RPI2JM 4 PULAU MULAI DISUSUN RPI2JM 4 PULAU MULAI DISUSUN Untuk meningkatkan keterpaduan pembangunan prasarana infrastruktur, baik antar sektor maupun antar wilayah, Direktorat Jenderal (Ditjen) Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada tahun 2011 menyusun Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) untuk 4 pulau, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. RPI2JM keempat pulau disusun sebagai turunan dari Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau yang saat ini sedang dalam proses pengesahan di Sekretariat Kabinet. Demikian salah satu hal yang mengemuka dalam pembahasan awal kegiatan penyusunan RPI2JM 4 Pulau di Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Penataan Ruang Wilayah Nasional Ditjen Penataan Ruang Kementerian PU Iman Soedradjat mengatakan, rencana pembangunan infrastruktur selama ini belum terkoordinasi dengan baik antar sektor dan hal ini kerap terlihat saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas). Didasari oleh keadaan tersebut, maka Kementerian PU berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah membuat pedoman penyusunan RPI2JM yang pertengahan bulan Juli ini akan ditandatangani oleh Kepala Bappenas. Pedoman RPI2JM merupakan acuan dalam penyusunan RPI2JM 4 Pulau yang akan disusun tersebut. Lebih lanjut, ditambahkan Iman bahwa RPI2JM 4 Pulau yang akan disusun ini nantinya akan menjadi acuan bagi pusat dan daerah, baik provinsi, kabupaten maupun kota dalam membangun prasarana wilayah. Karena itu, dalam proses penyusunan RPI2JM ini, yang terpenting adalah komitmen sektor di level pusat dan pemerintah daerah (pemda) yang dituangkan dalam suatu kesepakatan terhadap isi RPI2JM tersebut. “Hal ini merupakan tantangan terbesar dalam penyusunan RPI2JM karena saat ini Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi, Kabupaten dan Kota belum semuanya telah disahkan menjadi Perda,” tegasnya. Sementara itu, perwakilan dari Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas Dwi Hariyawan menegaskan bahwa fokus RPI2JM harus ditekankan pada pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, tidak lagi berkutat di level perencanaan. Rencana-rencana terkait tata ruang, seperti RTRW, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), dan RPI2JM harus merupakan rencana yang implementatif. “Merupakan tantangan besar untuk mendudukkan RTR sebagai acuan pembangunan, namun itu harus dilakukan,” ujarnya. (rr/nik/ifn) Pusat Komunikasi Publik page 1 / 2 060711 page 2 / 2 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)