BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit Dalam bahasa latin kredit

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kredit
Dalam bahasa latin kredit disebut ‘credere’ yang artinya percaya, karena itu
dasar dari kredit adalah kepercayaan. Dengan demikian pihak pemberi kredit
percaya kepada pihak penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti
akan dikembalikan sesuai perjanjian, sedangkan bagi pihak penerima kredit
berarti menerima kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar
kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya Kasmir (2008 : 100).
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Dewasa ini kegiatan transaksi kredit sukar untuk dihindari oleh para pelaku
bisnis. Para pelaku bisnis tersebut melakukan transaksi kredit dengan beberapa
alasan dan tujuan. Alasan dan tujuan tersebut akan berbeda diantara pihak-pihak
pelaku transaksi kredit yang bersangkutan. Adapun pihak yang berkepentingan
dalam transaksi kredit yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit
(debitur).
Perusahaan dagang memberikan kredit dengan tujuan untuk meningkatkan
penjualan dan mengimbangi pesaing. Lembaga perbankan atau yang sejenis
memberikan kredit dengan tujuan untuk memperoleh bunga dari pokok
Universitas Sumatera Utara
pinjamannya. Sedangkan pihak debitur atau pelanggan melakukan transaksi kredit
dengan alasan tidak mempunyai kas yang cukup untuk membeli dan membayar
suatu produk atau terpaksa meminjam sejumlah uang untuk modal dan diharapkan
dengan modal pinjaman tersebut diperoleh suatu penghasilan yang nantinya dapat
mengembalikan pinjamannya tersebut serta memperoleh nilai lebih atau
keuntungan.
2.1.1
Unsur – unsur Kredit
Menurut Kasmir (2008 : 101), adapun unsur-unsur yang terkandung dalam
pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut :
1. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan basi sipemberi kredit bahwa
kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa) benar-benar
diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit.
Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi
mengapa suatu kredit berani diberikan.
2. Kesepakatan
Disamping unsur kepercayaan didalam kredit juga mengandung unsurunsur kesepakatan antara sipemberi kredit dengan sipenerima kredit,
kesepakatan ini berupa surat perjanjian dimana masing-masing pihak harus
mengetahui hak dan kewajiban masing-masing.
3. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu
ini mencakup masa pengembalian yang telah diberikan debitur.
Universitas Sumatera Utara
4. Resiko
Faktor resiko disini adalah semua kerugian yang diakibatkan oleh debitur
dimana kerugian ini disebabkan karena debitur sengaja tidak mau
membayar kredit dan resiko karena ketidaksengajaan debitur seperti
seperti musibah dan bencana alam.
5. Balas jasa
Akibat dari pemberi fasilitas kredit, Bank tertentu mengharapkan balas
jasa pemberian kredit tersebut dimana yang bisa kita kenal dengan nama
bunga bagi bank, yang mana bunga bagi bank inilah yang merupakan
keuntungan bagi bank sebagai pemberi kredit atau jasa tersebut seperti
yang kita kenal dengan nama bunga.
2.2 Konsep Penjualan
Secara umum penjualan adalah kegiatan tukar menukar yang dilakukan oleh
pembeli dan penjual. Biasanya penjual menyerahkan barang atau jasa dan setelah
diadakan kesepakatan harga, pembeli telah menerima dengan terlebih dahulu
mengeluarkan sejumlah uang. Penjualan menurut pandangan umum hanya
terbatas bagaimana suatu perusahaan dapat mengadakan pertukaran barang atau
jasa sebanyak mungkin, yang diajukan untuk dijual secara menguntungkan tanpa
memperhatikan kepentingan konsumen.
Menurut Nur (2003 : 54), penjualan adalah pemindahan hak milik atas barang
atau pemberian jasa yang dilakukan penjual kepada pembeli dengan harga yang
telah disepakati bersama.
Universitas Sumatera Utara
Penjualan adalah bagaimana menciptakan hubungan jangka panjang dengan
pelanggan melalui produk atau jasa dari sebuah perusahaan. Dalam hal ini
penjualan
adalah
bagaimana
strategi
yang
akan
digunakan
untuk
mengintegrasikan perusahaan, pelanggan, dan korelasi antar keduanya Kartajaya
(2005 : 68).
Berdasarkan pengertian ini, perusahaan dapat mengembangkan strategi dan
taktik pemasaran sehingga dapat menghasilkan keuntungan financial yang lebih
signifikan. Menurut Fess et al. (2008 : 22) penjualan adalah jumlah yang
dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual, baik tunai
maupun kredit. Untuk mendapatkan penjualan bersih retur dan potongan
penjualan dikurangkan dari jumlah penjualan.
