15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan

advertisement
15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,
menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar
sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi
tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan
perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin
sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat
yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Organisasi memerlukan pemimpin
reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan
organisasi.
Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik untuk
dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena yang
sedikit dipahami. Fenomena gaya kepemimpinan di Indonesia menjadi sebuah
masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan politik dan bernegara.
Dalam dunia bisnis, gaya kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap jalannya
organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan sangat
strategis dan penting dalam sebuah organisasi sebagai salah satu penentu
keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi. Tantangan
dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada
organisasi di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
16
Begitu pentingnya peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi
fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Seiring
dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan perekonomian
Indonesia yang kurang stabil, hal ini bisa saja menjadi sumber, kendala organisasi
namun bisa juga menjadi sumber keuntungan organisasi.
Kepemimpinan yang efektif bisa membantu organisasi untuk bisa bertahan
dalam situasi ketidakpastian di masa datang seorang pemimpin yang efektif harus
tanggap terhadap perubahan, mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan sumber
daya manusianya sehingga mampu memaksimalkan kinerja organisasi dan
memecahkan
masalah
dengan
tepat.
Pemimpin
yang
efektif
sanggup
mempengaruhi para pengikutnya untuk mempunyai optimisme yang lebih besar,
rasa percaya diri, serta komitmen kepada tujuan dan misi organisasi. Hal ini
membawa konsekuensi bahwa setiap pemimpin berkewajiban untuk memberikan
perhatian sungguh-sungguh dalam membina, menggerakkan dan mengarahkan
seluruh potensi karyawan di lingkungannya agar dapat mewujudkan stabilitas
organisasi dan peningkatan produktivitas yang berorientasi pada tujuan organisasi.
Gaya kepemimpinan modern seperti kepemimpinan transformasional
memainkan peranan penting bagi organisasi. Bass (dalam Sunarsih 2001)
mendefinisikan bahwa kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu.
Bawahan merasa percaya, kagum, loyal dan hormat terhadap atasannya sehingga
bawahan termotivasi untuk berbuat lebih banyak dari pada apa yang biasa dilakukan
dan diharapkannya.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
17
Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi para bawahannya untuk
bertindak sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan. Pemimpin harus mampu
memberikan wawasan, membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap
hormat dan kepercayaan dari bawahannya. Pemimpin yang efektif adalah
pemimpin yang mengakui kekuatan-kekuatan penting yang terkandung dalam
individu. Setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda.
Setiap individu memiliki tingkat keahlian yang berbeda-beda pula.
Pemimpin harus fleksibel dalam pemahaman segala potensi yang dimiliki
oleh individu dan berbagai permasalahan yang dihadapai individu tersebut. Dengan
melakukan pendekatan tersebut, pemimpin dapat menerapkan segala peraturan dan
kebijakan organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawab dengan tepat.
Gaya kepemimpinan harus sejalan dengan usaha untuk menumbuhkan komitmen
organisasi dari diri karyawan. Sehingga pemimpin nantinya dapat meningkatkan
kinerja karyawan dengan lebih efektif.
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah
organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala
besar, sumber daya manusia dipandang sebagai unsur yang sangat menentukan
dalam proses pengembangan usaha, peran sumber daya manusia menjadi semakin
penting (Tadjudin, 1995). Perkembangan dunia usaha akan terealisasi apabila
ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam organisasi publik, bawahan bekerja selalu tergantung pada pimpinan.
Bila pimpinan tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas – tugas yang
sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Apabila manajer mampu
melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
18
dapat mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif,
yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya.
Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih
cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik
elektronik maupun cetak, seringkali menampilkan opini dan pembicaraan yang
membahas seputar kepemimpinan (Locke, E.A, 1997). Peran kepemimpinan yang
sangat strategis dan penting bagi pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi,
merupakan salah satu motif yang mendorong manusia untuk selalu menyelidiki
seluk-beluk yang terkait dengan kepemimpinan.
Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam
keberhasilan atau kegagalan organisasi (Bass, 1990, dalam Menon, 2002) demikian
juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi baik yang berorientasi bisnis
maupun publik, biasanya dipersepsikan sebagai keberhasilan atau kegagalan
pemimpin. Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin
menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian.
Pemimpin
memegang
peran
kunci
dalam
memformulasikan
dan
mengimplementasikan strategi organisasi (Su’ud, 2000).
Gaya kepemimpinan membawa konsekuensi bahwa setiap pimpinan
berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk membina,
menggerakkan, mengarahkan semua potensi karyawan dilingkungannya agar
terwujud volumedan beban kerja yang terarah pada tujuan (Thoha, 2001). Pimpinan
perlu melakukan pembinaan yang sungguh-sungguh terhadap karyawan agar dapat
menimbulkan kepuasan dan komitmen organisasi sehinga pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja yang tinggi. Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
19
serta mampu memenuhi tanggug jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para
pimpinan. Bila pimpinan mampu melaksanakan dengan baik, sangat mungkin
organisasi tersebut akan mencapai sasarannya.
Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif, yang mempunyai
kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buah. Jadi, seorang
pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin
apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya
kearah pencapaian tujuan organisasi.
Setiap pimpinan di lingkungan organisasi kerja, selalu memerlukan sejumlah
pegawai sebagai pembantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi
volume dan beban kerja unit masing-masing. Hal ini membawa konsekuensi bahwa
setiap pimpinan berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk
membina, menggerakkan dan mengarahkan semua potensi pegawai di
lingkungannya agar terwujud volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan
(Marzuki, 2002). Pimpinan perlu melakukan pembinaan yang sungguh-sungguh
terhadap pegawai di lingkungannya agar dapat meningkatkan kepuasan kerja,
komitmen organisasi dan kinerja yang tinggi. Gaya kepemimpinan adalah suatu
cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang
lain. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.
Masing-masing gaya kepemimpinan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.
Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai kemampuan dan
kepribadiannya (Marzuki, 2002).
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
20
Obyek vital adalah kawasan, tempat, bangunan dan usaha, yang menyangkut
harkat hidup orang banyak, kepentingan dan atau sumber pendapatan besar negara
yang memiliki potensi kewenangan dan dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi,
politik, dan keamanan bila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sedangkan Satuan Pengamanan Obyek Vital Polres Banyumas adalah unsur
pelaksanan tugas pokok Polres yang berada dibawah Kapolres bertujuan untuk
menyelenggarakan kegiatan pengamanan obyek vital yang meliputi perbankkan,
pertokoan emas, proyek/instalasi vital, obyek wisata, kawasan tertentu dan obyek
lainnya termasuk VIP yang memerlukan pengamanan Kepolisian. Satuan
Pengamanan Obyek Vital atau yang biasa disebut Sat Pamobvit dipimpin Kasat
(Kepala Satuan) Pamobvit (Pengamanan Obyek Vital) yang bertanggung jawab
kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali
Wakapolres.
Hasil pengamatan peneliti terhadap kinerja Satuan Pengamanan Obyek Vital
Polres Banyumas pada saat ini mengalami penurunan kinerja ditandai dengan
kualitas dan waktu penyelesaian kerja yang tidak sesuai ketentuan. Penurunan
kualitas kerja diindikasi dari adanya sifat malas anggota yang sering terlambat
maupun absen mengikuti apel pagi yang merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan sebelum memulai pengamanan di obyek vital. Sementara itu,
penurunan waktu penyelesaian kerja diindikasi dari adanya anggota Sat Pamobvit
yang pergi sebelum waktu istirahat siang dan meninggalkan obyek pengamanan
sebelum waktu tutup obyek vital yang diamankan, sehingga dapat menimbulkan
kerawanan keamanan terhadap obyek vital tersebut.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
21
Gaya Kepemimpinan dipilih sebagai variabel dalam penelitian ini karena
untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan anggota diperlukan gaya
kepemimpinan yang tepat. Hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan,
karena efektivitas seorang pemimpin diukur dari kinerja dan pertumbuhan
organisasi yang dipimpinnya. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan apa yang
diterapkan oleh Kepala Satuan Pengamanan Obyek Vital maka peneliti melakukan
wawancara dengan Anggota Satuan Pengamanan Obyek Vital.
