Tes HIV oral mungkin kurang akurat

advertisement
Tes HIV oral mungkin kurang akurat dibandingkan dengan
tes darah
Oleh: Liz Highleyman, 24 Januari 2012
Menurut tinjauan studi dan meta analisis yang diterbitkan di The Lancet Infectious Diseases edisi 24
Januari 2012, tes antibodi HIV oral adalah cepat dan mudah dilakukan, namun metode ini tidak sama
akurat dengan tes darah pada rangkaian prevalensi rendah, karena lebih mungkin untuk menghasilkan
positif palsu.
Dengan semakin banyak bukti yang mendukung terapi antiretroviral (ART) dini dan “pengobatan
sebagai pencegahan,” ada penekanan yang lebih untuk memperluas tes HIV sehingga lebih banyak orang
dapat mengetahui status mereka dan memulai terapi pada waktu yang tepat. Perkembangan tes oral yang
non invasif telah memungkinkan skrining untuk dilakukan di luar rangkaian layanan kesehatan.
Nitika Pant Pai dari McGill University di Montreal dan rekan berusaha untuk membandingkan akurasi
diagnostik alat tes skrining HIV cepat – Tes antibodi HIV-1/2 cepat dari OraSure Technologies
OraQuick ADVANCE – ketika digunakan dengan cairan oral versus spesimen darah. Tes oral
menggunakan sekaan (swab) untuk mengumpulkan sampel cairan di sekitar gusi. Tes darah dapat
dilakukan baik dengan sampel darah dari ujung jari (finger stick) atau darah yang diambil dari pembuluh
darah.
Para peneliti melakukan tinjauan sistematis dan meta analisis, yang mencari lima pangkalan data literatur
dari literatur medis dan pangkalan data dari lima konferensi HIV kunci. Mereka memiliki studi yang
memenuhi syarat yang berfokus pada risiko orang dewasa untuk infeksi HIV; studi pada kelompok anak
dan kelompok koinfeksi, dan mereka dengan data kunci yang tidak lengkap dikeluarkan dari tinjauan
studi.
Secara keseluruhan, penulis menganalisis 45 studi, termasuk 24 studi yang melihat akurasi komparatif
dan 21 studi yang menganalisis nilai prediksi positif (positive predictive value/PPV) – proporsi penduduk
yang didiagnosis HIV positif secara benar.
Hasil
Dalam perbandingan studi secara langsung, sensitivitas tes oral – kemampuan untuk secara akurat
menentukan jika seseorang terinfeksi HIV – adalah sekitar 2% lebih rendah dibandingkan dengan tes
darah (98,03% vs 99,68%, masing-masing).
Namun, spesifisitas dari kedua metode tes ini – kemampuan untuk menentukan bahwa seseorang
benar-benar tidak terinfeksi – adalah serupa (99,74% vs 99,91%, masing-masing).
Rasio kemungkinan negatif adalah kecil dan serupa untuk spesimen oral dan darah (0,019 vs 0,003,
masing-masing).
Namun, rasio kemungkinan positif berbeda (383,37 vs 1.105,16, masing-masing).
Dalam rangkaian prevalensi tinggi (lebih besar dari 1% dari populasi), PPV dari metode pengujian
adalah serupa: 98,65% untuk sampel oral dan 98,50% untuk sampel darah.
Namun dalam rangkaian prevalensi rendah, PPV adalah lebih rendah untuk sampel oral dibandingkan
dengan sampel darah: 88,55% vs 97,65%, masing-masing.
Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyimpulkan, “Meskipun OraQuick memiliki PPV tinggi dalam
rangkaian prevalensi tinggi, sensitivitas yang sedikit lebih rendah dan PPV di rangkaian prevalensi
rendah harus ditinjau secara hati-hati ketika merencanakan inisiatif global dengan tes ini.”
Mereka mencatat bahwa akurasi yang tinggi dan interval kepercayaan (sebuah cara untuk
mengungkapkan kemungkinan hasil statistik) memiliki “banyak tumpang tindih” sehingga menyarankan
bahwa signifikansi klinis dari perbedaan ini mungkin tidak baik dan mengakui bahwa temuan ini –
sebagian besar berasal dari negara berpenghasilan tinggi dan studi yang dikontrol dengan baik di negara
berpenghasilan rendah – mungkin tidak mencerminkan akurasi pada kondisi yang sebenarnya di
Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/
Tes HIV oral mungkin kurang akurat dibandingkan dengan tes darah
rangkaian terbatas sumber daya.
Afiliasi peneliti: Department of Medicine and Department of Epidemiology, Biostatistics & Occupational
Health, McGill University, Montreal, QC, Canada; Division of Clinical Epidemiology & Infectious
Diseases, McGill University Health Center, Montreal, QC, Canada; Division of Infectious Diseases,
Department of Medicine, Queen’s University, Kingston, ON, Canada; Institut National de Santé
Publique du Québec, Montreal, QC, Canada; Direction de Santé Publique de l’Agence de la Santé et des
Services Sociaux de Montréal, Montreal, QC, Canada; Department of Clinical Research, London School
of Hygiene and Tropical Medicine, London, UK.
Ringkasan: Oral HIV Tests May Be Less Accurate than Blood Tests
Sumber: N Pant Pai, B Balram, S Shivkumar, et al. Head-to-head comparison of accuracy of a rapid point-of-care HIV test with oral versus
whole-blood specimens: a systematic review and meta-analysis. The Lancet Infectious Diseases. January 24, 2012.
–2–
Download