tugas akhir strategi meningkatkan penjualan dengan menggunakan

advertisement
TUGAS AKHIR
STRATEGI MENINGKATKAN PENJUALAN DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
PADA UD. “X”
Diajukan Guna Melengkapai Sebagian Syarat
Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 )
Disusun Oleh :
Nama
: Suroto
Nim
: 41605120023
Program Studi : Teknik Industri
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
: Suroto
N.I.M
: 41605120023
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Judul Skripsi : Strategi Meningkatkan Penjualan Dengan Menggunakan
Analisis SWOT Pada UD. “X”
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat
ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di
kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas
Mercu Buana.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
dipaksakan.
Penulis,
(Suroto)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Strategi Meningkatkan Penjualan Dengan Menggunakan
Analisis SWOT Pada UD. “X”
Disusun Oleh :
Nama
: Suroto
NIM
: 41605120023
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Mengetahui,
Pembimbing,
Koordinator TA / Ka.Prodi
(Ir.Herry Agung Prabowo, MSc)
(Ir. Muhammad Kholil, MT)
iii
ABSTRAKSI
Strategi Meningkatkan Penjualan Pada UD.”X” Dengan Analisis SWOT
UD.”X” mempunyai usaha memasarkan kantong plastik HD-PE dari salah
satu pabrik plastik, dengan merek Nemo dan Kerapu. Jumlah penjualan selama ini
kurang menunjukan peningkatan yang segnifikan, oleh sebab itu perlu dianalisa
lebih lanjut agar jumlah penjualan dapat meningkat lebih besar lagi. Untuk itu
penulis mencoba untuk menganalisa dengan menggunakan analisa SWOT. Setelah
dilakukan analisa ternyata terlihat, bahwa kondisi pemasaran pada tahun 2007
berada pada Strategi Stabil yaitu pada posisi ini UD.”X” mempunyai peluang
yang sangat besar, tetapi disisi lain menghadapi kendala/ada kelemahan internal,
seperti adanya kekurangan sarana, kekurangan modal, keterbatasan sumber daya
manusia serta kurang adanya promosi. Kemudian dilakukan tindakan perbaikan
untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada, antara lain: Sarana
transportasi yaitu menambah 1 Mobil dan 5 Sepeda Motor. Penamabahan Modal
sebesar Rp.100.000.000,- . Penambahan Tenaga kerja 1 orang Wakil Pimpinan, 1
orang Administrasi, 5 orang Sales force, 1 orang Sopir, serta 1 orang Karyawan.
Sumber Daya Manusia ditingkatkan dengan diikutkan training seperti pemasaran,
motivasi. Promosi ditingkatkan lagi, dengan lebih aktif mendatangi konsumen,
pedagang, dan memanfaatkan peluang yang ada. Sehingga dapat meningkatkan
jumlah penjualan sebesar 72.000 Kg, dan keuntungan meningkat Rp.30.500.000,selama semester I Tahun 2008.
Kata Kunci : SWOT
iv
ABSTRACTION
The Strategy Of Enhancing The Sale of UD.”X” Using The Analysis Of
SWOT
The UD.”X” has the business in marketing plastic sacks HD-PE from one of the
plastic factories using the Nemo and Kerapu brands. The sale so far did not show
any progress significanthy, there for it needs to analyse in order to in crease the a
mount of sale. Ther fore, the writher tried to analyse using SWOT analysis. After
doing it, it showed that the marketing condition in 2007 was in Stable Strategy
that is in the UD.”X” position, in which it has a big opportunity in one side, while
on a the other side there is an internal weakness such as problems of facilities,
capital and lack of human resources as well as lack of promotion. Knowing the
problems above, then it is taken a solution by finding out the weaknesses such as
problems of transportation by adding one car and five motor cycles, by providing
capital of one thousand million rupiah, by adding human workers of, vice leader,
one administrator, five sales persons, one driver and one employee. The quality of
human resources will increased through trainings in marketing and motivation
building of human resources will be increased through tranings in marketing and
motivation building. Promotion in increased through coming to the consumers,
merchants and maximize the available opportunities. By doing so, it can increase
the sale amount as big as 72.000 kg and the profit increased to Rp.30.500.000,during the first semester 2008.
Key Word : SWOT
v
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
petunjuk dan rahmat-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini.
Adapun penyusunan skripsi ini yaitu untuk memenuhi persyaratan ujian sidang
sarjana pada program studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Mercu Buana.
Judul skripsi ini adalah “Strategi meningkatkan Penjualan Dengan
menggunakan Analisis SWOT” Pada UD. “X”. Menyadari akan keterbatasan
baik dalam penyusunan tugas akhir ini, maka tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak sulit kiranya bagi penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini, untuk
itu pada kesempatan ini penulis ingin memyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Ir. Herry Agung Prabowo, MSc, selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, saran dan pengarahan dari awal hingga
akhir dalam penulisan skripsi ini.
2. Bapak Ir.Muhammad Kholil, MT, selaku Koordinator Tugas Akhir /
KaProdi.
3. Bapak Ir.Yenon Orsa, MT, selaku Direktur PKK
Universitas Mercu
Buana.
4. Seluruh Dosen, dan Staff civitas Akademika Universitas Mercu Buana
Yang telah bersedia membantu kelancaran selama penuliasan skripsi ini.
vi
5. Pimpinan dan Seluruh Karyawan UD.“ X “ yang telah memberikan
informasi kepada penulis.
6. Istri dan anak-anak tercinta yang telah memberi dukungan pada penulis
untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Bapak, Ibu dan Mertua yang telah memberikan doa restu dalam
penyusunan tugas akhir ini.
8. Teman – teman Teknik Industri Mercu Buana Angkatan ke 8 yang telah
memberikan dukungan moril.
9. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan moril dan materil dalam penulisan ini.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak yang terkait, guna perbaikan tugas
akhir ini sehingga dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi
semua pihak yang berkepentingan.
Jakarta, Agustus 2008
Penulis,
Suroto
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
LEMBAR PERNYATAAN ..........................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................
iii
ABSTRAKS .................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vi
DAFTAR ISI ................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................
1
1.3 Batasan Masalah .......................................................................
2
1.4 Tujuan .......................................................................................
2
1.5 Metode Pengumpulan Data........................................................
3
1.6 Sistemetika Penulisan ................................................................
3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran ............................................................
5
2.2 Istilah-Istilah Dalam Konsep Inti Pemasaran..........................
7
2.2.1 Kebutuhan..................................................................
7
2.2.2 Keinginan...................................................................
7
2.2.3 Permintaan .................................................................
8
viii
2.2.4 Produk .......................................................................
8
2.2.5 Jasa ............................................................................
9
2.2.6 Nilai Pelanggan..........................................................
9
2.2.7 Kepuasan Pelanggan ..................................................
9
2.2.8 Pertukaran..................................................................
10
2.2.9 Transaksi....................................................................
11
2.2.10 Hubungan Pemasaran.................................................
12
2.2.11 Pasar ..........................................................................
12
2.3 Peranan Manajemen Pemasaran Dalam Perusahaan ...............
14
2.3.1 Pentingnya Strategi Bagi Perusahaan..........................
14
2.3.2 Analisis Kesempatan Pasar.........................................
15
2.3.3 Analisa Segmentasi Pasar...........................................
20
2.4 Strategi Pemasaran.................................................................
26
2.4.1 Faktor-Faktor Strategi Pemasaran...............................
26
2.4.2 Elemen-Elemen Strategi Pemasaran ...........................
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Flowchart ..............................................................................
39
3.2 Objek Analisa ........................................................................
40
3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................
40
3.4 Brainstorming ......................................................................
41
3.5 Analisa Swot .........................................................................
41
ix
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Sekilas Tentang UD.” X”.......................................................
45
4.2 Jumlah tenaga Kerja ..............................................................
45
4.3 Jumlah Armada / Kendaraan ..................................................
46
4.4 Macam-Macam Barang Yang di Pasarkan..............................
46
4.5 Biaya- Biaya..........................................................................
47
4.6 Data Suplay / Pasokan ...........................................................
49
4.7 Data Penjualan.......................................................................
50
4.8 Perkembangan hasil Penjualan...............................................
51
4.9 Analisa SWOT Tahun 2007 ...................................................
51
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
5.1 Langkah- Langkah dan Strategi Yang harus Dijalankan .........
59
5.2 Data-data Tahun 2008 (setelah penerapan).............................
65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan............................................................................
70
6.2 Saran .....................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Jumlah Tenaga Kerja Tahun 2005-2007 ...................................
45
Tabel 4.2
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Tahun 2005-2007 ...............
46
Tabel 4.3
Biaya Tahun 2005-2007 ...........................................................
48
Tabel 4.4
Data Supplay / Pasokan Tahun 2005-2007 ...............................
49
Tabel 4.5
Data Penjualan Tahun 2005-2007 ............................................
50
Tabel 4.6
Perkembangan Hasil Penjualan Tahun 2005-2007 ....................
51
Tabel 4.7
IFAS.........................................................................................
55
Tabel 4.8
EFAS........................................................................................
56
Tabel 5.1
Jumlah Tenaga Kerja Dan Tingkat Pendidikan Tahun 2008 ......
65
Tabel 5.2
Biaya Tahun 2008.....................................................................
66
Tabel 5.3
Data Supplay / Pasokan Tahun 2008.........................................
67
Tabel 5.4
Data Penjualan Tahun 2008 ......................................................
68
Tabel 5.5
Laba Penjual Tahun 20008 ......................................................
69
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Sistem Pemasaran Sederhana .................................................
13
Gambar 2.2
Pelaku Dan Kekuatan Utama Dalam System Pemasaran
Modern ..................................................................................
13
Gambar 2.3
Daur Hidup Produk................................................................
28
Gambar 3.1
Flowchart ..............................................................................
39
Gambar 3.2
Diagram TOWS/SWOT Strategi ...........................................
43
Gambar 4.1
Gambaran Posisi Pemasaran Tahun 2007 ..............................
57
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi dan informasi dewasa ini, tingkat persaingan yang
tinggi akan semakin dirasakan oleh setiap pelaku usaha. Setiap pelaku usaha harus
mampu mempertahankan kelangsungan usahanya, dengan dapat menjual
semaksimal mungkin agar mendapatkan laba yang semaksimal mungkin dan
mengadakan perbaikan-perbaikan, serta melakukan strategi pemasaran yang baik
agar usahanya dapat terus bersaing.
Dalam menghadapi persaingan ini, setiap pelaku usaha melakukan
berbagai cara, salah satunya strategi pemasaran yang tepat. Sehubungan dengan
itu UD. “X” sebagai salah satu agen kantong plastik bermerekan “NEMO dan
KERAPU” ingin mencoba menganalisa starategi pemasaran yang selama ini
berjalan, guna menentukan strategi yang akan datang dengan menggunakan
analisis SWOT dengan strategi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah
penjualan, sehingga dapat berkembang dan bertahan dalam masa-masa yang sulit
seperti sekarang ini.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Seiring dengan banyaknya produk dan merek kantong plastik dipasaran
dan harga serta kualitas yang bermacam-macam, hal ini menyebabkan semakin
beratnya persaingan dalam pemasaran kantong plastik. Persaingan ini sangat
1
2
dirasakan oleh UD. “X” sebagai salah satu pemasar kantong plastik.
Sehubungan dengan itu masalah strategi pemasaran menjadi salah satu
permasalahan yang sangat penting, apalagi pada masa saat sekarang ini, maka
UD. “X” mempunyai pemikiran bagaimana cara meningkatkan jumlah penjualan
dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen dan menganalisa
strategi pemasaran yang selama ini berjalan dan menentukan Strategi pemasaran
untuk tahun selanjutnya.
Atas dasar pemikiran diatas penulis tertarik menyusun skripsi dengan judul
“STRATEGI MENINGKATKAN
PENJUALAN
DENGAN ANALISIS
SWOT PADA UD. “X” Dengan harapan dapat meningkatkan jumlah penjualan dan
keuntungan yang nantinya akan berpengaruh kesejahteraan bagi seluruh karyawan.
1.3 BATASAN MASALAH
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis hanya akan membahas sebatas
ruang lingkup analisis strategi pemasaran yang ada pada UD. “X”
dengan
menggunakan analisis SWOT untuk meningkatkan jumlah penjualan, tanpa
membedakan jenis dan ukuran, warna. Dengan menggunakan data tahun 2007
dan yang sebelumnya.
