Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume 1, Nomor 1, April 2015 RANCANG BANGUN SISTEM KEHADIRAN STRUKTURAL AMIK ROYAL KISARAN DENGAN DOT MATRIX BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Ikhsan Parinduri *1, Efendi Hutagalung 2 1 STMIK Royal Kisaran, 2AMIK Royal Kisaran Email : *1 [email protected] Abstrak Pembatalan janji ataupun kegiatan tanpa konfirmasi oleh pejabat struktural ini sering membuat mahasiswa ataupun civitas akademik menunggu pejabat struktural tersebut dalam waktu yang cukup lama. Untuk itulah diperlukan sebuah sistem informasi kehadiran pejabat struktural. Sistem informasi kehadiran pejabat struktural yang dirancang pada penelitian ini menggunakan sistem minimum AT89S52, sensor PIR, PC, dan Dot Matrix Display. Input data kehadiran pejabat struktural dapat dilakukan secara manual dengan menggunakanprogram CodeVision AVR dengan bahasa C. Format data yang bisa diinputkan adalah : Nama pejabat struktural dan kehadiran. Input data secara otomatis dilakukan oleh sensor PIR yang akan mendeteksi kehadiran pejabat struktural secara berkala. Output 5 volt (High) akan dihasilkan bila sensor mendeteksi pejabat struktural berada di meja nya. Sebaliknya Output 0 volt (Low) akan dihasilkan bila pejabat struktural sedang tidak berada di ruanganya. Mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengontrol sistem akan mengolah input data dari PC dan sensor PIR dan selanjutnya akan mengirimkan bit-bit yang dapat diterjemahkan oleh Dot Matrix Display untuk menampilkan kalimat teks berjalan. Kalimat teks berjalan inilah yang menjelaskan status kehadiran pejabat struktural di suatu ruang. Dengan demikian Sistem Informasi Kehadiran Dosen pada ruangnya masing-masing ini dapat direalisasikan dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademik AMIK ROYAL KISARAN. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang elektronika dan sensor elektronik, telah memungkin dibuatnya alat atau sistem elektronik yang dapat bekerja secara otomatis (menggunakan sistem kontrol) yang dapat menggantikan sejumlah pekerjaan rutin manusia. Sistem kehadiran struktural dibeberapa instansi pemerintahan dan lembaga pendidikan khususnya sistem kehadiran struktural AMIK Royal Kisaran selama ini masih menggunakan secara manual, oleh karena itu penelitian ini mengenai “Rancang Bangun Sistem Kehadiran Struktural Amik Royal Kisaran Dengan Dot Matrix Berbasis AT 89S52 “. Alat ini menampilkan informasi berupa tulisan yang berjalan dari kanan ke kiri menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode) yang tersusun dalam sebuah Dot matrik. Sehingga mempermudah pengguna untuk mengganti informasi yang diinginkan. Rancangan alat ini diharapkan dapat bermanfaat di beberapa struktural instansi pemerintahan dan lembaga pendidikan dalam hadir atau tidaknya seorang fungsional di instansi atau lembaga tersebut. Sistem minimum mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk mengoperasikan IC Mikokontroler. Sistem Minimum ini dapat dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu. Dengan kata lain sistem minimum mikrokontroler adalah suatu rangkaian yang dirancang dengan menggunakan komponen-komponen seminimum mungkin untuk mendukung kerja mikrokontroler sesuai dengan yang diperlukan. Pembentukan karakter pada perancangan ini adalah dengan cara menggunakan proses scanning. Proses scanning merupakan proses mengirimkan alamat atau data secara bergantian. Proses scanning dimanfaatkan untuk mengirimkan data kepada setiap baris/kolom pada Dot matrik, dengan mengatur penundaan waktu pengiriman data yang sesuai, maka akan menimbulkan efek seolah-olah dotmatriks aktif dalam waktu yang bersamaan. Proses pertama adalah proses geser teks adalah menentukan kecepatan geser teks, diberikan nilai 10 untuk kecepatan geser teks. Selanjutnya