BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar untuk istilah pemasaran, tergantung kepada sudut pandang yang mereka gunakan. Sebagai gambaran, berikut ini dikutip definisi pemasaran yang dirumuskan sejumlah ahli pemasaran: 1. Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah ― Memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan‖. (Kotler & Keller, 2009) 2. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalam individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. (Kotler dan Armstrong, 2004) 3. Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatan memasarkan barang atau jasa umumnya kepada masyarakat, dan khususnya kepada pembeli potensial. Pemasaran dikembangkan sebagai suatu pola 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 yang tertata dalam suatu sistem yang sering kali disebut sebagai ilmu dan juga dikembangkan dengan cara masing-masing pelaku sehingga disebut improvisasi dan karenanya disebut seni. Dalam praktiknya, pemasaran dijalankan dengan kedua cara itu, ilmu dan seni. (Hendri Ma’ruf, 2006) Apa yang Dipasarkan? Orang-orang pemasaran memasarkan 10 tipe entitas: barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, properti (hak kepemilikan), organisasi, informasi, dan ide. 1. Barang Barang-barang fisik merupakan bagian terbesar dari usaha produksi dan pemasaran kebanyakan negara. Setiap tahun, perusahaanperusahaan AS saja memasarkan miliaran produk makanan segar, kalengan, kemasan, dan beku, selain itu juga jutaan mobil, kulkas, televisi, mesin, dan berbagai pilar ekonomi modern lainnya. Berkat internet, bukan hanya perusahaan yang memasarkan barang, bahkan individu pun dapat memasarkan barang secara efektif. 2. Jasa Ketika ekonomi maju, semakin besar porsi aktivitas ekonomi yang berfokus pada produksi jasa. Jasa mencakup pekerjaan maskapai udara, hotel, perusahaan penyewaan mobil, tukang pangkas dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 salon, tenaga perbaikan & pemeliharaan, dan akuntan, bankir, pengacara, insinyur, dokter, programmer piranti lunak, dan konsultan manajemen. Banyak tawaran pasar yang terdiri dari perpaduan antara barang dan jasa. Di restoran makanan cepat saji, misalnya, pelanggan mengkonsumsi baik produk maupun jasa. 3. Acara Pemasar mempromosikan acara berdasarkan waktu, seperti pameran dagang, pertunjukkan seni, dan ulang tahun perusahaan. Acara olahraga dunia seperti Olimpiade dan Piala Dunia dipromosikan secara agresif baik kepada perusahaan maupun penggemar. 4. Pengalaman Dengan memadukan beberapa barang dan jasa, sebuah perusahaan dapat menciptakan, memamerkan, dan memasarkan pengalaman. Walt Disney World’s Magic Kingdom merupakan contoh pemasaran pengalaman ini, dengan mengizinkan pelanggan mengunjungi kerajaan peri, kapal bajak laut, atau rumah hantu. Ada juga pasar untuk pengalaman khusus, seperti menghabiskan satu minggu di KAMP baseball, bermain dengan legenda-legenda baseball yang telah pensiun, menjadi konduktor Chicago Symphony Orchestra selama lima menit, atau mendaki Gunung Everest. 5. Orang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Pemasaran selebriti adalah bisnis yang besar. Artis, musisi, CEO, dokter, pengacara, dan ahli keuanagan kelas atas, dan professional lainnya dibantu oleh para pemasar selebriti. Beberapa orang telah melakukan pekerjaan pemasaran sendiri-pikirkan David Beckham, Oprah Winfrey, dan Rolling Stone. Kondultan manajemen Tom Peters yang juga ahli dalam self-branding meganjurkan agar setiap orang menjadikan dirinya sebuah ― Merek‖. 6. Tempat Kota, negara bagian, kawasan dan seluruh bangsa bersaing secara aktif untuk menarik turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan pemukim baru. Pemasar tempat mencakup spesialis pengembangan ekonomi, agen real estate, bank komersial, asosiasi bisnis lokal, serta agen periklanan dan hubungan masyarakat. 7. Properti Properti adalah hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang sebenarnya (real estate) atau properti finansial (saham dan obligasi). Properti dibeli dan dijual, dan pertukaran ini membutuhkan pemasaran. Agen real estate bekerja untuk pemilik atau penjual properti, mereka bisa juga membeli dan menjual real estate untuk pemukiman maupun untuk perdagangan. Perusahaan investasi dan bank memasarkan sekuritas kepada investor institusional maupun individual. 8. Organisasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat, disukai, dan unik di benak publiknya. Universitas, museum, organisasi pertunjukkan seni, dan organisasi nirlaba menggunakan pemasaran untuk meningkatkan citra publik mereka dan bersaing untuk mendapatkan khalayak dan dana. 9. Informasi Informasi adalah apa yang dihasilkan, dipasarkan, dan didistribusikan oleh buku, sekolah, dan produk universitas dengan harga tertentu kepada orang tua, siswa, dan komunitas. Majalah seperti Road and Track, PC World, dan Vogue masing-masing memasok informasi tentang mobil, komputer, dan dunia mode. Produksi, pengemasan, dan distribusi informasi adalah beberapa industri besar dalam masyarakat. Bahkan perusahaan-perusahaan yang menjual produk fisik berusaha untuk menambah nilai melalui penggunaan informasi. 10. Ide Setiap penawaran pasar mengandung sebuah ide/gagasan dasar mulai dari yang sifatnya sosial seperti ― Katakan Tidak Pada Narkoba‖ yang mengajak orang untuk tidak menggunakan narkoba atau seperti perusahaan kosmetik yang memberikan harapan akan memberikan kecantikan bila menggunakan produk kosmetiknya. Charles Revson dari Revlon pernah mengamati: ― Di pabrik, kami membuat kosmetik; di toko kami menjual harapan.‖ Produk dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 jasa adalah landasan untuk menyerahkan beberapa ide/gagasan atau manfaat. 2.1.2 Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Seorang konsumen di Amerika membutuhkan makanan, namun mungkin menginginkan hamburger, kentang goreng, dan minuman ringan. Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Banyak orang menginginkan Mercedes, tetapi hanya sedikit yang mau dan mampu membelinya. Perusahaan harus mengukur tidak hanya seberapa banyak orang yang menginginkan produk mereka, namun juga berapa banyak orang yang mau dan mampu membelinya. 2.1.3 Pasar Sasaran (Target Marketing) Pemasaran sasaran memerlukan 3 langkah utama: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 1. Segmentasi pasar (Segmenting) Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam kehidupan ini. Dalam kegiatan bisnis segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan pesanpesan komunikasi, melayani lebih baik, menganalisis perilaku konsumen maupun mendesain produk. 2. Penentuan pasar sasaran (Targeting) Menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market, yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Sebuah pasar sasaran yang dipilih tidak dengan segera menjanjikan potensi yang optimal. Pada dasarnya konsumen memerlukan waktu untuk mengkonsumsi suatu produk mata rantai konsumsi itu dikenal dengan proses AIDA, yaitu awareness (konsumen sadar terhadap keberadaan suatu produk/merek), interest (menaruh minat), desired (menghendaki, merasa membutuhkan), danaction (membeli). Mata rantai AIDA ini dalam strategi pasar sasaran diterjemahkan kedalam rangkaian tindakan. 3. Penempatan produk (Positioning) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Ries dan Trout (1986) menyatakan bahwa positioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan. 2.1.4 Konsep Pemasaran Ada lima konsep yang dapat dipilih perusahaan dalam menjalankan bisnisnya: 1. Konsep Produksi Konsep produksi adalah salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak mahal. Para manajer dari bisnis yang berorientasi pada produksi berkonsentrasi untuk mencapai efesiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal. Orientasi ini masuk akal di negara-negara berkembang seperti Cina, di mana pabrik PC terbesar, Lenovo, dan raksasa alat-alat rumah tangga Haier memetik keuntungan dari sumber daya manusia negeri itu yang berlimpah dan murah untuk mendominasi pasar. Pemasar juga menggunakan konsep produksi ketika suatu perusahaan ingin memperluas pasar. 2. Konsep Produk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memutakhirkannya. Namun, para manajer ini kadangkadang terlibat perselingkuhan dengan produk mereka. Mereka mungkin melakukan kesalahan yang diistilahkan ―J ebakan tikus yang lebih baik‖, yaitu mempercayai bahwa jebakan tikus yang lebih baik akan mengarahkan orang ke pintu mereka. Suatu produk baru tidak akan sukses jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan, dan penjualan yang tepat. 3. Konsep Penjualan Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi. Karenanya, organisasi tersebut harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang agresif. Konsep penjualan dinyatakan dalam pemikiran Sergio Zyman, mantan wakil presiden pemasaran dari Coca Cola, yang menyatakan: ― Tujuan pemasaran adalah menjual lebih banyak barang ke lebih banyak orang secara lebih sering untuk menghasilkan lebih banyak uang dan pada gilirannya menghasilkan lebih banyak laba.