analisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, dan ukuran

advertisement
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SEKTOR
ANEKA INDUSTRI YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA
ABSTRACT
Uswatun Hasanah 1, Rika Desiyanti2, Nailal Husna²
¹Student Department of Management, Faculty of Economic, Bung Hatta University
²Lecture Department of Management, Faculty of Economic, Bung Hatta University
E-mail: [email protected] [email protected] and
[email protected]
This study aims to determine the effect of profitability, liquidity, leverage, and the
firm size to price earnings ratio in various industry sectors listed on the Indonesia Stock
Exchange. The independent variables were used in this study is the profitability (ROA),
liquidity (CR), leverage (DAR), firm size (total assets) while the dependent variable is the
price earnings ratio. The sample used in this study as many as 34 companies using census
techniques. The data used in this research is secondary data. Analysis of the data used in this
research is multiple linear regression analysis.
Results obtained from this research that profitability does not affect the price earnings
ratio, liquidity does not affect the price earnings ratio, leverage negatively affects the price
earnings ratio, and the size of the company's positive influence to price earning ratio.
Keywords: ROA, CR, DAR, SIZE, dan price earning ratio.
1. PENDAHULUAN
Penilaian
saham
yang
akurat
bisa
Latar Belakang
meminimalkan risiko sekaligus membantu
Pasar modal Indonesia adalah
investor mendapatkan keuntungan yang
Bursa Efek Indonesia yang merupakan
wajar, mengingat investasi di pasar modal
gabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa
merupakan jenis investasi yang cukup
Efek Surabaya. Bursa Efek Indonesia
berisiko
menyediakan berbagai alternatif investasi
keuntungan yang relatif besar.
bagi para investor yaitu perdagangan
instrumen
keuangan
meskipun
menjanjikan
Salah satu analisis yang dapat
saham,
digunakan untuk menilai harga saham
reksadana, right issue, warrant dan efek
adalah price earning ratio (PER). PER
derivatif.
menunjukkan
Saham
obligasi,
tinggi
merupakan
seberapa
besar
investor
instrumen
menilai harga saham terhadap kelipatan
investasi untuk mendapatkan return yang
earning. Menurut Fahmi (2013) semakin
optimal melalui dividen dan capital gain.
tinggi
1
price
earning
ratio
maka
pertumbuhan laba yang diharapkan juga
pemetaan penelitian terdahulu diperoleh
akan mengalami kenaikan. Sebaliknya,
gap penelitian dari hasil penelitian terdapat
semakin rendah price earning ratio maka
tidak konsistennya hasil penelitian.
pertumbuhan laba yang diharapkan juga
Berdasarkan
latar
belakang
akan menurun. Hal tersebut berdampak
permasalahan dan penelitian terdahulu
pada kurangnya minat investor untuk
yang telah ada dimana terdapat perbedaan
berinvestasi pada saham tersebut. Salah
hasil penelitian yang dilakukan maka
satu aspek yang menjadi dasar penilaian
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
saham bagi investor adalah kemampuan
ulang dengan judul “Analisis Pengaruh
perusahaan dalam menghasilkan laba.
Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Dan
Salah satu sektor yang diminati
Ukuran Perusahaan Terhadap Price
para investor untuk berinvestasi adalah
Earning Ratio Pada Sektor Aneka
sektor aneka industri. Berdasarkan data
Industri Yang Listing Di Bursa Efek
yang diperoleh pada sektor manufaktur,
Indonesia”.
