ISSN : 2087-0795 66

advertisement
ISSN : 2087-0795
66
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
PENDAHULUAN
dapat merugikan diri sendiri dan
Masa remaja dikenal dengan
orang lain, sehingga kecerdasan
masa stress yaitu terjadinya per-
emosional sangat dibutuhkan da-
golakan emosi yang diiringi dengan
lam upaya untuk memberi kesan
pertumbuhan fisik yang pesat dan
yang baik tentang dirinya, mampu
pertumbuhan psikis yang bervaria-
mengungkapkan dengan baik emo-
si. Pergolakan emosi yang terjadi
sinya sendiri, berusaha menyetara-
pada remaja tidak terlepas dari
kan diri dengan lingkungannya, me-
bermacam pengaruh, seperti yang
ngendalikan perasaan dan mampu
disebutkan oleh Fatimah, (2006)
mengungkapkan reaksi emosi se-
yaitu pengaruh lingkungan tempat
suai dengan waktu dan kondisi
tinggal, keluarga, sekolah dan te-
yang
man-teman sebaya, serta aktivitas-
dengan orang lain dapat berjalan
aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
dengan baik. sebalikknya remaja
Bila aktvitas-aktivietas yang dijalani
yang tidak memiliki kecerdasan
di sekolah tidak memadai untuk
emosi maka akan sulit mengelola
memenuhi tuntutan gejolak energy-
emosinya secara baik dalam ber-
nya, maka seringkali remaja
me-
interaksi dengan lingkungannya, ti-
luapkan kelebihan energinya ke
dak mampu beradaptasi terhadap
arah yang negatif, misalnya tawur-
perubahan, tidak mampu bersikap
an. Hal ini menunjukkan betapa
terbuka dalam menerima perbeda-
besar gejolak emosi yang ada pada
an pendapat, dan untuk sulit ber-
remaja, sehingga sangat dibutuh-
kembang.
ada
sehingga
interaksi
kan kegiatan-kegitan yang positif
Kegiatan-kegiatan yang po-
agar remaja mampu menyalurkan
sitif sangat dibutuhkan bagi remaja
gejolak emosinya secara lebih ter-
untuk menyalurkan gejolak emosi-
arah.
nya yang besar. Salah satu keGejolak emosi yang disalur-
giatan yang bisa dijadikan pilihan
kan dengan baik akan menjadikan
adalah melukis. Beberapa remaja
remaja lebih bisa mengendalikan
merasa lebih mudah untuk menya-
dirinya dan mampu berinteraksi ter-
takan apa yang ada dalam diri me-
hadap lingkungannya dengan baik.
reka melalui medium yang berbeda
Remaja yang tidak mampu ber-
-beda seperti, potlot, kapur, gam-
tinteraksi dengan lingkunggannya
bar atau cat.
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
67
ISSN : 2087-0795
Bagi mereka, kesempatan ini
justment and mental and physio-
juga digunakan untuk mengungkap-
logical stirredup states in the in-
kan berbagai gejolak emosi yang
dividual, and that shows it self in his
ada pada dirinya. Gejolak emosi
event behavior”. Jadi emosi adalah
yang disalurkan dengan baik dapat
warna afektif yang kuat dan ditan-
membantu remaja untuk mengon-
dai oleh perubahan-perubahan fi-
trol emosinya, sehingga emosinya
sik.
menjadi sehat dan stabil pada gili-
Perasaan yang terlalu me-
rannya remaja dapat mengembang-
sertai perbutan-perbuatan kita se-
kan kehidupan sosialnya secara se-
hari-hari disebut dengan warna
hat.
afektif. Warna afektif ini kadang
kuat, kadang lemah dan kadang
tidak jelas. Apabila warna afektif
PEMBAHASAN
tersebut kuat perasaan seperti itu
A. Emosi
dinamakan emosi (Sarlito dalam
Emosi seseoarang menurut
Fatimah, 2006). Contoh emosi yang
Mappiare (1982) mengatakan bah-
lain seperti gembira, cinta, marah,
wa emosi sudah ada dan berkem-
takur, cemas, malu, kecewa, benci.
bang semenjak ia bergaul dengan
Menurut Daniel Goleman (1997)
lingkungan. Timbulnya emosi me-
emosi merujuk pada suatu perasa-
rupakan produk pengamatan dari
an dan pikiran yang khas, suatu
pengalaman individu secara unik
keadaan biologis dan psikologis
dengan
ling-
dan serangkaian kecenderungan
kungannya, dan orang lain dalam
untuk bertindak. Emosi pada dasar-
keluarga, serta pergaulan sosial
nya adalah dorongan untuk ber-
yang lebih luas. Sebagai produk
tindak. Biasanya emosi merupakan
dari lingkungan yang juga berkem-
reaksi terhadap rangsangan dari
bang, maka emosi juga turut ber-
luar dan dalam diri individu. Seba-
kembang.
gai contoh emosi gembira men-
benda-benda
fisik
Menurut Crow & Crow (dalam
dorong perubahan suasana hati
Fatimah, 2006) mengatakan pe-
seseorang, sehingga secara fisio-
ngertian emosi adalah “An emotion,
logi terlihat tertawa, emosi sedih
is an affective experience that ac-
mendorong seseorang berperilaku
companies generalized inner ad-
menangis.
