analisis mr pmbs

advertisement
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
1. Kegiatan selama liburan
Dari 10 responden ini ternyata tersebar merata untuk kegiatan masing-masing
responden ketika liburan. Namun tentu saja tidak dapat digeneralisir karena
jumlah responden terlalu sedikit. Namun melihat jawaban yang ada yaitu
adanya kegiatan magang ketika liburan di semester 1 (baik kewajiban dari
kampus maupun keinginan personal), sasaran dari marketnya lebih di
fokuskan ke semester yang sudah tidak memiliki kewajiban itu (mahasiswa
tahun kedua). Tetapi sedari mahasiswa baru sudah harus dibangun kesadaran
dan branding dari GC ini sendiri.
•
Bantu orang tua: 1
•
Magang: 1
“Kalau kemaren ini kan masih semester 1 jadi magang cuma pas dapet tempat
magang yang ga full all day gitu jadi kebanyakan jalan-jalan ama temen
juga.”
(CM, P, sosial, 2015)
•
Jalan-jalan: 3
•
Dirumah aja: 3
•
Organisasi: 2
“Tergantung lagi ada project apa engga. Kalau kayak waktu semester 1 kan
ada magang makanya jadinya aku magang berarti sibuk semesternya ngikutin
yang ditugasin ama kampus. Kalau selain itu biasanya aku di rumah aja atau
sesekali pergi ama keluarga ke luar kota atau luar negri. Jarang juga soalnya
susah banget nyocokin waktu sama orang tua.”
(MM, P, Aktif, 2015)
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
2. Menghabiskan liburan dengan exchange
Sebanyak 7 dari 10 responden tertarik dengan mengisi liburan dengan
kegiatan exchange. Setidaknya sudah lebih dari 50% responden memberikan
tanggapan positif dan sudah memiliki kesadaran.
Namun karena adanya review dari EP returnee yang kurang baik tentang
project yang dijalankan, maka ini juga menjadi salah satu pengaruh dalam
pengambilan keputusan untuk berpartisipasi GC atau tidak.
Cobalah bekerjasama dengan departemen oGCDP dalam memberikan project
yang berkualitas dan interview returnee tentang review dari perjalanan
exchange mereka. Berikan kesan yang baik agar ketika returnee menyebarkan
cerita pengalaman mereka (secara real, bukan sekedar testimoni untuk di
sosmed) mereka dapat menceritakan hal-hal positif.
•
Bagus, seru: 7
•
Tidak menarik: 1
•
Tergantung: 2
“Tergantung apa program exchangenya. Kalau buat belajar jujur aja rada
males soalnya kan udah capek banget belajar terus eh malah pas liburan
belajar lagi mah sama aja ga ada istirahatnya. Tapi kalau kegiatan lain-lain
gitu kayak ada touring itu oke sih. Terhitung bisa buat refreshing juga.” (CM,
P, sosial, 2015)
“Temen gue pernah ada yang AIESEC (exchange) ngajar, tapi masih
banyakan mainnya. Kalau misalnya purposenya lebih di kuatin lagi, itu oke
banget, karna bener-bener nambah pengalaman, nambah temen banyak, tapi
pasti dapet wisatanya juga kan. Kalo temen gue satu lagi yang ke Eropa itu
baru bener-bener dijalanin banget projectnya. Jadi kesana ada tujuannya
gitu, selain main-main.” (G, P, Aktif, 2013)
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
3. Program exchange yang diketahui
Para responden masih banyak yang belum dapat menyebutkan atau
mengetahui secara pasti tentang program-program exchange. Hal ini
menunjukkan belum adanya keseriusan secara personal untuk mengetahui
program exchange ataupun kurangnya informasi yang mudah dijangkau
tentang program ini.
•
Tahu (bisa menyebutkan nama program/penyelenggara exchange): 5
•
Sekedar tahu sekilas: 4
•
Tidak Tahu: 1
4. Sumber informasi tentang program exchange
Sebanyak 4 responden mengaku mengetahui dari teman tentang informasi
seputar exchange. Dan 4 responden menjawab mengetahui dari pihak kampus
tentang informasi program exchange. Namun, tidak ada responden yang
mengetahui dari sosial media maupun browsing di internet secara mandiri.
Yang dapat ditelaah lagi apakah pihak universitas dapat menyediakan spot
promosi lebih untuk GC seperti di milis kampus, pemasangan banner di sudut
kampus dan lain-lain. Termasuk juga untuk “mendekati” dosen maupun
petinggi kampus untuk ikut mendukung GC.
Karena mayoritas menjawab dari teman, maka responden akan sangat percaya
“tertimoni” terutama dari teman-teman mereka. Teman-teman merupakan
influencer terbesar.