‖ http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 Konsep penjualan dipraktikkan paling agresif untuk barangbarang yang tidak dicari (unsought goods), yaitu barangbarang yang biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli konsumen, seperti asuransi, ensiklopedia, dan peti mati. Kebanyakan perusahaan juga mempraktikkan konsep penjualan ketika mengalami kelebihan kapasitas. Tujuannya adalah menjual apa yang mereka buat, alih-alih membuat apa yang diinginkan pasar. Namun, pemasaran yang didasarkan pada penjualan memiliki risiko yang tinggi. Pemasaran model ini mengansumsikan bahwa pelanggan yang terbujuk untuk membeli suatu produk akan menyukai produk tersebut, dan jika ternyata tidak, mereka bukan hanya tidak akan mengembalikan atau menjelek-jelekkan produk tersebut atau mengeluh kepada organisasi konsumen, melainkan mungkin malah membeli lagi. 4. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an. Alih-alih memegang filosofi membuat-dan-menjual yang berpusat pada produk, bisnis beralih ke filosofi merasakandan-merespons yang berpusat pada pelanggan. Tugas pemasaran bukanlah mencari pelanggan yang tepat untuk produk anda, melainkan menemukan produk yang tepat untuk pelanggan anda. Dell Computer tidak menyiapkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 komputer yang sempurna untuk pasar sasarannya. Alih-alih, perusahaan tersebut memberikan landasan produk yang fitur-fiturnya bisa disesuaikan oleh konsumen sesuai yang ia inginkan di komputer. Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam meciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih. 5. Konsep Pemasaran Holistik Tak diragukan lagi, trend dan kekuatan yang menentukan abad ke-21 juga mengarahkan perusahaan-perusahaan bisnis pada serangkaian kepercayaan dan praktik baru. Para pemasar terbaik masa kini memahami kebutuhan untuk memiliki pendekatan yang lebih lengkap dan kohesif, yang melampaui penerapan tradisional dari konsep pemsaran. ― Catatan Pemasaran: Kebenaran dan Kesalahan Pemasaran‖ menjelaskan di mana perusahaan melakukan kesalahan dan bagaimana memperbaikinya dalam pemasaran mereka. Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan, desain, dan pengimplementasi program pemasaran, proses, dan aktivitas-aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 saling ketergantungannya. Pemasaran holistik menyadari bahwa ― Segala hal berarti‖ dalam pemasaran dan bahwa perspektif yang luas dan terintegrasi sering kali diperlukan. 2.1.5 Pertukaran dan Transaksi Seseorang bisa mendapatkan sebuah produk dengan salah satu dari empat cara. Menghasilkan sendiri produk atau jasa, seperti ketika seseorang berburu, mencari ikan, atau mengumpulkan buahbuahan. Menggunakan kekuatan otot untuk mendapatkan sebuah produk, seperti dalam sebuah perampokan dan pencurian. Mengemis, seperti yang terjadi ketika seorang gelandangan seorang gelandangan meminta makanan. Atau, menawarkan sebuah produk atau jasa, atau uang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Pertukaran, yang merupakan konsep inti dari pemasaran, mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Supaya muncul potensi pertukaran, lima persyaratan berikut harus dipenuhi. 1. Sekurang-kurangnya ada dua pihak. 2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 3. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu. 4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran. 5. Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan hal yang tepat dan diinginkan. 2.1.6 Analisis SWOT Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi atau popular disebut Analisis SWOT. Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut di atas: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat beroperasi. Ini adalah dua variabel kunci dalam membangun atau mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi ini harus dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan institusi mampu mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu memaksimalkan daya tariknya bagi para pelanggan. Jika pengujian tersebut dipadukan dengan pengaduan visi dan nilai, maka akan ditemukan sebuah identitas yang berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas disitingtif mampu dikembangkan dalam sebuah perusahaan, maka karakteristik mutu dalam perusahaan tersebut akan menjadi lebih mudah diidentifikasi. Kemudian perlu adanya suatu strategi yang dapat meningkatkan kualitas, penjualan, ataupun tingkat kepercayaan masyarakat. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 1. Strategi SO (Strengths & Opportunities) Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO, dan WT. Apabila perusahaan mempunyai kelemahan utama pasti perusahaan akan berusaha menjadikan kelemahan tersebut menjadi kekuatan. Jika perusahaan menghadapi ancaman utama, perusahaan akan berusaha menghindari ancaman jika berkonsentrasi pada peluang yang ada. 2. Strategi ST (Strengths & Threats) Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan ancaman eksternal yang dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus dihadapi sendiri oleh perusahaan tersebut, bergantung pada masalah ancaman yang dihadapi, seperti halnya faktor perekonomian, peraturan pemerintah, gejala alam, dan lain sebagainya. 