Berikut ini adalah hasil wawancara mengenai Gaya Kepimpinan yang
diterapkan oleh Kepala Satuan Obyek Vital dengan 4 anggota Satuan Pengamanan
Obyek Vital :
Tabel 1
Hasil Wawancara Peneliti dengan Anggota Satpam Obvit
NO
1.
SUBYEK
Aiptu Diya
Nilawati
(Kaurmintu
Sat Pam
Obvit)
-
-
-
2.
Aiptu Syai’in
(Panit Pam
Waster Sat
Pam Obvit)
-
-
-
3.
Brigadir
Brani Setiadi
(Anggota Sat
Pam Obvit)
-
HASIL
WAWANCARA
Selain berkata, Bu Kasat dapat memberikan
contoh tindakan semisal ketika Bu Kasat berkata
supaya menyemir sepatu, sepatu Bu Kasat sudah
dalam kondisi disemir.
Setiap selesai apel Bu Kasat selalu memberikan
pengarahan-pengarahan
yang
memotivasi
anggota agar dapat lebih baik.
Bila ada anggota yang kurang rajin. Bu Kasat
memanggil anggota dan menanyakan sebabnya.
Setiap selesai apel Kasat selalu memberikan
pengarahan-pengarahan kepada anggota yang
akan melaksanakan tugas.
Kasat sering menyampaikan rasa bangga
kepada anggota yang disiplin dan memiliki
penampilan yang bagus.
Didalam menyampaikan arahan Kasat dapat
menyampaikan apa yang diarahkan dengan
menarik dan cerdas.
Bu Kasat tidak pernah marah dan memanggil
anggota yang sering terlambat ke ruangan.
Didalam pengarahan apel, Bu Kasat sering
memanggil anggota untuk tampil kedepan dan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
22
4.
Bripka Tedi
Irmawan
(Anggota Sat
Pam Obvit)
memberikan
pengarahan-pengarahan
ke
anggota yang lain.
- Ketika ada anggota yang tidak menyemir sepatu
dan sudah diingatkan berulang kali. Bu Kasat
tidak marah dan memberi anggota tersebut uang
untuk membeli semir dan sikat sepatu.
- Bu Kasat sering menyampaikan agar anggota
disiplin dan memperhatikan penampilan.
Karena Satpam Obvit langsung berinteraksi
dengan
masyarakat.
Sehingga
dalam
berpenampilan harus prima.