68
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
Gambar 01
Sumber: http://agus34drajat.wordpress.com/perpustakaandigital/kumpulan-materimotivasipelatihan-diri
Emosi berkaitan dengan pe-
atau tegang, bulu roma berdiri saat
rubahan fisiologis. Jadi, emosi me-
takut, pencernaan menjadi sakit a-
rupakan salah satu aspek penting
tau mencret-mencret kalau tegang.
dalam kehidupan manusia, karena
Beberpa macam emosi yang
emosi dapat merupakan dorongan
dikemukakan oleh Daniel Goleman
perilaku. Pada saat emosi, sering
(1997) adalah sebagai berikut:
terjadi perubahan-perubahan pada
fisik seseorang seperti yang di-
1. Amarah: beringas, mengamuk,
benci, jengkel, kesal hati
sebutkan Fatimah, (2006) seperti:
2. Kesedihan: pedih, sedih, mu-
reaksi, elektris pada kulit meningkat
ram, suram, melankolis, meng-
bila terpesona,
kasihi diri, putus asa
peredaran darah
bertambah cepat bila marah, de-
3. Rasa takut: cemas, gugup,
nyut jantung bertambah cepat bila
khawatir, was-was, perasaan
terkejut, bernafas panjang kalau
takut sekali, waspada, tidak
kecewa, pupil mata membesar saat
tenang, ngeri.
marah, air liur mengering bila takut
4. Kenikmatan: bahagia, gembira,
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
69
ISSN : 2087-0795
riang, puas, riang, senang, ter-
keselarasan antara emosi dan cara
hibur, bangga.
mengekspresikan (Goleman, 1997).
5. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan
hati, rasa dekat, bakti, hormat,
kemesraan, kasih.
B. Emosi Pada Remaja
Masa remaja (usia 12 sampai
21 tahun) terdapat beberapa fase
6. Terkejut: terkesiap, terkejut.
(Monks dalam Fatimah 2006: 113),
7. Jengkel: hina, jijik, muak, mual,
yaitu fase remaja awal (usia 12
tidak suka.
tahun sampai dengan 15 tahun),
8. Malu: malu hati, kesal.
remaja pertengahan (usia 18 tahun
samapai dengan 21 tahun).
Seperti yang telah diuraikan
Masa remaja banyak dipenuhi
di atas, bahwa semua emosi me-
berbagai keinginan untuk menda-
nurut
patkan
Goleman
pada
dasarnya
sesuatu,
banyak
sedikit
adalah dorongan untuk bertindak.
keinginan seseorang itu mendasari
Jadi berbagai macam emosi itu
pengalaman emosionalnya.
mendorong individu untuk mem-
Keinginan yang dapat dipe-
berikan respon atau bertingkah laku
nuhi dengan baik maka menjadikan
terhadap stimulus yang ada. Dalam
perkembangan emosinya menjadi
the Nicomachea Ethics pembahas-
sehat dan stabil, hingga remaja
an Aristoteles secara filsafat ten-
dapat mengembangkan kehidupan
tang kebajikan, karakter dan hidup
sosialnya secara sehat. Sebaliknya
yang benar, tantangannya adalah
bila karena berbagai hal, keinginan-
menguasai kehidupan emosional
keinginannya banyak yang tidak
kita dengan kecerdasan. Nafsu,
terpenuhi dikarenakan ketidakmam-
apabila dilatih dengan baik akan
puan untuk memenuhinya mengaki-
memiliki kebijaksanaan; nafsu me-
batkan terhambatnya perkembang-
bimbing pemikiran, nilai, dan ke-
an emosinya.
langsungan hidup kita. Tetapi, naf-
Pola emosi masa remaja ada-
su dapat dengan mudah menjadi
lah sama dengan pola emosi masa
tak terkendalikan, dan hal itu se-
kanak-kanak. Jenis emosi yang
ringkali terjadi. Menurut Aristoteles,
secara normal yang sering dialami
masalahnya
remaja
bukanlah
mengenai
emosionalitas, melainkan mengenai
70
seperti
yang
dikatakan
Mappiare (1982) adalah kasih sa-
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
yang, gembira, amarah, takut dan
Marah penting dalam kehidup-
cemas, cinta, cemburu, kecewa,
an karena dapat meningkatkan
sedih, malu,
iri hati, sedih, serta
keberanian dan kepercayaan
ingin tahu. Dalam hal emosi yang
diri. Banyaknya hambatan me-
negatif, umumnya remaja belum
sebabkan kehilangan kendali
dapat mengontrolnya dengan baik.
terhadap
Sebagian remaja dalam bertingkah
pengaruh terhadap kehidupan
laku sangat dikuasai oleh emosi-
emosional remaja. Rasa marah
nya.
ini akan terus berlanjut jika
Kondisi emosional pada re-
ber-
rencananya tidak terpenuhi.
