determinan pengambilan keputusan dalam perencanaan persalinan

advertisement
DETERMINAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
PERENCANAAN PERSALINAN PADA KELAS IBU HAMIL
Fatimah, Sugeng Triyani, Aisyah
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Email: [email protected]
ABSTRACT
Class of pregnant women means a group of pregnant women those learn about
health of pregnant together. The members attend several meeting with midwifery
to improve their knowledge and skills telated pregnancy topics, including
childbirth, postpartum care, newborn care, myths, infectious diseases and birth
certificates. In short, the class discusses and shares experiences among pregnant
women and to health workers about the health of mother and child (Kesehatan Ibu
dan Anak: KIA) themes. This study group activity called "Classes For Pregnant
Women". Problem Summary: There are pregnant women who do not pass the
class of 117 pregnant women (25%) and about 366 people outside the delivery
area of 366 people found childbirth by herbalists for 42 people. Knowing the
purpose of decision-making in planning determinant of labor in pregnant women
Population and sample: all pregnant women pregnant women class period
August-September 2013 in the sub-district health centers Jatinegara. The study
sample of 117 pregnant women with class participants. Research Method used
analytical study design type cross sectional. Result analysis: Variables related,
parity, education, knowledge, attitudes, frequency of visits and health personnel
support. Suggestion: increase the formation of a new class of pregnant women to
pregnancy can be monitored and parents can immediately take clinical decisions
when the risk occurs.
Keywords: decision making, Class Pregnant women,Birth Plans
ABSTRAK
Kelas ibu hamil ini merupakan sarana bagi kelompok ibu hamil untuk belajar
bersama tentang kesehatan ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular
dan akte kelahiran. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pembahasan materi KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak) yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu
hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok belajar ini diberi nama “Kelas
Ibu Hamil”. Terdapat ibu hamil yang tidak lulus kelas ibu hamil sebesar 117
orang (25%), sebanyak 366 orang bersalin diluar wilayah dan 42 orang
melakukan persalinan oleh dukun. Tujuan untuk mengetahui determinan
pengambilan keputusan dalam perencanaan persalinan pada ibu hamil. Populasi
seluruh ibu hamil kelas ibu hamil periode Agustus – September 2013 di
Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Sampel penelitian sebanyak 117 ibu hamil
peserta kelas ibu. Metode penelitian adalah jenis penelitian secara analitik
dengan rancangan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan
determinan yang menentukan yaitu paritas, pendidikan, pengetahuan, sikap,
frekuensi kunjungan dan dukungan tenaga kesehatan. Saran untuk meningkatkan
pembentukan kelas ibu hamil baru agar kehamilan dapat terpantau dan ibu dapat
segera mengambil keputusan klinis apabila terjadi resiko.
Kata kunci: Pengambilan keputusan,Kelas Ibu hamil, Perencanaan Persalinan
PENDAHULUAN
penting
Angka Kematian Ibu (AKI) dan
langsung
Angka
cakupan
Kematian
Bayi
(AKB)
dan
memberi
adalah
dan
dampak
peningkatan
kualitas
pelayanan
khususnya
pelayanan
menjadi indikator kesehatan bangsa.
kesehatan,
AKI mengacu pada jumlah kematian
obstetri essensial. Dan kematian ibu
ibu
masa
bersalin juga dapat dicegah apabila
kehamilan, persalinan dan nifas.
resiko pada ibu hamil dan komplikasi
Hasil
2007
persalinan dapat dideteksi sedini
AKI untuk
mungkin serta mendapat penanganan
yang
terkait
SDKI
pada
tahun
menyebutkan bahwa
periode 5 tahun sebelum survey
yang tepat dan cepat.
(2003-2007) sebesar 228 per 100.000
Upaya
kelahiran hidup dan AKB sebesar 34
menurunkan AKI dan AKB salah
per 1000 kelahiran hidup (Profil
satunya adalah Program Perencanaan
Kesehatan Indonesia, 2010). Pada
Persalinan
tahun 2008, 4.692 jiwa ibu di Negeri
Komplikasi (P4K). P4K adalah suatu
ini
seputar
kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan
kehamilan, nifas dan persalinan.
dalam rangka peningkatan peran
Adapun penyebab langsung dari
aktif
kematian
masyarakat
melayang
ibu
di
masa
adalah
perdarahan
pemerintah
untuk
dan
suami,
Pencegahan
keluarga,
dalam
dan
merencanakan
28%, eklamsi 24%, infeksi 11%,
persalinan yang aman dan persiapan
partus lama 5%, dan abortus 5%.
