BERITA TERKINI Mecobalamin untuk pasien HD N europati uremikum dikenal sejak tahun 1960-an, dan saat ini dianggap merupakan salah satu penyebab penting yang berhubungan de-ngan hendaya pasien yang menjalani hemodialisis. Gambaran klinis neuropati uremikum secara umum adalah polineuropati senso-motorik yang dimulai dari ujung anggota gerak bagian bawah, serta gejala-gejala termasuk disestesia, nyeri, ataupun rasa terbakar. Transplantasi ginjal memberikan manfaat terbatas, sedangkan tindakan hemodialisis memberikan respons yang bervariasi. Gejalagejala neuropati uremikum cenderung persisten; perbaikan sangat lambat atau kondisi beberapa pasien menjadi lebih buruk pada peningkatan frekuensi hemodialisis ataupun jika diganti dengan dialyzer yang lebih efisien. Karena mekanisme kerusakan neuron pada pasien uremia belum diketahui pasti, terapi baku pun saat ini belum ada. Dari sekian banyak studi terapi neuropati uremikum ini, salah satu adalah dengan suplementasi mecobalamin. Suplementasi mecobalamin yang merupakan analog vitamin B12 mampu meningkatkan regenerasi sel-sel saraf. Studi menunjukkan suplementasi mecobalamin dosis besar mampu memperbaiki dan meningkatkan regenerasi sel-sel saraf pada hewan coba dengan neuropati akibat pemberian CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012 CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 217 acrylamide. Pemberian mecobalamin secara bermakna mempercepat pemulihan efek potensi terhadap jaringan otot jika dibandingkan dengan kontrol yang diberi mecobalamin dosis rendah. Dari data tersebut diduga suplementasi mecobalamin tidak hanya memberikan efek terhadap neuropati akibat acrylamide namun diperkirakan juga bermanfaat terhadap neuropati aksonal. Mecobalamin sebagian besar dieliminasi melalui ginjal pada kondisi subnormal, pada pasien anuria diperkirakan akan terjadi peningkatan kadar plasma yang lebih tinggi dibandingkan pada pasien tanpa gangguan fungsi ginjal. Pemberian pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis Suatu studi melibatkan 192 subyek yang menjalani hemodialisis dan dengan polineuropati sesuai dengan kriteria inklusi; mereka diberi mecobalamin dosis 500 ug 3x seminggu selama 6 bulan. Penilaian klinis berdasarkan skor ketidakmampuan neurologis Dyck dkk. Hasil penilaian klinis studi ini adalah pada tabel 1. Konduksi saraf dinilai dengan teknik elektroneurografi konvensional pada ulna, tibia, dan sural, meliputi amplitudo inisial fase negatif, latensi motorik distal, kecepatan konduksi, serta gelombang F minimal. Nilai derajat nyeri neuropatik turun secara bermakna 6 bulan setelah terapi, sedangkan derajat disabilitas neurologis dan kekuatan memegang tidak meningkat bermakna. Studi lain menunjukkan bahwa suplementasi mecobalamin juga memberikan efek positif terhadap neuropati autonom pada pasien uremia yang menjalani hemodialisis. Pada 12 subyek yang diberi 1500 ug sekali sehari tidak ada perubahan selama 3 bulan, namun setelah pemberian diperpanjang menjadi 6 bulan, terdapat perbaikan neuropati autonom yang ditunjukkan dengan peningkatan BBV (cardiac beat-to-beat variation). Dari studi ini disimpulkan bahwa suplementasi mecobalamin dapat digunakan untuk penanganan neuropati autonom maupun neuropati perifer pada pasien DM atau non-DM dengan gagal ginjal kronik. (KTW) REFERENSI: 1. Kuwabara S, Nakazawa R, Azuma N, et al. Intravenous Methylcobalamine Treatment for Uremic and Diabetic Neurophaty in Chronic Hemodialysis Patients. Internal Medicine 1999;38:472-75. 2. Taniguchi H, Ejiri K, Baba S. Improvement of Autonomic Neuropathy After Mecobalamine Treatment in Uremic Patients on Hemodialysis. Clin Ther 1987;9(6):607-14. 217 4/3/2012 11:53:21 AM