Laporan Kasus STROKE DHANU ROHYANA Dokter Pembimbing Dr. GEA PANDITHA Sp.S KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI RUMAH SAKIT RSIJ PONDOK KOPI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat rahmat dan hidayahNya lah penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan kasus yang berjudul stroke non hemoraghik yang merupakan salah satu penyakit anak terbanyak yang terdapat di Rumah Sakit islam Jakarta pondok kopi bagian neurologi. Ucapan terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada DR. Gea Panditha Sp.S selaku pembimbing dalam laporan ini dan rekanrekan yang telah membantu penulis dalam pembuatan laporan kasus ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan kasus ini masih banyak terdapat kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan dalam pembuatan laporan kasus selanjutnya. Semoga tinjauan pustaka ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca. Jakarta, maret Penulis, Keluhan Tambahan Pusing . mulut mencong ke sebelah kanan Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke RSIJ pondok kopi dengan keluhan lemah anggota badan sebelah kiri sejak hari SMRS. MARET Keluhan Utama Lemah anggota badan sebelah kiri sejak jam SMRS. desember tahun Pondok kelapa. Jakarta Menikah Islam maret ANAMNESIS AUTONAMNESIS. Lemah badan dirasakan pada malam hari ketika pasien sedang duduk santai sambil mengetik.BAB I LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Jenis kelamin TTL Umur Alamat Status Agama Tanggal Masuk Tn. bicara pelo . . Pasien juga mengeluh sedikit pusing seperti berat dikepala dan tegang ditengkuknya. AM Lakilaki Jakarta. Awalnya pasien mengaku lemah timbul di tangan sebelah kiri. dimana tangannya masih dapat sedikit digerakan namun terasa berat dan lemas kalau mengangkat tangannya keatas dan tanpa diawali kesemutan. penyakit jantung atau DM disangkal. isi cukup. Riwayat Psikososial Pasien mengaku merokok sejak muda tetapi mengkonsumsi alcohol disangkalnya. Pasien mengaku bahwa baru petama kali mengalami keluhan seperti ini. Pasien mengatakan bahwa keluhan yang ia rasakan ini terjadi secara tibatiba.Kemudian tidak lama berselang jam pasien merasakan kelemahan sampai kebagian bawah. gangguan penciuman dan pendengaran juga disangkal. terutama kaki. Dan disaat bersamaan os juga merasa bahwa bicaranya pelo/susah bicara dan mulutnya mencong kesebelah kanan. reguler. dan selama ini os jarang berobat atau mengontrol hipertensinya. Riwayat Penyakit dahulu Pasien mengaku menderita hipertensi sejak tahun SMRS. reguler tampak sakit sedang Composmentis . PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Kesadaran Tanda Vital Nadi Pernapasan x/menit. Penurunan penglihatan. Riwayat Keluarga Ayah os memiliki riwayat hipertensi dan stroke. Riwayat Pengobatan Pasien mengaku sudah belum berobat sebelumnya. dan gangguan menelan. ekual x/menit. muntah dan penurunan kesadaran disangkal. Keluhan seperti mual. dan riwayat penyakit kencing manis dan jantung disangkal. Riwayat penurunan berat badan disangkal. Riwayat kejang atau demam disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Riwayat terdapat trauma pada kepala disangkal. .. tidak teraba massa Vokal fremitus dextrasinistra sama. Suhu TD . Retraksi intercostal /. Lidah asimetris Torax o Inspeksi Pergerakan dinding dada simetris. murmur . C / mmHg STATUS GENERALIS Kepala normocephal. o Perkusi Sonor seluruh lapang paru o Auskultasi Vesikuler / . ronkhi /. Sekret / napas cuping hidung Telinga Normotia. distribusi rambut merata. gallop Abdomen o Inspeksi Supel o Palpasi Nyeri tekan Hepar Splen Ballotement Tidak ada Tidak teraba Tidak teraba /deviasi ke kiri. refleks cahaya / Hidung Deviasi septum . Sekret / Mulut Terlihat mencong kesebelah kanan Mukosa bibir lembab. Iktus cordis teraba di ICS V linea midklavikularis