4. Ketakutan dan kecemburuan
sebagai berikut:
Banyak ketakutan yang muncul
1. Cinta//kasih sayang
Para
marah,
keinginan, harapan, minat, dan
maja seperti yang disebutkan oleh
(Fatimah, 2006) dapat diuraikan
rasa
pada remaja karena ada ke-
remaja yang membe-
cemasan-kecemasan
sejalan
rontak secara terang-terangan,
dengan perkembangan remaja
nakal, radikal, dan menunjuk-
itu sendiri.
kan sekap permusuhan umumnya disebabkan oleh kurang-
Sejumlah penelitian tentang
nya rasa cinta dan kasih sa-
emosi menunjukkan bahwa per-
yang dari orang dewasa. Oleh
kembangan emosi remaja sangat
karena itu, orang tua dan guru
dipengaruhi oleh faktor kematang-
perlu
perhatian
an dan faktor belajar (Hurlock
serta kasih sayang kepada
dalam Fatimah 2006: 109). Ke-
mereka.
matangan dan belajar terjalin erat
memberikan
2. Perasaan gembira
satu
sama
lain
dalam
mem-
Remaja akan mengalami ke-
pengaruhi perkembangan emosi re-
gembiraan jika ia diterima se-
maja.
bagi seorang sahabat atau bila
cintanya diterima oleh yang
C. Kecerdasan Emosional
dicintai. Perasaan gembira ini-
Kecerdasan emosinal bukan-
lah yang mendorong mereka
lah lawan dari kecerdasan intelek-
menjadi giat dan bersemangat.
tual, namun keduanya berinteraksi
3. Kemarahan dan permusuhan
secara dinamis.
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
71
ISSN : 2087-0795
Gambar 02
Sumber: Sumber: http://www.duniapsikologi.com/emosi/
Kecerdasan emosional mem-
baik dan akan lebih mudah me-
punyai peran yang sangat penting
nyesuaikan diri dalam pergaulan
dalam kehidupan. Dimana seseo-
sosial serta lingkungannya. Kecer-
rang yang mempunyai kecerdasan
dasan emosional adalah kemam-
emosional diakui lebih sukses dari
puan lebih yang dimilliki seseorang
pada orang yang tidak cerdas se-
dalam memotivasi diri, ketahanan
cara emosional. Kecerdasan emo-
dalam menghadapi kegagalan, me-
sional juga penting dalam berkomu-
andalkan emosi dan menunda ke-
nikasi dengan masyarakat.
puasan, serta mengatur keadaan
Goleman
(dalam
Fatimah:
jiwa.
114) mengatakan bahwa seseo-
Dengan kecerdasan emosio-
rang yang dapat menyesuaikan
nal tersebut, seseorang dapat me-
suasana hati orang lain dan dapat
nempatkan emosinya pada porsi
berempati, orang tersebut akan
yang tepat, memilah kepuasan dan
memiliki tingkat emosionalitas yang
mengatur suasana hati.
72
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
Menurut Goleman (1997), ke-
mengekspresikan kekesalan dan
cerdasan emosional adalah ke-
kemarahannya secara tepat. Di-
mampuan seseorang mengatur ke-
tambah lagi bila taraf kecerdasan
hidupan emosinya dengan inteli-
emosionalnya rendah, maka orang
gensi (to manage our emotional life
tersebut sering mengalami konflik
with intelligence); menjaga kesela-
terhadap orang lain. Karena sifat-
rasan emosi dan pengungkapannya
sifat di atas, bila seseorang memi-
(the appropriateness of emotion
liki IQ tinggi namun taraf kecer-
and its expression) melalui kete-
dasan emosionalnya rendah maka
rampilan kesadaran diri, pengen-
cenderung akan terlihat sebagai
dalian diri, motivasi diri, empati dan
orang yang keras kepala, sulit
keterampilan sosial.
bergaul,
mudah
frustrasi,
tidak
Sementara Cooper dan Sa-
mudah percaya kepada orang lain,
waf (dalam fatimah 2006: 115)
tidak peka dengan kondisi lingkung-
mengatakan
kecerdasan
an dan cenderung putus asa bila
emosional adalah kemampuan me-
mengalami stress. Kondisi sebalik-
rasakan, memahami, dan secara
nya, dialami oleh orang-orang yang
selektif menerapkan daya dan ke-
memiliki taraf IQ rata-rata namun
pekaan
memiliki
bahwa
emosi
sebagai
sumber
energi dan pengaruh yang ma-
kecerdasan
emosional
yang tinggi.