proses pemberian data untuk menampilkan karakter A yang penuh. Sesudah nilai kecepatan sama dengan nilai x, maka menuju proses selanjutnya, yaitu memberikan data yang terlihat pada gambar, hilangnya atau tergesernya karakter A sebanyak 1 kolom. Untuk proses-proses selanjutnya juga berlaku demikian, sampai karakter A tergeser, maka proses akan menuju ke program utama. Display LED Dot Matrix pada umumnya terbentuk oleh beberapa LED (berbentuk “Dot”) yang disusun membentuk matriks 5 kolom dan 7 baris (5x7) dan 8 kolom dan 8 baris (8x8) atau dengan ukuran yang lain. 1 Ikhsan Parinduri, dkk., Rancang Bangun Sistem Kehadiran Struktural Amik Royal Kisaran Dengan Dot Matrix Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Kolom berfungsi sebagai katoda (Common Chatode) dan baris sebagai anoda (Common anode) atau sebaliknya. Dot matrix akan menampilkan visualisasi pola dari set data training maupun set data tes dalam ukuran 5 kolom dan 7 baris. LCD akan menampilkan menu yang dapat dikendalikan oleh pengguna, selain itu LCD dapat menampilkan proses kerja sistem. Penelitian ini menggunakan Dot Matrix 2" Red Hi Bright 5x7 Tipe N, power supply 12 V, mikrokontroler berbasis AT 89S52 dan push button. Dot matrix akan menampilkan karakter berjalan nama fungsional lembaga dan menampilkan kehadiran atau tidaknya fungsional di lembaga instansi dan lembaga pemerintahan. yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar. Seringkali nilai dari resistor tidak dibuat/dicetak di badan komponennya, melainkan diberi kode warna. Untuk mengetahui nilai dari resistor, berikut tabel warna-warna resistor : Tabel 2.1 Kode Warna Resistor TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Catu Daya (Power Supply) Suatu perangkat elektronika akan memperoleh pasokan daya dari power supply tersebut, tanpa power supply suatu perangkat elektronika tidak akan dapat bekerja. Adapun tegangan yang umum disediakan oleh power supply adalah +5V,+12V, 5V, -12V. Untuk membentuk sebuah perangkat power supply membutuhkan komponen- komponen yang mendukung untuk membangkitkan tegangan yang nantinya akan disalurkan ke beban. Sebuah rangkaian power supply untuk keluaran tegangan stabil + 5 Volt dapat dilihat pada gambar di bawah ini . Gambar 2.1 Rangkaian Power Supply Tegangan Stabil 5 Volt Komponen-komponen pendukung catu daya (power supply) adalah sebagai berikut : 2.1.1 Resistor (Ω) Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm: ….(1) Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat Macam-macam resistor yaitu : 1. Resistor non linear Resistor non linear adalah resistor yang berubah karena perubahan lingkungan. Contoh: foto resistor, thermistor, PTC, dll. 2. Resistor linear Resistor linear adalah resistor yang bekerja sesuai dengan hukum ohm (Ω). 3. Resistor tetap Resistor tetap adalah resistor yang nilainya sudah ditentukan dari pabriknya dan tidak dapat dirubah lagi. 4. Resistor tidak tetap Resistor tidak tetap adalah resistor yang tahanannya dapat berubah apabila dilakukan perputaran pada tuasnya. Contohnya : potensiometer, trimpot, dll. Gambar 2.2 Macam-macam Resistor Fungsi dari Resistor adalah: 1. Sebagai pembagi arus. 2. Sebagai penurun tegangan. 3. Sebagai pembangkit tegangan. 4. Sebagai penghambat tegangan arus listrik. 2 Ikhsan Parinduri, dkk., Rancang Bangun Sistem Kehadiran Struktural Amik Royal Kisaran Dengan Dot Matrix Berbasis Mikrokontroler AT89S52 2.2 Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791 – 1867). Struktur sebuah capasitor terbuat dari 2 lembar plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujungujung kakinya. Di alam bebas, fenomena capasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu capasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb= 6.25 x 1018 elektron. Seorang ahli pakar Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 Volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis: Q= CV ........ (2) Dengan asumsi: Q= muatan elektron C (Coulomb) C= nilai kapasitans dalam F (Farad) V= tinggi tegangan dalam V (Volt) Satuan dalam kondensator disebut Farad. 1 Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm2. Satuan – satuan sentimeter persegi (cm2) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah : 1. 1 Farad = 1.000.000 µF (mikroFarad) 2. 1 µF = 1.000.000 µF (mikroFarad) 3. 1 µF = 1.000 nF ( nanoFarad ) 4. 1 nF = 1.000 pF (piko Farad) 5. 1 pF = 1.000 µF (miko miko Farad) Jenis-jenis capasitor dapat dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini: Gambar 2.3 Jenis-jenis kapasitor 2.3 Dioda Dioda adalah merupakan jenis komponen pasif. Dioda memiliki dua kaki/kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda . Dioda terbuat Dioda dari bahan semi konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di sambungkan. Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan semi konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah sambungan 2 jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan sebesar 0.7 Volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik. Gambar2.4 Dioda Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan dan kutub katoda kita hubungkan dengan tegangan (kita beri bias maju dengan tegangan yang lebih besar dari 0.7 Volt) maka akan mengalir arus listrik dari anoda ke katoda (bersifat konduktor). Jika polaritasnya kita balik (kita beri bias mundur) maka arus yang mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat sebagai isolator. Karena sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita beri bias maju dan bekerja sebagai isolator pada bias mundur, maka dioda sering digunakan sebagai penyearah (rectifier) arus bolak balik. Contoh penggunaannya adalah pada rangkaian adaptor, DC power supply (Catu Daya DC) dan sebagainya: Gambar 2.5 Simbol Dioda 2.4 Trafo atau Transformator Trafo atau transformator adalah pengubah tegangan listrik bolak balik agar diperoleh tegangan yang diinginkan (lebih besar atau lebih kecil). Transformator untuk menaikkan tegangan disebut transformator step up, sedangkan transformator penurun tegangan disebut transformator step down. Transformator terdiri atas sebuah inti besi yang diberi lilitan primer dan sekunder. Alat ini bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik. Apabila terjadi perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan gaya gerak listrik induksi dan arus induksi. 3 Ikhsan Parinduri, dkk., Rancang Bangun Sistem Kehadiran Struktural Amik Royal Kisaran Dengan Dot Matrix Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Gambar 2.6 Transformator atau Trafo 2.5 Sensor Gerak PIR (Passive Infra Red) Sensor gerak PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang berfungsi untuk pendeteksi gerakan yang bekerja dengan cara mendeteksi adanya perbedaan /perubahan suhu sekarang dan sebelumnya. Sensor gerak menggunakan modul PIR sangat simpel dan mudah diaplikasikan karena modul PIR hanya membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan hingga jarak 5 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul adalah Low. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah menjadi High. Adapun lebar pulsa High adalah ±0,5 detik. Sensitifitas Modul PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak 5 meter memungkinkan kita membuat suatu alat pendeteksi gerak dengan keberhasilan lebih besar. Gambar 2.7 Bentuk Sensor Gerak PIR (Passive Infra Red) Dengan output yang hanya memberikan 2 logika High dan Low ini kita dapat membuat aplikasi sensor gerak yang berfariatif. Misal kita ingin langsung aplikasikan pada alarm, kita tinggal membuat rangkaian driver untuk mengaktifkan alarm tersebut. Efektifitas pendeteksian gerakan menggunakan sensor gerak ini dipengaruhi oleh faktor penempatan sensor gerak PIR tersebut. Posisi sensor gerak harus diletakan pada lokasi yang dapat membaca semua gerakan yang ada dalam ruangan atau daerah yang dimonitor oleh sensor gerak PIR. dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia. Sensor gerak dengan modul pir sangat simpel dan mudah diaplikasikan karena Modul PIR membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan hingga jarak 5 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul adalah Low. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah menjadi High. Adapun lebar pulsa High adalah ±0,5 detik. Sensitifitas Modul PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak 5 meter memungkinkan kita membuat suatu alat pendeteksi gerak dengan keberhasilan lebih besar. Dengan output yang hanya memberikan 2 logika High dan Low ini kita dapat membuat aplikasi sensor gerak yang berfariatif. Misal kita ingin langsung aplikasikan pada alarm, kita tinggal membuat rangkaian driver untuk mengaktifkan alarm tersebut. Atau misal ingin digunakan untuk mengaktifkan lampu, maka tinggal di buat driver untuk memberikan sumber tegangan ke lampu. Modul sensor gerak PIR memiliki output yang langsung bisa di hubungkan dengan komponen digital TTL atau CMOS dan juga dapat lansung dihubungkan ke mikrokontroler. Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator. Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 0 C, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Gambar 2.8 Cara Kerja Sensor PIR Tidak seperti halnya sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’, sensor ini hanya merespon energi Gambar 2.9 Pancaran Deteksi Sensor PIR 4 Ikhsan Parinduri, dkk., Rancang Bangun Sistem Kehadiran Struktural Amik Royal Kisaran Dengan Dot Matrix Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya.Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material pyroelectric-nya dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator menghasilkan output. Sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki panjang gelombang inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas. 2.3 Mikrokontroller AT89S52 Didalam pembuatan alat ini peran penting mikrokontroller sangat berpengaruh dalam menentukan hasil akhir /output dari fungsi alat ini , yang mana hasil akhir/ouput dari alat ini adalah hasil perhitungan waktu yang dihitung oleh mikrokontroller yang digunakan didalam pembuatan alat ini. Dipasaran terdapat banyak jenis mikrokontroller yang beredar luas dengan fungsi dan spesifikasi bentuk yang berbeda-beda sebagai contoh : Adapun jenis mikrokontroller yang digunakan didalam pembuatan alat ini adalah jenis Mikrokontroller AT89S52, dimana mikrokontroller jenis ini adalah salah satu keluarga dari mikrokontroller MCS – 52 keluaran ATMEL, yang mana didalam penggunaannya mikrokontroller AT89S52 dapat mengolah data per bit ataupun secara 8 bit sekaligus yang dimasukkan oleh bagian input dan langung mengolahnya secara per bit ataupun secara bersamaan. Mikrokontroller AT8951 yang digunakan didalam pembuatan alat ini adalah mikrokontroller yang memiliki spesifikasi secara umum berikut : a. Terdapat Sebuah Central Processing Unit 8 bit yang berfungsi untuk mengolah data masukan yang diberikan oleh bagian input yakni Dipswitch/Saklar secara 8 bit sekaligus ataupun secara per bit. b. Rangkaian pewaktu yang berfungsi untuk melakukan perhitungan waktu dalam melakukan suatu proses eksekusi data. c. RAM ( Random Acess Memory ) yang bersifat internal yang berkapasitas sebesar 128 byte, yang mempunyai tugas sebagai memory data masukan didalam pembuatan alat ini. d. Flash memori yang berkapasitas sebesar 4 Kbyte. e. Lima buah jalur interupsi (dua buah interupsi eksternal dan tiga buah interupsi internal). f. Empat buah programable port I/0 yang masing-masing terdiri dari delapan buah jalur I/0. g. Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART. h. Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika. i. Kecepatan dalam melaksanakan instruksi per siklus 1 mikrodetik pada frekuensi 12 MHz. Gambar 2.10 IC Mikrokontroller AT89S52 Dari gambar 2.10 diatas dapat dilihat spesifikasi dari pin/kaki dari IC mikrokontroller AT89S52 yang mana IC Mikrokontroller AT89S52 yang digunakan didalam pembuatan alat ini memiliki 40 buah kaki/pin yang mana ke 40 buah kaki/pin tersebut terdapat pada 4 buah port yang masing-masing port terdiri atas 8 buah kaki. Tidak semua kaki/pin pada IC Mikrokontroller AT89S52 itu digunakan, terdapat 8 buah kaki yang mempunyai fungsi tetap didalam IC Mikrokontroller AT89S52 ini. Mikrokontroller AT89S52 dengan bahan/materi pembuatannya adalah terbuat dari bahan silikon, dengan beberapa spesifikasi sebagai berikut : 1. Memiliki kapasistas flash memory sebesar 4 Kbyte, sehingga isi memorynya dapat diisi dan dihapus sesuai dengan kebutuhan sebanyak 1000 kali penggunaan. 2. Tegangan operasi dari IC ini berkisar diantara 4.0 – 5.5 volt DC. 3. Besar nilai frekwensi dari IC ini berkisar antara 0 – 33 MHz. 4. Memiliki kapasitas internal RAM ( Random Access Memory ) sebesar 128 x 8 bit. 5. Memiliki 2 timer/counter dengan nilai sebesar 16 bit. 2.3.1. Beberapa Jenis Aplikasi dari Mikrokontroller AT89S52 Didalam perkembangan dunia elektronika pada saat ini banyak dibuat alat-alat yang dapat membantu pekerjaan manusia. Pada umumnya alat tersebut dibuat dengan alasan untuk mempermudah pekerjaan manusia yang dianggap sulit dilakukan, memperbaharui alat-alat yang sudah ada sebelumnya 5 Ikhsan Parinduri, dkk., Rancang Bangun Sistem Kehadiran Struktural Amik Royal Kisaran Dengan Dot Matrix Berbasis Mikrokontroler AT89S52 dengan fungsi dan bentuk yang berbeda, dan juga menciptakan alat-alat yang sebelumnya belum pernah dibuat. Adapun dari kesemua alat yang dibuat tersebut sudah pastilah membutuhkan sebuah komponen utama yang dapat mengolah dan mengatur fungsi dari alat yang akan atau yang ingin dibuat tersebut. Salah satu komponen utama dari alat-alat yang akan dibuat tersebut adalah sebuah IC yang mampu menampung, menyimpan dan mengeksekusi hasil dari keputusan alat tersebut yang pada akhirnya untuk mendapatkan tujuan akhir dari alat tersebut. Adapun IC yang digunakan adalah IC Mikrokontroller yang dapat menampung,menyimpan,dan mengeksekusi data. 2. Target ISP untuk semua AVR 3. Terdapat Port komunikasi USB to Serial TTL 4. Kompatibel dengan Windows XP, Vista dan win7 32/ 64bit 5. Kompatibel Software: AVRdude, AVR studio 4, AVR OSP II, Bascom-AVR IDE, CodeVision AVR 1.25.9 dan AVRprog (rekomendasi gunakan AVRprog untuk speed download tercepat) . 6. Tidak membutuhkan catu daya tambahan dari luar. 7. Terdapat selector jumper untuk power board mikrokontroler AVR jika membutuhkan power dari USB Rangkaian dasar downloader terlihat melalui gambar di bawah ini: 2.4 Downloader Downloader adalah sebuah device, dimana digunakan untuk memasukkan program yang telah kita buat di komputer ke dalam chip mikrokontroler agar dapat menjalankan perintah pada satu alat melalui suatu pemrograman. Downloader yang digunakan terlihat pada gambar 13 di bawah ini: Gambar 2.12 Layout Komponen Downloader dihubungkan melalui USB Gambar 2.11 Downloader Sebenarnya ada banyak jenis downloader mulai dari yang menggunakan port serial, port paralel, hingga yang paling populer sekarang menggunakan USB. Seperti pada gambar di atas. Pada penelitian menggunakan downloader USB dengan type K-125. K-125 merupakan USB Atmel AVR ISP Programmer / downloader untuk semua Tipe AVR dan juga dilengkapi dengan komunikasi USB to Serial TTL. Alat ini akan membantu anda dalam memprogram