BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak munculnya

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Banyak munculnya perusahaan dalam dunia industri, serta kondisi
perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar
perusahaan manufaktur. Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap
perusahaan semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai,
dengan cara memaksimalkan laba yang didapat dari bisnis yang akan dikelola
dalam laporan keuangan secara efektif dan efisien. Karena tujuan utama
perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau
para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005).
Tingginya peningkatan nilai perusahaan juga mencerminkan kinerja perusahaan
yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.
Melakukan keputusan investasi di pasar modal para investor akan
membutuhkan informasi tentang penilaian saham dalam pengambilan keputusan
investasi saham karena dapat membantu investor untuk mengetahui saham mana
yang bertumbuh dan murah. Ada tiga jenis penilaian yang dapat digunakan
menilai saham, yaitu: Nilai buku (book value) merupakan nilai saham menurut
pembukuan emiten. Nilai pasar (market value) merupakan pembukuan nilai saham
di pasar saham dan Nilai intrinsic (intrinsic value) merupakan nilai sebenarnya
dari saham. Salah satu pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah
price book value (PBV). PBV atau rasio harga per nilai buku merupakan
1
2
hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham. Ahmed
dan Nanda (2004), PBV memiliki peran penting sebagai suatu pertimbangan bagi
investor untuk memilih saham yang akan dibeli dan PBV juga dapat dijadikan
indikator harga atau nilai saham. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari
suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang. Dengan demikian,
penambahan jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat
mencerminkan nilai perusahaan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
nilai perusahaan yang didasari penelitian terdahulu diantaranya Struktur modal,
growth opportunity, dan kebijakan dividen.
Dunia usaha saat ini sangat tergantung pada masalah pendanaan.
Kemunduran yang dialami dalam dunia usaha diakibatkan oleh banyaknya
lembaga-lembaga keuangan yang mengalami kesulitan keuangan, dampak
tersebut timbul karena kemacetan kredit dimasa lalu oleh perbankan dan masalah
kelayakan kredit yang disetujui. Manajer keuangan perusahaan dituntut untuk
berhati-hati dalam menetapkan struktur modal, karena stuktur modal yang
diharapkan perusahaan ialah yang dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih
unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Tujuan jangka panjang perusahaan
adalah meminimkan biaya modal perusahaan dan mengharapkan nilai perusahaan
yang optimal. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera
pemilik perusahaan.
Teori trade-off adalah teori yang menjelaskan bahwa struktur modal yang
optimal ditemukan dengan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan
hutang (perlakuan pajak perseroan yang menguntungkan) dengan suku bunga dan
3
biaya kebangkrutan yang lebih tinggi yang ditimbulkan biaya keagenan dan biaya
kepailitan (Bringham dan Houston, 2001:34). Dengan penghematan pajak yang
diperoleh karena penggunaan utang dapat mengurangi pembayaran pajak (tax
deductable). Penghematan pajak ini diterima secara berkelanjutan, nilai sekarang
dari penghematan pajak tersebut merupakan kelebihan nilai perusahaan yang
menggunakan utang dibanding dengan perusahaan yang tanpa menggunakan
utang. Titik optimal ini terbentuk karena adanya penghematan pajak sebagai
faktor yang mendorong penggunaan utang dan financial distress sebagai faktor
yang membatasi penggunaan utang, konsep ini menegaskan bahwa perusahaan
tidak mungkin menggunakan utang sebanyak-banyaknya karena faktor resiko.
Growth
opportunity
adalah
seberapa
besar
perusahaan
mampu
menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi
untuk industri yang sama. Perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh
hasil positif dalam artian pemantapan posisi di era persaingan, menikmati
penjualan yang meningkatkan secara signifikan dan diiringi oleh adanya
peningkatan pangsa pasar dan sebagai gambaran perusahaan tersebut mampu
mengembangkan bisnisnya dengan kemampuan internal yang dimiliki. Dengan
growth opportunity yang tinggi perusahaan akan lebih cenderung menggunakan
sahamnya untuk mendanai operasional perusahaan dan sebagai pembelanjaan
investasi dengan modal sendiri. Sebaliknya, perusahaan akan cenderung
menggunakan utang jangka panjang jika peluang pertumbuhannya rendah.