nusiawi. Kecerdasan emosi menun-
Howes dan Herald, 1999
tut penilikan perasaan, untuk be-
(dalam Fatimah,2006: 115) menga-
lajar mengakui, menghargai pe-
takan pada intinya, kecerdasaan
rasaan pada diri dan orang lain ser-
emosional merupakan komponen
ta menanggapinya dengan tepat,
yang membuat seseorang menjadi
menerapkan secara efektif energi
pintar menggunakan emosi. Lebih
emosi dalam kehidupan sehari-hari.
lanjut
Menurut Goleman(1997), se-
dijelaskan
manusia
berada
bahwa
diwilayah
emosi
dari
seorang yang hanya memiliki ke-
perasaan lubuk hati, naluri yang
cerdasan akademis tinggi, mereka
tersembunyi, dan sensasi emosi
cenderung memiliki rasa gelisah
yang apabila diakui dan dihormati,
yang tidak beralasan, terlalu kritis,
kecerdasaan emosional menyedia-
rewel, cenderung menarik diri, ter-
kan pemahaman yang lebih men-
kesan dingin dan cenderung sulit
dalam dan lebih utuh tentang diri
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
73
ISSN : 2087-0795
sendiri dan orang lain. Menurut
diri berada dalam kekuasaan pe-
Harmoko (2005) Kecerdasan emosi
rasaan sehingga tidak peka akan
dapat diartikan kemampuan untuk
perasaan yang sesungguhnya. Ke-
mengenali, mengelola, dan meng-
sadaran diri memang belum men-
ekspresikan
tepat,
ter-
jamin penguasaan emosi, namun
memotivasi
diri
merupakan salah satu prasyarat
sendiri, mengenali emosi orang
penting untuk mengendalikan emo-
lain,
si sehingga individu mudah meng-
masuk
dengan
untuk
serta
membina
hubungan
dengan orang lain. Jelas bila se-
kuasai emosi.
orang indiovidu mempunyai kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup
2. Mengelola Emosi
lebih bahagia dan sukses karena
Mengelola emosi merupakan
percaya diri serta mampu meng-
kemampuan individu dalam
kuasai emosi atau mempunyai ke-
nangani perasaan agar dapat ter-
sehatan mental yang baik.
ungkap dengan tepat atau selaras,
Goleman,
(dalam
me-
Fatimah,
sehingga tercapai keseimbangan
2006) mengungkapkan lima wila-
dalam diri individu. Emosi dikatakan
yah kecerdasan emosional yang
berhasil dikelola apabila mampu
daoat menjadi pedoman bagi indi-
menghibur diri ketika ditimpa ke-
vidu untuk mencapai kesuksesan
sedihan, dapat melepaskan kece-
dalam kehidupan sehari-hari:
masan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali
1. Mengenali emosi diri
dengan cepat. Sebaliknya orang
Mengenali emosi diri sendiri
yang
tidak
mampu
mengelola
merupakan suatu kemampuan un-
emosi akan terus menerus ber-
tuk mengenali perasaan sewaktu
tarung melawan perasaan murung
perasaan itu terjadi. Kemampuan
atau melarikan diri pada hal-hal
ini merupakan dasar dari kecerdas-
negatif yang merugikan diri.
an emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasa-
3. Memotivasi Diri Sendiri
an dari waktu ke waktu agar timbul
Kemampuan seseorang me-
pemahaman tentang diri. Ketidak-
motivasi diri dapat ditelusuri melalui
mampuan untuk mencermati pera-
hal-hal berikut: (a) cara mengenda-
saan yang sesungguhnya membuat
likan dorongan hati; (b) drajat ke-
74
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
emasan yang berpengaruh terha-
dasar dalam keberhasilan membina
dap unjuk kerja seseorang; (c)
hubungan.
kekuatan berpikir positif; (d) op-
mendapatkan apa yang diingin-
timisme; (e) keadaan Flow (mengi-
kannya dan sulit juga memahami
kuti aliran). Dengan kemampuan
keinginan serta kemauan orang
memotivasi diri, seseorang cende-
lain. Orang-orang yang hebat da-
rung memiliki pandangan yang po-
lam
sitif dalam menilai segala sesuatu
bungan ini akan sukses dalam bi-
yang terjadi dalam dirinya.
dang apapun. Orang berhasil da-
Individu
keterampilan
sulit
untuk
membina
hu-
lam pergaulan karena mampu ber4. Mengenali Emosi Orang Lain
komunikasi dengan lancar pada
Seseorang yang memiliki ke-
orang lain. Orang-orang ini populer
mampuan mengenal emosi orang
dalam lingkungannya dan menjadi
lain (empati) lebih mampu menang-
teman yang menyenangkan karena
kap sinyal-sinyal sosial yang ter-
kemampuannya berkomunikasi.
