9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran 2.1.1

advertisement
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Pemasaran
2.1.1.
Pengertian Komunikasi Pemasaran
Secara ringkas, komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran
informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering)
pada pasar sasaran.
Ada dua saluran komunikasi pemasaran yaitu:
1. Saluran Komunikasi Personal
Saluran komunikasi personal meliputi dua orang atau lebih yang
berkomunikasi langsung secara tatap muka, pembicaraan dengan
audiensnya, lewat telephone, atau e-mail. Komunikas personal bisa lebih
efektif karena adanya peluang untuk mengindividualisasikan
penyampaian pesan dan umpan baliknya.
2. Saluran Komunikasi Nonpersonal
Saluran nonpersonal meliputi media, atmosfir even. Media terdiri dari
media cetak (koran, majalah, direct mail), media siaran (radio, televise),
media elektronik (kaset audio, Video, CD-ROM, halaman web), dan
media display (baliho, papan iklan, poster, sign). Kebanyakan
pesan nonpersonal berasal dari media yang harus dibayar oleh perusahaan.
Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunkasi. periklanan
merupakan salah satu bentuk khusus komunikiasi untuk memenuhi fungsi
10
pemasaran. untuk dapat menjalankan funsi pemasaran, maka apa yang harus
dilakukan dalam kegiatan oeriklanan tertentu saja harus lebiuh dari sekedar
memberikan informasi kepada khalayak.
Menurut Himstreet dan Bety dalam Business Communication:
Principles and Methods, Komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi antara individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik
dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan.6
Pada bauran pemasaran disebutkan bahwa salah satu elemen
pendukungnya adalah komunikasi pemasaran atau promotion (promosi).
Komunikasi adalah suatu hal yang esensial dalam kehidupan manusia.
Seperti salah satu karakteristik komunikasi, yaitu komunikasi yang bersifat
inevitable, yaitu komunikasi tidak dapat dielakkan. Melalui komunikasi
manusia dapat saling bertukar pikiran untuk membangun pengertian. Selain
itu komunikasi dapat mempengaruhi pikiran dan tingkah laku, seperti
komunikasi yang digunakan dalam brosur.
Komunikasi adalah perangkat unik yang digunakan oleh pemasar
dalam usaha membujuk konsumen sesuai dengan keinginannya. Bahkan
menurut Dale S. Beach, komunikasi berfungsi untuk mendorong dan
mengarahkan manusia untuk melakukan sesuatu, dan komunikasi membantu
membentuk sikap dan menanamkan kepercayaan untuk mengajak,
menyakinkan dan mempengaruhi perilaku.7
6
Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 3
Dale S.Beach, Personnel; The Management of People at Work, Third Edition, Macmillian
Publisher Co.Inc.,New York,1975, hlm. 581
7
11
Salah satu cabang dari ilmu komunikasi adalah komunikasi
pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan
misi pemasaran dan penentu suksesnya pemasaran. Bentuk utama dari
komunikasi pemasaran meliputi tenaga penjualan, iklan (print media dan
broadcast media), publisitas, komunikasi dari mulut ke mulut, pemberian
sampel, dan alat komunikasi lainnya. Aktifitas-aktifitas ini merupakan
komponen promosi dalam bauran pemasaran. Sehingga komunikasi
pemasaran mewakili gabungan semua unsur dalam bauran promosi merek
yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti
yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.8
2.2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau Marketing Mix adalah kumpulan alat – alat
yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.
Formula tradisional dari bauran pemasaran ini disebut sebagai 4P – product,
price, place, promotion.
a.
Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar agar menarik perhatian, pengguna, atau konsumsi yang
dapat memuaskan sesuatu keinginanatau kebutuhan. Pproduk
tidak ahanya bentuk fisik yang bisa dilihat namun cangkupan
8
Terence A.Shimp,Advertising Promotion and Supplement Aspect of Intergrated Marketing
Comunication, Fifth edition, University of South Carolina, Harcout Inc., 2000, hal 4
12
lebih luas meliputi jasa, orang, acara, tempat, organisai, ide dan
lain sebagainya.9
b.
Place (Distribusi)
Secara garis besar, pendistibusian dapat diartiakn sebagai
kegiatan
pemasaran
yang
berusaha
memperlancar
dan
mempermudah penyampain barang dan jasa dari produsen
konsumen, sehingga
penggunaanya
sesuai
dengan
yang
diperlukan (jenis,jumlah,harga, tampat dan saat dibutuhkan).10
c.
Promotion (Promosi)
Promosi ada salah satu bentuk komunikasi pemasaran. Yang
dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran
yang
berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli,
dan
loyal
terhadap
produk
yang
ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan.11
d.
Price (Harga)
Price atau harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu
produk atau jasa. Dalam arti luas harga adalah jumlah semua
nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan
9
Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran jilid 12, (Jakarta: Erlangga, 2008),
hlm 266
10
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), hlm. 185
11
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), hlm. 185
13
keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk
jasa.12
2.2.1. Bauran Komunikasi Pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari yaitu:
a.
Iklan
Iklan adalah bagian dari bauran promosi. Secara sederhana
iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk
yang ditujukan kepada masyarakat melalui media dengan tujuan
membujuk orang untuk memebeli barang yang diiklankan kepada
masyarakat.13
b.
Personal selling
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya.14
Menurut buku yang berjudul periklanan promosi (Terence A.