Menurut Mulyadi (2001 : 122), kegiatan penjualan terdiri dari transaksi
penjualan barang atau jasa baik secara tunai maupun kredit. Adapun tipe-tipe
penjualan berdasarkan pekerjaaannya adalah sebagai berikut :
1. Menjual secara retail
Menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk kebutuhan personal
konsumen. Tiga tipe umum penjualan secara retail adalah sebagai berikut :
a. Penjualan di dalam took
b. Penjualan door to door
c. Penjualan by phone
2. Menjual secara wholesaler
Membeli barang dari pabrik dan whosaler lain lalu menjualnya ke organisasi
lain.
Universitas Sumatera Utara
3. Menjual secara manufaktur
Penjual yang bekerja di pabrik yang menjual produknya ke pabrik lain,
wholesaler, retailer, atau secara langsung kepada konsumen.
2.2.1 Jenis-Jenis Penjualan
Penjualan menurut cara pembarannya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Penjualan tunai, yaitu penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan
dengan cara mewajibkan pembeli dengan melakukan pembayaran harga
barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan kepada pembeli.
2. Penjualan kredit, yaitu penjualan kredit adalah penjualan dimana barang
yang dijual diterima terlebih dahulu oleh pembeli dan pembayarannya
dilakukan dikemudian hari berdasarkan ketentuan yang ditetapkan sesuai
dengan perjanjian jual beli antara penjual dan pembeli.
2.2.2 Fungsi yang terkait dalam penjualan
Menurut Mulyadi (2001 : 78), fungsi yang terkait dengan sistem penjualan
yaitu :
1. Fungsi kredit, bertanggung jawab dalam meneliti status kredit pelanggan
dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
2. Fungsi penjualan, bertanggungjawab menerima order, mengedit order,
meminta
otorisasi
kredit,
menentukan
segala
pengiriman
dan
bertanggungjawab atas transaksi penjualan.
3. Fungsi gudang bertanggungjawab untuk menyimpan dan menyiapkan
barang yang dipesan dan mengirimkan ke bagian pengiriman.
Universitas Sumatera Utara
4. Fungsi pengiriman, bertanggungjawab untuk menyerahkan barang kepada
pelanggan berdasarkan surat order pengiriman yang diterima dari bagian
penjualan.
5. Fungsi akuntansi, bertanggungjawab untuk mencatat transaksi penjualan
dan mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur, serta membuat
laporan penjualan.
6. Fungsi penagihan, bertanggungjawab untuk membuat surat tagihan secara
periode kepada pelanggan.
2.2.3 Manajemen penjualan
Manajemen penjualan adalah aktifitas - aktifitas yang diperlukan yang
diperlukan untuk memimpin, mengarahkan dan mengawasi setiap proses
penjualan yang dilakukan setiap individu penjual dalam organisasi.
Dengan demikian manajemen penjualan kegiatan yang dilakukan sales
manager dalam mengatur sales people. Kegiatan tersebut menyangkut
menentukan tujuan atau goals dalam mission statement, menentukan
strategi penjualan, menentukan tujuan-tujuan jangka pendek atau
objectives.
Peran utama dari kegiatan manajemen penjualan adalah memastikan
fungsi penjualan menghasilkan kontribusi yang paling efektif dalam
pancapaian objektifitas perusahaan. Untuk mencapai peran tersebut
seorang sales manager akan menjalankan tugas-tugas :
1. Penentuan objektifitas dan goals dari bagian penjualan
2. Forecasting dan budgeting
Universitas Sumatera Utara
3. Menentukan team bagian penjualan termasuk proses seleksi,
recruitment, dan training
4. Memotivasi bagian penjualan
5. Mengevaluasi dan mengkontrol bagian penjualan
2.3 Penjualan Kredit
2.3.1 Pengertian Penjualan Kredit
Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima
sekaligus (tidak langsung lunas). Pembayarannya bisa diterima melalui dua tahap
atau lebih. Sedangkan penjualan angsuran adalah penjualan yang pembayarannya
tidak diterima sekaligus (pembayarannya diterima melalui lebih dari dua tahap).
Menurut Soemarso (2004 : 80) penjualan kredit adalah penjualan barang atau
jasa
dengan
memberikan
kelonggaran
waktu
yang
biasanya
dengan
memperbolehkan pelanggan membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa
yang dilakukan.