sektor aneka industrilah yang memiliki
rata-rata
price
mengalami
earning
ratio
penurunan
yang
2. LANDASAN TEORI
dibandingkan
2.1. Price Earning Ratio
dengan sektor yang lain sedangkan produk
Menurut Brigham dan Houston
yang dihasilkan aneka industri merupakan
(2013), Price Earning Ratio menunjukkan
barang-barang yang digunakan konsumen
jumlah yang rela dibayarkan oleh investor
dalam kehidupan sehari-hari yang akan
untuk setiap laba yang dilaporkan. Price
meningkatkan permintaan terhadap barang
earning ratio yang tinggi menunjukkan
tersebut dan akan meningkatkan penjualan
harapan para investor pada pertumbuhan
dan laba sehingga ini dianggap investor
perusahaan. Perusahaan dengan peluang
sebagai sinyal yang baik dalam melakukan
pertumbuhan
investasi. signaling theory menjelaskan
menciptakan laba masa depan yang lebih
bahwa
besar. Dengan demikian, harga saham juga
informasi
perusahaan
sinyal
yang
dianggap
prospek
dikeluarkan
investor
perusahaan
di
yang
lebih
kuat
akan
sebagai
akan meningkat. Tinggi rendahnya harga
masa
saham lebih banyak dipengaruhi oleh
mendatang. Didalam penelitian ini rasio
pertimbangan
keuangan
mengenai kondisi internal dan eksternal
profitabilitas,
yang
digunakan
likuiditas
adalah
leverage serta
perusahaan
ukuran perusahaan yang dilihat dari total
tersebut.
aset perusahaan. Hal ini dikarenakan pada
2
pembeli
yang
dan
menerbitkan
penjual
saham
melunasi hutang jangka pendek semakin
2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
tinggi pula. Menurut Kasmir (2008),
Price Earning Ratio
ketidakmampuan perusahaan membayar
1. Profitabilitas
Profitabilitas
merupakan
rasio
kewajibannya
yang mengukur kemampuan perusahaan
berbagai
memiliki dana sama sekali
dan
2. Mungkin perusahaan memiliki dana
Mencapai
namun, saat jatuh tempo perusahaan
profitabilitas tinggi adalah tujuan utama
tidak memiliki dana yang cukup secara
dari
untuk
tunai sehingga harus menunggu untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu.
mencairkan aktiva lainnya seperti
Perusahaan yang menghasilkan laba yang
menagih piutang, menjual surat-surat
besar akan mempengaruhi minat para calon
berharga, atau menjual aktiva lainnya.
keputusan
kebijakan
jangka
1. Dikarenakan perusahaan sedang tidak
(2005), profitabilitas merupakan hasil akhir
dari
utang
pendek disebabkan oleh beberapa faktor:
dalam menghasilkan laba. Menurut Sawir
bersih
terutama
manajemen.
semua
perusahaan
investor dalam menanamkan modalnya.
Rasio
Oleh karena itu, rasio ini menggambarkan
likuiditas
terdiri
dari
:
current ratio dan quick ratio.
hasil akhir dari kebijakan dan keputusankeputusan
operasional
perusahaan.
3. Leverage
Semakin positif nilai peningkatan laba
Leverage merupakan Rasio yang
yang dicapai sebuah perusahaan akan
menunjukkan kemampuan perusahaan
memberikan jaminan bagi investor bahwa
untuk
dana yang mereka tanamkan akan kembali
panjangnya. Menurut Sawir (2005) ada
dan memberikan keuntungan. Menurut
beberapa faktor yang mempengaruhi
Brigham dan Houston (2013), Rasio
keputusan sehubungan dengan struktur
profitabilitas ini terdiri atas : ROA, profit
modal:
margin on sales, basic earning power, dan
1. Risiko bisnis perusahaan, atau tingkat
ROE.
memenuhi
kewajiban
jangka
risiko yang terkandung pada aktiva
perusahaan
ia
tidak
menggunakan hutang. Makin besar
2. Likuiditas
Menurut
likuiditas
apabila
Harmono
merupakan
(2009),
risiko perusahaan, makin rendah risiko
kemampuan
hutangnya yang optimal.
perusahaan dalam melunasi hutang jangka
2. Posisi pajak perusahaan. Alasan utama
pendek. Tingkat likuiditas yang tinggi
untuk mengguakan hutang adalah
menunjukan
karena biaya bunga dapat dikurangkan
kemampuan
perusahaan
3
dalam penghitungan pajak, sehingga
perusahaan. Salah satu indikator penting
menurunkan
yang dapat digunakan untuk mengukur
biaya
sesungguhnya.
sebagian
hutang
Akan
besar
tetapi
dari
yang
jika
perusahaan adalah total assets.
pendapatan
HIPOTESIS
perusahaan telah terhindar dari pajak
H1
karena penyusutan yang dipercepat
positif terhadap price earning ratio.
atau kompensasi kerugian, maka tarif
H2
pajaknya akan rendah (apabila pajak
positif terhadap price earning ratio.
bersifat progresif) dan keuntungan
H3
akibat penggunaan hutang juga akan
negatif terhadap price earning ratio.
mengecil.