kiri. tremor Leher Tidak terlihat pembesaran KGB atau pembesaran kelenjar tyroid. wheezing /. . Penggunaan otototot bantu pernapasan o Palpasi Nyeri tekan / . Tandatanda trauma Mata anemis /. sianosis . ikterik /. Disartria PEMERIKSAAN NERVUS CRANIALIS Nervus I Olfaktorius Daya pembau Nervus II Optikus Daya penglihatan Dextra Tidak dilakukan Dextra N Sinistra Tidak diilakukan Sinistra N . sekitar baik Daya ingat kejadian Kemampuan bicara Meningeal sign Kaku kuduk negative Kernig dan leseague negative Burdinzki amp negative baik Kurang . reflek cahaya / Orientasi tempat. orang. waktu.o Perkusi o Auskultasi Timpani Bising usus N Ekstremitas Edema Negatif Akral hangat Sianosis Negatif RCT gt s STATUS NEUROLOGIS Kesadaran Kuantitatif GCS Compos mentis EVM Mata pupil isokor. Pengenalan warna Medan penglihatan Fundus okuli Papil Retina Arteri/vena Perdarahan Nervus Okulomotorius Ptosis Gerak mata ke Medial Atas Bawah Ukuran pupil Bentuk pupil Refleks cahaya langsung Refleks konsensuil cahaya III N N Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Dextra N N Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Sinistra mm isokor negatif negatif mm Isokor negatif negatif Strabismus divergen Diplopia . Nervus IV Trokhlearis Gerak mata ke lateral bawah Strasbismus konvergen Diplopia Nervus VI Abdusen Gerak mata ke lateral Strasbismus konvergen Diplopia Nervus V Trigeminus Menggigit Membuka mulut Sensibilitas muka Atas Tengah Bawah Refleks kornea Refleks bersin Refleks maseter Trismus Dextra Negatif Dextra negatif Dextra Sinistra Negatif Sinistra negatif Sinistra Tidak dilakukan Tidak dilakukan Baik negatif Tidak dilakukan Tidak dilakukan Baik negatif . Aurikulopalpebra R.N. VII Fasialis Mengerutkan dahi Bersiul Mengedip Meringis Menutup mata Mengembungkan pipi Lakrimasi Daya kecap / ant R. Visuopalpebra Reflex glabella Nervus VIII akustikus mendengar suara berbisik tes Rinne tes Weber tes Schwabach Nervus IX Glosofaringeus arkus farings daya kecap belakang reflek muntah lidah / Dextra Kerutan dahi Sudut nasolabialis Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Dextra Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Dextra Tidak dilakukan Tidak dilakukan Sinitra Kerut dahi Sudut nasolabialis Sinistra Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Sinistra Tidak dilakukan Tidak dilakukan . Sengau Tersedak Nervus X Vagus Arkus farings Nadi Bersuara Menelan Nervus XI Aksesorius Memalingkan kepala Sikap bahu Mengangkat bahu Trofi otot bahu Nervus XII Hipoglosus sikap lidah Artikulasi tremor lidah menjulurkan lidah kekuatan lidah atrofi otot lidah fasikulasi lidah Tidak dilakukan Tidak dilakukan Dextra reguler normal Dextra Eutropia Dextra Tidak dilakukan Tidak dilakukan Sinistra reguler normal Sinistra Eutropia Sinistra Deviasi kekiri Terganggu disartria . ANGGOTA GERAK ATAS Lengan Atas D Gerakan Kekuatan Tropi Tonus bebas Eutrofi N S terbatas Eutrofi N Lengan Bawah D bebas Eutrofi N S terbatas Eutrofi N Tangan D bebas Eutrofi N S terbatas Eutrofi N SENSIBILITAS Jenis Lengan atas Kiri Tdl tdl N Tdl Lengan bawah Kanan tdl tdl N tdl kiri tdl tdl N tdl kanan tdl tdl N tdl Tangan kiri tdl tdl N tdl Rangsang Kanan Termis Taktil Nyeri Posisi Vibrasi Tdl tdl N tdl ANGGOTA GERAK BAWAH Tungkai atas D S Tungkai bawah D S Kaki D S . Gerakan Kekuatan Tonus Trofi Sensibilitas nyeri termis taktil posisi vibrasi bebas N eu terbatas N Eu terbatas N eu terbatas N eu bebas N eu terbatas N eu tdl N tdl tdl N Tdl tdl N tdl tdl N tdl tdl N tdl tdl N tdl REFLEX FISIOLOGI Reflex Biceps / Reflex Trisep / Reflex Ulnaris tdl Refleks Patologik Babinski Chaddocck Oppenheim Gordon Schaeffer Gonda Rossolimo MendelBechterew Reflex Patella / Reflex Achilles / Reflex Glabella tdl Dextra Tdk dilakukan Tdk dilakukan Sinistra Tdk dilakukan Tdk dilakukan . . Lab Darah