TATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN TATANIAGA PERTANIAN Tataniaga Pertanian atau Pemasaran Produk-Produk Pertanian (Marketing of Agricultural), pengertiannya berbeda atau lebih luas dari pengertian pasar (Market). Pasar diartikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi transaksi antara pembeli dan penjual Dengan demikian pasar dapat merupakan suatu tempat (pasar Anyar, pasar Minggu dll), pasar waktu (spot market dan future market atau future trading) dan pasar komoditi (pasar beras, pasar ikan dll), Pemasaran Pertanian atau Tataniaga Pertanian pengertiannya lebih luas. Pengertian Tataniaga Pertanian dari Aspek Ilmu Ekonomi: Niaga = dagang Tata = aturan Tataniaga = aturan permainan dalam hal perdagangan barang-barang = pemasaran = marketing Tataniaga pertanian keragaan dari semua aktivitas bisnis dalam mengalirkan barang/jasa dari petani produsen (tingkat usahatani) sampai ke konsumen akhir. Tataniaga menjembatani gap antara petani produsen dengan konsumen akhir. Tataniaga pertanian serangkaian fungsi yang diperlukan dalam menggerakkan input atau produk dari tingkat produksi primer hingga konsumen akhir Tataniaga Pertanian suatu sistem yang terdiri dari sub-sub sistem dari fungsi-fungsi tataniaga (fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas). Rangkaian fungsi-fungsi tersebut merupakan aktivitas bisnis dan merupakan kegiatan yang produktif karena meningkatkan atau menciptakan nilai tambah (value added): guna bentuk, tempat, waktu dan kepemilikan. Tataniaga atau pemasaran pertanian merupakan salah satu dari sub-sistem Agribisnis. Tataniaga itu kompleks dan mahal. Oleh karena itu tataniaga akan efisien jika : Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya semurah-murahnya Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan tataniaga. Analisis Tataniaga Pertanian Pendekatan Fungsi (The Functional Approach) 1 Pendekatan Kelembagaan (The Institutional 2 Approach) Pendekatan sistem (input-output system, power system, communications system dan the behavioral system for adapting to internal and external change) Pendekatan S - C – P (structure-conductperformance Approach) 4 3 Pendekatan Fungsi (The Functional Approach) 1. Fungsi Pertukaran : kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik barang dan jasa yang dipasarkan; terdiri dari fungsi pembelian dan penjualan. 2. Fungsi Fisik : semua tindakan yang langsung berhubungan dengan barang dan jasa, shg menimbulkan kegunaan tempat, bentuk dan waktu; terdiri dari fungsi penyimpanan, pengangkutan dan fungsi pengolahan. 3. Fungsi Fasilitas : semua tindakan yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen; terdiri dari fungsi standardisasi dan grading, fungsi keuangan, fungsi penanggungan resiko dan fungsi intelijen pemasaran (informasi pasar). back Pendekatan Kelembagaan (The Institutional Approach) Kelembagaan tataniaga adalah berbagai organisasi bisnis atau kelompok bisnis yang melaksanakan aktivitas bisnis (fungsi-fungsi tataniaga). Kelompok ini terdiri dari : 1. Pedagang perantara (Merchant middlemen) yang memiliki dan menguasai produk yaitu pedagang eceran dan pedagang grosir. Lanjutan …. 2. Agen perantara (Agent middlemen), hanya menguasai produk yaitu broker dan komesioner. 3. Spekulator (Speculative middlemen), adalah pedagang perantara yang membeli-menjual produk untuk mencari keuntungan dengan memanfaatkan adanya pergerakan harga (minimal-maksimal). Biasanya spekulator bekerja dalam jangka pendek, memanfaatkan fluktuasi harga. Lanjutan …. 4. Pengolah dan Pabrikan (Processors and manufacturers), adalah kelompok bisnis yang aktifitasnya menangani produk dan mengubah bentuk yaitu bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau produk akhir. 5. Organisasi pendukung (Facilitative organization) yang membantu memperlancar aktivitas tataniaga, misal peraturan-peraturan pemerintah, pelelangan dan asosiasi importir dan eksportir. back Pendekatan Structure-Conduct-Performance SCP approach pendekatan organisasi pasar yang mencakup atau mengkombinasikan semua aspek dari sistem tataniaga yaitu S (market structure), C (market conduct) dan P (market performance). Market Structure dapat diartikan sebagai karakteristik dari produk maupun institusi yang terlibat pada pasar tersebut yang merupakan resultan atau saling mempengaruhi dari market conduct (perilaku pasar) dan market performance (keragaan pasar). Market Structure dapat