PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI JUS BELIMBING DAN MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA MENOPAUSE DENGAN HIPERTENSI Hermina Humune* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : [email protected] ABSTRAK Pendahuluan : Hipertensi merupakan penyakit degenerative yang menjadi masalah utama di masyaraka. Hipertensi berhubungan erat dengan berbagai resiko, komplikasi. Belimbing dan mentimun adalah jenis buah yang biasa di konsumsi masyarakat untuk menurunkan tekanan darah. Berdasarkan hasil survey terdapat 32 orang wanita menopause yang mengalami hipertensi. Hal ini menunjukkan tingginya kejadian hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada pengaruh jus kombinasi belimbing dan mentimun terhadap tekanan darah pada wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Kota Surabaya Tahun 2014. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan pre eksperimen yakni rancangan one group pretest posttest. Populasi yang diteliti adalah semua wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 yang mengalami hipertensi. Sampel diperoleh dari perhitungan rumus federer berjumlah 16 orang. Sampling dilakukan dengan cara simple random sampling. Data diperoleh dari lembar observasi berupa tekanan darah, lalu dilakukan analisa data menggunakan uji Wilcoxon dengan α 0,05. Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa responden mengalami hipertensi tingkat II yaitu 10 (62,5%), hipertensi tingkat I yaitu 5 (31,2%), hipertensi tingkat III yaitu 1 (6,2%) sebelum perlakuan, sedangkan setelahnya di dapatkan responden mengalami normal 9 (56,2%) dan hipertensi tingkat I yaitu 7 (43,8%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai ρ value (0,000) < α (0,05) maka H0 ditolak dan HI diterima yang berarti bahwa ada pengaruh konsumsi jus kombinasi belimbing dan mentimun terhadap tekanan darah pada wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014. Diskusi : Wanita menopuese yang menderita hipertensi dapat mengkonsumsi kombinasi jus belimbing dan mentimun mengingat manfaat di dalamnya dapat menurunkan tekanan darah tanpa menggunkana obat kimia. Agar lebih optimal juga dapat menambahkan mengkonsumsi vitamin C, sayur hijau dan sejenis kacangan. Kata kunci : Pengaruh, Juz Belimbing dan Mentimun, Tekanan Darah Pada tahun 2010 data jumlah penderita PENDAHULUAN Hipertensi adalah tekanan darah persisten hipertensi yang diperoleh dari dinas kesehatan yang melebihi tekanan systole diatas 140 provinsi Jawa Timur terdapat 275.000 jiwa mmHg dan tekanan diastole diatas 90mmHg penderita hipertensi. Jumlah penderita (K.Chung,2010). Hipertensi dikenal sebagai the hipertensi terbanyak di Jawa Timur dengan silent killer, karena hipertensi merupakan si jumlah penderita hipertensi sebanyak 38.626 pembunuh diam-diam. Seseorang baru jiwa. merasakan dampak gawatnya hipertensi, ketika Hasil data pada tahun 2013 dari Dinas telah terjadi komplikasi. Hipertensi merupakan Kesehatan Kota Surabaya mulai Bulan Januari factor risiko keempat dari keenam factor risiko sampai dengan Bulan Desember 2013 data terbesar penyebab penyakit jantung. Hal ini penderita hipertensi berjumlah 15062 orang. merupakan masalah kesehatan masyarakat yang Sedangkan survey awal pada bulan Agustus sangat serius (K.Chung,2010). tahun 2014 yang dilakukan di Wilayah Kerja Hasil data survey Word Health Puskesmas Dukuh Kupang Kota Surabaya Organization (WHO) pada tahun 2012, jumlah Tahun 2014 didapatkan penderita hipertensi penduduk dunia yang menderita hipertensi pada wanita menopause umur 40-65 tahun untuk pria sekitar 26,6% dan wanita sekitar didapatkan yang mengalami hipertensi 26,1%. Menurut data Kementrian Kesehatan RI sebanyak 32 orang. Dari data tersebut dapat tahun 2009 menunjukkan bahwa prevalensi disimpulkan bahwa angka kejadian hipertensi hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat pada menopause masih ditemukan di Wilayah menjadi 34,1% tahun 2010. 