BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tidak dapat

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Tidak dapat dipungkiri, bahwa penentu nasib suatu perusahaan salah
satunya adalah profitabilitas atau laba pada laporan keuangan. Seperti yang
dinyatakan oleh Prayudi (2013), bahwa salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur kinerja manajemen adalah laba. Informasi laba bertujuan untuk menilai
kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba dalam jangka
panjang dan memperkirakan resiko-resiko investasi. Informasi profitabilitas atau
laba dapat di ketahui dengan menggunakan analisis rasio, berdasarkan data dari
laporan keuangan, akan dapat diketahui hasil-hasil finansial yang telah dicapai di
waktu-waktu yang lalu, dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki
perusahaan, serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik (Orniati, 2010). Para
investor biasanya lebih menyoroti rasio profitabilitas, karena memang pada
dasarnya para investor menginginkan maksimalisasi laba oleh perusahaan, agar
kemakmuran para investor tersebut ikut meningkat. Menurut Sumarsan,
profitabilitas akan menggambarkan hubungan antara penjualan dan beban serta
laba/rugi, sehingga dapat dilihat kemampuan perusahaan menghasilkan
laba
(Ekowati et al., 2014). Salah satu langkah perusahaan untuk menghasilkan laba
yaitu dengan melakukan kegiatan sosial (Corporate Social Responsibility —
CSR).
2
Retorika terkenal yang dikemukakan oleh Friedman (1970)yaitu “What
does it mean to say that ‘business’ has responsibilities?” menjadi dasar dari
penelitian ini. Karena Friedman menjelaskan bahwa hanya manusia yang
memiliki tanggungjawab. Korporasi hanyalah buatan manusia dan mungkin
karenanya korporasi pun memiliki tanggungjawab, namun ‘bisnis’ secara
keseluruhan tidak bisa dikatakan memiliki tanggungjawab, meskipun ini masih
menjadi bahasan yang tidak jelas.Itu sebabnya, di buku Kapitalisme dan
Kebebasan yang dikarang oleh Friedman & Friedman (2002), menyebutkan
tentang "doktrin fundamental subversif" dalam masyarakat bebas, dan
mengatakan bahwa dalam masyarakat seperti itu, "ada satu dan hanya satu
tanggung jawab sosial bisnis-untuk menggunakannya sumber daya dan terlibat
dalam kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan keuntungan asalkan tetap
dalam aturan main, yang memiliki arti, terlibat dalam persaingan terbuka dan
bebas tanpa penipuan atau kecurangan. "
Realisasi dari Teori Friedman tersebut dapat dinyatakan jika peningkatan
profitabilitas didapat melalui CSR agar masyarakat merasakan manfaat yang
diberikan perusahaan, kemudian muncul respect. Dan pada akhirnya ketika
mereka hendak membeli produk, karena mereka telah merasakan manfaat yang
diberikan perusahaan, mereka akan lebih cenderung membeli produk perusahaan
yang melakukan CSR tersebut. Sehingga dengan begitu penjualan meningkat dan
akan berdampak juga pada peningkatan laba atau peningkatan profitabilitas
3
perusahaan tersebut karena pembeli telah respect pada perusahaan yang
melakukan CSR dan akhirnya loyal pada produk tersebut.
Peningkatan laba bukan satu-satunya tujuan perusahaan beroperasi. Tujuan
lain dari operasi perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang
tercermin pada harga sahamnya. Tujuan-tujuan tersebut sebenarnya secara
substansial tidak banyak berbeda, hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh
masing-masing perusahaan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Nilai
perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum
apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan,
maka makin tinggi kemakmuran bagi pemegang saham (Dj, 2012).
Kenyataannya, pelaksanaan kegiatan CSR tidak diikuti oleh kenaikan
profitabilitas perusahaan. Berikut adalah tabel-tabel data yang menjelaskan fakta
yang terjadi di Indonesia pada tahun 2014.
Tabel 1.1
Penurunan Laba Komprehensif Beberapa Perusahaan BUMN
Nama Perusahaan yang
Laba Komprehensif
Laba Komprehensif
Melakukan CSR
pada Tahun 2014
pada Tahun 2013
1
PT Adhi Karya
Rp 326.616.041.206
Rp 409.861.901.693
(Persero) Tbk.
2
PT Aneka Tambang
Rp (775.179.044)
Rp 410.138.723
(Persero) Tbk.
3
Bank Tabungan Negara
Rp 1.115.625
Rp 1.443.057
(Persero) Tbk.
4
PT Krakatau Steel
(159.443) USD
(63.918) USD
(Persero) Tbk.
5
PT Perusahaan Gas
748.284.082 USD
832.132.722 USD
Negara (Persero) Tbk.