Menurut Yendrawati (2005 : 23) banyak orang yang menyamakan istilah
antara penjualan kredit dan penjualan angsuran. Sebenarnya semua penjualan
angsuran bisa dikatakan sebagai penjualan kredit. Tetapi penjualan kredit yang
pelunasannya hanya melalui dua tahap bukan merupakan penjualan angsuran.
Menurut Wibowo (2002:53) penjualan kredit adalah penjualan barang
dagangan dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual pada saat transaksi
yaitu pembayaran akan dilakukan pada waktu akan datang. Penjualan kredit
adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana pembayarannya
dilaksanakan secara bertahap yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima
pembayaran pertama dari harga penjualan (diberikan down payment).
2. Sistem pembayarannya dilakukan dalam beberapa kali angsuran
Penjualan kredit memungkinkan perusahaan menambah volume penjualan
dengan memberi kesempatan kepada pembeli membelanjakan sekarang
penghasilan yang akan diterima dimasa yang akan datang. Piutang dagang timbul
karena adanya penjualan secara kredit. Syarat penjualan lebih menarik pembeli
karena pembayarannya bisa dilakukan beberapa waktu kemudian. Namun apabila
ditinjau dari segi perusahaan yang memberi kredit syarat demikian mengandung
resiko walaupun dipihak lain volume penjualan mungkin dapat ditingkatkan.
Untuk memperkecil resiko tersebut maka perusahaan diharapkan mampu
menganalisis kendala yang kemungkinan dihadapi dengan menggunakan metode
yang dikenal dengan 5C, yakni Caracter (Karakter), Capacity (Kemampuan),
Capital (Modal), Colleteral (Jaminan), Condition (Kondisi).
2.3.2 Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen
Informasi yang umumnya di perlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan
kredit, Mulyadi (2002 : 10) adalah :
1. Jumlah pendapatan menurut jenis produk atau sekelompok produk selama
jangka waktu tertentu.
2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4. Nama dan alamat pembeli
5. Kwitansi produk yang dijual
Universitas Sumatera Utara
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan
7. Otoritas pejabat yang berwenang
2.3.3 Prosedur pemberian kredit
Prosedur pemberian kredit adalah suatu cara yang harus di lakukan oleh
perusahaan dalam memberikan kredit kepada pelanggan, Tujuannya adalah untuk
memastikan kelayakan suatu kredit di berikan;
a. Wawancara I
Merupakan penyelidikan kepada calon pelanggan dengan berhadapan
secara langsung, untuk meyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai
dan lengkap seperti yang di inginkan perusahaan, juga untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan pelanggan yang sebenarnya
b. On the spot
Merupakan kegiatan pemeriksaaan ke lapangan dengan meninjau
berbagai objek yang di jadikaan jaminan dan kemudian hasilnya
dicocokkan dengan hasil wawancara I. Sebaiknya pemeriksaan ini
jangan di beritahu kepada pelanggan, sehingga apa yang kita lihat di
lapangan di sesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya.
c. Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan
pada saat setelah di lakukan on the spot di lapangan. Catatan yan ada
pada permohonan dan pada saat wawancara I di cocokkan dengan padaa
saat on the spot, apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu
kebenaran
Universitas Sumatera Utara
d. Keputusan Kredit
Dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan di berikan atau
di tolak, jika di terima maka di persiapkan administrasinya
e. Penandatanganan akad kredit
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari di putuskannya kredit, maka
sebelum
kredit
di
berikan
terlebih
dahulu
calon
pelanggan
menandatangani akad kredit. Penandatanganan di laaksanakan antara
pihak perusahaan dengan calon pelanggan secaara langsung.
2.3.4 Keuntungan Penjualan Kredit
Dihubungkan dengan teori penjualan kredit terdapat beberapa keuntungan
pada perusahaan terutama alasan yang dilakukan PT Capella Dinamik Nusantara
Kutacane dalam melakukan penjualan secara kredit dihubungkan dengan
penjualan pada sepeda motor di PT Capella Dinamik Nusantara Kutacane, yaitu :
1. Bagi konsumen
a. Konsumen dapat lebih dahulu menggunakan barangnya meskipun belum
melunasi pembayarannya.
b. Konsumen dapat membayar barang yang dibeli secara angsur sehingga
dapat memberikan kemudahan bagi konsumen tanpa harus membayar
secara tunai.