3. Strategi WO (Weakness & Opportunities) Strategi diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Salah satu alternatif strategi WO adalah dengan perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf dengan kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan. 4. Strategi WT (Weakness & Threats) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk mengatasi posisi yang menyulitkan ini. Perusahaan harus memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan akan menghilangkan kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisa SWOT. Yang paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut. 2.1.7 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran, strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi. Pengertian manajemen pemasaran menurut Dharmmesta dan Handoko (1982) adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2002:14) adalah analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Proses itu melibatkan lebih dari sekedar mendapat cukup pelanggan bagi output perusahaan saat ini. Lebih dari sekedar merancang strategi untuk menarik konsumen baru dan menciptakan transaksi dengan mereka, perusahaan sekarang ini berfokus pada mempertahankan pelanggan saat ini dan membangun hubungan jangka panjang melalui penawaran nilai dan kepuasan yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan yang sukses saat ini—besar atau kecil, pencari laba atau nirlaba, domestik atau global— benar-benar fokus pada konsumennya dan berkomitmen pada pemasaran. Pemasaran berupaya menarik konsumen dengan menjanjikan nilai yang unggul dan tetap mempertahankan konsumen lama dengan memberikan kepuasan. Agar sukses, perusahaan harus benar-benar berfokus pada pasar. Pengertian manajemen pemasaran menurut Sofyan Assauri (2004) merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan, mengkoordinaksikan, dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian produk tersebut, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 menetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan jangka panjang. Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler (2009) adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran serta meraih, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan melalui penciptaan, penghantaran, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul. Definisi ini menyadari bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan juga mencakup barang, jasa serta gagasan; berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa tugas manajemen pemasaran bukan hanya menawarkan barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasarnya, menetapkan harga yang efektif, komunikasi dan distribusi untuk memberikan informasi, mempengaruhi dan melayani pasarnya tetapi lebih dari itu. Tugas manajemen pemasaran adalah mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi permintaan untuk membantu perusahaan mencapai sasarannya. 2.2 Jasa 2.2.1 Jasa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata ― Jasa‖ itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Berikut ini adalah definisi jasa oleh Kotler (2004). ― Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.‖ Sementara itu, perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah mereka yang memberikan konsumen produk jasa, baik yang berwujud maupun tak berwujud, seperti transportasi, hiburan, restoran, dan pendidikan. 2.2.2 Faktor-Faktor yang Mendorong Pertumbuhan Bisnis Jasa Pertumbuhan sektor jasa terjadi begitu cepat sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya. Setidaknya, ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan fenomena ini. Di antaranya dipicu oleh perubahan demografis, perubahan sosial, perubahan lingkungan ekonomi, perubahan bidang politik, hukum, dan globalisasi. 1. Perubahan demografis http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Perubahan demografis salah satunya dapat dilihat dari meningkatnya tingkat harapan hidup, yang pada akhirnya menghasilkan peningkatan jumlah populasi usia lanjut/pensiunana. Peningkatan jumlah populasi pensiunan ini mendorong permintaan baru akan jasa yang bertujuan untuk menghabiskan waktu luang, seperti jasa travel, serta juga menimbulkan permintaan yang meningkat terhadap produk jasa perawatan kesehatan dan keperawatan (nursing). Pergerakan struktural dalam masyarakat telah memengaruhi persoalan di mana dan bagaimana masyarakat hidup. Perkembangan kota telah meningkatkan permintaan akan infrasruktur dan dukungan jasa. 2. Perubahan psikografis Perkembangan teknologi informasi mendorong terjadinya perubahan terhadap perilaku yang serba instan, mobilitas tinggi, akses luas, dan kemudahan konsumsi (belanja) melalui jaringan e-business yang kini cenderung meningkat. Perubahan psikografis ini tampak jelas dari perilaku kelompok orang dewasa (mature people) yang bercirikan: kreatif, menyukai hal-hal baru, mobilitas tinggi (dinamis), konsumtif (spender), dan berorientasi pada teknologi. Hal ini berpengaruh terhadap ketersediaan fasilitas jasa dan pelayanan publik yang optimal. