RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 i Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan arahan terhadap Strategi Pembangunan Indonesia di segala bidang, amanatnya terutama adalah dalam pemenuhan hak dasar setiap rakyat Indonesia. Salah satu dari hak dasar tersebut adalah hak setiap rakyat Indonesia untuk memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan sehingga memperoleh derajat kesehatan yang setinggitingginya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, terdapat 26 bidang urusan pemerintahan yang sebagian kewenangan pengurusannya dilimpahkan menjadi urusan wajib Pemerintahan Daerah. Satu diantaranya yang termasuk urusan wajib Pemerintah Daerah adalah bidang urusan kesehatan. Dengan demikian pembangunan bidang kesehatan menjadi tanggungjawab bersama Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota guna memenuhi amanat UUD 1945. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan masyarakat di bidang kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dimana rumah sakit diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan paradigma dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun kebijakan – kebijakan pemerintah yang sangat dipengaruhi oleh kondisi global, nasional, regional dan atau lokal. Pemerintah Kota Bandung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 dan dalam Renstra Kota Bandung 2013-2018 telah menetapkan Visi ”Terwujudnya RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 1 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kota Bandung yang Unggul, Nyaman,dan Sejahtera” Untuk pencapaian Visi tersebut telah menetapkan beberapa Misi, yaitu : 1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. 2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan melayani. 3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan kesehatan berkewajiban melaksanakan kegiatannya berdasarkan Misi Kota Bandung ke 3 Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. meningkatkan derajat memiliki peran strategis dalam kesehatan melalui upaya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya di wilayah Bandung Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. RSUD Kota Bandung sebagai Institusi Pemerintah Daerah Kota Bandung pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya perlu menetapkan Rencana Strategis yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan selama periode tertentu dengan memperhitungkan dan memberdayakan potensi sumberdaya, peluang dan kendala yang ada atau timbul sehingga dapat secara realistis mengantisipasi perkembangan masa depan. RENSTRA Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018 ini merupakan revisi yang menjabarkan visi, misi, dan program RSUD Kota Bandung yang akan dilaksanakan dan RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung diwujudkan dalam suatu periode dan berpedoman pada RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018, serta memperhatikan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat. Dokumen RENSTRA RSUD Kota Bandung disusun berdasarkan pada fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung sebagai pendukung penyelenggaraan pembangunan daerah dalam pelayanan publik dibidang pelayanan kesehatan sehingga Agenda Prioritas Bandung Sehat dapat terwujud. Penyusunan melalui RENSTRA berbagai primer/skunder aktual/eksisting, RSUD tahapan, Kota mulai (Eksternal/Internal), rapat koordinasi, Bandung 2013-2018 pengumpulan analisis perumusan data kondisi rancangan RENSTRA, dan menyelaraskan hasil konsultasi mengenai Reviu RENSTRA RSUD Kota Bandung dengan Kemenpan dan RB, dan dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan revisi RENSTRA ini. Adapun proses penyusunan dapat dilihat pada gambar berikut : RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Gambar 1.1 Proses Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018 RPJMD Kota Bandung 2013-2018 Pengumpulan Data: Data Primer (eksternal/internal) Data Primer (eksternal/internal Analisis kondisi aktual/eksisting Rapat Koordinasi Perumusan Rancangan RENSTRA Konsultasi Reviu RENSTRA RENSTRA REVISI Dengan disusunnya Rencana Strategis RSUD Kota Bandung tahun 2013-2018 kesehatan secara mengutamakan diharapkan mampu berdayaguna dan upaya peningkatan melaksanakan berhasilguna dan pencegahan upaya dengan serta melaksanakan upaya rujukan, Sehingga Rumah Sakit Umum Daerah RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 4 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung (RSUD) Kota Bandung diharapkan pula dapat turut andil dalam mewujudkan salah satu agenda prioritas Kota Bandung yaitu Bandung Sehat. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2013 – 2018 pembangunan bidang kesehatan terdapat dalam misi ke 3 yaitu “Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing”. Adapun indikator bidang kesehatan yang ingin dicapai sesuai RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut: 1. Capaian indeks kesehatan 81,87 2. Angka harapan hidup 74,45 3. 90 % fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan 4. Angka kematian bayi 29/1000 kelahiran hidup 5. Menurunnya jumlah kematian ibu melahirkan 11 orang/tahun. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dalam Bab 1 pasal 1 ayat (11) Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Mengacu pada ayat (11) tersebut bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pemerintah Kota Kota Bandung Bandung merupakan merupakan Lembaga bagian Teknis integral dari penyelenggaraan Pemerintah Kota Bandung tentunya mempunyai kewajiban menyusun Program Kerja sebagai dokumen perencanaan tahunan. Berkaitan dengan hal tersebut RSUD Kota Bandung untuk setiap tahunnya melaksanakan penyusunan Program Kerja yang mengacu pada RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018 dan RPJMD Kota Bandung 2013-2018 serta memperhatikan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bandung. Program Kerja RSUD juga berintegrasi dengan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 5 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu dengan memasukan Rencana Kerja dan Dana yang bersumber dari Pemerintah dan Pemerintahan Daerah Provinsi. 1.2. Landasan Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai pengganti Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah; RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 6 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD; 16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1373/Menkes/ SK/XII Tahun 1998, tentang Status Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung sebagai Rumah Sakit Kelas C; 17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 18. PMK No. 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana bagi hasil Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi atas Penyalahgunaan Alokasi Dana bagi Hasil Cukai hasil Tembakau; 19. Peraturan Menteri Keuangan No.20/PMK.07/2009 tentang Perubahan atas PMK No. 84/PMK.07/2008; 20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan RSUD Kota Bandung; 22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005 – 2025; 23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2013-2018; 24. Peraturan Walikota Bandung Nomor 075 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 7 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 25. Keputusan Walikota Bandung Nomor: 445/Kep.868-RSUD/2010 Tentang Penetapan RSUD Kota Bandung untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD; dengan status penuh. 1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Sebagai arah dalam pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung ”Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas Dan Nyaman”, tahun kedepan. Sebagai dalam kurun waktu 5 (lima) Indikator kunci keberhasilan bagi pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung dalam melaksanakan fungsinya. 1.3.2 Tujuan 1. Tercapainya persepsi yang sama dalam menyusun kebijakan-kebijakan pelayanan kesehatan di lingkungan RSUD Kota Bandung sehingga produk kebijakan dapat dijadikan acuan dan/atau pedoman bagi seluruh unit kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat; 2. Sebagai Pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja RSUD Kota Bandung; 3. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Kinerja RSUD Kota Bandung. 1.4. Sistematika Penulisan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 8 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 2.2. Sumber Daya RSUD Kota Bandung 2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kota Bandung III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Kota Bandung 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5. IV. VISI, Penentuan Isu-isu Strategis MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi RSUD Kota Bandung 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota Bandung 4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif VI. INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada Sasaran RPJMD VII. PENUTUP RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 9 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, diamanatkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. RSUD Kota Bandung menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan melayani masyarakat terutama dari wilayah Bandung Timur dengan penduduk yang semakin berkembang sesuai pengembangan pembangunan Kota Bandung. Pelayanan RS disediakan sesuai kebutuhan masyarakat dengan mempertimbangkan pola penyakit, data kependudukan seperti kelompok penduduk berdasarkan umur dan data demografi lainnya. Jangkauan pelayanan RSUD Kota Bandung berdasarkan zona Sistem Rujukan Kota Bandung meliputi 11 Kecamatan ditambah penduduk yang berasal dari Kabupaten Bandung dan Sumedang yang berbatasan dengan Kota Bandung Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasai yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran berkembang sangat pesat diikuti oleh tenaga RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 10 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Rumah sakit berubah dari organisasi normative (organisasi sosial) ke arah organisai utilitarian (organisasi sosial ekonomis), namun fungsi sosial adalah fungsi yang tetap melekat pada institusi rumah sakit apapun bentuk, orientasi dan pola kepemilikannya. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung diatur oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung. 2.1.1. Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mempunyai tugas : Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan umum, upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. 2.1.2 Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, RSUD Kota Bandung, mempunyai fungsi : 1. Menyelenggarakan pelayanan umum; 2. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang pelayanan umum yang meliputi keuangan, pelayanan medis dan keperawatan, penunjang medis serta program dan pemasaran; 3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 11 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Inti dari penyelenggaraan fungsi rumah sakit adalah mengelola pasien. Manajemen strategis dirancang sesuai tugas, fungsi dan struktur organisasi diperlukan agar pelayanan di rumah sakit dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia didalam maupun diluar organisasi melalui berbagai proses manajemen. Manajemen SDM Struktur ini mengorganisir Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Kota Bandung yang berjumlah 510 orang dengan berbagai jenjang pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan jenjang S2 dan jenis pendidikan sesuai profesi yang dibutuhkan oleh rumah sakit dari berbagai disiplin ilmu. Manajemen SDM meliputi kebijakan yang mengatur SDM/karyawan dengan rumah sakit, rekruitmen, orientasi, rotasi, mutasi, cuti, diklat, promosi dan lain lain. Manajemen Keuangan/Pembiayaan Manajemen keuangan/pembiayaan mulai dari menyusun perencanaan pembiayaan sampai laporan pertanggungjawaban. RSUD Kota Bandung memiliki sumber pembiayaan dari pendapatan operasional, APBD, APBN dan pendapatan lain yang sah. RSUD Kota Bandung telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bandung No 445/Kep-868-RSUD/2010. Pengelolaan keuangan dilaksanakan berdasarkan prinsip efisiensi, efektifitas dan produktifitas dengan berazaskan akuntabilitas dan transparansi. Dalam rangka penerapan prinsip dan azas tersebut maka dalam penatausahaan keuangan diterapkan sistem akuntansi berbasis akrual (SAK/Standar Akuntansi Keuangan) dan SAP/ Standar Akuntansi Pemerintah). RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 12 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Dalam pengelolaan dengan PPK BLUD Rumah Sakit, untuk menjamin kelangsungan penyelenggaraannya masih mendapatkan subsidi pemerintah. Subsidi berupa biaya gaji, biaya pengadaan barang modal, dan pengadaan barang jasa dapat bersumber dari APBD maupun APBN. Dalam pengelolaan PPK BLUD terdapat beberapa ketentuan yang mengatur sebagai berikut: 1. Tarif Layanan 2. Pendapatan dan Biaya 3. Pengeluatan Biaya 4. Rencana Strategi dan Rencana Bisnis Anggaran 5. Pengelolaan Kas 6. Pengelolaan Utang Piutang 7. Investasi 8. Surplus dan Defisit Anggaran 9. Laporan Keuangan 10. Kerja Sama 11. Pengadaan Barang dan Jasa Manajemen Lingkungan RSUD Kota Bandung juga melaksanakan pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit, sistem remunerasi, sistem akuntabilitas dan penilaian kinerja. Penilaian kinerja didasarkan pada hasil capaian Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan sebagi persyaratan penerapan PPK-BLUD. Kebijakan yang mengatur pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit diimplementasikan berupa pemantauan, pemeriksaan mutu lingkungan dan pengelolaan rumah sakit. Ruang lingkup pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit terdiri dari : RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 13 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit 2. