jarannya dengan penalaran. Dalam kaitanini siswa dituntut untuk mampu membaca pernyataan matematika. Baik premis maupun kesimpulannya. Siswa dengan bantuan guru harus berusaha untuk memahami makna hubungan keduanya dengan logis atau nalar. 2. Mengkomunikasikan lsi Matematika sangat kaya akan gagasan dan hasil yang karakteristiknya singkat, padat, kompak, bermakna tunggal. Semua ini harus dapat berkomunikasikan secara lisan, tulisan, dan visual. Siswa dituntut untuk mampu memahami symbol dan notasi matematika dan menkomunikasikannya terutama dalam bentuk tulisan. Komunikasi efektif, dan efesien perlu dibangun antara informasi dari buku, guru, dan siswa berdasarkan penalaran yang memadai. 3. Memecahkan Masalah Pemecahan masalah matematika secara efektif dan efesien sering kali didasarkan atas kemampuan membaca dan benalar. Pemecahan masalah dimulai dengan merumuskan . mengumpulkan informasi, mencari gagasan, merumuskan gagasan dalam langkah tindakan memeriksa setiap langkah, menuliskan solusi, dan menafsirkan hasil yang diperoleh.pemecahan masalah diharapkan dapat membangun sifat ulet, rasa ingin tahu,dan percaya diri. 4. Memahami Konsep _ Banyak masalah yang pemecahannya memerlukan ketajaman konsep dan teori, yang di tampilkan dalam bentuk yang mudah di pahami, kompak, dan siap pakai. Langkah untuk pemahamannya mulai dengan membaca, merumuskan, mengidentifikasi, menafsirkan, menerapkan, dan mengembangkannya. 5. Mengaitkan dengan Bidang Lain Banyak topik yang terkait erat satu sama lain dan membentukjaringan informasi yang solid. Untuk itu siswa yang mempelajari matematika perlu untuk melihat gambaran secara keseluruhan dari berbagai topik yang saling terkait. Keterkaitan atau jaringan informasi ini dapat melihat sesuatu secara terpadu untuk memperoleh pengertian yang dalam dari suatu topik, termasuk gagasan dan konstruksinya. Dalam konteks ini termasukjuga keterkaitan matematika dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Dari kekuatan matematika diatas sangat disayangkanjika saat inijustru siswa banyak yang takut trhadap pembelajaran matematika. Oleh karena itu, guru matematika harus terus mencari dan menerapkan model-model pembelajaran yang menarik bagi siswa. Yang pada akhirnya para siswa akan menyayangi dan menggemari mata pelajaran matematika. Ora. Nurmawati. M.Pd. Staff EdukatifUPBJJ-UT Semarang DAERAH - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - GEMA DOA DI SMP PGRI 16 BRANGSONG KENDAL, DERAP GURU. Rupanya, kebisingan di jalan raya akibat suara kendaraan dan teman-temanya, tidak mengganggu kekhusyukan siswa dan guru SMP PGRI 16 Brangsong dalam berdoa. Rabu pagi, 16 Maret 2016, suasananya berbeda dengan sekolah lainya di Kendal. Seluruh warga sekolah berkomitmen menyelenggaranan doa dan "yasinan" untuk Aim. Dr. H. Sulistiyo, M.Pd selama tujuh hari. Guru dan siswa melakukan kegiatan doa, sebelumjam pelajaran dimulai. Bacaan doa terdengar menggema di seluruh kelas. Terlihat tidak ada kegiatan lain yang dilakukan kecuali berdoa. Siswa membawa buku yasin yang mereka bawa dari rumah. Mereka membuka lembar demi lembar buku yasin, sedangkan setiap guru memimpin doa setelahnya. Suasana kekhusyukan begitu terasa dalam kegiatan doaini. Kegiatan ini dilakukan dengan tanpa instruksi dari manapun. Namun, kesadaran dan kedekatan batin warga sekolah dengan "Pak Lis" menjadi sebuah "Ietupan" terlaksananya kegiatan ini. Meskipun almarhum belum pernah DERAP GURU, No. 195 Th. XVI - April 2016 berkunjung ke sekolah, namun guru-guru disini paham betul sosok dan perjuangan beliau untuk pendidikan. Andi Setiya Nugraha, M.Pd, salah satu guru kelas VII menceritakan sosok Pak Lis kepada siswasiswanya selesai doa. Andijuga merupakan lulusan IKIP PGRI SEMARANG yang kala itu masih dipimpin oleh Dr. H. Sulistiyo, M.Pd. "Pak lis sudah dianggap sebagai bapak sendiri, ketika saya masih kuliah" jelas Andi dengan mata berkaca-kaca. Banyak perjuangan Pak Lis yang telah guru rasakan. Tercapainya 20% APBN untuk anggaran pendidikan, kesejahteraan guru melalui sertifikasi guru,kebijakan UKG dan lainnya, tak lepas dari perjuangan Pak Lis, tambah Andi. Tak hanya SMP PGRI 16 Brangsong,jutaan orang merasa kehilangan sasak Pak Lis. Namun, perasaan kehilangan yang terus-menerus hanya akan menghilangkan semangat untuk meneruskan perjuangannya. Dengan teriring daa yang terus menggema,sasok Pak Lis akan kekal bersama PGRI. Terus terdengar hentakan langkahnya, terus menggema lantang suaranya dan terus berjuang demi pendidikan. wawan 37