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 3. Perubahan sosial Peningkatan jumlah wanita dalam angkatan kerja telah membuat wanita tidak hanya berperan penting di rumah, tetapi juga di luar rumah. Hal ini menghasilkan pertumbuhan yang pesat dalam industri jasa tertentu, termasuk juga perawatan kesehatan, pendidikan, dan lainlain. Kualitas hidup yang telah meningkat membuat sebuah keluarga kecil yang memiliki dua sumber pendapatan (suami dan istri) mempunyai uang lebih atau uang yang sengaja dialokasikan untuk membeli jasa perawatan kesehatan atau pelayanan rumah sakit. 4. Perubahan perekonomian Meningkatnya spesialisasi dalam suatu perekonomian menghasilkan ketergantungan yang lebih besar terhadap penyedia jasa yang bersifat terspesialisasi. Sebagai contoh, meningkatnya permintaan terhadap pelayanan rumah sakit yang memiliki spesialisasi khusus penyakit jantung, jasa pendidikan seperti lembaga-lembaga profesi, jasa KAP, jasa konsultan hukum, dan sebagainya. 5. Perubahan politik dan hukum Internasionalisasi telah menghasilkan peningkatan dan permintaan baru akan jasa yang lebih profesional. Dibukanya hambatan-hambatan ekonomi dalam kerangka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 perdagangan global, membawa dampak terhadap perubahan aturan hukum, tata kerja, dan politik di suatu negara. Hal ini membuka peluang terjadinya internasionalisasi jasa per profesi, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok. 2.2.3 Karakteristik Jasa Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang (produk fisik). Griffin (1996) menyebutkan karakterisitik jasa, sebagai berikut: 1. Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman. Contoh: Orang yang menjalani operasi wajah tidak dapat melihat hasil yang sesungguhnya sebelum ia membeli jasa tersebut. 2. Unstorability (tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan) mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Karena klien tersebut juga hadir pada http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 saat jasa itu dihasilkan, interaksi penyedia klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa. Dalam kasus jasa hiburan dan professional, pembeli sangat tertarik pada penyedia jasa tertentu itu. Contoh: suatu konser tidak akan sama jika Madonna jatuh sakit dan digantikan oleh Shania Twain. 3. Customization (kustomisasi). Jasa sering kali didesain khusus untuk kebutuhan pelanggan, misalnya, pada jasa asuransi dan kesehatan. 4. Variability (bervariasi). Karena bergantung pada siapa yang memberikannya serta kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi. Beberapa dokter memiliki keramahan sangat baik dengan pasien; yang lain kurang sabar dengan pasien-pasiennya. Pembeli jasa menyadari keragaman ini dan sering bertanya kepada orang lain sebelum memilih penyedia jasa. 5. Perishability (tidak tahan lama). Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak (perishability) tersebut tidak akan menjadi masalah jika permintaan tetap berjalan lancar. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan-perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit. Contoh: beberapa dokter mengenakan biaya kepada pasien yang tidak menepati janji http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 pertemuan, karena nilai jasa tersebut hanya ada pada saat itu. 2.2.4 Kategori Bauran Jasa Tawaran suatu perusahaan ke pasar sering mencakup beberapa jasa. Komponen jasa dapat berupa bagian kecil atau bagian utama dari seluruh tawaran tersebut. Dapat dibedakan 5 kategori tawaran: 1. Barang berwujud murni Tawaran tersebut terutama terdiri atas barang berwujud seperti sabun, pasta gigi dan garam. Tidak satupun jasa menyertai produk tersebut. 2. Barang Berwujud yang Disertai Jasa Tawaran tersebut terdiri atas barang berwujud yang disertai oleh satu atau beberapa jasa. Levitt berpendapat bahwa ― Makin canggih secara teknologis produk generik‖ (contoh: mobil dan komputer), penjualannya makin bergantung pada mutu dan ketersediaan layanan pelanggan yang menyertainya (contoh: ruang pameran, pengiriman, perbaikan dan pemeliharaan, bantuan aplikasi, pelatihan operator, nasehat pemasangan, pemenuhan garansi). Dalam hal ini General Motor lebih http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 sarat dengan layanan daripada sarat dengan produksi. Tanpa layanan, penjualannya akan merosot. 