Shimp, 2003:281) personal selling
adalah suatu bentuk
komunikasi perorangan diamana diamana seorang wiraniaga
12
Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran jilid 12, (Jakarta: Erlangga, 2008),
hlm 345
13
Renald Kasali, Manajemen Periklanan, (Jakarta: Kreatama, 2007), hlm. 9
14
Fandy Tjiptono Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), hlm. 224
14
berhubungan dengan calon pembeli dan berusaha mempengaruhi
agar mereka membeli produk atau jasa perusahaan.15
Personal selling merupakan suatu cara promosi yang
menggunakan komunikasi langsung. Disini penjual dengan aktif
mendatangi konsumen dan menawarkan berbagai macam barang,
menjawan pertanyaan yang diajukan baik yang menyangkut
barang
yang
ditawarkan
maupun
mengenai
transaksi
pemebelinya.16
Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Bank
Syariah Mandiri divisi Consumer Financing Bussiness Office
dalam produk penjualan KPR (Kredit Pembiayaan Perumahan)
adalah dengan menggunakan personal selling. Dimana para
Consumer Financing Executive sebagai penghubung antara
perusahaan dan calon customer.
c. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan
menjalin hubungan dengan berbagai konsumen perusahaan dan
masyarakat umum dengan tujuan untuk membangun citra
perusahaan yang positif agar mendapat publisitas yang luas dang
mengatasi kabar angin, laporan dan kejadian-kejadian yang tidak
sesuai dengan kenyataan.
15
16
Shimp A. Terence, Periklanan Promosi (Jakarta: Erlangga. 2003) hlm. 281
Marwan Asri, Marketing (Yogyakarta: AMP YKPN, 1991). hlm.371
15
d. Publisitas
Publisitas adalah penyampain informasi yang didesain untuk
membangkitkan minat lebih pada perserorangan atau perusahaan
melalui media informasi tanpa pengeluaran biaya karena
pertimbangan besarnya minat khalayak.17
Salah satu elemen bauran pemasaran adalah promosi, dimana elemen
promosi tersebut terdiri dari beberapa alat komunikasi pemasaran atau biasa
disebut dengan bauran komunikasi (the communication mix) antara lain :
1.
Selling
2.
Advertising
3.
Sales promotion
4.
Direct Marketing
5.
Publicity (and public relations)
6.
Sponshorship
7.
Exhibitions
8.
Corporate identity
9.
Packaging
10. Point-of-sale and merchandising
11. Word of mouth
Promosi merupakan alat yang dapat digunakan oleh perusahaan jasa
khususnya
industri
perbankan
untuk
berkomunikasi
dengan
pasar
sasarannya. Suatu efektifitas dari alat-alat promosi tersebut sangat
17
Mahmud Mochfoedz, Pengantar Pemasaran Modern, (Yogyakarta: AMP YKPN, 2005). Hlm.107
16
tergantung kepada keterpaduan antar alat yang digunakan tersebut, yaitu
IMC (Integrated Marketing Communication). Sebagaimana didefinisikan
American Association of Advertising Agencies, IMC adalah18
2.3. Penerapan Personal Selling
Telah diketahui bahwa Face to Face merupakan salah satu aspek
dalam Personal Selling. Kebanyakan program pelatihan wiraniaga
memandang proses penjualan pribadi (Personal Selling Process) terdiri dari
beberapa langkah yang harus dikuasai wiraniaga dalam menjual. Mc Daniel
mengatakan dalam buku pemasaran bahwa dalam menyelesaikan suatu
penjualan, sebenarnya memerlukan beberapa tahap. Proses Personal Selling
merupakan serangkaian langkah yang dilalui tenaga penjual dalam sebuah
organisasi tertentu untuk menjual suatu produk atau jasa tertentu. Langkahlangkah ini berfokus pada mendapatkan pelanggan baru memperoleh
pesanan dari mereka, sehingga bila wiraniaga bisa melakukan proses
Personal Selling tersebut secara efektif, volume penjualan perusahaan akan
meningkat. 19 Adapun teknik yang terdapat dalam proses personal selling
menurut Kotler dan Amstrong dalam buku prinsip-prinsip adalah:20
18
Duncan,T & Caywood, C. “The concept, process and evaluation of intergrated marketing
communications”. In Thorson, E. & Moore, J. Intergrated Commnication: Synergy of Persuasive
Voices. Mahwah, NJ, Laurence Erlbaum, 1996, 13-34
19
Lamb, Hair, McDaniel, Pemasaran, (Jakarta:PT. Salemba Emban Raya,2001) hlm.171
20
Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran jilid 13, (Jakarta: Erlangga, 2010),
hlm 25
17
a. Pendekatan (Approach)
Yaitu proses Personal Selling dimana wiraniaga bertemu dan
menyapa pembeli untuk mendapatkan hubungan atau untuk memulai suatu
awal yang baik. Langkah ini melibatkan penampilan wiraniaga, kata-kata
pembukaan, dan penjelasan lanjut. Mc Daniel dalam buku pemasaran
mengatakan bahwa sering kali konsumen lebih mungkin mengingat
bagaimana tenaga penjual menampilkan diri mereka dibandingkan dengan
apa yang tenaga penjual katakan.21 Oleh karena itu, penting bagi tenaga
penjual atau wiraniaga untuk memberikan kesan pertama yang baik
kepada calon konsumen.
b. Presentasi (Presentation)
Yaitu proses Personal Selling dimana wiraniaga menceritakan
riwayat produk kepada pembeli, menunjukkan bagaimana produk akan
menghasilkan
atau
menghemat
uang
bagi
pembeli.
