ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRACT Uswatun Hasanah 1, Rika Desiyanti2, Nailal Husna² ¹Student Department of Management, Faculty of Economic, Bung Hatta University ²Lecture Department of Management, Faculty of Economic, Bung Hatta University E-mail: [email protected] [email protected] and [email protected] This study aims to determine the effect of profitability, liquidity, leverage, and the firm size to price earnings ratio in various industry sectors listed on the Indonesia Stock Exchange. The independent variables were used in this study is the profitability (ROA), liquidity (CR), leverage (DAR), firm size (total assets) while the dependent variable is the price earnings ratio. The sample used in this study as many as 34 companies using census techniques. The data used in this research is secondary data. Analysis of the data used in this research is multiple linear regression analysis. Results obtained from this research that profitability does not affect the price earnings ratio, liquidity does not affect the price earnings ratio, leverage negatively affects the price earnings ratio, and the size of the company's positive influence to price earning ratio. Keywords: ROA, CR, DAR, SIZE, dan price earning ratio. 1. PENDAHULUAN Penilaian saham yang akurat bisa Latar Belakang meminimalkan risiko sekaligus membantu Pasar modal Indonesia adalah investor mendapatkan keuntungan yang Bursa Efek Indonesia yang merupakan wajar, mengingat investasi di pasar modal gabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa merupakan jenis investasi yang cukup Efek Surabaya. Bursa Efek Indonesia berisiko menyediakan berbagai alternatif investasi keuntungan yang relatif besar. bagi para investor yaitu perdagangan instrumen keuangan meskipun menjanjikan Salah satu analisis yang dapat saham, digunakan untuk menilai harga saham reksadana, right issue, warrant dan efek adalah price earning ratio (PER). PER derivatif. menunjukkan Saham obligasi, tinggi merupakan seberapa besar investor instrumen menilai harga saham terhadap kelipatan investasi untuk mendapatkan return yang earning. Menurut Fahmi (2013) semakin optimal melalui dividen dan capital gain. tinggi 1 price earning ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga pemetaan penelitian terdahulu diperoleh akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, gap penelitian dari hasil penelitian terdapat semakin rendah price earning ratio maka tidak konsistennya hasil penelitian. pertumbuhan laba yang diharapkan juga Berdasarkan latar belakang akan menurun. Hal tersebut berdampak permasalahan dan penelitian terdahulu pada kurangnya minat investor untuk yang telah ada dimana terdapat perbedaan berinvestasi pada saham tersebut. Salah hasil penelitian yang dilakukan maka satu aspek yang menjadi dasar penilaian penulis tertarik untuk melakukan penelitian saham bagi investor adalah kemampuan ulang dengan judul “Analisis Pengaruh perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Dan Salah satu sektor yang diminati Ukuran Perusahaan Terhadap Price para investor untuk berinvestasi adalah Earning Ratio Pada Sektor Aneka sektor aneka industri. Berdasarkan data Industri Yang Listing Di Bursa Efek yang diperoleh pada sektor manufaktur, Indonesia”. sektor aneka industrilah yang memiliki rata-rata price mengalami earning ratio penurunan yang 2. LANDASAN TEORI dibandingkan 2.1. Price Earning Ratio dengan sektor yang lain sedangkan produk Menurut Brigham dan Houston yang dihasilkan aneka industri merupakan (2013), Price Earning Ratio menunjukkan barang-barang yang digunakan konsumen jumlah yang rela dibayarkan oleh investor dalam kehidupan sehari-hari yang akan untuk setiap laba yang dilaporkan. Price meningkatkan permintaan terhadap barang earning ratio yang tinggi menunjukkan tersebut dan akan meningkatkan penjualan harapan para investor pada pertumbuhan dan laba sehingga ini dianggap investor perusahaan. Perusahaan dengan peluang sebagai sinyal yang baik dalam melakukan pertumbuhan investasi. signaling theory menjelaskan menciptakan laba masa depan yang lebih bahwa besar. Dengan demikian, harga saham juga informasi perusahaan