di sekolah perlu sekali para didik yang memiliki kepercayaan diri Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK Peserta diri,dan didik perilaku yang senang simki.unpkediri.ac.id || 6|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri sangat tinggi yang suka bercanda Dalam penelitian ini terdapat dua berlebihan ini termasuk dalam gejala variabel yang diteliti yaitu variabel X perilaku narsis. Untuk menghindari (variabel bebas ) dan variabel Y terjadinya (variabel terikat). perilaku psikopatis atau perilaku anti sosial pada para peserta didik yang narsis, maka penulis ingin mengadakan penelitian yang berkaitan dengan hubungan tingkat kepercayaan diri terhadap kecenderungan perilaku narsis peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. II. METODE Variabel penelitian (Sugiyono, 2011: 38) pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang kemudian kesimpulannya.secara hal tersebut, ditarik teoretis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau antara satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan ferhady, 1981) Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Kidder (1981) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK Teknik menggunakan penelitian ini pendekatan teknik korelasional. Penelitian korelasional adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada suatu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Tanjunganom. Alasan atau pertimbangan yaitu masih ada beberapa peserta didik yang sangat percaya diri, dan perilaku senang becanda termasuk narsis. berlebihan dalam Penelitian gejala yang perilaku skripsi ini dilaksanakan antara bulan Maret 2015 sampai dengan bulan April 2015. simki.unpkediri.ac.id || 7|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Adapun yang menjadi populasi menyebar secara normal. Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah siswa kelas sebaran dianalisis dengan menggunakan X SMK Negeri 1 Tanjunganom yang Kolmogorov-Smirnov, dengan bantuan keseluruhan siswa. SPSS for windows versi 16.0. Alasan sampel yang diambil dalam penelitian peneliti menggunakan metode ini karena ini berjumlah 62 siswa. Sampel yang kedua data penelitian merupakan data diambil 6 - 7 siswa. ordinal. Data dikatakan terdistribusi berjumlah 327 Yang digunakan dalam penelitian ini normal jika harga α > 0,05. adalah Angket. Arikunto (1998: 40) mengatakan dengan bahwa angket yang Uji dimaksud (kuisioner) mengetahui adalah memperoleh informasi variabel dari hubungan dapat dikatakan linear apabila nilai yang digunakan dalam penelitian sesuai signifikansi α < 0.05. dengan tujuan penelitian .Adapun teknik ini memiliki satu variabel dengan variabel lainnya segera dianalisis. Tehnik analisis data penelitian terikat for windows versi 16.0. Pengaruh antara Setelah data terkumpul maka perlu dalam data dan Scatter Plot dengan bantuan SPSS ketahui. digunakan distribusi menggunakan analisa varians (ANAVA) pribadi atau mengenai hal-hal yang ia yang apakah untuk linear. Uji linearitas dilakukan dengan responden dalam arti laporan tentang statistik digunakan penelitian, yaitu variabel bebas dan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk linearitas III. HASIL DAN KESIMPULAN menggunakan Jumlah item yang disebarkan korelasi Pearson product moment. Cara kepada sampel penelitian sebanyak 50 penghitungannya dengan item yakni 25 item percaya diri dan 25 menggunakan program SPSS 16.0 for item kecenderungan narsis dan dari windows. Sebelum dilakukan analisa 50 item yang disebarkan semuanya data terlebih dahulu akan dilakukan uji dikembalikan asumsi terhadap hasil penelitian yang keseluruhannya. meliputi uji normalitas dan linearitas. pemeriksaan terhadap item tersebut adalah dibantu Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi dari penelitian masing-masing variabel yaitu variabel bebas dan Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK terikat maka dan dapat Setelah keseluruhan tercapai dilakukan item telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis. telah simki.unpkediri.ac.id || 8|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Sebelum analisa data dilakukan, ada Uji homogenitas dalam penelitian ini beberapa syarat yang harus dilakukan dibantu dengan software SPSS versi terlebih asumsi 16.00. Dari hasil perhitungan diketahui normalitas sebaran terhadap variabel (sig.