diartikan sebagai tipe atau jenisjenis pasar. Lanjutan… Market Conduct perilaku partisipan (pembeli dan penjual), strategi atau reaksi yang dilakukan partisipan pasar secara individu atau kelompok, dalam hubungan kompetitif atau negosiasi terhadap partisipan lainnya untuk mencapai tujuan pemasaran tertentu. Misal : praktek-praktek bisnis yang dilakukan produsen/ perusahaan dalam kebijakan penentuan harga, promosi penjualan dan berbagai strategi penjualan lainnya yang dilakukan untuk mencapai hasil pasar yang spesifik. Hubungan kompetitif (sebelum kesepakatan) dan hubungan negosiatif (setelah ada kesepakatan) secara aggregat diantara penjual dan pembeli dicerminkan oleh Market Conduct. Hubungan kompetitif diperlukan untuk mengubah strategi produsen/perusahaan dalam sistem pemasaran komoditas pendorong untuk mencari biaya organisasi yang menurun, pengembangan teknologi baru, produk baru atau diferensiasi dan teknik-tekhnik dalam pemasaran sehingga menghasilkan efisiensi pemasaran atau kepuasan konsumen yang maksimal. Hubungan Kompetitif adalah Efisien !!! Lanjutan… Market Performance keragaan pasar yang merupakan hasil atau pengaruh dari market structure dan market conduct yang dalam realita dapat terlihat dari produk, harga dan biaya pada pasar-pasar tertentu. Misal : efisiensi harga atau biaya produksi, biaya promosi penjualan (termasuk nilai informasi), volume penjualan dan efisiensi pertukaran. Fokus dari Pemasaran Pangan yang Kompetitif 1. Kebebasan konsumen memilih yang diinginkan untuk dikonsumsi. 2. Kebebasan perusahaan untuk mengembangkan produk baru dan pemasaran yang sesuai 3. Kebebasan perusahaan baru masuk ke industri 4. Kebebasan petani membuat keputusan apa dan bagaimana produksi 5. Kebebasan pembeli dan penjual bersama-sama dalam tawar-menawar untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan dalam pertukaran Efisiensi Tataniaga Pertanian Efisiensi tataniaga merupakan ukuran dari perbandingan (ratio) dari nilai output dengan input tataniaga. Nilai output merupakan penilaian dari konsumen terhadap barang / jasa yang dikonsumsi, penilaian tersebut tidak hanya secara fisik tetapi juga penilaian dari atribut-atribut produk/jasa tersebut yang menciptakan nilai kepuasan bagi konsumen. Nilai input adalah semua biaya tataniaga yg timbul karena adanya sistem tataniaga tersebut, termasuk kedalam biaya tataniaga adalah keuntungan yang diterima lembagalembaga tataniaga. Efisiensi tataniaga ada dua yaitu efisiensi operasional (ratio I – O) dan efisiensi harga (sebaran harga atau adanya alternatif pilihan). EFISIENSI TATANIAGA PERTANIAN Efisiensi operasional bagaimana ratio I-O, salah satu indikator yg dapat mengkaji Marjin Tataniaga dan Farmer’s share. Marketing Input Sumberdaya yang dipergunakan: Tenaga Kerja, Mesin, Bahan-bahan dll Marketing Output Kegunaan waktu, Tempat, Bentuk dan Kepemilikan yang ditujukan untuk Kepuasan Konsumen Efisiensi Operasional ditunjukkan pada kondisi : 1. Menurunnya biaya, tanpa menurunkan kepuasan konsumen Meningkatnya kepuasan konsumen tanpa meningkatkan biaya Meningkatkan kepuasan konsumen dengan peningkatan biaya tetapi Tambahan Nilai Output > Tambahan Nilai Input 2. Efisiensi Harga Suatu kondisi harga dimana konsumen menyenangi Ada alternatif pilihan bagi konsumen maupun produsen / penjual Perbedaan harga (Price Tags) yang ada di sistem pasar yang berbeda mencerminkan biaya yang berbeda akibat adanya alternatif pilihan bagi konsumen. Produsen/perusahaan akan responsif masuk atau keluar dari sistem karena untung atau rugi akibat “Price Tags” tersebut. Analisis efisiensi harga, indikatornya mempergunakan tingkat keterpaduan pasar yaitu ada atau tidaknya keterpaduan (integrasi) antara harga di tingkat pasar acuan dengan harga di tingkat pasar pengikutnya. Efisiensi Operasional dengan Efisiensi Harga sering bertentangan : Adanya teknik baru pemasaran meningkatkan efisiensi operasional (biaya rata-rata turun) dan meningkatkan skala usaha sehingga dapat menurunkan pendapatan perusahaan lain yang terlibat. Berkurangnya perusahaan yang terlibat menurunkan efisiensi harga, karena alternatif menurun. Grading meningkatkan efisiensi harga dan menurunkan efisiensi operasional. Tidak perlu dipermasalahkan, perbaiki keragaan pasar dan biar konsumen yang memilih konsumen puas / kepuasan konsumen merupakan tujuan dari tataniaga atau pemasaran. Tentunya juga menguntungkan bagi produsen, terutama petani. Terima kasih