sembunyi
yang
mengisyaratkan
apa-apa yang dibutuhkan orang
Berdasarkan uraian tersebut
lain sehingga ia lebih mampu me-
di atas dapat dikatakan bahwa lima
nerima sudut pandang orang lain,
hal tersebut yang merupakan kom-
peka terhadap perasaan orang lain
ponen kecerdasn emosi diantaran
dan
mengenal emosi diri, mengelola
lebih
mampu
untuk
men-
dengarkan orang lain. Seseorang
emosi,
yang
emosi
mengenali emosi orang lain, dan
orang lain juga memiliki kesadaran
membina hubungan, apabila dapat
diri yang tinggi. Semakin mampu
dilakukan dengan baik maka akan
terbuka pada emosinya sendiri,
membantu seseorang untuk men-
mampu mengenal dan mengakui
capai kesuksesan, dengan kata lain
emosinya sendiri, maka orang ter-
cerdas secara emosional adalah
sebut mempunyai kemampuan un-
kumci orang menuju sukses.
mampu
membaca
memotivasi
diri
sendiri,
tuk membaca perasaan orang lain.
D. Kegiatan Seni dan Meluksi
5. Membina Hubungan
Herabert Read 1959 (dalam
Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan
Dharsono
2004),
menyebutkan
bahwa seni merupakan usaha ma-
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
75
ISSN : 2087-0795
nusia untuk menciptakan bentuk-
bahkan seni diartikan sebagai ben-
bentuk yang menyenangkan. Ben-
tuk kegiatan manusia yang disadari
tuk-bentuk
untuk melahirkan perasaan-perasa-
dalam
arti
yang
menyenangkan
bentuk
yang
dapat
an melalui tanda-tanda lahiriah.
membingkai perasaan keindahan
Tanda-tanda tersebut dapat bersifat
dan perasaan keindahan dapat
auditif, gerak ataupun bersifat vi-
terpuaskan apabila dapat menang-
sual. Lewat tanda-tanda lahiriah di-
kap harmoni atau satu kesatuan
maksud sebagai wadah dari suasa-
dari bentuk yang disajikan.
na batin pencipta untuk dikomuni-
Leo Tolstoy, (Dalam HB Su-
kasikan kepada orang lain agar
topo, 1994) seni diartikan suatu ak-
mereka dapat pula ikut merasakan
tivitas manusia yang didasari deng-
apa yang dialami oleh penciptanya.
an perantara tanda-tanda lahiriah
Seni yang bersifat auditif ada dalam
tertentu menyampaikan perasaan
seni musik, sedangkan yang ber-
yang dapat dihayati oleh orang lain
sifat gerak ada dalam seni tari, dan
sehingga mereka terjangkit perasa-
yang bersifat visual (lazimnya di-
an-perasaan tersebut dan juga me-
sebut dengan seni rupa) dapat di
alaminya.
lihat pada seni patung dan seni
Suzaanne K.. Langer yang di-
lukis.
rujuk dalam buku berjudul The Prin-
Melukis adalah praktek peng-
ciples of Art oleh Collingwood (19
gunaan cat, pigmen, warna atau
74), mengatakan seni merupakan
medium lain ke suatu permukaan.
simbol dari perasaan. Seni merupa-
Penggunaan medium biasanya di-
kan kreasi bentuk simbolis dari
terapkan pada permukaan dengan
perasaan manusia. Bentuk-bentuk
sebuah kuas tapi obyek lain bisa
simbolis yang mengalami transfor-
digunakan. Dalam seni, istilah me-
masi yang merupakan universal da-
lukis merupakan tindakan untuk
ri pengalaman, dan bukan merupa-
menghasilkan karya yang disebut
kan terjemahan dari pengalaman
lukisan. Permukaan yang biasa di-
tertentu dalam karya seninya me-
gunakan untuk melukis ialah kan-
lainkan formasi pengalaman emo-
vas, kertas, tembok, kayu, kaca,
sionalnya yang bukan dari pikiran
tembikar serta obyek-obyek lainnya
semata.
yang bisa digunakan untuk melukis.
