PENDAHULUAN Latar Belakang Produk pangan dan pakan merupakan media yang mudah terkontaminasi bakteri patogen dan bakteri pembusuk. Masalah ini diatasi dengan cara menambahkan pengawet yang bersifat antimikrob ke dalam produk pangan. Pengawet yang digunakan selama ini kebanyakan berupa pengawet kimia yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Pengawet kimia tersebut dapat diganti dengan pengawet alami yang lebih aman. Substrat antimikrob alami telah banyak diteliti, terutama yang dihasilkan bakteri asam laktat yaitu bakteriosin. Bakteriosin adalah hasil metabolisme bakteri asam laktat berupa protein yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri lain. Sifat antimikrob tersebut menjadikan bakteriosin dapat dimanfaatkan sebagai biopreservatif atau pengawet yang aman untuk produk pangan dan pakan. Salah satu bakteri asam laktat yang menghasilkan bakteriosin adalah Lactobacillus plantarum. Bakteriosin yang diproduksi L. plantarum dikenal dengan nama plantarisin. Berbagai galur L. plantarum diteliti produktivitas dan karakter plantarisinnya. Lima galur L. plantarum yaitu 1A5, 1B1, 2B2, dan 2C12 yang diisolasi dari daging asli Indonesia diduga aktif menghasilkan plantarisin. Plantarisin dapat menghambat bakteri patogen Gram positif dan negatif. Bakteri patogen Gram negatif seperti Salmonella typhimurium, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa biasanya terdapat pada bahan pangan dan pakan. Bakteri patogen tersebut adalah pembusuk makanan yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Penggunaan plantarisin pada pangan dan pakan diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Konsentrasi plantarisin yang dibutuhkan untuk menghambat bakteri pathogen perlu diamati. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) adalah konsentrasi terendah senyawa antimikroba yang dapat menghambat bakteri indikator (patogen) pada kondisi yang telah ditentukan. Nilai MIC plantarisin dapat menunjukkan berapa konsentrasi plantarisin yang dibutuhkan untuk menghambat patogen. Nilai MIC tersebut dapat diaplikasikan dalam penggunaan plantarisin pada suatu produk, yaitu jumlah konsentrasi penambahan ataupun pengencerannya. 1 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai MIC plantarisin terhadap bakteri Gram negatif yang meliputi Salmonella typhimurium ATCC 14028, Escherichia coli ATCC 25922 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. 2