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu 3. Penyehatan air 4. Pengawasan dekontaminasi melalui desinfiksia & strerilisasi 5. Pengawasan pengamanan radiasi 6. Pengawasan pengelolaan makanan dan minuman 7. Pengawasan tempat pencucian umum/laundry 8. Peningkatan upaya promosi kesehatan lainnya 9. Limbah padat 10. Limbah cair 11. Limbah gas 12. Limbah B3 Manajemen Logistik dan Asset Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit perlu didukung dengan logistik yang memadai. Manajemen logistik mulai dari proses perencanaan, penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat kesehatan/unit. Logistik rumah sakit meliputi dari cetakan, ATK, makanan pasien, gas medis, obat dan perbekalan kesehatan termasuk linen dan bakan bakar dll. Aset rumah sakit perlu dikelola dengan baik mulai dari perencanaan, pengelolaan, pendistribusian, pemeliharaan sampai dengan penghapusan harus memenuhi standar, uji fungsi dan kalibrasi karena merupakan pendukung terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Manajemen Informasi Data dalam manajemen merupakan salah satu faktor penting yang harus dikelola dengan baik. Dalam Undang-Undang Rumah Sakit wajib memelihara rekam medis pasien termasuk kerahasiannya, penyimpanan dan pengolahan dan pemusnahannya. Untuk itu seluruh data pasien, RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 14 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung data pelayanan, data administrasi dan keuangan yang terdapat di rumah sakit sangat komplek sehingga perlu dikelola secara professional dan terstruktur dan sudah tidak memungkinkan dikelola secara manual. Oleh karena itu rumah sakit perlu mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yang baik. Dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional RSUD sedang mempersiapkan SIM RS, termasuk melakukan sosialisasi kelengkapan catatan medis pasien menggunakan ICD X yang merupakan Kode Diagnosa Internasional dan ICD IX yaitu Kode Tindakan Internasional yang dimulai sejak penerapan Jamkesmas. Manajemen Mutu dan Patien Safety Pelayanan rumah sakit objeknya adalah manusia sehingga mutu dan keselamatan pasien harus diutamakan walaupun rumah sakit menganut azas efisiensi. Keselamatan pasien merupakan salah satu fokus pelayanan karena pasien bukan hanya membutuhkan pengobatan tetapi perlu dilindungi. Untuk melaksanakan upaya keamanan pasien dibentuk Tim Patien Safety yang bertugas menyusun standar, memantau pelaksanaan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi tindak lanjut bagi manajemen tentang keselamatan pasien Hal lain yang penting dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit adalah manajemen mutu pelayanan yang mencakup mutu klinik, mutu pembiayaan, dan mutu kinerja. RSUD Kota Bandung telah melaksanakan manajemen mutu yang dilaksanakan dalam bentuk Akreditasi Rumah Sakit. Pada tahun 2012 RSUD Kota Bandung telah terakreditasi penuh dalam 12 jenis pelayanan serta memperoleh sertifikasi ISO 9001-2008. Akreditasi menunjukkan komitmen rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan lingkungan pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi resiko bagi para pasien dan staf rumah sakit. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 15 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Manajemen Pelayanan Penyelenggaraan pelayanan menggambarkan inti proses pelayanan rumah sakit yang merupakan pengelolaan pelayanan tiap unit yang ada di RSUD Kota Bandung terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari rumah sakit. Rumah sakit menetapkan alur pelayanan rawat jalan, rawat darurat, rawat inap dan pelayanan penunjang lainnya. Menetapkan jenis pelayanan, struktur organisasi unit, kriteria tenaga dan kompetensi, persyaratan umum dan persyaratan khusus sarana dan prasarana termasuk sarana penunjang, memiliki program pelatihan, serta memiliki standar operasional prosedur, standar peralatan dan standar tata ruang dan lingkungan. Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 pasal 36 mengamanatkan “Seluruh rumah sakit harus menyelenggarakan Tatakelola Rumah Sakit dan Tatakelola Klinik yang baik” yang diatur dalam Hospital by Laws dan Medical staf by Laws. Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital by laws) mengatur perbuatan para pihak rumah sakit, pemilik atau yang mewakili dengan pengelola/direktur dan staf medis. Sedangkan Tatakelola Klinik mengatur agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis. Komite medis dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi. 2.1.3 Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung; RSUD Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan kesehatan, dipimpin oleh RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 16 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung seorang kepala dengan sebutan Direktur yang secara adminstratif bertanggungjawab kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung, dan secara teknis operasional dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Adapun Susunan Organisasinya sebagai berikut: Unsur Pimpinan : Direktur Pembantu Pimpinan, terdiri dari : a. Kepala Bagian Umum Keuangan, membawahkan : 1) Ka.Sub.Bag. Umum dan Perlengkapan; 2) Ka.Sub.Bag. Pengembangan SDM; 3) Ka.Sub.Bag. Keuangan dan Anggaran. b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, membawahkan : 1) Ka.Seksi Pelayanan Medis; 2) Ka.Seksi Pelayanan Keperawatan c. Kepala Bidang Penunjang Medis, membawahkan : 1) Ka.Seksi Penunjang Diagnostik dan Terapi; 2) Ka.Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan. d. Kepala Bidang Program dan Pemasaran, membawahkan : 1) Ka.Seksi Pengendalian Program; 2) Ka.Seksi Mutu dan Pemasaran. Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu pula oleh kelompok fungsional dan unsur pelaksana pelayanan, yang terdiri dari : a. Satuan Pengawas Intern; b. Komite Medik; c. Komite Keperawatan; d. Panitia Rekam Medis; e. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit; RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 17 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung f. Panitia Farmasi dan Terapi; g. Tim Patient Safety; h. Staff Medis Fungsional; i. Instalasi/Unit. Unsur Pelaksana Pelayanan, terdiri dari instalasi dan unit, yaitu: a. Rawat Jalan b. Rawat Inap c. Gawat Darurat d. Kamar Besalin e. ICU f. Rehabilitasi Medis & Fisioterapi g. Unit Hemodialisa h. Laboratorium i. Radiologi j. Kamar Bedah k. Farmasi l. Gizi m. Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS) n. Pemulasaraan Jenazah o. CSSD p. Kesling q. Laundry Unit terdiri dari : a. Rekam Medis b. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit c. Promosi Kesehatan Rumah Sakit d. Mutu Rumah Sakit e. Pemasaran & Kemitraan f. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 18 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung g. Pendidikan dan Pelatihan h. Akutansi i. PPATKRS j. Perbendaharaan Kelompok Fungsional terdiri : Staf Medis Fungsional jumlahnya sesuai dengan Dokter/ Dokter Gigi jenis Spesialis (profesi) yang ada di RSUD Kota Bandung, saat ini terdiri dari 17 Spesialistik dan dokter/doker gigi umum, yaitu : 1. Spesialis Penyakit Dalam 2. Spesialis Bedah 3. Spesialis Kebidanan dan Kandungan 4. Spesialis Anak 5. Spesialis THT 6. Spesialis Mata 7. Spesialis Kulit Kelamin 8. Spesialis Anesthesi 9. Spesialis Pathologi Klinik 10. Spesialis Pathologi Anatomi 11. Spesialis Radiologi 12. Spesialis Orthodonti 13. Spesialis Syaraf 14. Spesialis Rehabilitasi Medik 15. Spesialis Bedah mulut 16. Spesialis Jiwa 17. Spesialis Orthopedi 18. Dokter Umum 19. Dokter Gigi RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 33 berbunyi : Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Organisasi rumah sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi rumah sakit dengan menjalankan tatakelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance). Struktur Organinsai RSUD Kota Bandung disusun berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1046/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan, dengan klasifikasi kelas C dengan jenis rumah sakit umum yang memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis penyakit. Struktur organisasi berdasarkan azas organisasi hemat struktur dan kaya fungsi, yang menggambarkan kewenangan, tanggung jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan pelayananan, komunikasi antar unit pelayanan serta manajemen “Cross fungsional and communication management” atau dengan kata lain seluruh struktur merupakan struktur kerja operasional bukan struktur kerja birokrasi yang kaku. Komite medis terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Subkomite yang terbagi menjadi subkomite kredensial, subkomite mutu dan subkomite etika. Direktur rumah sakit bekerjasama dengan komite medis untuk menyusun pengaturan layanan medis agar pelayanan yang professional terjamin mulai saat pasien masuk rumah sakit hingga keluar rumah sakit. Rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan yang baik maka dibutuhkan berbagai sumber daya yang harus diatur dengan proses manajemen secara baik. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 20 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung DIREKTUR KOMITE MEDIK SPI SMF SMF BAGIAN UMUM & KEUANGAN SUB BAG UMUM & PERLENGKAPAN. SUB BAG PENGEMBANGAN . SDM SUB BAG KEU.& ANGGARAN KETERANGAN : - - - - - - - - - - - Garis Koordinasi -------------------- Garis Komando RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 INSTALASI & BIDANG YAN MED & KEPERAWATAN BIDANG PENJ.MEDIS SEKSI YAN MED SEKSI PENJ.DIAG.& TERAPI SEKSI PENG. PROGRAM SEKSI YAN KEPERAWAT AN SEKSI PEMELIH.& PEMULASARAAN JENAZAH SEKSI MUTU & PEMASARN BIDANG PROG. PEMASARAN UNIT UNIT 21 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 2.2 Sumber Daya RSUD Kota Bandung 2.2.1. Sumber Daya Manusia SDM RSUD Kota Bandung terus berkembang baik jenis maupun jumlahnya seiring perkembangan jenis pelayanan. Meliputi jenjang pendidikan tingkat menengah setingkat SLTP sampai jenjang S2. Total jumlah SDM pada tahun 2009 berjumlah 335 orang, pada tahun 2013 berkembang menajdi 504 orang terdiri dari PNS 336 orang dan tenaga BLUD 168 orang. Berdasarkan terbanyak jenjang adalah kelompok pendidikan D3 sedang tenaga jenis pendidikan terbanyak adalah tenaga perawat. Tabel 2.1 SDM Dokter Spesialis RSUD Kota Bandung NO I JENIS TENAGA JUMLAH (Org) STATUS PEGAWAI Dokter Spesialis 1 Penyakit Dalam 3 PNS 2, Non PNS (BLUD) 1 2 Anak 3 3 Kandungan Dan 3 Kebidanan 4 Bedah 3 PNS PNS PNS 2, Non PNS (BLUD) 1 5 THT 2 PNS 6 Mata 2 PNS 7 Kulit dan Kelamin 2 PNS 8 Syaraf 2 PNS1, Non PNS (BLUD) 1 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 22 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 9 Orthodonti 1 PNS 10 Orthopedi 2 Non PNS (BLUD) 2 11 Rehabilitasi Medik 1 PNS 12 Anestesi 1 PNS 13 Pathologi Klinik 2 PNS 14 Pathologi Anatomi 1 PNS 15 Jiwa 1 Non PNS (BLUD) 16 Bedah mulut 1 PNS 17 Radiologi 1 PNS 22 PNS, Fungsional 18, II Dokter/Dokter Gigi 1 Dokter Umum srtukural 4 2 Dokter Gigi 4 PNS, 2 fungsional, 2 struktural Tabel 2.2 Perkembangan Jenis Tenaga RSUD Kota Bandung Tahun 2009-2013 Jenis Tenaga Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis Th. 2009 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 12 3 14 3 20 3 15 5 22 4 21 21 24 24 31 123 151 168 210 216 55 55 77 71 90 Non Kesehatan 104 90 115 123 142 JUMLAH 318 336 409 450 505 Keperawatan Non Keperawatan RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 23 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 2.2.2. Aset dan Modal 1. Bangunan Rumah Sakit Memiliki akses yang mudah dijangkau dengan berbagai alat tranportasi roda 2 dan 4, dengan luas lahan ± 10.028 M² dan luas bangunan 10.909 M² dan terus dikembangkan secara vertikal maupun horizontal. Berdasarkan persyaratan RS Kelas C luas lahan tersebut kurang memenuhi standar minimal 30.000 M², namun memiliki utilitas publik lainnya yang memadai seperti air bersih, sumber listrik dengan gardu tersendiri, jaringan telepon dan internet, pembuangan limbah dengan telah menerapkan studi kelayakan dampak lingkungan dalam bentuk implementasi Upaya Kesehatan lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) yang secara rutin di laporkan. Melaksanakan pengelolaan limbah padat infeksius dan non infeksius walaupun fasilitas pemusnahannya dilaksanakan oleh pihak ke III yang telah mendapatkan ijin dari Pemerintah termasuk fasilitas pengelolaan limbah cair IPAL Sewage Treatment Plant dan Hospital Waste Water Treatment Plant, fasilitas pengelolaan limbah cair maupun padat dari Instalasi radiologi serta fasilitas Pengolahan Air Bersih (Water Treatmen Plant), pengolahan air Reverse Osmosis untuk unit Hemodialisa , Laboratorium, Gizi, CSSD dan lainlain. Fasilitas rawat inap berlokasi di area belakang cukup mengurangi dampak kebisingan dan mendapatkan lingkungan yang tenang. Rancang RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 24 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung bangun RSUD Kota Bandung dilaksanakan berdasarkan master plan serta studi kelayakan yang telah disusun sebelumnya walaupun dalam perjalanannya dapat saja dilakukan perubahan sesuai kebutuhan yang mendesak. Massa bangunan telah mempertimbangkan faktor keselamatan terhadap bahaya kebakaran (termasuk pengadaan alat APAR dan pelatihan penanggulangan kebakaran bagi seluruh petugas), sirkulasi udara dan pencahayaan, kenyamanan, keselarasan dan kenyamanan lingkungan, taman dan halaman tetap tersedia. Pembagian area zonasi diupayakan sesuai dengan kondisi ruang yang ada, kebutuhan luas lantai diupayakan mendekati ketentuan yaitu 80 M² /tempat tidur (10.909 M²/151 TT). Untuk pembagian area fasilitas rumah sakit idealnya mengacu kepada Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Kelas A, B, C yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina Pelayanan Penunjang Medis tahun 2012 serta Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 tentang Bangunan Gedung, menyebutkan bahwa bangunan gedung penting kegiatan, sebagai maka tempat perlu manusia melakukan diperhatikan keamanan, keselamatan, kenyamanan dan kemudahan. Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 menyatakan bahwa bangunan rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang rawat darurat, ruang operasi, ruang tenaga kesehatan, ruang radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 ruang farmasi, 25 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung ruang pendidikan dan latihan, ruang kantor dan adminstrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah, taman, pengolahan sampah dan pelataran parkir yang mencukupi. Bangunan dan peralatan rumah sakit diatur dalam Buku Pedoman Sarana dan Prasarana Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Pusat Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jendral, KEMKES-RI. Berdasarkan standar RS Kelas C (4 Spesialis dasar) RSUD Kota Bandung telah memenuhi standar, namun karena jumlah pelayanan spesialis telah berkembang menjadi 17 Spesialistik beberapa jenis peralatan masih harus dikembangkan antara lain peralatan orthopedi, rehabilitasi medis, NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan ICU (Intencive Care Unit) penambahan baik pengadaan kapasitas. Saat baru ini maupun RSUD Kota Bandung memiliki jumlah tempat tidur 151 TT, namun dengan bertambahnya jumlah pelayanan spesialistik serta jumlah dokter spesialis maka masik dibutuhkan penambahan TT. Perkembangan rumah sakit yang pesat menjadikan jumlah kunjungan yang meningkat pula sehingga untuk kecepatan pelayanan administrasi pasien perlu dibangun sarana informasi yang memadai termasuk untuk kebutuhan manajerial yaitu membangun SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit). RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 26 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 2. Anggaran Sumber keuangan RSUD Kota Bandung berasal dari pendapatan operasional, APBD I, APBD II dan APBN. Grafik 2.1 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN OPERASIONAL RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2010-2013 Sejak RSUD Kota Bandung ditetapkan menjadi BLUD pendapatan operasional RS terus meningkat namun belum optimal karena beberapa kendala seperti perubahan tarif yang tertunda dari tahun 2012 sampai sekarang sehingga ada perubahan penurunan target. Sumber keuangan lainnya adalah APBD dan APBN sebagaimana tergambar dalam table berikut : RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 27 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Tabel 2.3 Alokasi Anggaran APBD dan APBN RSUD Kota Bandung Tahun 2010-2013 No Sumber Dana Tahun APBD Kota I Bandung 2010 2011 2012 2013 1. Belanja Langsung 9.662.315.773 9.975.976.000 10.768.250.855 29.602.035.042 12.432.213.259 15.059.284.094 17.042.883.405 19.415.306.274 22.094.529.032 25.035.260.094 27.811.134.260 49.017.341.316 0 0 0 2.000.000.000 0 0 0 4.000.000.000 0 0 0 123.683.040 0 0 0 6.123.683.040 0 0 4.000.000.000 0 2. Belanja Tidak Langsung Jumlah II APBD Provinsi 1. Alat Kedokteran Bedah 2. Alat Kedokteran Rehab Medik 3. Beasiswa Tugas Belajar Jumlah III APBN 1. Tugas Perbantuan (TP) 2. Dana Alokasi Khusus (DAK) 0 2.028.500.000 0 0 Jumlah 0 2.028.500.000 4.000.000.000 0 2.2.3 Unit Pelayanan Sebagai Unit Usaha Penyelenggaraan menggambarkan pelayanan pengelolaan di rumah pelayanan sakit tiap unit terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari rumah sakit. Untuk memudahkan pengguna layanan, rumah sakit menetapkan alur pelayanan baik secara umum maupun pelayanan khusus per unit pelayanan dengan memperhatikan beberapa prinsip berdasarkan: cara pasien datang (dikirim/dirujuk oleh fasilitas pelayanan kesehatan lain/dokter/bidan praktek perorangan, atau datang atas kemauan sendiri). Berdasarkan kecepatan RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 28 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung pelayanan dapat dibedakan pasien yang dapat menunggu (berobat jalan/tidak dalam keadaan gawat darurat) dan pasien yang perlu pertolongan segera (pasien gawat darurat) juga pasien yang membutuhkan rawat inap. Sedangkan berdasarkan jenis kedatangannya dapat dibedakan pasien baru (baru pertama kali datang ke rumah sakit umtuk keperluan pelayanan kesehatan dan menerima nomor rekam medis) dan pasien lama (pasien yang keperluan pernah kesehatan datang dan sebelumnya untuk mempergunakan nomor rekam medis yang telah ada). Pelayanan pasien yang diselenggarakan di RSUD Kota Bandung sesuai dengan fasilitas dan jenis tenaga medis yang tersedia serta penunjangnya. Sesuai dengan rumah sakit kelas C RSUD Kota Bandung telah mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 4 (empat) pelayanan spesialis dasar, namun telah berkembang ditambah 4 (empat) spesialis penunjang medik dan 8 (delapan) spesialis lainnya, apabila mencukupi 2 (dua) subspesialis dasar dan spesialis jantung dan paru sudah dapat masuk kelompok rumah sakit kelas B. Peralatan yang ada telah diupayakan memenuhi standar minimal peralatan rumah sakit, persyaratan umum dan khusus peralatan serta kapasitas pelayanan termasuk pengembangan alat canggih seperti CT Scan, fluoroskopi, laparoskopi, peralatan rehabilitasi medik, laboratorium, set peralatan operasi baik jenis maupun jumlahnya. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 29 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Rumah sakit menerima imbalan atas pelayanan yang telah diberikan dalam bentuk tarif yang harus dibayar oleh masyarakat. Jenis pembayaran tarif layanan ada dalam betuk tunai yaitu untuk pasien umum, ada pula dalam bentuk jaminan seperti asuransi kesehatan (Askes, Jamkesmas, Jamsostek, Asuransi Swasta atau yang dijamin langsung oleh perusahaan/kontrak pelayanan). Tarif layanan Rumah Sakit selama ini diatur oleh Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2010 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Kota Bandung, namun setelah ditetapkan menjadi BLUD maka tarif cukup ditetapkan oleh Keputusan Kepala Daerah disampaikan kepada DPRD. 2.3. Kinerja Pelayanan Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pelayanan di rawat jalan diberikan kepada pasien yang datang ke unit rawat jalan (poliklinik) di rumah sakit. Di unit rawat jalan terdapat tenaga kesehatan dokter, dokter gigi dan perawat serta tenaga pendukung untuk fungsi adminstratif yang harus mampu bekerjasama dan berkoordinasi sebagai tim kesehatan. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 30 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung GRAFIK 2.2 KUNJUNGAN RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 120000 94092 100000 84450 84129 98518 81344 80000 60000 40000 20000 0 0 2009 2010 2011 2012 2013 GRAFIK 2.3 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON GAKIN RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2013 120000 94092 100000 84450 80000 67697 84129 66346 98518 81344 72288 71268 64437 KUNJUNGAN GAKIN 60000 KUNJUNGAN NON GAKIN TOTAL 40000 20000 16753 17783 16907 21804 27250 0 2009 2010 2011 2012 2013 Kunjungan rawat jalan secara umum dalam kurun 5 tahun terus mengalami peningkatan, namun terdapat kecenderungan peningkatan pada pelayanan keluarga miskin (Peserta Jamkesmas, Jamkesda dan pasien tidak mampu). RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pola penyakit pada kunjungan rawat jalan 10 besar bervariasi dari berbagai kelompok spesialistis. 2.4 10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2013 diare 1556 vulnus laceratum 1439 8% 2% cerument 1125 13% 18% 12% gastritis 1170 dyspepsia 663 9% 10% 14% 5% 9% stroke 1678 asma bronchiale 1273 TB paru 2293 hyperaemia pulpa 991 asthenopia 221 2.5 Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSUD Kota Bandung 2011-2013 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 32 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pelayanan Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia 24 jam untuk memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin. Permenkes Nomor 111 tahun 2001 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit, dan pelayanan antar rumah sakit. Sistem ini dibagi lagi menjadi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari (SPGDT-S) yang menangani kasus gawat darurat perorangan sehari-hari dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Bencana (SPGDT-B) yang khusus dipakai saat kondisi bencana. Pelayanan IGD RSUD Kota Bandung mengacu kepada Standar Pelayanan Gawat Darurat Kepmenkes Nomor 856 atunh 2009 termasuk Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk RS Kelas C. Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi sebagai salah satu program Milenium Development Goals (MDG’s) RSUD Kota Bandung mengembangkan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif bersama unit lain terkait. Saat ini memerlukan kondisi IGD RSUD pengembangan agar Kota Bandung sesuai standar masih yang ditentukan termasuk persyaratan SDM, persyaratan umum maupun persyaratan khusus. Tenaga di IGD telah mengikuti kursus/pelatihan dan mendapat serifikat gawat darurat, namun dokter spesialis 4 dasar belum on site (siaga di tempat dalam 24 jam) tetapi masih on call, dokter umum dengan kualifikasi tertentu, RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 33 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung memiliki alat transportasi untuk rujukan dan alat komunikasi yang siaga 24 jam. Jumlah kunjungan IGD dari tahun 2009-2013 terus mengalami peningkatan, demikian pula dengan pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda. GRAFIK 2.6 KUNJUNGAN IGD RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 30000 25835 25000 20000 22476 18616 19130 2009 2010 20255 15000 10000 5000 0 2011 2012 2013 GRAFIK 2.7 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON GAKIN IGD RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2013 30000 25835 25000 20000 22476 18616 16190 19130 16726 20255 21399 19380 17200 GAKIN 15000 NON GAKIN TOTAL 10000 5000 2426 2404 3055 3096 4436 0 2009 2010 2011 2012 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2013 34 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pelayanan Rawat Inap Pelayanan rawat inap diberikan kepada pasien yang diindikasikan untuk rawat inap. Pasien rawat inap harus melalui rawat jalan dan atau gawat darurat. Pelayanan Rawat Inap mencakup pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan penunjang medik (gizi, radiologi, pengambilan sample laboratorium, konsultasi anestesi, farmasi depo/klinik), dan rehabilitasi medik. RSUD Kota Bandung memiliki tipe rawat inap sebagai berikut yaitu VIP, Kls I, Kls II, Kls III dan VVIP yang dimodifikasi sesuai kondisi rumah sakit yaitu kelas Junior Suite. Untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti pasien menular, pasien dengan pengobatan yang menimbulkan bau, pasien yang gaduh/gelisah pada ruangan observasi atau isolasi. Pelayanan rawat inap paling banyak membutuhkan sumber daya baik tenaga (perawat 3 shif + shitf libur dan shitf lepas), dokter, tenaga administrasi, tenaga POS (pembantu orang sakit/housekeeping), dll. Jumah pasien rawat inap terus meningkat seiring dengan penambahan tempat tidur dari tahun 2009 berjumlah 110 TT menjadi 151 TT pada tahun 2013. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 35 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung GRAFIK 2.8 KUNJUNGAN RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 16000 13189 14000 12000 10000 13893 13985 2011 2012 15083 9949 8000 6000 4000 2000 0 2009 2010 2013 GRAFIK 2.9 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON GAKIN RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 15083 16000 13189 14000 12000 10000 9949 8416 13985 13893 8582 9064 8000 6000 8360 6723 5645 4304 4773 5311 4921 GAKIN NON GAKIN TOTAL 4000 2000 0 2009 2010 2011 2012 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2013 36 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kunjungan pasien Gakin cenderung meningkat, karena kapasitas relatif tetap mengakibatkan penurunan untuk pasien umum. Berikut adalah efektifitas dan efisiensi pemanfaatan rumah sakit dapat dilihat dari indikator rumah sakit yang terdiri dari BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR. INDIKATOR BOR (BED OCCUPANCY RATE ) RSUD KOTA BANDUNG 90 INDIKATOR LOS ( LENGTH OF STAY ) RSUD KOTA BANDUNG 2.7 88.53 88 86 85.39 2.68 2.65 84 2.55 82 2.5 80.51 80 2.63 2.6 85.68 2.49 2.45 78.36 78 2.53 2.42 2.4 76 2.35 74 2.3 2.25 72 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2013 2013 INDIKATOR BTO ( BED TURN OVER ) RSUD KOTA BANDUNG INDIKATOR TOI ( TURN OVER INTERVAL ) RSUD KOTA BANDUNG 140 120 100 106.21 114.25 120.15 128.56 0.9 0.8 99.89 0.79 0.7 0.6 80 0.5 60 0.5 0.42 0.4 0.35 0.3 40 0.2 20 0.14 0.1 0 0 2009 2010 2011 2012 2013 2009 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2010 2011 2012 2013 37 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung INDIKATOR NDR (NET DEATH RATE) RSUD KOTA BANDUNG IDIKATOR GDR (GROSS DEATH RATE) RSUD KOTA BANDUNG 10 25 8 7.52 6 7.37 5.95 8.15 6.75 21.58 20 17.01 15 4 10 2 5 0 18.54 15.5616.71 0 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Standar nilai Bed Occupancy Rate (BOR) pada kisaran 75- 80%, Average Length Of Stay) (AvLOS)3-5 Hari, Turn Over Interval (TOI) 1-3 hari, Bed Turn Over (BTO) 40-50 kali, Net Death Rate (NDR) < 25‰, sedangkan Gross Death Rate (GDR)<45‰. BOR pada kisaran 77-85 %, namun AvLOS, TOI dan BTO tidak sesuai standar artinya RS masih kekurangan TT untuk memberikan pelayanan yang bermutu terlihat dari lama perawatan yang pendek, TOI yang singkat dan BTO yang tinggi. Sedangkan Angka Kematian Kurang 48 jam NDR dan Angka Kematian Kasar (GDR) masih dalam batas normal. 2.11 10 BESAR PENYAKIT RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNGTAHUN 2013 diare 799 asfiksia 703 8% 8% 6% dengue fever 451 22% 4% 1% DHF 363 8% 10% 13% 20% meconium plug syndrom 296 neonatal hyperbilirubinemia 286 BP (bronchopneumonia) 272 typoid 224 stroke infark 147 sepsis neonatorum 50 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 38 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pelayanan Intensif Merupakan pelayanan pasien dalam keadaan belum stabil sehingga memerlukan pemantauan ketat secara intensif dan tindakan segera dengan pelayanan komprehensif dan berkesinambungan selama 24 jam. Pelayanan intensif di RSUD Kota Bandung berkapasitas 2 Tempat Tidur. Dengan jumlah tempat tidur rumah sakit 151 TT sekurang-kurangnya memiliki 3 TT ICU untuk memenuhi persyaratan standar ICU yang memadai baik sarana prasarana dan SDM. Perawatan pelayanan intensif termasuk kategori full care karena hampir 100 % pasien tergantung kepada perawat, sehingga ratio tenaga dengan TT 1:1 belum termasuk kepala ruangan, administrasi, POS, dll. Membutuhkan banyak peralatan yang relatif canggih dan mahal dan harus dipenuhi sesuai standar. Tim pelayanan intensif adalah tim dipimpin oleh dokter spesialis anestesiologi, dokter spesialis lain, perawat terapi intensif adalah anestesi/perawat. Pelayanan Anestesi. Pelayanan tindakan anestesiologi medis yang dan dilakukan oleh dokter spesialis anestesiologi dalam keja sama tim meliputi penilaian pra operatif (pra anesthesia), intra anesthesia dan pasca anesthesia serta pelayana lain sesuai bidang anestestesiologi antara lain terapi intensif, gawat darurat dan penatalaksanaan nyeri. Saat ini RSUD Kota Bandung telah melaksanakan pelayanan anestesi untuk mendukung pelayanan intensif dan pembedahan dengan sumberdaya 1 (satu) orang dokter spesialis anestesi dan 5 orang penata anestesi. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 39 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pelayanan Operasi Ruang operasi adalah suatu unit yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang memebutuhkan kondisi streril dan kondisi khusus lainnya. Memiliki persyaratan khusus sesuai standar dengan faktor keselamatan yang tinggi. RSUD Kota Bandung memiliki 3 kamar operasi yang digunakan untuk pelayanan bedah umum, orthopedi, kebidanan dan kandungan, bedah mulut, THT, dan mata. GRAFIK 2.12 JUMLAH PEMBEDAHAN BERDASARKAN JENIS OPERASI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 2500 2000 1612 1341 1500 1327 1023 1000 693 549 500 46 53 752 496 33 46 89 OPERASI KHUSUS 1227 1062 82 452 152 77 2012 2013 74 OPERASI BESAR OPERASI SEDANG 484 444 56 1908 1702 OPERASI KECIL TOTAL 0 2009 2010 2011 Pelayanan Kandungan dan Kebidanan Meliputi pelayanan ante natal, persalinan, pelayanan nifas, pelayanan KB, pelayanan tindakan operasi kebidanan, dan pelayanan lain di bidang kebidanan. RSUD Kota Bandung telah menerapkan Emergensi terintegrasi program Obstetri dan dengan kegawatdaruratan, PONEK Neonatal pelayanan intensif care, yaitu pelayanan Komprehensif yang lainnya seperti kamar operasi, NICU/perinatology. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 40 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung GRAFIK 2.13 PERSALINAN NORMAL DAN KOMPLIKASI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 2500 2121 1873 2000 1500 2293 2209 1939 1996 1798 1725 1265 1000 PERSALINAN NORMAL 730 KOMPLIKASI 500 0 2009 2010 2011 2012 2013 GRAFIK 2.14 PERSALINAN SECTIO CAESARIA DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 1200 1089 1000 826 871 800 600 582 606 2009 2010 400 200 0 2011 2012 2013 Terjadi peningkatan pelayanan persalinan dengan komplikasi yang dilayani sedangkan persalinan normal terjadi penurunan sehingga fungsi rujukan sudah berjalan sesuai komptensi RS. Namun terjadi peningkatan tindakan sectio caecaria (SC) sejalan dengan meningkatnya persalinan dengan komplikasi. Ratio SC dari tahun 2009-2013 adalah 22%, 17 %, 23 %, 20 % dan 32% sedangkan SPM tindakan SC adalah ≤20%. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 41 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung GRAFIK 2.15 JUMLAH BAYI LAHIR BERDASARKAN BERAT BADAN DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 4000 3500 3000 3508 2934 2915 2429 2500 3243 2889 3231 2679 2609 2314 KELAHIRAN HIDUP TOTAL 2000 < 2500 1500 >2500 1000 505 601 619 564 622 2009 2010 2011 2012 2013 500 0 Pelayanan Rehabilitasi Medik Pelayanan Rehabilitasi medik bertujuan memberikan tingkat pengembalian fungsi tubuh semaksimal mungkin kepada dan pasien sesudah kemampuan yang kehilangan/berkurangnya meliputi, upaya fungsi pencegahan / penanggulangan, pengembalian fungsi dan mental pasien. Sebagai upaya memberikan pelayanan paripurna RSUD Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan rehabilitasi medik dengan memenuhi standar baik SDM, sarana prasarana dan lingkup pelayanan yang lengkap baru dimulai pada tahun 2013 dengan SDM terdiri dari 1 (satu) dokter spesialis rehabilitasi medik ditunjang 2 (dua) tenaga fisioterapis dimana pelayanannya telah berlangsung ± 2 tahun. Tindakan fisioterapi yang dilaksanakan pada tahun 2013 sebanyak 4329 tindakan sedangakan latihan fisik sebanyak 24 latihan. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 42 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pelayanan Hemodialisa Merupakan pelayanan bagi pasien yang membutuhkan fasilitas cuci darah akibat terjadinya gangguan pada ginjal. RSUD Kota Bandung telah memiliki 4(empat) fasilitas mesin pencuci darah dan mulai beroperasi pada tahun 2013 telah melakukan cuci darah sebanyak 333 kali. Pelayanan Radiologi Rumah sakit menyelenggarakan pelayana radiologi sebagai penunjang medis selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Pelayanan radiologi telah memiliki persyaratan perizinan dari institiusi yang berwenang untuk penyimpanan, penggunaan sampai pembuangan radioaktif dengan sumber daya yang dibutuhkan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan. RSUD Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan radiodiagnostik diagnosis adalah dengan pelayanan menggunakan untuk radiasi menegakkan pengion yaitu Computed Tomography Scan yang beroprasi mulai tahun 2014. GRAFIK 2.16 JUMLAH PEMERIKSAAN RADIOLOGI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 20000 16233 15000 13296 12080 11532 8459 10000 5000 0 2009 2010 2011 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2012 2013 43 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pelayanan Jiwa RSUD Kota Bandung telah membuka pelayanan jiwa yang meliputi pelayan di unit rawat jalan dan konsultasi termasuk rawat inap, kebutuhan pengobatan maupun medical check up yang dilayani oleh dokter spesialis jiwa. Untuk pasien yang membutuhkan perawatan rawat inap dengan kelainan jiwa karena belum memiliki sarana perawatan maka di rujuk ke RS Jiwa yang ada di Kota Bandung. Pelayanan Farmasi Meliputi pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, pelayanan farmasi klinik dan konseling/pelayanan informasi obat. Dilaksanakan di rawat jalan/apotik dan depo rawat inap dengan standar obat sesuai formularium dan ketentuan kefarmasian. Penyelenggaraan pelayanan farmasi dibantu oleh Komite Farmasi dan Terapi. Pengadan barang farmasi mengacu kepada formularium yang ditetapkan secara Nasional. GRAFIK 2.17 JUMLAH PELAYANAN RESEP GENERIK DAN NON GENERIK DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 232341 250000 200842 215760 100000 67549 230888 181939 200000 150000 133293 219851 153574 78767 133816 81944 155599 GENERIK NON GENERIK 64252 50000 48949 TOTAL 0 2009 2010 2011 2012 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2013 44 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pelayanan Laboratorium Mampu melayani bidang keahlian yaitu pathologi klinik, pathologi anatomi dari pasien rawat inap rawat jalan serta rujukan dari fasilitas lain. GRAFIK 2.18 JUMLAH PEMERIKSAAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 350000 299551 300000 250000 214408 231495 204519 200000 184066 150000 100000 50000 0 2009 2010 2011 2012 2013 Pemeriksaan patologi klinik meliputi pemeriksan rutin darah, faeces, urine dan cairan tubuh lain, pemeriksaan serologi, dan kimia dengan peralatan Kimia Klinik, Imunoserologi, Coagulasi, Sysmex CBC 5 Diff, Analisa Gas Darah. GRAFIK 2.19 JUMLAH PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 1074 1100 1025 1050 1000 987 994 951 950 900 850 2009 2010 2011 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2012 2013 45 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Merupakan pemeriksaan histopathology terhadap jaringan tubuh yang mengalami kelainan yang dilaksanakan oleh dokter spesialis pathologi anatomi. Bank Darah Bank Darah Rumah Sakit merupakan suatu unit pelayanan yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Menerima darah dari UTD, menyimpan, memantau persediaan, melakukan pemeriksaan golongan darah, melakukan uji silang serasi darah donor dan resipien, menyerahkan darah yang cocok dan melacak penyebab terjadinya reaksi transfusi. Bank darah baru mulai dibuka pada pertengahan 2013 dan telah melayani 246 pasien dengan jumlah labu darah jenis wholeblood berjumlah 6 labu, PRC 429 labu, trombosit 48 labu, lainnya 38 labu darah. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah Meliputi penyimpanan sementara, memandikan /dekontaminasi, dan pemulasaraan. Karena belum memiliki ahli forensik maka belum melaksanakan otopsi jenzah. GRAFIK 2.20 JUMLAH KUNJUNGAN PEMULASARAAN JENAZAH DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 445 500 400 317 300 354 277 297 200 100 0 2009 2010 2011 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2012 2013 46 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Sterilisasai Pusat (CSSD) Berfungsi menerima, memproses, memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta mendisribusikan instrument medis/linen/kasa pembalut yang telah disterilkan ke berbagai ruangan di rumah sakit. Merupakan program pengendalian infeksi yang melindungi pasien dari kejangkitan infeksi. Pelayanan Gizi dan Dapur Pelayanan gizi dan asuhan gizi merupakan pelayanan asuhan kesehatan secara terpadu meliputi pelayanan gizi promotif, preventif dan rehabilitatif dan berfungsi mengolah, mengatur makanan pasien dan konsultasi gizi. Sistem dapur dilaksanakan tersentral kecuali untuk pengolahan susu formula bayi. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 47 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung GRAFIK 2.22 JUMLAH KONSULTASI GIZI RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 2000 1695 1475 1500 1157 1000 824871 790 1044 856 619 367 500 986 551493 549 437 2012 2013 RAWAT JALAN RAWAT INAP TOTAL 0 2009 2010 2011 Pencucian Linen/laundry Laundry/binatu rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan desinfektan, mesin uap, pengering, meja dan mesin penerimaan, setrika. Meliputi pencucian, kegiatan pengeringan, pengumpulan, penyetrikaan, penyimpanan, distribusi dan pengangkutan dengan peralatan khusus. Pelayanan dilaksanakan sendiri (tidak out sourching) setiap hari sehingga tidak ada penumpukan linen kotor dan persediaan tetap terpenuhi. Linen dapat sprei, sarung bantal, pakaian set operasi, berbagai macam doek, popok, pernel, baju pasien, dll yang berbahan tenun. Linen rumah sakit perlu dikelola mulai dari perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pencatatan, penghapusan, pemeliharaan peralatan mesin cuci maupun linen, pencucian, penyimpanan dan sebagainya merupakan bagian dari logistik rumah sakit yang harus dikelola dengan baik agar selalu siap sedia untuk kebutuhan pelayanan. Linen dikelompokkan kedalam jumlah maupun jenisnya. Agar tidak terjadi penumpukan dan kekosongan persediaan linen bersih dan siap pakai maka jam kerja unit laundry dibagi RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 48 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung kedalam shift sehingga membutuhkan tenaga yang sesuai. Hasil kegiatan unit laundry dari sisi jumlah cucian sebagai berikut GRAFIK 2.23 JUMLAH KEGIATAN PENGELOLAAN LINEN DI RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2011-2013 140000 120000 120000 106256 93987 100000 80000 60000 40000 20000 0 Tahun 2011 (Buah) Tahun 2012 (Buah) Tahun 2013 (Buah) Sanitasi Meliputi penyediaan air bersih yang harus memenuhi syarat tertentu, berasal dari sumber air bersih, dan dilakukan pemeriksaan berkala mutu air. Dilengkapai peralatan fasilitas air panas pada unit tertentu, sistem perpipaan dan kelengkapan untuk distribusi. Ketersediaan air pada rumah sakit sangat penting begitu pula dengan kebersihan lingkungan. Mengingat luasan bangunan dan gedung rumah sakit yang harus dipelihara kebersihannya maka rumah sakit bekerja sama dengan pihak ke III untuk pelaksanaan pekerjaan pemliharaan kebersihan. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 49 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 1821 (Untuk Artesis pada tahun 2013 jumlah pemakaian tidak signifikan dikarenakan meterannya tidak berfingsi). Limbah Pengelolaan limbah rumah sakit dilaksanakan meliputi pengelolaan limbah padat, cair dan gas yang bersifat infeksius, bahan kimia beracun yang diolah secara terpisah dibedakan menjadi limbah medis dan non medis serta golongan berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalammnya. Pengolahan limbah rumah sakit dilaksanakan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk limbah infeksius sedang limbah non infeksius dikumpulkan setelah dilakukan pemisahan ke TPS dan TPA bekerja sama denga Dinas Kebersihan. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 50 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung GRAFIK 2.25 JUMLAH LIMBAH MEDIS DI RSUD KOTA BANDUNG TH 2010 - 2013 Limbah Medis Padat ( Kg) Limbah Medis Cair (Liter) 10000 8187 7799 8000 6000 6250 4912 4000 2000 105 154 72 61 0 2010 2011 2012 2013 Pemeliharaan Sarana. Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca indera dan dapat dengan mudah dikenali oleh pasien dan umum, merupakan bagian dari gedung dan bangunan gedung itu sendiri disebut sarana. Pemeliharaan sarana merupakan program untuk mencegah resiko kerusakan peralatan yang digunakan untuk diagnose, pengobatan, pemantauan dan perawatan pasien. Program pemeliharaan meliputi daftar barang milik rumah sakit, peraturan kerja, lampiran dan catatan mengenai inspeksi pemeliharaan, catatan inspeksi seluruh kegiatan, pengawasan pemeliharaan serta perencanaan servis dan pemeliharaan bangunan, perlengkapan dan peralatan.Tugas pokok workshop adalah pemeliharaan dan perbaikan ringan pada peralatan medis, penunjang medis, rumah tangga, saluran dan perpipaan, listrik dan elektronik. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 51 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Pelayanan Administrasi dan Manajemen Meliputi unsur direksi/ pimpinan tumah sakit dan staf, unsur pelayanan medik dan penunjang medik, diklat , administrasi umum dan keuangan SDM, Komite Medik, Rekam Medik, mutu, kemitraan, SIM RS, perpustakaan, gudang dll. Rekam Medis Pelayanan rekam medis merupakan bagian dari program pengendalian rumah sakit memiliki prosedur tetap untuk menilai kualitas pelayanan dan menanggulangi masalah yang timbul. Kegiatan pencatatan oleh rekam medis pelaksana mulai dari penomoran, pelayanan, pelaporan, penyimpanan sampai pemusnahan. Kebijakan dan prosedur pelayanan rekam medis harus selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir termasuk Teknologi Informasi. Penyelenggaraan pelayanan rekam medis dibantu oleh Panitia Rekam Medis. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 52 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kota Bandung Dalam analisis terhadap gambaran dan perkembangan rumah sakit selama ini teridentifikasi peluang dan tantangan sebagai berikut : Peluang : 1. Diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) / Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 2. Pengembangan Pembangunan Pemerintah Kota Bandung ke arah Bandung Timur membawa dampak terhadap dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya. 3. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung menjadi Bandung Juara diberbagai bidang. 4. Adanya dukungan Stakeholder (Pemerintah dan DPRD) untuk pengembangan menjadi RS kelas B. 5. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat dasar ke tingkat lanjutan. 6. Berlakunya Undang-Undang Rumah Sakit. 7. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat yang cukup tinggi. Tantangan : 1. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015 kemungkinan masuknya tenaga kerja, modal dan fasilitas kesehatan swasta asing. 2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. 3. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari penyakit kronis sampai dengan degeneratif. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 53 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 4. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang diakibatkan dari luar Rumah Sakit. 5. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah. 6. Terbukanya era ICT (information, comunication dan technology) sehingga masyarakat atau pelanggan mudah menyebarkan isuisu negatif pelayanan Rumah Sakit. 7. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan meningkat. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 54 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Indikator Kinerja NO sesuai Tugas dan Target Target Fungsi RSUD Kota SPM IKK 3 2 1 Kemampuan Indikator Realisasi Capaian Renstra Tahun Rasio Capaian pada ke- Tahun ke- Target Renstra RSUD Tahun ke- Lainnya 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 100% - - 96% 98% 100% 92% 100% 95% 96% >100% 95% 98% - - 94% 96% 98% 98% 100% 100% >100 >100% >100 Bandung 1 Target Menangani Live Saving anak dan dewasa 2 Waktu Tanggap Pelayanan Petugas % % Instalasi Gawat Darurat maksimal 5 menit 3 Angka Kejadian Infeksi 100% - - 96% 98% 100% 97% 100% 100% Tidak adanya >100% 100% 100% 100% % Nosokomial ≤ 1.5% 4 >100 100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 55 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 5 Tidak adanya kejadian 100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% ≤2% - - < 2% < 2% < 2% 4.80% 4% 0.67% 60% 50% 100% 79% - 76% 76% 79% 75.50% 75,97% 88.58% 100% 100% 113% - - 100.000 80.000 80.000 100.000 81.637 91.668 93.580 102 % 114% 93% pasien pasien pasien pasien pasien pasien pasien 14.000 14.000 14.000 28.000 19.962 24.900 30.773 142% 178% 110% pasien pasien pasien pasien pasien pasien pasien salah tindakan pada operasi 6 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 7 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen 8 Kepuasan Pelanggan 9 Jumlah Kunjungan Pasien ke Rumah Sakit (IGD dan Rawat Jalan) 10 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan - - Pasien Masyarakat Miskin (IGD, Rawat Jalan) RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 56 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 11 Bed Occupacy Rate - - 60%-85% 60%-85% 60%-85% 60%-85% 85.68% 95,02% 78.36% (BOR) Rawat Inap 12 Length of Stay (LOS) Turn Over Interal (TOI) 14 Bed Turn Over (BTO) - - 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari Baku Mutu Limbah 93% 6-9 hari 2,49 hari 2,48 hari 2.63 hari >100 >100% >100 % % 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 0,42 hari 0,14hari 0.79 hari 14% 5% 27% 40-50 kali 40-50 40-50 kali 40-50 120,15 128,56 99.89 kali >100 >100% >100 kali kali kali 100% 100% 100% kali 15 >100% % Rawat Inap 13 >100 100% 100% 100% % 75% 100% % 100% 75% Cair RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 57 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Anggaran pada Tahun ke- Uraian Rasio antara Realisasi dan Rata-rata Anggaran Tahun ke- Pertumbuhan Realisasi Anggaran pada Tahun ke- ***) (1) Belanja Langsung 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 10.928.279.200 9.662.315.773 9.975.976.000 10.768.250.855 29.602.035.042 9.312.262.046 8.484.507.013 9.735.931.549 10.061.886.385 29.130.100.870 85.99 87.81 97.59 93.44 98.40 3.75 3.96 9.953.671.242 12.432.213.259 15.059.284.094 17.042.883.405 19.415.306.274 9.924.929.246 11.875.777.971 14.642.738.489 16.682.935.500 18.598.122.279 99.71 95.52 97.23 97.89 95.79 1.89 1.73 Belanja Tidak Langsung RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 58 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung Dari hasil dan kajian sertai analisis dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung terdapat beberapa permasalahan yang dinilai urgen untuk di analisis lebih dalam untuk ditindak lanjuti pada masa yang akan datang adalah sbb :  Kekuatan (Strengh) 1. Tersedianya Tenaga Medis Spesialis (PNS) tetap dan didukung beberapa peralatan canggih. 2. Telah diperolehnya sertifikasi akreditasi RS tingkat lanjutan dengan beberapa 12 (dua pelayanan belas) telah tersertifikasi Manajemen Mutu Rumah Sakit 3. Sebagai Rumah Sakit pelayanan dan Sistem (ISO 9001:2008). yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).  Kelemahan (weakness) 1. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana, prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit. 2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) belum terintegrasi dengan baik. 3. Monitoring, Kebijakan, evaluasi dan analisis Program-program, Standar terhadap Pelayanan Minimal (SPM), Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan belum optimal. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 59 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung  Peluang (Opportunity) 1. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat dasar ke tingkat lanjutan. 2. Pengembangan Pembangunan Pemerintahan Kota Bandung kearah Bandung Timur membawa dampak terhadap dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya. 3. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat yang cukup tinggi.  Ancaman (Threat) 1. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan meningkat 2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. 3. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah. Hasil identifikasi permasalahan yang ada dilakukan analisis dan perumusan strategi dengan analisis SWOT yang akan dilaksanakan sebagai dasar perencanaan dan program untuk mencapai tujuan RSUD Kota Bandung. Dengan analisis SWOT yang telah dilakukan juga di ketahui posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada pada Quadran I artinya masih dalam posisi ofensif/progressif, mempunyai kekuatan dan peluang untuk dikembangkan. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 60 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Strength I Offensive/Agressive II Deffensive Opportunit y Threats IV Liquidation III Reconsiliation 1 Weaknesess Strategi dapat disusun dengan mengintegrasikan faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi faktor keberhasilan sebagai berikut : PERUMUSAN STRTEGI Peluang (Opportunity) 1. Diterapkannya Sistem Ancaman (Threat) 1 Tuntutan Hukum dari Rujukan berjenjang dari masyarakat atas tingkat dasar ke tingkat pelayanan kesehatan lanjutan. 2. Pengembangan meningkat. 2. Banyaknya Rumah Sakit Pembangunan Pemerintahan Swasta di Kota Bandung Kota Bandung kearah yang megikuti program Bandung Timur membawa Jaminan Kesehatan dampak terhadap dinamika Nasional (JKN) yang dan kegiatan penduduk merupakan pesaing dalam sekitarnya. meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. 3. Adanya kebutuhan dan 3. Pemahaman masyarakat pemanfaatan fasilitas terhadap pelaksanaan kesehatan oleh masyarakat Sistem Jaminan Kesehatan yang cukup tinggi. Nasional masih rendah. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 61 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kekuatan (Strengh) 1. Tersedianya Tenaga S-O S-T Mengoptimalkan pelayanan Melaksanakan pelayanan Medis Spesialis tetap rujukan tingkat lanjut dalam medis, dengan dilandasi Good (PNS) dan didukung memenuhi kebutuhan Clinical Governance (Tatakelola beberapa peralatan masyarakat akan pelayanan Klinis yang Baik) dan Good canggih. kesehatan dan arah Governace (Tatakelola Rumah pengembangan pembangunan sakit yang Baik) dalam sertifikasi akreditasi RS Bandung Timur, didukung menghadapi era JKN, tingkat lanjutan dengan tenaga medis, pelayanan medis, persaingan dengan RS swata 12 (dua belas) pelayanan peralatan medis yang bermutu dan menghindari tuntutan dan beberapa pelayanan terakreditasi serta manajemen hukum dari masyarakat. telah tersertifikasi Sistem RS yang menerapkan PPK BLUD. 2. Telah diperolehnya Manajemen Mutu Rumah Sakit (ISO 9001:2008). 3.Sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Kelemahan (weakness) 1. Masih kurangnya W-O W-T Mengembangkan sarana Mengoptimalkan sarana ketersediaan lahan prasarana, SIM RS serta prasarana, SIM RS, mone dan parkir, sarana, optimalisasai monev dan analisis analisis serta pelaksanaan prasarana yang sesuai terhadap kebijakan, program, SPM/SOP untuk dengan standar SPM/SOP yang ada untuk meningkatkan daya saing, pelayanan Rumah mengembangkan pelayanan memenuhi kebutuhan serta Sakit. rujukan tingkat lanjut serta antisipasi tuntutan hukum memenuhi kebutuhan dari masyarakat. 2. Sistem Informasi Manajemen Rumah masyarakat sebagai dampak Sakit (SIM RS) belum pengembangan pembangunan ke terintegrasi dengan arah Bandung Timur. baik. 3. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap Kebijakan, Programprogram, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan belum optimal. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 62 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Hasil identifikasi permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung : 1. Monitoring, evaluasi dan analisis Program-program, Standar terhadap Kebijakan, Pelayanan Minimal (SPM), Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan belum optimal. 2. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana, prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit. 3. Tata kelola keuangan PPK-BLUD belum optimal. 4. Belum semua SDM Rumah Sakit mempunyai komitmen organisasi, budaya kerja dan kinerja yang baik. 5. Belum adanya tenaga sub spesialis medis untuk memenuhi standar pelayanan RS menuju kelas B. 6. Sistem Reward dan Punishment belum efektif bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit. 7. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) belum terintegrasi dengan baik. 8. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015, masuknya tenaga kerja, modal dan fasilitas kesehatan swasta asing. 9. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. 10. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari penyakit kronis sampai dengan degeneratif. 11. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang diakibatkan dari luar Rumah Sakit. 12. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 63 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 13. Terbukanya era ICT (information, comunication dan technology) sehingga masyarakat atau pelanggan mudah menyebarkan isu-isu negatif pelayanan Rumah Sakit. 14. Ancaman tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan meningkat. 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.2.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan yang didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholders. Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Bandung saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi di masa depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku kepentingan, serta Pemerintah Daerah, mengacu kepada gambaran pelayanan dan kinerja serta hasil kegiatan, isu-isu permasalahan dan hambatan, faktor kunci keberhasilan dan posisi organisasai RSUD Kota Bandung, maka visi RSUD Kota Bandung sudah sangat mendukung pencapaian visi maupun misi Pemerintah Kota Bandung. Demikian pula visi dan misi RSUD Kota Bandung sangat menentukan arah tujuan keberadaan Kota Bandung. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 64 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Renstra Pemerintah RSUD Kota Bandung Kota Bandung dan Renstra berakhir pada tahun 2013, untuk 5 tahun kedepan Pemerintah Kota Bandung menetapkan visi dan misi Tahun 2013-2018 yaitu: ”Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, dan Sejahtera” Renstra Kota Bandung yang dijabarkan kedalam Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung serta hasil analisis perkembangan RSUD Kota Bandung disusunlah visi dan misi RSUD Kota Bandung tahun 2013-2018. Sebagai intitusi pelayanan kesehatan tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah Indonesia dalam Pembangunan Kesehatan. Program-program di bidang Kesehatan seperti Indeks Pembangunan Manusia, Millenium Development Goals dimana bidang kesehatan turut berperan dalam pencapaiannya. Program yang paling aktual pada 5 tahun kedepan dalam bidang kesehatan adalah pelaksanaan Undang-Undang Jaminan Sosial Nasional dan Undang– Undang tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Nasional, Undang-Undang Rumah Sakit, Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012, Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Peraturan Menter Kesehatan tentang Sistem Rujukan Nasional akan mewarnai Program dan Kegiatan Rumah Sakit yang akan datang. 