Pemeriksaan Hemoglobin Hasil . Satuan g/dl Normal .FUNGSI VEGETATIF Miksi Inkontinensia urin Retensio urin Poliuri Anuri Defekasi Inkontinensia alvi Retensio alvi PEMERIKASAAN PENUNJANG a.. CTScan maret Kesan cerebral infark didaerah capsula ekterna kiri depan cerebellum dan batang otak dalam batas normal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif b. ..Leukosit Hematokrit Trombosit Kolesterol total Hdl Ldl TGT Na Kal chlor Ur Cr As. . rbu/L rbu/L Mg/dl Mg/dl Mg/dl Mg/dl Meq/l Meq/l Meq/l Mg/dl Mg/dl Mg/dl u/l u/l Mg/dl Detik Detik Detik detik . .. . . .. .. . . urat SGOT SGPT GDS Protrombine time Control PT APTT Control APTT . . . .. . RESUME Lakilaki tahun Hemiparese sinistra Disatria. Pemeriksaan fisik Kesadaran compos mentis TD / mmHg Status neurologis N. Disatria CTScan cerebral infark didaerah capsula ekterna kiri depan DIAGNOSIS Diagnosis klinis hemiparese sisnistra dan disatria Diagnosis topik capsula interna infark Diagnosis etiologi iskemik stroke Diagnosis patologi stroke non hemorraghik Diagnosis Banding SH . N XII lidah mencong ke kiri. VII mulut mencong ke kanan. nasolabialis kiri berkurang. mulut mencong ke kanan Pusing Timbul tibatiba Riwayat HT tahun. ektrimitas kiri hiperepleks. asering FARMAKOTERAPI Neurolin dd Valsatan dd Aspilet dd Plavix dd NONFARMAKOTERAPI Infus Asering Diet makanan lunak peroral Konsul jantung PROGNOSIS Dubia ad bonam Follow up S Lemas anggota badan kiri. plavix dd mg. nasilabilais sedikit menghilang sebelah kiri. kepala dan tubuh dalam posisi dengan bahu pada sisi lemah diganjal dengan bantal. bila hipoksia berikan oksigen ltr/mnt. jika diperlukan pasang gudel. RR x/mnt . kanan . Circulation Pasang infus pada sisi yang sehat. reflek menggembung kekuatan otot kiri atas bawah . Reflek patologis Lab hipoagregasi trombosit A SNH P Ass/ jam. Breathing Periksa kadar oksigen. reflek siul . suhu . suara pelo O TD/ mmHg. HR x/mnt . neurolin dd .PENATALAKSANAAN Airway Bebaskan jalan nafas. mulut mencong ke kanan. valsatan dd mg. aspilet dd mg.C. RR x/mnt . reflek siul . mulut mencong ke kanan. suara pelo O TD/ mmHg.C. ektrimitas kiri hiperepleks. S Lemas anggota badan kiri. neurolin dd S Lemas anggota badan kiri. kanan . Reflek patologis Lab INR . Reflek patologis A SNH P Ass/ jam. HR x/mnt . plavix dd mg. nasilabilais sedikit menghilang sebelah kiri. A SNH P Ass/ jam. valsatan dd mg. reflek menggembung kekuatan otot kiri atas bawah . reflek siul . aspilet dd mg. suara pelo O TD/ mmHg. suhu .C. valsatan dd mg. suhu . plavix dd mg. mulut mencong ke kanan. nasilabilais sedikit menghilang sebelah kiri. RR x/mnt . kanan . ektrimitas kiri hiperepleks. aspilet dd mg. HR x/mnt . neurolin dd . reflek menggembung kekuatan otot kiri atas bawah . stroke digunakan sebagai sinonim Cerebro Vascular Disease CVD dan kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia KIPDI mengistilahkan stroke sebagai penyakit akibat gangguan peredaran darah otak GPDO. yang menyalurkan darah ke bagian depan. sebagai area wernicke atau pusat bicara sensoris. kg dari berat tubuh total. Yang pertama adalah arteri karotis interna yang terdiri dari arteri karotis kanan dan kiri. Fungsifungsi dari otak adalah otak merupakan pusat gerakan atau motorik. yang memasok darah ke bagian belakang otak disebut sebagai sirkulasi arteri serebrum posterior. cairan serebrospinal. Stroke atau gangguan aliran darah di otak disebut juga sebagai serangan otak brain attack. Otak harus menerima lebih kurang satu liter darah per menit. Secara umum. sebagai area visuosensoris. merupakan penyebab cacat disabilitas. dan pembuluh darah. dan otak kecil yang berfungsisebagai pusat koordinasi serta batang otak yang merupakan tempat jalan serabutserabut saraf ke target organ gambar .BAB II TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Stroke Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menimbulkan