Wiraniaga
menguraikan fitur-fitur produk bagi pelanggan. Menggunakan pendekatan
kepuasan kebutuhan, wiraniaga mulai dengan pencarian kebutuhan
pelanggan banyak berbicara. Untuk itu wiraniaga harus mempunyai
kemampuan mendengarkan dan memecahkan masalah dengan baik.
Oleh karena itu pada saat presentasi, tenaga penjual harus
dipersiapkan secara baik, dilatih kembali apa yang mereka katakan,
menggunakan kontak mata langsung, bertanya dengan pertanyaan terbuka
dan bersikap tenang.
21
Lamb, Hair, McDaniel, Pemasaran, (Jakarta:PT. Salemba Emban Raya,2001) hlm.180
18
c. Mengatasi keberatan (Handing Objection)
Yaitu proses Personal Selling dimana wiraniaga menyelidiki,
mengklarifikasi dan mengatasi keberatan pelanggan untuk membeli.
Selama presentasi, pelanggan hampir selalu mempunyai keberatan.
Demikian juga sewaktu mereka diminta untuk menuliskan pesanan.
Masalahnya bisa logis, bisa juga psikologis, dan keberatan saling tidak
diungkapkan keluar. Dalam mengatasi keberatan, wiraniaga harus
menggunakan pendekatan positif, menggali keberatan yang tersembunyi,
meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan
sebagai peluang untuk memberikan informasi lebih banyak, dan mengubah
keberatan menjadi alasan membeli. Setiap wiraniaga membutuhkan
pelatihan dalam hal-hal ketrampilan mengatasi keberatan.
Boone dan Kurtz dalam buku pengantar bisnis mengatakan bahwa
penanganan keberatan (Handling Objection) secara tepat memungkinkan
tenaga penjualan menghilangkan hambatan dan mewujudkan penjualan.22
Langkah ini bisa berubah menjadi tahap positif dari proses penjualan
karena menyediakan peluang kepada tenaga penjualan untuk menyediakan
informasi-informasi tambahan dan menawarkan solusi yang unik sebagai
salah satu cara untuk mengklarifikasi keberatan-keberatan yang muncul.
d. Menutup Penjualan (Closing)
Yaitu proses Personal Selling dimana wiraniaga menanyakan apa
yang hendak dipesan oleh pelanggan. Setelah mengatasi keberatan
22
Boone dan Kurtz, pengantar bisnis, (Jakarta:Erlangga,2002) hlm. 153
19
prospek,sekarang wiraniaga dapat mencoba menutup penjualan. Wiraniaga
harus mengetahui tanda-tanda penutupan dari pembeli termasuk gerakan
fisik, komentar dan pertanyaan. Sebagai contoh, pelanggan mungkin
duduk condong ke depan dan mengangguk menyetujui atau menanyakan
harga dan syarat pembayaran kredit.
Boone dan Kurtz mengatakan bahwa titik penting dalam hubungan
penjualan waktu saat tenaga penjualan meminta prospek untuk membeli
secara aktual adalah penutupan (Closing) atau terjadinya transaksi.23 Jika
presentasi berhasil mencocokkan fitur-fitur dari produk dengan kebutuhankebutuhan konsumen, penutupan adalah hasil akhir yang wajar.
Menurut J. Paul Peter dan Jerry C Olson dalam buku yang berjudul
Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran, proses strategi personal selling
disebut juga sebagai model ISTEA yang merupakan singkatan dari
Impression
(Kesan),
Strategy
(Strategi),
Transmission
(Transmisi),
Evaluation (Evaluasi), Adjustment (Peneyesuaian).24
Model tersebut menyatakan bahwa pengaruh tenaga penjual dari
keahlian mereka dalam melakuakan lima kegiatan dasar, yaitu membangun
kesan tentang konsumen, merupakan strategi menjual berdasarkan atas
kesan tersebut, mentransisi pesan yang tepat, mengevaluasi reaksi
konsumen atas pesan tersebut dan membuat penyesuaian yang tepat dalam
penyajian jika pendekatan pertama menemui kegagalan.
23
Ibid. 154
J. Paul Peter dan jerry C. Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Jakarta: Erlangga,
2000) hlm.209
24
20
Menurut Fandy Tjiptono dalam buku yang berjudul Strategi
Pemasaran Modern, proses atau strategi yang digunakan dalam personal
selling yaitu:
a.
Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan
calon pembeli.
b.
Tergeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu tenaga penjual
demi calon pembeli.
c.
Communicating, memberi informasi mengenai produk atau jasa
yang ditawarkan kepada calon pembeli.
d.
Selling, mendekati, mempresentasikan dan mendemontrasikan,
mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pembeli.
e.
Servicing, memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan.
f.
Information gathering, melakuakn riset dan intelejen pasar.
g.
Allocating, menentukan pelanggan yang akan dituju.25
Menurut Mahmud Machfoedz dalam bukunya Pengantar Pemasaran
Modern untuk dapat menegetahui apakah prospek memenuhi syarat sebagai
calon konsumen potensial diketahui melalui enam pertanyaan yang harus
dijawab dengan jawaban “ya” sebagai berikut:26

Apakah prospek membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan ?

Apakah prospek menyadari kebutuhan atau masalah yang dapat
diatasi dengan produk atau jasa yang ditawarkan?
25
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 1997) hlm.224
Mahmud Machfoedz, Pengantar Pemasaran Modern (Yogyakarta: UPP-AMP YKPN,20050,
hlm.109
26
21

Apakah prospek mempunyai sesuatu hasrat yang kuat untuk
memenuhi kebutuhan atau mengatasi permasalahan tersebut?

Apakah
prospek
mempunyai
wewenang
untuk
mengambil
keputusan membeli?