1.4 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisa kondisi
perusahaan, sehingga dapat menentukan strategi pemasaran tahun berikunya
sehingga dapat meningkatkan jumlah penjualan.
3
1.5 METODE PENGUMPULAN DATA
Sesuai dengan rencana penulis, maka penulis mengadakan observasi dan
penelitian. Adapun metode yang digunakan, antara lain :
1. Melakukan studi kepustakaan guna mendukung pembuatan skripsi ini.
2. Melakukan wawancara terhadap pihak-pihak terkait yang dapat membantu
dalam kelancaran penyusunan tugas akhir ini.
3. Melakukan Brainstorming
4. Mempergunakan metode analisis SWOT.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan mencakup keseluruhan isi
penulisan yang diuraikan oleh masing-masing bab. Sistematika penulisan dibuat
sebagai berikut :
Bab I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang pemilihan
judul Tugas Akhir, rumusan masalah, batasan dari tugas akhir
yang akan dibahas, tujuan penulisan Tugas Akhir, metoda
pengumpulan data serta sistematika penyusunan Tugas Akhir.
Bab II : LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang dasar-dasar dan landasan
teoritis yang berhubungan dengan pengertian pemasaran, istilah-
4
istilah dalam konsep pemasaran, peranan manajemen pemasaran
dalam perusahaan, strategi pemasaran.
Bab III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai flowchart, metode pengumpulan
data, brainstorming, analisa SWOT.
Bab IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menjelaskan mengenai data – data masa lalu dan analisis
SWOT tahun 2007.
Bab V : HASIL DAN ANALISA
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian terhadap data-data
yang dianalisa dengan analisis SWOT, gambaran posisi
pemasaran, strategi pemasaran yang diterapkan untuk masa
mendatang yang dapat meningkatkan jumlah penjualan. Hasil
dari penerapan yang baru.
Bab VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang didapat
setelah melakukan analisa dan pembahasan serta tindakan
perbaikan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN PEMASARAN
Sesuai perkembangan dunia usaha sekarang ini, bidang pemasaran
mendapat tempat
tersendiri disamping bidang-bidang yang lain. Hal ini
disebabkan bidang pemasaran membantu memperlancar arus barang dan jasa dari
produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan
permintaan yang efektik. Apabila saat ini, dimana perusahaan sedang mengalami
persaingan terhadap barang atau jasa yang ditawarkan, sedangkan konsumen
sendiri bebas menentukan kebutuhannya. Oleh karena itu perusahaan harus
berhati-hati dan bijaksana dalam menentukan strategi pemasaran barang atau jasa
yang dihasilkannya.
Masyarakat umum kadangkala kurang memiliki pemahaman tentang
pengertian pemasaran secara benar, pengertian pemasaran sering dikacaukan
dengan istilah penjualan. Sering terjadi apabila seorang pemasar atau pengusaha
berbicara mengenai pemasaran (marketing), sesunguhnya yang dimaksud
penjualan, sedangkan penjulan salah satu dari kegiatan pemasaran.
Untuk memperjelas pemahaman tentang pengertian pemasaran, kirannya
dapat diperjelas dengan menguraikan beberapa definisi pemasaran.
“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang
atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.”
5
6
“Pemasaran adalah proses dalam masyarakat, dengan mana struktur
permintaan akan barang ekonomis dan jasa-jasa diantisipasi, diluaskan dan
dipatuhi melalui konsepsi, promosi, pertukaran, dan distribusi fisik dari
barang-barang dan jasa-jasa tersebut.”
Dari definisi tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai pemasaran,
yaitu :
1. Adanya suatu kegiatan perpindahan barang atau jasa dari produsen ke
konsumen.
2. Adanya barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
3. Perlunya perhatian dalam kegiatan pemasaran oleh suatu perusahaan,
sehingga akan diperoleh laba yang maksimal bagi pemiliknya.
Untuk mengelola proses jual beli diperlukan upaya ketrampilan khusus yang
dinamakan manajemen pemasaran. Adapun yang dimaksud manajemen
pemasaran, “Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi distribusi gagasan, barang dan jasa untuk
menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan
organisasi.”
7
2.2 ISTILAH-ISTILAH DALAM KONSEP INTI PEMASARAN
2.2.1 Kebutuhan
Konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia.
Kebutuhan (needs) manusia adalah pernyataan diri dari perasaan kekurangan.
Kebutuhan meliputi kebutuhan fisik dasar yaitu kebutuhan akan makanan, pakaian,
perumahan dan rasa aman; kebutuhan sosial meliputi kebutuhan akan rasa memiliki
dan kasih sayang; serta kebutuhan individu yang rneliputi kebutuhan pengetahuan
dan ekspresi diri.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan
bagian yang
mendasar dari diri manusia yang tidak diciptakan oleh pemasar.
2.2.2 Keinginan
Keinginan ( wants ) adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh
budaya dan kepribadian seseorang. Sebagai contoh, bagi orang-orang yang berasal
dari daerah Sumatra Barat umumnya ketika lapar sangat menyukai makanan
dengan citra rasa pedas atau bagi kebanyakan orang-orang yang berasal dari
daerah Jawa Tengah lebih menyukai makanan dengan citra rasa manis. Jadi
keinginan digambarkan dalam bentuk objek yang dapat memuaskan kebutuhan.
Manusia memiliki keinginan yang hampir tidak terbatas, yang mernbatasi
hanyalah sumber daya yang dimiliki. Mereka memilih produk yang memberi
nilai dan kepuasan terbesar dari uang yang mereka miliki.
2.2.3 Permintaan
Permintaan ( demands ) adalah keinginan manusia untuk memiliki
sesuatu kebutuhannya yang didukung oleh daya beli mereka. Umumnya
8
pelanggan memandang suatu produk sebagai kumpulan manfaat dan memilih
produk yang memberi kumpulan manfaat dari uang yang mereka miliki. Untuk
inilah banyak perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia berusaha keras untuk
mempelajari dan memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan konsumen
mereka. Melakukan riset untuk mengetahui kesenangan dan ketidaksenangan
konsumen; rnenganalisis pertanyaan pelanggan, garansi, dan data pelayanan ;
mengamati pelanggan yang menggunakan produk mereka dan produk pesaing ;
serta melatih wiraniaga untuk mencari kebutuhan pelanggan yang belum
terpenuhi. Dengan memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan
secara detail akan memberikan masukan yang penting untuk merancang strategi
pemasaran.
2.2.4 Produk
Manusia didalam memuaskan kebutuhan dan keinginannya selalu berusaha
untuk memperoleh produk dan jasa. Suatu produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan ataupun kebutuhan manusia.
Disamping itu produk mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan
gagasan atau ide.
2.2.5 Jasa
Jasa adalah merupakan suatu aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan
oleh suatu kelompok kepada yang lainnya, yang pada dasarnya tidak nyata dan
9
tidak
berakibat pada
kepemilikan apapun.
Misalkan bank,
perusahaan
penerbangan, hotel, dan perhitungan pajak.
2.2.6 Nilai Pelanggan
Biasanya pelanggan dihadapkan oleh berbagai macam produk dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Untuk menentukan produk dan jasa
yang diinginkan, konsumen membuat pilihan didalam membeli berdasarkan
persepsinya terhadap nilai yang melekat pada produk dan jasa tersebut.
Jadi nilai pelanggan (Customer Value) merupakan selisih antara nilai yang
diperoleh pelanggan dengan memiliki dan menggunakan suatu produk dengan
biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya.
2.2.7 Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan (Customer satisfaction) dapat diartikan suatu
tingkatan dimana perkiraan kinerja produk sesuai dengan harapan pembeli. Hal
tersebut sangat bergantung pada perkiraan produk dalam memberikan nilai relatif ,
terhadap harapan pembeli. Jika
kinerja produk jauh lebih rendah dari harapan
pelanggan, pembeli tidak terpuaskan. Jika kinerja
produk
harapan
pelanggan,
Selanjutnya
produk
melampaui
perusahaan-perusahaan
pembeli
akan terpuaskan.
sesuai
jika
dengan
kinerja
harapan pelanggan, pembeli akan lebih senang. Bagi
terkemuka
akan
mencari
cara
sendiri
untuk
mepertahankan kepuasan pelanggannya. Pelanggan yang merasa puas akan
kembali, dan mereka akan memberitahu orang lain tentang pengalaman baik
10
mereka dengan produk tersebut.
Kuncinya adalah menyesuaikan harapan
pelanggan dengan kinerja perusahaan untuk memuaskan pelanggan dengan hanya
menjanjikan
apa
yang
dapat
diberikan
oleh
perusahaan,
kemudian
memberikan lebih banyak dari apa yang dijanjikan.
2.2.8 Pertukaran
Kebutuhan dan keinginan serta nilai suatu produk bagi manusia timbul
pada saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya
dengan pertukaran. Sehingga pertukaran merupakan salah satu dari 4 ( empat)
cara orang mendapatkan produk.
Cara pertama : Dengan cara menghasilkannya sendiri. Misal, orang lapar
dapat mencari makan dengan cara berburu atau memancing ikan di sungai. Dia
tidak perlu berinteraksi dengan orang lain dan tidak ada pasar atau pemasaran.
Cara kedua : Dengan cara memaksa. Orang lapar dapat merebut atau
mencuri makanan dari orang lain. Satu-satunya keuntungan bagi orang lain adalah
orang itu tidak disakiti.
Cara ketiga : Dengan cara meminta-minta. Orang lapar dapat mengemis
pada orang lain, hanya dengan menawarkan rasa terima kasih.
Cara keempat : Dengan pertukaran. Orang lapar dapat pula menawarkan
sesuatu kepada orang lain.
Pemasaran muncul dari cara yang terakhir. Pertukaran adalah cara mendapatkan
suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai
gantinya. Pertukaran ini adalah konsep dasar pemasaran
11
Ada 5 ( lima ) syarat yang harus dipenuhi agar terjadi pertukaran :
1. Sekurang-kurangnya ada dua pihak
2. Masing-masing pihak merniliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya
3. Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan barang
4. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak penawaran yang ada.
5. Masing-masing pihak memang menginginkan dan bersedia berurusan
dengan pihak lainnya.
Kalau kelima syarat tersebut dapat dipenuhi, ada kemungkinan akan
terjadi pertukaran. Terjadi atau tidaknya pertukaran sangat tergantung apakah
kedua
belah
pihak
dapat
menyetujui
syarat
pertukaran
yang
saling
menguntungkan atau minimal tidak saling merugikan. Jadi pertukaran sering
disebut "Proses penciptaan nilai" karena masing-masing pihak biasanya lebih
beruntung daripada sebelum pertukaran terjadi.
2.2.9 Transaksi
Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Ada dua macam
transaksi yang kita kenal yaitu : Transaksi Moneter dan Transaksi Barter.
1. Transaksi moneter : transaksi ini,
pertukaran sejumlah
biasanya
terjadi karena adanya
uang dengan barang tertentu. Transaksi ini dapat
juga disebut sebagai transaksi keuangan klasik.
2. Transaksi Barter : tansaksi ini terjadi karena adanya pertukaran antara
barang dengan barang.
12
2.2.10 Hubungan Pemasaran
Hubungan Pemasaran ( relationship marketing ), lebih dari sekedar
menciptakan
transaksi-transaksi
jangka
pendek,
pemasar
harus
membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang berharga,
distributor, dealer, dan pemasok, yang ingin dibangun adalah ikatan ekonomis
dan sosial yang kuat dengan, menjanjikan dan secara konsisten memberikan
produk bermutu tinggi, pelayanan yang baik, dan harga yang wajar. Jadi
Hubungan Pemasaran adalah merupakan proses menciptakan, memelihara, dan
meningkatkan
hubungan timbal balik dengan pelanggan dan pihak lain yang
berkepentingan.
2.2.11 Pasar
Pasar ( market ) adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari
suatu produk dan jasa. Pembeli memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama
yang dapat dipuaskan lewat pertukaran dan hubungan. Ukuran pasar tergantung
pada jumlah orang yang menunjukan kebutuhan, memiliki sumber daya untuk
terlibat dalam pertukaran, dan mau menawarkan sumber-sumber daya ini dalam
pertukaran yang sama-sama dikehendaki.
Pada mulanya istilah pasar berarti tempat pertemuan antara pembeli dan
penjual untuk menukarkan barang-barang mereka. Ekonomi menggunakan istilah
pasar untuk mengartikan kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan
transaksi dalam berbagai tipe produk tertentu, akan tetapi pemasar memandang
penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar.
