liptan - BPTP Sumsel - Kementerian Pertanian

advertisement
Logo
Logo
PENINGKATAN KESUBURAN
TANAH MELALUI PEMUPUKAN
BERIMBANG
LIPTAN
Lembar Informasi Pertanian
BPTP Sumatera Selatan
September, 2014
PENDAHULUAN
No. AGDEX : 530/542
5. Mengusahakan tanah yang mempunyai kemiringan
Kesuburan tanah adalah salah satu hal yang penting untuk
tertentu tidak mudah atau tidak cepat tererosi pada
terus diperhatikan dalam mengelola pertanian.
lapisan tanah permukaannya (top soil).
Tanah
yang dipakai secara terus menerus untuk menanam atau
mengembangkan tanaman tanpa dilakukan pemeliharaan
atau
perbaikan
–
perbaikan
akan
berkurang
kesuburannya. Kesuburan tanah dapat berkurang akibat
menurunnya
kandungan
mineral
tanah
yang
dapat
KONSEP PEMUPUKAN BERIMBANG
Dalam usaha menjaga kesuburan tanah agar kandungan
zat-zat mineral di dalam tanah
cukup, maka perlu
diupayakan penambahan zat-zat tersebut ke dalam tanah
disebabkan oleh;
melalui pemupukan. Pada jenis tanah dengan kadar hara
1. Terserap oleh tanaman dan selanjutnya terangkut
optimum atau status tinggi, pemberian pupuk hanya
saat panen.
berfungsi menggantikan hara yang terangkut sewaktu
2. Terikat di dalam tanah dalam bentuk persenyawaan
panen.
yang sukar diserap akar-akar tanaman. Misalnya
Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam
dalam hal ini zat fosfat dan zat kalium
(terutama
tanah dan jenis hara sesuai dengan tingkat kesuburan
ketika hujan lebat pada tanah yang mempunyai
tanah dan kebutuhan tanaman untuk mencapai produksi
kemiringan) dari lapis-lapis tanah bagian atas ke
yang optimal atau pemberian pupuk ke dalam tanah untuk
bagian-bagian
mencapai status semua hara esensial seimbang dan
3. Terjadinya
penghanyutan/terangkut
tanah
sebelah
air
bawah,
misalnya
pengendapan di dasar sungai, pantai dan sebagainya.
4. Pelunturan,
terbawa
air
bersama-sama
dengan
optimum dalam tanah, sehingga mampu meningkatkan
produksi dan mutu hasil pertanian, meningkatkan efisiensi
pemupukan dan kesuburan tanah serta menghindari
menyerapnya air ke lapis-lapis tanah bagian bawah.
pencemaran lingkungan.
Pemupukan berimbang tidak
Sehubungan dengan hal-hal di atas maka pemeliharaan
harus menggunakan semua jenis pupuk, dan sumber hara
tanah perlu diperhatikan, antara lain dengan usaha-usaha
dapat berupa pupuk tunggal, pupuk majemuk, atau
sebagai berikut :
kombinasi keduanya, termasuk pupuk organik.
1. Mengusahakan tanah tetap subur, cukup kandungan
zat-zat mineralnya.
2. Mengusahakan tanah cukup terkandung bahan-bahan
organis.
3. Mengusahakan
ketersediaan
air
yang
cukup
(pengairan).
4. Mengusahakan air di dalam tanah tidak mudah/cepat
hilang
dikarenakan
terjadinya
penguapan
penguapan (melalui pemulsaan atau mulching).
–
Faktor yang mempengaruhi untuk menentukan berapa
banyaknya pupuk yang harus diberikan seperti ; 1)
kandungan hara dalam tanah, 2) kemasaman tanah, 3)
kelembaban tanah, 4) tinggi rendahnya kadar bahan
organis dalam tanah, 5) nilai ekonomi tanaman yang
diusahakan, 6) kemampuan penyerapan unsur-unsur
hara/zat mineral tanaman yang diusahakan, 7) iklim dan
lain sebagainya.
Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Sumber Daya
Lahan Pertanian (BBSDLP) telah mengeluarkan alat yang
No.01/YJ/2014
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPP) Sumatera Selatan
dapat
digunakan
untuk
mengetahui
berapa
banyak
2. Buku petunjuk penggunaan, bagan warna/nilai status
kebutuhan pupuk sesuai dengan kondisi lahan. Pada tanah
hara untuk menentukan dosis anjuran yang akan
kering dapat digunakan perangkat uji tanah kering (PUTK)
digunakan
sedangkan untuk tanah sawah dapat menggunakan
perangkat uji tanah sawah (PUTS). Kedua perangkat uji
tanah ini dapat digunakan sebagai dasar penentuan
rekomendasi pemupukan spesifik lokasi dengan tujuan
meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan produksi
tanaman. Perangkat uji tanah ini bermanfaat untuk; 1)
mengukur status hara; PUTS (N, P, K, dan pH), PUTK (P,
K, bahan organik,pH, dan kebutuhan kapur)
P, K, kadar
C-organik,
penentuan
dan
pH
tanah;
2)
dasar
rekomendasi pupuk N, P, K, bahan organik, dan kapur;
dan 3) menghemat penggunaan pupuk dan menekan
pencemaran lingkungan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu 1)
mengekstrak hara tanah yang tersedia; 2) mengukur hara
tersebut
kolorimetri
secara
semi
(pewarnaan);
kuantitatif
3)
dengan
menentukan
metode
dosis
rekomendasi pemupukan.
Komponen PUTK dan PUTS meliputi :
1. Bahan pereaksi
3. Serta alat –alat
reaksi volume
tabung reaksi,
pengaduk dari
reaksi.
bantu dalam ekstraksi seperti; tabung
10 ml, sendok stainless/spatula, rak
tissue, spatula, syringe (spet) 2 ml,
kaca, dan sikat pembersih tabung
DAFTAR PUSTAKA
Balai Penelitian Tanah. 2009. Peningkatan Kesuburan
Tanah dan Pemupukan
Berimbang. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian.
Departemen Pertanian. Bogor
Mulyani Mul. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT.
Rineka Cipta. Jakarta
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian. 2009. Hasil Unggulan Penelitian
Sumberdaya Lahan Pertanian 2003 – 2008. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian.
Departemen pertanian. Bogor
Alamat
Phone
Fax
Email
: Jln. Kol. H. Barlian No.83 Km. 6 Palembang 30153
: (0711) 410155
: (0711) 411845
: [email protected] & [email protected]
Download