Apakah pembelian akan cukup besar untuk menjadikannya
menguntungkan?
Beberapa metode Prospecting menurut Mahmud Machfoedz dalam
bukunya Pengantar Pemasaran Modern antara lain :

Metode pusat pengaruh
Marketer yang mempunyai kenalan orang yang berpengaruh,
seperti dokter, pengacara, pengusaha atau pejabat pemerintah dapat
meminta bantuan mereka dalam mencari prospek yang potensial.
Pada umumnya mereka menjadi anggota berbagai klub atau
organisai baik formal maupun nonformal sehingga dapat dijadikan
pusat informasi prospek.

Metode Spotter (Hubungan Antara Teman)
Spotter adalah orang yang mengenal orang lain sebagai teman
namun tidak secara akrab. Mereka berfungsi sebagai sumber
infomasi meski bukan pusat pengaruh. Spotter dapat terdiri dari
berbagai kalangan dan merupakan orang yang mempunyai
informasi penting prospek dalam mencari calon pelanggan.

Metode Rantai Bersambung
22
Pada metode ini prospek ditujukan oleh pembeli yang puas dengan
produk yang dibeli. Penawaran produk akan lebih kuat apabila
disertai dengan bukti tertulis berupa memo ataupun surat pujian
yang ditandatangani oleh pembeli yang berpengaruh terhadap
prospek. Surat pujian atas kualitas produk dari pembeli dapat
diminta pada saat penjualan atau pada kesempatan lain setelah
pembeli merasakan atau mengetahui produk yang dibeli.

Metode Observasi
Metode observasi lebih sering digunakan pada pemasaran jasa.
Prospek dapat dicari melalui surat kabar lokal, internet.

Metode Kunjungan
Metode kunjungan yaitu mengunjungi prospek dari pintu ke pintu
untuk mengetahui orang yang telah menggunakan suatu produk
dapat merupakan aktivitas pesonal selling yang produktif jika
penerapan metode lain kurang berhasil.
2.4. Pengertian Personal selling
Manusia
adalah
seorang
penjual,
namun
masyarakat
tidak
menyadarinya. Semua bisa menjadi penjual dengan mempromosikan
sesuatu yanng pernah dibelinya baik produk maupun jasa. Awalnya proses
itu terjadi karena menceritakan kepada teman, namun proses itu bisa disebut
sebagai komunikasi penjualan tetapi tidak dilakukan oleh tenaga pemasar
yang dibayar khusus oleh perusahaan.
23
Definisi personal selling menurut Mahmud Machfoedz dalam buku
yang berjudul Pengantar Pemasaran Modern adalah Personal Selling adalah
proses penyampaian informasi kepada konsumen dan membujuk mereka
agar membeli produk memlalui komunikasi pribadi.27
Menurut M.C Can dan C.H Vam Heeden dalam buku yang berjudul
Personal Selling bahwa “Personal selling can be defined as the process of
person ti person communication between a sales personal and prospective
customer which the former learns about the letter’s needs and seeks to
satisfy those needs by offering the prosprctive customer the oppurtunity to
buy something of value, such a good or a service”28
Menurut Eric N. Berkowitz personal selling yaitu “Personal selling
is as two ways follow of communication between a buyer designed to
influence a person’s of group’s purchase decision.” 29 Penjual personal
merupakan komunikasi dua arah antara pembeli dan penjual yang bertujuan
untuk mempengaruhi keputusan pembeli seseorang atau suatu kelompok.
Menurut Fandy Tjiptono dalam buku yang berjudul Strategi
Pemasaran personal selling
adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pembeli untuk memperkenalkan produk sehingga
mereka akan membeli dan mencobanya.30
Personal selling atau promosi penjualan terdiri dari alat insentif yang
beraneka ragam, kebanyakan untuk meningkatkan penjualan baik jangka
27
Mahmud Machfoedz, Pengantar Pemasaran Modern, (Yogyakarta: UPP YKPN, 2005), hlm.106
M.C Can dan C.H Van hedeen, personal selling (Lansdowne:Juta,2008), hlm.3
29
Dalam Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Intergrated Marketing
Communication (Jakarta:Gramedia,2009) hlm. 181
30
Fandy Tjiotono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta:Andi Yogyakarta, 1997) hlm. 224
28
24
pendek maupun jangka panjang, dirancang untuk merangsang pembelian
produk tertentu agar lebih cepat dan atau lebih kuat oleh konsumen atau
pedagang. Pengertian Definisi personal selling menurut Phillip Kotller
dalam bukunya Manajemen Pemasaran Personal selling yaitu penyajian
lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial
dengan tujuan untuk melakukan penjualan.31
Sedangkan pengertian personal selling menurut Basu Swastha dan
Irawan dalam bukunya
Menejemen pemasaran Modern pesonal selling
adalah Penjualan pribadi adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan
penjualan.32
Personal selling berbeda dengan bentuk promosi yang lain dan
personal selling merupakan komunikasi dua arah dengan berhadapan muka,
sehingga dapat menyampaikan pesan secara langsung tentang kelebihan
ataupun kegunaan produk/jasa yang ditawarkan dan dapat menjawab
pertanyaan calon konsumen pada saat itu juga.