sinyal yang dianggap prospek dikeluarkan investor perusahaan di yang lebih kuat akan sebagai akan meningkat. Tinggi rendahnya harga masa saham lebih banyak dipengaruhi oleh mendatang. Didalam penelitian ini rasio pertimbangan keuangan mengenai kondisi internal dan eksternal profitabilitas, yang digunakan likuiditas adalah leverage serta perusahaan ukuran perusahaan yang dilihat dari total tersebut. aset perusahaan. Hal ini dikarenakan pada 2 pembeli yang dan menerbitkan penjual saham melunasi hutang jangka pendek semakin 2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi tinggi pula. Menurut Kasmir (2008), Price Earning Ratio ketidakmampuan perusahaan membayar 1. Profitabilitas Profitabilitas merupakan rasio kewajibannya yang mengukur kemampuan perusahaan berbagai memiliki dana sama sekali dan 2. Mungkin perusahaan memiliki dana Mencapai namun, saat jatuh tempo perusahaan profitabilitas tinggi adalah tujuan utama tidak memiliki dana yang cukup secara dari untuk tunai sehingga harus menunggu untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. mencairkan aktiva lainnya seperti Perusahaan yang menghasilkan laba yang menagih piutang, menjual surat-surat besar akan mempengaruhi minat para calon berharga, atau menjual aktiva lainnya. keputusan kebijakan jangka 1. Dikarenakan perusahaan sedang tidak (2005), profitabilitas merupakan hasil akhir dari utang pendek disebabkan oleh beberapa faktor: dalam menghasilkan laba. Menurut Sawir bersih terutama manajemen. semua perusahaan investor dalam menanamkan modalnya. Rasio Oleh karena itu, rasio ini menggambarkan likuiditas terdiri dari : current ratio dan quick ratio. hasil akhir dari kebijakan dan keputusankeputusan operasional perusahaan. 3. Leverage Semakin positif nilai peningkatan laba Leverage merupakan Rasio yang yang dicapai sebuah perusahaan akan menunjukkan kemampuan perusahaan memberikan jaminan bagi investor bahwa untuk dana yang mereka tanamkan akan kembali panjangnya. Menurut Sawir (2005) ada dan memberikan keuntungan. Menurut beberapa faktor yang mempengaruhi Brigham dan Houston (2013), Rasio keputusan sehubungan dengan struktur profitabilitas ini terdiri atas : ROA, profit modal: margin on sales, basic earning power, dan 1. Risiko bisnis perusahaan, atau tingkat ROE. memenuhi kewajiban jangka risiko yang terkandung pada aktiva perusahaan ia tidak menggunakan hutang. Makin besar 2. Likuiditas Menurut likuiditas apabila Harmono merupakan (2009), risiko perusahaan, makin rendah risiko kemampuan hutangnya yang optimal. perusahaan dalam melunasi hutang jangka 2. Posisi pajak perusahaan. Alasan utama pendek. Tingkat likuiditas yang tinggi untuk mengguakan hutang adalah menunjukan karena biaya bunga dapat dikurangkan kemampuan perusahaan 3 dalam penghitungan pajak, sehingga perusahaan. Salah satu indikator penting menurunkan yang dapat digunakan untuk mengukur biaya sesungguhnya. sebagian hutang Akan besar tetapi dari yang jika perusahaan adalah total assets. pendapatan HIPOTESIS perusahaan telah terhindar dari pajak H1 karena penyusutan yang dipercepat positif terhadap price earning ratio. atau kompensasi kerugian, maka tarif H2 pajaknya akan rendah (apabila pajak positif terhadap price earning ratio. bersifat progresif) dan keuntungan H3 akibat penggunaan hutang juga akan negatif terhadap price earning ratio. mengecil. H4 3. Fleksibilitas keuangan, atau :Profitabilitas (ROA) berpengaruh : Likuiditas (CR) berpengaruh : Leverage (DAR) berpengaruh : ukuran perusahaan (total aset) berpengaruh kemampuan menambah modal dengan positif terhadap price earning ratio. persyaratan yang masuk akal dalam keadaan yang kurang menguntungkan. Apabila perusahaan 3. METODE PENELITIAN menghadapi Populasi yang digunakan dalam kesulitan operasi, para penyedia dana penelitian ini adalah perusahaan sektor lebih suka menanamkan uangnya pada aneka industri yang tercatat di Bursa Efek perusahaan dengan posisi neraca yang Indonesia yaitu sebanyak 39 perusahaan. bagus. (Sumber dari www.idx.co.id) Rasio leverage ini terdiri dari Menurut Sugiyono (2014), sampel DER dan DAR merupakan 4. karakteristik yang dimiliki oleh populasi Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan Teknik bagian pengambilan salah satu faktor yang dipertimbangkan digunakan investor menggunakan dalam melakukan Perusahaan besar mencapai kedewasaan perusahaan tersebut investasi. dalam sensus jumlah sampel yang penelitian yaitu dan ini dengan sudah menyelidiki elemen dari setiap populasi sehingga sehingga diperoleh sampel sebanyak 34 mencerminkan perusahaan sektor aneka industri yang kestabilan yang lebih besar dan memiliki terdaftar di BEI pada tahun 2011 sampai kemampuan dalam dengan tahun 2014. Sedangkan data yang dibandingkan digunakan dalam penelitian ini yaitu data yang menghasilkan perusahaan dianggap dari lebih laba kecil. Ukuran besar perusahaan panel, menunjukkan kekayaan yang dimiliki oleh dimana data panel tersebut merupakan gabungan dari data time series 4 dan data cross section. Metode diperkirakan menjadi uang tunai dalam pengumpulan data dalam penelitian ini periode yang sama dengan jatuh tempo dilakukan dengan cara dokumentasi dari hutang. www.idx.co.id. CR = 4. VARIABEL PENELITIAN 3. Leverage (DAR) a. VARIABEL DEPENDEN (Y) Variabel dependen Aktiva Lancar Hutang Lancar Kasmir (2008), DAR merupakan yang rasio yang menunjukkan seberapa besar digunakan dalam penelitian ini adalah aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau price earning ratio. Fahmi (2013) PER seberapa adalah perbandingan antara market price berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. besar pershare (harga pasar per lembar saham) DAR = dengan earning pershare (laba per lembar saham). utang perusahaan Total Hutang Total Aktiva 4. Ukuran Pesusahaan MPS PER = EPS Sartono perusahaan menunjukan b. VARIABEL INDEPENDEN (X) (2010), merupakan besar ukuran skala kecilnya yang sebuah perusahaan. 1. Profitabilitas ( ROA) SIZE = LN TOTAL ASSETS Menurut Muhardi (2013), ROA mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ditanamkan dalam bentuk aset. a. Uji Asumsi Klasik Laba Bersih Setelah Pajak ROA = Total Asset 1. Hasil Pengujian Normalitas Tabel 1 Hasil Uji Normalitas (Sudah Normal) 2. Likuiditas (CR) Variabel PER Probability 0,26 Alpha 0.05 Keterangan Normal ROA 0,10 0.05 Normal digunakan untuk mengetahui kesanggupan CR 0,07 0.05 Normal perusahaan memenuhi kewajiban jangka DAR 0,19 0.05 Normal SIZE 0,13 0.05 Normal Menurut Sawir (2005), Current ratio merupakan ukuran yang paling umum pendek karena rasio ini menunjukkan Sumber: Data Olahan, 2016 seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang 5 Dari tabel 1 diatas dilihat bahwa (0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan uji normalitas semua seluruh variabel independen yang ada variabel didalam model regresi terbebas dari gejala telah berdistribusi normal sehingga variabel-variabel tersebut dapat digunakan untuk pengujian heteroskedastisitas. tahap 4. Hasil Pengujian Autokorelasi selanjutnya. Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi 2. Hasil Pengujian Multikolinearitas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas Model Durbin Watson (DW) Sumber : Data Olahan, 2016 Variabel Koefisien Korelasi Cut-Off ROA- CR 0,40 0,80 ROA-DAR -0,36 0,80 ROA-SIZE 0,03 0,80 CR-DAR -0,61 0,80 CR-SIZE 0,06 0,80 DAR-SIZE 0,01 0,80 Keterangan Berdasarkan tabel diatas dapat Bebas multikolinearitas Bebas multikolinearitas Bebas multikolinearitas Bebas multikolinearitas Bebas multikolinearitas Bebas multikolinearitas dilihat bahwa hasil pengujian autokorelasi diperoleh nilai Durbin Watson 1,967. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai D-W berada pada 1,54 < 1,967 <2,46. Menurut Sumber : Data Olahan, 2016 Winarno (2009), variabel penelitian akan terbebas dari autokorelasi Berdasarkan tabel diatas dapat apabila berada pada kuadran 1,54 sampai dilihat bahwa semua variabel independen 2,46. sehingga dapat disimpulkan bahwa yang ada didalam penelitian ini memiliki seluruh variabel penelitian yang akan koefisien korelasi dibawah 0.80, sehingga dibentuk kedalam model regresi berganda dapat disimpulkan bahwa tidak tejadi terbebas dari gejala autokorelasi. gejala multikolinearitas terhadap semua b.Hipotesis variabel independen penelitian. Setelah 3. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Probability Alpha Keterangan 0,34 0.05 Bebas Heteroskedastisitas seluruh variabel telah berdistribusi normal dan telah terbebas dari Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Obs*Rsquare 0,89 DW 1,967 seluruh gejala yang ada pada asumsi klasik maka tahap pengujian hipotesis telah dapat dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk Sumber: Data Olahan, 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat memaparkan secara empiris profitabilitas, likuiditas, pengaruh leverage dan dilihat bahwa nilai probability observasi r- ukuran perusahaan terhadap price earning square yang dihasilkan adalah sebesar ratio sektor aneka industri yang listing di 0.89, hal ini menunjukkan bahwa nilai Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan pada probability yang dihasilkan > dari alpha 6 pengujian hipotesis yang dilakukan d. Nilai koefisien korelasi SIZE 3.591 menunjukan apabila SIZE meningkat 1 persen maka price earning ratio akan meningkat sebesar 3.591 persen. 6. PEMBAHASAN PENELITIAN diperoleh hasil seperti terlihat dibawah ini: Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis Variabel Koefisien Korelasi C -21,116 Probability Alpha earning ratio Tidak signifikan Tidak Signifikan ROA 0,105 0,6171 0,05 CR -0,036 0,1435 0,05 DAR -25,717 0,0002 0,05 Signifikan SIZE 3,591 0,0004 0,05 Signifikan F-Prob 0,000014 R-Square 0,189671 Pengaruh profitabilitas Terhadap price Kesimpulan Berdasarkan regresi dilakukan berganda hasil pengujian yang yang telah diperoleh menunjukkan bahwa nilai probability yaitu 0.7161 > alpha 0.05, maka keputusannya Sumber: Data Olahan, 2016 Pada tabel diatas adalah Ho diterima sehingga Ha ditolak. terlihat bahwa Artinya profitabilitas tidak berpengaruh masing-masing variabel penelitian telah terhadap price earning ratio. Hasil yang memiliki koefisien regresi. Dari hasil diperoleh dari pengujian ini tidak konsisten olahan yang ditampilkan pada tabel diatas, dibentuk persamaan linear pada dengan uraian teori maupun hipotesis yang regresi berganda diajukan Penyimpangan ini terjadi karena seperti yang terlihat dibawah ini: investor tidak lagi menggunakan ROA Y = -21.116 + 0.105 x1 –0.036x2 –25.717x3+ 3.591 x4 sebagai alat ukur untuk melihat tingkat keuntungan melainkan para investor lebih Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai koefisien korelasi ROA 0.105 menunjukan apabila nilai ROA meningkat sebesar 1 persen maka price earning ratio akan meningkat sebesar 0.105 persen. b. Nilai koefisien korelasi CR -0.036 menunjukan apabila nilai CR meningkat sebesar 1 persen maka price earning ratio akan mengalami penurunan sebesar 0.036 persen. c. Nilai koefisin korelasi DAR -25.717 menunjukan apabila nilai DAR meningkat sebesar 1 persen maka price earning ratio akan mengalami penurunan sebesar 25.717 persen. memperhitungkan rasio profitabilitas lain seperti ROE. Hal ini karena ROA adalah rasio digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat keuntungan secara keseluruhan. perusahaan Sedangkan ROE merupakan rasio yang digunakan untuk melihat seberapa besar laba bersih yang akan mereka terima nantinya sehingga hal ini membuat investor lebih memperhitungkan ROE dari pada ROA. Situasi inilah yang menyebabkan profitabilitas yang di ukur dengan ROA 7 tidak mempunyai pengaruh terhadap price Pengaruh earning ratio pada sektor aneka industri. Earning Ratio Leverage Berdasarkan Terhadap pada Price pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh Pengaruh Likuiditas Terhadap Price nilai koefisien regresi untuk variabel Earning Ratio Leverage yang diukur dengan Debt to Berdasarkan pengujian Assets Ratio sebesar -25.717 dengan nilai hipotesis yang telah dilakukan diperoleh probability sebesar 0.0002. Hasil yang nilai koefisien regresi untuk variabel diperoleh likuiditas yang diukur dengan current ratio probability yaitu 0.0002 sebesar -0.0036 dengan nilai probability maka keputusannya adalah Ho ditolak dan sebesar 0.1435. Hasil yang diperoleh Ha diterima menunjukkan bahwa nilai probability yaitu Debt to Assets Ratio berpengaruh negatif 0.1435 > alpha 0.05, maka keputusannya terhadap price earning ratio. Hasil yang adalah Ho diterima