HB. Sutopo (1994), menam76
HB. Sutopo (1994), Seorang
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
menjalankan aktivitas seni lukis.
suatu pernyataan suatu maksud
Warna dalam kanvas ataupun pada
perasaan atau pikiran dengan sua-
media yang lain disusun menjadi
tu medium indra atau lensa, yang
komposisi
membentuk
dapat dialami lagi oleh yang meng-
integrasi dengan unsur-unsur lain
ungkapkan dan ditujuakan atau
(seperti
garis,
shape)
dikomunikasikan kepada orang lain.
secara
menyeluruh
terjadilah
Sehingga dapat dikatakan bahwa
koomposisi yang harmonis sebagai
lukisan dan patung adalah ungkap-
sesuatu yang memiliki sifat-sifat
an, sebab merupakan perwujudan
mengasikkan. Warna-warna akan
dalam warna yang bentuk-bentuk
memiliki frekwensi
ruang tentang gagasan seniman
dengan
tekstur,
getaran
dan
pembentukan nilai-nilai yang paling
penciptanya.
dekat pada diri pencipta. Oleh
Dharsono 2004, Seni sebagai
sebab itu warna dan garis yang
ekspresi merupakan hasil ungkap-
diciptakan secara sadar memiliki
an batin seseorang seniman yang
mood sesaat dari batin pencipta
terpapar dalam karya seni lewat
sehingga lebih bersifat momentum.
medium dan alat. Pada saat se-
Warna, garis, dan tekstur mem-
seorang sedang mengekspresikan
punyai fungsi sendiri-sendiri diluar
emosinya, pertama ia sadar bahwa
melukiskan kenyataan. Dari hasil
mereka mempunyai emosi, tetapi
ciptaannya, tujuan pertama pencip-
tidak menyadari apa sebenarnya
ta seni bukanlah bermaksud untuk
emosi itu. Dalam keadaan tidak
memikat individu yang lain, melain-
berdaya,
kan untuk menyatakan kedalam
gangguan perasaan pada diri kita
rokahani dari pribadi itu. Dengan
(perasaan sedih/ gembira) ia ber-
demikian dapat dimengerti bahwa
ada bersamanya, dalam kondisi
dalam ciptaan seni merupakan pe-
tertekan ia berusaha melepaskan
ngejaran kepuasan dan tidak hanya
perasaan tersebut dengan melaku-
persoalan keindahan saja. Dikata-
kan sesuatu, Kegitan semacam ini
kan Oleh De Witt H. Parker,(dalam
yang disebut dengan ungkapan.
Dharsono, 2004) pembatasan ten-
Ungkapan
tang
menganggapnya
sesuatu atau menginformasikan ke-
sebagai ekspresi suatu ungkapan.
pada orang lain. Melukis adalah se-
Ungkapan dapat dilukiskan sebagai
buah kegiatan untuk mengungkap-
seni
dan
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
misalnya karena ada
untuk
menyampaikan
77
ISSN : 2087-0795
kan emosinya baik itu sedih, ba-
bahwa mereka mempunyai emosi,
hagia, kecewa, sakit hati, tertekan
tetapi tidak menyadari apa se-
dan sebagainya untuk dikomuni-
benarnya emosi. Dalam keadaan
kasikan kepada orang lain, se-
tidak berdaya, misalnya karena ada
hingga seniman merasa lepas ter-
gangguan perasaan pada dirinya
hadap perasaan yang membeleng-
(perasaan sedih/gembira) ia berada
gunya, sehingga akan diperoleh ke-
bersamanya, dalam kondisi ter-
tenangan dan kenyamanan atau
tekan ia berusaha melepaskan pe-
lebih dikenal dengan kestabilan
rasaan tersebut dengan melakukan
emosi.
sesuatu kegiatan, kegiatan dalam
hal ini adalah melukis.
E. Melukis Membantu Tumbuhnya
Kecerdasan Emosional pada
Remaja
Melukis dapat dijadikan media untuk mengungkapkan atau
mengekspresikan emosinya. Emosi
Seni dalam hal ini adalah me-
yang dapat disalurkan dengan baik
lukis sebagai ekspresi suatu ung-
akan menjadikan individu lebih ma-
kapan. Ungkapan dapat dilukiskan
tang. Memberikan kebebasan ber-
sebagai pernyataan suatu maksud
ekspresi pada remaja pada batas-
perasaan atau pikiran dan ditujukan
batas tertentu mampu memberikan
atau dikomunikasi kepada orang
pelajaran mengenai rasa tanggung
lain. Melukis adalah salah satu ben-
jawab, sekaligus menumbuhkan ke-
tuk kegiatan untuk mengungkapan
mampuan mengendalikan diri.
gagasan, pikiran, perasaan seni-
Individu yang tidak mampu
man penciptanya dalam warna dan
membaca
bentuk-bentuk ruang mengenai ma-
emosi dengan baik akan terus-
nusia dan alam semesta.
menerus melawan perasaan atau
atau
mengungkapkan
Hal ini senada dengan Su-
melarikan diri pada hal-hal negatif
darsona, (20 04), Seni sebagai ek-
yang merugikan dirinya.berakibat
presi, merupakan hasil ungkapan
terus menerus berkonflik merasa
batin se-orang seniman yang ter-
frustasi
papar ke dalam karya seni lewat
terbuka pada emosinya sendiri,
medium
saat
mampu mengenal dan mengakui
seseorang sedang mengekspresi-
emosinya sendiri, maka orang ter-
kan emosinya, pertama ia sadar
sebut mempunyai kemampuan un-
78
dan
alat.