Pentingnya personal selling makin disadari, terutama dalam
persaingan pasar yang tajam. Personal selling dari pesaing dapat
menurunkan tingkat penjualan. Oleh karena itu perusahaan harus selalu
memperhatikan kegiatan personal selling dari para pesaingnya, serta melihat
berapa besar pengaruhnya terhadap omzet penjualan. Apabila kegiatan
personal selling dari pesaing mempunyai pengaruh yang cukup besar
31
32
Philip Kotller, Manjemen Pemasaran(Jakarta:PT. Prehallindo,2000) hlm.243
Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern(Yogyakarta:Liberty,2003)hlm.350
25
sehingga mengakibatkan penjualan turun, maka kegiatan personal selling
harus lebih ditingkatkan lagi.
Jika dilihat dari disiplin ilmu manajemen, personal selling merupakan
bagian dari strategi bauran promosi, dimana fungsi promosi dalam strategi
pemasaran adalah untuk mengkomunikasikan produk perusahaan kepada
masyarakat konsumen, yang dapat dilakukan dengan emapat varibel, yaitu:
1.
Periklanan : dapat berupa penyajian non personal, promosi ideide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor
tertentu yang dibayar.
2.
Promosi penjulan: insentif jangka pendek untuk merangsang
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
3.
Publisitas: suatu stimulasi non personal terhadap permintaan
suatu produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan beritaberita komesial didalam suatu media yang disebarluaskan yang
tidak dibayar oleh sponsor.
4.
Personal selling: dapat berupa presentasi lisan dalam suatu
pembiacaraan dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan
tujuan untuk melakukan penjualan. Dari klasifikasi personal
selling diatas, jelas bahwa faktor tersebut merupakan bagian dari
strategi pemasaran, yaitu sebagai salah satu upaya untuk
mengkomuniksikan produk kepada konsumen untuk kemudian
melakukan penjualan (sales).
26
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
personal selling adalah salah satu bentuk komunkasi pemasaran. Penjualan
dilakukan secara tatap muka, komunikasi berlangsung secara dua arah.
Pendekatan yang dilakukan yaitu dengan melakukan komunikasi personal.
Dimana tenag penjual merayu atau membujuk
calon pembeli untuk
menggunakan jasaa atau produk yang ditawarkan. Selain itu Personal
Selling merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili
oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan pikiran
dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung (Face to Face). Oleh
karena berhadapan langsung dengan konsumen potensial, Personal Selling
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan alat promosi lainnya.
Program Personal Selling yang menggunakan wiraniaga (Sales
People) dan menekankan Dydac Communication (komunikasi antar dua
orang atau kelompok) memungkinkan perancangan pesan secara lebih
spesifik dan Customized, komunikasi yang lebih personal dan pengumpulan
umpan balik secara langsung dari para pelanggan. Oleh karena itu, cara ini
merupakan satu satunya cara promosi yang dapat menggugah hati pembeli
dengan segera, serta pada tempat dan waktu itu juga diharapkan calon
konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan.
Peranan personal selling ini tidaklah kecil di dalam perusahaan,
maka dalam menentukan para personal selling tersebut perusahaan harus
bertindak hati-hati. Untuk itu diperlukan suatu seleksi agar personal selling
itu merupakan orang-orang pilihan yang berkualitas baik dan sesuai dengan
27
kriteria yang diinginkan perusahaan. Untuk mendapatkan personal selling
yang potensial, selain dari seleksi yang ketat perusahaan juga harus
memberikan pelatihan, balas jasa yang sesuai dengan pengawasan dan
evaluasi yang dilakukan terhadap personal selling tersebut.
Sementara untuk tenaga penjual dapat digolongkan ke dalam
bermacam-macam jenis menurut pendapat Philip Kotller dalam bukunya
Manajemen Pemasaran, yaitu :
1. Pengantar
Jabatan
dimana
tugas
penjual
sebagian
besar
menyalurkan produk.
2. Penerima Pesanan
Jabatan dimana tugas menjual sebagian besar aktif dalam
menerima pesanan.
3. Wiraniaga Misioner
Jabatan dimana tugas penjual tidak diperkenankan
menerima pesanan, tetapi ditugaskan untuk membina baik
hubungan dengan calon pembeli.
4. Teknisi
Jabatann
dimana
pengetahuan teknik.
5. Pencipta permintaan
kegiatan
dititik
beratkan
pada
28
Jabatan yang membutuhkan penjualan kreatif dari
produk/barang nyata.33
Secara umum dapat dikatakan personal selling harus dapat
menimbulkan daya tarik bagi pelanggan, menimbulkan kepuasan dan
keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang produk yang
ditawarkan dan akhirnya menimbulkan keinginan untuk melakukan
pembelian.
2. 5. Kelemahan dan Kelebihan Personal Selling.
Menurut pendapat Philip Kotller dalam bukunya Manajemen
Pemasaran, kebaikan-kebaikan menggunakan personal selling, adalah :34
a. Dapat
mengatasi
keberatan-keberatan
dari
calon
konsumen dengan memberikan penjelasan-penjelasan
secara langsung pada saat itu juga.
b. Dapat menyesuaikan daya tarik produk yang ditawarkan.
c. Dapat mencari dan memilih langganan
d. Dapat membantu dan memberikan petunjuk-petunjuk,
serta membantu dalam melakukan pemilihan untuk calon
konsumen.
e. Dapat memberikan informasi kepada top management.
Tenaga penjual yang terpilih dengan baik akan lebih produktif dan
dapat membangun hubungan dengan pelanggan lebih baik dibandingkan
33
Philip Kotller, Manjemen Pemasaran (Jakarta:PT. Prehallindo,2000)hlm.340
34
Ibid.345
29
dengan group yang tidak dipilih dengan baik dan cermat. Di dalam
pemilihan dan penarikan tenaga penjual, perusahaan harus betul-betul
teliti karena apabila melakukan kesalahan dalam melakukan pemilihan
dan penarikan maka kemungkinan perusahaan akan mengalami kerugian
dalam menarik pembeli potensial.
