1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Obesitas merupakan

advertisement
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Obesitas merupakan salah satu permasalahan yang serius di bidang
kesehatan secara global karena dapat meningkatkan resiko sindrom metabolit,
penyakit jantung, dan penyakit kronis seperti osteoarthritis, kanker, dan stroke.
Menurut WHO, prevalensi obesitas dunia meningkat lebih dari dua kali dari tahun
1980 dan dari tahun 2014. Ada sekitar 600 juta penduduk dunia yang menderita
obesitasdi tahun 2014 (World Health Organization, 2015). Secara keseluruhan
sekitar 13% populasi orang dewasa di dunia (11% pria dan 15% wanita)
mengalami obesitas. Umumnya, strategi terapi obesitas didasarkan pada
penekanan asupan makanan berlemak dan manis serta peningkatan aktivitas
fisik(Hasani-Ranjbar dkk., 2013).
Intervensi farmakoterapi dan gaya hidup perlu dilakukan untuk pengatasan
obesitas. Beberapa contoh obat antiobesitas yang tersedia di pasaran adalah
orlistat dan sibutramine. Orlistat, yang telah disetujui oleh FDA untuk pengobatan
jangka panjang pada pasien obesitas (Hasani-Ranjbar dkk., 2013), bekerja
menekan absorpsi lemak dari usus melalui penghambatan lipase pankreas.
Sibutramine bekerja sebagai anorectic atau penekan nafsu makan. Kedua obat
tersebut memiliki efek samping meliputi peningkatan tekanan darah, mulut
kering, konstipasi, sakit kepala, dan insomnia. Tumbuhan menjadi alternatif untuk
perkembangan obat antiobesitas yang efektif dan efek samping minimal (Yun,
2010).
1
2
Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antiobesitas adalah
Hibiscus sabdariffa L. (Rosela). Bunga Rosela biasanya tersedia sebagai sediaan
seduh di pasaran (Kim dkk., 2007). Studi klinik yang dilakukan Sabzghabaee dkk
(2013) menunjukkan bahwa pemberian oral satu sachet (dua gram) serbuk bunga
H. sabdariffa per hari selama satu bulan pada remaja obese menunjukkan adanya
penurunan signifikan terhadap kolesterol total serum, LDL, dan trigliserida serum
serta tidak adanya perubahan signifikan pada kadar HDL (Sabzghabaee dkk.,
2013). Bunga H. sabdariffa berpotensi sebagai antiobesitas dengan berbagai
mekanisme, salah satunya adalah penghambatan diferensiasi jaringan adiposa
sehingga proses lipogenesis atau pembentukan lemak tidak terjadi (Sartipy dan
Loskutoff, 2003). Untuk mengetahui diferensiasi adiposa, ada dua tipe cell line
yang dapat digunakan secara in vitro, yaitu preadipose cell line dan multipotent
stem cell line(Symonds, 2012). Tipe preadipose cell line yang paling banyak
digunakan dalam penelitian adalah sel preadiposa 3T3-L1.
Kandungan bunga Rosela sebagian besar terdiri dari senyawa fenolik dan
flavonoid seperti antosianin dan kuersetin. Flavonoid dapat membantu mencegah
atau mengurangi keadaan inflamasi atau oksidatif yang dihubungkan dengan
obesitas melalui regulasi jalur molekuler berbeda (Nabavi dkk., 2015). Kuersetin
memiliki aktivitas sebagai antiobesitas melalui jalur signalling MAPK dan AMAP
(Nabavi dkk., 2015). Satu gram ekstrak air bunga Rosela mengandung 56,5 mg
Delphinidin-3-sambubioside, 20,8 mg/g cyanidin-3- sambubioside, 3,2 mg/g
kuersetin, 2,1 mg/g rutin, dan 2,7 mg/g chlorogenic acid(Alarcón-Alonso dkk.,
2012). Banyaknya flavonoid yang terkandung dalam ekstrak bunga Rosela
3
menyebabkan flavonoid total dipilih sebagai marker uji antiobesitas dari sediaan
matriks patch.
Ekstrak bunga Rosela berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk
sediaan matriks patch dengan target sel-sel adiposa bawah kulit karena pada
banyak kasus, white adipose tissue (WAT) berperan menimbulkan kejadian
obesitas.WAT terdistribusi dalam jaringan subkutan dan viseral di seluruh bagian
tubuh. Jaringan adiposa subkutan menyimpan lebih dari 85% total lemak tubuh
(Lee dan Fried, 2010).