2. Bagi perusahaan
a. Dapat merealisasikan penjualan, pelanggan mungkin mengurungkan
niatnya karena harga tidak terjangkau. Namun, dengan menawarkan
Universitas Sumatera Utara
penjualan secara kredit pelanggan mungkin akan mempertimbangkan
untuk membeli.
b. Dapat menjual lebih banyak, pelanggan yang semula yang akan membeli
satu barang mungkin akan tertarik untuk membeli dua atau lebih karena
dilakukan secara kredit.
c. Dapat menjual barang yang lebih mahal atau berkualitas lebih baik,
penjualan secara kredit dapat menarik pelanggan untuk membeli barang
yang harganya lebih mahal atau kualitasnya lebih baik dibanding bila
pelanggan membelinya secara tunai.
d. Merupakan cara yang baik untuk menjaga hubungan baik dengan
pelanggan, perusahaan perlu mempertahankan pelanggan yang telah
dikenal dengan baik. Salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas
penjualan secara kredit.
e. Mengurangi bertumpuknya produk di gudang yang dapat mengakibatkan
penurunan pada sektor biaya.
Dari pembahasan tersebut terlihat bahwa alasan mengapa perusahaan
banyak melakukan penjualan secara kredit dan alasan mengapa konsumen
melakukan pembelian barang secara kredit. Terlihat hubungan antara penjualan
kredit yang dilakukan PT Capella Dinamik Nusantara Kutacane terhadap
penjualan sepeda motor Honda.
Dalam penjualan angsuran membutuhkan waktu untuk pelunasan yang relatif
lama, maka ada kemungkinan pembeli tidak melunasi pembayarannya. Untuk
Universitas Sumatera Utara
menghindari hal tersebut, biasanya untuk melindungi penjual supaya tidak
mengalami kerugian, maka saat membeli ada beberapa perjanjian antara lain :
1. Pada saat membeli disertai dengan meninggalkan jaminan ke penjual
2. Hak kepemilikan barang berpindah ke pembeli, kalau pembayarannya sudah
lunas.
2.4
Penjualan
Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan.
Perusahaan, dalam menghasilkan barang/jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu
menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu, penjualan
memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk agar produk yang
dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan memberikanpenghasilan bagi
perusahaan. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menjual
barang/jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua
ongkos guna memperoleh laba.
Kegiatan penjualan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh
perusahaan dengan memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa.
Kegiatan pejualan yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai
volume penjualan yang diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba
maksimum bagi perusahaan.
Berikut ini pengertian volume penjualan dikemukakan oleh Freddy Rangkuti
(2009:207) bahwa penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif
dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Penjualan merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk
unit, kilo, ton atau liter.
Penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan
barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin
besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu volume
penjualan merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi untuk
kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Jadi penjualan yang menguntungkan
harus menjadi tujuan utama perusahaan dan bukannya untuk kepentingan
penjualan itu sendiri.
Penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil
penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Penjualan tidak
memisahkan secara tunai maupun kredit tetapi dihitung secara keseluruhan dari
total yang dicapai. Seandainya penjualan meningkat dan biaya distribusi menurun
maka tingkat pencapaian laba perusahaan meningkat tetapi sebaliknya bila
penjualan menurun maka pencapaian laba perusahaan juga menurun. Menurut
Kotler (2005 : 101) penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang
untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang
baik. Ada beberapa usaha untuk meningkatkan penjualan, diantaranya adalah :
1. Menjajakan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen
melihatnya.
2. Menempatkan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut akan
menarik perhatian konsumen.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengadakan analisa pasar.
4. Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial.
5. Mengadakan pameran.
6. Mengadakan discount atau potongan harga.
Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan
dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka
perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Swastha (2005 : 404) tujuan
umum penjualan dalam perusahaan yaitu :
1. Mencapai volume penjualan
2. Mendapatkan laba tertentu
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan
Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor yang dapat meningkatkan
aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan perlu memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Swastha (2005 : 405),
sebagai berikut :
1. Kondisi dan Kemampuan Penjual
Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah
penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari
tenaga penjual adalah :
a. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan
b. Harga produk atau jasa
c. Syarat penjualan, seperti: pembayaran, pengiriman
Universitas Sumatera Utara
2.
Kondisi Pasar
Pasar mempengaruhi kegiatan dalam transaksi penjualan baik sebagai
kelompok pembeli atau penjual. Kondisi pasar dipengaruhi oleh beberapa
faktor yakni : jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli, frekuensi
pembelian serta keinginan dan kebutuhannya.
3. Modal
Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut
barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya. Modal
perusahaan dalam penjelasan ini adalah modal kerja perusahaan yang
digunakan untuk mencapai target penjualan yang dianggarkan, misalnya
dalam menyelenggarakan stok produk dan dalam melaksanaan kegiatan
penjualan memerlukan usaha seperti alat transportasi, tempat untuk
menjual, usaha promosi dan sebagainya.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh
bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang
yang ahli dibidang penjualan.