( 2-tailed)) adalah 0,128 jadi bisa penelitian .Selain itu dilakukan juga uji diambil keputusan bahwa varian dari linearitas data tersebut adalah sama. dahulu untuk yaitu uji mengetahui bentuk korelasi antara masing-masing variabel. Pengujian asumsi dan analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 for windows. Untuk mendeskripsikan analisis data dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Pearson Correlation dengan bantuan penghitungan SPSS Data dikatakan terdistribusi normal 16.00 for windows. Berdasarkan hasil jika nilai Signifikansi (Asym Sig 2 perhitungan tailed) nilai Product Moment, diperoleh koefisien Signifikansi (Asym Sig 2 tailed) < 0,05 korelasi sebesar 0,307. Karena nilai maka data tidak berdistribusi normal. masih jauh dari angka 1 maka hubungan Dari output di bawah ini dapat diketahui antara kedua variabel kurang atau bahwa nilai signifikansi (Asym Sig 2 rendah.Menurut Sugiyono (2010:100) tailed) bahwa > 0,05. untuk Dan jika variabel tingkat uji korelasi pedoman kepercayaan diri sebesar 0,368 dan menginterpretasikan kecenderungan narsis 0,102. Karena korelasi sebagai berikut : signifikansi untuk kedua variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada kedua variabel tersebut dinyatakan normal.Dan hasilnya pada output ANOVA Table dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000. Karena Pearson untuk hasil koefisien 0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 – 0,799 = kuat 0,80 – 1,000 = sangat kuat Dari output pengujian statistik di nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 atas dapat diketahui < 0,05) dan juga nilai signifikansi pada pearson adalah 0,307. Karena nilai Deviation from linearity lebih besar korelasi berada di range 0,20 - 0,399, dari 0,05 (0,05 > 0,03), maka dapat maka disimpulkan bahwa hubungan disimpulkan antara variabel X terhadap variabel Y bahwa antara variabel terdapat linear yang kuat. Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK kedua nilai korelasi adalah rendah.Dan menurut (Priyatno: simki.unpkediri.ac.id || 9|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 2013), jika hasil koefisien korelasi lebih variabel mendekati tidak kreativitas dan variabel kemandirian mendekati angka 1 maka hubungan dua akademik.Di dalam penelitian terdahulu variabel dinyatakan bahwa variabel kepercayaan angka tersebut nol atau lemah.Pembahasan terikat seperti variabel dari penelitian ini bahwa,sikap percaya diri kemampuan diri yang tidak menentu yang mengandung ada hubungan dengan menghadapi situasi kecenderungan perilaku narsis peserta unsure didik. Karena sikap percaya diri yang diprediksikan dan dimiliki siswa dapat membantu mereka kepercayaan terhadap untuk berbuat, bertindak, mengambil menggerakkan keputusan dan membentuk keinginan kognitif dan melakukan tindakan yang mencoba hal-hal yang baru dalam diperlukan kehidupan manusia ataupun interaksi hasil.Kepercayaan manusia dengan lingkungannya. Hal itu yang telah ditetapkan. Pada dasarnya dibuktikan dengan banyaknya siswa sudah menjadi bagian dari karakter yang bebas dan bertanggung jawab yang subjek dalam berperilaku.Selain uraian aktif mengikuti perkembangan di era kepercayaan diri di atas berdasarkan yang modern ini. penelitian terdahulu juga menyimpulkan Berdasarkan output pengujian statistic dapat diketahui nilai korelasi pearson adalah 0,307. Karena nilai korelasi berada di range 0,20 - 0,399, maka disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X terhadap variabel Y adalah rendah.Di dalam penelitian ini kekaburan, tidak penuh motivasi untuk dapat tekanan. kemampuan