13
Pada gambar 2.1 menunjukan penjual dan pernbeli dihubungkan oleh
empat
aliran : Penjual mengirimkan produk atau jasa, dan sebagai gantinya mereka
menerima uang dan informasi.
Putaran bagian dalam menunjukan pertukaran uang atas barang; sedangkan
putaran bagian luar menunjukan
pertukaran
komunikasi yang saling dapat memberi informasi.
informasi
sehingga terjadilah
14
2.3 PERANAN MANAJEMEN PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN
2.3.1 Pentingnya Strategi bagi Perusahaan
Pada dasarnya istilah strategi dapat dirumuskan sebagai suatu tindakan
penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu (baru
dan khas) yang dapat dianggap penting, dimana tindakan tersebut dilakukan
secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar.
Agar
dapat
bertahan
dalam
industrinya,
perusahaan
dalam
mengembangkan usahanya diperlukan suatu upaya untuk membuat strategi.
Pentingnya strategi bagi perusahaan telah dibuktikan oleh banyak studi dan riset
mengenai faktor-faktor yang membedakan antara perusahaan yang berhasil
dengan perusahaan yang kurang berhasil.
Salah satu riset mengenai hal ini yang dilakukan oleh Strategic Planning
Institute Cambridge, Massachusetts menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan
yang berhasil/sukses ternyata memiliki strategi yang telah dipikirkan dan
dilaksanakan dengan baik, dan sebaliknya banyak perusahaan yang mengalarni
kegagalan/tidak sukses karena tidak memiliki strategi atau punya strategi yang
kurang diperhitungkan/ tidak dijalankan dengan baik.
Dari
penelitiannya
tersebut
Strategic
Planning
Institute
juga
berhasil
mengidentifikasi 9 ( sembilan ) faktor yang diduga sebagai penentu berhasil
tidaknya suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Tingkat intensitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan
2. Produktivitas perusahaan secara keseluruhan
3. Posisi market share perusahaan
15
4. Pertumbuhan pasar
5. Kualitas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
6. Inovasi/pengembangan produk baru oleh perusahaan
7. Integrasi vertikal
8. Cost pass long ( kenaikan harga akibat inflasi yang berhasil dibebankan
kepada konsumen )
9. Strategi yang dimiliki oleh perusahaan saat itu.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Strategic Planning Institute tersebut diatas,
maka dapat ditarik kesimpulan mengenai pentingnya strategi bagi perusahaan,
mengapa suatu perusahaan perlu memiliki strategi yang tepat untuk usahanya
2.3.2 Analisis Kesempatan Pasar
Analisis kesempatan pasar adalah hal yang pertama kali perlu dilakukan
sebelum melakukan perencanaan pemasaran. Menurut Philip Kotler didalam
bukunya "Marketing Management; Analysis, Planning and Control " bahwa untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan pasar adalah didasarkan atas
beberapa analisis melalui pentahapan yaitu : Analisis Lingkungan, Analisis Pasar,
Analisis Segmentasi Pasar dan dilanjutkan dengan Tahapan Pengukuran serta
Perkiraan permintaan.
2.3.2.1 Analisa Lingkungan
Lingkungan perusahaan adalah hal yang pertama kali yang perlu analisis.
Adapun yang dimasud dengan Iingkungan perusahaan adalah kekuatan dan
16
institusi yang berada diluar perusahaan tetapi mempunyai hubungan dengan
perusahaan. Lingkungan perusahaan sendiri dapat dibedakan dalam 4 ( empat )
tingkatan.
Tingkatan yang pertama : The Task Environment, ialah institusi-institusi yang
paling erat kerjasamanya dengan perusahaan yaitu : Suplier, Marketing
Intermediaries , dan Pasar itu sendiri.
Tingkatan yang ke dua : The Competitive Environment, ialah institusi-institusi
yang bersaing dengan perusahaan untuk mendapatkan konsumen dan sumber
daya yang lain yang langka untuk perusahaan.
Tingkatan yang ke tiga : The Public Environment, ialah lingkungn yang terdiri
dari institusi-institusi yang mengawasi dan mengatur tindakan perusahaan,
termasuk disini media publik dan badan-badan pemerintah.
Tingkatan yang ke empat: The Macro Environment, ialah yang terdiri dari
kekuatan masyarakat yang menentukan karakteristik dari ancaman kesempatan
pasar.
Kekuatan-kekuatan masyarakat tersebut dapat dibedakan atas :
•
Demographic Environment, misalnya pertumbuhan penduduk, komposisi
penduduk, pendidikan masyarakat, perpindahan penduduk, dll
•
Economi Environment, misalnya tingkat pendapatan masyarakat, pola
konsurnsi dan tabungan masyarakat, dan lain-lain.
•
Natural Environment, misalnya tingkat populasi, tingkat harga bahan
bakar dan energi serta langkanya beberapa sumber daya yang penting bagi
masyarakat.
17
•
Technological Environment misalnya tingkat pengeluaran perusahaan
untuk resert and development.
•
Political Environment, misalnya adanya
membatasi
dan
mengawasi
operasi
peraturan-peraturan yang
perusahaan
serta
timbulnya
organisasi/yayasan lembaga konsumen.
•
Cultural Environment, misalnya nilai-nilai yang ada dan berlaku di
masyarakat.
Semua hal yang dibahas diatas dapat juga disebut sebagai lingkungan
eksternal perusahaan, dan jelas dapat disimpulkan besarnya pengaruh lingkungan
eksternal tersebut terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan.
Oleh karena itu hubungan eksternal tersebut perlu senantiasa diamati dan dikaji
agar dapat dikeketahui perubahan-perubahan yang terjadi, bahkan dari
pengamatan terhadap lingkungan tersebut dapat juga dibuat perkiraan-perkiraan
mengenai perubahan yang mungkin terjadi dalam lingkungan, sehingga
perusahaan dapat menentukan hal-hal yang merupakan ancaman dan kesempatan
baginya.
2.3.2.2 Analisa Pasar
Bagi pemasar/perusahaan, pasar merupakan sekumpulan individu-individu
dan organisasi yang merupakan pembeli atau calon pembeli yang potensial untuk
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Karena itu penting bagi pemasar
untuk mengetahui dengan jelas keadaan pasar dimana harus memasarkan barang
atau pun jasanya.
18
Hal-hal yang perlu diketahui oleh pemasaran adalah :
1. Siapa pembeli barang/jasa perusahaan
Hal ini penting untuk diketahui karena konsurnen dapat dibedakan menurut
kelompok umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan
lain-lain dirnana setiap kelompok mempunyai tingkah laku dan preferensi
yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
2. Apa yang akan dibeli oleh konsumen
Barang atau jasa yang akan dibeli konsumen dapat dibedakan atas dua hal
yaitu: atas dasar tingkat konsumsi dan atas dasar kebiasaan konsumen
rnembeli ( consumer shopping habits)
Berdasar atas tingkat konsumsi, barang dan jasa dapat dibedakan :
-
Nondurable goods, yaitu barang yang biasa dikonsumsi untuk sekali
atau beberapa kali pakai misalnya sabun.
-
Durable goods, barang yang memiliki usia pakai cukup lama, misalnya
pesawat televisi, lemari es, mobil, dll
Barang-barang
tersebut
diatas
sifatnya
adalah
tangible,
sedangkan
services/jasa seperti kegiatan keuntungan atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual sifatnya intagible. Sedangkan berdasarkan kebiasaan konsumen
mernbeli, barang- barang dapat diklasifikasikankan ;
-
Convenience Goods, adalah barang-barang yang seringkali dibeli, tidak
memakan waktu lama untuk membeli barang tersebut serta
didapat. Misalnya sabun, rokok, surat kabar, dan lain-lain.
mudah
19
-
Shopping Goods, adalah barang-barang yang sebelum dibeli oleh
konsumen biasanya dibandingkan dengan barang lain, baik harga
maupun kualitasnya. Misalnya Pakaian, Barang Furniture, dan lain-lain.
-
Speciality Goods, adalah barang-barang kebutuhan konsumen yang
memliki cirri-ciri khusus atau merk khusus dan pembelinya pun
dikategorikan sebagai pembeli khusus/tertentu. Misalnya Peralatan
fotografi, barang seni lukisan.
3. Kapan konsumen membeli
Pemasar perlu memperhatikan kapan konsumen membeli barang, misalnya
musiman, harian, atau waktu-waktu tertentu seperti hari minggu/liburan atau
waktu tertentu konsumen biasa membelanjakan uangnya dan sebagainya.
Dengan mengetahui kapan konsumen membeli barang maka pemasar akan
dapat menentukan langkah-langkah yang perlu diambil berkaitan dengan
perilaku pembeli.
4. Siapa yang terlibat dalam pembelian
Dalam membeli suatu barang biasanya keputusan untuk membeli barang
tersebut bukan hanya ditentukan oleh dirinya sendiri tetapi juga oleh orang
lain misalnya Ayah, lbunya atau oleh tetangganya. Untuk itu siapa saja yang
terlibat dalam proses pembelian barang perlu diketahui oleh pemasar,
sehingga dalam membuat iklan misalnya akan dapat diantisipasi kepada siapa
iklan ditujukan.
5. Apa yang dicari oleh konsumen
Barang apa saja yang sebenarnya dicari/dibutuhkan oleh konsumen perlu
20
diketahui oleh pemasar, misalnya sabun mandi, bukan sekedar bahan untuk
membantu membersihkan badan saja, akan tetapi agar kulit menjadi lebih
halus dan wajah kelihatan lebih cantik dan lain sebagainya.
6. Bagaimana konsumen membeli
Hal terakhir yang perlu diketahui oleh pemasar adalah bagaimana konsumen
membeli suatu barang. Pemasar harus berusaha mengetahui " Pengaruh
Pembelian "( Buying Influences )," Situasi Pembelian "( Buying Situation ),"
Keputusan Pembelian "(Buying Dicision), dan " Proses Pembelisn " (Buying
Process ) dari konsumen.
2.3.3
Analisis Segmentasi Pasar
2.3.3.1
Segmentasi Pasar
Program pemasaran yang efektif adalah didasari oleh suatu pengertian
tentang konsumen. Pernasar ( Marketer ) perlu mengetahui tingkah laku dan
motivasi, perilaku pembelian ( buying style ) dan juga perilaku penggunaan
barang yang dibeli. Karakteristik - karakteristik ini membentuk suatu system
konsumsi. Dan pada umumnya terdapat lebih dari satu system konsumsi untuk
suatu produk, sehingga sebagai akibat muncul segmen - segmen pasar yang
berbeda.
Menurut Kotler, segmen pasar adalah kelompok konsumen yang
merupakan bagian dari pasar, yang memiliki kepentingan dan kebutuhan kebutuhan yang berbeda. Segementasi pasar adalah proses identifikasi kelompok kelompok pembeli dengan kebutuhan - kebutuhan dan keinginan - keinginan yang
21
berbeda. la menyimpulkan bahwa segmentasi pasar adalah suatu aktifitas memilah
- milah pasar menjadi subset -subset konsumen yang berlainan, dimana dengan
menerapkan strategi campuran pemasaran tertentu setiap subset dapat dipilih
menjadi suatu pasar - pasar. Menurutnya pula, analisis segmentasi pasar
merupakan jantung dari strategi pemasaran. Disini terlihat dua ide pasar, pertama
yaitu penentuan pasar - pasar sasaran dan kedua pengembangan program
pemasaran untuk menguasai pasar sasaran yang telah ditentukan tersebut.
Segmentasi pasar merupakan konsep sentral dalam riset konsumen,
dalam arti bahwa segmentasi pasar ini adalah suatu teknik riset, suatu type survei
dan juga merupakan suatu metode analisis data. Karena kelebihan dari segmentasi
pasar selalu dipakai sebagai pedoman dalam memajukan teknik - teknik
pemasaran. Selanjutnya juga menyatakan bahwa segmentasi dalam makna aslinya
adalah merupakan pendekatan terhadap pemasaran. Pendekatan ini dapat
diringkas menjadi filosofi dimana produk - produk lebih diarahkan pada
kelompok -kelompok konsumen sasaran yang potensial, bukan untuk seluruh
populasi.
