Rumah ZIS - Civitas UGM Manajemen Pengelolaan Zakat [Part 3] Dikontribusi oleh Sengoku Monday, 10 March 2014 Terakhir diupdate Monday, 10 March 2014 Oleh Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag di YogyakartaDalam acara Pembinaan Pengurus Unit Pengumpul Zakat Angkat an II Se-DIYAsrama Haji Sleman, 3 Desember 2013  Lembaga Amil Zakat (LAZ)Untuk membantu Baznas dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ. Pembentukan LAZ harus mendapat izin menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh menteri. Dengan syarat mendapatkan perijinan pembentukan LAZ adalah sebagai berikut,1.Terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah dan social2.Berbentuk lembaga berbadan hokum3.Mendapat rekomendasi dari Baznas4.Memiliki pengawas syariah5.Memiliki kemampuan teknis, administratif dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya6.Bersifat nirlaba7.Memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat8.Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.Lembaga Amil Zakat wajib melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada Baznas secara berkala. Fungsi dan Peran LAZ1.Pengumpulana.Dalam rangka pengumpulan zakat, muzaki melakukan perhitungan sendiri atas kewjiban zakatnyab.Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri kewajiban zakatnya, muzaki dapat meminta bantuan Baznasc.Zakat yang dibayarkan oleh Muzaki pada Baznas atau LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajakd.Baznas atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzakie.Bukti setoran zakat digunakan sebagi pengurang penghasilan kena pajak   2.Pendistribusiana.Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai dengan syariat Islamb.Pendistribusian zakat dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan  3.Pendayagunaana.Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umatb.Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi 4.Pengelolaan Infak, Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan lainnyaa.Selain menerima zakat, Baznas atau LAZ juga dapat menerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnyab.Pendistribusian dan pendayagunakan infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukan yang diikrarkan oleh pemberic.Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya harus dicatat dalam pembukuan tersendiri. 5.Pelaporana.Baznas Kabupaten/Kota wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Baznas provinsi dan pemerintah daerah secara berkalab.Baznas provinsi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Baznas dan pemerintah daerah secara berkalac.LAZ wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Baznas dan pemerintah daerah secara berkalad.Baznas wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Menteri secara berkalae.Laporan neraca tahunan Baznas diumumkan melalui media cetak atau media elektronik 6.Pembiayaana.Untuk melaksanakan tugasnya, Baznas dibiayai dengan APBN dan Hak Amilb.Dalam melaksanakan tugasnya, Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota dibiayai dengan APBD dan Hak Amilc.Selain pembiayaan tersebut, Baznas provinsi, kabupaten/Kota dapat dibiayai APBd.LAZ dapat menggunakan Hak Amil untuk membiayai kegiatan operasional 7.Pembinaan Dan Pengawasana.Menteri melaksanakan pembinaan dan pengawasan terahadap Baznas, Baznas Provinsi, Kabupaten/Kotab.Gubernur dan Bupati/Walikota melaksanakan pembinaan dan pengawasan BAZNAS Provinsi, Kabupaten/Kota, dan LAZ sesuai dengan kewenangannyac.Pembinaan meliputi fasilitasi, sosialiasi dan edukasi 8.Peran Serta Masyarakata.Masyarakat dapat berperan serta dalam pembinaan dan pengawasan terhadap Baznas dan LAZb.Pembinaan kepada masyarakat dilakukan dalam rangka:- Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat melalui Baznas dan LAZ- Memberikan saran untuk peningkatan kinerja Baznas dan LAZc.Pengawasan oleh masyarakat dilakukan dalam bentuk:-  Akses terhadap informasi tentang pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Baznas dan LAZ- Penyampaian informsi apabila terjadi penyimpangan dalam pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Baznas dan LAZ 9.Sanksi AdministratifJenis Pelanggaran yang berakibat terkena sanksi administratif:1.LAZ tidak melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada Baznas secara berkala2.Baznaz atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzaki3.Pendistribusian dan pendayagunaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukan yang diikrarkan oleh pemberi4.Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya harus dicatat dalam pembukuan tersendiri5.LAZ wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala.Dikenai sanksi adminstratif berupa:a.Peringatan tertulisb.Penghentian sementara dari kegiatan; dan/atauc.Pencabutan izin 10.Larangana.Setiap orang dilarang melakukan tindakan memiliki, menjaminkan, menghibahkan, menjual, dan/atau mengalihkan zakat, infak, sedekah dan/atau dana sosial keagamaan lainnya yang ada dalam pengelolaannyab.Setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa izin pejabat yang berwenang  11.KETENTUAN PIDANAa.Setiap orang yang dengan sengaja melawan hukum tidak melakukan pendistribusian zakat sesui ketentuan ps 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)b.Setiap orang yang dengan sengaja http://rumahzis.ugm.ac.id/old Powered by CV.Camp26! Generated: 29 October, 2017, 22:01 Rumah ZIS - Civitas UGM dan melawan hukum melanggar ketentuan ps 37 (Setiap orang dilarang melakukan tindakan memiliki, menjaminkan, menghibahkan, menjual, dan/atau mengalihkan zakat, infak, sedekah dan/atau dana sosial keagamaan lainnya yang ada dalam pengelolaannya) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)c.Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan pasal 38 (Setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa izin pejabat yang berwenang) dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) http://rumahzis.ugm.ac.id/old Powered by CV.Camp26! Generated: 29 October, 2017, 22:01