menghadapi komplikasi pada ibu
Menurut Depkes RI (1999), secara
hamil.
umum
pemakaian alat kontrasepsi pasca
rendahnya
cakupan
Termasuk
pertolongan persalinan oleh tenaga
persalinan
kesehatan karena interaksi beberapa
stiker
faktor
Perilaku
sasaran untuk meningkatkan cakupan
Masyarakat, Keturunan, Pelayanan
dan mutu pelayanan kesehatan bagi
Masyarakat,
ibu dan bayi baru lahir.
:
Lingkungan,
Ekonomi,
dan
dengan
perencanaan
sebagai
menggunakan
media
notifikasi
Pendidikan. Berbagai upaya telah
Tujuan dari program tersebut adalah
dilakukan untuk menurunkan AKI di
meningkatkan
Indonesia, salah satu intervensi yang
Kesehatan Ibu yang dihitung dengan
kualitas
pelayanan
membagi jumlah ibu hamil yang
perlindungan ibu hamil sehingga
melakukan pemeriksaan antenatal
kesehatan janin terjamin melalui
pertama kali oleh tenaga kesehatan
pelayanan antenatal di suatu wilayah,
(untuk penghitungan indikator K1)
disamping
atau
kemampuan
jumlah
ibu
hamil
yang
itu
menggambarkan
manajemen
ataupun
melakukan pemeriksaan kehamilan
kelangsungan program KIA (Depkes,
minimal 4 kali sesuai standar oleh
2009).
tenaga kesehatan di suatu wilayah
Hasil pencapaian program KIA dapat
pada kurun waktu tertentu (untuk
dinilai
penghitungan indikator K4) dengan
indikator cakupan K1 dan K4 yang
jumlah sasaran ibu hamil yang ada di
dihitung dengan membagi jumlah ibu
wilayah kerja dalam 1 tahun (Profil
hamil yang melakukan pemeriksaan
Kesehatan Indonesia, 2010)dan Anak
antenatal pertama kali oleh tenaga
(KIA) yaitu cakupan K1(Kunjungan
kesehatan
pertama ibu hamil untuk periksa
indikator K1) atau jumlah ibu hamil
kehamilan) dan K4 (pemeriksaan
yang
kehamilan yang ke empat pada
kehamilan minimal 4 kali sesuai
trimester III ), persalinan ditolong
standar oleh tenaga kesehatan di
oleh
suatu wilayah pada kurun waktu
Tenaga
Kesehatan.
Target
dengan
(untuk
melakukan
penghitungan
pemeriksaan
pemerintah dalam hal ini Depkes
tertentu
tentang cakupan K4 yaitu sebesar
indikator K4) dengan jumlah sasaran
95%. Cakupan K4 yang berada
ibu hamil yang ada di wilayah kerja
dibawah 95% menunjukkan kualitas
dalam 1 tahun (Profil Kesehatan
pelayananan antenatal yang belum
Indonesia, 2010).
memadai.
K4
Cakupan pelayanan KIA pada tahun
menunjukkan rendahnya kesempatan
2010, khususnya ibu hamil untuk
untuk menjaring dan menangani
melakukan pemeriksaan Antenatal
resiko tinggi obstetri (Depkes, 1999).
Care (ANC) pada tenaga kesehatan
Indikator
cakupan
pelayanan
khususnya K1 mencapai 95,26 %
antenatal
secara
lengkap
dari target 90%, K4 mencapai 85,56
tingkat
% dari target 85%, dan persalinan
Rendahnya
menggambarkan
(untuk
menggunakan
penghitungan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan
buku
telah mencapai angka target nasional
puskesmas, rumah sakit, kegiatan
84% yaitu sebesar 84,78%, dan
posyandu,
target nasional
tujuan
akan ditingkatkan
KIA
dilakukan
dan
agar
melalui
lain-lain
terjadi
dengan
peningkatan
lagi menjadi 90 % pada tahun 2015
pengetahuan dan keterampilan dari
(Profil Kesehatan Indonesia, 2010).
para petugas kesehatan serta adanya
Dari data tersebut dapat dilihat
peningkatan kualitas pelayananan.
kesenjangan
Selain itu, buku KIA dapat pula
yang
terjadi
antara
cakupan K1 dan K4 sebesar 9 %.