2.3.3.2
Kegunaan Segmentasi Pasar
Philip Kotler menyatakan bahwa segmentasi pasar mempunyai tiga
kegunaan utama, yaitu :
Pertama,
pemasar
rnempunyai
posisi
yang
lebih
baik
dalam
mengidentifikasikan dan membandingkan kesempatan-kesempatan pernasarannya.
Pemasar dapat rnelihat dengan lebih jelas dan terperinci kebutuhan - kebutuhan
22
pada tiap-tiap segmen, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih
memuaskan, dibandingkan bila pemasar memberikan pelayanan yang sama dan
merata terhadap semua segmen yang ada.
Kedua, pemasar dapat membuat penyesuaian dengan lebih baik dan juga
dapat meningkatkan citra pemasarannya. Dalam hal ini, program - program
pemasaran yang berbeda bagi setiap segmen pasar ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan - kebutuhan yang berbeda dari kelompok konsumen potensial.
Ketiga, pemasar dapat mengernbangkan program pemasaran dan
pembiayaannya dengan landasan ide yang lebih jelas, yaitu berdasarkan
karakteristik - karakteristik respon yang spesifik dari setiap segmen pasar. Dengan
kata lain, pemasar dapat mengalokasikan dananya dengan lebih efesien, karena
disesuaikan dengan daya beli konsumen pada segmen yang bersangkutan.
2.3.3.3 Faktor-faktor
yang
dibutuhkan
untuk
membuat
segmen-
segmen pasar yang efektif.
Tentu terdapat banyak cara untuk mensegmentasikan suatu pasar. Tetapi
tidak semua hasil segmentasi tersebut mempunyai arti jika dilihat dari segi
pemasaran. Agar berguna, Kotler menyarankan segmen-segmen pasar hendaknya
memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
Pertama, keterukuran ( measursbility ), yaitu suatu tingkatan dimana besar
dan daya beli suatu segmen dapat diukur dan diketahui. Tetapi perlu diingat
bahwa terdapat beberapa variabel segmentasi yang sulit diukur.
23
Kedua, Ketercapain ( successibility ), yaitu ukuran dari seberapa jauh
suatu segmen pasar dapat dicapai dan dilayani secara efektif. Hal ini tergantung
pada ada atau tidaknya sarana-sarana komunikasi dan transportasi untuk mencapai
komsumen-komsumen yang pontensial pada segmen pasar tersebut.
Ketiga, Substansiabilitas, yaitu suatu ukuran yang menunjukan bahwa
segmen pasar cukup besar dan mengutungkan apabila digarap oleh program
pemasaran yang berbeda dan tersendiri.
2.3.3.4 Pengukuran dan Perkiraan Permintaan Pasar.
Pengetahuan dan pengertian mengenai suatu pasar saja belumlah cukup
untuk melakukan pemasaran. Karena itu pengetahuan dan pengertian mengenai
pasar tersebut perlu diubah menjadi perkiraan-perkiraan kuantitatif agar
perrnintaan terhadap suatu produk tertentu, di daerah tertentu atau dari type
kcnsumen tertentu dapat diukur dan seterusnya dapat dilakukan suatu perkiraan
(forescasting ) mengenai besarnya permintaan tadi.
Ada banyak permintaan untuk memperkirakan besarnya suatu perrnintaan,
beberapa diantaranya adalah :
1. Suatu survei mengenai keinginan (intention ) dari pembeli.
Tujuan dari survey ini adalah untuk mendapatkan informasi langsung dari
calon pembeli, misalnya mengenai jumlah yang dibutuhkan, atau mengenai
faktor-faktor yang rnempengaruhi keputusannya untuk membeli suatu barang.
Metode ini cukup baik namun mempunyai beberapa batasan seperti
tingginya biaya yang dibutuhkan untuk mendatangi pembeli. Dan terkadang
24
pembeli enggan untuk memberikan informasi yang dimiliki. Namun survei ini
baik untuk dilakukan terhadap major consumer durable goods dan terhadap
barang industri. Sedangkan kelemahannya dapat diatasi dengan jalan
melakukan sampling saja.
2. Pendapat dari Tenaga Penjual ( Sales force opinion )
Jika dirasa kurang praktis untuk melakukan penyelidikan langsung
terhadap informasi dari sales force mengenai perkiraan penjualan.
Namun agar metode ini dapat berjalan dengan baik diperlukan beberapa
persyaratan antara lain tenaga penjual mempunyai pengetahuan yang baik
mengenai pasar yang dilanyaninya, mau bekerja sama dan pendapat mereka
tidak bias.
3. Pendapat para ahli.
Metode lain yang digunakan untuk mendapatkan perkiraan permintaan
adalah dengan cara mengumpulkan pendapat / opini dari mereka yang
mempunyai pengetahuan luas dalam bidang tersebut. Keuntungan-keuntungan
dari metode ini antara lain adalah didapatkan perkiraan secara relatif lebih
cepat dan dengan biaya yang tidak terlalu tinggi serta dihasilkan beberapa
sudut pandang yang berbeda yang memperkaya alternatif-alternatif yang ada.
Dan metode ini tepat digunakan jika perusahaan mengalami kesulitan dalam
memperoleh data-data dasar.
Namun kelemahan dari metode ini adalah biasanya pendapat-pendapat
tersebut terlalu umum. Karena perkiraan-perkiraan yang baik dan buruk dicari
25
jalan tengahnya atau diberi proporsi yang sama, sehingga metode ini lebih
tepat digunakan untuk aggregate forecasting saja.
4. Time series analysis
Metode ini melakukan analisa terhadap data-data statistik tahun-tahun
sebelumnya untuk memperkirakan penjualan ditahun-tahun rnendatang.
Metode ini adalah metode statistik yang paling sederhana, karena itu maka
hasil perkiraan dari metode ini biasanya perlu dikaji lagi lebih lanjut dengan
memperkirakan faktor-faktor lain seperti perubahan selera atau nilai-nilai
dalam masyarakat atau perubahan yang terjadi dalam perekonomian.
Jadi metode ini sebaiknya digunakan hanya untuk produk dimana faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan terhadap produk tersebut stabil
sifatnya dan tidak banyak berubah dengan jalanya waktu.
5. Statistical demand analysis.
Metode ini berusaha mencari hubungan langsung antara faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan seperti tingkat harga, tingkat pendapatan, jumlah
populasi penduduk dan promosi tingkat penjualan perusahaan. Caranya ialah
dengan menganggap tingkat penjualan sebagai variable dependent dan faktorfaktor lainnya sebagai variable independent.
Dengan digunakannya komputer yang dapat mempercepat perhitunganperhitungan yang perlu dilakukan, maka metode ini cukup popular digunakan
oleh perusahaan-perusahaan. Namun perlu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar perhitungan yang dilakukan tetap valid yaitu jumlah
pengamatan yang dilakukan tidak terlalu sedikit, tidak terjadi penyimpangan
26
dari asumsi-asumsi untuk distribusi normal serta tidak timbulnya hal-hal baru
yang tidak diperhitungkan sebelumnya.
2.4 STRATEGI PEMASARAN
2.4.1 Faktor-faktor Strategi Pemasaran
Salah satu definisi mengenai Strategi pemasaran yang seringkali
digunakan adalah definisi dari Kotler yang menyatakan bahwa Strategi pemasaran
adalah sebagai sekumpulan obyektive / tujuan kebijaksanaan dan peraturan yang
mengarahkan usaha pemasaran yang berubah-ubah dengan cepatnya.
Dari definisi diatas maka dapat dilihat faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
penentuan suatu Strategi pemasaran yaitu:
1. Market Share
Perusahaan yang berada dalam urutan kedua atau ketiga dalam besarnya
market share
tentunya akan berusaha untuk memperbesar market share
mereka. Untuk itu mereka dapat menyerang market leader secara langsung
ataupun tidak langsung menyerang perusahaan yang market sharenya lebih
kecil.
Beberapa strategi untuk menjalankan rencana diatas antara lain dengan
strategi pemotongan harga, memperbaiki service kepada konsumen,
melakukan biaya promosi / advertansi yang lebih gencar lagi, mengurangi
biaya produksi, harga jual dan lain-lain. Dalam setiap industri terdapat
beberapa perusahaan yang kecil market sharenya dan menghindari konfrontasi
langsung dengan perusahaan yang mempunyai market share yang besar.
27
Untuk itu mereka mencari dan mengisi "market niche" yang dapat mereka
layani dengan efektif melalui spesialisasi dan yang mana perusahaan yang
mempunyai market share yang besar tersebut tidak tertarik untuk memasuki
market yang kecil tersebut. Jadi ciri dari suatu market niche yang ideal adalah
yang mempunyai potensi untuk bertumbuh dan yang cukup memberikan
keuntungan, yang dilewati / tidak diperhatikan oleh perusahaan besar dan
perusahaan dapat melayani market niche tersebut dengan efektif.
2. Sumber daya, "Objectives" dan Kebijaksanaan Perusahaan
Sumber daya
perusahaan dan
yang
ini
dimiliki
menentukan
perusahaan
sampai
merupakan kekuatan
seberapa
jauh
suatu
perusahaan dapat bertindak. Selain itu Objectives yang ditentukan merupakan
dasar untuk menentukan strategi. Sebab perusahaan yang memilih obyectives
untuk tumbuh tentu akan memilih strategi yang lain dibandingkan jika ia
memilih suatu untuk survival misalnya. Demikian juga kebijaksanaan yang
berlaku disuatu perusahaan akan menentukan bagaimana strategi yang akan
dipilih.
3. Strategi Perusahaan Saingan
Perusahaan tidak berada sendirian dalam suatu pasar, karena itu penting
bagi perusahaan untuk rnengidentifikasi, memonitor bahkan mengalahkan
perusahaan saingan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan market
share perusahaan. Dengan memperhatikan / memonitor strategi yang
dijalankan oleh perusahaan saingan maka perusahaan mendapat masukan baru
28
untuk penyusunan strategi yang lebih baik dan membuat perusahaan selalu
waspada serta mengevaluasi strategi yang sudah disusunnya.
4. Tingkah laku Pernbelian dari Target Market
Perusahaan perlu mengetahui bagaimana tingkah laku pernbelian dari
target market yang dilayaninya, bagaimana preferensi dari konsumennya,
kapan biasanya konsumen membeli, siapa saja yang mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli suatu produk dan lain-lain sebagainya. Dengan
mengetahui hal-hal tersebut maka perusahaan akan dapat melayani target
market dengan lebih baik lagi.
5. Tahapan Daur Hidup Produk ( Product Life Circle )
Pemikiran dibelakang Daur Hidup Produk adalah bahwa setiap produk
melewati tahapan-tahapan yakni tahapan Pengenalan, pertumbuhan,
kematangan dan kemunduran.
Pentingnya konsep Daur Hidup Produk ini dalam penentuan strategi adalah
karena ada pola pemberian harga, biaya,sifat distribusi dan persaingan yang
berbeda pada setiap tahapan dan Daur Hidup Produk suatu produk. Suatu
Daur Hidup Produk dapat digambarkan seperti pada gambar 2.3
Penjulan
( II )
( III )
Kematangan
( IV )
Kemunduran
Pertumbuhan
(I)
Pengenalan
Waktu
Gambar 2.3 Daur Hidup Produk
29
Tahap - 1 : Pengenalan (Introduction )
Dalam tahap ini suatu produk baru diperkenalkan ke pasar, pada saat
ini biaya produksi paling tinggi, selain karena jumlah yang
diproduksi sedikit, juga masih tingginya biaya - biaya yang lain
seperti promosi. Tugas perusahaan adalah untuk mendapatkan
penjualan yang besar, namun hal ini cukup sulit karena menyangkut
usaha mengubah preferensi konsumen ke produk yang baru.
Tahap - 2 : Pertumbuhan ( Growth )
Produk yang baru tersebut sudah semakin dikenal dan penjualan
meningkat dengan cepat. Hal ini menyebabkan misalnya banyak
pengecer yang ingin turut menjual barang tersebut, kemudian dengan
meningkatnya produksi maka biaya produksi per unit juga menjadi
turun dan harga produk tersebut bisa diturunkan sehingga penjualan
lebih rneningkat lagi. Pada tahap ini saingan - saingan baru juga akan
muncul mengharapkan market share dari produk baru tersebut,
sehingga perlu mengambil langkah - langkah atau strategi untuk
menghadapi perusahaan saingan yang baru tersebut.