47 Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Kota Surabaya Tahun 2014. Penyebab penyakit hipertensi yaitu ateros klerosis (penebalan dinding arteri yang menyebabkan hilangnya elastisitas pembuluh darah) dan stress (Marzuky, 2009). Hal ini menjadikan pembuluh darah tidak bekerja secara maksimal. Sehingga, terjadi perubahan suplai oksigen dalam tubuh menjadi menurun (Palmer & Williams,2007). Faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang yaitu disebabkan oleh faktor lingkungan, diantaranya gaya hidup yaitu karena mengkonsumsi garam berlebihan, makanan yang mengandung lemak tinggi seperti kulit ayam, juga kurangnya olahraga dan stress. Dampak dari hipertensi dilihat dari segi mikro dapat mengakibatkan infark miokard, stroke, gagal ginjal, penyakit jantung, penyakit arteri koronaria, ancurisme, dan kebutaan. Sedangkan dampak makro dari kejadian hipertensi adalah apabila tidak dideteksi secara dini dan ditangani dengan tepat maka akan berakibat pada kematian. Untuk dapat mengurangi angka kejadian hipertensi pada wanita usia subur dapat ditangani dengan mengatasi obesitas, kolestrol dan mengontrol berat badan, mengatur pola makan, menghindari stress, memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat, mengontrol tekanan darah, meningkatkan aktifitas fisik dan mengobati penyakit. Penanggulangan hipertensi dibutuhkan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah terjadinya komplikasi yang bisa terjadi akibat hipertensi, penanggulangan atau terapi hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Penatalaksanaan secara farmakologi yaitu dengan menggunakan obatobat kimiawi, beberapa jenis obat anti hipertensi yang beredar saat ini seperti diuretic, penghambat adrenergik, antagonis kalsium, penghambat enzim konversi angiotensin. Namun, penanganan secara farmakologi dianggap mahal oleh masyarakat, selain itu penanganan farmakologi juga menimbulkan efek sampan, dan efek samping tersebut bermacam-macam tergantung pada jenis obatnya (Mansjoer, 2008). Solusi untuk mengatasi hipertensi dapat dilakukan pengobatan farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan non farmakologi atau obat alami dapat dipakai sebagai pelengkap untuk medapatkan efek pengobatan yang lebih baik. Salah satu obat alami untuk hipertensi adalah buah belimbing dan mentimun yang banyak terdapat di masyarakat. Belimbing sudah sejak dulu digunakan sebagai obat tradisional yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Buah ini mengandung kadar kalium tinggi dan natrium rendah sehingga sesuai dikonsumsi oleh penderita hipertensi (Wirakusumah, 2004). Mentimun (Cucumis sativus1) mengandung kalium, kalsium, dan magnesium yang bekerja dengan natrium yang mempunyai efek terhadap penurunan tekanan darah. Berdasarkan uraian diatas memperlihatkan bahwa hipertensi memberikan efek negatif bagi wanita menopause. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka peneliti ingin meneliti tentang “ Pengaruh pemberian kombinasi jus belimbing dan mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada menopause dengan hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas Dukuh Kupang kota Surabaya Tahun 2014. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian inferensial berjenis pre-experiment dengan pendekatan one group pre-post test design. Penelitian ini dilakukan pengambilan data bulan Oktober 2014 bertempat di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya. Populasi pada penelitian ini adalah Jumlah wanita berumur 40-65 tahun di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya periode Oktober 2014 sebanyak 32 wanita menopause. Sample diambil menggunakan Teknik Sampling Simple random sampling sehingga besar sampel adalah 16 orang. Dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum diberikan perlakuan yang dicatat dalam lembar observasi, selanjutnya adalah pemberian jus mentimun dan belimbing yang dikonsumsi 