3. Campuran Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama. Misalnya, orang pergi ke restoran untuk mendapatkan makanan maupun layanan 4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil Tawaran tersebut terdiri atas jasa utama beserta jasa tambahan atau barang pendukung. Contoh: penumpang pesawat terbang membeli jasa angkutan. Perjalanan tersebut meliputi beberapa barang berwujud seperti makanan dan minuman, sobekan tiket dan majalah penerbangan. Jasa tersebut memerlukan barang padat modal yaitu pesawat udara untuk merealisasikannya, tetapi jenis produk utamanya adalah jasa. 5. Jasa Murni Tawaran tersebut terutama terdiri atas jasa. Contoh: penjagaan bayi, psikoterapi, pijat, dan sebagainya 2.2.5 Mencapai Keunggulan Kompetitif Melalui Fokus Seorang konsumen memiliki berbagai kebutuhan, perilaku pembelian, dan pola konsumsi yang beragam. Oleh karena itu, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 perusahaan berusaha untuk menarik konsumen potensial dalam suatu pasar. Namun pada dasarnya, perusahaan memiliki keterbatasan untuk melayani kebutuhan dan keinginan konsumen yang beragam tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu untuk berfokus pada usaha untuk melayani konsumennya. Dalam istilah pemasaran, fokus berarti menyediakan secara relatif bauran produk untuk segmen pasar tertentu, yang memiliki karakteristik, pembelian, dan pola konsumsi yang hampir sama. Perusahaan jasa yang sukses bisanya menggunakan strategi di bawah ini untuk mengindentifikasi unsur yang terpenting dalam operasi jasanya, sehingga mereka dapat berfokus pada sumber daya perusahaan. Tingkat fokus dalam perusahaan dapat dilihat melalui dua dimensi, yaitu seberapa luas/beragam layanan/jasa yang ditawarkan (sevice offering) dan seberapa banyak segmen pasar yang dilayani (market served). Berdasarkan dua dimensi/variabel ini, terdapat empat kemungkinan pilihan strategi, apakah perusahaan memilih market focused, fully focused, service focused, atau unfocused. 1. Fully Focused Perusahaan yang menggunakan strategi ini biasanya memberikan jasa yang terbatas (mungkin hanya memiliki satu produk layanan utama) untuk segmen pasar yang spesifik (tertentu) dan lebih sempit. Dengan mengembangkan keahlian yang spesifik dan memiliki http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 ceruk (niche) pasar sendiri dapat melindungi perusahaan dari berbagai kompetitor dan perusahaan dapat menentukan harga premium produknya. Namun, dalam strategi ini, terdapat resiko, yaitu mungkin saja pasar yang disasar perusahaan dalam low season menjadi lebih kecil dibandingkan dengan keuangan yang dibutuhkan untuk operasi perusahaan. Selain itu, resiko yang dapat terjadi dapat pula seperti permintaan untuk jasa tsb yang menurun akibat adanya produk alternative, teknologi baru oleh perusahaan lain, atau pembeli dari segmen yang dipilih perusahaan sedang mengalami krisis akibat krisis ekonomi. Untuk menghindari resiko-resiko tsb, perusahaan dapat menguranginya dengan membuat segmen pasar yang lebih luas. Contoh perusahaan yang menggunakan strategi ini adalah wedding organizer. Dalam hal ini, bisnis yang bergerak di bidang wedding organizer hanya melayani tentang mempersiapkan suatu pernikahan agar sesuai dengan keinginan konsumen. Sementara itu, segmentasi pasar yang diambil bisnis atau perusahaan jasa ini tentu saja menyangkut tentang orang-orang yang akan melangsungkan pernikahan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 2. Market Focused Perusahaan dengan strategi ini biasanya memiliki segmentasi pasar yang lebih sempit, tetapi memiliki layanan/jasa yang cukup banyak. Sebelum memilih strategi ini, perusahaan harus memastikan apakah mereka telah benar-benar memiliki kapabilitas operasional untuk memastikan bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan dalam melayani pelanggan dengan baik. Selain itu, mereka juga harus memahami cara pembelian dan preferensi konsumen. Contoh perusahaan yang menggunakan strategi ini adalah perusahaan bengkel, seperti bengkel resmi (atau dealer) motor Yamaha. Bengkel Yamaha tidak hanya melakukan jenis jasa perbaikan untuk motor Yamaha, tetapi juga menjual motor Yamaha dan suku cadang asli yang dibutuhkan pelanggan. 