Tahap - 3 : Kematangan ( Maturity)
Akhirnya tingkat pertumbuhan penjualan dari seluruh industri mulai
menurun, dan tahap produk memasuki tahap kematangan. Akibat
menurunnya tingkat pertumbuhan maka terjadi over - production
dalam industri dimana akan meningkatkan persaingan yang ada. Para
30
produsen berusaha mempertahankan market share dengan berbagai
strategi misalnya pasar, modifikasi produk dan modifikasi market
mix. Dalam modifikasi pasar produsen berusaha mencari pembeli
baru untuk produk yang bersangkutan, misalnya mencuri pasar yang
baru atau meningkatkan kegunaan dari produk tersebut. Modifikasi
produk dilakukan dengan cara menigkatkan mutu produk atau
menambah ciri/features lain yang meningkatkan keamanan atau
kenyamanan dari produk tersebut. Sedangkan modifikasi dalam
bauran pemasaran menyangkut penyesuaian harga, penambahan
service/pelayanan, promosi yang lebih gencar dan lain - lain .
Tahap - 4: Kemunduran ( Decline)
Pada tahap ini tingkat penjualan sudah jauh menurun, demikian juga
tingkat keuntungan perusahaan. Karena itu perusahaan perlu
mempertimbangkan apakah akan men-drop atau tidak memproduksi
lagi produksi produk tersebut atau masih akan meneruskan dengan
harapkan mernperoleh keuntungan dari produsen lain yang sudah
mengundurkan diri.
Konsep Daur Hidup Produk ini berguna dalam rangka menentukan
strategi yang tepat untuk suatu produk berdasarkan tahapan dimana
produk tersebut berada. Namun yang perlu diperhatikan adalah
bahwa konsep Daur Hidup Produk ini tidak menunjukan kapan suatu
produk berpindah dari satu tahap ketahap yang lain. Jadi perusahaan
31
perlu untuk mernperhatikan timing dari diberlakukannya suatu
rencana yang baru.
6. Keadaan Perekonomian
Keadaan
perekonomian
tempat
dimana
perusahaan
berada
juga
rnempengaruhi strategi perusahaan. Misalnya kenaikan dalam tingkat
pendapatan perkapita merupakan suatu tanda yang baik karena meningkatnya
daya beli masyarakat berarti harapan akan menigkatkannya penjualan
perusahaan. Keadaan perekonomian yang kurang menguntungkan juga dapat
menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan - kebijaksanaan baru
yang mempengaruhi jalannya perusahaan, seperti tindakan devaluasi dan lain lain.
2.4.2 Elemen - Elemen Strategi Pemasaran
Ada tiga elemen dari strategi pemasaran yang penting untuk dibahas. yaitu
"Marketing Budget", ''Marketing Allocation", dan "Marketing Mix". Marketing
Budget biasa disebut sebagai tingkat pengeluaran pemasaran, sedangkan yang
dimaksud dengan Market A/location adalah bagaimana pengalokasian dari
sumber-sumber pemasaran, diantara produk yang dihasilkan perusahaan dengan
segmen konsumen dan daerah pemasaran.
Marketing mix merupakan elemen penting dari strategi pemasaran karena
dari sekelompok variable yang dapat dikontrol yaitu Product, Price, Place dan
Promotion yang lebih dikenal dengan istilah 4 P sering digunakan perusahaan
untuk mempengaruhi target marketnya.
32
Kebijakan perusahaan mengenai Produk, Harga, saluran Distribusi dan
Promosi sangat mempengaruhi strategi suatu pemasaran.
1. Kebijakan Produk
Yang dimaksud dengan produk bukan saja barang dalam bentuk fisik,
tetapi suatu produk dapat juga berupa service/jasa atau suatu termat,
organisasi, ide.pemikiran bahkan dapat juga berwujud suatu kepribadian
( personality}.
Pengertian produk dilihat dari tingkatannya dapat dibedakan atas tiga
tingkatan. Tingkatan yang pertama disebut sebagai " Core Product " yang
dapat dijelaskan sebagai apa yang sesungguhnya dibeli oleh konsumen,
misalnya seorang wanita membeli lipstik, maka yang dibeli oleh wanita tadi
bukanlah sekedar satu ramuan kimiawi dengan beberapa atribut fisik, akan
tetapi sesungguhnya dibeli oleh wanita tersebut adalah harapan (untuk dapat
terlihat/tampil lebih cantik dan menarik ).
Tingkatan yang kedua adalah " Formal Product" yaitu core product
ditambah dengan hal - hal yang meningkatkan nilai dari product tersebut yaitu
kualitas/mutu, ciri, gaya, merk dan kemasan.
Tingkatan produk yang ketiga disebut" Argumented product" yang
merupakan keseluruhan manfaat yang diperoleh jika membeli suatu formal
product.
Jadi yang ditambahkan dalam suatu Augmented product adalah
pemasangan/instalasi serta penyerahan/delivery secara cuma - cuma,
pemberian garansi juga jaminan purna jual yang baik. Misalnya sekarang ini
33
kompetisi antar perusahaan bukan saja menyangkut apa yang dihasilkan oleh
perusahaan ( produk ), tetapi persaingan sudah meliputi apa yang ditambahkan
kepada produk tersebut dalam bentuk kemasan, service, pembiayaan,
penyerahan, dan pemasangan cuma - cuma dan lain - lain. Yang perlu
diperhatikan dalam menentukan kebijaksanaan suatu produk adalah :
•
Kebijakan Bauran Produk (Product mix decision):
Banyaknya product line dalam suatu perusahaan, banyaknya item yang
ditawarkan dalam suatu product line dalam bagaimana eratnya hubungan
antar product line dalam proses produksi, dan distribusi menentukan
bagaimana "product mix decision" suatu perusahaan. Namun dengan
senantiasa berubahnya pasar akibat perubahan selera atau masuknya
saingan baru menyebabkan perlunya evaluasi terhadap kebijakan bauran
produk perusahaan. Evaluasi tersebut dimaksudkan agar dapat tercapai
optimalisasi bauran produk ( product mix optimization ) dan dicapai
melalui peningkatan hasil kerja ( performance ) dari lini produk atau
penambahan lini produk yang baru atau mungkin juga dengan
menghentikan pembuatan suatu item tertentu dari lini produk.
•
Kebijakan Merk ( Brand decision ) :
Yang menjadi masalah bagi pemasar disini adalah menentukan produk
mana yang akan diberi merk/brand, bagaimana memberi merk dan
bagaimana mengelola merk-merk produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
34
•
Kebijakan Pelayanan Konsumen ( Customer service Decision):
Penawaran produk perusahaan kepada konsumen biasanya disertai dengan
service/jasa tertentu. Service/jasa tertentu dapat merupakan bagian dari
produk atau hanya merupakan pelengkap saja. Sehingga yang harus
diputuskan oleh perusahaan adalah menentukan elemen-elemen, apa dari
service kepada konsumen yang perlu dimasukkan kedalam kebijakan
pelayanan terhadap konsumen.
Misalnya pemberian potongan harga,
pelayanan purna jual, garansi, pemberian kredit dan lain-lain. Hal kedua
yang harus diputuskan oleh perusahaan adalah menentukan sampai
seberapa jauh service tersebut diberikan kepada konsumen. Pelayanan
kepada konsumen/customer atas service ini memegang peranan penting
agar konsumen puas dan mau melakukan pembelian ulang.
2. Kebijakan Harga
Harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan dan elemen yang lain merupakan biaya. Karena itu
masalah penentuan harga bukan merupakan rnasalah yang terlalu sulit jika
perusahaan merupakan penentu harga. Dimana kondisi pasar rnendekati
persaingan sempurna dan kalau perusahaan menaikan harga maka pembeli
akan beralih ke perusahaan lain, Jadi tidak ada gunanya untuk menurunkan
harga yang ditawarkan tersebut. Lain misalnya kalau bukan persaingan
sempurna yang dihadapi perusahaan sehingga perusahaan bertindak sebagai
yang menentukan harga, karena keputusan untuk menentukan harga cukup
komplek tergantung dari tujuan penetapan harga.
35
Ada tiga prosedur penentuan harga yang umum dipakai yaitu :
1) Cost oriented pricing.
Dimana penentuan harga didasarkan atas besarnya biaya produksi,
umumnya dikenal "mark up pricing" yaitu penambahan prosentase tertentu
dari biaya produksi kepada harga produk. Kemudian " target pricing "
yaitu penentuan harga diharapkan dapat memberikan tingkat pengembalian
( rate of return ) tertentu dari total biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan.
2) Demand oriented pricing.
Yaitu penentuan harga berdasarkan perkiraan terhadap preferensi
konsumen dan tingkat pemintaan. " Perceived Value Pricing " merupakan
salah satu metode dalam penentuan harga yang banyak dipakai dimana
perusahaan mencoba untuk memperkirakan penilaian konsumen terhadap
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Metode lain adalah diskriminasi
harga dimana suatu produk dijual dengan beberapa harga yang berbeda
yang tidak mencerminkan perbedaan yang proporsional dalam biaya
marginal. Diskriminasi harga dapat dilakukan atas dasar penjualan yang
berbeda, konsumen yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.
3) Competitor oriented pricing
Merupakan penentuan harga berdasarkan harga jual yang ditawarkan oleh
perusahaan saingan. Tetapi pada umumnya perusahaan untuk menarik
pembeli akan menawarkan harga yang sedikit lebih rendah dari saingan
36
agar pembeli lebih tertarik. Jadi perusahaan meskipun tidak mengalami
kenaikan dalam biaya produksi misalnya akan menaikan harga jualnya.
3. Kebijaksanaan Saluran Distribusi
Saluran distribusi sangat penting karena dua hal, yang pertama adalah
karena pemilihan suatu saluran distribusi akan mempengaruhi keputusan
pemasaran lainnya, misal dalam penentuan harga, berapa besarnya mark up
yang diberikan kepada saluran distribusi atau bagaimana menentukan
promosi/iklan. Yang kedua adalah karena hubungan dengan saluran distribusi
menyangkut hubungan jangka panjang. Karena itulah maka penting bagi
perusahaan untuk menetukan saluran distribusi yang paling baik dan tepat
untuk perusahaan.
Menentukan saluran distribusi yang tepat bagi perusahaan juga
menyangkut penentuan jumlah
saluran
distribusi
yang
dipakai
oleh
perusahaan. Ada beberapa pilihan tingkatan saluran distribusi yang dapat dipakai
oleh suatu perusahaan :
-
Produsen langsung menjual ke konsumen akhir.
-
Produsen -> Pengecer -> konsumen akhir
-
Produsen -> Pedagang besar -> pengecer -> Konsumen akhir
-
Produsen-> Agen -> Ped.Besar -> pengecer -> Konsumen akhir
Pemilihan tingkat saluran distribusi yang akan dipakai oleh suatu
perusahaan dilakukan setelah menilai segi ekonomis dan segi kontrol.
Evaluasi terhadap saluran distribusi yang akan dipakai juga perlu dilakukan
agar efektivitas saluran distribusi juga dapat tercapai.
37
4. Kebijaksanaan Promosi
Setelah suatu produk yang baik dihasilkan, diberi harga yang menarik dan
dijual pada tempat yang tepat, maka langkah selanjutnya bagi pemasar adalah
mengkomunikasikan /memberikan informasi mengenai produk tersebut baik
kepada target market, kepada saluran distribusinya maupun kepada lingkungan
perusahaan ( eksternal/internal). Terdapat empat cara yang biasa digunakan
untuk mengkomunikasikan suatu produk yaitu :
1) Advertising / iklan :
Advertising / iklan dapat dilakukan melaui berbagi media (Iklan TV, Surat
kabar, Radio, Majalah dan lain-lain ).
2) Personal Selling:
Cara ini memiliki ciri khusus dimana pembeli dan penjual berhadapan
muka langsung, dimana penjual berusaha untuk menarik pembeli dengan
menjelaskan mengenai kegunaan dan manfaat dari produk yang
ditawarkannya. Dengan personal selling maka perusahaan pada umumnya
yang aktif mencari pembeli dimana petugas penjualan biasanya
mengunjungi kantor-kantor atau rumah-rumah menawarkan suatu produkproduk tertentu.
3) Sales Promotion :
Promosi Penjualan ( Sales promotion ) dapat dibedakan atas promosi
untuk konsumen.
•
Yang pertama misalnya pemberian kupon berhadiah atau pemberian
contoh produk kepada konsumen.
38
•
Yang kedua adalah promosi penjualan misalnya pemberian hadiah
untuk pembelian suatu produk tertentu.