•
Pihak kampus / sekolah: 4
•
Sosial media / internet: 0
•
Dari teman: 4
•
Keluarga: 1
•
Tidak tahu sama sekali: 1
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
5. Partisipasi dalam kegiatan exchange
Dari 10 Responden hanya 1 orang yang pernah mencoba untuk exchange
walaupun pada seleksinya gagal. 9 responden lainnya belum pernah sama
sekali.
•
Sudah pernah ikut seleksi:1
•
Belum: 9
6. Hambatan untuk ikut exchange
3 orang mengalami hambatan dengan izin orang tua. 2 orang memiliki
hambatan dengan adaptasi, dan 2 orang memberikan alasan hambatannya ada
pada diri sendiri dan sisnya lainnya.
Untuk PMBS, biaya bukan menjadi suatu hambatan berarti juga bahasa
(Inggris). Namun, karena jumlah responden yang terlalu sedikit kurang dapat
mengulik lebih jauh hambatan-hambatan lainnya maupun alasan dari
hambatan tersebut.
•
Biaya:1
•
Orang tua:3
“Lebih ke waktu sih karena biasanya kalau sama keluarga itu kan jarangjarang karena di kostan mulu jarang pulang. Jadi kalau liburan itu kayak
ajang ketemu atau kumpul sama keluarga gitu. Jadi sayang di waktunya aja
kalau sampe full liburannya dipake untuk program exchange gitu. Kalau dari
biaya sama izin ort sih ga masalah”
(MM, P, Aktif, 2015)
•
Bahasa: 0
•
Waktu (dengan amanah atau acara lain):1
•
Akademik:1
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
•
Adaptasi: 2
“Rasa takut, apakah akan mendapat teman yang cocok, lingkungan mendukung
atau tidak. Karena kalau kita orang Indonesia kan dibandingkan negara lain beda
banget culturenya. Terus pokoknya paling takut kalau ga ada temen yang ikut
pergi bareng. Kalau adapun takut ga cocok. Kalau hal lain mungkin mengenai
schedule dan juga biaya. “ (E, P, Aktif, 2014)
•
Diri sendiri: 2
7. Pendapat tentang sponsorship class
Tidak dapat dianalisis karena tidak ditanyakan. Namun meilihat hambatan dari
seluruh responden hanya 1 orang yang mengeluhkan masalah biaya. Hal ini
berarti menjukkan kesanggupan secara finansial dari responden PMBS cukup
tinggi dan tidak perlu diadakannya sponsorship class.
•
Tidak ditanyakan:10
8. Pendapat tentang booklet for parents
Dari 3 responden yang memiliki hambatan dengan izin orang tua, sebanyak 2
orang tidak setuju dengan adanya booklet for parents. Namun hal ini masih
sulit diidentifikasi karena jumlah responden yang terlalu sedikit.
•
Setuju: 0
•
Tidak Setuju: 2
“Dulu tuh di sekolah ada orang bagi brosur gitu cuma ga diperhatiin sih.”
(J, P, Aktif, 2015)
“Kalau orang tua aku selalu punya pemikiran untuk jalan-jalannya bareng
atau keluar negrinya bareng jadi aku ga yakin kalau dikasi booklet akan
merubah keputusan orang tua aku”
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
(CM, P, sosial, 2015)
•
Tidak ditanyakan: 8
9. Willingness to pay
Dilihat dari data dibawah ini, ternyata willingness to pay responden sudah
cukup tinggi karena sebanyak 6 orang responden sudah menjawab memiliki
WTP sebesar diatas 10.000.000 rupiah dan 2 orang di kisaran
5.000.000-10.000.000. Hal ini sangat realistis mengingat GC bukan program
exchange yang dibiayai pihak penyelenggara.
Tidak ditanyakan/dijawab = 2orang
0 – 1.000.000
= 0 orang
1.000.001 – 5.000.000
= 0 orang
5.000.001 – 10.000.000
= 2 orang
> 10.000.000
= 6 orang
10. Pengetahuan tentang AIESEC Global Citizen
Hanya 2 orang responden yang tahu tentang branding global citizen dan masih
7 orang yang hanya sekedar tahu tentang program exchange AIESEC.
Hal ini menunjukkan masih kurangnya branding dari GC itu sendiri di
kalangan mahasiswa PMBS. Namun yang perlu diperhatikanlah adalah jangan
sampai campaign yang dilakukan untuk branding GC jadi dianggap oleh target
market kita sebagai suatu yang terpisah dari AIESEC.