H4
3. Fleksibilitas
keuangan,
atau
:Profitabilitas (ROA) berpengaruh
: Likuiditas (CR) berpengaruh
: Leverage (DAR) berpengaruh
: ukuran perusahaan (total aset)
berpengaruh
kemampuan menambah modal dengan
positif
terhadap
price
earning ratio.
persyaratan yang masuk akal dalam
keadaan yang kurang menguntungkan.
Apabila
perusahaan
3. METODE PENELITIAN
menghadapi
Populasi yang digunakan dalam
kesulitan operasi, para penyedia dana
penelitian ini adalah perusahaan sektor
lebih suka menanamkan uangnya pada
aneka industri yang tercatat di Bursa Efek
perusahaan dengan posisi neraca yang
Indonesia yaitu sebanyak 39 perusahaan.
bagus.
(Sumber dari www.idx.co.id)
Rasio leverage ini terdiri dari
Menurut Sugiyono (2014), sampel
DER dan DAR
merupakan
4.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan
Teknik
bagian
pengambilan
salah satu faktor yang dipertimbangkan
digunakan
investor
menggunakan
dalam
melakukan
Perusahaan
besar
mencapai
kedewasaan
perusahaan
tersebut
investasi.
dalam
sensus
jumlah
sampel
yang
penelitian
yaitu
dan
ini
dengan
sudah
menyelidiki elemen dari setiap populasi
sehingga
sehingga diperoleh sampel sebanyak 34
mencerminkan
perusahaan sektor aneka industri yang
kestabilan yang lebih besar dan memiliki
terdaftar di BEI pada tahun 2011 sampai
kemampuan
dalam
dengan tahun 2014. Sedangkan data yang
dibandingkan
digunakan dalam penelitian ini yaitu data
yang
menghasilkan
perusahaan
dianggap
dari
lebih
laba
kecil.
Ukuran
besar
perusahaan
panel,
menunjukkan kekayaan yang dimiliki oleh
dimana
data
panel
tersebut
merupakan gabungan dari data time series
4
dan
data
cross
section.
Metode
diperkirakan menjadi uang tunai dalam
pengumpulan data dalam penelitian ini
periode yang sama dengan jatuh tempo
dilakukan dengan cara dokumentasi dari
hutang.
www.idx.co.id.
CR =
4. VARIABEL PENELITIAN
3. Leverage (DAR)
a. VARIABEL DEPENDEN (Y)
Variabel
dependen
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Kasmir (2008), DAR merupakan
yang
rasio yang menunjukkan seberapa besar
digunakan dalam penelitian ini adalah
aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
price earning ratio. Fahmi (2013) PER
seberapa
adalah perbandingan antara market price
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
besar
pershare (harga pasar per lembar saham)
DAR =
dengan earning pershare (laba per lembar
saham).
utang
perusahaan
Total Hutang
Total Aktiva
4. Ukuran Pesusahaan
MPS
PER =
EPS
Sartono
perusahaan
menunjukan
b. VARIABEL INDEPENDEN (X)
(2010),
merupakan
besar
ukuran
skala
kecilnya
yang
sebuah
perusahaan.
1. Profitabilitas ( ROA)
SIZE = LN TOTAL ASSETS
Menurut Muhardi (2013), ROA
mencerminkan seberapa besar return yang
dihasilkan atas setiap rupiah uang yang
5.
HASIL DAN PEMBAHASAN
ditanamkan dalam bentuk aset.
a. Uji Asumsi Klasik
Laba Bersih Setelah Pajak
ROA =
Total Asset
1. Hasil Pengujian Normalitas
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas (Sudah Normal)
2. Likuiditas (CR)
Variabel
PER
Probability
0,26
Alpha
0.05
Keterangan
Normal
ROA
0,10
0.05
Normal
digunakan untuk mengetahui kesanggupan
CR
0,07
0.05
Normal
perusahaan memenuhi kewajiban jangka
DAR
0,19
0.05
Normal
SIZE
0,13
0.05
Normal
Menurut Sawir (2005), Current
ratio merupakan ukuran yang paling umum
pendek karena rasio ini menunjukkan
Sumber: Data Olahan, 2016
seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka
pendek
dipenuhi
oleh
aktiva
yang
5
Dari tabel 1 diatas dilihat bahwa
(0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
setelah dilakukan uji normalitas semua
seluruh variabel independen yang ada
variabel
didalam model regresi terbebas dari gejala
telah
berdistribusi
normal
sehingga variabel-variabel tersebut dapat
digunakan
untuk
pengujian
heteroskedastisitas.
