implementasi sistem bagi hasil pada jasa tabungan bank syariah di

advertisement
JURNAL
IMPLEMENTASI SISTEM BAGI HASIL PADA JASA TABUNGAN
BANK SYARIAH DI BNI SYARIAH CABANG UNIVERSITAS ISLAM
INDONESIA YOGYAKARTA
Disusun oleh :
YOSEP BASKORO WIDIASTO
NPM
: 100510246
Program Studi
: Ilmu Hukum
Program Kekhususan
: Hukum Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
FAKULTAS HUKUM
2016
JURNAL
IMPLEMENTASI SISTEM BAGI HASIL PAOA JASA TABUNGAN BANK SYARIAH 01
BNI SYARIAH CABANG UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA
Diajukan oleh :
YOSEP BASKORO WIDIASTO
~~
:100510246
Program Studi
: TImu Hukum
Program Kekhususan
:Hukum Ekonomi dan Bisnis
Telah disetujui oleh dosen pembimbing
Pada tanggal29 Februari 2016
Dosen Pembimbing
Dr.Th.Anita Christiani, S.H., ~.Hum
FA lTAS
HUKUM
FX. Endro Susilo,
S.H.,LL.~
1 ABSTRACT
Sharing
System
Implementation
Services Syariah Savings Bank BNI
Syariah Branch in the Islamic
University of Indonesia YOGYAKARTA.
This paper aims to find out more about
the implementation of Sharia principles
in Shariah bank savings services in BNI
Syariah Branch of the Islamic
University of Indonesia.This paper uses
normative legal research, focusing on
the positive legal norms which
legislation neighbor to the system
results in savings services.
During the progress, the banking sector
is not only operating conventionally but
also in sharia way. Islamic banking
with Islamic system is a breakthrough
in the world of banking and comes as
an alternative for those who doubt the
conventional system. There are so many
factors why some people choose
conventional
banks
and
banks
operating in accordance with Islamic
law. Customers selecting the sharia
system are Muslims who do not want to
violate Islamic law inherent in the
conventional
banking
system.
According to the hadith mentioned in
the Qur'an, it is not valid if a Muslim do
a business transaction in a vanity way
(not valid according to sharia). As a
result, Bank Indonesia provides an
option to the public by providing the
banking system operates conventionally
and in sharia way.
1. PENDAHULUAN
Ekonomi merupakan bagian dari
masyarakat
Indonesia
terlebih
lagi
untuk bertransaksi jual beli, sewa
menyewa
maupun
sewa
beli.
Masyarakat Indonesia terutama yang
hidup di perkotaan atau di kota-kota
besar sudah tidak asing lagi mendengar
kata bank. Perbankan juga merupakan
faktor ekonomi sosial yang sangat
melekat pada masyarakat Indonesia.
Bahkan sekarang ini sebagian besar
masyarakat
pedesaan
pun
sudah
terbiasa mendengar kata bank, terlebih
lagi ketika puluhan bank yang ditutup
karena krisis beberapa waktu lalu
melanda Indonesia.
Masyarakat mengenal bank masih
sebatas artian sempit, mereka hanya
mengetahui bahwa fungsi bank hanya
sebagai tabungan dan kredit saja,
selebihnya tidak tahu, padahal banyak
layanan bank yang dapat dinikmati oleh
masyarakat saat ini. Wajar ketika
sebagian besar masyarakat Indonesia
tidak mengenal bank secara terperinci,
padahal setiap hari sebenarnya mereka
sudah banyak berhubungan dengan
produk bank. Dalam perkembangan
jaman, bank konvensional menerapkan
Keywords: conventional system and
sharia system
sistem konvensional atau sering disebut
dengan
konvensi
yang
berarti
2 kesepakatan. Menurut Undang-Undang
Nomor
21
Tahun
2008
tentang
Munculnya
syariah
sistem
sebagai
perbankan
solusi
bagi
keadilan
umat
Perbankan Syariah, Pasal 1 ayat (5)
kesejahteraan
bahwa “Bank Umum Konvensional
manusia belakangan ini memberikan
adalah Bank Konvensional yang dalam
harapan bagi kehidupan perbankan
kegiatannya memberikan jasa dalam
yang
lalu
perbankan
lintas
merupakan
pembayaran”.
salah
satu
Bank
lembaga
keuangan yang paling penting dan besar
peranannya
dalam
lebih
dan
baik.
syariah
implementasinya
Perkembangan
secara
masih
faktual
jauh
dari
konsep filosofinya.
kehidupan
Sesuai dengan Undang-Undang
masyarakat.