Mikrokontroler AVR semudah memasang sebuah USB konektor pada komputer PC/Laptop anda. Kelengkapan seperti buku manual, software AVRprog, AVR OSP II, CodeVision AVR, AVR Studio 4, Mikrobasic for AVR dan beberapa pendukung lainnya akan membantu anda dalam memprogram Mikrokontroler AVR/ AT89. Jadi kapanpun dan dimanapun anda dapat melakukan pemrogramman Mikrokontroler AVR anda dengan mudahnya baik menggunakan OS windows XP, windows Vista dan windows 7 32/ 64bit. Gambar 2.13 Rangkaian Dasar Downloader 2.5 Dot Matrix 5x7 Dot matrix 5x7 mempunyai arti 1 dot matrix berukuran 5 kolom x 7 baris untuk susunan led. Sehingga untuk satu dot matrix terdapat 35 buah led. Berikut adalah ilustrasi dot matrix yang sudah terpakai untuk menampilkan beberapa karakter: Spesifikasi: 1. Format file yang didukung adalah * .hex 6 Ikhsan Parinduri, dkk., Rancang Bangun Sistem Kehadiran Struktural Amik Royal Kisaran Dengan Dot Matrix Berbasis Mikrokontroler AT89S52 Rangkaian catu daya 5 Volt DC dan 1 Ampere dengan IC Regulator, seperti terlihat di bawah ini: Gambar 2.14 Display Dot Matrix 5x7 Prinsip kerja dot matrix adalah menggunakan sistem scanning kolom dimana pada satu waktu dari sekian banyak kolom hanya satu kolom yang menyala. Karena dalam proses pengulangan penyalaan kolom dari kolom 1 sampai kolom terakhir begitu cepat dan berulangulang maka huruf yang ditampilkan tampak menyala bersamaan. Tetapi apabila proses scanning kolom diperlambat maka pergeseran penyalaan kolom akan terlihat satu persatu.(e-Technology Center) Dot matrix yang ada di pasaran terdiri dari 2 macam dot matrix yaitu : 1. Dot matrix colom Anoda. Disebut dengan colom anoda karena untuk menghidupkan susunan led dot matrix maka colom diberi logika 1 dan pada baris diberi logika 0. 2. Dot matrix colom catoda. Disebut dengan colom catoda karena pada colom diberi logika 0 dan pada baris diberi logika 1 akan menyebabkan susunan led pada dot matrix menyala. Rangkaian di dalam dot matrix 5x7 untuk colom anoda dan colom catoda, yaitu : Gambar 2.15 Rangkaian Dot Matrix 2.6 IC Regulator 7805 Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi suatu kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan ribuan komponen. IC regulator 7805 merupakan IC regulator power supply yang umum digunakan, menghasilkan tegangan 5 VDC, dengan arus maksimal 1 Ampere. Gambar 2.16 Rangkaian IC Regulator 7805 Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier) Penyearah gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 dioda dan 2 dioda. Penyearah gelombang dengan 2 dioda menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap). IC Regulator 7805 dapat kita lihat pada gambar di bawah ini: Gambar 2.17 IC Regulator 7805 2.7 Bahasa Pemrograman C AVR Bahasa C adalah salah satu bahasa pemrograman yang populer di dunia dan mempunyai kemampuan lebih dari bahasa pemrograman yang lain. Banyak sekali aplikasi - aplikasi yang ditulis dalam bahasa C, atau paling tidak inti utama programnya ditulis dalam bahasa C. Bahkan, Software Development Kit untuk Windows ditulis dalam bahasa C. Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang sifatnya portable, yaitu dengan sedikit atau tanpa perubahan, suatu program yang ditulis dengan bahasa C pada suatu komputer dapat dijalankan pada komputer lain. Bahasa C merupakan general-purpose language, yaitu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk tujuan apa saja. C merupakan industrialstrenght language. Dengan bahasa C, kita dapat membangun beragam aplikasi, mulai dari pemrograman sistem, aplikasi cerdas (artificial intelligence), sistem pakar, utility, driver, database, browser, network programming, sistem operasi, game, virus, dan lainnya. Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie. Sebenarnya, bahasa C merupakan pengembangan dari bahasa BCPL yang lebih dahulu ada. Sebagai bahasa yang digolongkan dalam middle level language, bahasa C mempunyai kemudahan didalam mengakses perangkat keras, juga kecepatan prosesnya yang mendekati low level language seperti Assembly, tetapi memberikan kemudahan yang tidak ditawarkan Assembly. Disamping itu, bahasa C jauh lebih mudah untuk dipelajari jika dibandingkan dengan bahasa low level karena mendekati frase – 7 Ikhsan Parinduri, dkk., Rancang Bangun Sistem Kehadiran Struktural Amik Royal Kisaran Dengan Dot Matrix Berbasis Mikrokontroler AT89S52 frase dalam bahasa manusia, yaitu bahasa Inggris. Bahasa C mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Bahasa C merupakan bahasa yang kokoh dan memberikan keleluasaan kepada penggunanya. Pada tahun 80 – an, penggunaan bahasa C di dunia industri semakin luas, sehingga kemudian distandarisasi oleh ANSI dan kemudian diadopsi oleh ISO, lalu diadopsi ulang oleh ANSI. Official name bahasa C adalah ISO/IEC 9899 – 1990. Untuk menjelaskan sistem dari peralatan yang dirancang di perlukan perangkat lunak (software) yang disusun dengan diagram alir (flowchart) dengan mengunakan bahasa C Atmega8535 : 2.7.1 Struktur Program Bahasa C ******************************************* ********** This program was produced by the CodeWizardAVR V2.03.5 Evaluation Automatic Program Generator keterangan software © Copyright 1998-2008 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l. pemrograman http://www.hpinfotech.com yang digunakan Project : program security Version : 1 keterangan nama Date : 11/05/2013 perusahaan Author : Freeware, for evaluation and noncommercial use only pemrograman Company : AMIK ROYAL Comments: Chip type : ATmega8 Program type : Application Clock frequency : 11,059200 MHz keterangan spesipikasi Memory model : Small chip program External RAM size : 0 Data Stack size : 256 ******************************************* **********/ #include <mega8.h> // Declare your local variables here void main(void) { isi program // Declare your local variables here // Inisialisasi Port B PORTB=0x00; DDRB=0x00; // Inisialisasi Port C PORTC=0x7F; DDRC=0x7F; // initialisasi Port D PORTD=0x00; DDRD=0x00; isi program while (1) { if (PB.0==0) DAFTAR PUSTAKA Cyrilla Indri Parwati1, Catur Iswahyudi, 2013, Kumbung Otomatis Untuk Budidaya Jamur Pada Industri Rumah Tangga, Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN 1412-9612, Jurusan Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Faurizal,2014, Rancang Bangun Sistem Data Logger Alat Ukur Suhu, Kelembaban Dan Intensitas Cahaya Yang Terintegrasi Berbasis Mikrokontroler ATMEGA328 Pada Rumah Kaca, Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura Pontianak, Frendi Riyanto, 2010, Pembibitan Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Di Balai Pengembangan dan Promosi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPPTPH) Ngipiksari Sleman, yogyakarta, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Frendi Riyanto, 2012, Simulasi Pengendalian Temperatur dan Kelembaban Pada Ruang Budidaya Jamur Tiram Berbasis Mikrokontroler 8535, Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri , Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim, Surabaya Saparinto, Cahyo dan Sunarmi. 2010. Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Penebar Swadaya. Jakarta Theriatama silva kusuma, 2011, Rancang Bangun Pengendalian Suhu Dan Kelembaban Pada Miniatur Kumbung Jamur Tiram, Program studi d-III instrumentasi dan elektronika Jurusan fisika Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Universitas diponegoro Semarang Yuliana, 2012, Simulasi Pengendalian Temperatur Dan Kelembaban Pada Ruang Budidaya Jamur Tiram Berbasis Mikrokontroler, Teknik informatika Fakultas teknologi industri Universitas pembangunan nasional “veteran”,Jatim,Surabaya 8