tahap
4. Hasil Pengujian Autokorelasi
selanjutnya.
Tabel 4
Hasil Uji Autokorelasi
2. Hasil Pengujian Multikolinearitas
Tabel 2
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Durbin Watson (DW)
Sumber : Data Olahan, 2016
Variabel
Koefisien
Korelasi
Cut-Off
ROA- CR
0,40
0,80
ROA-DAR
-0,36
0,80
ROA-SIZE
0,03
0,80
CR-DAR
-0,61
0,80
CR-SIZE
0,06
0,80
DAR-SIZE
0,01
0,80
Keterangan
Berdasarkan tabel diatas dapat
Bebas
multikolinearitas
Bebas
multikolinearitas
Bebas
multikolinearitas
Bebas
multikolinearitas
Bebas
multikolinearitas
Bebas
multikolinearitas
dilihat bahwa hasil pengujian autokorelasi
diperoleh nilai Durbin Watson 1,967. Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai
D-W berada pada 1,54 < 1,967 <2,46.
Menurut
Sumber : Data Olahan, 2016
Winarno
(2009),
variabel
penelitian akan terbebas dari autokorelasi
Berdasarkan tabel diatas dapat
apabila berada pada kuadran 1,54 sampai
dilihat bahwa semua variabel independen
2,46. sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang ada didalam penelitian ini memiliki
seluruh variabel penelitian yang akan
koefisien korelasi dibawah 0.80, sehingga
dibentuk kedalam model regresi berganda
dapat disimpulkan bahwa tidak tejadi
terbebas dari gejala autokorelasi.
gejala multikolinearitas terhadap semua
b.Hipotesis
variabel independen penelitian.
Setelah
3. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Probability
Alpha
Keterangan
0,34
0.05
Bebas
Heteroskedastisitas
seluruh variabel telah
berdistribusi normal dan telah terbebas dari
Tabel 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Obs*Rsquare
0,89
DW
1,967
seluruh gejala yang ada pada asumsi klasik
maka tahap pengujian hipotesis telah dapat
dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk
Sumber: Data Olahan, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat
memaparkan
secara
empiris
profitabilitas,
likuiditas,
pengaruh
leverage
dan
dilihat bahwa nilai probability observasi r-
ukuran perusahaan terhadap price earning
square yang dihasilkan adalah sebesar
ratio sektor aneka industri yang listing di
0.89, hal ini menunjukkan bahwa nilai
Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan pada
probability yang dihasilkan > dari alpha
6
pengujian
hipotesis
yang
dilakukan
d. Nilai koefisien korelasi SIZE 3.591
menunjukan apabila SIZE meningkat
1 persen maka price earning ratio
akan meningkat sebesar 3.591
persen.
6. PEMBAHASAN PENELITIAN
diperoleh hasil seperti terlihat dibawah ini:
Tabel 5
Hasil Uji Hipotesis
Variabel
Koefisien
Korelasi
C
-21,116
Probability
Alpha
earning ratio
Tidak
signifikan
Tidak
Signifikan
ROA
0,105
0,6171
0,05
CR
-0,036
0,1435
0,05
DAR
-25,717
0,0002
0,05
Signifikan
SIZE
3,591
0,0004
0,05
Signifikan
F-Prob
0,000014
R-Square
0,189671
Pengaruh profitabilitas Terhadap price
Kesimpulan
Berdasarkan
regresi
dilakukan
berganda
hasil
pengujian
yang
yang
telah
diperoleh
menunjukkan bahwa nilai probability yaitu
0.7161 > alpha 0.05, maka keputusannya
Sumber: Data Olahan, 2016
Pada tabel diatas
adalah Ho diterima sehingga Ha ditolak.