Dalam
pengambilan
Nomor
keuntungan,
bank
mendapatkan
Perubahan Undang-Undang Nomor 7
keuntungannya dari selisih bunga yang
Tahun 1992 Pasal 1 ayat (13) bahwa “
diterima dari peminjam dengan yang
prinsip Syariah adalah aturan perjanjian
dibayarkan oleh bank kepada depositor.
berdasarkan hukum Islam antara bank
Masyarakat umum menganggap bank
dan pihak lain untuk penyimpanan dana
hanya tempat menyimpan uang saja,
dan/atau pembiyaan kegiatan usaha,
padahal
fungsinya,
atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
misalnya seperti peminjaman modal
sesuai dengan syariah, antara lain,
untuk usaha kecil dan menengah untuk
pembiyaan berdasarkan prinsip bagi
perkembangan ekonomi masyarakat.
hasil
Menurut Undang-Undang Nomor 10
berdasarkan prinsip penyertaan modal
Tahun
(musharakah), prinsip jual beli barang
bank
1998
banyak
tentang
Perubahan
10
Tahun
(mudharabah),
1998
tentang
pembiyaan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
dengan
tentang Perbankan Pasal 1 ayat (2)
(murabahah), atau pembiyaan barang
bahwa “ bank adalah badan usaha yang
modal berdasarkan prinsip sewa murni
menghimpun dana dari masyarakat
tanpa pilihan (ijrah), atau dengan
dalam
adanya
bentuk
simpanan
dan
memperoleh
pilihan
keuntungan
pemindahan
menyalurkan kepada masyarakat dalam
kepemilikan atas barang yang disewa
bentuk simpanan dan menyalurkan
dari pihak baank oleh pihak lain (ijrah
kepada masyarakat dalam bentuk kredit
wa iqtina).”
dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.”
3 Nomor
2. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana sistem bagi hasil dalam
implementasi sistem bagi hasil pada
jasa tabungan bank Syariah di BNI
Syariah
Cabang
Universitas
Islam
Indonesia Yogyakarta?
7
Tahun
1992
tentang
Perbankan.
3) Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah.
b. Bahan-bahan hukum sekunder berupa
pendapat hukum yang diperoleh dari
3. METODE
buku-buuku, makalah, artikel, surat
Jenis Penelitian
kabar yang bertujuan untuk mengetahui
Penulisan ini menggunakan
sistem bagi hasil dalam tabungan di
penelitian hukum normatif, berfokus
bank syariah.
pada
norma
hukum
positif
yaitu
2. Narasumber
peraturan perundang-undangan tetang
a. Manager Bank BNI Syariah Cabang
sistem bagi hasil dalam jasa tabungan.
Universitas Islam Indonesia
1. Data
b. Teller Bank BNI Syariah Cabang
Penulisan
ini
menggunakan
Universitas Islam Indonesia
penelitian hukum normatif, sehingga
3. Analisis Data
memerlukan data sekunder ( bahan
a. Bahan hukum primer
hukum) sebagai data utama yang terdiri
Deskripsi peraturan perundangdari :
undangan (Hukum Positif) terhadap
a. Bahan hukum primer berupa peraturan
UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat 1
perundang-undangan (hukum positif)
yang mengatur tentang perekonomian,
antara lain :
Undang Undang Republik Indonesia
1) Undang-undang Dasar 1945
No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan
2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
Undang-undang Nomor 7 tahun 1992
tentang
Perubahan
Undang-undang
tentang Perbankan , Undang-undang
4 Nomor
21
Tahun
2008
tentang
Perbankn Syariah.