dipakai
Kesenjangan antara K1 dan K4
kesehatan
menunjukkan angka drop out K1-K4
pendidikan
dan
penyuluhan
atau
kesehatan
bagi
masyarakat
dengan
kata
lain
jika
sebagai
ibu
alat
dan
pemantau
anak,
serta
kesenjangan K1 dan K4 kecil maka
khususnya ibu-ibu.
hampir
yang
Kelas ibu hamil ini merupakan
pertama
sarana bagi kelompok ibu hamil
semua
melakukan
pelayanan
ibu
hamil
kunjungan
antenatal
meneruskan
untuk
belajar
bersama
tentang
hingga kunjungan keempat pada
kesehatan ibu hamil, dalam bentuk
triwulan 3, sehingga kehamilannya
tatap muka dalam kelompok yang
dapat terus dipantau oleh petugas
bertujuan
kesehatan
pengetahuan dan keterampilan ibu-
(Profil
Kesehatan
Indonesia, 2010).
Pelaksanaan
P4K
Kelas
Hamil
Ibu
pedoman
yaitu
untuk
meningkatkan
ibu mengenai kehamilan, persalinan,
dalam
bentuk
perawatan nifas, perawatan bayi baru
menggunakan
lahir, mitos, penyakit menular dan
buku
akte kelahiran.
KIA.
Penggunaan buku KIA diharapkan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah
dapat
kualitas
pembahasan materi KIA yang diikuti
pelayanan kesehatan ibu dan anak
diskusi dan tukar pengalaman antara
serta gizi sehingga salah satu tujuan
ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan.
pembangunan
nasional
Kegiatan kelompok belajar ini diberi
yaitu penurunan AKI dan AKB dapat
nama “Kelas Ibu Hamil”. Kegiatan
tercapai. Penyebarluasan penggunaan
kelas ibu hamil dilaksanakan secara
meningkatkan
kesehatan
berkesinambungan dengan program
pengambilan
P4K dengan menggunakan stiker dan
perencanaan
merupakan salah satu kegiatan dari
pencegahan komplikasi pada ibu
Desa Siaga atau RW Siaga.
yang mengikuti kelas ibu hamil.
Keikutsertaan kelas ibu hamil di
Oleh
puskesmas
melakukan
Kecamatan
Jatinegara
keputusan
dalam
persalinan
karena
itu,
dan
peneliti
penelitian
ingin
tentang
dari 493 peserta kelas ibu hamil
determinan pengambilan keputusan
peserta
dalam perencanaan persalinan pada
yang
lulus
377
bumil
sehingga terdapat ibu hamil yg ikut
peserta kelas ibu hamil.
kelas ibu hamil tidak lulus kelas ibu
Program Perencanaan Persalinan dan
hamil
Pencegahan
yaitu
117(25%)
terdapat ibu hamil
berarti
Komplikasi
(P4K)
merencanakan
adalah merupakan suatu kegiatan
persalinannya diluar wilayah PKM
yang difasilitasi oleh Bidan dalam
Kecamatan Jatinegara.
rangka
Dilihat dari laporan tahunan 2012
suami, keluarga dan masyarakat
Puskesmas
Kecamatan
dalam merencanakan persalinan yang
Jatinegara terdapat 4606 ibu hamil
aman dan persiapan menghadapi
dan jumlah persalinan yang ditolong
komplikasi bagi ibu hamil, termasuk
oleh nakes 4240 sehingga 366 ibu
perencanaan penggunaan KB pasca
bersalin diluar wilayah dan tercatat
persalinan
42 0rang persalinannya ditolong oleh
stiker sebagi media notifikasi sasaran
dukun
dalam rangka meningkatkan cakupan
Upaya
Jatinegara
(PKM
Puskesmas
Jakarta
)
Kecamatan
Timur
untuk
peningkatan
dengan
peran
aktif
menggunakan
dan mutu pelayanan kesehatan bagi
ibu dan bayi baru lahir (Depkes RI,
meningkatkatkan cakupan K1, K4,
2009).
