BAB II - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Manajemen
Pada dasarnya istilah manajemen itu sendiri memiliki banyak arti, bahkan
sampai saat ini pun belum ada keseragaman mengenai pengertian manajemen.
Salah satunya manajemen berasal dari bahasa Italy (1951) yaitu maneggiare yang
artinya mengendalikan atau “to manage” yang berasal dari bahasa Inggris yang
artinya pun sama yaitu mengendalikan.
Dalam hal ini apabila ditelaah lebih dalam, maka akan ditemukan bahwa
istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses,
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen,
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu pengetahuan
(Science).
Dalam encyclopedia of the social dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan
di awasi. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orangorang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu
disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni Art)
atau pengetahuan (Science). Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai
hasil yang diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh
dari pengalaman, dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.(dikutip dari artikel berjudul “The Management
Leacture Resume”. (http://elqorni.wordpress.com).
Menurut
Wiludjeng
(2007:02)
dalam
buku
Pengantar
Bisnis,
menyatakan bahwa :
“Manajemen merupakan proses yang khas, yang terdiri atas
kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya .”
Dari pengertian mengenai manajemen diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian dalam menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien guna pencapaian suatu tujuan organisasi.
2.2
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses pertukaran barang dan jasa dari
produsen ke tangan konsumen sesuai dengan permintaan konsumen, dengan
memanfaatkan sistem pemasaran yang baik. Pemasaran pada umumnya
merupakan faktor penting pada siklus yang bermula dan berakhir berdasarkan
permintaan dan kebutuhan konsumen, sehingga dapat diketahui apa saja yang
menjadi kenginan dan kebutuhan konsumen .
Pengertian Pemasaran menurut Djaslim Saladin (2007:1) dijelaskan
sebagai berikut:
“Pemasaran adalah suatu system total dari kegiatan bisnis yang
dirancang
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan, dan mendistribusikanbarang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.”
Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Buchari Alma (2007:5)
mengenai pemasaran yaitu :
“Pemasaran adalah suatu proses dimana seseorang atau kelompok
dapat memenuhi kebutuhandan keinginan melalui penciptaan,
penawaran dan pertukaran barang dan jasa.”
Pengertian Pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong yang dialih
bahasakan oleh Alexander Sindoro (2007:7) yaitu :
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan penawaran produk serta nilai pada
pihak lain.”
Pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan
suatu gabungan dari berbagai kegiatan untuk mengetahui dan
memenuhi
kebutuhan konsumen, serta interaksi usaha seperti menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa.
2.3
Pengertian Manajemen Pemasaran
Untuk pencapaian dari suatu tujuan perusahaan sangat diperlukan
sejumlah upaya yang sesuai sengan tujuan pemasaran. Karena semakin
meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen, maka perusahaan dituntut
untuk terus mengatur kegiatan pemasaran perusahaan tersebut. Dalam hal ini yang
diperlukan perusahaan adalah suatu pengelolaan atau manajemen yang sering
disebut dengan Manajemen Pemasaran.
Menurut Philip Kotler dan Amtrong yang dialih bahaskan oleh
Alexander Sindoro (2007:16) yaitu :
“Analisis, perencanaan, implementasi, dan pengembangan produk
yang dirancang untuk merencanakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
sasaran demi mencapai tujuan organisasi.”
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, dalam bukunya
Manajemen Pemasaran (2007:6) menyatakan bahwa :
“Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu untuk memilih pasar
sasaran serta mendapatkan, mempertahankan dan menambah
jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.”
Menurut Djaslim Saladin (2007:3) pengertian manajemen sebagai
berikut :
“Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.”
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen
pemasaran dapat terjadi ketika perusahaan akan menciptakan suatu barang dan
jasa perlu diadakan perencanaan, penerapan, dan pengendalian semua kegiatan
pemasaran demi mempertahaankan pertukaran dengan pembeli potensial,
sehingga pada akhirnya tercapailah tujuan dari organisasi tersebut.
2.4
Konsep Pemasaran
Dalam menentukan bagaimana cara perusahaan agar mampu bersaing di
pasar dan menjadi unggul, tentunya ini membicarakan mengenai konsep dari
pemasaran itu sendiri. Artinya bahwa konsep pemasaran merupakan kunci dalam
melaksanakan suatu program pemasaran yang akan dijalankan. Dengan kata lain
bahwa konsep pemasaran merupakan otak dari perusahaan dalam merencanakan
kegiatan pemasaran sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara :
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buat apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang
dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan bukan produk anda
4. Andalah yang menentukan (United Airlines)
5. Lakukan menurut cara anda (Burger King)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk mneghargai uang
pelangga yang sarat dengan nilai, mutu, dan kepuasan (JC.Penney)
(dikutip dari artikel “Pengertian, Konsep, dan Definisi Pemasaran”
http://majidbsz.wordpress.com)
Dalam studi pemasaran menunjukan adanya perkembangan konsep Kotler
dalam bukunya Marketing Manajement (2007;12) mengemukakan lima konsep
bisnis yang berkembang dan berpengaruh dalam kegiatan pemasaran, yaitu :
1. Konsep Produksi (The Production Concept)
Konsep ini berorientasi pada produksi dimana para manajer perusahaan
memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi
yang tinggi dan distribusi yang luas.
2. Konsep Produk (The Product Concept)
Pada konsep produk, perusahaan berupaya memproduksi produk yang
berkualitas tinggi. Manajer organisasi yang berorientasi pada produk
memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang
unggul dan terus menyempurnakan.
3. Konsep Penjualan (The Selling Concept)
Pada konsep ini manajer pemasaran berorientasi pada produk dengan volume
penjualan yang tinggi. Tugas manajemen adalah meningkatkan volume