Setelah dilakukan analisis maka
dapat dibandingkan bahan hukum yang
Langkah selanjutnya dilakukan
terdapat dalam bahan hukum primer
analisis bahan sekunder dengan mencari
dan bahan hukum sekunder. Dari
persamaan
dan
analisis data maka dapat disimpulkan
pendapat
dari
perbedaan
maupun
narasumber
guna
bahwa
prosedur
penalaran
memperoleh singkronisasi antara kedua
menggunakan deduktif yaitu penalaran
bahan hukum tersebut.
hukum dari umum ke khusus. Dalam
b. Bahan hukum sekunder
hal ini proporsi umum yaitu tentang
Bahan hukum sekunder berupa
pendapat hukum yang diperoleh dari
buku-buku,
makalah,
artikel,
perundang-undangan yang mengatur
tentang Perbankan.
surat
kabar, tabloid, dideskripsikan kemudian
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam
diperoleh pengertian adanya persamaan
Undang-undang
maupun perbedaan pendapat, tentang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang
bunga bank dan bagi hasil dalam jasa
Perubahan
tabungan.
Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Undang-undang
Perbankan Pasal 1 ayat (2) bahwa
“Bank adalah badan usaha yang
c. Bahan hukum tersier
Berupa
kamus-kamus
tentang
menghimpun
dana
bahasa hukum, bahasa Indonesia yang
masyarakat
digunakanuntuk
analisis
simpanan dan menyalurkannya
bahan hukum primer dan bahan hukum
kepada masyarakat dalam bentuk
sekunder.
kredit
melengkapi
lainnya
dalam
dari
dan/atau
bentuk
bentuk-bentuk
dalam
rangka
5 meningkatkan taraf hidup rakyat
syariah sebagai bentuk simpanan
banyak. Undang-undang Nomor
dan
10 Tahun 1998 tentang Perubahan
rangka meningkatkan taraf hidup
Undang-undang Nomor 7 Tahun
rakyat banyak.
1992 tentang Perbankan Pasal 1
Setiap
pemberian
kredit
pihak
dalam
yang
ayat (3) “bank umum adalah bank
mendirikan kegiatan usaha di
yang
kegiatan
bidang perbankan wajib terlebih
konvensional
dahulu memperoleh izin usaha
melaksanakan
usaha
secara
prinsip
dari pemimpin Bank Indonesia.
syariah yang dalam kegiatannya
Bank Indonesia dalam rangka
memberikan jasa dalam lalulintas
persetujuan ataupun penolakan
pembayaran.”
atas
dan/atau
berdasarkan
permohonan
izin
usaha
beroperasi
perbankan selain memerhatikan
secara konvensional tertera dalam
pemenuhan persyaratan oleh si
Undang-undang Nomor 21 Tahun
pemohon,
2008 Pasal 1 ayat (4) bahwa
tingkat persaingan yang sehat
“Bank Konvensional adalah bank
antar bank, tingkat kejenuhan
yang dalam menjalankan kegiatan
jumlah bank dalam satu wilayah
usahannya secara konvensional
tertentu,
dan berdasarkan jenisnya terdiri
pembangunan ekonomi nasional.
atas Bank Umum Konvensional
Berdasarkan ketentuan Pasal 16
dan Bank perkreditan rakyat.
ayat (2) Undang-undang Nomor
Bank merupakan badan usaha
10 Tahun 1998, setiap pemohon
yang
izin
Bank
yang
bergerak
secara
konvensional dan secara sistem
usaha
juga
serta
memerhatikan
pemerataan
perbankan
wajib
6 memenuhi
persyaratan
yang
suku
merupakan
teori
permintaan penawaran terhadap
menyangkut :
a. Susunan
organisasi
dan kepengurusan;
tabungan. Teori ini membahas
tingkat suku bunga sebagai suatu
b. Permodalan;
faktor
c. Kepemilikan;
permintaan
d. Keahlian di bidang
daripada investable fund yang
e. Kelayakan
pengimbang
bersumber
perbankan; dan
rencana
dan
antara
penawaran
dari
tabungan.
Fungsinya yang menonjol dari
uang dalam teori ekonomi klasik,
kerja.