•
Yang ketiga adalah melalui tenaga penjualan.
4) Publisitas :
Publisitas
adalah
berusaha
menarik
perhatian
publik
melalui
pemberitahuan dimedia masa. Dengan adanya publisitas bagi produk
perusahaan maka Kredibelitas perusahaan /produk akan meningkat dan
hal ini merupakan promosi yang menguntungkan bagi perusahaan.
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 FLOWCHART
Manentukan Objek
Mengumpulkan Data
Brainstorming
Analisa SWOT
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1 Flowchart
39
40
3.2 OBJEK ANALISA
Analisa ini dilakukan pada UD. “X” guna untuk meningkatkan penjualan.
3.3 METODE PENGUMPULAN DATA
3.3.1 Data Primer (primer data)
Data yang dikumpulkan sendiri, oleh perorangan atau organisasi langsung
dari objek penelitian.
1) Wawancara yaitu :
Pengumpulan data dengan cara Tanya jawab kepada pihak yang
bersangkutan.
2) Observasi yaitu :
Pengumpulan data dengan cara
mengunjungi, mengamati,
dan
mencatat pada obyek tersebut.
3.3.2 Data sekunder (secondary data)
Data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau data yang sudah
dikumpulkan pihak lain.
3.3.3 Library Research
Penelitian yang dilakukan dengan membaca dan menelusuri buku-buku
perputakaan.
41
3.4 BRAINSTORMING
Pencarian data dengan cara sumbang saran melalui rapat dengan seluruh
pekerja yang terlibat seperti sales force, sales manager, pimpinan/direksi. guna
mendapatkan data dan usulan dalam memecahkan suatu masalah.
3.5 ANALISA “SWOT”
3.5.1 Analisa Swot
Analisa data yang digunakan yaitu “SWOT” merupakan suatu analisa yang
ampuh dalam kegiatan perumusan strategi perusahaan apabila digunakan dengan
tepat. Seperti yang telah kita ketahui bahwa “SWOT” merupakan akronim untuk
kata-kata Strenghs, Weaknesses, Opportunities dan Threats yang berarti :
1. Strenghts (Kekuatan) yaitu factor-faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan.
Seperti : lokasi, teknologi, produk, kualitas, sumber daya manusia, saluran
distribusi.
2. Weaknesses
(Kelemahan)
yaitu
faktor-faktor
kelemahan
yang
ada
diperusahaan. Seperti : lokasi, teknologi, produk, kualitas, sumber daya
manusia, saluran distribusi.
3. Opportunities (Peluang) yaitu faktor-faktor lingkungan yang dihadapi
perusahaan. Seperti : kebijaksanaan pemerintah, era pasar bebas, melemahnya
nilai tukar rupiah, harga minyak dunia.
4. Theats (Ancaman) yaitu factor-faktor lingkungan yang dihadapi perusahaan.
Seperti
:
krisis
kompetiter/pesaing.
ekonomi,
krisis
energi,
situasi
keamanan
dan
42
Kemampuan “SWOT” tergantung pada kemampuan para penentu strategi
perusahaan
untuk
memaksimalkan
peranan
factor-faktor
kekuatan
dan
pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk minimalisasi
kelemahan yang terdapat dalam tubuh perusahaan dan menekan dampak yang
timbul.
Proses
pengambilan keputusan
strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijaksanaan perusahaan. Dengan
demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisa faktorfaktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam
kondisi yang ada saat ini, hal ini disebut dengan Analisa Situasi. Model yang
paling popular untuk analisa situasi adalah analisa SWOT.
3.5.2 Cara Membuat Analisa SWOT
Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor internal dan ekternal. Kedua faktor ini harus dibandingkan
dalam analisa SWOT. SWOT singkatan dari Strainghts (Kekuatan), Weaknesses
(Kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman). Kekuatan dan
kelemahan merupakan factor internal sedangkan peluang dan ancaman merupakan
factor ekternal yang dihadapi dalam bisnis.
Analisa SWOT membandingkan antara factor internal dan ekternal.
43
BERBAGAI PELUANG
Kuadran III
Strategi Stabil
Kuadran I
Strategi Agresif
KELEMAHAN
INTERNAL
KEKUATAN
INTERNAL
Kuadran IV
Strategi Defensif
Kuadran II
Strategi Diversifikasi
BERBAGAI ANCAMAN
Gambar 3.2 Diagram Tows Strategi
Kuadran I :
Situasi perusahaan yang berada pada posisi kuadran I sangat menguntungkan bagi
perusahaan, karena perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan pada situasi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
44
Kuadran II :
Pada situasi ini perusahaan menghadapi berbagai ancaman, namun perusahaan
masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Strategi
yang
harus
diterapkan
adalah
menggunakan
kekuatan
yang
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/pasar).
Kuadran III :
Pada situasi ini perusahaan memiliki peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain
pihak manghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondosi bisnis pada
kuadran III ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik.
Fokus stratregi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran IV :
Pada situasi ini perusahaan sangat tidak diuntungkan karena perusahaan
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
45
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 SEKILAS TENTANG UD. “X”
UD. “X” adalah salah satu agen dari salah satu pabrik plastik
memproduksi katong plastik merek Nemo dan Kerapu.
yang
UD “X” memulai
usahanya sejak bulan Mei 2005 sampai sekarang. UD “X” berlokasi di daerah
Jakarta Barat.
4.2 JUMLAH TENAGA KERJA
Tabel.4.1 Jumlah Tenaga Kerja Tahun 2005-2007
NO.
JABATAN
TH.2005
1.
Pimpinan
1
1
1
2.
Wakil Pimpinan
-
-
-
3.
Administrasi
1
1
2
4.
Sales Force
2
3
5
5.
Sopir
-
-
1
6.
Karyawan
1
1
2
JUMLAH (ORANG)
5
7
11
(Sumber : Data UD.”X”)
45
TH.2006
TH.2007
46
Jumlah tenaga kerja tahun 2007 yang ada yaitu 11 orang dengan tingkat
pendidikan sebagai berikut :
Tabel 4.2. Tingkat Pendidikan Pegawai
NO. JABATAN
JML
TINGKAT PENDIDIKAN
1.
Pimpinan (Pemilik)
1
Sarjana (S1)
2.
Administrasi
2
SLTA
3.
Sales Force
5
3 (SLTA) , 2 (SLTP)
4.
Sopir
1
SLTA
5.
Karyawan
2
1 (SLTP) , 1 (SD)
(Sumber : Data UD. “X”)
4.3 JUMLAH ARMADA / KENDARAAN
Mobil = 1 Buah
Motor = 5 Buah
4.4 MACAM-MACAM BARANG YANG DIPASARKAN
Macam – macam barang dipasarakan berdasarkan :
1. Jenis
Jenis kantong plastik yang dipasarkan yaitu HD-PE.
2. Fungsi
Jenis kantong plastik yang sebagai pembawa barang dan kontong
sampah yang berfungsi sebagai tempat sampah.
47
3. Merek
Macam – macam barang yang dipasarkan berdasarkan merek antara lain :
NEMO dan KERAPU.
4. Warna
Macam – macam barang yang dipasarkan berdasarkan warna antara lain :
Merah, Hitam, Putih, Bening.
5. Size (ukuran)
Macam – macam barang yang dipasarkan berdasarka ukuran antara lain :
15, 17, 24, 28, 35, 40, 50 untuk kantong pembawa barang (sering disebut
dengan kantong kresek / plastik. Dan ukuran 60 x 90 cm, 90 x 120 cm
untuk kantong sampah.
6. Ketebalan
Super, Standard, Ekonomi
7. Isi per packing
Untuk isi perpacking/bungkus sangat bervariasi hal ini untuk menyesuai
harga dipasaran tetapi pada umumnya 200 gram/pack dan 500 gram/pack,
4.5 BIAYA – BIAYA :
1. Gaji Pegawai dan Karyawan
2. Biaya ATK (Alat-Alat Kantor)
Yang termasuk biaya ATK (alat-alat kantor) yaitu alat-alat tulis, tinta
untuk printer, biaya foto copy, pembelian kertas, cetak nota, dll.
3. Biaya Telephone, Listrik dan PAM
48
4. Biaya Kendaraan
Yang termasuk biaya kendaraan yaitu perawatan kendaraan, pajak & kir
kendaraan
5. Biaya Operasional
Yang termasuk biaya Operasional yaitu bensin, tol, dll.
6. Biaya Lain – Lain
Yang termasuk biaya lain – lain seperti : sumbangan untuk daerah,
sumbangan social, bantuan pengobatan karyawan dan lain-lainnya.
7. THR dan Bonus
Tabel 4.3 Biaya Tahun 2005-2007
No
JENIS BIAYA
2005
2005
2006
2006
2007
2007
I
II
I
II
I
II
1.
Gaji
15
40
55
65
70,8
86
2.
ATK
1
2,8
4,5
5
6
8
3.
Telephone/Listrik/
0,8
2,6
3
3,8
4,3
5
PAM
4.
Kendaraan
3
10
18
20
28
35
5.
Operasional
2,5
13
20
28
35
40
6.
THR / Bonus
-
6
7,5
10
12
15
7.
Lain-Lain
2
10
15
20
30
36
JUMLAH
24,3
84,4
123
(Sumber : Data UD. “X”)
Catatan :
-
Tabel tersebut diatas dalam Juta-an Rupiah.
-
Tahun 2005 semester I hanya 2 Bulan.
151,8 186,1
225
49
4.6 DATA SUPPLAY / PASOKAN
Data supply / pasokan dari pabrik pembuat tanpa membedakan jenis,
fungsi, merek, warna, dan ukuran.
Tabel 4.4 Data Supplay / Pasokan Tahun 2005-2007
BULAN
TH.2005
TH.2006
TH.2007
(Kg)
(Kg)
(Kg)
Januari
-
20.000
35.000
Pebruari
-
20.000
35.000
Maret
-
23.000
35.000
April
-
25.000
35.000
Mei
8.000
25.000
38.000
Juni
9.000
25.000
38.000
Sub.total (I)
17.000
138.000
216.000
Juli
10.000
30.000
38.000
Agustus
13.000
30.000
40.000
September
15.000
30.000
40.000
Oktober
18.000
30.000
40.000
Nopember
20.000
30.000
40.000
Desember
20.000
35.000
40.000
Sub.total (II)
96.000
185.000
238.000
TOTAL
107.000
323.00
454.000
(Sumber : Data UD. “X”)
50
4.7 DATA PENJUALAN
Data penjualan berikut adalah data gabungan dari semua barang yang
dijual tanpa membedakan jenis, fungsi, merek, warna, dan ukuran.
Tabel 4.5 Penjualan Tahun 2005-2007
BULAN
TH.2005
TH.2006
TH.2007
(Kg)
(Kg)
(Kg)
Januari
-
18.500
29.500
Pebruari
-
18.500
29.000
Maret
-
20.000
30.000
April
-
21.000
33.000
Mei
5.500
22.500
32.000
Juni
6.000
22.000
33.500
11.500
122.500
187.000
8.500
25.000
33.000
Agustus
11.200
27.000
34.000
September
12.500
26.500
34.000
Oktober
14.800
27.000
35.000
Nopember
15.000
28.000
34.500
Desember
17.000
29.000
35.000
Sub.total (II)
79.000
162.000
205.500
TOTAL
90.500
284.500
392.500
Sub.total (I)
Juli
(Sumber : Data UD. “X”)
51
4.8 DATA PERKEMBANGAN HASIL PENJUALAN
Tabel 4.6 Data Perkembangan Hasil Penjualan Tahun 2005 - 2007
Hasil
Penjualan
Keutungan
Biaya (-)
Keutungan
Penjualan
Jumlah
Kotor 10 %
Bersih
(Kg)
(Juta Rupiah)
(Juta Rupiah)
(Juta
Rupiah)
(Juta Rupiah)
2005 (I)
11.500
149,5
14,9
24,3
-9,4
2005 (II)
79.000
1.027
102,7
84,4
18,3
2006 (I)
122.500
1.654
165,4
123
42,4
2006 (II)
162.000
2.187
218,7
151,8
66,9
2007 (I)
187.000
2.618
261,8
186,1
75.7
2007 (II)
205.500
3.185
318,5
225
93,5
Tahun /
N0.
Semester
1.
2.
3.