penjualan, karena manajemen pemasaran beranggapan bahwa perusahaan
perlu mengadakan kegiatan penjualan dan promosi yang gencar. Konsep ini
mengandung 3 dasar pokok, yaitu :
a. Perencanaan dan operasi berorientasi kepada produk dengan volume
penjualan yang tinggi.
b. Alat yang digunakan untuk meningkatkan penjualan adalah promosi yang
gencar.
c. Tujuan akhir adalah memenuhi dan mencapai tujuan perusahaan (laba)
dengan mengusahakan volume penjualan semaksimal mungkin.
4. Konsep Pemasaran (The Marketing Concept)
Konsep ini mengandung tiga dasar pokok, yaitu :
a. Perencanaan dan operasi berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan
konsumen.
b. Semua aktivitas pemasaran dilaksanakan dengan pemasaran terpadu
(Integrated Marketing)
c. Tujuan akhir adalah memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan (laba)
dan berusaha memberikan kepuasan semaksimal mungkin kepada
konsumen.
5. Konsep Pemasaran Sosial (The Sociental Marketing Concept)
Pada konsep ini manajer eksekutif tidak hanya berupaya memenuhi kepuasan
pelanggan atau konsumen dan tercapainya tujan perusahaan (laba) tetapi juga
dapat memberikan jaminan social bagi sumber daya manusia yang terlibat
dalam
perusahaan
itu,
seperti
mempertahankan
dan
meningkatkan
kesejahteraan karyawan, konsumen dan masyarakat.
Dari kelima hal ini maka dapat disimpulkan bahwa konsep produksi,
produk dan penjualan merupakan filsafat bisnis yang tidak berorientasi pada
konsumen dan permintaan. Sedangkan konsep pemasaran dan konsep pemasaran
social berorientasi kepada konsumen (Buyers Market).
2.5
Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran dapat diartikan sebagai kumpulan lembaga yang
menjalankan program pemasaran barang dan jasa, sistem pemasaran ini berupa
lembaga, orang, dan ide sebagai motor penggerak dari pemasaran.
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling
berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
2.5.1
Ada beberapa macam sistem pemasaran, yaitu :
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu
keterpaduan. Tujuan :
Mengendalikan perilaku saluran
Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan
yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi
distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin
secara sentral.
2.6
Bauran Pemasaran
Demi mendapatkan tanggapan positif dari konsumen, maka perusahaan
perlu memperhatikan faktor-faktor internal yaitu seperti produk, harga, distribusi,
dan promosi yang dilakukan. Faktor-faktor tersebut tentunya masih dapat
dikendalikan oleh perusahaan itu sendiri atau biasa disebut dengan controllable
marketing variables.
Pengertian bauran pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong
dalam
bukunya
yang
berjudul
Prinsip-prinsip
Pemasaran
(2008:62)
mengatakan:
“Kumpulan alat pemasara tekhnis yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon dari pasar sasaran”.
Sedangkan menurut Djasmin Saladin (2007:3) didefinisikan sebagai berikut :
“Bauran pemasaran adalah serangkaian dari variable pemasaran
yang dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai
tujuan dalam pasar sasaran”.
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Management Marketing 13th edition
(2009:19) mempopulerkan pembagian alat-alat pemasaran itu menjadi empat
kelompok luas yang disebut “the four Ps” atau 4P : product, price, place, and
promotion.
1. Product (Produk)
Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada pasar sasaran. Produk mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pelaksanaan bauran pemasaran, karena produk lain yang dijual
perusahaan kepasar. Produk yang dijual kepasar harus cocok dengan
pemasaran, produksi, dan sumber-sumber keuangan, tetapi yang paling pokok
harus ada permintaan pasar yang cukup bagi produk.
1. Price (Harga)
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran, karena
harga menentukan pendapatan dari suatu perusahaan. Disamping itu juga
harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang merupakan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur biaya saja.
Keputusan penentuan harga juga sangat signifikan di dalam penentuan nilai
atau manfaat yang diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan
penting dalam gambaran kualitas produk.
2. Place (Tempat/Saluran Distribusi)
Tempat merupakan perencanaan dan pelaksanaan program penyaluran
produk melalui saluran distribusi yang tepat, sehingga produk tersebut dapat
tersedia pada tempat yang tepat, waktu yang tepat dan jumlah yang diinginkan
konsumen. Saluran distrubusi merupakan faktor penting sehingga konsumen
dengan mudah mendapatkan dan mencapai apa yang diinginkan.
Tingkat saluran distribusi atau tipe saluran pemasaran, pada dasarnya ada
2 macam yaitu :
a. Saluran Langsung (Direct Distribution)/ Zero Level Chanel
Produsen menjual langsung produknya kepada konsumen
Ada 3 cara :
-
Penjual dari rumah ke rumah
-
Lewat pos
-
Lewat toko-toko perusahaan
b. Saluran Tidak Langsung
Penjual menjual barangnya dengan menggunakan perantara
3. Promotion (Promosi)
Pada dasarnya promosi merupakan suatu aktivitas yang mengkomunikasian
keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
Promosi dipakai perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Promosi
meliputi penjualan tatap muka (Personal Selling), Penjualan Masal (Mass
Selling), dan Promosi Penjualan (Sales Promotion).
2.7
Pengertian Promosi
Promosi merupakan bagian dari pemasaran yang merupakan aktivitas
untuk mempengaruhi pelanggan atau calon tertentu untuk membeli produk atau
agar pelanggan tetap menggunakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut. Promosi itu sendiri menjadi alat yang ampuh dalam pencapaian tujuan
perusahaan, karena dengan diadakannya promosi diharapkan akan meningkatnya
volume penjualan produk. Pada akhirnya produk akan semakin dikenal oleh
konsumen.
Sedangkan menurut Philip Kotler (2007:14) menjelaskan bahwa :
“Promosi
adalah
berbagai
kegiatan
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar
sasaran”
Dari pengertian promosi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa
promosi merupakan suatu proses penyampaian informasi mengenai produk atau
jasa untuk mempengaruhi dan membujuk konsumen yang dapat menciptakan
pertukaran dan akhirnya dapat memperbaiki pengambilan keputusan sehingga
proses pertukaran menjadi lebih efektif dan efisien.
2.7.1
Tujuan Promosi
Fandy Tjiptono dalam bukunya yang berjuduk Strategi Pemasaran
(2008:221) mengemukakan tujuan promosi, yaitu :
a. Menginformasikan ( informing ), dapat berupa :

Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru.

Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.

Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

Menjelaskan cara kerja suatu produk.
b. Membujuk pelanggan sasaran ( persuading ) untuk :

Membentuk pilihan merk

Mengalihkan pilihan calon konsumen ke merk tertentu

Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

Mengubah calon konsumen terhadap atribut produk

Mengingatkan ( reminding ), yaitu :

Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan
dibutuhkan
dalam waktu yang dekat
 Mengingatkan konsumen akan tempat-tempat yang mentediakan produkproduk perusahaan.
 Membuat Pembeli ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.
Berdasarkan pembagian tujuan promosi, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan promosi adalah sebagai pemberi informasi mengenai produk yang
ditawarkan juga sebagai penarik agar konsumen mau membeli barang atau
jasa yang ditawarkan dan juga sebagai alat untuk membujuk.
2.7.2
Bauran Promosi ( Promotional Mix )
Bauran promosi adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat(publisitas), penjualan tatap muka, dan pemasaran langsung
yang digunakanoleh perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara
persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Philip Kotler, 2006:116).
Lima Elemen bauran Promosi, yaitu :
1. Sales Promotion (promosi penjualan)
Promosi penjualan adalah adalah insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan produk dan jasa (Philip Kotler, 2006:117).
Promosi penjualan merupakan bentuk persuasi langsung. Melalui promosi
penjualan perusahaan diharapkan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi
pelanggan untuk mencoba produk naru, mendorong pelanggan untuk membeli
banyak.
2. Personal Selling (penjualan tatap muka)
Personal selling adalah presentasi pribadi oleg wiraniaga perusahaan
dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan pelanggan (Philip
Kotler, 2006:182).
Menurut Kotler (2007 : 224) personal selling mempunyai 3 manfaat
yaitu :
 Konfrontasi personal : personal selling mencakup hubungan yang hidup,
langsung dan interaktif antar dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat
melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera
melakukan penyesuaian.
 Mempererat : personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis
hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan.
 Tanggapan : personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengarkan pembicaraan. Pembeli terutama sekali harus menanggapi walau
tanggapan tersebut hanya berupa ucapan “ terima kasih “ secara sopan.
3. Advertising (Periklanan)
Periklanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian presentasi dan promosi
non pribadi mengenai ide, barang atau jasa yang diberikan imbalan oleh sponsor
tertentu.
Elemen-elemen dasar periklanan adalah cara untuk mempromosikan
barang atau jasa yang diproduksi dengan menggunakan media. Elemen dasar
tersebut yaitu :

Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar

Dalam periklanan terjadi proses identifikasi sponsor
 Dalam periklanan ada upaya untuk membujuk atau mempengaruhi
konsume.