Sementara menurut
pendapat Philip Kotller dalam bukunya
Manajemen Pemasaran, kelemahan menggunakan personal selling, adalah
:35
a. Biaya perkontrak relatif timggi karena pesan yang
disampaikan tidak secara massal, tetapi bersifat pribadi,
hanya kepada calon pembeli tertentu.
b. Terbatasnya jumlah pembeli yang dapat dihubungi pada
tempet dan waktu tertentu, karena untuk setiap kunjungan
salesman harus memberikan penjelasan-penjelasan.
c. Sulit
mendapatkan
salesman
yang
benar-benar
diandalkan.
Jika menggerakan tenaga penjualan, hasil usaha manager
penjualan tidak akan lebih baik dari pada kualitas tenaga penjualan yang
digerakan itu. Betapapun manajemennya, jika tenaga penjualan itu
ternyata lebih jelek mutunya dari pada yang digunakan oleh pesaing maka
pesaing itu pasti akan menang.
35
Ibid.353
30
2.6. Proses Personal Selling
Menurut Phillip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran,
mengemukakan proses daripada personal selling adalah sebagai berikut :
1. Mencari dan menyeleksi langganan baru (prospecting) Langkah
pertama dalam proses penjualan adalah mengidentifikasikan
calon pembel, walaupun memberi peyunjuk, wiraniaga
membutuhkan keahlian dalam meningkatkan peranannya,
petunjuk itu biasanya sebagai berikut :
- Menanyakan pada langganan lama agar menyebutkan
nama-nama calon pembeli baru.
- Mencari sumber-sumber referensi lain, misalnya pemasok
dan penyalur.
- Organisasi gabungan para calon pelangan baru.
- Menggunakan telepon dan surat.
- Kegiatan tulisan ataupun lisan yang akan menarik
perhatian.
Tenaga penjual perlu mengetahui cara menyaring petunjuk
yang baik. Calon pembeli bisa diseleksi dengan meneliti
kondisi keuangannya, volume usahanya, syarat-syarat
khususnya, lokasi dan kelangsungan usahanya. Wiraniaga
harus menelepon para calon pembeli untuk mengetahui apakah
mereka itu perlu dikunjungi terus.
2. Pendekatan Pendahuluan ( preproach)
31
Dalam langkah kedua ini Wiraniaga harus mempelajari
sebanyak mungkin mengenai calon konsumen perusahaan
(apa yang mereka butuhkan, siapa yang menjadi kunci
pengambilan keputusan dalam pembelian) dan konsumen
pembeli ( ciri-ciri kepribadian dan gaya pembeliannya).
Wiraniaga bisa menghubungi sumber-sumber standar,
para
kenalan
dan
perusahaan-perusahaan
lain-lain.
Untuk
konsumen,
mempelajari
Wiraniaga
harus
menetapkan sasaran kunjungannya, yang bisa saja
menyeleksi calon pembeli atau mengumpulkan informasi
atau melaksanakan penjualan langsung. Tugas lain adalah
menentukan pendekata yang lebih baik, yang mungkin
bisa berupa kunjungan pribadi, telepon atau surat. Waktu
kunjungan harus diperhatikan karena banyak calon
pembeli sibuk pada waktu-waktu tertentu. Akhirnya
wiraniaga
harus
mencurahkan
perhatiannya
untuk
menyusun strategi penjualan secara keseluruhan.
3. Pendekatan (aproach)
Tenaga penjualan harus mengetahui cara menemui dan
menyapa pembeli untuk memulai hubungan yang baik.
Halini mencakup penampilan wiraniaga, cara memulai
pembicaraan dagang, dan pembicaraan selanjutnya.
32
Tenaga penjual harus berpakaian rapih, bersikap sopan
dan penuh perhatian terhadap pembeli.
4. Penyajian dan Peragaan ( presentation)
Dalam langkah ini tenaga penjual mengutarakan “cerita”
mengenai produknya kepada pembeli, sesuai dengan
formula AIDA untuk meraih Attention (perhatian),
memenuhi Interest (kepentingan), membangun desire
(keinginan)
dan
memperoleh
action
(pembelian).
Wiraniaga menekankan manfaat bagi langganan sambil
menceritakan keistimewaan produk itu sebagai bukti dari
manfaat-manfaat tersebut. Manfaat itu bisa beraneka
macam wujudnya. Ciri khas adalah karateristik dari suatu
produk. Kesalahan umum dalam penjualan adalah terlalu
menekankan keistimewaan produk (Orientasi Produk)
dan tidak menekankan manfaat bagi konsuman (Orientasi
Pemasaran).
Dalam melakukan pendekatan terdapat tiga macam gaya
yang bisa dipakai :
- Pendekatan
terselubung
(caned
approach),
yakni
merupakan pembicaraan tentang hal-hal yang penting
dalam penjualan berdasarkan pada pola fikir untuk
mendapatkan stimulasi. Pembelian yang pasif dirayu
dengan kata-kata manis, gambar-gambar, syarat-syarat
33
dan pembelian. Pendekatan ini biasanya digunakan
dalm penjualan dri rumah ke rumah dan telepon.
- Pendekatan terencana, dalam pendekatan ini tenaga
penjual
memulai
pembelian
serta
dengan
gaya
pengenalan
pembelian
kebutuhan
mereka,
baru
kemudian tenaga penjual menggunakan cara-cara
pendekatan terencana untuk mendekati jenis pembelian.