Di samping memenuhi
adalah sebagai alat pengukur nilai
persyaratan sebagaimana tersebut
dalam
di atas, juga perlu memperhatikan
sebagai alat pertukaran untuk
dan
ketentuan
memperlancar transaksi barang
mengenai persyaratan dan tata
dan jasa, maupun sebagai alat
cara perizinan bank, yang terdapat
penyelesaian hubungan hutang-
dalam Peraturan Bank Indonesia
piutang yang menyangkut masa
Nomor
depan.
memenuhi
2/27/PBI/2000
tentang
Pengertian Prinsip Suku Bunga
Bank
melakukan
transaksi,
Teori penentuan tingkat
Bank Umum.
a.
bunga
konvensional
suku
bunga
dengan
Keynes
teori
dikenal
liquidity
beroperasi secara konvensional
prefence.Berdasarkan
berdasarkan
yang
Keynes mengenai suku bunga
disampaikan oleh Adam Smith.
bahwa tingkat bunga semata-mata
Menurut teori klasik, teori tingkat
merupakan
paham
fenomena
teori
moneter
7 yang
mana
pembentukannya
terjadi di pasar uang.
Artinya
besar pula jumlah tabungan yang
akan
diperolehnya.
Apabila
tingkat suku bunga ditentukan
jumlah pendapatan rumah tangga
oleh penawaran dan permintaan
itu tidak mengalami kenaikan atau
akan uang.
penurunan, peubahan yang cukup
Dalam Konsep Keynes,
besar dalam tingkat bunga tidak
alternatif penyimpangan kekayaan
akan
menimbulkan
terdiri dari surat berharga (bonds)
yang
berarti
dan uang tunai. Asumsi Teori
tabungan yang akan dilakukan
Keynes adalah dasar pemilikan
oleh rumah tangga dan bukannya
bentuk penyimpangan kekayaan
tingkat bunga.
adalah perilaku masyarakat yang
Maka bunga dapat diartikan dan
dapat dibagi fungsinya sebagai
berikut :
selalu menghindari resiko dan
ingin
memaksimumkan
keuntungan.
Dapat dianalisis bahwa
Keynes
tidak
sepakat
akan
pendapat dengan teori klasik,
menurut
Keynes
pendapatan
bunga seseorang ditentukan oleh
pendapatan
orang
itu
sendiri
tergantung
pendapatan
orang
tersebut. Makin besar jumlah
pendapatan yang diterima oleh
suatu rumah tangga, semakin
keatas
pengaruh
jumlah
Bunga bank dapat diartikan
sebagai balas jasa yang diberikan
oleh bank berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah
yang membeli atau menjual
produknya. Bunga bagi bank juga
dapat diartikan sebagai harga
yang harus dibayar kepada
nasabah
(yang
memiliki
simpanan) dan harga yang harus
dibayar oleh nasabah kepada bank
(nasabah
yang
memperoleh
pinjaman).
Dalam
kegiatan
perbankan
konvensional sehari-hari, ada dua
macam bunga yang diberikan
kepada nasabahnya, yaitu :
a. Bunga simpanan
Merupakan harga beli yang harus
dibayar bank kepada nasabah
pemilik simpanan. Bunga ini
diberikan sebagai rangsangan atau
balas jasa, kepada nasabah yang
menyimpan uangnya di bank.
8 Sebagai contoh jasa giro, bunga
tabungan, dan bunga deposito.
b. Bunga pinjaman
Merupakan
bunga
yang
dibebankan
kepada
para
peminjam (Debitur) atau harga
jual yang harus dibayar oleh
nasabah peminjam kepada bank.
Bagi bank bunga pinjaman
merupakan harga jual dan contoh
harga jual adalah bunga kredit.
Kedua
macam
bunga
ini
merupakan komponen utama
faktor biaya dan pendapatan bagi
bank.
Bunga
simpanan
merupakan biaya dana yang harus
dikeluarkan
kepada
nasabah
sedangkan
bunga
pinjaman
merupakan pendapatan yang
diterima dari nasabah. Baik bunga
simpanan
maupun
bunga
pinjaman masing-masing saling
mempengaruhi satu sama lainnya.