Periklanan memerlukan media massa sebagai penyampaian pesan
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Management Marketing (2006:160)
tujuan iklan yaitu tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa
sasaran tertentu selama periode waktu tertentu, untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan.
4. Direct Marketing ( Pemasaran Langsung )
Menurut Kotler dan Gary Armstrong (2006:401) pengertian Direct
Marketing adalah:
“Principles of Marketing Direct marketing is the use of telephone, mail,
fax, e-mail, the internet, and other tools to communicate directly with
specific consumers”.
Artinya: pemasaran langsung adalah menggunakan telepon, surat, fax, email, internet, dan alat-alat lainnya untuk mengkomunikasikan secara
langsung dengan pelanggan secara lebih spesifik.
Pemasaran langsung bersifat :
 Non publik
: pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu
 Disesuaikan
: pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju
 Interaktif
: pesan yang diubah tergantung pada tanggapan orang
tersebut
 Terbaru
: suatu pesan dapat disiapkan sangat cepat untuk diberikan
kepada seseorang
5. Publik Relation (Humas dan Publisitas)
Menurut Philip Kotler (2006:168) publisitas adalah membangun
hubungan
masyarakat
dengan
berbagai
masyarakat
perusahaan
dengan
memperoleh publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan baik,
menangani atau menghadapi rumor citra dan kejadian yang menyenangkan.
Humas bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik
perusahaan, menumbuhkembangkan suatu citra perusahaan yang baik dengan
menggunakan berbagai sarana. Pameran merupakan salah satu bentuk media
humas.
2.8
Pengertian Promosi penjualan
Menurut Kotler (2006 : 204) promosi penjualan terdiri dari kumpulan
alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk
mendorong pembelian suatu produk / jasa tertentu secara lebih cepat atau besar
oleh konsumen atau pedagang.
Dari pengertian tersebut disimpulkan bahwa promosi penjualan adalah
kebijakan penjualan yang diterapkan untuk meningkatkan penjualan produk agar
target penjualan yang telah diterapkan oleh perusahaan pada masa yang
bersangkutan akan tercapai.
2.8.1
Fungsi dan Kegiatan Promosi Penjualan
Promosi penjualan pada dasarnya merupakan pemberian atau penggunaan
insentif untuk mendorong penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
baik berupa barang atau jasa. Promosi penjualan adalah kegiatan yang bersifat
jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang-ulang serta tidak rutin, yang
ditujukan untuk mendorong lebih kuat atau respon pasar yang ditargetkan sebagai
alat promosi lainya dengan menggunakan bentuk yang berbeda.
Fungsi utama promosi penjualan adalah menjembatani periklanan dan
penjualan perorangan untuk menambah dan mengkoordinasikan kegiatan dalam
kedua bidang ini.
2.8.2
Ruang Lingkup Kegiatan Promosi Penjualan
Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dan ditujukan kepada
konsumen di bagi dalam dua golongan kegiatan, yaitu :
1. Memberikan Informasi
Dalam
memberikan
menyediakan
informasi
kepada
(booklet),
memberikan
buklet
konsumen
perusahaan
demonstrasi
dan
memberikan jasa-jasa konsultasi.
2. Menstimulasi Konsumen
Maksud dari menstimulasi adalah dengan memberikan contoh
(sample) gratis, premi atau menyelenggarakan pameran.
2.8.3
Alat-alat Promosi Penjualan
Alat-alat utama untuk promosi penjualan :
1. Peka Sampel merupakan tawaran produk gratis atau percobaan gratis
pada konsumen
2. Kupon adalah semacam sertifikat yang memberi hak kepada
pemegangnya sehingga bisa menghemat pembelian produk
3. Tawaran uang kembali bahwa harga yang diberikan akan dikurangi
setelah transaksi pembelian dilaksanakan
4. Kemasan harga khusus adalah potongan harga lebih rendah dari harga
biasa yang diterapkan
5. Premi adalah barang dagangan yang ditawarkan dengan harga sangat
rendah atau bahkan grati sebagai suatu insentif bila orang membeli
produk tertentu
6. Hadiah adalah tawaran berupa kesempatan memperoleh uang tunai,
berwisata kesuatu tempat atau memperoleh barang tertentu
7. Uji coba gratis adalah mengundang calon pembeli untuk mencoba
produk secara gratis.
Download