dan Ha ditolak yang diperoleh didalam pengujian ini konsisten artinya berpengaruh dengan teori dan hipotesis yang diajukan. terhadap price earning ratio. Hasil yang Didalam penelitian ini dapat dilihat bahwa diperoleh dari penelitian ini bertolak perusahaan aneka industri memiliki tingkat belakang (tidak konsisten) dengan teori leverage yang tinggi, hal ini membuat maupun diajukan. investor tidak berminat berinvestasi pada Berdasarkan pada penelitian ini dapat perusahaan yang memiliki tingkat leverage dilihat bahwa aneka industri memiliki nilai yang tinggi rata-rata CR yang cukup tinggi yaitu memiliki hutang yang tinggi merupakan sebesar 154,02 sehingga investor tidak risiko terlalu mengkhawatirkan posisi likuiditas mengakibatkan harga saham turun yang perusahaa. Selain itu CR yang tinggi akan mengakibatkan menurunnya price menunjukan earning ratio. likuiditas hipotesis adanya pada tidak yang uang kas yang menunjukkan bagi bahwa nilai < alpha 0.05, yang artinya secara parsial karena investor. perusahaan Sehingga yang akan berlebihan dibandingkan tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva yang rendah Pengaruh ukuran perusahaan Terhadap seperti persediaan. Situasi inilah yang Price earning Ratio menyebabkan likuiditas tidak berpengaruh Berdasarkan terhadap price earning ratio. pada pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel sebesar 3.591 dengan nilai probability 8 sebesar 0.0004. menunjukkan Hasil yang diperoleh bahwa nilai berpengaruh positif terhadap price earning probability ratio pada sektor aneka industri yang 0.0004 < alpha 0.05, maka keputusannya listing di Bursa Efek Indonesia adalah Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ukuran perusahaan yang diukur SARAN dengan total aset berpengaruh positif Berdasarkan hasil pengujian dan terhadap price earning ratio. Arah positif analisis data maka penulis mengajukan yang dimaksud adalah apabila ukuran beberapa saran yang dapat memberikan perusahaan meningkat maka price earning manfaat positif bagi peneliti selanjutnya, ratio juga akan meningkat. yaitu: Hasil yang diperoleh dalam pengujian ini konsisten 1. Disarankan dengan teori maupun hipotesis. Hal ini selanjutnya karena ukuran perusahaan menunjukkan memperpanjang periode pengamatan semakin besar tingkat penjualan dan laba minimal 5 tahun penelitian sehingga perusahaan. Selain itu, tingginya aset nantinya hasil yang diperoleh lebih perusahaan akurat. akan memungkinkan manajemen meningkatkan skala produksi sehingga mekanisme permintaan untuk sebaiknya 2. Disarankan dan selanjutnya penelitian untuk peneliti penelitian menggunakan rasio penawaran terhadap saha meningkat yang keuangan selain ROA, CR, DAR dan kemudian Size akan meningkatkan price earning ratio. 3. Disarankan selanjutnya dalam untuk penelitian menambahkan variabel independen lainnya yang KESIMPULAN Berdasarakan hasil belum dimasukkan dalm penelitian ini penelitian hipotesis yang telah diakukan seperti variabel makro ekonomi yaitu: maka dapat ditarik kesimpulan bahwa inflasi, nilai kurs, tingkat suku bunga profitabilitas dan lainnya. Hal ini penting untuk dan pada likuiditas tidak berpengaruh terhadap price earning ratio dilakukan agar mendapatkan hasil pada sektor aneka industri yang listing di yang lebih baik. Bursa Efek Indonesia sedangkan leverage mempunyai pengaruh negatif terhadap DAFTAR PUSTAKA price earning ratio pada sektor aneka Brigham dan Houston. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 11. Salemba Empat: Jakarta industri yang listing di Bursa Efek Indonesia dan ukuran perusahaan 9 Fahmi, Irham. 2013.Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta: Bandung Harmono. 2009. Manajemen Keuangan: berbasis balanced scorecard pendekatan teori, kasus, dan riset bisnis. Bumi Aksara: Jakarta Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers: Jakarta Muhardi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan: Proyeksi dan Valuasi Saham. Salemba Empat: Jakarta. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Alfabeta: Bandung Winarno, Wing wahyu. 2009. Analisis Ekomometrika dan Statistik dengan Eviews. Edisi kedua. Yokyakarta: STIM YKPN. www.Idx.co.id 10