cacat atau kematian. Otak mendapat darah dari arteri. sebagai pusat sensibilitas. Ada dua hemisfer di otak yang memiliki masingmasing fungsi. otak membentuk hanya sekitar sekitar . tetapi koneksi di antara berbagi neuron berbedabeda. Yang kedua adalah vertebrobasiler. Selanjutnya sirkulasi arteri serebrum anterior bertemu dengan sirkulasi arteri serebrum posterior membentuk suatu sirkulus willisi Gambar . sebagai area broca atau pusat bicara motorik. Semua orang memiliki jumlah neuron yang sama sekitar miliar. Anatomi Pembuluh Darah Otak Otak terdiri dari selsel otak yang disebut neuron.. invaliditas. tetapi mengkonsumsi sekitar oksigen dan glukosa yang ada di dalam darah arterial Gambar . selsel penunjang yang dikenal sebagai sel glia.. otak disebut sebagai sirkulasi arteri serebrum anterior. Pada orang dewasa... . yaitu sekitar dari darah total yang dipompa oleh jantung saat istirahat agar berfungsi normal. Gambar . Bagian Otak dan Fungsi Otak Jika terjadi kerusakan gangguan otak maka akan mengakibatkan kelumpuhan pada anggota gerak. .. serta gangguan dalam pengaturan nafas dan tekanan darah. Gejala di atas biasanya terjadi karena adanya serangan stroke.. Sel Glia Pada Otak Gambar . Pembuluh Darah di Otak Gambar .. gangguan bicara. . stroke dapat dibagi berdasarkan manifestasi klinik dan proses patologik kausal a. terjadi penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi ke otak. Stroke Emboli/Non Trombotik Stroke emboli terjadi karena adanya gumpalan dari jantung atau lapisan lemak yang lepas. dan tidak berkembang lagi.Stroke Non Hemoragik Klasifikasi Stroke Non Hemoragik Secara non hemoragik. Stroke Progresif Progressive Stroke/Stroke In Evaluation Gejala neurologik makin lama makin berat. Trombotik dapat terjadi pada pembuluh darah yang besar dan pembuluh darah yang kecil. Ini terkait dengan hipertensi dan merupakan indikator penyakit aterosklerosis. Stroke komplet Completed Stroke/Permanent Stroke Kelainan neurologik sudah menetap. . Selain itu. Sedangkan pada pembuluh darah kecil. trombotik juga diakibatkan oleh tingginya kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein LDL. Sehingga. trombotik terjadi karena aliran darah ke pembuluh darah arteri kecil terhalang. Berdasarkan manifestasi klinik . Pada pembuluh darah besar trombotik terjadi akibat aterosklerosis yang diikuti oleh terbentuknya gumpalan darah yang cepat. . Stroke Trombotik Stroke trombotik terjadi karena adanya penggumpalan pada pembuluh darah di otak. . Defisit Neurologik Iskemik Sepintas/Reversible Ischemic Neurological Deficit RIND Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih lama dari jam. . b. Berdasarkan Kausal . tapi tidak lebih dari seminggu. Serangan Iskemik Sepintas/Transient Ischemic Attack TIA Gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam waktu jam. Gangguan mental. maka gejalagejala tersebut adalah a. Ketidakmampuan untuk menelan disfagia. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri media. kepala berputar vertigo. d. Meningkatnya refleks tendon. . Ketidakmampuan dalam mengendalikan buang air.Gejala Stroke Non Hemoragik Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan peredaran darah terjadi. Gejala akibat penyumbatan sistem vertebrobasilar. b. Buta mendadak amaurosis fugaks. Hilangnya kemampuan dalam berbahasa aphasia. Gangguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh. mulut. Kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan hemiparesis kontralateral dan dapat disertai sindrom Horner pada sisi sumbatan. Gangguan motoris pada lidah. Bisa terjadi kejangkejang. terjadi kelumpuhan yang lebih ringan. Hemiparesis kontralateral dengan kelumpuhan tungkai lebih menonjol. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri anterior. Gangguan dalam koordinasi gerakan tubuh. Bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol. Bila sumbatan di pangkal arteri. Gejala akibat penyumbatan arteri karotis interna. Ketidakmampuan untuk berbicara atau mengerti bahasa lisan disfasia bila gangguan terletak pada sisi dominan. rahang dan pita suara sehingga pasien sulit bicara disatria. Gangguan saraf perasa pada satu sisi tubuh. Kelumpuhan di satu sampai keempat ekstremitas. Gejalagejala sereblum seperti gemetar pada tangan tremor. c. Gangguan pendengaran. Acalculia adalah hilangnya kemampuan berhitung dan mengenal angka setelah terjadinya kerusakan otak. Aphasia dibagi dua yaitu. Rasa kaku di wajah. Kelumpuhan saraf kranialis ketiga. penurunan kesadaran secara lengkap strupor. koma. tetapi dapat membaca huruf. Aphasia sensorik adalah ketidakmampuan untuk mengerti pembicaraan orang lain. e. tetapi masih dapat membaca kata. Gejala akibat gangguan fungsi luhur Aphasia yaitu hilangnya kemampuan dalam berbahasa. mulut atau lidah. Aphasia motorik adalah ketidakmampuan untuk berbicara. melakukan gerakan yang sesuai . kehilangan daya ingat terhadap lingkungan disorientasi. tergantung dari luasnya kerusakan otak. Alexia adalah hilangnya kemampuan membaca karena kerusakan otak. mengeluarkan isi pikiran melalui perkataannya sendiri. pusing. Lateral alexia adalah ketidakmampuan membaca huruf. sepert penglihatan ganda diplopia. yaitu Verbal alexia adalah ketidakmampuan membaca kata. RightLeft Disorientation amp Agnosia jari Body Image adalah sejumlah tingkat kemampuan yang sangat kompleks. kebutaan setengah lapang pandang pada belahan kanan atau kiri kedua mata hemianopia homonim. sementara kemampuannya untuk mengerti bicara orang lain tetap baik. Ketidakmampuan membaca aleksia. Jika terjadi ketidakmampuan keduanya disebut Global alexia. kurangnya daya gerak mata. Kehilangan kesadaran sepintas sinkop. walau sebagian diantaranya tidak memiliki arti. Gangguan penglihatan. namun masih mampu mengeluarkan perkataan dengan lancar. Dibedakan dari Dyslexia yang memang ada secara kongenital. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri posterior Koma Hemiparesis kontra lateral. seperti penamaan. gerakan arah bola mata yang tidak dikehendaki nistagmus. penurunan kelopak mata ptosis. Agraphia adalah hilangnya kemampuan menulis akibat adanya kerusakan otak. gangguan daya ingat. kelainan jantung dan kelainan pembuluh darah lainnya. seperti pemeriksaan darah rutin Hb. b. Pemeriksaan Fisik Adanya defisit neurologik fokal. dan adanya faktor risiko stroke.dengan perintah atau menirukan gerakangerakan tertentu. infeksi virus. eritrosit. anoxia dan pasca operasi pengangkatan massa di otak. Kelainan ini sering bersamaan dengan Agnosia jari dapat dilihat dari disuruh menyebutkan nama jari yang disentuh sementara penderita tidak boleh melihat jarinya. Dementia adalah hilangnya fungsi intelektual yang mencakup sejumlah kemampuan. leukosit. Angiografi serebral karotis atau vertebral untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pembuluh darah yang terganggu. perdarahan otak. Pemeriksaan lainlain Pemeriksaan untuk menemukan faktor resiko. Pemeriksaan tambahan/Laboratorium . seringkali dapat membantu membedakan infark. sangat membantu diagnosis dan membedakannya dengan perdarahan terutama pada fase akut. Tanpa trauma kepala. Amnesia adalah gangguan mengingat yang dapat terjadi pada trauma capitis. hitung jenis dan bila . Pemeriksaan NeuroRadiologik Computerized Tomography Scanning CTScan. Pemeriksaan likuor serebrospinalis. ini berhubungan dengan tingkah laku akibat kerusakan pada kortex motor dan premotor dari hemisphere dominan yang menyebabkan terjadinya gangguan bicara. atau bila scan tak jelas. Penemuan Klinis . hematokrit. baik perdarahan intraserebral PIS maupun perdarahan