Pada
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
Seseorang yang mampu
ISSN : 2087-0795
tuk membaca perasaan orang lain.
emosinya sendiri, maka remaja
Hal inilah yang disebut dengan ke-
tersebut mempunyai kemampuan
cerdasan emosional. Salovey (da-
untuk membaca perasaan orang
lam Goleman, 2000:57) menga-
lain. Ketidak mampuan untuk men-
takan kecerdasan emosional ada-
cermati perasaan yang sesungguh-
lah kemampuan seseorang untuk
nya membuat diri berada dalam
mengenali emosi diri, mengelola
kekuasaan perasaan sehingga ti-
emosi,
dak peka akan perasaan yang se-
memotivasi
diri
sendiri,
mengenali emosi orang lain (em-
sungguhnya.
pati) dan kemampuan untuk mem-
Seseorang yang memiliki ke-
bina hubungan (kerjasama) dengan
mampuan mengenal emosi orang
orang lain.
lain (empati) lebih mampu menang-
Masa remaja adalah periode
kap sinyal-sinyal sosial yang ter-
badai dan tekanan, yaitu saat ke-
sembunyi
tegangan emosi meninggi sebagai
apa-apa yang dibutuhkan orang
akibat perubahan fisik dan kelenjar,
lain sehingga ia lebih mampu me-
untuk itu perlu adalanya penyaluran
nerima sudut pandang orang lain,
emosi yang tepat sehingga remaja
peka terhadap perasaan orang lain
mampu mengendalikan dirinya dan
dan
mampu berinteraksi dengan baik
dengarkan orang lain. Seseorang
terhadap lingkungannya.
yang
Melukis bisa dijadikan sebagai piliihan kegiatan bagi remaja
lebih
yang
mengisyaratkan
mampu
mampu
untuk
membaca
menemosi
orang lain juga memiliki kesadaran
diri yang tinggi.
untuk memberikan kebebasan ke-
Mengelola emosi merupakan
padanya dalam mengekspresikan
kemampuan individu dalam dalam
seluruh emosinya, hal ini sangat
menangani perasaan agar dapat
bermanfaat bagi remaja untuk me-
terungkap dengan tepat atau se-
latih mengenal emosi diri sendiri.
laras, sehingga tercapai keseim-
Kemampuan mengenal perasaan
bangan dalam diri individu. Melukis
sewaktu perasaan itu terjadi me-
merupakan suatu ungkapan pe-
rupakan dasar dari kecerdasan
rasaan atau pikiran yang ditujukan
emosional. Remaja yang mampu
atau dikomunikasi kepada orang
terbuka pada emosinya sendiri,
lain, artinya bahwa melukis adalah
mampu mengenal dan mengakui
wadah tepat bagi remaja untuk
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
79
ISSN : 2087-0795
mengungkapkan perasaannya se-
sering kali remaja meluapkan
cara yang positif, hal ini sangat
lebihan energinya ke arah yang
membantu remaja dalam mengelo-
negatif, misalnya tawuran. Hal ini
la emosinya karena remaja yang
menunjukkan betapa besar gejolak
dapat menyalurkan emosinya se-
emosi yang ada pada remaja, untuk
cara tepat dan selaras akan me-
itu sangat dibutuhkan kegiatan-ke-
numbuh kecerdasan emosional.
giatan yang positif agar remaja
ke-
Seorang remaja yang tidak
mampu menyalurkan gejolak emo-
mampu mengelola emosinya akan
sinya secara tepat sehingga remaja
terus menerus bertarung melawan
mampu mengendalikan dirinya dan
perasaan murung atau melarikan
mampu berinteraksi dengan baik
diri pada hal-hal negatif yang me-
terhadap lingkungannya.
Mengelola emosi merupakan
rugikan diri. Sedangkan seorang remengelola
kemampuan individu dalam dalam
emosinya adalah mereka mampu
menangani perasaan agar dapat
menghibur diri ketika ditimpa ke-
terungkap dengan tepat atau se-
sedihan, dapat melepaskan kece-
laras, sehingga tercapai keseim-
masan, kemurungan atau keter-
bangan dalam diri individu. Melukis
singgungan dan bangkit kembali
merupakan suatu ungkapan pera-
dengan cepat.