- Pendekatan pemenuhan kebutuhan, pendekatan ini
dimulai dengan penelitian kebutuhan pembeli, dengan
cara membiarkan konsumen berbicara sepuas-puasnya.
Pendekatan ini memerlukan keahlian sebagai pendengar
yang
baik
dan
keterampilandalam
pemecahan
persoalan.
Prestasi penjual agar penjualan agar menjadi lebih baik
bisa dengan alat-alat peragaan misalnya, booklet,
flipchart, slide, film dan sampel produk baru. Presentasi
itu sedemikian rupa sehingga para calon konsumen bisa
melihat atau mencoba produk, dan ia akan lebih bisa
mengingat ciri dan kegunaan produk. Selama peragaan,
wiraniaga bisa mempengaruhi minat pembeli dengan
lima strategi untuk mempengaruhi yaitu :
- Legitiminasi. Tenaga penjual menekankan reputasi
dan pengalaman perusahaannya.
34
- Keahlian tenaga penjual menunjukan pengenalan
pengetahuan yang dalam mengenai situasi pembeli
dan produk perusahaan, dan melakukan semua itu
tanpa berlebihan.
- Koneksi,
tenaga
penjual
mengandalkan
setiap
keistimewaan minat dan pengetahuan bersama untuk
mempererat hubungan dengan pembeli.
- Mengambil hati, tenaga penjual menyediakan hal-hal
yang menyenangkan
yang sifat
pribadi untuk
memperkuat hubungan dan perasaan timbal balik.
- Meninggalkan
kesan,
Wiraniaga
berusaha
menampilkan diri untuk memberikan kesan yang
baik.
5. Mengatasi Keberatan (handling the objek)
Para calon konsumen hampir selalu memperhatikan sifat
penolakan selama presentasi atau diminta kesediaan
untuk membeli atau memesan produk. Sikapnya bisa
menjadi bersifat psikologis atau logis. Penolakan
psikologis misalnya tak senang dicampuri orang, lebih
suka kebiasaan yang mapan, apatis, enggan untuk
mengeluarkan uang, sudah punya rencana sendiri, tidak
senang mengambil keputusan dan sikap neurotik terhadap
uang. Penolakan logis seperti penolakan harga, jadwal
35
pengiriman, tidak tersedianya produk atau ciri-ciri
perusahaan. Untuk menangani penolakan ini wiraniaga
harus memperlakukan pembeli dengan positif, meminta
pembeli menjelaskan sebab penolakannya, mengajukan
pertanyan sedemikian rupa sehingga memaksa pembeli
untuk
memberi
alasan
penolakannya,
menyangkal
kebenaran alasan penolakan pembeli atau berusaha
mengubah alasan agar membeli.
6. Penutupan Penjualan (closing the sale)
Pada langkah yang keenam ini, tenaga penjual perlu
mengenal beberapa pertanda dari pembeli yang sudah
ingin
menutup
pembelian,
seperti
gerakan
fisik,
pernyataan atau komentar, dan pertanyaan-pertanyaan.
Tenaga penjual bisa menggunakan satu dari beberapa
teknik penutupan. Mereka bisa meminta pesanan,
menegaskan kembali persetujuan pembeli, menanyakan
apakah pembeli menginginkan produk a atau b,
mempersilahkan pembeli untuk memutuskan hal-hal
kecil. Wiraniaga boleh menawarkan rangsangan khusus
untuk penjualannya, misalnya harga khusus, tambahan
ekstra, barang gratis atau hadiah.
36
7. Tindak Lanjut ( follow up )
Langkah terakhir ini sangat penting apabila wiraniaga
ingin memastikan kepuasan pelanggan sehingga akan
mengulangi transaksi pembeliannya. Setelah penutupan
wiraniaga harus melengkapi perincian, tindak lanjut
mengenai
waktu
pembelian
dan
mengiriman barang, syarat-syarat
hal-hal
lain.
Wiraniaga
harus
menjadwalkan kunjungan lanjutan ketika pesanan awal
diterima,
untuk
memastikan
apakah
pemasangan,
instruksi dan pelayanannya memadai. Kunjungan ini
untuk mendeteksi berbagai masalah, meyakinkan pembeli
bahwa wiraniaga memperhatikan pembeliannya, dan
mencegah timbulnya kesalahpahaman atau prasangka
yang mungkin timbul.36
Pemilihan dan penentuan kegiatan personal selling yang akan
dilakukan oleh perusahaan dengan mengacu pada langkah-langkah
perencanaan yang lengkap dan menyeluruh berdasarkan hal-hal yang
dapat mempengaruhinya. Hal ini perlu dilakukan agar tujuan perusahaan
dalam pencapaian penjualan sesuai yang telah diharapkan melalui kegiatan
personal selling.
36
Ibid.368
37
2.7. Sifat-sifat Personal Selling
Menurut Fandy Tjiptono personal selling memiliki beberapa sifat
antara lain:37
1. Personal Confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup,
langsung dan interaktif antara 2 oran atau lebih
2. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya
segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli
sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab
3. Respone,
yaitu
situasi
yang
seolah-olah
mengharuskan
pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi
Dengan sifat-sifattersebut dapat dikatakan bahwa metode ini
memiliki kelebihan dalam operasinya yang lebih fleksibel kerena penjual
dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.\
2.8. Prinsip-prinsip Personal Selling
Menurut Buchari Alma dalam buku Manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa/ABT personal selling memiliki empat prinsip di dalamnya
yaitu:38
1. Persiapan yang mantang
2. Mendapatkan dan menentukan tempat pembeli
3. Merealisasikan penjual
4. Menimbulkan goodwill setelah penjualan terjadi.
Persiapan yang matang ini meliputi pengetahuan:
37
Fandy Tjiptona, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi, 2008) hlm.204
Buchari Alma, Manajemen Perusahaan dan Pemasaran Jasa/ABT (Bandung: Al Fabeta,2007)
hlm. 186
38
38
a) Mengenal pasar dimana barang akan dijual yaitu meliputi
keterangan
mengenai
keadaan
perekonomian
pada
umumnya, persaingan trend harga dan sebagainya.