terlihat bahwa
Artinya profitabilitas tidak berpengaruh
masing-masing variabel penelitian telah
terhadap price earning ratio. Hasil yang
memiliki koefisien regresi. Dari hasil
diperoleh dari pengujian ini tidak konsisten
olahan yang ditampilkan pada tabel diatas,
dibentuk persamaan
linear
pada
dengan uraian teori maupun hipotesis yang
regresi berganda
diajukan Penyimpangan ini terjadi karena
seperti yang terlihat dibawah ini:
investor tidak lagi menggunakan ROA
Y = -21.116 + 0.105 x1 –0.036x2 –25.717x3+
3.591 x4
sebagai alat ukur
untuk melihat tingkat
keuntungan melainkan para investor lebih
Persamaan diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Nilai koefisien korelasi ROA 0.105
menunjukan apabila nilai ROA
meningkat sebesar 1 persen maka
price earning ratio akan meningkat
sebesar 0.105 persen.
b. Nilai koefisien korelasi CR -0.036
menunjukan apabila nilai CR
meningkat sebesar 1 persen maka
price earning ratio akan mengalami
penurunan sebesar 0.036 persen.
c. Nilai koefisin korelasi DAR -25.717
menunjukan apabila nilai DAR
meningkat sebesar 1 persen maka
price earning ratio akan mengalami
penurunan sebesar 25.717 persen.
memperhitungkan rasio profitabilitas lain
seperti ROE. Hal ini karena ROA adalah
rasio digunakan untuk melihat seberapa
besar
tingkat
keuntungan
secara keseluruhan.
perusahaan
Sedangkan ROE
merupakan rasio yang digunakan untuk
melihat seberapa besar laba bersih yang
akan mereka terima nantinya sehingga hal
ini
membuat
investor
lebih
memperhitungkan ROE dari pada ROA.
Situasi
inilah
yang
menyebabkan
profitabilitas yang di ukur dengan ROA
7
tidak mempunyai pengaruh terhadap price
Pengaruh
earning ratio pada sektor aneka industri.
Earning Ratio
Leverage
Berdasarkan
Terhadap
pada
Price
pengujian
hipotesis yang telah dilakukan diperoleh
Pengaruh Likuiditas Terhadap Price
nilai koefisien regresi untuk variabel
Earning Ratio
Leverage yang diukur dengan Debt to
Berdasarkan
pengujian
Assets Ratio sebesar -25.717 dengan nilai
hipotesis yang telah dilakukan diperoleh
probability sebesar 0.0002. Hasil yang
nilai koefisien regresi untuk variabel
diperoleh
likuiditas yang diukur dengan current ratio
probability yaitu 0.0002
sebesar -0.0036 dengan nilai probability
maka keputusannya adalah Ho ditolak dan
sebesar 0.1435. Hasil yang diperoleh
Ha diterima
menunjukkan bahwa nilai probability yaitu
Debt to Assets Ratio berpengaruh negatif
0.1435 > alpha 0.05, maka keputusannya
terhadap price earning ratio. Hasil yang
adalah Ho diterima dan Ha ditolak yang
diperoleh didalam pengujian ini konsisten
artinya
berpengaruh
dengan teori dan hipotesis yang diajukan.
terhadap price earning ratio. Hasil yang
Didalam penelitian ini dapat dilihat bahwa
diperoleh dari penelitian ini bertolak
perusahaan aneka industri memiliki tingkat
belakang (tidak konsisten) dengan teori
leverage yang tinggi, hal ini membuat
maupun
diajukan.
investor tidak berminat berinvestasi pada
Berdasarkan pada penelitian ini dapat
perusahaan yang memiliki tingkat leverage
dilihat bahwa aneka industri memiliki nilai
yang tinggi
rata-rata CR yang cukup tinggi yaitu
memiliki hutang yang tinggi merupakan
sebesar 154,02 sehingga investor tidak
risiko
terlalu mengkhawatirkan posisi likuiditas
mengakibatkan harga saham turun yang
perusahaa. Selain itu CR yang tinggi
akan mengakibatkan menurunnya price
menunjukan
earning ratio.