2 kali sehari selama 5 hari berturut-turut, lalu dilakukan evaluasi perlakuan dengan mengukur tekanan darah responden. Dan variabel dalam penelitian ini adalah penurunan tekanan darah pada menopause, pemberian jus belimbing dan mentimun. Pengambilan data didapatkan melalui data. sekunder dan dapat dilihat dari buku register Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya pada bulan Oktober Tahun 2014. HASIL DAN PENELITIAN 48 Karakteristik responden berdasarkan umur pada wanita menopause dengan hipertensi di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 dapat diinterprestasikan bahwa sebagian besar yaitu 12 (75%) responden berumur 52-65 tahun. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada wanita menopause dengan hipertensi di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 dapat diinterprestasikan bahwa sebagian besar yaitu 9 (56,3) responden berpendidikan menengah. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan pada wanita menopause dengan hipertensi di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 dapat diinterprestasikan bahwa sebagian besar yaitu 11 (68,8%) responden ibu rumah tangga. Tingkat tekanan darah sebelum di beri jus kombinasi belimbing dan mentimun pada wanita menopause dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan sebelum di beri jus kombinasi belimbing dan mentimun sebagian besar yaitu 10 (62,5%) responden hipertensi tingkat II. Tingkat tekanan darah sesudah di beri jus kombinasi belimbing dan mentimun pada wanita menopause dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 Berdasarkan tabel 5.5 dapat diinterpretasikan bahwa sesudah di beri jus kombinasi belimbing dan mentimun sebagian besar yaitu 9 (56,3) responden mengalami tekanan darah normal. Pengaruh Pemberian Jus Kombinasi Belimbing dan Mentimun pada Wanita Menopause dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 Tabel 1. Pengaruh Pemberian Jus Kombinasi Belimbing dan Mentimun pada Wanita Menopause dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 tekanan darah sebelum perlakuan hipertensi tingkat I hipertensi tingkat II hipertensi tingkat III Total tekanan darah sesudah perlakuan normal hipertensi tingkat I 5 0 31,2% 0,0% 4 6 25,0% 37,5% 0 1 0,0% 9 56,2% 6,2% Total 5 31,2% 10 62,5% 1 6,2% 7 16 43,8% 100,0% P Value = 0,000 α = 0,05 Sumber:Data Primer Penelitian (2014) Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diinterpertasikan bahwa perbedaan tingkat tekanan darah responden sebelum diberi jus kombinasi belimbing dan mentimun mengalami hipertensi tingkat II yaitu 10 (62,5%), hipertensi tingkat I yaitu 5 (31,2%), hipertensi tingkat III yaitu 1 (6,2%) dan sesudah diberi jus kombinasi belimbing dan mentimun wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 mengalami penurunan yaitu normal 9 (56,2%) dan hipertensi tingkat I yaitu 7 (43,8%). Berdasarkan uji statistic dengan uji Wilcoxon berpasangan didapatkan negative ranksnya 16 artinya sebanyak 16 responden yang mengalami penurunan penurunan tekanan darah diantaranya didapatkan hasil tekanan darah normal sebanyak 9 orangdan hipertensi tingkat I sebanyak 7 orang maka diperoleh p value ,000 maka nilai p value < α (,000< 0,05). Hal ini berarti (H0) ditolak dan (H1) diterima. Jadi kesimpulannya didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian jus kombinasi belimbing dan mentimun pada wanita menopause dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014. PEMBAHASAN Tingkat tekanan darah sebelum di beri jus kombinasi belimbing dan mentimun pada wanita menopause dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 Diinterpertasikan bahwa perbedaan tingkat tekanan darah responden sebelum diberi jus kombinasi belimbing dan mentimun mengalami hipertensi tingkat II yaitu 10 49 (62,5%), hipertensi tingkat I yaitu 5 (31,2%), hipertensi tingkat III yaitu 1 (6,2%). Menurut (K. Chung, 2010) hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dengan jelas. Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur dimana tekanan darah cenderung meningkat. Stres dapat meningkatkan tekanan darah dalam jangka waktu pendek dengan cara mengaktifkan bagian otak dan system saraf yang biasanya mengendalikan tekanan darah secara otomatis, stres juga sulit untuk diberi batasan atau diukur, karena peristiwa yang menimbulkan pada seseorang belum tentu sama, dan hereditas (keturunan) seseorang akan cenderung mengalami tekanan darah tinggi apabila orang tuanya juga menyandangnya. Sekitar 90% persen pasien hipertensi diperkirakan termasuk dalam kategori ini. Menurut peneliti pola hidup sehat pada usia menopause sangat perlu diperhatikan. Menerapkan pola hidup sehat contonya banyak mengkonsumsi buah, sayuran dan sejenis kacang, karena pada masa menopause wanita rentan terhadap penyakit salah satunya adalah hipertensi dimana dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal perdarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah diotak serta kelumpuhan. Dari hasil penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya bahwa sebagian besar wanita menopause terlalu sering mengkonsumsi banyak garam atau makan makanan yang di dalamnya terkandung garam tinggi, dan factor penyebab hipertensi pada perempuan adalah sering memakan makanan yang memiliki rasa asin tinggi. Tingkat tekanan darah sesudah di beri jus kombinasi belimbing dan mentimun pada wanita menopause dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 Diinterpretasikan bahwa perbedaan tekanan darah responden sesudah di beri jus kombinasi belimbing dan mentimun mengalami tekanan darah normal yaitu 9 (56,3%), hipertensi tingkat I yaitu 7 (43,8%). Menurut Stevani (2013) dalam bukunya yang berjudul jus sakti untuk tumpas berbagai penyakit, kombinasi antara buah belimbing dan mentimun yang kaya akan kalium mampu menurunkan tekanan darah tinggi pada menopause. Meningkatnya pemasukan kalium 250-300 mg/hr dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan pada Menopause penderita hipertensi. Jumlah kalium yang dibutuhkan dalam tubuh Menapause minimal 2000 mg/hari (2 gr). Dosis pemberian kombinasi jus belimbing dan mentimun pada menopause dalam satu gelas yang telah di blender yaitu belimbing 210 gram dengan kandungan kalium sebanyak 268 mg, mentimun 90 gr dengan kandungan kalium sebanyak 137 mg, air 150 ml dengan banyak pemberian 2x/hari selama 5 hari penuh. Menurut peneliti pada era yang modern seperti sekarang ini, telah banyak suplementasi dalam bentuk obat yang ditawarkan dan disebarkan untuk mengatasi kondisi hipertensi bagi konsumen di seluruh penjuru dunia. Seiring berkembangnya tekhnologi telah banyak masyarakat yang telah lupa akan kekayaan alam yang dimiliki seperti sayur mayur serta buah buahan yang segar. Tanah yang subur ditanami bermacam sayur mayur dan buah buahan segar. Alangkah lebih baik kita memanfaatkan kekayaan alam kita dengan mengkonsumsi berbagai macam sayur dan buah-buahan yang kaya akan manfaat bagi kesehatan, selain dari sisi ekonomi yang terjangkau, dengan begitu juga dapat terhindar dari resiko efek samping bahan kimia yang mungkin terjadi bagi kesehatan. Pengaruh Pemberian jus kombinasi belimbing dan mentimun pada wanita menopause dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa dari seluruh responden yang sebelumnya mengalami tekanan darah hipertensi tingkat II yaitu 10 (62,5%), hipertensi tingkat I yaitu 5 (31,2%), hipertensi tingkat III yaitu 1 (6,2%) setelah mengkonsumsi jus kombinasi belimbing dan mentimun menjadi normal 9 (56,2%) dan hipertensi tingkat I yaitu 7 (43,8%). Hal ini menunjukkan bahwa setelah mengkonsumsi jus kombinasi belimbing dan mentimun wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014 memiliki kondisi yang lebih baik menurunkan dibandingkan dengan tingkat tekanan darah wanita menopause sebelum mengkonsumsi jus. Berdasarkan uji statistic Wilcoxon maka diperoleh maka pvalue ,000 