3.2.2 Misi Misi merupakan rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 65 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara program dan kegiatan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya. Adapun misi Kota Bandung adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan; 2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih danmelayani; 3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing; 4. Membangun perekonomian yang kokoh,maju, dan berkeadilan. 3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Kota Bandung RSUD Kota Bandung sebagai institusi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok mengacu kepada program Pemerintah dalam pembangunan kesehatan. Dalam Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Kesehatan Kota Bandung rumah sakit berperan dalam menyediakan pelayanan kesehatan rujukan/lanjutan dalam kegiatan teknis operasional dikoordinir oleh Dinas kesehatan Kota Bandung. Sehingga kegiatan RSUD Kota Bandung merupakan bagian dari pelaksanaan program Pemerintah Pusat dan Daerah. Perpres 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) menyebutkan: SKN menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dimulai dari kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan evaluasi; (Pasal 5). RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 66 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya. (Butir 96 Lampiran). Rumah sakit masuk kedalam Sub Sistem Upaya Kesehatan Upaya Kesehatan Perorangan diselenggarakan oleh Pemerintah (termasuk TNI dan POLRI), provinsi/kabupaten/kota, dan/atau pemerintah daerah masyarakat/swasta melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan pemulihan kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010-2014 yang berkaitan dengan pelayanan rumah sakit adalah : 1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita ; Rumah Sakit melaksanakan program pelayanan PONEK pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Rawat Inap Rawat Jalan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana; 2. Perbaikan status gizi masyarakat; melaksanakan pelayanan gizi rawat jalan dan rawat inap; 3. Pengendalian menular, penyakit diikuti menular penyehatan serta penyakit lingkungan; tidak meliputi pelayanan spesialistik dan non spesialistik. Khusus terkait program MDGS program penanggulangan HIV AIDs, Program TB, Program PONEK, dan Malaria. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi termasuk penyakit Kejadia Luar Biasa (KLB); 4. Pemenuhan, pengembangan, kesehatan; Pengadaan SDM dan baik pemberdayaan secara kualitas SDM dan kuantitas melalui pengadaan dan Diklat; 5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 67 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan; Penerapan formularium Nasional, penggunaan obat generik, penyediaan obat dan perbekalan kesehatan; 6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas); 7. Melaksanakan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Jampersal dan Jamkesda; 8. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan; melalaui promosi kesehatan masyarakat rumah sakit (PKMRS); 9. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier, meliputi pengembangan pelayanan sekunder dengan sumberdayanya. Faktor yang menghambat dan permasalahan yang mempengaruhi pencapaian Renstra RSUD Kota Bandung yang sudah teridentifikasi anatara lain : Beberapa faktor internal meliputi SDM terutama budaya dan etos kerja masik perlu dioptimalkan, kuantitas SDM belum ideal terutama pada pelayanan keperawatan, sarana prasarana termasuk SIM RS masih perlu dikembangkan, proses pelayanan termasuk SOP dan kebijakan-kebijakan operasional dan manjemen pelayanan perlu ditingkatkan penataannya, sehingga pencapaian output pelayanan baik yang diinginkan oleh pihak ekternal (masyarakat maupun pemilik/pemerintah) dapat tercapai dan terealisasikan. 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 SKPD yang 68 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS. Lokasi Rumah Sakit di Wilayah Bandung Timur sangat berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan. Akses yang mudah dijangkau menjadikan RSUD Kota Bandung meningkat terus kunjungannya sehingga antara kapasitas yang tersedia dengan kebutuhan pelayanan tidak seimbang. Oleh karena itu penambahan fasilitas pelayanan baik jenis maupun jumlahnya terus diupayakan. Namun demikian ada keterbatasan fisik lahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga berdampak pada kenyamanan pelayanan dan sarana penunjang seperti lahan parkir, zonasi serta alur pelayanan, pengolahan limbah, kesehatan lingkungan (polusi, tingkat kebisingan, sumber air bersih, dll). Dalam zona wilayah rujukan Bandung Timur untuk tingkat pelayanan lanjutan terdapat 2 RS Swasta, dokter prakte swasta, klinik dan rumah bersalin, serta UPT Puskesmas 11 buah namun yang memiliki rawat inap hanya 1 masih banyak pelayanan tingkat pertama masih dilakukan di RSUD Kota Bandung. RSUD Kota Bandung berada pada wilayah industri yang berpengaruh terhadap pola penyakit serta pembiayaan kesehatan. Pengembangan RS menuju kelas B sedang berjalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayah ini namun kendala terbesar adalah keterbatasan lahan dikarenakan bangunan rumah sakit saat ini awalnya adalah puskesmas ditingkatkan menjadi rumah dakit kelas D, seiring kebutuhan pelayanan dilakukan penambahan fasilitas. Sehingga anatara lahan yang tersedia dengan bangunan dan jenis pelayanan yang bertambah sudah tidak sesuai standar. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 69 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Faktor-faktor dari pelayanan RSUD Kota Bandung yang mempengaruhi permasalahan pelayanan RS ditinjau dari: 1. Kondisi pelayanan RSUD Kota Bandung Pelayanan RSUD Kota Bandung sudah jauh melampaui status Kelas RS saat ini yaitu kelas C dimana standarnya adalah terdapat sedangkan saat 4 ini (empat) sudah pelayanan memiliki 17 spesialistis, pelayanan spesialistis; 1 pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Namun kebutuhan rawat inap masih kurang dengan kapasitas kamar rawat inap 151 TT dibanding jumlah pelayanan spesialis dan kategori pasien berdasarkan usia (bayi, anak, dewasa) dan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan yang harus dipisahkan). Kebutuhan minimal untuk RS kelas B adalah kamar yang dapat menampung 200 TT. Disamping itu penambahan tempat tidur diikuti sarana dan SDM lainnya yang membutuhkan ruang lahan pula. Sehingga sarana fisik bangunan RSUD Kota Bandung secara luasannya masih menjadi permasalahan. 2. Sasaran jangka mencengah pada Renstra RSUD Kota Bandung beberapa masih belum tercapai karena dipengaruhi faktor lain yang saling berkaitan. Diantaranya capaian SPM baik dari sisi input proses maupun outputnya yang harus dipenuhi. 3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Kota. 4. Implikasi RTRW bagi pelayanan RSUD Kota Bandung terutama pada permintaan masyarakat menjadi tinggi sedangkan kapasitas rumah sakit terbatas (masih banyak pasien yang dirujuk untuk pelayanan ICU, NICU). RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 70 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 5. Implikasi KLHS bagi pelayanan RSUD Kota Bandung terutama kualitas air bersih, udara yang berdampak pada infeksi nosocomial. Dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan RTRW lingkungan RSUD Kota Bandung idealnya untuk mendapatkan RS yang sesuia standar kelas B diperlukan relokasi, namun tentunya membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. Sehingga kondisi yang ada sekarang harus tetap dioptimalkan sehingga tetap berfungsi melayanan masyarakat dengan nyaman dan aman. 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis dilakukan dimulai dengan kajian hasil kegiatan, identifikasi faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan organisasai, identifikasi faktor eksternal beruapa peluan dan ancaman. Selanjutnya melalui Focus Group Discusion (FGD) dilakukan penilaian faktor urgensi yang bisa diangkat menjadi prioritas permasalahan. Isu-isu yang teridentifikasi dilakukan analisis dengan Teknik Analis Manajemen LAN dengan metode SWOT. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra 2013-2018 yaitu: 1. Belum optimalnya pelayanan rujukan tingkat lanjut dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. 2. Pelaksanaan pelayanan medis belum secara optimal dilandasi Good Clinical Governance (Tatakelola Klinis yang Baik) dan Good Governace (Tatakelola Rumah sakit RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 71 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung yang Baik) dalam menghadapi era JKN dan persaingan dengan RS swasta. 3. Belum optimalnya pengembangan sumber daya rumah sakit untuk rujukan menunjang tingkat lanjut pengembangan serta memenuhi pelayanan kebutuhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan. 4. Belum optimalnya pemeliharaan/pengelolaan kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 72 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi RSUD Kota Bandung 4.1.1 Visi : ”Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas Dan Nyaman” Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut : Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Berkualitas : sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Akreditasi Rumah Sakit. Nyaman : terciptanya kondisi kualitas lingkungan rumah sakit terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi pengunjung dan penyelenggara. 4.1.2 Misi : “Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat”. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 73 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 4.2 Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota Bandung : Misi 1. Melakukan upaya Tujuan 1. Terwujudnya Sasaran 1. Meningkatnya pelayanan Pelayanan kualitas kesehatan Kesehatan pelayanan lanjutan yang Lanjutan yang kesehatan berkualitas berkualitas rumah sakit kepada kepada masyarakat Masyarakat 2. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 74 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung Visi NO. : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman TUJUAN SASARAN SASARAN (1) (2) MISI 1 TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- INDIKATOR (3) (4) 2014 2015 2016 2017 2018 (5) (6) (7) (8) (9) : Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat Rata-rata Indeks Kepuasan 75 80 81 82 83 60% 75% 78% 80% 83% Masyarakat (IKM) Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit Meningkatnya Pencapaian kualitas Akreditasi Rumah Terwujudnya pelayanan 1 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 60 76 78 80 82 100% 100% 100% 100% 100% sakit Pelayanan kesehatan Prosentase Kesehatan rumah sakit pelayanan terhadap Lanjutan pasien keluarga yang miskin yang datang berkualitas ke rumah sakit kepada Prosentase Masyarakat pengaduan pelayanan rumah sakit yang ditindaklanjuti Nilai evaluasi AKIP Meningkatnya Prosentase Temuan akuntabilitas Pengelolaan kinerja Anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 75 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 4.3 Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung Sebagaimana pada tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung 2013-2018 Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN (1) (2) (3) (4) MISI 1 : KEBIJAKAN TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (5) (6) (7) (8) (9) Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kantor sesuai Meningkatnya kualitas pelayanan 1 kesehatan rumah sakit Meningkatkan kebutuhan kualitas dan Ketersediaan kuantitas Tenaga dokter sumberdaya PTT dan Bidan penunjang PTT pelayanan kesehatan rumah sakit Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan Jumlah kunjungan pasien ke RS RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 76 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN (1) (2) (3) (4) Meningkatkan Rumah sakit standarisasi yang rumah sakit terakreditasi KEBIJAKAN TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (5) (6) (7) (8) (9) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ versi 2012 Pengadaan pakaian khusus hari-hari Meningkatkan tertentu profesionalisme Penyelenggaraan dan disiplin pendidikan dan sumber daya pelatihan manusia pegawai rumah rumah sakit sakit. Penyelenggaraan pembinaan pegawai rumah √ √ √ sakit Meningkatkan pemeliharaan, pengembangan, dan pembangunan sarana dan prasarana Ketersediaan perlengkapan √ √ √ √ √ √ √ √ gedung kantor rumah sakit yang memadai Ketersediaan fasilitas perawatan √ kesehatan bagi penderita akibat RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 77 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN (1) (2) (3) (4) KEBIJAKAN TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (5) (6) (7) (8) (9) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ dampak asap rokok Pembangunan gedung rumah sakit Pembangunan ruang laundry dan CSSD √ rumah sakit Pembangunan gudang obat √ Pembangunan ruang OK √ rumah sakit Ketersediaan peralatan kesehatan sesuai kebutuhan Promosi Penyelenggaraan kesehatan penyuluhan lingkungan kesehatan rumah sakit rumah sakit Meningkatnya Meningkatkan 2 akuntabilitas kinerja Rumah kinerja Sakit Penyusunan LKIP RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 78 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN (1) (2) (3) (4) KEBIJAKAN TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (5) (6) (7) (8) (9) √ √ √ √ Menindaklanjuti hasil temuan √ BPK/Inspektorat Sebagai implementasi dari kebijakan RSUD Kota Bandung tahun 2013 – 2018 maka disusunlah rencana operasional dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai akhir tahun 2018 dengan cara mengoptimalkan semua sumber daya (Tenaga, sarana, prasarana, peralatan, peraturan-peraturan yang mendukung/terkait serta majemen rumah sakit dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat/pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit, yaitu dengan salah pelayanan satunya Badan melaksanakan Layanan Umum program Daerah peningkatan (BLUD), dengan kegiatan pokok sebagai berikut : Tabel 4.3 Program peningkatan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kota Bandung 2013-2018 Rencana Operasional Tahunan Kegiatan Pelayanan: 1. Penambahan 30 tempat tidur 2. Penataan ruangan rehabilitasi medis 3. Peningkatan program MDGs 4. Pengembangan poliklinik jantung dan urologi 5. Pengembangan