(Sumber : Data UD. “X”)
4.9 ANALISA “SWOT” (TH.2007)
4.9.1 Analisa Kesempatan Pasar
Guna mendapatkan gambaran seberapa besar kesempatan pasar yang
dapat diraih dalam memprediksi tercapainya sasaran target penjualan yang akan
ditetapkan dalam jumlah besaran tertentu, maka dilakukan kajian berdasarkan
metode analisis yang umum digunakan yaitu analisis
SWOT
( Strenghts,
Weaknesses, oppertunites, Threats). Dengan kajian ini akan dapat memberikan
gambaran seberapa
besar pengaruh lingkungan internal maupun eksternal
perusahaan terhadap kebijaksanaan strategi perusahaan.
4.9.2 Analisa Lingkungan Internal
Kondisi lingkungan internal perusahaan berkaitan dengan seberapa besar
akan pengaruh terhadap kebijakan pemasaran sebagai berikut :
52
4.9.2.1 Kekuatan (Stranghts)
1) Mutu Produk
Produk yang dipasarkan mempunyai kualitas mutu yang tinggi, baik
dalam kekuatan menahan beban dan keuletan, ketahanan tehadap
barang panas.
2) Variasi Produk
Variasi produk cukup banyak, terutama dari segi ukuran, ketebalan,
berat packing.
3) Harga
Harga cukup bersaing / lebih murah bila dibanding dengan merk lain
yang mempunyai kualitas sejenis, dan harga sangat terjangkau untuk
pedagang karena banyaknya variasi berat per packingnya.
4) Stock (Persediaan)
Persedian stock cukup baik karena didukung / disuplay oleh
perusahaan yang mempunyai mesin produksi yang cukup. Hal ini
dapat dilihat dari daftar stock dibandingkan dengan daftar penjualan.
4.9.2.2 Kelemahan (Weaknesses)
1) Sarana
Sarana yang dimiliki oleh UD. “X” masih kurang baik dalam terutama
armada, menggingat armada sangat penting untuk memperlancar
penjualan.
2) Modal
Modal yang dimiliki juga masih kurang.
53
3) Keterbatasan Tenaga Marketing
Tenaga marketing/pemasaran masih kurang baik dalam jumlah
maupun tingkat ketrampilanya.
4) Promosi
Promosi yang dilakukan hanya dengan mendatangi pedagang secara
langsung.
4.9.3 Analisa Lingkungan Eksternal
Dalam
Menganalisa seberapa jauh pengaruh lingkungan eksternal
terhadap langkah – langkah strategi yang akan diambil didalam kebijaksanaan
pemasaran adalah sebagai berikut :
4.9.3.1 Peluang (Opportunities)
1) Ketersediaan Bahan Baku
Ketersedian bahan baku cukup banyak baik yang berupa bahan baku
murni maupun bahan dari daur ulang.
2) Peluang Pasar
Peluang pasar untuk kantong plastik cukup tinggi terutama untuk
sarana pembawa belanjaan baik pakaian maupun sembako terutama
untuk pasar-pasar tradisional.
4.9.3.2 Ancaman (Threats)
1) Pesaing (Competitor)
Untuk pemasaran kontong plastic cukup banyak pesaingnya, tetapi
UD.”X” tidak kawatir karena produk yang dijual mempunyai banyak
54
keunggulan terutama dalam hal kualitas. Bahkan untuk memberikan
kepercayaan dan pelayanan UD. “X” memberikan garansi untuk
kualitas (bila ada produk yang jelek akan diganti). Hal ini sedikit sekali
dilakukan oleh pelaku pemasar kantong plastik yang lain.
2) Peraturan Pemerintah
Dengan gigalakanya global worming untuk tahun-tahun mendatang,
dikawatirkan akan ada penggurangan bahkan larangang untuk
pemakaian produk dari bahan baku plastik.
4.9.4 Matrik SWOT
4.9.4.1 Matrik Faktor Strategi Internal
Dari identifikasi
faktor-faktor strategi internal
kemudian hasilnya
dimasukan dalam tabel IFAS (Internal Strategi Factors Summary). Bobot
0,0 (tidak penting) sampai dengan bobot 1,0 (paling penting) dan Rating
mulai dari 4 (out standing) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
dari kondisi perusahaan. Variabel yang bersifat positif masuk dalam katagori kekuatan 1 sampai dengan 4 (sangat baik) dengan membandingkan
pesaing utama, sedangkan variabel yang bersifat negatif masuk dalam
katagori kelemahan 1 (kelemahan besar sekali dibandingkan dengan
pesaing utama) dan 4 (kelemahan dibawah rata-rata pesaing utama).
55
TABEL 4.7 Tabel IFAS
KEKUATAN (STRENGHT)
BOBOT RATING
BOBOT
X
1.
Mutu Produk sangat tinggi
0,30
3
RATING
0,9
2.
Variasi produk cukup banyak
0,20
2
0,4
3.
Harga cukup bersaing
0,40
4
1,6
4.
Stock / persedian cukup banyak
0,10
1
0,1
JUMLAH
KELEMAHAN
(WEAKNESSES)
1,00
3
BOBOT
BOBOT RATING
X
RATING
1.
Sarana
0,20
3
0,6
2.
Modal
0,40
4
1,6
3.
Keterbatasan tenaga marketing
0,30
4
1,2
4.
Promosi
0,10
1
0,1
JUMLAH
1,0
3,5
4.9.4.2 Matrik Faktor Strategi Eksternal
Dari identifikasi
faktor-faktor strategi eksternal kemudian hasilnya
dimasukan dalam tabel EFAS (Eksternal Strategi Factors Summary). Bobot 0,0
(tidak penting) sampai dengan bobot 1,0 (paling penting). Rating mulai dari 4
(out standing) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh dari kondisi
perusahaan. Peluang : rating 1 (mempunyai peluang kecil) sampai dengan rating 4
56
(mempunyai peluang sangat besar sedangkan Ancaman : rating 1 (Acamannya
sangat besar) sebaliknya rating 4 (Ancamanya kecil).
TABEL 4.8 Tabel EFAS
PELUANG
(OPPORTUNITIES)
BOBOT
BOBOT RATING
X
RATING
1.
Ketersediaan supply / pasokan
0,35
3
1,05
2.
Peluang pasar masih tinggi
0,40
4
1,8
3.
Persaingan tidak terlalu tinggi
0,25
2
0,4
JUMLAH
ANCAMAN (THREATS)
1.0
3,25
BOBOT RATING
BOBOT
X
RATING
1.
Adanya pesaing yang
0,50
2
1
0,50
1
0,5
memasarkan barang yang
sejenis
2.
Pengaruh pemasan bumi
dikawatirkan akan timbul
peraturan yang melarang
pengunaan bahan plastic
JUMLAH
1,0
1,5
57
Dari hasil analisis SWOT didapat diagram TOWS strategi pemasaran pada
UD. ”X” sebagai berikut :
Hasil Analisa TOWS :
S – W = 3 – 3,5 = - 0.5
O – T = 3,25 – 1,5 = 1,75
(-0.5, 1.75)
-1
-2
-3
Gambar 4.1 Gambaran Posisi Pemasaran Tahun 2007
Keterangan :
Posisi pemasaran UD. “X” berada pada posisi kwadran III yaitu Strategi Stabil.
Dalam kondisi ini UD. “X” menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi
58
disisi lain menghadapi kendala / ada kelemahan internal. Dalam keadaan demikian
strategi yang harus dijalankan adalah meminimalkan masalah - masalah internal
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik lagi.
59
BAB V
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
5.1. LANGKAH-LANGKAH
DAN
STRATEGI
YANG
HARUS
DIJALANKAN
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan melalui tinjaun analisis
terhadap factor internal yaitu kekuatan maupun kelemahan dan factor lingkungan
ekterna yaitu kesempatan atau ancaman yang ada, dilakukan pembobotan atas
masing-masing factor tersebut sehingga diperoleh suatu gambaran bahwa
posisi produk pada posisi kuadran III yaitu strategi stabil.
Pada
posisi
kuadran
III
pada
diagram
analisa
SWOT
adalah
mengambarkan strategi stabil, dimana kondisi ini perusahaan menghadapi peluang
pasar
yang
sangat
besar,
tetapi
disisi
lain
perusahaan
menghadapi
kendala/masalah internal. Sehingga fokus strategi yang harus dijalankan adalah
dengan meminimalkan masalah –masalah internal untuk kemudian untuk
memanfaatkan peluang yang ada, guna mendapatkan peluang pasar yang lebih
besar.
5.1.1 Mempertahankan dan meningkatkan kekuatan (strength)
5.1.1.1 Meningkatkan dan mempertahankan mutu produk yang tinggi
Untuk meningkatkan jumlah penjualan UD. “X” harus mempertahankan /
menjaga mutu barang yang akan dipasarkan misalnya dengan memeriksa sample
barang yang diterima dari pabrik untuk diperiksa mutu (kekuatan, kualitas bahan,
ukuran, bau). Mempertahankan garansi yang telah diberikan sebagai bentuk
59
60
kesungguhan dalam mempertahankan mutu dan memberikan rasa aman kepada
konsumen.
5.1.1.2 Mempertahankan variasi produk yang cukup banyak
Variasi produk harus tetap dipertahankan tentunya disesuaikan dengan
kondisi pasar atau disesuaikan dengan permintaan konsumen, seperti berat per
packing hal ini berhubungan dengan harga (disesuaikan dengan daya beli
konsumen), ketebalan disesuaikan dengan barang yang akan dimuat / dibawa.
5.1.1.3 Merpertahankan harga yang sudah baik / bersaing
Untuk menarik pembeli harga sangat berperan penting untuk itu UD.”X”
harus mampu memberikan harga yang lebih murah / kompetitif dibanding dengan
pesaingnya. Untuk itu pemberian harga yang sudah baik kepada pelanggan harus
dipertahankan (disesuaikan dengan kondisi pasar) bila memungkinkan dapat
memberikan diskon kusus kepada konsumen yang pembeliannya cukup banyak.
5.1.1.4 Menjaga kondisi stock
Untuk memberikan pelayanan yang baik dan untuk mempertahankan
konsumen peranan stock / persediaan barang sangat penting. Untuk itu UD. “X”
harus mempertahankan stock dalam posisi selalu ada (dikontrol) hal ini dapat
lakukan dengan dibuatkan kartu stock dan diadakan stock minimum dan
maksimum. Kartu stock harus sesuai dengan fisik barang hal ini dapat dilakukan
stock opname misalnya 2 minggu sekali atau 1 bulan sekali.
61
5.1.2
Memperbaiki kelemahan (Weaknesses)
Posisi pada kuadran III menggambarkan perusahaan mempunyai peluang
yang sangat besar, aklan tetapi disisi lain perusahaan juga menghadapi kelemahan
internal yaitu kurangnya sarana, modal, keterbatasan tenaga marketing / sales,
kurang adanya promosi. Sehingga perlu dilakukan untuk mengambil langkahlangkah perbaikan sebagai berikut :
5.1.2.1 Menambah sarana
Guna untuk memperluas jangkauan wilayah pemasaran yang nantinaya akan
berpengaruh pada jumlah penjualan serta frofit, maka perlu adanya penambahan
sarana transportasi / armada baik itu mobil, maupun kendaraan roda dua.
Jumlah tambahan sarana transportasi :
Mobil = 1 Buah
Motor = 5 Buah
5.1.2.2 Menambah modal
Seperti kita ketahui semua peran modal sangat penting dalam usaha
papun. Begitu juga bagi UD. “X” dengan adanya keterbatasan modal perlu adanya
penambahan modal yang nantinya dapat digunakan untuk menambah kelancaran
dari cash flow sehubungan dengan adanya perluasan pasar.
Penambahan modal awal Rp.100.000.0000,5.1.2.3 Menambah jumlah tenaga
Guna meningkatkan jumlah penjualan dan untuk memperluas daerah
penjualan, maka perlu adanya penambahan tenaga pemasaran mengingat jumlah
62
tenaga yang ada sudah maksimal untuk melayani pemasaran yang berjalan saat
ini. Penambahan tenaga ini tentunya harus benar-benar diperhitungkan agar tidak
berlebihan yang nantinya malah menjadi beban bagi perusahaan.