5. Faktor-faktor lain
Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, dan pemberian
hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya
faktor-faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang
sama.
Universitas Sumatera Utara
2.5
Penelitian Terdahulu
Hariyanto (2012), “Pengaruh Sistem Penjualan Kredit Terhadap
Peningkatan Omzet Penjualan pada PT Pilar Mas Motor Surabaya”. Penelitian
untuk sistem penjualan kredit dapat dilakukan dengan metode kepustakaan,
deskriptif dan analisa. Data yang dipakai data kualitatif. Sumber data yang
digunakan adalah data skunder dan data primer. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, study pustaka, dan dokumentasi.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah pemaparan mengenai pengaruh
sistem penjualan kredit dan peningkatan omzet penjualan sudah dijalankan dengan
baik, tetapi masih kurang tersusun secara sistematis. Karena tidak adanya
pemisahan fungsi dan tugas yang tepat dari bagian-bagian yang terlibat dalam
aktivitas penjualan yang merupakan unsur penting dalam mecapai suatu laba
perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan
kredit masih kurang baik sehingga berpengaruh terhadap peningkatan omzet
penjualan. Maka perlu adanya memperbaiki sistem penjualan kredit yang efektif
dan didukung pengendalian intern yang memadai. Terutama fungsi yang terkait
dengan penjualan harus berfungsi lebih efesien sebagaimana mestinya untuk
mempermudah peningkatan omzet penjualan.
Simanungkalit (2010). Analisis Strategi Menghadapi Persaingan Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Toyota Avanza Pada PT Astra
Internasional AUTO 2000 Cabang Gatot Subroto Medan. Tujuan penelitian
adalah
untuk
mengetahui
dan
menganalisis
strategi
persaingan
dalam
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan volume penjualan pada PT Astra Internasional AUTO 2000 cabang
Gatot Subroto Medan. Kesimpulan yang diperoleh penulis berdasarkan hasil dari
penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Matriks SWOT, yaitu dengan
strategi SO, WO, ST, WT, dengan strategi persaingan yang dilakukan oleh PT
Astra Internasional AUTO 2000 sudah cukup baik. Akan tetapi PT Astra
Internasional lebih menggunakan strategi yang memfokuskan kepada faktor
internal perusahaan dan bauran permasaran,belum menggunakan strategi
berdasarkan Matriks SWOT. Strategi yang telah dijalankan oleh PT Astra
Internasional AUTO 2000 selama ini dapat digunakan untuk lebih meningkatkan
keunggulan bersaing terhadap pesaing-pesaing sejenis.
2.6 Kerangka Konseptual
Perkembangan dunia usaha yang sangat cepat di masa sekarang, terjadi
persaingan yang ketat di antara perusahaan sejenis. Setiap perusahaan harus
bersaing untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan
usahanya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, salah satu cara yang ditempuh perusahaan
dengan menjual produknya secara tunai dan kredit. Penjualan secara kredit
dilakukan untuk meningkatkan penjualan selain dengan penjualan secara tunai.
Menurut Soemarso (2004 : 80), Penjualan kredit adalah penjualan barang atau
jasa
dengan
memberikan
kelonggaran
waktu
yang
biasanya
dengan
memperbolehkan pelanggan membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa
yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan penjualan secara kredit memberi dampak terhadap peningkatan
penjualan produk. Menurut Royan (2011 : 33), bahwa penjualan adalah kegiatan
pemasaran yang bertujuan yang langsung berhubungan dengan konsumen
pengguna atau pemakai langsung agar produk yang ditawarkan kepada konsumen
terbeli. Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan.
Perusahaan, dalam menghasilkan barang/jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu
menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu, penjualan
memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk agar produk yang
dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan memberikan penghasilan bagi
perusahaan. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menjual
barang/jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua
ongkos guna memperoleh laba.
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan tersebut maka secara sederhana
kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Penjualan Kredit
Penjualan
Sumber: Soemarso (2004 : 80) dan Royan (2011 : 33) diolah oleh peneliti
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
Universitas Sumatera Utara
2.5
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan
kebenarannya, dan untuk membuktikan kebenarannya maka hipotesis harus diuji
dengan penelitian yang akan dilakukan.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah
dipaparkan sebelumnya maka dapat disimpulkan hipotesis dari penelitian ini
adalah : “Penjualan secara kredit memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap penjualan”.
Universitas Sumatera Utara
Download