likuiditas
hipotesis
adanya
pada
tidak
yang
uang
kas
yang
menunjukkan
bagi
bahwa
nilai
< alpha 0.05,
yang artinya secara parsial
karena
investor.
perusahaan
Sehingga
yang
akan
berlebihan dibandingkan tingkat kebutuhan
atau adanya unsur aktiva yang rendah
Pengaruh ukuran perusahaan Terhadap
seperti persediaan. Situasi inilah yang
Price earning Ratio
menyebabkan likuiditas tidak berpengaruh
Berdasarkan
terhadap price earning ratio.
pada
pengujian
hipotesis yang telah dilakukan diperoleh
nilai koefisien regresi untuk variabel
sebesar 3.591 dengan nilai probability
8
sebesar 0.0004.
menunjukkan
Hasil yang diperoleh
bahwa
nilai
berpengaruh positif terhadap price earning
probability
ratio pada sektor aneka industri yang
0.0004 < alpha 0.05, maka keputusannya
listing di Bursa Efek Indonesia
adalah Ho ditolak dan Ha diterima yang
artinya
ukuran perusahaan yang diukur
SARAN
dengan total aset berpengaruh positif
Berdasarkan hasil pengujian dan
terhadap price earning ratio. Arah positif
analisis data maka penulis mengajukan
yang dimaksud adalah apabila ukuran
beberapa saran yang dapat memberikan
perusahaan meningkat maka price earning
manfaat positif bagi peneliti selanjutnya,
ratio juga akan meningkat.
yaitu:
Hasil yang
diperoleh dalam pengujian ini konsisten
1. Disarankan
dengan teori maupun hipotesis. Hal ini
selanjutnya
karena ukuran perusahaan
menunjukkan
memperpanjang periode pengamatan
semakin besar tingkat penjualan dan laba
minimal 5 tahun penelitian sehingga
perusahaan. Selain itu, tingginya aset
nantinya hasil yang diperoleh lebih
perusahaan
akurat.
akan
memungkinkan
manajemen meningkatkan skala produksi
sehingga
mekanisme
permintaan
untuk
sebaiknya
2. Disarankan
dan
selanjutnya
penelitian
untuk
peneliti
penelitian
menggunakan
rasio
penawaran terhadap saha meningkat yang
keuangan selain ROA, CR, DAR dan
kemudian
Size
akan
meningkatkan
price
earning ratio.
3. Disarankan
selanjutnya
dalam
untuk
penelitian
menambahkan
variabel independen lainnya yang
KESIMPULAN
Berdasarakan
hasil
belum dimasukkan dalm penelitian ini
penelitian hipotesis yang telah diakukan
seperti variabel makro ekonomi yaitu:
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
inflasi, nilai kurs, tingkat suku bunga
profitabilitas
dan lainnya. Hal ini penting untuk
dan
pada
likuiditas
tidak
berpengaruh terhadap price earning ratio
dilakukan
agar mendapatkan hasil
pada sektor aneka industri yang listing di
yang lebih baik.
Bursa Efek Indonesia sedangkan leverage
mempunyai pengaruh negatif terhadap
DAFTAR PUSTAKA
price earning ratio pada sektor aneka
Brigham dan Houston. 2013. Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan. Buku 1.
Edisi 11. Salemba Empat: Jakarta
industri yang listing di Bursa Efek
Indonesia
dan
ukuran
perusahaan
9
Fahmi,
Irham. 2013.Analisis Laporan
Keuangan. Alfabeta: Bandung
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan:
berbasis
balanced
scorecard
pendekatan teori, kasus, dan riset
bisnis. Bumi Aksara: Jakarta
Kasmir.
2008.
Analisis
Laporan
Keuangan. Rajawali Pers: Jakarta
Muhardi, Werner R. 2013. Analisis
Laporan Keuangan: Proyeksi dan
Valuasi Saham. Salemba Empat:
Jakarta.
Sartono,
Agus.
2010.
Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi
Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja
Keuangan
Dan
Perencanaan
Keuangan
Perusahaan.
PT
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,
Alfabeta: Bandung
Winarno, Wing wahyu. 2009. Analisis
Ekomometrika dan Statistik dengan
Eviews. Edisi kedua. Yokyakarta:
STIM YKPN.
www.Idx.co.id
10
Download