persalinan oleh tenaga kesehatan
Perencanaan ini perlu dipersiapkan
serta menurunkan AKI dan AKB
lebih awal selama kehamilan dan
adalah melaksanakan program P4K
harus meliputi elemen berikut :
dalam bentuk Kelas Ibu Hamil sejak
Dimana ibu akan melahirkan ( Bidan
Januari tahun 2011. Namun hingga
Praktek Swasta/BPS, Puskesmas atau
saat ini, belum diketahui bagaimana
Rumah
Sakit),
bagaimana
cara
menjangkau tempat persalinan, siapa
Jika
pendamping persalinan, siapa tenaga
diikut
penolong persalinan yang dipilih,
mengikuti
bagaimana
menjangkau
penting, misalnya materi tentang
tingkat layanan yang lebih lengkap
persiapan persalinan atau materi
jika terjadi kegawatdaruratan, ke
yang
fasilitas
ibu
2008).Kelas Ibu Hamil di fasilitasi
memerlukan
oleh bidan/tenaga kesehatan dengan
harus
caranya
kesehatan
dirujuk
manakah
jika
diperlukan
sertakan
suami/keluarga
untuk
berbagai
lainnya
dapat
materi
yang
(Depkes
rujukan, berapa banyak biaya yang
menggunakan
perlu dipersiapkan dan bagaimana
Hamil, pegangan fasilitator Kelas Ibu
cara memperoleh biaya tersebut,
Hamil, buku KIA, dan CD senam ibu
bagaimana
hamil,
caranya
pembiayaan
memperoleh
jika
kegawatdaruratan,
terjadi
bagaimana
buku
paket
RI,
Kelas
senam
ibu
Ibu
hamil
(Depkes RI, 2009).Kelas Ibu Hamil
memiliki
tujuan
umum
yaitu
caranya memperoleh calon donor
meningkatkan pengetahuan, merubah
darah yang potensial, siapa yang
sikap
akan mengurus keluarga saat ibu
memahami
tidak ada dirumah, apa metode
perubahan tubuh dan keluhan selama
kontrasepsi yang akan digunakan
kehamilan.
pasca persalianan (Depkes RI, 2008).
perencanaan
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok
pencegahan komplikasi, persalinan,
belajar ibu-ibu hamil dengan umur
perawatan nifas, perawatan bayi,
kehamilan antara 20 minggu sampai
mitos/kepercayaan/adat
d 32 minggu dengan jumlah peserta
setempat, penyakit menular dan akte
maksimal 10 orang di kelas ini ibu-
kelahiran. Sedangkan tujuan khusus
ibu hamil akan belajar bersama,
Kelas Ibu Hamil meliputi interaksi
diskusi dan tukar pengalaman tntang
dan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
peserta (ibu hamil dengan ibu hamil)
secara menyeluruh dan sistematis
dan antara ibu hamil dengan petugas
serta
secara
kesehatan/bidan tentang kehamilan,
berkesinambungan.
perubahan tubuh dan keluhan selama
dapat
terjadwal
dan
dilaksanakan
dan
perilaku
ibu
tentang
kehamilan,
Perawatan
berbagi
agar
kehamilan,
persalinan
pengalaman
dan
istiadat
antar
kehamilan,
perawatan
perencanaan
kehamilan,
persalinan
hamil tentang perawatan nifas (apa
dan
saja yang dilakukan ibu nifas agar
pencegahan komplikasi, persalinan,
dapat menyusui eksklusif, bagaimana
perawatan nifas, perawatan bayi,
menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-
mitos/kepercayaan/adat
tanda bahaya dan penyakit ibu nifas,
istiadat
setempat, penyakit menular dan akte
dan
kelahiran,
meningkatkan
meningkatkan pemahaman, sikap,
pemahaman, sikap dan perilaku ibu
dan perilaku ibu hamil tentang
hamil tentang kehamilan, perubahan
perawatan bayi baru lahir (perawatan
tubuh selama kehamilan, keluhan
bayi baru lahir, pemberian K1 injeksi
umum
pada bayi baru lahir, tanda bahaya
saat
hamil
dan
cara
KB
pasca
mengatasinya, apa saja yang perlu
bayi
dilakukan ibu hamil dan pengaturan
perkembangan bayi/anak, pemberian
gizi
imunisasi
termasuk
pemberian
tablet
baru
lahir,
persalinan),
pada
pengamatan
bayibaru
lahir),
tambah darah untuk penanggulangan
meningkatkan pemahaman, sikap,
anemia), meningkatkan pemahaman,
dan perilaku ibu hamil tentang
sikap dan perilaku ibu hamil tentang
penyakit menular (Infeksi Menular
perawatan
Seksual/IMS, informasi dasar HIV-
kehamilan
(kesiapan
psikologis menghadapi kehamilan,
AIDS
hubungan
selama
meningkatkan pemahaman, sikap,
kehamilan, obat yang boleh dan tidak
dan perilaku ibu hamil tentang akte
boleh dikonsumsi oleh ibu hamil,
kelahiran.