kemampuan mencapai suatu mencapai target bahwa terdapat hubungan kausal yang positif dan signifikan antara kepercayaan diri dengan penyeseuaian akademik . artinya bahwa seseorang yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan memiliki penyesuaian akademik yang tinggi juga, begitu pula sebaliknya. variabel percaya diri sebagai variabel Hasil temuan di atas merupakan bebas membawa pengaruh yang kecil salah satu bukti bahwa variabel percaya bagi variabel kecenderungan perilaku diri narsis atau variabel terikatnya sehingga menyebabkan terbentuknya hubungan tingkat hubungan diantara dua variabel dengan variabel lain. Sehingga perlu rendah. diketahui Jika dibandingkan dengan membawa pengaruh betapa yang pentingnya penelitian terdahulu variabel percaya memperhatikan perkembangan tingkat diri kepercayaan lebih mempengaruhi Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK variabel- diri peserta didik di simki.unpkediri.ac.id || 10|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri sekolah, agar dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar peserta Anthony, R. 1992. Rahasia Membangun Kepercayaan Diri. (Terjemahan Rita Wiryadi). Jakarta: Binarupa Aksara. didik dapat mencapai prestasi yang baik. Berdasarkaan uraian yang telah Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. disebutkan diatas, maka dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan ada hubungan sikap percaya diri terhadap kecenderungan perilaku narsis peserta didik kelas X SMK Tanjunganom.Adapun Negeri saran 1 ada hubungan kepercayaan diri tingkat terhadap kecenderungan perilaku narsis. Bagi peserta didik semoga memberikan masukan agar dapat memiliki rasa percaya diri dan sikap narsis yang positif dan lebih baik lagi dari yang sebelumnya.Bagi orang tua dan sekolah agar dapat memberikan masukan ataupun saran yang tepat bagaimana yang Kartini K. 2000. Hygiene Mental. Bandung: tanpa tergantung dengan orang lain serta dalam setiap kegiatan Fitri Apsari. 2012. Hubungan Kecenderungan Narsis dengan Minat Membeli Kosmetik.(online).Tersedia:http://infor masi2pendidikan.blogspot.com/2011/0 5/pkn-konsep-belajar-pkn-sd.html diunduh 31Juli 2015 pukul 14.00wib. penuh dalam diri dan sikap narsis yang positif tanggungjawab Erna. 2009. Harga Diri dan Kecenderungan Narsis pada Pengguna Friendster.(online).tersedia: http://arumpsi06.blogspot.com/2009/6/Ciri-CiriNarsis di unduh 31 Juli 2015 pukul 14.00wib Fitri Apsari. 2012. Hubungan Kecenderungan Narsis dengan Minat Membeli Kosmetik.(online).Tersedia:http://Psik ologi2009.wordpress.com/2009/7/CiriCiri-Narsis di unduh 31 Juli 2015 pukul 14.00wib menumbuhkan rasa percaya diri di memberikan Desmita. 2000. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya bagi konselor agar memberikan pemahaman bahwa Azwar, Saifuddin. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. dilakukan.Bagi peneliti semoga dapat Mandar Maju. digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian yang lain. IV. DAFTAR PUSTAKA Angelis, Barbara.2003. Percaya Diri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK Kuntjojo.2009.PsikologiAbnormal.(online)te rsedia:http://heritl.blogspot.com/2007/ 12/belajar-dan-motivasinya.html diunduh 1Juli 2015 pukul 10.00wib Pradana saktya. 2009. Harga Diri dan Kecenderungan Narsis pada simki.unpkediri.ac.id || 11|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Pengguna Friendster.(online).Tersedia:http://in donesia.siutao.com/tetesan/percaya diri. diunduh 1 Juli 2015 pukul 10.00wib Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda. Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Thursan Hakim. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara. Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK simki.unpkediri.ac.id || 12|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK simki.unpkediri.ac.id || 13|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Siti Nur Afifah| 11.1.01.01.0282 FKIP – BK simki.unpkediri.ac.id || 14||