•
Tahu: 2
•
Cuma tau kalo AIESEC punya exchange (ga tau branding global citizen):
7
•
Tidak Tahu sama sekali: 1
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
11. Pendapat tentang promosi Global Citizen
“Kurang kenceng sih promosinya. Kayak Cuma pernah liatin booth doang
tapi kurang di approach gitu. Seharusnya kalau emang ada promosi gituan
sebaiknya diapproach” (MM, P, Aktif, 2015)
“Kayaknya sih dari panitianya atau anggota AIESECnya lebih personal ke
orang-orangnya. Karena kalau kayak open-booth di study hall, menurut aku
sih itu kurang efektif. Banyak juga yang cuma asal lewat dan bilang ini apa
sih? Mending approach sendiri-sendiri aja.” (M, P, Aktif, 2014)
“Cara yang pas biar orang tau ada program AIESEC, harus ngepost dari
LINE, Instagram gitu2, trus di grup kelas juga. Trus gimmick juga berguna,
apalagi dengan gimmick menunjukkan kalo event lo bener-bener niat. Tapi
mungkin orang pertama akan, “apa sih nih?” belum ngeh. Curious, tapi
nggak dapet informasi itu tuh apa. Mungkin abis gimmick bisa dikasih milis
atau apapun yg jabarin lah. Biar orang rasa penasarannya
terjawab.” (G,P,Aktif,2013)
“Mmmm.. ya pasti milis kan taunya kalo keefektifan untuk anak Pramsul pasti
udah tau banget. Tapi nggak tau… tapi kan AIESEC tuh ada di setiap kampus,
kayak misalnya di Palembang ada UNSRI, ada di Binus, UI, ada semua kan.
Nah, aku ga tau sih kalo keefektfitias AIESC yang disana. Tapi kalo dr lingkup
Prasmul tuh udah efektif banget. Kayak merek, eh AIESEC tuh selalu blast di
milis. Trus kayak temen deket kita tuh panitia AIESEC, trus kayak orangorang yang AIESEC tuh ngepost foto gitu-gitu kan tau kalo misalnya mereka
lg di luar negeri, exchange gitu2.. Kalo untuk lingkup Prasetiya Mulya udah
tau banget AIESEC” (L, P, Aktif, 2013)
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
12. Media yang paling menarik untuk promosi program exchange
Dari 10 responden yang ada, sebanyak 7 orang menjawab sosial media
merupakan media yang paling efektif untuk promosi GC. Mengoptimalkan
semua sosial media yang AIESEC PMBS miliki dan meningkatkan kesadaran
para member untuk follow dan like / share postingan dari akun official
AIESEC PMBS.
Bisa juga menggunakan sosial media dari media partner yang dimiliki
(koordinasi dengan PR).
•
Sosial media: 7
“Terus youtube suka ada advertisement gitu lho. Kalau kita lihat video, terus
ada ads nya dulu dan itu cuma 5 detik kita pasti pantengin gitu lho” (J, P,
Aktif, 2015)
•
Non-Sosial media: 2
“Personal approach ke temen-temennya anak AIESEC itu. Soalnya biasanya
suka malu-malu kalau mau nanyain ke boothnya.” (MM, P, Aktif, 2015)
•
Tidak ditanyakan: 1
13. Pendapat tentang info booth
2 responden setuju info booth masih efektif untuk melakukan promosi. Namun
dengan catatan booth tersebut dibuat semenarik mungkin di waktu dan tata
letak yang pas, dengan dekorasi yang menarik. Namun 2 responden tidak
setuju dengan adanya info booth, karena responden yang ditanyakan tentang
pendapat ini terlalu sedikit maka tidak dapat diidentifikasi.
•
Setuju / penting:2
“Yang ada penggambaran dekorasinya mengenai AIESEC, trus, oh iya kalo
nggak lo buat sekalian gitu, ada brosurnya nggak sih biasanya? Jadi orang
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
kalo nggak sempet ngobrol, dia tinggal ngambil brosurnya yang isinya udah
info lengkap gitu loh mengenai AIESEC. Informasi-informasi gitu trus kayak
ada contact personnya aja kasih untuk info lebih lanjutnya atau apa.” (K, P,
Aktif, 2013)
“Yang ada TVnya terus pasangin video keren tentang produk booth itu. Tapi
ini kan targetnya lebih ke pelajar dan mahasiswa, ya lebih baik lebih
bagusinnya di bagian dekorasi.” (C, L, Pasif, 2015)
•
Tidak Setuju / tidak penting: 2
“Karena kalau kayak open-booth di study hall, menurut aku sih itu kurang
efektif. Banyak juga yang cuma asal lewat” (M, P, Aktif, 2014)
“Paling kalau ada di mall yaitu booth dan biasanya ga rame. Biasanya Cuma
lewat-lewat aja dan ga keattract. Alesannya karena mikirnya akan ribet
regulasinya dan juga butuh banyak biaya dan hal lainnya sehingga
menimbulkan rasa malas dan berpikir yasudahlah.” (E, P, Aktif, 2014)
•
Tergantung:3
“Tertarik dateng kalau kayak misalnya ada lucu-lucunya, kayak misalnya.. ..