subarakhnoid PSA. stroke. Hemi spatial neglect Viso spatial agnosia adalah hilangnya kemampuan melaksanakan bermacam perintah yang berhubungan dengan ruang. Syndrome Lobus Frontal. Diagnosis Stroke Non Hemoragik Diagnosis didasarkan atas hasil a. ditemukan faktor risiko seperti hipertensi. Anamnesis Terutama terjadinya keluhan/gejala defisit neurologik yang mendadak. . . Etiologi . Emboli b. Hipertensi d. Malformasi arterivena e. Elektrokardiografi EKG.perlu gambaran darah. gas. Faktor resiko Faktor risiko yang tidak dapat diubah Faktor risiko yang dapat diubah Usia Jenis kelamin pria Ras Riwayat keluarga Riwayat TIA atau stroke Penyakit Jantung Koroner Fibrilasi atrium Heterozigot/homozigot homosistinemia Hipertensi Diabetes mellitus Merokok Penyalahgunaan alcohol dan obat Kontrasepsi oral Hematokrit meningkat Bruit karotis asimptomatis Hiperurisemia dan dislipidemia Gejala Klinis Perdarahan Intraserebral PIS Perdarahan Subarachnoid PSA Stroke Non Hemoragik . Komponen kimia darah. Doppler.Perdarahan subarachnoid .Infark otak a. Aterotrombotik . Angiopati amiloid .Perdarahan intraserebral c. elektrolit. III Diagnosis dengan sistem skoring Skore Stroke Siriraj .Gejala defisit fokal TIA sebelumnya Onset Berat Menitjam Ringan menit Berat/ringan Pelan hari jam Nyeri kepala Hebat Sangat hebat Ringan/tidak ada kecuali lesi di batang otak /Sering awal / sejak Muntah pd awalnya Hipertensi Penurunan Kesadaran Kaku kuduk Hemiparesis Sering /Sering awal sejak Sering Permulaan tidak ada Deviasi mata Gangguan bicara Perdarahan subhialoid Paresis/ gangguan N. Tidak ada Nyeri kepala .Keterangan Derajat kesadaran Hasil Skor gt perdarahan supratentorial Skor lt infark serebri Komposmentis Somnolen Sopor/koma Ateroma diabetes.Ada . angina.Tidak ada Vomitus Ada Tidak ada Skor stroke Gadjah Mada Penurunan kesadaran Nyeri kepala Babinski Jenis stroke Perdarahan Perdarahan Perdarahan Iskemik Iskemik .Ada . penyakit pembuluh darah . Sekitar penderita yang mengalami kesembuhan dan kembali menjalankan fungsi normalnya. b. Kandung kemih yang penuh dikosongkan. Stabilisasi fungsi kardiologis melalui ABC b. Posisi kepala dan badan atas o c. Mencegah infeksi sekunder l. . bila perlu berikan oksigen L/ menit sampai ada hasil pemeriksaan gas darah d. dan dilanjutkan jam Asupan nutrisi per oral menelan atau kesadaran menurun pipa nasogastrik dengan kalori k. traktus respiratorius dan urinarius obat antasida/proton pump inhibitor heparin subkutan IU kali Mecegah timbulnya stress ulcer m. Suhu tubuh harus dipertahankan normal h. Asering. Penderita lainnya mengalami kelumpuhan fisik dan mental dan tidak mampu bergerak. sebaiknya dengan kateterisasi intermiten e. NaCl . Hiperglikemia atau hipoglikemia harus segera dikoreksi g. Keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan i. Cairan intravena jam pertama berikutnya j. Bebaskan jalan nafas. Mencegah dekubitus dengan trombosis vena dalam sehari /LMWH n.Tatalaksana Umum Stroke Akut a. Mobilisasi terbatas untuk mencegah dekubitus Prognosis a. kristaloid atau koloid setelah hasil tes fungsi menelan baik dan apabila gangguan RL. c.. Sekitar penderita meninggal di rumah sakit. Penatalaksanaan tekanan darah dilakukan secara khusus f. berbicara atau makan secara normal. Jakarta EGC.DAFTAR PUSTAKA . Sagung Seto. Jakarta. Listiawati E.FKUI. Suyono J. Jakarta. . Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. .Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. dkk. Ratna Mardiati. Jakarta Erlangga Medical Series. Lionel Ginsberg.Dian Rakyat. . th ed. Lumbantobing. Mahar Mardjono. Susilawati. Sugiharto L.Jakarta. Cetakan ke . .. Hartanto H. . . . . PT. Mahatmi T. Neurologi edisi ke delapan. Neurologi Klinis Dasar. Clinical Anatomy for Medical Student. Buku Kuliah Susunan Saraf Otak Manusia. penerjemah. Snell RS. Edisi .