Growth opportunity dinyatakan sebagai pertumbuhan total asset dimana total asset
masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan
4
yang akan datang (Taswan, 2003). Menjalankan sebuah strategi yang tepat dengan
hasil yang sesuai harapan menujukkan keberhasilan tujuan jangka panjang
perusahaan. Tujuan harus kuntitatif, terukur, realistis, dapat dimengerti,
menantang, hirarkis, dapat dicapai dan selaras dengan unit organisasi, yang
biasanya dinyatakan dalam bentuk pertumbuhan asset yang dimiliki. Tujuan
jangka panjang dibutuhkan pada semua sub organisasi serta mampu mencangkup
sesuatu yang diasosiasikan dengan pertumbuhan dalam pendapatan, pertumbuhan
dalam laba, tingkat pengembalian investasi yang tinggi, dan perbaikan arus kas.
Kebijakan dividen salah satu variabel yang juga mempengaruhi nilai
perusahaan. Kebijakan dividen adalah cerminan dari nilai perusahaan, pernyataan
tersebut timbul karena kebijakan dividen merupakan kemampuan perusahaan
dalam membagikan dividennya. Besarnya dividen yang dibagikan dalam suatu
periode akan ditangkap para investor sebagai pengukuran kinerja perusahaan dan
penjamin kemakmuran para pemagang saham. Kebijakan dividen yang optimal
adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat
ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham
perusahaan, Fred J Weston dan Eugene F Brigham (2005:199). Deviden
merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan
laba ditahan (retained earning) sebagai cadangan bagi perusahaan. Besar kecilnya
deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham dapat dilihat dari deviden
payout ratio yang merupakan perbandingan antara DPS (dividend per share)
dengan EPS (earning per share).
5
Sugihen (2003) menemukan bukti bahwa struktur modal berpengaruh tidak
langsung dan negatif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh
Sriwardany (2006), Variabel
yang diteliti adalah pertumbuhan perusahaan,
perubahan harga saham dan kebijaksanaan struktur modal, hasil analisis yang
didapat adalah pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap
harga perubahan saham. Hasil penelitian Wijaya dan Wibawa (2010),
menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Menurut penelitian ini membagikan labanya kepada pemegang saham
dalam bentuk dividen dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Mas’ud (2008) variabel growth opportunity tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Demikian juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011) yang memperoleh hasil
dimana growth opportunity dan struktur modal tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian Nurhayati (2013) juga
menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Dalam penelitian ini obyek penelitian yang digunakan adalah perusahaan
manufaktur yang listing di bursa efek Indonesia. Industri manufaktur merupakan
industri yang mendominasi perusahan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek
Indonesia (BEI). Sekitar 152 perusahaan dalam industri manufaktur yang
dikelompokkan ke dalam 19 sub kategori industri. Oleh karena itu hasil penelitian
ini diharapkan mampu diterapkan ke semua sektor industri.
6
Didasari dari beberapa penelitian sebelumnya yang tidak kosisten, maka
penulis tertarik untuk melakukan pengujian kembali dengan judul “Pengaruh
Struktur Modal, Growth Opportunity, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun
2011-2014)”.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1) Apakah pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan ?
2) Apakah pengaruh Growth Opportunity terhadap Nilai Perusahaan ?
3) Apakah pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan ?
1.3
Tujuan Penelitian
Didasarkan permasalahan yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1) Untuk meguji pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan.
2) Untuk menguji pengaruh Growht Oppurtunity terhadap Nilai Perusahaan.
3) Untuk menguji pengaruh Kebijakan Dividen terhadap nilai Perusahaan.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis yang diharapkan dari penelitian ini bagi investor
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau pertimbangan,
khususnya bagi individual investor yang tertarik untuk berinvestasi agar
7
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham dan tepat dalam
melakukan investasi. Dan bagi peneliti selanjutnya dan pihak lainnya penelitian
ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan, bahan referensi, pertimbangan, rujukan
maupun perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya yang terkait
dengan topik yang sama atau berkaitan dengan pembahasan topik ini .
Sedangkan manfaat teoritis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
dapat memberi kontribusi khususnya bagi pengembangan ilmu ekonomi sebagai
sumber bacaan atau referensi yang dapat memberikan informasi baik secara
teoritis dan empiris pada pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut
tentang inti permasalahan yang sedang diteliti dan menambah sumber pustaka
yang sudah ada sebelumnya.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini dibatasi pada lingkup perusahaan sebagai berikut:
Penelitian mengambil sampel perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
dengan metode purposive sampling, dengan website www.idx.co.id. Data yang
diambil adalah data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan pada tahun
2011 sampai dengan 2014. Dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Stuktur Modal, Growth Oppurtunity, Kebijakan Deviden, dan Nilai
Perusahaan.
Download