BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Petai pada umumnya sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan ataupun masakan lainnya, walaupun sebagian masyarakat ada juga yang tidak menyukai petai karena aromanya yang khas. Oleh karena itu makanan ini sering dikenal sebagai makanan tradisional (Setianingsih, 1995). Berdasarkan jumlah biji pada polongnya, tanaman petai dikelompokkan menjadi dua: yaitu petai papan dan petai padi. Petai papan ini mempunyai polong sepanjang 25-30 cm dengan biji mencapai 15 buah, tebalnya sekitar ± 0,7 cm dengan panjang ± 2,5 cm dan lebar ± 1,5 cm. Petai padi ukuran buahnya lebih pendek dari petai papan. Jumlah biji tiap polong antara 10-12 buah. Ukuran bijinya juga lebih kecil yaitu tebalnya sekitar ± 0,5 cm dengan panjang ± 2 cm dan lebar ± 1,5 cm (Setianingsih, 1995). Tanaman ini mengandung banyak mineral yakni : kalsium, fosfor, zat besi, vitamin dan mineral lainnya. Kandungan mineral dalam 100 gram buah petai adalah 95 mg kalsium; 115 mg fosfor dan 1,2 mg zat besi (Sediaoetama, 2008). Mineral merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Unsur ini digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, misalnya natrium, klor, kalsium, kalium, magnesium, sulfur dan fosfor, sedangkan mineral Universitas Sumatera Utara mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari, misalnya besi, iodium, mangan, tembaga, zink, kobalt dan fluor (Almatsier, 2004). Fosfor merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Fosfor yang dibutuhkan didalam tubuh orang dewasa yaitu 450 mg, untuk ibu hamil yaitu kebutuhan orang dewasa ditambah 200 mg, untuk ibu menyusui yaitu kebutuhan orang dewasa ditambah 200-300 mg, dan untuk anak-anak 350- 400 mg, (Yayuk, dkk., 2006). Di dalam tubuh fosfor berada dalam bentuk kalsium fosfat Kristal yang tidak larut. Fosfor mempunyai peranan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen esensial bagi banyak sel dan merupakan alat transpor asam lemak. Fosfor berperan pula dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa (Pudjiadi, S., 2000). Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui kadar fosfor dalam buah petai padi dan buah petai papan yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat. 1.2 Perumusan Masalah a. Berapakah kadar fosfor pada buah petai padi dan petai papan. b. Apakah terdapat perbedaan kadar fosfor pada petai padi dan petai papan. 1.3 Hipotesis a. Buah petai padi dan buah petai papan mengandung fosfor dalam jumlah tertentu. b. Terdapat perbedaan kadar fosfor pada buah petai Padi dan buah petai Papan dengan menggunakan metode Spektrofotometri sinar tampak. Universitas Sumatera Utara 1.4 Tujuan Penelitian a. Mengetahui kadar fosfor yang terdapat pada buah petai (Parkia specios). b. Mengetahui perbedaan kadar fosfor yang terdapat pada buah petai papan dan buah petai padi. 1.5 Manfaat Penelitian Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kadar mineral fosfor pada buah petai. Universitas Sumatera Utara