3. Service Focused Pada pilihan ini, perusahaan memiliki penawaran jasa yang lebih sedikit, namun melayani segmentasi pasar yang cukup luas. Ketika perusahaan akan memperluas segmennya, maka mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk melayani masing-masing segmen, bahkan membutuhkan investasi yang lebih http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 besar dalam komunikasi manajemen. Contoh dari perusahaan ini adalah Starbucks Coffee, Roti Boy dan Bread Talk. 4. Unfocused Perusahaan dengan strategi unfocused berusaha melayani pasar yang luas serta menyediakan jasa yang banyak dan beraneka ragam. Walaupun hal ini secara umum, bukan merupakan ide yang baik, namun keperluan masyarakat dan agensi pemerintah mengharuskan adanya perusahaan dengan strategi seperti ini. Contoh dari perusahaan ini adalah Hypermarket, Giant dan Carrefour. Pada dasarnya sangat direkomendasikan jika sebuah perusahaan memilih beberapa fokus, apakah hal itu dalam segmentasi pasar atau jasa yang diberikan. Masing-masing strategi memiliki peluang dan resiko secara bersamaan. 2.2.6 Bauran Pemasaran Jasa a) Products, produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 berwujud fisik maupun yang tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar jasa bisa sangat berbeda dengan yang dihadapi pemasar barang. Aspek pengembangan jasa baru juga memiliki keunikan khusus yang berbeda dengan barang, yakni jasa baru sukar diproteksi dengan paten. b) Pricing, keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Pada umumnya, aspek-aspek ini mirip dengan yang biasa dijumpai pemasar barang. Akan tetapi, ada pula perbedaannya, yaitu karakteristik intangible jasa menyebabkan harga menjadi indikator signifikan atas kualitas. Karakteristik personal dan non-transferable pada beberapa tipe jasa memungkinkan diskriminasi harga dalam pasar jasa tersebut, sementara banyak pula jasa yang dipasarkan oleh sektor publik dengan harga yang disubsidi atau bahkan gratis. Hal ini menyebabkan kompleksitas dalam penetapan harga jasa. c) Promotion, bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama dengan jasa, promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan tangibilitas jasa. Selain itu, dalam kasus pemasaran jasa, personel produksi juga menjadi bagian penting dalam bauran promosi. d) Place, keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik (misalnya, keputusan mengenai di mana sebuah hotel atau restoran harus didirikan). Selain itu, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas bagi para pelanggan (misalnya, apakah akan menggunakan jasa agen perjalanan ataukah harus memasarkan sendiri paket liburan secara langsung kepada konsumen), dan nonlokasi yang ditetapkan demi keputusan ketersediaan jasa (contohnya, penggunaan telephone delivery systems). e) People, dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, ― orang‖ yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam faktor ― orang‖ ini berarti berhubungan dengan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen Sumber Daya Manusia. Untuk mencapai kualitas yang terbaik, pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya. Pentingnya Sumber Daya Manusia dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal (internal marketing). Pemasaran internal adalah interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan, yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai pelanggan internal dan pemasok internal. Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong kinerja Sumber Daya Manusia dalam memberikan kepuasan bagi konsumen. f) Physical Evidence, karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potesial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengonsumsinya. Ini menyebabkan risiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat risiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang aktraktif dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 memuat foto lokasi liburan dan tempat menginap; penampilan staf yang rapi dan sopan; seragam pilot dan pramugari yang mencerminkan kompetensi mereka; dekorasi internal dan eksternal bangunan yang atraktif (contohnya, banyak rumah sakit khusus anak dan ruang praktik dokter anak yang didekorasi dengan nuansa anakanak dengan harapan agar anak-anak tidak takut sewaktu diperiksa dokter); ruang tunggu yang nyaman; dan lain-lain. g) Process, proses merupakan gabungan semua aktivitas, yang umumnya terdiri atas semua prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme dan hal-hal rutin lainnya, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. h) Customer Service, makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi. Dalam sektor jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran ini tidak bisa diisolasi hanya pada departemen layanan pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua personel produksi, baik yang dipekerjakan oleh organisasi jasa maupun oleh pemasok. Manajemen kualitas jasa yang ditawarkan kepada pelanggan berkaitan erat dengan kebijakan desain produk dan personalia. http://digilib.mercubuana.ac.id/