kalo misalnya cuma meja dan nama-nama gitu trus foto testimoni gitu doang
sih kurang menarik ya. Mungkin kayak apa ya.. Nyanyi yang… dance apa itu,
Musik yang atmosfernya orang tuh pingin kesana gitu. “Eh apa sih bunyi2?”
gitu kan.” (L,P,Aktif,2013)
“Info booth biasanya kayak, “ini apa sih?”, bikin penasaran sih, tapi kalo
belum ada sneak peek nya jadi nggak jelas, baru tau nya pas ada publishing
nya dulu. Gue tertarik dateng ke booth itu kalau udah jelas dan emang
tertarik sama programnya. Dekorasi juga, kalo kayak meja + banner kan
biasa aja, tapi kalo kayak Sansekerta ada gabus2nya gitu menarik sih. Tapi
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
tergantung besar acarnaya sih. Kalo seminar Cuma meja kursi aja sih
lumrah.” (G, P, Aktif, 2013)
“Booth yang menarik yg dekornya heboh. Terus pake mic gitu buat narik
perhatian orang lain.” (MM, P, Aktif, 2015)
•
Netral:
•
Tidak ditanyakan: 3
14. Pendapat tentang class visit
Karena responden yang ditanyakan tentang pendapat ini terlalu sedikit maka
tidak dapat diidentifikasi.
•
Setuju: 1
“Class visit bisa juga soalnya kan semua orang ngedengerin jadi mungkin
infonya bisa lebih jelas. Lebih meyakinkan.” (MM, P, Aktif, 2015)
•
Tidak ditanyakan:9
15. Ketertarikan mengikuti global citizen
8 responden dari 10 responden tertarik untuk mengikuti program global citizen
namun hampir semua mengeluhkan masalah biaya. Ada 1 orang yang
mendapat review kurang baik dari temannya dan itu berpengaruh terhadap
pandangan responden terhadap program GC itu sendiri sehingga ia menjawab
ketertarikannya dengan ragu.
•
Tertarik:8
“Jujur lebih tertarik AIESEC dibanding yang lain, tapi personally agak
keberatan dengan waktunya yang lama. Tapi makes sense sih kalo lama karna
ini project sosial. Kalo gue ditawarin sih bakal tertarik sama isu sosial, yang
ngajar itu sih sebenernya, soalnya gue juga suka anak-anak. Setau gue
biasanya dateng ke sekolah kan, nah lebih menarik menurut gue kalo ke
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
tempat orang nggak mampu trus kita ngajarnya disitu, karna lebih impactful.”
(G,P,Aktif,2013)
“Ngelihat orang seneng gara-gara kita sedangkan kalau misalkan kita adain
charity project sendiri itu kan kita butuh biaya kan. Sedangkan ini ditalangin
jadi bisa melakukan kebaikan tapi ga terkendala biayanya gitu.”
(J, P, Aktif, 2015)
“Tertarik. Soalnya ada ke luar negri dan bisa melihat sisi lain gitu. Kan
selama ini Indonesia melulu, sekali-sekali liatin hal berbeda dan ngerasain
budaya luar negri itu juga oke sih.”
(MM, P, Aktif, 2015)
•
Ragu:1
“Sebenarnya tertarik sih. Pengen ikut sih sebenarnya tapi belum yakin aja
apakah sekedar tertarik. Antara 1-10 tertarik di angka 6-7. Tapi kalau misal
ada sosialisasi lebih lagi, ada bentuk realnya lagi, bisa dijabarin poinpoinnya lagi, masih bisa dipikirkan. Dari teman aku yang pernah ikut
exchange pernah ada yang ngomong seru banget, dapet temen baru gitu. Aku
juga belum pernah denger rumor omongan negative tentang orang ikut aiesec.
Feedbacknya so far masih positif. Cuma pas aku dengar tentang cerita
keseruannya itu tu ga seseru yang dibayangan aku. Jadi aku kasi 6-7 itu
karena hal tersebut.“
(E, P, Aktif, 2014)
•
Tergantung:1
“Tergantung juga exchange seperti apa. Kalau sesuai dengan ekspektasinya
aku sih tertarik. Program exchange yang banyak belajar tentang budaya luar
negri gitu. Terutama art. Aku orangnya suka art jadi aku tertarik banget
mempelajari hal yang berhubungan dengan seni dan kalau dari luar negri kan
ANALISIS MARKET RESEARCH PMBS
juga beragam jadi itu bisa aja dibuat exchange terus belajar art disana.
Kalau belajar art sih aku ga bakal capek.”
(CM, P, sosial, 2015)
•
Tidak tertarik: 1
“Karena memang dari awal saya kurang berminat dalam mengikuti kegiatankegiatan”
(C, L, Pasif, 2015)
Download