Sumber : (PT Adhi K. (Persero) Tbk, 2014; PT Aneka T. (Persero) Tbk, 2014; B.
T. N. (Persero) Tbk, 2014; PT Krakatau S. (Persero) Tbk, 2014; PT P. G. N.
(Persero) Tbk, 2014).
No.
4
Tabel 1.2
Penurunan Harga Saham Beberapa Perusahaan BUMN
No.
Nama Perusahaan yang
Melakukan CSR
Harga Saham
Tertinggi pada Tahun
2014
Harga Saham
Tertinggi pada Tahun
2013
1
PT Adhi Karya
Rp 3.900
Rp 3.490
(Persero) Tbk.
2
PT Aneka Tambang
Rp 1.540
Rp 1.270
(Persero) Tbk.
3
Bank Tabungan Negara
Rp 1.710
Rp 1.405
(Persero) Tbk.
4
PT Krakatau Steel
Rp 700
Rp 580
(Persero) Tbk.
5
PT Perusahaan Gas
Rp 6.350
Rp 6.175
Negara (Persero) Tbk.
Sumber : (PT Adhi K. (Persero) Tbk, 2014; PT Aneka T. (Persero) Tbk, 2014; B.
T. N. (Persero) Tbk, 2014; PT Krakatau S. (Persero) Tbk, 2014; PT P. G. N.
(Persero) Tbk, 2014)
Tidak hanya berbentuk angka saja penurunan profit yang terjadi pada
tahun 2014. Dalam catatan Kementerian BUMN, pada 2014 lalu, terdapat
perusahaan BUMN yang masih membukukan kerugian. Sebut saja PT Krakatau
Steel (Persero) menempati urutan kedua sebagai perusahaan BUMN yang
mengalami kerugian. KS tercatat rugi sebesar Rp 2,5 triliun(Gideon, 2015).
Namun demikian, dari total 20 perusahaan BUMN Go Public yang
menerapkan CSR pada tahun 2014, tidak semua mengalami peningkatan laba
setelah melakukan kegiatan CSR. Penurunan laba mempengaruhi ketertarikan
investor pada perusahaan tersebut, yang berarti harga saham pun ikut turun dan
hal ini menyebabkan nilai perusahaanyang merupakan proksi dari kegiatan harga
saham mengalami penurunan. Fakta tersebut tentu sangat bertentangan dengan
5
tujuan perusahaan melakukan CSR, yaitu untuk meningkatkan profitabilitas dan
nilai perusahaan.
Di Indonesia telah terdapat beberapa penelitian yang menggunakan
profitabilitas
dan
nilai
perusahaan
secara
terpisah
sebagai
objek
penelitiannya.Untuk nilai perusahaan, penelitian dalam negeri dilakukan oleh
Herawaty (2008),Megawati (2009), Afri et al. (2011),Tantinis (2011), Abbas
(2012), Imron et al. (2013), Prayudi & Daud (2013), dan Purnomosidi et al.
(2014). Sedangkan peneliti dengan objek profitabilitas antara lain Mukharomah &
Prasasti (2014), Natalia & Taringan (2014), dan Nistantya (2010). Topik
profitabilitas memang menjadi bahasan favorit, tidak hanya di dalam negeri,
diluar negeri pun profitabilitas tetap diteliti. Peneliti-peneliti tersebut antara lain
Yasir Ayub (2015) di Haripur, Ahamed et al.(2014) di Malaysia, Hassan et
al.(2014) di Pakistan, Ghaffar (2014) di Pakistan, Jang et al.(2013) di Korea
Selatan, Coşkun& Sayilir (2012) di Turki, Saxena & Kohli (2012) di India,
Weshah et al.(2012) di Jordania, Alipour (2011) di Iran, dan Ching et al.(2011) di
Brazil. Penelitian-penelitian tersebut pada umumnya menyatakan bahwa
profitabilitas dan nilai perusahaan dipengaruhi oleh faktor yang berbeda-beda.
Faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara konsisten
signifikan berupa Income Smoothing (Herawaty, 2008; Tantinis, 2011; Abbas,
2012). Pada topik nilai perusahaan ditemukan bahwa pada penelitian Nurhayati &
Medyawati (2012) dan Susanto & Subekti (2012) yang menyatakan bahwa GCG
dan CSR tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, namun
6
di lain pihak terdapat penelitian yang dilakukan Agustina (2013) yang
menyatakan bahwa CSR berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas secara konsisten
signifikan yaitu Firm Size (Wibowo, 2012; Ahamed et al., &, 2014; Weshah et al.,
2012), Firm Risk (Weshah et al., 2012; Jang et al., 2013), Working Capital
Management (Yasir Ayub, 2015; Hassan et al., 2014), Corporate Governance
(Ghaffar, 2014), dan Corporate Social Responsibility (Tuhin, 2014; Ahamed et
al., 2014; Rosiana et al., 2013; Wibowo, 2012; Jang et al., 2013; Weshah et al.,
2012).Penelitian-penelitian sebelumnya tidak semuanya menyatakan konsisten
signifikan, ada pula yang menemukan ketidakkonsistenan hasil, seperti penelitian
yang dilakukan oleh Wibowo (2012) menyatakan bahwa CSR berpengaruh
signifikan terhadap aspek profitabilitas yang berupa ROA, tetapi menurut
Mukharomah & Prasasti (2014) CSR tidak signifikan terhadap ROA. Pada
penelitiannya Ahamed et al. (2014) menemukan bahwa salah satu aspek CSR
yang berupa lingkungan, berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, namun
dilain pihak terdapat Nistantya (2010) dan Natalia & Taringan (2014) menyatakan
bahwa aspek tersebut tidak signifikan terhadap profitabilitas. Sementara itu,
Capital
Intensity
and
Growth(Qureshi
&
Yousaf,
2014),,Growth
and
Liquidity(Ekowati et al., 2014) dan Liquidity (Dahmash, 2015) tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas.
Ketidakkonsistenan hasil penelitian oleh Nistantya (2010) dan hasil
penelitian yang tidak signifikan antara lain dilakukan oleh Qureshi & Yousaf
(2014), Ekowati et al. (2014), dan Dahmash (2015). Penelitian mereka
7
menghasilkan pernyataan yang tidak konsisten maupun tidak signifikan yang
mungkin disebabkan oleh hanya penggunaan ROA saja sebagai pengukur
profitabilitas. Kenyataannya bahwa penggunaan ROA saja tidak mampu
mencerminkan tingkat profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Karena ROA
hanya berorientasi jangka pendek saja, sehingga tidak mampu menjamin tingkat
profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang (Wahyuni, 2012).
Berdasarkan pada penelitian-penelitian terdahulu dapat disimpulkan
bahwa penggunaan ROA saja belum cukup untuk mengukur profitabilitas,
dikarenakan untuk menunjukkan kemampuan melaba perusahaan diperlukan
beberapa rasio profitabilitas yang harus digunakan secara bersamaan agar lebih
komprehensif, sehingga pada penelitian ini akan digunakan beberapa rasio
profitabilitas secara bersamaan yaitu ROE dan EPS. Kedua rasio tersebut dipilih
berdasarkan pada fokus penelitian ini yang terletak pada pihak investor, serta
perhitungan nilai perusahan dilakukan menggunakan Tobin’s Q. Penelitian ini
merupakan refleksi dari penelitian tentang Corporate Social Responsibility yang
dilakukan oleh Crisóstomo et al. (2011) dimana penelitian yang mereka lakukan
memiliki aspek CSR, nilai perusahaan, dan profitabilitas. Dengan menggunakan
pengukuran profitabiltias yang lebih komprehensif, serta mempertimbangkan juga
aspek nilai perusahaan diharapkan hasil penelitian ini mampu menggambarkan
profitabilitas dan nilai perusahaan demi terciptanya kemakmuran pemilik
perusahaan sebagaimana mestinya. Berkaitan dengan kasus yang telah dibahas
sebelumnya mengenai penurunan profitabilitas perusahaan BUMN setelah
melakukan CSR, maka penelitian ini akan lebih fokus pada variabel independen
8
yang berupa Corporate Social Responsibility. Berdasarkan uraian diatas maka
penelitian
ini
diberi
RESPONSIBILITY
judul
“PENGARUH
TERHADAP
CORPORATE
PROFITABILITAS
DAN
SOCIAL
NILAI
PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di
BEI tahun 2011-2014).”
1.2. RUMUSAN MASALAH
Penelitian ini mencakup aspek-aspek yang dilakukan oleh perusahaan
untuk CSR. ROE dan EPS sebagai indikator profitabilitas. Serta, nilai perusahaan
yang diukur menggunakan Tobin’s Q. Sehingga permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini adalah :
Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap profitabilitas?
Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tentang :
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas.
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.
9
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak, antara lain :
1. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pengaruh CSR
terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan, serta dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan ketika melakukan investasi disuatu perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan
pemikiran bagi pihak perusahaan untuk dapat memperbaiki pelaporan CSR
di laporan tahunan agar mampu menarik potensial investor untuk
menanamkan modal di dalam perusahaan.
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi sekaligus memperkuat
kajian-kajian yang sudah ada terkait pengaruh CSR terhadap profitabilitas
dan nilai perusahaan, serta dapat dijadikan sebagai referensi lain untuk
penelitian selanjutnya tentang CSR.
Download