Sebagai contoh seandainya bunga
simpanan tinggi, maka secara
otomatis bunga pinjaman juga
terpengaruh ikut naik dan
demikian pula sebaliknya. 1
Dapat dikaji bahwa bank
konvensional
menggunakan
sistem tingkat suku bunga, yaitu
suatu sistem dimana suku bunga
sudah ditentukan sepihak oleh
bank untuk para nasabah. Suku
bunga yang ditentukan oleh bank
tidak dapat dirubah oleh pihak
nasabah, jadi pihak nasabah harus
tunduk dengan ketentuan yang
dibuat oleh pihak bank (kontrak
standar bank). Apabila nnasabah
tidak sepakat dengan sistem ini
maka
nasabah
mengundurkan
diri
sebagai
nasabah bank tersebut.
1. Pengertian dan Pengaturan Bank
Syariah
Perbankan
urat
nadi
merupakan
lembaga
keuangan
merupakan industri yang sangat
vital
bagi
masyarakat.
perekonomian
Ada
beberapa
pengertian yang terkait perbankan
syariah,
antara
lain
Karnaen
Perwataatmadja dan Muhammad
Syafi’i Antonio mendefinisikan
Bank Islam sebagai “Bank Islam
adalah bank yang beroperasi
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
syariah Islam, yakni bank yang
dalaam beroperasinya mengikuti
ketentuan-ketentuan
1
boleh
syariah
Dr.Kasmir,2014, Dasar‐Dasar Perbankan, Penerbit PT Raja Grafindo Persada,Jakarta hal 154 Islam
khususnya
yang
9 menyangkut
bermuamalat
tata
cara
secara
islam.”
dan
Bank
Islam
berarti bank yang tata cara
beroperasinya didasarkan pada
tata cara bermuamalah secaraa
Islam, yakni dengan mengacu
kepada ketentuan-ketentuan AlQuran dan Al-Hadist.” Cholil
Uman mendefinisikan Bank Islam
sebagai sebuah lembaga keuangan
menjalankan
operasinya
menurut hukum Islam. 2
Dalam
Undang-undang
Pengertian
Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Indonesia
7 bahwa “ Bank syariah adalah
adalah
keputusan,pendapat
bank yang menjalankan kegiatan
berdasarkan
fatwa
menurut Kamus Besar Bahasa
Perbankan Syariah Pasal 1 angka
usahanya
rakyat
Dalam Undang-undang Nomor 10
Tahun 1998 Atas Perrubahan
Undang-undang Nomor 7 Tahun
1992 Pasal 1 ayat (13)
mengatakan bahwa “ Prinsip
Syariah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara
bank dan pihak lain untuk
penyimpanan
dana
dan/atau
pembiyaan kegiatan usaha, atau
kegiatan lainnya yang dinyatakan
sesuai dengan syariah, antara lain
pembiyaan berdasarkan prinsip
bagi
hasil
(mudharabah),
pembiyaan berdasarkan prinsip
pernyataan modal (musharakah),
prinsip jual beli barang dengan
cara memperoleh keuntungan
(murabahah), atau pembiyaan
barang modal berdasarkan prinsip
sewa murni tanpa pilihan (ijrah),
atau dengan adanya pilihan
pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak lain (ijrah wa
iqtina).
sebagai berikut : “Bank Islam
yang
pembiyaan
syariah.”
Sementara itu Warkum Sumitro
mendefinisikan
bank
diberikan oleh mutfi tentang suatu
prinsip
masalah. Nasihat orang alim;
syariah dan menurut jenisnya
pelajaran baik; petuah. 3
terdiri atas bank umum syariah
2
Bambang Hermanto,2014 Hukum Perbankan Syariah, Penerbit KAUKABA DIPAANTARA, Yogyakarta hal 30. yang
3
http://kbbi.web.id/fatwadiakses tanggal 25 November 2015 10 Fatwa
a.
b.
c.
d.
e.
merupakan
barang.
Cara
mencari
pendapat para ahli berdasarkan al-
keuntungan
quran dan hadist.
menipu
orang
Agama Islam mempunyai prinsip
mencari
keuntungan
hukum Islam yang meliputi :
untuk hal yang dilarang agama.
Prinsip-prinsip
Islam
dalam
muamalah yang harus diperhatikan
oleh pelaku investasi syariah (pihak
terkait) adalah :
Tidak mencari rizki pada hal yang
haram, baik dari segi zatnya maupun
cara mendapatkannya, serta tidak
menggunakannya untuk hal-hal yang
haram.
Tidak mendzalimi dan tidak
didzalimi.
Keadilan
pendistribusian
kemakmuran.
Transaksi dilakukan atas dasar ridha
sama ridha.
Tidak ada unsur riba, masyir
(perjudian/sepkulasi),dan
gharar
(ketidakjelasan/ samar-samar). 4
disimpulkan
boleh
lain.
Dan
tidak
b. Tidak melakukan sesuatu pada
tempatnya.
Misalnya
janji
harus ditepati, ketika janji
tidak ditepati namanya zalim.
Didalam agama islam semua
harus sesuai dengan aturannya.
c. Harus sama rata dan tidak
saling
membeda-bedakan,
kemudian digunakan bersamasama
Dapat
tidak
untuk
tidak
bahwa
menyelewengkan.
prinsip
Islam
dalam
muamalah
conoh
:
yang
kaya
mempunyai arti jika diterjemahkan
berkewajiban
memberi,yang
artinya sebagai berikut :
miskin berhak menerima. Itu
a. Tidak
mencari
keuntungan
adalah adil.
barang / keuntungan haram,
d. Berdasarkan suka sama suka /
serta tidak mencari keuntungan
sukarela.
Setiap
transaksi
pada hal yang dilarang oleh
apapun
agama.
Zat
yang
berarti
sukarela.
4
http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/inves
tasi‐dalam‐perspektif‐syariah.html diakses 25 November 2015 harus
berdasarkan
11 Contoh : A menawar barang
Dalam tabungan mudharabah
seharga Rp.1000,00 = ridho
sudah ditetapkan prinsip syariah.
B tidak mau menjual = tidak
iB
ridho
menerapkan
Riba
=
menganak
Maisir
=
untung-
untungan,spekulasi,pejudian
wadi’ah
sistem
Tahun
2008
jelas / penipuan.
prinsip
Misalnya mendapatkan uang
diantaranya :
korupsi
untuk
tentang
b. Faktor-faktor
menghambat
hasil
syariah
Perbankan Syariah.
Gharar = sesuatu yang tidak
dari
belum
sesuai Undang-undang Nomor
21
pinakkan
Hasanah
i. Bank
yang
implementasi
syariah
adalah
membutuhkan
dana
membuat usaha yang halal
operasional untuk menjalankan
(money laundry).
sirkulasi keuangan bank.
ii. Bank sebagai penyalur dana
5. KESIMPULAN
a. Tabungan iB Hasanah
atau
tabungan
Bank
dalam
Syariah
mempunyai dua jenis
akad
yaitu
tabungan
akad wadi’ah dan akad
mudharabah.
Unsur-unsur
dalam
masyarakat
sebagai
lembaga
prinsip
atau
pemberi
kredit.
iii. Bank dalam kegiatannya tidak
hanya menyimpan dana yang
diperoleh, akan tetapi untuk
pemanfaatannya
syariah yaitu riba, bagi hasil,
haram, halal.
kepada
bank
menyalurkan kembali dalam
bentuk
kredit
kepada
masyarakat yang memerlukan
12 dana
segar
untuk
usaha.
Tentunya dalam pelaksanaan
fungsi ini diharapkan bank
akan
mendapatkan
sumber
pendapatan berupa bagi hasil
atau dalam bentuk pengenaan
bunga kredit.
6. REFERENSI
Djumhana Muhamad, Hukum
Perbankan Di Indonesia, 2012,
PT Citra Aditya Bakti :
Bandung
Dwiono Abu Muhammad, Ayo
Ke Bank Syariah,2014,Pustaka
Ishlahul Ummah : Jakarta
Hermanto Bambang, Hukum
Perbankan
Syariah,2014,
KAKUBA DIPANTARA :
Yogyakarta
Download