tanda
Hasil
suami
bahaya
perencanaan
pencegahan
meningkatkan
isteri
kehamilan,
persalinan
dan
komplikasi),
pemahaman,
dan
yang
pencegahan),
diharapkan
dengan
adanya Kelas Ibu Hamil yaitu :
Adanya
interaksi
dan
berbagi
sikap
pengalaman antar peserta (ibu hamil
dan perilaku ibu hamil tentang
dengan ibu hamil) dan ibu hamil
persalinan (tanda-tanda persalinan,
dengan bidan/tenaga kesehatan serta
tanda bahaya persalinan, dan proses
dapat
persalinan),
dan pemahaman ibu, sehingga ibu
meningkatkan
pemahaman, sikap danperilaku ibu
meningkatkan
pengetahuan
hamil
bisa
mengaplikasikannya
dalam perilaku sehari-hari.
pada setiap puskesmas di wilayah
Kec. Jatinegara Jakarta Timur.
Pemilihan sampel dalam kelas ibu
METODE
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui determinan pengambilan
keputusan
dalam
perencana
persalinan pada ibu hamil yang
mengikuti kelas ibu hamil di PKM
Kecamatan
Jatinegara
tahun
2013,dengan menggunakan desain
penelitian Analitik dan pendekatan
cross sectional. Perhitungan besar
sampel menggunakan rumus uji beda
proporsi pada tingkat kepercayaan
95% dan kekuatan uji 90% dengan
kriteria sampel adalah ibu hamil
yang mengikuti kelas ibu hamil.
Pengambilan data dilakukan oleh
Peneliti dengan Tim dan dibantu oleh
bidan koordinator di 5 puskesmas
yaitu PKM Kecamatan Jatinegara,
PKM Kelurahan Cipinang Muara,
Cipinang Besar Selatan I dan II,
Bidara Cina Jakarta Timur. Hasil
perhitungan dengan bantuan sample
size
didapatkan
Teknik
dilakukan
117
pengambilan
dengan
responden.
sampel
probabilitas
sampling yaitu: pengambilan sampel
ditiap puskesmas dilakukan secara
simple random sampling; peserta
kelas
ibu
dibuat
nomor
urut
kemudian di random dan nomor yang
keluar ditetapkan sebagai sampel.
Pengumpulan data dilakukan oleh
peneliti dan tim bekerjasama dengan
petugas
puskesmas
khususnya
penanggung
jawab
kelas
puskesmas
setempat.
ibu
Waktu
penelitian selama sekitar satu tahun
dan
proses
pengambilan
data
dilaksanakan mulai bulan Agustus
2013
sampai
September
2013.
Pemilihan sampel dalam kelas ibu
ditiap puskesmas dilakukan secara
sampel
random
sampling
yaitu
peserta kelas ibu dibuat nomor urut
kemudian di random dan nomor yang
keluar ditetapkan sebagai sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisa ditampilkan dalam
bentuk
tabel
serta
variabel
independennya yaitu umur,paritas
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan,
sikap,
frekuensi
kunjungan
dan
dukungan tenaga kesehatan, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Dalam Pengambilan Keputusan
Perencanaan Persalinan di Wilayah PKM Kecamatan Jatinegara
Jakarta Timur 2013
Variabel
Kelompok Umur:
Reproduksi sehat
Resiko Tinggi
Paritas:
Primi
Multi
Pendidikan:
Pendidikan tinggi
Pendidikan rendah
Pengetahuan:
Pengetahuan Baik
Pengetahuan Kurang
Pekerjaan:
Bekerja
Tidak Bekerja
Sikap:
Sikap Positif
Sikap Negatif
Frekuensi Kunjungan:
Kunjungan Lebih dari 1 kali
Kunjungan 1 kali
Dukungan Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan Mendukung
Tidak mendukung
Pengambilan keputusan
Positif
Negatif
Frekuensi
%
99
22
81,8
18,2
62
59
51,2
48,8
108
13
89,3
10,7
82
39
67,8
32,2
15
106
12,4
87,6
65
56
53,7
46,3
71
50
58,7
41,3
75
46
62
38
75
46
53,7
46,3
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Logistik
Variabel
B
Wald
P Value
Exp
Lower- Upper
(B)
CI 95%
Paritas
1,552
8,235
0,004
4,723
1,636 – 13,636
Pekerjaan
-2,127 5,508
0,019
0,119
0,020 - 0,704
Pengetahuan
1,125
4,314
0,038
3,081
1,065 – 8,912
Sikap
0,973
3,188
0,074
2,646
0,909 – 7,702
Frek. Kunjungan
1,255
5,279
0,022
3,509
1,203 – 10,237
Dukungan Nakes
3,230
21,213
0,000
25,267
6,393 – 99,864
Constant
-2,534 7,936
0,005
0,079
Hasil
penelitian
tersebut
merupakan
faktor
utama
yang
nyeri
pada
menunjukkan bahwa variabel yang
menyebabkan
berhubungan dengan pengambilan
persalinan yang seharusnya tanpa
keputusan perencanaan persalinan
rasa nyeri. Akibatnya rasa takut
adalah
pekerjaan,
dapat mempunyai pengaruh tidak
frekuensi kunjungan
baik terhadap lancarnya his dan
paritas,
pengetahuan,
dan
dukungan
tenaga
kesehatan
rasa
pembukaan.