- Didalam memberikan pengarahan Bu Kasat
sering menceritakan banyak orang yang mau
menjadi anggota Polri tetapi mereka tidak
seberuntung kita.sehingga kita harus banyak
bersyukur dan menjalankan pekerjaan dengan
ikhlas dan semangat.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, didalam memimpin
Kasat Obvit memiliki integritas perilaku atau persepsi terhadap kesesuaian antara
perkataan dan tindakan. Kasat obvit juga mampu mengkomunikasikan suatu visi
didalam bekerja dengan menarik. Kasat obvit mampu menanamkan rasa bangga
pada bawahannya dan memberikan kesempatan kepada anggota untuk berekspresi
diri dan mengembangkan diri. Serta Kasat dapat memberikan bentuk perhatian
individu yang ditunjukkan melalui tindakan konsultasi terhadap permasalahan
anggota. Bass mengidentifikasi tiga ciri gaya kepemimpinan transformasional
yaitu : karismatik, stimulasi intelektual dan perhatian individual (Yukl, 1989). Bass
dan Avolio (dalam Yukl, 1989 ) menguraikan keempat ciri tersebut sebagai berikut:
a)
Idealized Influence (Karismatik )
Pemimpin transformasional memiliki integritas perilaku (behavioral
integrity) atau persepsi terhadap kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
Pemimpin
transformasional
memberikan
contoh
dan
bertindak
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
23
sebagai role model positif dalam perilaku sikap, prestasi, maupun komitmen
terhadap anggota atau pengikutnya. Keadaan ini tercermin dalam standar
moral dan etis yang tinggi. Ia sangat memperhatikan kebutuhan anggotanya,
menanggung resiko bersama, memiliki sense of mission, serta menanamkan
rasa bangga pada bawahannya. Melalui pengaruh seperti itu, pengikut atau
anggota akan menaruh respek, rasa kagum, dan percaya kepada pimpinannya
, sehingga mereka berkeinginan melakukan hal yang sama seperti yang
dilakukan pemimpinnya. Hal ini sangat besar manfaatnya dalam upaya
membangun kepercayaan pengikutnya.
b)
Inspirational Motivation (Inspirasional )
Pemimpin yang inspirasional oleh Bass dan Avolio (dalam Yukl, 1989)
diartikan
sebagai
sejauh
mana
seorang
pemimpin
mampu
mengkomunikasikan suatu visi yang menarik, mampu menggunakan simbolsimbol untuk memfokuskan usaha pengikut dan memodelkan perilaku yang
sesuai. Pemimpin yang inspirasional mampu memberikan visi-visi tentang
apa yang mungkin dan bagaimana memperolehnya. Pemimpin mampu
meningkatkan
makna
dan
mempromosikan
harapan-
harapan positif tentang kebutuhan-kebutuhan yang harus dikerjakan.
Perilaku pemimpin inspirasional menurut Yukl (1989), dapat merangsang
antusiaisme bawahan terhadap tugas-tugas kelompok dan mengatakan hal-hal
yang
menimbulkan
menyelesaikan
tugas
kepercayaan
dan
terhadap
mencapai
kemampuannya
tujuan
kelompok.
untuk
Yukl
(1989) melanjutkan bahwa membangun kepercayaan diri anggota seperti ini
merupakan elemen utama dari pemimpin yang inspirasional. Keyakinan diri
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
24
yang besar terhadap apa yang dilakukan akan menimbulkan komitmen,
loyalitas dan usaha yang melebihi biasanya.
c)
Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual )
Stimulasi intelektual dipahami dalam upaya seorang pemimpin meningkatkan
kesadaran anggota terhadap persoalan-persoalan anggota dan mempengaruhi
anggota untuk melihat persoalan tersebut melalui perspektif baru (Yukl,
1989). Lebih lanjut Bass (1990) menjelaskan bahwa melalui stimulasi
intelektual,
kreativitas
anggota dirangsang,
dan mendorong untuk
menemukan solusi bagi pemecahan masalah- masalah lama dengan prespektif
baru. Menurut Deluga dalam Yukl (1989) melalui pendekatan ini pengikut
didorong untuk berpikir mengenai relevansi cara, sistem nilai, kepercayaan,
harapan dan bentuk organisasi yang ada saat ini. Anggota juga didorong
melakukan inovasi dalam menyelesaikan persoalan dan berkreasi untuk
mengembangkan kemampuan diri, serta didorong untuk menetapkan tujuan
atau sasaran yang menantang. Konsekuensi logis dari praktik stimulasi
intelektual ini, seorang pemimpin harus selalu siap dan mengembangkan
kapasitas untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri, secara kreatif
dan inovatif. Ukuran dari efektivitas kepemimpinan adalah seberapa banyak
kemampuan anggota dalam menyelesaikan tugas tanpa kehadiran pemimpin
(Bass, 1990). Melalui praktik stimulasi intelektual ini anggota diberi
kesempatan seluas- luasnya oleh pemimpin untuk bertindak secara kreatif dan
inovatif dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, anggota diberi
kesempatan oleh pemimpin untuk berekspresi diri dan mengembangkan diri.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
25
d)
Indivualized Consideration (Perhatian Secara Individual )
Pemimpin transformasional memberikan perhatian khusus pada kebutuhan
setiap individu untuk berprestasi dan berkembang, dengan jalan bertindak
selaku pelatih (coach) atau penasihat ( mentor ) ( Yukl ; 1989 ). Perhatian
yang berorientasi pada individu ditunjukkan oleh pimpinan melalui
pemberian dukungan dalam memperlakukan anggota secara individual.