Penggunaan kombinasi polimer hidrofilik dalam pembuatan patch dapat
memberikan pelepasan obat yang lebih cepat dibanding kombinasi polimer
hidrofilik dan lipofilik. Patch yang menggunakan kombinasi polimer hidrofilik
HPMC dan CMC-Na memberikan pelepasan obat yang lebih cepat (Prabhu dkk.,
2011). Sifat kulit manusia sebagai organ multilayer menyebabkan sulitnya
penghantaran obat melewati kulit. Enhancer digunakan sebagai upaya untuk
meningkatkan penetrasi obat melewati kulit dengan cara menurunkan tahanan
kulit secara reversibel. Propilenglikol merupakan enhancer yang banyak
digunakan dalam sediaan topikal baik tunggal maupun sebagai kombinasi
(Williams dan Barry, 2004). Sifat lipofil dari propilenglikol dapat membantu
penetrasi obat melewati stratum korneum yang cenderung lipofil. Pembuatan
formulasi matriks patch ekstrak bunga rosela dengan polimer HPMC dan CMCNa serta enhancer propilenglikol diharapkan dapat membantu penetrasi flavonoid
total mencapai jaringan adiposa subkutan.
4
Peneliti ingin mengetahui kombinasi polimer HPMC dan CMC-Na yang
menghasilkan formula optimal. Kriteria formula matriks patch optimal yang
diinginkan adalah patch yang lentur, susut pengeringan yang rendah, bobot
matriks patch yang kecil, dan tahanan terhadap pelipatan lebih dari 300 kali agar
tidak mudah robek.Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui transpor flavonoid
total dari sediaan matriks patch yang diformulasi dan aktivitas sediaan matriks
patch ekstrak bunga Rosela terhadap sel pre adiposa 3T3-L1.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Berapa perbandingan polimer HPMC dan CMC-Na yang menghasilkan
formula yang optimal?
2. Apakah flavonoid totaldapat tertranspor secara in vitro melewati membran
kulit pada formula optimum matriks patch ekstrak bunga Rosela?
3. Apakah sediaan matriks patch ekstrak bunga Rosela memiliki aktivitas
terhadap sel pre adiposa 3T3-L1?
C. KEASLIAN PENELITIAN
Sepengetahuan penulis, penelitian mengenai sediaan topikal bunga Rosela
sebagai anti obesitas belum pernah dilakukan. Hasil penelusuran pustaka yang
terkait dengan penelitian ini adalah :
1. Ekstrak air bunga Rosela dapat menghambat pembelahan jaringan adiposa
melalui jalur PI3-K dan MAPK (Kim dkk., 2007).
5
2. Uji in vivo ekstrak air bunga Rosela dengan dosis 120 mg/kg/hari menunjukkan
penghambatan kenaikan bobot tubuhpada tikus (Alarcon-Aguilar dkk., 2007)
3. Ekstrak etanol 96% bunga Rosela menurunkan profil lipid serum pada tikus
Sprague-Dawley(Carvajal-Zarrabal dkk., 2005).
4. Pemberian oral 100 mg/hari serbuk ekstrak Hibiscus sabdariffa pada subyek
manusia menunjukkan adanya penurunan profil lipid pasien dengan sindrom
metabolisme (Gurrola-Díaz dkk., 2010).
5. Studi klinik pemberian oral serbuk bunga Hibiscus sabdariffa pada remaja
obese menunjukkan adanya penurunan signifikan terhadap kolesterol total
serum, LDL, dan trigliserida serum serta tidak adanya perubahan signifikan
pada kadar HDL (Sabzghabaee dkk., 2013).
6. Kandungan polifenol dari ekstrak air Hibiscus sabdariffa L. berperan terhadap
efek terapi pencegahan obesitas(Peng dkk., 2011).
7. Uji aktivitas antioksidan dan kandungan antosianin total ekstrak dan formula
liposom kelopak bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) (Janiarka, 2012).
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan ekstrak bunga Rosela tersebut
ke dalam sediaan matriks patch.
D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perbandingan polimer HPMC dan CMC-Na yang menghasilkan
formula optimal.
6
2. Mengetahuitranspor flavonoidtotal secara in vitro melewati membran kulit
pada formula optimum matriks patch ekstrak bunga Rosela.
3. Mengetahui aktivitas sediaan matriks patch ekstrak bunga rosela terhadap sel
preadiposa 3T3-L1.
E. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat bagi peneliti
Untuk mengetahui pengaruh kombinasi polimer HPMC dan CMC-Na formula
patch ekstrak bunga Rosela yang optimal terhadap transpor perkutan sebagai
upaya untuk mengembangkan sistem penghantaran obat secara transdermal.
b. Manfaat bagi instansi
Untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang teknologi formulasi khususnya
sistem penghantaran obat secara transdermal
c. Manfaat bagi ilmu pengetahuan
Sebagai pengetahuan dasar dalam mengembangkan sistem penghantaran obat
secara transdermal sebagai jalur alternatif dalam pengobatan.
Download