NICU 3 2014 2015 2016 2017 2018 Penanggung jawab kegiatan Bidang Pelayanan √ Medis dan Keperawatan Bidang Pelayanan √ Medis dan Keperawatan Bidang Pelayanan √ √ √ √ √ Medis dan Keperawatan Bidang Pelayanan √ Medis dan Keperawatan √ RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 Bidang Pelayanan 79 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung bed, ICU 4 bed, Medis dan perinatologi Keperawatan Bidang Pelayanan 6. Penambahan pelayanan √ kamar operasi Medis dan Keperawatan 7. Pengembangan Bidang Pelayanan Medis dan √ pelayanan Hemodialisa Keperawatan (HD) menjadi 4 bed Bidang Pelayanan 8. Pengembangan instalasi √ Rehabilitasi Medis (RM) Medis dan Keperawatan Bidang Pelayanan 9. Penambahan 20 tempat √ tidur Medis dan Keperawatan 10. Penambahan poliklinik Bidang Pelayanan Medis dan √ spesialis prostodonti, Keperawatan konservasi, periodonti 11. Pengembangan Bidang Pelayanan Medis dan √ pelayanan Hemodialisa Keperawatan (HD) menjadi 20 bed 12. Pengembangan gedung rawat inap anak, ICU, Bidang Pelayanan Medis dan √ Keperawatan dan OK 13. Penambahan peralatan kesehatan √ √ √ 14. Penambahan IPAL kapasitas 10 m3/jam dan Medis Bidang Penunjang Medis kapasitas 10m3/jam, WTP/sumur dalam Bidang Penunjang √ generator set kapasitas 350 kva 15. Pengembangan gedung laboratorium Bidang Penunjang √ Medis 16. Penambahan peralatan Bidang Penunjang √ kesehatan dan non Medis √ kesehatan 17. Pengembangan gedung CSSD, laundry, gudang Bidang Penunjang Medis √ obat dan gudang umum 18. Penambahan tenaga medis subspesialis 19. Penambahan tenaga Bagian Umum dan √ √ Keuangan √ √ √ RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 √ Bagian Umum dan Keuangan 80 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung medis dan non medis 20. Diklat pegawai √ √ √ √ 21. Penambahan dokter √ √ spesialis jaga onsite 22. Terintegrasinya sistem Bagian Umum dan Keuangan Bagian Umum dan Keuangan Bidang Program informasi untuk seluruh √ √ √ √ √ √ √ √ dan Pemasaran pelayanan rumah sakit 23. Pendaftaran sistem online 24. Website atau blog rumah sakit 25. Kajian organisasi RS menjadi type B Bidang Program dan Pemasaran Bidang Program √ dan Pemasaran Bagian Umum dan √ Keuangan 26. Realisasi rumah sakit Bagian Umum dan √ menjadi type B Keuangan 27. Menyusun, menjalankan, Bagian Umum dan Keuangan monitoring dan evaluasi tata kelola organisasi √ √ √ rumah sakit yang sehat, efektif dan efisien 28. Evaluasi hasil survey kepuasan pelanggan 29. Penyusunan LAKIP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidang Program dan Pemasaran Bidang Program dan Pemasaran Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSUD Kota Bandung meliputi jenis pelayanan, indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan rumah sakit yang wajib disediakan oleh rumah sakit, yang meliputi : 1. Pelayanan gawat darurat; 2. Pelayanan intensif care unit; 3. Pelayanan laundry; 4. Pelayanan rawat inap; 5. Pelayanan rawat jalan; 6. Pelayanan pengelolaan limbah; 7. Pelayanan laboratorium; 8. Pelayanan bedah central; RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 81 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 9. Pelayanan farmasi; 10. Pelayanan gizi; 11. Pelayanan pemulasaraan jenazah; 12. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit; 13. Pelayanan radiologi; 14. Pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI); 15. Pelayanan persalinan dan perinatologi; 16. Pelayanan administrasi manajemen; 17. Pelayanan rekam medis; 18. Pelayanan ambulance; 19. Pelayanan transfuse darah; 20. Pelayanan keluarga miskin; 21. Pelayanan rehabilitasi medik; Tabel 4.4 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman Kondisi Kondisi Kinerja Pada Awal No Indikator Kinerja Target Capaian Setiap tahun Pada Periode Akhir RPJMD 1 1. 2 Periode Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 3 4 5 6 7 8 9 90 92 94 96 99 100 100 69 75 81 87 93 100 100 <5menit <5menit <5menit <5menit <5menit <5menit <5menit RPJMD Pelayanan Gawat Darurat 1. Kemampuan menangani Life saving anak dan dewasa 2. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ACLS/A TLS 3. Waktu tanggap pelayanan petugas instalasi gawat RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 82 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kondisi Kondisi Kinerja Pada Awal No Kinerja Target Capaian Setiap tahun Pada Periode Indikator Akhir RPJMD 1 Periode Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 3 4 5 6 7 8 9 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 75 76 77 78 79 80 80 <2/1000 <2/1000 <2/1000 <2/1000 <2/1000 <2/1000 <2/1000 100 100 100 100 100 100 100 <3% <3% <3% <3% <3% <3% <3% unit 100 100 100 100 100 100 100 unit 100 100 100 100 100 100 100 unit 40 52 64 76 88 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,7 <1,5 <1,5 <1,5 <1,5 <1,5 <1,5 2 RPJMD darurat maksimal 5 menit 4. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam terus menerus 5. Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 (satu) tim 6. Kepuasan pelanggan 7. Kematian pasien kurang daru sama dengan 24 jam kurang dari 2 per seribu 8. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka 2. Pelayanan Intensive Care Unit 1. Rata-rata pasien kembali ke yang perawatan intensif dengan kasus yang sama <72 jam 2. Pemberi pelayanan intensif dokter spesialis 3. Pemberi pelayanan intensif perawat D3 4. Pemberi pelayanan intensif perawat D3 dengan sertifikat mahir ICU/setara 3. Laundry 1. Kesesuaian linen pengambilan ke berdasarkan ruangan jumlah dan jenisnya 2. Ketepatan penyediaan waktu linen untuk ruangan maksimal 48 jam 4. Pelayanan Rawat Inap 1. Pemberi pelayanan di rawat inap adalah dokter spesialis 2. Pemberi pelayanan di rawat inap adalah perawat dengan minimal pendidikan D3 3. Angka kejadian infeksi nosokomial kurang dari 1,5 % RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 83 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kondisi Kondisi Kinerja Pada Awal No Kinerja Target Capaian Setiap tahun Pada Periode Indikator Akhir RPJMD 1 2 4. Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Periode RPJMD 3 4 5 6 7 8 9 100 100 100 100 100 100 100 pelayanan 100 100 100 100 100 100 100 Jam visite dokter spesialis 100 100 100 100 100 100 100 0.9 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 100 100 100 100 100 100 100 <0.86 <0,24 <0,24 <0,24 <0,24 <0,24 <0,24 <1.8 <5 <5 <5 <5 <5 <5 90 90 90 90 90 90 90 22 25 43 61 79 97 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 47 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 86 87 88 89 90 90 90 87 89 91 93 96 100 100 cair 75 100 100 100 100 100 100 medis 100 100 100 100 100 100 100 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 5. Ketersediaan rawat inap 6. pkl. 08.00 s.d 14.00 setiap hari kerja 7. Kejadian infeksi pasca operasi kurang dari 1.5 % 8. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian 9. Kematian pasien > 48 jam 10. Kejadian pulang paksa 11. Kepuasan pelanggan 12. Rawat inap TB : a. Penegakan diagnosa TB melalui pemeriksanaan mikroskopis TB b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit 5. Pelayanan Rawat Jalan 1. Dokter pemberi pelayanan di Poliklinik Spesialis adalah dokter spesialis 2. Jam buka pelayanan Pkl 08.00 s.d 13.00 WIB setiap hari kerja, kecuali hari Jum’at pkl 08.00 s.d 11.00 WIB 3. Waktu tunggu di rawat jalan 60 menit 4. Kepuasan pelanggan 5. Pasien rawat jalan tubercolosis yang ditangani dengan strategis DOTs 6. Pengolahan Limbah 1. Baku mutu limbah CCD BOD 2. Pengolahan limbah padat sesuai dengan aturan RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 84 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kondisi Kondisi Kinerja Pada Awal No Kinerja Target Capaian Setiap tahun Pada Periode Indikator Akhir RPJMD 1 7. 2 Periode Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 3 4 5 6 7 8 9 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 RPJMD Laboratorium Patologi Klinik 1. Pelayanan laboratorium patologi klinik buka 24 jam 2. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium 3. Kepuasan pelanggan 4. Pelaksana ekspertise oleh 93 80 80 80 80 80 80 65 100 100 100 100 100 100 <140menit <140menit <140menit <140menit <140me <140menit <140menit dokter Sp.PK 5. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium <140 menit (kimia nit darah dan darah rutin) 8. Bedah Central 1. Waktu tunggu operasi ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari ≤14 hari 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 <1% <1% <1% <1% <1% <1% ≤21.16 menit ≤30 menit ≤30 ≤30 menit ≤30 ≤30 menit ≤30 menit ≤60 menit ≤60 menit 100 100 elektif maksimal 14 hari 2. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi/sayatan operasi 3. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 4. Tidak adanya tertinggalnya kejadian benda asing pada tubuh pasien setelah operasi 5. Monitoring pasien pre, durante, dan post anasthesi 6. Tidak adanya operasi salah 7. kejadian orang Kejadian kematian di meja operasi 9. Farmasi 1. Waktu tunggu pelayanan obat : a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi menit menit maksimal 30 menit b. Waktu tunggu pelayanan ≤40.63 menit ≤60 menit obat ≤60 ≤60 menit menit ≤60 menit racikan 60 menit 2. Tidak adanya kejadian 100 100 100 100 100 kesalahan pemberian obat 3. Kepuasan pelanggan 4. Penulis resep sesuai 76 77 78 79 80 80 80 100 100 100 100 100 100 100 formularium RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 85 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kondisi Kondisi Kinerja Pada Awal No Kinerja Target Capaian Setiap tahun Pada Periode Indikator Akhir RPJMD Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 3 4 5 6 7 8 9 78 80 82 84 86 90 90 100 100 100 100 100 100 100 <32 <20 <20 <20 <20 <20 <20 100 98 98 98 99 100 100 100 100 100 100 100 100 100 waktu 98 99 100 100 100 100 100 Peralatan laboratorium dan 51 61 71 81 91 100 100 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 86 100 100 100 100 100 100 <1.5 <2 <2 <2 <2 <2 <2 97 80 80 80 80 80 80 19 30 41 52 63 75 75 setiap ≥60 ≥60 ≥60 ≥60 ≥60 ≥60 ≥60 dan 100 100 100 100 100 100 100 1 10. Periode 2 RPJMD Gizi 1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien 2. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet 3. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien 11. Pemulasaraan Jenazah 1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah maksimal 15 menit 12. Pemeliharaan sarana rumah sakit / IPSRS 1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat 2. Ketepatan pemeliharaan alat 3. alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan 13. Radiologi 1. Waktu pelayanan tunggu hasil foto rontgen maksimal 24 jam 2. Pelaksana expertise hasil pemeriksaan rontgen 3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen 4. 14. Kepuasan pelanggan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Tersedia tim PPI RS yang terlatih 2. Tersedia APD di instalasi 3. Kegiatan pencatatan pelaporan infeksi nosokomial /HAI (Healthcare Associated Infection) di RS (min 1 parameter) RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 86 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kondisi Kondisi Kinerja Pada Awal No Kinerja Target Capaian Setiap tahun Pada Periode Indikator Akhir RPJMD 1 15. 2 Persalinan Dan Periode Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 3 4 5 6 7 8 9 100 100 100 100 100 100 100 74 80 85 90 95 100 100 RPJMD Perinatologi (Kecuali Rumah Sakit Khusus Di Luar Rumah Sakit Ibu Dan Anak) 1. Pemberi pelayanan persalinan normal oleh dokter terlatih atau bidan 2. Kemampuan menangani BBLR 1500 gr 2500 gr tanpa penyulit 3. Kejadian kematian ibu karena persalinan : 4. a. Pendarahan <0.7 <1 <1 <1 <1 <1 <1 b. Preeklampsi <0 <30 <30 <30 <30 <30 <30 c. Sepsis Pemberi pelayanan <0 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 <0,2 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 <15 <20 <20 <20 <20 <20 <20 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 80 80 80 80 80 80 80 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 96 80 85 90 95 100 100 persalinan dengan penyulit oleh Tim PONEK yang terlatih 5. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi oleh dokter spesialis Obgyn, anak dan anestesi 6. Pertolongan persalinan memalui seksio cesaria 7. Keluarga berencana : a. Presentase KB (vasektomi & tubektomi) yang dilakukan oleh tenaga kompeten dr. SpB, dr. SpOG, dr. SpU, dokter umum terlatih b. Presentase peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantap oleh bidan terlatih 8. 16. Kepuasan pelanggan Administrasi Dan Manajemen 1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan/rapat direksi 2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja RS 3. Ketepatan waktu RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 87 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kondisi Kondisi Kinerja Pada Awal No Kinerja Target Capaian Setiap tahun Pada Periode Indikator Akhir RPJMD 1 2 penyelesaian Periode Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 3 4 5 6 7 8 9 96 100 100 100 100 100 100 92 94 96 98 100 100 100 57 59 61 64 66 70 70 93 94 95 96 97 98 100 69 70 70 70 70 70 70 - <2 jam <2 jam <2 jam <2 jam <2 jam <2 jam 68 76 80 92 100 100 93 100 100 100 100 100 100 4.05 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 6 menit 15 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 96 95 96 97 98 99 100 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 100 100 100 100 100 100 100 RPJMD kenaikan pangkat pilihan 4. Ketepatan waktu penyelesaian kenaikan pangkat reguler 5. Ketepatan waktu penerbitan SK kenaikan gaji berkala 6. Karyawan yang mendapat/terpapar pelatihan minimal 1 kali setahun 7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 8. Ketepatan waktu penyetoran penerima tinai 9. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap <2 jam 60 10. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu 17. Rekam Medis 1. Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas 2. Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan maksimal 10 menit 3. Waktu penyediaan dokumen rekam rawat medis inap pelayanan maksimal 10 menit 4. Kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan 18. Pelayanan Ambulance 1. Waktu buka pelayanan ambulance/kereta jenazah 24 jam 2. Kecepatan memberikan / ketanggapan pelayanan ambulance / kereta jenazah RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 88 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kondisi Kondisi Kinerja Pada Awal No Kinerja Target Capaian Setiap tahun Pada Periode Indikator Akhir RPJMD 1 2 Periode Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 3 4 5 6 7 8 9 97 100 100 100 100 100 100 <0,013 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 100 100 100 100 100 100 100 <27 <50 <50 <50 <50 <50 <50 100 100 100 100 100 100 100 80 80 80 80 80 80 80 RPJMD di rumah sakit <30 menit 19. Pelayanan Transfusi Darah 1. Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi 2. 20. Kejadian reaksi transfusi Pelayanan Keluarga Miskin 1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan 21. Pelayanan Rehabilitasi Medik 1. Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan 2. Tidak adanya kesalahan kejadian tindakan rehabilitasi medis 3. Kepuasan pelanggan RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 89 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan serta memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan dengan 9 program dan kegiatannya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka diperlukan parameter / indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Rincian program dan kegiatan dapat diuraikan dibawah ini : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor b. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana.Aparatur Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor 3. Program peningkatan disiplin aparatur Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal b. Kegiatan pembinaan kinerja aparatur RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 90 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 6.Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan Pelayanan 7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 8.Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan Pembangunan gedung rumah sakit b. Kegiatan Pembangunan gudang obat c. Kegiatan Pengadaan alat kesehatan 9. Program Standarisasi pelayanan kesehatan. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit. Rencana program dan kegaitan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat dalam Tabel 5.1. Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan yang tertuang dalam visi misi Rumah Sakit. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 91 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif RSUD Kota Bandung Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan 1 Sasaran 2 Indikator Sasaran Meningkatny a kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit; 5 6 7 0 1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanana dministrasi perkantoran 100% 1.328.000.000 100% 1.570.800.000 100% 1.727.880.000 100% 1.900.668.000 100% 2.090.734.800 100% 8.613.082.800 0 1 1 3 Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Tersedianya peralatan dan perlengkapa n kantor sesuai kebutuhan 100% 500.000.000 100% 660.000.000 100% 646.000.000 100% 718.600.000 100% 790.460.000 100% 3.310.060.000 1 9 Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/te knis perkantoran Tersedianya tenaga dokter PTT dan bidan PTT 1 tahun 828.000.000 1 tahun 910.800.000 1 tahun 1 tahun 5.303.022.800 Program dan Kegiatan 4 1 Pencapaia n Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit Data Capaia n pada Tahun Awal Perenc anaan Kode 3 Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Lanjutan yang berkualitas kepada Masyarakat Indikator Kinerja Program (Outcome ) dan Kegiatan (Output) 1 1 0 2 0 2 0 2 1 1 1 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 1 2014 2015 2016 2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD 2018 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 1.081.880.000 1 tahun 1.182.068.000 1 tahun 1.300.274.800 91 Unit Kerja SKPD Penanggungjawab Loka si 20 21 RSUD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1 1 Meningkat nya pelaksana an standar pelayanan rumah sakit 0 2 0 2 1 1 0 2 0 2 0 2 0 2 1 5 1 5 1 0 2 1 0 2 0 3 3 3 1 0 2 1 0 2 0 3 3 3 1 0 2 1 0 2 0 2 2 3 0 1 Program peningkata n pelayanan kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) 0 1 Pencapaia n akreditasi rumah sakit 1 0 2 1 0 2 0 2 2 3 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 0 7 Cakupan ketersedia an obat dan perbekala n kesehatan sesuai kebutuha n Tersediany a obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan Cakupan pelayanan RS 100% 1.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.563.469.048 100% 2.819.815.953 100% 3.101.797.548 100% 11.985.082.549 100% 1.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.563.469.048 100% 2.819.815.953 100% 3.101.797.548 100% 11.985.082.549 100% 40.000.000.000 100% 44.000.000.000 100% 47.952.415.987 100% 52.747.657.585 100% 58.022.427.344 100% 242.722.496.915 40.000.000.000 Peningka tan kunjunga n (3%) 44.000.000.000 Peningka tan kunjunga n (3%) 47.952.415.987 Peningka tan kunjunga n (3%) 52.747.657.585 Peningka tan kunjunga n (3%) 58.022.427.344 Peningka tan kunjunga n (3%) 242.722.496.915 Kegiatan Pelayanan Jumlah kunjungan pasien ke RS Peningka tan kunjunga n (3%) Program Standarisa si pelayanan kesehatan Prosentas e pelayanan kesehatan memenuh i standar 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 165.000.000 100% 181.500.000 100% 199.650.000 100% 647.850.000 Kegiatan akreditasi rumah sakit Rumah sakit Terakredit asi Versi 2012 100% 100.000.000 Tk. Madya 150.000.000 Tk. Madya 165.000.000 Tk. Madya 181.500.000 Tk. Utama 199.650.000 Tk. Utama 647.850.000 Terakre ditasi penuh 12 pelayan an (versi 2007) RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 92 RSUD RSUD RSUD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Cakupan pegawai yang kompeten Terwujudn ya Sumber Daya Manusia rumah sakit yang profesional Terwujudn ya Sarana dan Prasarana rumah sakit yang Memadai dan berkualitas Meningkat nya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit Meningkat nya pemelihara an, pengemba ngan, dan pembangu nan sarana dan prasarana 1 0 2 1 0 2 0 2 0 3 1 0 2 1 0 2 0 2 0 3 1 Cakupan ketersedia an sarana dan prasarana yang memadai 0 2 1 0 1 1 0 2 1 0 2 1 0 2 0 2 0 5 0 5 Program peningkata n disiplin aparatur Pelanggar an disiplin pegawai 0% 251.300.000 0% 276.430.000 0% 304.073.000 0% 334.480.300 0% 367.928.330 0% 1.534.211.630 Kegiatan pengadaan pakaian khusus harihari tertentu Tersediany a pakaian khusus hari-hari tertentu 100% 251.300.000 100% 276.430.000 100% 304.073.000 100% 334.480.300 100% 367.928.330 100% 1.534.211.630 Program peningkata n kapasitas sumber daya aparatur Presentas e sumber daya aparatur memiliki kompeten si sesuai bidangny a 100% 850.000.000 100% 750.000.000 100% 825.000.000 100% 907.500.000 100% 998.250.000 100% 4.330.750.000 100% 600.000.000 100% 750.000.000 100% 575.000.000 100% 907.500.000 100% 648.250.000 100% 3.480.750.000 100% 250.000.000 100% 250.000.000 100% 350.000.000 100% 850.000.000 100% 137.500.000 100% 166.375.000 100% 560.125.000 1 0 2 0 2 0 5 0 1 Pendidikan dan pelatihan formal Presentas e jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan 1 0 2 0 2 0 5 0 4 Pembinaan kinerja aparatur Presentas e jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan Program peningkata n sarana dan prasarana aparatur Cakupan sarana dan prasarana aparatur 1 0 2 0 2 0 2 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 100% 125.000.000 100% 151.250.000 93 RSUD RSUD RSUD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung rumah sakit yang memadai 1 1 1 1 0 2 0 2 0 2 0 2 1 1 1 1 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 Kegiatan Pengadaan perlengkap an gedung kantor Tersediany a sarana dan prasarana gedung kantor 2 1 Program Pengemba ngan Lingkunga n Sehat Cakupan ketersedia an sarana dan prasarana kesehatan akibat dampak asap rokok 100% 2 1 Kegiatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok Tersediany a alat-alat kedokteran /kesehatan sesuai kebutuhan Program Pengadaan Peningkata n Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Ruma h Sakit Jiwa/Ruma h Sakit Paru/Ruma h Sakit Mata Cakupan ketersedia an sarana prasarana rumah sakit yang memadai 0 2 2 6 0 7 0 6 80% 100% 125.000.000 100% 137.500.000 100% 151.250.000 100% 166.375.000 100% 560.125.000 1.346.000.000 100% 1.346.000.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 1.791.526.000 100% 7.592.786.000 RSUD 100% 1.346.000.000 100% 1.346.000.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 1.791.526.000 100% 7.592.786.000 RSUD 3 Paket, 100% 21.442.300.000 1 unit, 100% 28.000.000.000 1 unit, 100% 30.352.415.987 1 unit, 100% 33.387.657.585 1 unit, 100% 36.726.423.344 3 Paket, 2 Unit, 100% 149.908.796.916 RSUD RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 94 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 1 1 1 1 Terwujudn ya lingkungan rumah sakit yang bersih, sehat dan nyaman. Meningkat nya kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit 0 2 0 2 0 2 0 2 1 1 1 1 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 1 Kegiatan pembangu nan gedung rumah sakit Tersediany a bangunan baru rumah sakit sesuai persyarata n kelas rumah sakit 2 PAKET 3.426.400.000 0 3 Kegiatan Pembangu nan gudang obat Tersediany a bangunan gudang obat yang memadai 1 PAKET 1.513.200.000 1 8 Kegiatan pengadaan alat kesehatan Tersediany a peralatan kesehatan sesuai kebutuhan 100% 16.502.700.000 100% 25.000.000.000 1 9 Program promosi kesehatan dan pemberday aan masyaraka t Tingkat promosi kesehatan rumah sakit 100% 50.000.000 100% 55.000.000 100% 60.500.000 100% 66.550.000 1 9 Kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Terlaksana nya penyuluha n kesehatan pada pengunjun g rumah sakit 100% 50.000.000 100% 55.000.000 100% 60.500.000 100% 66.550.000 2 6 2 6 2 6 Presentas e tingkat kenyaman an lingkungan rumah sakit 1 0 2 1 0 2 0 2 0 2 RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 1 unit 3.000.000.000 1 unit 30.352.415.987 1 unit 33.387.657.585 2 Paket, 2 unit 100.892.896.916 1 PAKET 1.513.200.000 6.000.000.000 100% 47.502.700.000 100% 73.205.000 100% 305.255.000 100% 73.205.000 100% 305.255.000 1 unit 30.726.423.344 95 RSUD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari RPJMD. Secara umum indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh RSUD Kota Bandung mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung. Adapun tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung yang terkait dengan urusan kesehatan terdapat dalam misi 3 “Membangun Masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing” adalah : a. Tujuan : Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. b. Sasaran : 1. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat yang bermutu, merata, dan terjangkau. 2. Meningkatnya kesadaran individu, keluarga dan masyarakat melalui promosi, pemberdayaan dan penyehatan lingkungan. 6.1. Tujuan Tujuan RSUD Kota Bandung yaitu : “ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Lanjutan yang berkualitas kepada Masyarakat ”. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 96 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 6.2 Sasaran Makna penetapan sasaran RSUD Kota Bandung dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan yaitu meningkatnya pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bandung sebagai Rumah Sakit yang berkualitas dan nyaman. Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka, untuk tahun 2013-2018 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit 2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja 6.3. Indikator Kinerja Perumusan indikator kinerja RSUD Kota Bandung dalam Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, dan disesuaikan dengan Peraturan Walikota Bandung Nomor 193 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan dalam tabel 6.3 berikut ini : RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 97 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Tabel 6.1 Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD NO. TUJUAN SASARAN (1) (2) (3) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan Terwujudnya rumah sakit pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat Meningkatnya akuntabilitas kinerja TARGET KINERJA SASARAN PADA INDIKATOR SASARAN (4) TAHUN KE2014 2015 2016 2017 2018 (5) (6) (7) (8) (9) Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit 60% 75% 78% 80% 83% Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 75 80 81 82 83 Pencapaian Akreditasi Rumah Sakit 100% 100% 100% 100% 100% Nilai evaluasi LAKIP 60 76 78 80 82 100% 100% 100% 100% 100% Prosentase Temuan Pengelolaan AnggaranBPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 98 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung BAB VII PENUTUP Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung 2013 - 2018 revisi ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 dan didasarkan pada hasil pengamatan dan telaahan dengan melakukan analisis lingkungan (SWOT) serta hasil penyelarasan yang merupakan upaya stratejik dalam menghadapi situasi yang cepat berubah sehingga manajemen rumah sakit berkemampuan untuk menyesuaikan segala perubahan tersebut. Pencapaian program dan kegiatan, serta indikator kinerja sesuai SPM RSUD Kota Bandung ditargetkan secara bertahap selama 5 (lima) tahun, dan evaluasi dilakukan setiap periode tertentu (triwulanan, semester, tahunan) disesuaikan dengan kebutuhan dari unit operasional tertentu. Hasil evaluasi dipakai sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah berikutnya. Dalam upaya pengenalan dan pengembangan RSUD Kota Bandung, serta untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat maka perlu dilakukan promosi secara pro aktif dengan menawarkan produk layanan yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Demikianlah Rencana Strategis ini disusun sebagai arah dan pedoman dalam menyusun pengembangan program yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Bisnis Anggaran sehingga setiap kegiatan dan program di setiap unit kegiatan dapat dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaannya. ***** RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 99