Dengan demikian pimpinan dapat melihat perbedaan-perbedaan yang
terdapat pada anggota, sehingga dapat memperlakukan anggota sesuai dengan
kebutuhan mereka masing- masing. Mentoring merupakan bentuk perhatian
individual yang ditunjukkan melalui tindakan konsultasi, nasehat dan
tuntunan yang diberikan oleh seorang pimpinan kepada anggotanya.
Dari hasil wawancara dan ciri-ciri kepimpinan transformasional dapat diketahui
bahwa didalam memimpin anggotanya Kepala Satuan Pengamanan Obyek Vital
menggunakan Gaya Kepimpinan Transformasional.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, ternyata lingkungan kerja
Sat Pamobvit bersifat positif namun masih ada beberapa permasalahan yang harus
dihadapi. Permasalahan di Sat Pamobvit muncul ketika pemimpin kurang bisa
berpikir kreatif, tidak memiliki inovatif, dan kurang terbuka terhadap ide-ide baru.
Permasalahan ini dapat berakibat buruk terhadap menurunnya kinerja. Oleh karena
itu, untuk mengetahui sejauh mana kinerja para anggota, pimpinan Sat Pamobvit
perlu mengetahui bagaimana perilaku anggotanya. Pemimpin harus mempunyai
kemampuan yang baik dalam memimpin organisasi seperti: pemimpin harus
proaktif dalam pemikirannya, lebih radikal, inovatif dan kreatif serta lebih terbuka
terhadap ide-ide baru (Bass, 1985). Tanpa kemampuan seperti itu, anggota tidak
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
26
akan mau mendengarkannya, karena pemimpin harus dapat menggugah respek
para anggotanya. Dari sinilah perlu adanya suatu penilaian kepemimpinan,
mengenai bagaimana para anggota menilai kepemimpinan dari pemimpin mereka
dengan melalui sudut pandang yang berbeda-beda.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang diteliti adalah
sebagai berikut : ”Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja Satuan Pengamanan Obyek Vital Polres Banyumas ? ”
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh antara gaya
kepemimpinan transformasional terhadap kinerja Satuan Pengamanan Obyek Vital
Polres Banyumas.
D.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi kepentingan berbagai pihak,
antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi input dalam pengembangan
teori pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja Satuan
Pengamanan Obyek Vital Polres Banyumas. Hasil penelitian ini dapat
memberikan sumbangan pada ilmu kepemimpinan baik dalam diri pemimpin
maupun para anggota dalam Satuan Polres Banyumas.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
27
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian yang akan diadakan
dikemudian hari.
b. Bagi Pimpinan Polres Banyumas
Memberikan masukan pada atasan dalam memimpin sehingga dapat
memberikan motivasi kepada anggota agar menciptakan kinerja yang baik.
c. Bagi Bawahan atau anggota
Memberikan masukan tentang pentingnya pimpinan dalam sebuah
organisasi pekerjaan agar dapat menentukan arah sebuah pekerjaan dan
menjadi panutan dalam melangkah.
d. Bagi Polres Banyumas
Menambah khasanah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hal – hal
yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan transformasional dan
kinerja di dunia kepolisian.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan..., Wiwid Adi Saputro, Fak. Psikologi UMP 2017
Download