saan atau pikiran yang ditujukan
maja
yang
mampu
atau dikomunikasi kepada orang
SIMPULAN
lain, artinya bahwa melukis adalah
Masa remaja dikenal dengan
wadah tepat bagi remaja untuk
masa pergolakan emosi, pergola-
mengungkapkan
an emosi yang terjadi pada remaja
secara positif, hal ini sangat mem-
tidak terlepas dari bermacam-ma-
bantu
cam pengaruh, seperti lingkungan
emosinya karena remaja yang da-
tempat tinggal, sekolah dan teman-
pat menyalurkan emosinya secara
teman sebaya, serta aktivitas-ak-
tepat dan selaras akan menumbuh
tivitas yang dilakukan nya dalam
kecerdasan emosional.
remaja
perasaannya
dalam
mengelola
kehidupan sehari-hari Bila aktvitas-
Melukis adalah sebuah ke-
aktivietas yang dijalani di sekolah
giatan positif yang dapat dijadikan
tidak memadai untuk memenuhi
sebagai piliihan kegiatan bagi re-
tuntutan gejolak energinya, maka
maja untuk memberikan kebebasan
80
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
kepadanya dalam mengekspresi-
DAFTAR PUSTAKA
kan atau mengungkapkan seluruh
emosinya, hal ini sangat bermanfaat bagi remaja untuk melatih
mengenal emosi diri sendiri. Kemampuan mengenal perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar dari kecerdasan emosional.
Remaja yang mampu terbuka
pada emosinya sendiri, mampu
mengenal dan mengakui emosinya
sendiri, maka remaja tersebut me-
Hurlock, C. B. (1999). Psikologi
Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan,
Alih Bahasa: Istiwidayanti dan
Soedjarwo, Jakarta, Erlangga
Husna, R.A. (2006). “Hubungan
Antara
Intensitas
Komunikasi
Interpersonal dan Koflik Pribadi
dalam Keluarga dengan Perasaan
Rendah Diri pada Remaja”. Skripsi,
Fakultas Psikologi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
HB., Sutopo, 1994, Seni Lukis
Kaca di Surakarta, Surakarta,
Fakultas sastra UNS.
punyai kemampuan untuk membaca perasaan orang lain. Seseorang yang memiliki kemampuan
mengenal emosi orang lain (empati)
lebih
mampu
menangkap
sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apaapa yang dibutuhkan orang lain
sehingga ia lebih mampu menerima
sudut pandang orang lain, peka
terhadap perasaan orang lain dan
lebih mampu untuk mendengarkan
Haditono, S.R. (2001), Psikologi
Perkembangan: Pengantar Dalam
Berbagai
Bidang,
Yogyakarta,
Gadjah Mada University Press.
Dharsono, S.K. (2004). Seni Rupa
Modern, Bandung, Rekayasa Sains.
Wahyuningsih,
A.S.
(2004).
“Hubungan Antara Kecerdasan
Emosional DenganPrestasi Belajar
Pada Siswa Kelas II SMU Lab
School Jakarta Timur”. Jakarta:
Fakultas
Psikologi
Universitas
Persada Indonesia Y.A.I
orang lain.
Atkinson, R. L. dkk. 1987.
Pengantar Psikologi I. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
*Penulis adalah Staff Pengajar Program Studi Seni Rupa Murni ISI
Surakarta
Cooper Cary & Makin Peter,
1995. Psikologi Untuk Manajer.
Jakarta: Arcan.
Goleman, Daniel. 1997. Emotional
Intelligence. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Harmoko, R., Agung, 2005. “Kecerdasan Emosional”, dalam Binus-
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
81
ISSN : 2087-0795
career.com
Haditono, S.R. 2001. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam
berbagai bagiannya, Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Fatimah, E. 2006. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Emosi. http://www.duniapsikologi.
com/emosi/
Wikipedi,Kecerdasan
Emosional.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdas
an_emosional, diakses Juni 2010
Pengertian Emosi, (2010) ,http://
agus34drajat.wordpress.com/
perpustakaandigital/
kumpulanmateri-otivasipelatihan-diri/
Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
Goleman, Daniel. (2000). Emotional Intelligence (terjemahan).
Jakata: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Gottman, John. (2001). Kiat-kiat
Membesarkan Anak yang Memiliki
Kecerdasan
Emosional
(terjemahan). Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sarlito Wirawan. (1997). Psikologi
Remaja. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada
Shokiyah, N.N. (2012), “Analisis
Hubungan Antara Kegiatan Melukis
Dengan
Kebutuhan
Psikologis
Pada Remaja”, dalam Laporan Penelitian, ISI Surakarta.
Martin, Anthony Dio, 2003. Emotional Quality Manajement Refleksi,
Revisi Dan Revitalisasi Hidup
Melalui Kekuatan Emosi. Jakarta:
Arga.
DAFTAR PUSTAKA PENDUKUNG
Kematangan Emosi Pengertaian
dan Faktor-faktornya. http://www.
duniapsikologi.com/kematanganemosi-pengertian-dan-faktor-yangmempengaruhi/
82
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
Download