Seks dan penggunaan narkoba mendorong epidemi HCV di antara laki-laki gay HIV positif di Australia Oleh: aidsmap.com, 2 Februari 2011 Sebuah penelitian Australia yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Disease melaporkan bahwa epidemi hepatitis C pada laki-laki gay yang HIV-positif didorong oleh penularan melalui hubungan seksual dan penggunaan narkoba suntikan. Kegiatan seksual berisiko dan penggunaan narkoba suntikan dilaporkan oleh laki-laki gay HIV-positif yang baru didiagnosis dengan virus. Analisis filogenetik menunjukkan bahwa 51% infeksi pada pria gay dapat ditempatkan dalam kelompok penularan. Tidak ada pengguna narkoba suntik heteroseksual yang diidentifikasi dalam kelompok penularan yang melibatkan laki-laki gay, menyarankan kepada para peneliti bahwa “penularan HCV ini sebagian besar ditentukan oleh orientasi seksual bukan perilaku berisiko.” Ada beberapa kasus penularan hepatitis C pada orang HIV-negatif, dan pada individu yang memiliki pasangan yang diketahui terinfeksi hepatitis C. Penelitian AS terpisah yang dilakukan di pusat pengobatan HIV di seluruh AS menunjukkan bahwa ada insiden yang rendah dari hepatitis C pada laki-laki HIV positif. Namun, 75% dari seluruh diagnosis yang beru muncul tampaknya terkait dengan faktor risiko seksual dibandingkan dengan penggunaan narkoba suntik. Hepatitis C akut di Australia Peneliti dari Australia Trial of Acute Hepatitis C (ATAHC) ingin menentukan apakah epidemi hepatitis C pada pengguna narkoba suntikan dan laki-laki HIV positif tumpang tindih. Mereka juga berharap untuk melihat apakah ada bukti penularan virus pada orang HIV negatif. Sebanyak 163 pasien yang baru saja terinfeksi hepatitis C direkrut untuk penelitian, 29% di antaranya adalah HIV-positif. Penggunaan narkoba suntik telah diidentifikasi sebagai jalur penularan hepatitis C pada 73% dari pasien, penularan seksual pada 18%, dan lainnya (seperti penularan melalui sarana medis atau penyerangan) pada 9% kasus. Dari 29 kasus penularan seksual, empat perempuan yang terlibat memiliki pasangan pria yang diketahui terinfeksi hepatitis C. Hanya dua dari orang-orang yang tertular hepatitis C secara seksual adalah HIV-negatif. Satu percaya ia terinfeksi oleh seorang perempuan, dan seorang yang lain melaporkan berhubungan seks dengan laki-laki. Semua 23 orang yang terinfeksi HIV yang tertular hepatitis C adalah laki-laki gay. Para peneliti membangun pohon filogenetik menggunakan sampel yang diambil dari 112 pasien. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi empat kelompok penularan yang berbeda. Hanya 8% dari orang HIV-negatif dapat ditempatkan dalam jaringan transmisi. Ini melibatkan sepasang perempuan HIV-negatif pengguna narkoba suntikan. Namun, 51% infeksi pada laki-laki gay bisa diletakkan pada jaringan penularan. Hanya laki-laki gay yang HIV-negatif yang terinfeksi hepatitis C berada dalam kelompok dengan dua laki-laki gay HIV-positif yang menggunakan narkoba suntikan. “Temuan ini memperpanjang perdebatan tentang peran penularan melalui hubungan seksual dan penularan terkait pengguna narkoba suntikan pada populasi LSL yang terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV dan memiliki implikasi untuk penargetan pesan kesehatan masyarakat di masa depan,” para peneliti berkomentar. Insiden hepatitis C di antara laki-laki HIV-positif di AS Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/ Seks dan penggunaan narkoba mendorong epidemi HCV di antara laki-laki gay HIV positif di Australia Dalam sebuah studi terpisah peneliti AS meneliti tingkat kejadian infeksi hepatitis C di antara laki-laki HIV-positif antara tahun 1996 dan 2008. Studi sebelumnya telah menunjukkan telah mengidentifikasi wabah hepatitis C yang menular secara seksual di New York dan California. Para peneliti ingin melihat apakah ada bukti adanya epidemi di tempat lain di AS. Sebanyak 1830 orang-orang yang membersihkan hepatitis C pada awal dan yang memiliki setidaknya satu tes antibodi berikutnya dilibatkan dalam penelitian. Pada tes pertama 94% dari orang yang memakai terapi HIV, dan hanya 6% melaporkan penggunaan narkoba suntik saat ini atau sebelumnya. Ada 36 infeksi hepatitis C, dan ini memberikan insiden 0,51 kasus per 100 orang-tahun. Hanya 25% dari orang yang baru terinfeksi hepatitis C memiliki riwayat penggunaan narkoba suntikan. Para peneliti percaya bahwa penularan melalui hubungan seksual adalah penjelasan yang paling mungkin untuk infeksi lain. “Orang terinfeksi HIV yang berisiko harus memiliki akses untuk pengawasan HCV terus-menerus,” para peneliti menyimpulkan. Ringkasan: Sex and drug use driving HCV epidemic among HIV-positive gay men in Australia; other study shows small epidemic in US Sumber: Matthews GV et al. Patterns and characteristics of hepatitis C transmission clusters among HIV-positive and HIV-negative individuals in the Australian Trial of Acute Hepatitis C. Clin Infect Dis, online edition: DOI: 10.1093/cid/ciq200, 2011. Taylor LE et al. Incident hepatitis C virus infection among US HIV-infected men enrolled in clinical trials. Clin Infect Dis, online edition: DOI: 10.1093/cid/ciq201, 2011. –2–