PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS Dr. CUT ASMAUL HUSNA, M.Si PATOGENESIS INFEKSI VIRUS Port d’entree Siklus replikasi virus Penyebaran virus didalam tubuh Respon sel terhadap infeksi Virus PATOGENESIS INFEKSI VIRUS • • • • • A. Entry & replikasi primer B. Penyebaran virus & tropism sel C. Kerusakan sel & manifestasi klinik D. Virus Shedding E. Outcome Port d’entree 1. Kulit : injeksi (HCV,HBV,HIV) ,gigitan (Flavivirus,rabies), atau Lesi ringan (Pox, HSV) 2. Mulut/ saluran cerna naked virus dapat lolos dari asam lambung → kelainan setempat (rotavirus) atau menyebar ketempat lain (HAV, HBV, polio) 3. Sexual/ Urogenital 4. Saluran napas menimbulkan kelainan setempat (influenza, co-vi, rhinovirus) atau kelainan jauh (variola, varicella, rubella) 5. Plasenta Replikasi • Proses dasar pada infeksi virus Ekspresi dari siklus replikasi virus pada sel host : - Tidak timbul efek secara langsung - Efek sitopatologi diikuti dengan kematian sel - Terjadi transformasi sel (hiperplasia→ kanker) Penyebaran virus • Penyebaran dekat→ infeksi terlokalisir • Penyebaran jauh→ melewati tahapan→sentral fokus virus→ organ sasaran→ penyebaran melalui aliran darah, limfatik atau neuronal Kerusakan sel&gejala klinis penyakit Destruksi sel yang terinfeksi virus pada jaringan target Gangguan fisiologik dengan adanya kerusakan jaringan • Gejala klinis : • Gejala umum yang berhubungan dengan infeksi virus (malaise, anorexia). Penyebaran virus • Biasanya terjadi pada permukaan tubuh yang terlibat dalam masuknya virus • Terjadi pada tahap penyakit yang berbeda, tergantung jenis virus dan waktu infeksi pada host Out come 1. Recovery (sembuh) self-limiting→ berhubungan dengan respon host 2. Persisten: (kronik & infeksi laten) 3. Sub klinis atau tanpa manifestasi klinis RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS • Innate Immune Respons 1. Induksi InterferonTipe I 2. Aktivasi sel NK • Mekanisme Innate immun (interferon, NK cells, dan makrofag) meringankan fase awal infeksi dan memperlambat penyebaran virus • Proses infeksi virus→respons imun adaptive (specific) • Strategi virus untuk mekukan evasi terhadap respon imun pada antigen virus yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan (Immunopathology) • Protein virus → dipresentasikan ke sel Tc mll MHC1 • Beberapa virus dapat menghambat ekspresi MHC1 (CMV, herpes) • Infeksi menginduksi protein berlebihan sel host (respons stres)→mengubah peptida yang diikat MHC1→NK dan Tc membunuh sel terinfeksi • Ag virus diekspresikan pd membran sel→dihancurkan ADCC mll komplemen • Peranan AB • Virus ttt dapat evasi sitem imun bahkan dapat menginfeksi sistem imun Respon imun non spesifik (innate) • Permukaan tubuh • Early non-specific or innate immune – Interferon (IFN) • Type I IFNs (IFN α and IFN β) (virus-infected cells) • Type II IFN or IFN γ (activated T and NK cells) – Natural killer (NK) cells – Macrophages Imunitas non spesifik • Prinsip : mencegah infeksi • IFN tipe 1→menginduksi lingkungan antiviral • IFN α dan IFN β→mencegah replikasi virus dalam sel yang terinfeksi • Sel NK→ tahap awal→ tanpa bantuan MHC1 Respon imun spesifik (adaptif) • Cytotoxic T lymphocytes (CTLs) • Helper T (Th) cells • Antiviral antibodies Imunitas spesifik Humoral • Efektif terhadap virus fase ekstrasel • Mencegah virus menempel dan masuk ke sel host • Sbg opsonin, ↑ eliminasi virus oleh fagosit • Ig A→ virus mukosa sal napas dan sal cerna Seluler • Sel CD8 /CTL→membunuh sel yang terinfeksi→ bantuan MHC-1 • Sel CD4 Respon imun alami dan adaptif Mekanisme Evasi imun Mekanisme evasi virus terhadap respon antiviral • Menghindar dari sasaran antibodi dan sel T – Variasi antigen – Perubahan asam amino (mutasi) pada protein yang menjadi target antibodi dan sel T – HIV, FMDV, influenza virus (antigenic drift&shift) • Disrupt interferon system • Mengkode sitokin homolog (vIL-10, vIL-6, vTNFR) • Encode complement protein homologs • Disrupt chemokine network • Control the expression MHC molecules Faktor yang berperan dalam respons antivirus : • Tempat masuknya virus • Tempat virus melekat pada sel • Aspek patogenesis infeksi virus • Induksi interferon • Respons antibodi dan CMI Vaksin Virus vaksin hidup • Adenovirus • Measles • Varicella • Mumps • Polio (Sabin) • Rotavirus • Rubella • Variola • Yellow fever Virus vaksin mati • Hepatitis A • Influenza • Polio (Salk) • Rabies Virus hidup → galur non virrulen yang dilemahkan→efektif memacu respons antibodi dan limfosit sitotoksik Virus mati→ partikel virus inaktif→dapat dikombinasi dengan virus lainnya (polivalen)