Hal
seperti yang digambarkan dalam
dialami
tabel 2. Variabel paritas mempunyai
mempunyai
pengaruh
menyenangkan
terhadap
pengambilan
ini
oleh
biasanya
wanita
yang
pengalaman
tidak
dalam
kehamilan
Dengan
demikian
keputusan. Ini berarti orang yang
sebelumnya.
paritasnya primi berpeluang 4,723
urutan
kali keputusannya positif dibanding
persalinan
dengan paritas yang multi. Selain
berpengaruh
faktor usia, ibu hamil yang pertama
penolong
kali dan ibu yang telah hamil lebih
berikutnya. Oleh sebab itu untuk
dari tiga kali mempunyai risiko
kehamilan
yang
berisiko
besar
kematian yang lebih tinggi bila
disarankan
agar
ditangani
oleh
mengalami
tenaga kesehatan
komplikasi
obstetri.diantaranya faktor ketakutan,
kelahiran
keberhasilan
sebelumnya
terhadap
persalinan
sangat
pemilihan
pada
anak
yang profesional
dengan peralatan yang lebih lengkap.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
yang jelas dari tenaga kesehatan, dan
diatas ada kemungkinan ibu yang
lebih
primigravida
merasa
mengambil keputusan yang positif.
bingung
karena
berpengalaman
sesuatu
takut
mengenai
tentang
kemungkinan
untuk
belum
Variabel pengetahuan berpengaruh
segala
positif
terhadap
pengambilan
dan
keputusan dengan tingkat kemaknaan
persalinan, sehingga mendorongnya
(p value = 0,038) artinya bumil yang
lebih bersemangat untuk mencari
berpengetahuan
tahu
3,081
semua
kehamilan
dan
besar
informasi
terkait
baik
kali
cenderung
akan
mengambil
kehamilan dan persalinan dibanding
keputusan yang positif dibanding
ibu yang multigravida. Dilihat dari
dengan bumil yang pengetahuannya
faktor pekerjaan merupakan factor
kurang.
Pengetahuan
yang berpengaruh positif terhadap
memiliki
peluang
pengambilan
dengan
keputusan yang positif termasuk
tingkat kemaknaan (p Value) sebesar
dalam perencanaan persalinan,dan
0,019. Ini artinya orang yang bekerja
didukung sikap yang positif dapat
cenderung 0,019 kali mengambil
meningkatkan
keputusan yang positif dibanding
seseorang,dilihat
dengan ibu hamil yang tidak bekerja.