maka nilai pvalue<α (,000<0,05). Hal ini berarti (H0) ditolak dan (H1) diterima. Jadi kesimpulannya didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian jus 50 kombinasi belimbing dan mentimun pada wanita menopause dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014. Menurut Stevani (2013) dalam bukunya yang berjudul jus sakti untuk tumpas berbagai penyakit, kombinasi antara buah belimbing dan mentimun yang kaya akan kalium mampu menurunkan tekanan darah tinggi pada menopause. Meningkatnya pemasukan kalium 250-300 mg/hr dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan pada Menopause penderita hipertensi. Jumlah kalium yang dibutuhkan dalam tubuh Menapause minimal 2000 mg/hari (2 gr). Menurut peneliti pilihan seseorang untuk mengkonsumsi bahan yang alami seperti sayur mayor dan buah buahan adalah pilihan yang bijak, akan terdapat banyak manfaat didalamnya, dari pada harus mengkonsumsi hasil produk atau pabrik yang siap saji contohnya adalah belimbing dan mentimun,belimbing dan mentimun mengandung kalium yang relative tinggi sehingga mampu menurunkan tekanan darah, bagi penderita hipertensi disarankan untuk mengkonsumsi belimbing dan mentimun secara rutin, hal ini sangat baik untuk menurunkan tekanan darah dalam tubuh. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian disimpulkan tingkat tekanan darah sebelum konsumsi kombinasi jus belimbing dan mentimun pada wanita menopause dengn hipertensi sebagian besar mengalami tekanan darah tingkat 2. Sedangkan tingkat tekanan darah sesudah konsumsi kombinasi jus belimbing dan mentimun pada wanita menopause dengan hipertensi sebagian besar mengalami penurunan tekanan darah normal. Sehingga ada pengaruh kombinasi jus belimbing dan jus mentimun terhadap tekanan darah pada wanita menopouse dengan hipertensi di wilayah kerja puskesmas dukuh kupang surabaya tahun 2014. Saran Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi wanita menopause untuk mengkonsumsi jus belimbing dan mentimun mengingat manfaat di dalamnya dapat menurunkan tekanan darah tanpa menggunakan obat kimia. Diharapkan hasil penelitian ini mampu menjadi pertimbangan pihak posyandu dalam menurunkan menopause. tekanan darah pada wanita KEPUSTAKAAN Andira & Dita. 2010. Seluk Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta : A plus book. Arikunto, (2006). ProsedurPenelitianSuatuPendekata nPraktek. Jakarta. PT RinekaCipta. Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor Resikonya Dalam Kajian Epidemologi http://www.infopenyakit.com/2008/ 01/penyakit-darah-tinggi-hipertensi. html. Amran Y, 2010. Pengaruh Tambahan Asupan Kalium Dari Diet Terhadap Penurunan Hipertensi Sistolik dan Diastolik Tingkat Sedang Pada Lanjut Usia. Artikel Penelitian : Universitas Islam Negeri Syarif Hasanuddin Jakarta. Dalimartha, Setiawan, Purnama, Basuri T, Nora S, Mahendra B, Darmawan R. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta : Penerbit Pluss. Depkes. (2007). Hipertensi di Indonesia. Diaksesmelalui :http://www.depkes.go.id?undex.php ?=newsw&task=viewarticle 29 Nopember 2014. Fikri, 2008. Mentimun, Murah dan Menyegarkan . Tabloid Cempaka, hlm 28-30 FKUI. (1990). Ilmu penyakit dalam jilid 2. Jakarta. FKUI. K.Chung, Edward, (2008). Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta. EGC,Hal:60. Kuswardhani,Tuty. (2007). Penatalaksanaan Hipertensi pada Lansia. Diakses melalui:http://ejournal.unud.ac.id/ab strak/penatalaksanaan%20hipertensi %20pada%20usia%20lanjut.pdf. pada 28Nopember 2013. Kumalaningsih, S. 2008. Sehat + Bahagia Menjelang dan Saat Menopause. Surabaya:Tiara Aksa Lenny. 2008. Darah Tinggi/ Hipertensi. http://infohidupsehat.com/?p=91. Notoatmodjo, S. 2010. Metode penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 51 Palmer & Williams. (2007). Tekanan Darah Tinggi. Jakarta. Erlangga, Hal: 7. Puspitorini, M. 2009. Hipertensi, Cara Mudah Mengatasi Tekanan Darah Tinggi (cetakan 3 ). Yogyakarta : Image press. