IKATAN ION Oleh Khalimatus Sa’diah 1317011033 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 IKATAN ION Definisi ikatan ion : 1. Ikatan tarik - menarik antara ion yang berlawanan (ion positif dan ion negatif). Jadi, senyawa ion akhirnya bukan molekul satu atom diikat oleh dua atau tiga atom sekitar. Seperti pada air adalah contoh senyawa kovalen karena satu atom O diikat oleh dua atom H sekitar. Tetapi senyawa ion, dapat dilihat pada struktur kristalnya itu satu ion menjadi bagian dari kristal - kristalnya. Misalnya pada garam dapur (NaCl) : Dalam 1 mm ada berjejer atom Na dan Cl secara bergantian. NaCl Cl- Na+ 1 mm ccm Misal: Ukuran Na+ ∞ 1 Å Ukuran Cl- ∞ 1 Å Na+ 4Å 1 mm = Cl- Karena jari - jari 10−3 10−10 = 107 Jadi, dalam setiap 1 mm berjejer 107 atom Na dan Cl. Dapat disimpulkan bahwa : Senyawa ion dalam suhu ruang berwujud padat. Dalam wujud padat tersebut ada jutaan atom berselang - seling strukturnya. Tidak ada molekul NaCl, tidak bisa kita isolasi satu Na dengan satu Cl. Yang ada bahwa senyawa ion tersebut dalam bentuk padatan. Tersusun atas ion-ion positif dan negatif membentuk kristal ( tidak ada molekul yang dapat terisolasi ). 2. Ikatan antara logam dan non logam Pada logam melepas atau menyumbang elektron, sedangkan non logam menerima elektron. 3. Ikatan serah terima elektron Serah terima elektron yang berbicara secara energi / energetika : ikatan terbentuk dalam proses eksoterm yang akan membentuk ikatan secara spontan yakni ikatan yang terjadi dengan sendirinya tidak harus didorong-dorong oleh energi atau sebagai proses yang selalu melepas energi. 1 Na (s) + 2 Cl2 (g) Na+ (g) + Cl - (g) E.I.1 Na = 496 𝑘𝑗⁄𝑚𝑜𝑙 Na (g) + Cl2 (g) Na+ (g) + Cl - (g) Energi Kisi A.E.Cl = 348,8 𝑘𝑗⁄𝑚𝑜𝑙 NaCl (s) Dalam proses diatas adalah termasuk proses endoterm (+). Jadi, jika ikatan ion hanya terjadi serah terima elektron maka prosesnya endoterm yakni tidak spontan. Selanjutnya ion-ion tersebut membentuk kristal sehingga ada energi kisi dengan proses eksoterm yang dilakukan secara spontan. Energi kisi adalah energi yang di butuhkan untuk memecah kristal ion menjadi ion-ionnya dalam bentuk gas atau sebaliknya energi kisi adalah energi yang dilepas ion-ion dalam bentuk gas membentuk kristalnya. Siklus Born Haber Siklus Born Haber adalah analisis energi secara lengkap dalam proses pembentukan senyawa ion. Dalam siklus born haber dimulai dari unsur-unsur dalam keadaan standar. Jadi, jika akan membentuk NaCl maka unsurnya terbentuk dari natrium (Na) dan klor (Cl2). Natrium dalam suhu ruang bentuknya padat (s) dan klor dalam suhu ruang bentuknya gas (g). Jika belajar termodinamika maka membentuk langsung NaCl dalam bentuk padat yang energinya disebut kalor pembentukan standar ( ∆Hfo ). Dalam siklus Born Haber tujuannya nanti jika dalam siklus ada yang tidak diketahui maka kita bisa memakai data-data energi lain ( hukum Hess). Siklus Born Haber NaCl Na+ (g) + Cl(g) 1 2 disosiasi = 𝑘𝑗 121,3 𝑚𝑜𝑙 1 Na+ (g) + 2Cl2(g) A.E .Cl = -348,8 𝑘𝑗⁄ 𝑚𝑜𝑙 Na+(s) + Cl-(g) 𝑘𝑗 E.Ionisasi 1 = 496 𝑚𝑜𝑙 1 Na (g) + 2Cl2(g) S (Sublimasi)= 108 𝑘𝑗 𝑚𝑜𝑙 U ( Energi Kisi ) = -787 𝑘𝑗⁄ 𝑚𝑜𝑙 1 Na (s) + 2Cl2(g) ∆Hfo NaCl (s) Pada proses diatas, ada 6 energi yang terlibat dan dalam membuat siklus born haber harus menggunakan data dalam tabel. Contoh Soal : Bangun atau kontruksi siklus born haber untuk pembentukan RbBr dari unsurunsurnya termasuk energi kisi sepanjang dari pembentukan Rb(s) dan Br(l) menjadi RbBr(s). Identifikasi berbagai energi yang terlibat maka indikasikan eksotermik atau endotermik. Jawab : Siklus Born Haber RbBr Rb+(g) + Br(g) E.I.1 , Endoterm A.E .Br eksoterm Rb(g) + Br(g) 1 2 Disosiasi, Endoterm Rb+ (s) + Br - (g) 1 Rb (g) + 2 Br2 (g) V, Endoterm 1 Rb (g) + 2 Br2 (l) U, Eksoterm S, Endoterm 1 Rb (s) + 2 Br2 (l) ∆Hfo RbBr (s) Eksoterm Besar energi kisi Besarnya energi kisi diatur oleh Hukum Coulomb, yaitu : E∞ 𝑞+ . 𝑞− 𝑟 Contoh soal : 1. MgO dan NaCl besar mana energi kisinya ? Jawab : Yang berbeda dari keduanya adalah muatan dari ionnya. MgO Mg2+ + O2- Na+ + Cl- NaCl Jadi, energi kisi 2 kali lebih besar dari energi kisi NaCl. 2. MgO dengan BeO besar mana energi kisinya ? Jawab : Yang berbeda dari keduanya adalah jari-jarinya (jarak dari ion positif dan negatifnya). Jari-jari MgO lebih besar dari BeO maka energi kisi BeO lebih besar dari MgO. 3. MgO dengan CaS besar mana energi kisinya ? Jawab : Yang berbeda dari keduanya adalah jari-jarinya (jarak dari ion positif dan negatifnya). r Mg2+ O2- r Ca2+ S2- Jadi, karena jari-jari CaS lebih besar dari MgO maka energi kisi MgO lebih besar dari energi kisi CaS. Dari hukum coulomb dapat disimpulkan bahwa energi kisi berbanding lurus dengan muatan dari ion-ionya, tetapi berbanding terbalik dengan jari-jari dari ionionnya.