kunjungan
Hal ini dikarenakan ibu hamil yang
berkunjung yaitu 3 kali kunjungan
bekerja merupakan sebab mendasar
maka ibu akan lebih terpapar dgn
yang
frekuensi
materi yang disampaikan.Variabel
pemeriksaan kehamilan, sehubungan
kunjungan menunjukan arah yang
dengan kurangnya waktu luang yang
positif
dimiliki
memanfaatkan
keputusan dengan p value = 0,022
pemeriksaan kehamilan, maka ibu
ini berarti ibu hamil yang frekuensi
yang bekerja lebih banyak yang
kunjungannya lebih dari 1 kali
memeriksakan kehamilannya secara
cenderung
lengkap sehingga lebih banyak tahu
mengambil keputusan yang positif
mengenai keadaan dirinya untuk
dibanding dengan ibu hamil yang
mendapatkan informasi kesehatan
frekuensi kunjungannya kurang atau
keputusan
mempengaruhi
untuk
yg
baik
pengambilan
pengetahuan
dari
frekuensi
semakin
sering
terhadap
3,509
pengambilan
kali
akan
hanya satu kali. Kunjungan peserta
tenaga
kelas ibu hamil adalah 3 kali
berpengaruh
mengingat
keputusan
pemberian
dilakukan
secara
materi
bertahap
dan
kesehatan
sangat
dgn
pengambilan
dalam
perencanaan
persalinan karena ibu mendapatkan
sebaiknya dari 3 kali pertemuan ada
informasi dari orang yang
satu kali suami mendampingi. Masih
yaitu berkualifikasi dan kompetens
terdapat ibu hamil yang kunjungan
,terlihat
kurang dari 3 hal ini disebabkan
bahwa adanya dukungan
sangat
kurangnya pengetahuan ibu tentang
diharapkan
hamil
pentingnya
Sedangkan tenaga kesehatan yang
pertemuan
kelas
ibu
dari
beberapa
oleh
tepat
pendapat
ibu
hamil tersebut.Sedangkan variabel
tidak atau kurang
dukungan tenaga kesehatan terlihat
dukungan
pengaruh
terhadap
informasi di karenakan ibu yang
pengambilan keputusan, dengan p
yang datang untuk mengikuti kelas
value = 0,000 ini berarti ibu hamil
ibu
yang mendapat dukungan dari tenaga
sehingga
kesehatan cenderung 25,267 kali
mendengarkan
lebih
mengambil
kesehatan disamping jumlah tenaga
keputusan yang positif dibanding
kesehatan yang terbatas sedangkan
dengan
tuntutan pekerjaan cukup tinggi.
yang
banyak
ibu
mendapat
positif
akan
hamil
dukungan
yang
dari
tidak
atau
hamil
konseling
tidak
ibu
memberikan
sesuai
tidak
dan
jadwal
sepenuhnya
penjelasan
tenaga
tenaga
kesehatan.
SIMPULAN
Hasil analisis didapatkan bahwa
Kesimpulan dari hasil penelitian
variabel yang mempunyai pengaruh
tentang Determinan
terbesar adalah variabel dukungan
keputusan ibu hamil yang mengikuti
tenaga kesehatan, ini terlihat dari
Kelas
nilai exp (B) nya, semakin besar nilai
Perencanaan
exp
Puskesmas
(B)
berarti
pengaruhnya
dependen
perencanaan
semakin
terhadap
yang
besar
variabel
dianalisis
Ibu
pengambilan
Hamil
Persalinan
Kecamatan
tentang
di
Jatinegara
Jakarta Timur Tahun 2013, dapat
yaitu
disimpulkan sebagai berikut, ibu
persalinan.Dukungan
hamil yang ikut Kelas Ibu Hamil
dalam
pengambilan
keputusan
pembentukan Kelas Ibu Hamil baru,
merencanakan persalinan sebagian
sesuai
besar mengambil keputusan yang
semua ibu hamil dapat terjaring dan
positif
dapat memahami akan pentingnya
.Dari
variabel
hasil
yang
uji
statistik
sasaran
sehingga
/
pengetahuan tentang P4K sehingga
berhubungan antara ibu hamil yang
dapat mengambil keputusan yang
ikut
dengan
positif
tentang
adalah
Kelas
pengambilan
perencanaan
bermakna
dengan
Ibu
Hamil
keputusan
persalinan
mengenai
perencanaan
persalinan
dan
pencegahan
komplikasi.
Mengikut
sertakan
variabel paritas, pengetahuan, sikap,
suami dalam pelaksanaan Kelas Ibu
frekuensi kunjungan, dan dukungan
Hamil terutama pada materi seperti
tenaga kesehatan dan variabel yang
P4K, tanda bahaya pada ibu hamil,
sangat berpengaruh / dominan adalah
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir
variabel dukungan tenaga kesehatan
untuk dapat mengambil keputusan
dengan nilai OR 25,267, yang berarti
klinis apabila terjadi resiko sehingga
dukungan tenaga kesehatan akan
kematian ibu dan bayi dapat dicegah.
mengambil keputusan yang positif
Sehubungan dengan itu pentingnya
sebesar
25,267
besar,dibandingkan
kali
lebih
meningkatkan
yang
tidak
manfaat,tujuan
mendapat dukungan.
Dalam
upaya
informasi
dan
tentang
keuntungan
mengikuti Kelas Ibu Hamil dan
peningkatan
mutu
Program Perencanaan Persalinan dan
pelayanan asuhan kebidanan, maka
Pencegahan Komplikasi kepada ibu
diperlukan
hamil
meningkatkan peran
program kelas ibu hamil dengan
melalui
penyuluhan-
penyuluhan di masyarakat.
mengaktifkan kembali Kelas Ibu
Hamil
yang
sudah
ada,
dan
DAFTAR RUJUKAN
Adawiyah,E. 2001, Faktor-faktor
yang berhubungan dengan
kelangsungan
pemeriksaan
kehamilan K4 di Kabupaten
Bogor tahun 2009 (analisis
data sekunder survey cepat
studi
faktor-faktor
yang
berhubungan
dengan
morbiditas bayi di Kabupaten
Bogor tahun 2000). Skripsi.
Depok: FKM UI.
Aryawan, Iwan. 1998. Besar dan
Metode
Sampel
pada
Penelitian Kesehatan FKM UI
Depok.
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar
Administrasi Kesehatan. Edisi
ke-3. Jakarta : Bina Rupa
Aksara.
Hamil. Jakarta : Depkes RI dan
JICA.
Syafiq,Ahmad.
2008.
Laporan
penelitian Dampak Kelas Ibu
Hamil untuk
persiapan
terhadap Pengetahuan, Sikap,
dan
Perilaku
dalam
Kehamilan, Persalinan dan
Masa Pasca Kelahiran di
Lombok
Tengah,
Nusa
Tenggara Barat 2008. Depok :
FKM UI.
Besral. 2006. Pengaruh pemeriksaan
kehamilan terhadap pemilihan
penolong persalinan. Jurnal
kesehatan masyarakat nasional,
1.8990
Depkes RI, WHO, FKM UI. 1999.
Materi Ajar Modul Safe
Motherhood. Jakarta : FKM
UI.
Bhismamurti. 1995. Prinsip dan
Metode Riset Epidemiologi.
Gajah Mada University.
__________ 2002. Program Safe
Motherhood di Indonesia.
Jakarta
:
Departemen
Kesehatan.
BPS,
2003. Survey Demografi
Kesehatan Indonesia 20022003. Jakarta:Badan Pusat
Statistik.
Cherawaty,Netty. 2004. Pemilihan
Penolong Persalinan (Analisa
Kuantatif)
Di
Wilayah
Puskesmas Sawah Lebur Kota
Bengkulu Tahun 2003. Skripsi.
Depok : FKM UI.
Cunningham, PG, Paul, C Mac
Donal, Normasn, PG. 2000.
Obstetri William. Jakarta :
EGC.
Depkes RI.2006. Status Kesehatan
Masyarakat Berbasis Gender
Fakta dari Survey Kesehatan
Nasional. Jakarta
Depkes RI dan JICA. 2008.
Pegangan fasilitator Kelas Ibu
_________.2004. Kajian Kematian
Ibu dan Anak di Indonesia.
Jakarta : Depkes RI
__________.2006.
Materi
Ajar
Penurunan Kematian Ibu dan
Bayi Baru Lahir. Jakarta :
Depkes RI.
_________.2006. Status Kesehatan
Masyarakat Berbasis Gender
Fakta dari Survey Kesehatan
Nasional. Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI dan JICA. 2008.
Pegangan fasilitator Kelas Ibu
Hamil. Jakarta : Depkes RI dan
JICA.
Depkes RI. 2008. Leaflet Kelas Ibu
Hamil. Departemen Kesehatan
RI kerjasama dengan Japan
International
Coorporation
Agency (JICA).
________.
2008.
Pedoman
Pelaksanaan kelas ibu hamil.
Departemen kesehatan RI dan
JICA.
Syafiq,Ahmad.
2008.
Laporan
penelitian Dampak Kelas Ibu
Hamil
untuk
persiapan
terhadap Pengetahuan, Sikap,
dan
Perilaku
dalam
Kehamilan, Persalinan dan
Masa Pasca Kelahiran di
Lombok
Tengah,
Nusa
Tenggara Barat 2008. Depok :
FKM UI.
Download