Penambahan tenaga kerja : Admistrasi = 1 Orang (Tamatan SLTA),
Salesforce = 5 Orang (Tamatan SLTA), Sopir = 1 Orang (Tamatan SLTA)
Karyawan = 1 Orang (SLTA), Wakil pimpinan = 1 Orang (Tamatan DIII)
Selain itu perlu adanya peningkatan SDM nya seperti : meningkatkan ketrampilan
menjual untuk tenaga pemasaran mengingat pentingnya peran tenaga pemasaran
dalam meningkatkan
jumlah penjualan dan meningkatkan keuntungan untuk
perusahaan, maka perlu adanya peningkatan ketrampilan sales dalam melakukan
penjualan dengan cara memberikan training motivasi, bagaimana mempengaruhi
konsumen, cara bernegosiasi dan cara menjaga hubungan baik dengan
pelangan.
5.1.2.4 Meningkatkan promosi
Dalam meningkatkan promosi bisa dengan jalan menyebar brosur,
memasang iklan, mempromosikan langsung kepada konsumen.
5.1.3 Memanfaatkan peluang (Opportunities)
5.1.3.1 Memanfaatkan supplay / pasokan
Dengan adanya supplay / pasokan yang cukup dari pabrik yang didukung
dengan kapasitas produksi yang masih masih berlebih, sehingga masih banyak
kesempatan untuk UD.”X” untuk meningkatkan jumlah penjualan dan
63
memperluas pemasarannya. Guna mewujudkan hal ini tentu harus didukung oleh
kebijaksanaan dari manajemen mengenai beberapa hal sebagai berikut :
1. Meningkatkan kegiatan pemasaran
Peran sales sangat menentukan dalam meningkatkan jumlah penjualan, untuk
itu sales harus lebih aktif lagi dalam menawarkan ke konsumen.
2. Menjaga hubungan baik dengan pemasok/pabrik
Peran suplaier / pemasok sangat penting sekali, karena pemasok juga
mempunyai peran dalam menentukan sukses atau tidaknya dari kegiatan
pemasaran yang sedang berjalan.
Menyadari pentingnya peran pemasok, maka sudah selayaknya bagi
UD. “X” untuk melakukan langkah langkah penting didalam penelolakan
pemasok agar dapat tercipta hubungan bisnis yang sehat dan saling
menguntungkan. Misalnya dengan menjadwalkan metting sebulan sekali
dengan pemasok.
Metting ini dimaksudkan untuk dapat saling memberi informasi, baik yang
dibutuhkan UD. “X” maupun yang dibutuhkan pemasok. Seperti masalah
kualitas/mutu, standard spesifikasi, waktu pengiriman, harga dan masalahmasalah lainnya. Sehingga dapat mengurangi masalah-masalah yang timbul.
5.1.3.2 Menafaatkan peluang pasar yang tinggi
Peluang pasar untuk kantong plastik sebagai alat pembawa barang sangat
tinggi untuk saat ini dan untuk tahun-tahun mendatang terutama untuk pasar-pasar
tradisional. Karena dengan membawa belanjaan dengan menggunakan kantong
64
plastik belanja akan lebih praktis dan mudah dalam membawanya dan sudah
familyer dimasyarakat.
5.1.4 Mengantisipasi Ancaman (THREATS)
Untuk kelangsungan hidup UD.”X”,
maka harus dapat mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan ancaman yang akan timbul dikemudian hari.
5.1.4.1 Adanya Pesaing yang
memasarkan
barang yang sejenis dalam era
globalisasi persaingan bisnis tidak dapat dihindarkan lagi , tetapi tidak
perlu kawatir asal UD. “X” mampu bersaing. Hal ini dapat diatasi dengan
keuletan dan ketangguhan serta, bila memiliki strategi pemasaran yang
baik.
5.1.4.2 Larangan penggunaan
bahan plastik untuk
mengantisipasi adanya
larangan pengunaan bahan plastik dalam rangka program global warming
yang nanntinya dapat berakhibat fatal bagi UD.”X” yang selama ini hanya
memasarkan kantong plastik, maka perlu adanya menambah barang jenis
barang yang dipasarkan selain bahan plastik misalnya : bahan pembungkus
dari bahan kertas, tas dari bahan yang bukan plastik (yang tidak merusak
lingkungan) seperti dari bahan enceng gondok. Agar kelangsungan hidup
perusahaan dapat berlangsung terus.
Dengan strategi hasil analisis SWOT ini UD.”X” menargetkan jumlah penjualan
sebanyak 300.000 Kg untuk Tahun 2008 untuk setiap semesternya.
65
5.2 DATA TAHUN 2008 ( SETELAH PENERAPAN )
5.2.1 Jumlah Tenaga Kerja Tahun 2008
Jumlah tenaga kerja dan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5.1 Jumlah Tenaga Kerja dan Tingkat Pendidikan Tahun 2008
NO.
JABATAN
TINGKAT
PENDIDIKAN
TH.2008
1.
Pimpinan
1
Sarjana (S1)
2.
Wakil Pimpinan
1
D III
3.
Administrasi
3
SLTA
4.
Sales Force
9
7 (SLTA), 2 (SLTP)
5.
Sopir
2
SLTA
6.
Karyawan
3
2 (SLTP), 1 (SD)
JUMLAH
(ORANG)
19
(Sumber : Data UD. “X”)
5.2.2 Jumlah Armada / Transportasi
Mobil = 2 Buah
Motor = 9 Buah
5.2.3 Macam-macam Barang Yang Dipasarkan
Selain macam-macam barang yang dipasrkan pada tahun 2007 dan tahuntahun sebelumnya seperti yang sudah dijelaskan didepan. Di tahun 2008 ada
66
penambahan produk Lospack yaitu tanpa kemasan, dijual dalam bentuk ikat (1 Kg
per ikat) hal ini untuk agar dapat menekan harga jual dipasaran tanpa mengurangi
mutu / kualitas.
Produk lospack ini hanya untuk warna hitam saja dan untuk ukuran 15, 17,
24 dan 28 saja.
5.2.4 Biaya Tahun 2008
Biaya-biaya tahun 2008 semester I (enam bulan pertama)
Tabel 5.2 Biaya Tahun 2008 Semester I
No
JENIS BIAYA
2008 ( I )
1.
Gaji
120
2.
ATK
10
3.
Telephone/Listrik/PAM
8
4.
Kendaraan
50
5.
Operasional
50
6.
THR / Bonus
18
7.
Lain-Lain
36
JUMLAH
292
(Sumber : Data UD. “X”)
Catatan :
-
Tabel tersebut diatas dalam Juta-an Rupiah..
67
5.2.5 Data Supplay / Pasokan Tahun.2008
Data supply / pasokan dari pabrik pembuat tanpa membedakan jenis,
fungsi, merek, warna, dan ukuran.
Tabel 5.3 Data Supplay / Pasokan Tahun 2008
BULAN
TH.2008
TH.2008
(Kg)
Januari
50.000
Pebruari
53.000
Maret
55.000
April
55.000
Mei
60.000
Juni
60.000
Sub.total (I)
333.000
Juli
65.000
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Sub.total (II)
TOTAL
(Sumber : Data UD. “X”)
68
5.2.6 Data Penjualan Tahun 2008
Data penjualan berikut adalah data gabungan dari semua barang yang
dijual tanpa membedakan jenis, fungsi, merek, warna, dan ukuran.
Tabel 5.4 Penjualan Tahun 2008
BULAN
TH.2008
(Kg)
Januari
40.500
Pebruari
43.000
Maret
45.000
April
48.000
Mei
50.000
Juni
51.500
Sub.total (I)
Juli
277.500
54.000
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Sub.total (II)
TOTAL
(Sumber : Data UD. “X”)
69
5.2.7 Laba Penjualan Tahun 2008
Tabel 5.5 Laba Penjualan Tahun 2008 Semester I
N0.
TAHUN /
JUMLAH
SEMESTER PENJUALAN
(KG)
1.
2008 (I)
277.500
(Sumber : Data UD. “X”)
HASIL
PENJUALAN
(JUTA RUPIAH)
4.162
KEUTUNGAN
BIAYA (-)
KEUTUNGAN
KOTOR 10 %
(JUTA
RUPIAH)
BERSIH
(JUTA RUPIAH)
416
292
(JUTA RUPIAH)
124
70
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan atas data – data tentang kondisi
pemasaran kantong plastik yang sering kita sebut kantong kresek oleh UD.”X”
dengan menggunakan analisa SWOT maka penulis dapat menarik kesimpulan,
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisa SWOT yang telah dilakukan terhadap factor internal
yaitu kekuatan (Strenghts) maupun kelemahan (Weaknesses) dan factor
lingkungan ekternal yaitu kesempatan (opportunities) maupun ancaman
(Threats) yang ada yang selanjutnya selanjutnya dilakukan penilaian atas
masing – masing sub faktor tersebut, maka diperoleh suatu gambaran bahwa
posisi pemasaran kantong kresek yang dilakukan oleh UD.”X” berada pada
kuadran III yaitu strategi stabil.
2. Posisi kuadran III pada gambar Diagram TOWS Strategi pemasaran kontong
kresek adalah menggambarkan Strtegi Stabil dimana pada kondisi ini UD.”X”
mempunyai peluang pasar yang sangat besar, akan tetapi disisi lain juga
mempunyai kelemahan internal.
Sehingga fokus strategi yang harus
dijalankan adalah dengan meminimalkan masalah – masalah internal untuk
kemudian memanfaatkan peluang – peluang yang ada guna mendapatkan
peluang pasar yang lebih besar yang berarti dapat meningkatkan jumlah
penjualan serta meningkatkan keuntungan.
70
71
Setelah dilakukan perbaik kelemahan-kelemahan yang ada antara lain :
-
Sarana transportasi menambah 1 Mobil dan 5 Sepeda Motor
-
Modal, tambahan Rp.100.000.000,-
-
Tenaga kerja, tambah 1 orang Wakil Pimpinan, 1 orang Administrasi, 5
orang Sales force, 1 orang Sopir, 1 orang Karyawan.
-
Suber Daya Manusia ditingkatkan dengan diikutkan training seperti
pemasaran, motivasi.
-
Promosi, promosi yang lebih gencar lagi, dengan mendatangi Konsumen,
Pedagang.
Dan memanfaatkan peluang yang ada, sehingga jumlah penjualan dapat
meningkat 72.000 Kg. Begitu
juga dengan keuntunganya meningkat
Rp.30.500.000,- selama satu semester (6 Bulan) terakhir. Hal ini terlihat dari
data penjualan tahun 2007 semester II dan data penjualan tahun 2008 semester I.
Tetapi masih belum mencapai
Target tahun 2008
yang ditetapkan yaitu
300.000 Kg / 6 Bulan (semester), hasil pejualan tahun 2008 semester I hanya
277.500 Kg. Namun dari segi keuntungan sudah ada kenaikan dari 93.500.000,(tahun 2007 semester II) menjadi Rp.124.000.000,- (tahun 2008 semester I)
6.2 SARAN
Dengan memperhatian hasil dari analisa SWOT pemasaran yang dilakukan
UD. “X” , maka penulis dapat memberikan saran – saran sebagai berikut :
1. Selalu memperbaiki
kelemahan yang ada dan mengatasi kendala yang
timbul, misalnya: mengadakan evaluasi kinerja sales, meningkatkan promosi.
72
2. Mempertahankan dan meningkatkan
kekuatan- kekuatan yang telah
dimiliki, seperti : menjaga mutu, memberikan garansi terhadap barang
yang dijual.
3. Memanfaakan peluang-peluang yang ada semaksimal mungkin, seperti
mencari daerah pemasaran yang masih sedikit pesaingnya atau belum
terjangkau oleh pesaing.
4. Selalu memelihara hubungan baik dengan pemasok dan
pelanggan/
konsumen, misalnya : dengan pemasok, membayar tagihan dengan tepat
waktu, dengan konsumen, melayani dengan baik.
5. Mencoba memasarkan produk baru selain
plastik, guna mencegah
ancaman yang kemungkinan akan timbul (larangan pengunaan bahan
plastik).
Semoga saran – saran diatas tersebut diatas dapat bermanfaat bagi UD.”X” dalam
meningkatkan jumlah penjualan
usahanya..
dan mempertahankan serta mengembangkan
1
DATAR PUSTAKA
1. Freddy Rangkuti. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
2. J. Supranto, Prof.Drs.M.A. 2001. Teknik Riset Pemasaran dan Ramalan
Penjualan. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
3. Philip Kolter. 2005. Manajemen Pemasaran 1. Jakarta : PT.Indeks.
4. Philip Kolter. 2005. Manajemen Pemasaran 2. Jakarta : PT.Indeks.
Download