b) Menganai langganan dan calon pelanggan.
c) Cukup mengetahui tentang produk yang akan dijual prinsip
dasar harus dikuasai oleh penjual karena dengan demikian
ia dapat mempengaruhi konsumen untuk membuat transaksi
yang menguntungkan kedua belah pihak.
Dalam penjualan jika seorang penjual ingin mendapatkan calon
pelanggan
maka
perusahaan
harus
memliki
sales
person
yang
berpengalaman dibidangnya seperti menguasai produk atau jasa yang
dijual kepada konsumen, mengetahui kelebihan produk atau jasa dan
seorang penjual harus dapat melakuakan berbagai macam cara menarik
untuk dapat mempengaruhi mereka untuk melakukan proses pembelian.
2.9. Langkah-langkah Personal Selling
Adapun langkah-langkah yang efektif dalam personal selling menurut
Kotller dan Keller yaitu:
1. Mencari calon pelanggan (memprospek) mengidentifikasi calon
pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan surat atau
telepon untuk menilai tingkat minat dan kapasitas keungan mereka.
2. Prapendekatan adalah wiraniaga harus belajar sebanyak mungkin
tentang kebutuhan calon pelanggan, apa yang dibutuhkan pelanggan,
karakteristik pelanggan dan gaya pembelian.
39
3. Presentasi dan Demintrasi adalah wiraniaga menyampaikan informasi
mengenai produk kepada konsumen, menggunakan pedekatan fitur,
keunggulan (advantage), manfaat (benefit), dan nilai (value).
4. Mengatasi
keberatan,
mempertahankan
untuk
pendekatan
menangani
positif,
keberatan,
wiraniaga
meminya
pembeli
mengklarifikasi keberatan, mengajukan pertanyaan dengan cara
dimana pembeli menjawab keberatannya sendiri, menyangkal
keakuratan hal yang menjadi keberatan tersebut, atau mengubahnya
menjadi alasan untu membeli.
5. Penutupan, tanda penutupan dari pembeli meliputi tindakan fisik,
pernyataan atau komentar, dan pertanyaan.
6. Tindak lanjut dan pemeliharaan, hal ini diperlukan untuk memastikan
kepuasan pelanggan dan terulangnya kerjasama.39
2.10. Pengaruh Personal Selling Terhadap Penjualan.
Keterkaitan personal selling terhadap penjualan menurut Philip
Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran adalah Bahwa penjualan
merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi
tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Fungsi
penjualan juga merupakan sumber pendapatan yang diperlukan untuk
menutupi ongkos-ongkos dengan harapan bisa mendapatkan laba. Jika
barang-barang diproduksi atau dibeli untuk dijual, maka harus diusahakan
sejauh mungkin agar barang tersebut dapat terjual. Oleh karena itu perlu
39
Philip Kotller & Kevin L. Keller, Manajemen Pemasarab Edisi 13 Jilid 1(Jakarta: PT Indeks,
2009) hlm. 272
40
adanya berbagai macam cara untuk memajukan penjualan, salah satunya
dengan melakukan kegiatan personal selling.40
Suatu
perusahaan
akan
melakukan
strategi-strategi
guna
memperkenalkan dan menyampaikan produk yang akan dipasarkan untuk
memenuhi kebutuhan. Proses untuk menyampaikan dan memperkenalkan
produk tersebut yaitu dengan mengadakan personal selling. Jika
perusahaan sudah menentukan kegiatan personal selling yang akan
dilakukan, maka tahap berikutnya adalah menyusun anggaran penjualan
dan menentukan jumlah tenaga penjualan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kedua
masalah tersebut adalah saling berhubungan. Namun penentuan salah satu
faktor saja tidak secara otomatis mempengaruhi nilai faktor yang lain.
Pemilihan dan penentuan kegiatan personal selling
yang akan
dilakukan oleh perusahaan harus membuat perencanaan yang lengkap dan
menyeluruh berdasarkan penjualan yang mempengaruhinya. Hal ini perlu
dilakukan agar tujuan perusahaan dalam pencapaian penjualan, sesuai
dengan apa yang diharapkan melalui kegiatan personal selling.
Kegiatan
personal
selling
sangat
berpengaruh
terhadap
peningkatan penjualan, karena dengan adanya kegiatan personal selling
maka produk yang akan dijual akan lebih dikenal. Hal ini akan mendorong
konsumen untuk membeli dan mencoba produk yang dipasarkan, maka
kegiatan personal selling yang dilakukan oleh perusahaan lebih
40
Philip Kotller, Manjemen Pemasaran (Jakarta:PT. Prehallindo,2000)hlm. 183
41
diperhatikan, karena kegiatan personal selling sangat berpengaruh sekali
terhadap peningkatan penjualan yang sasaran penjualan produknya tidak
hanya langsung kepada konsumen tetapi kepada took-toko.
Personal selling merupakan suatu strategi penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan dalam menjual produknya dengan tujuan
produk yang ditawarkan cepat terjual dan mendapatkan laba yang telah
ditentukan perusahaan.
Download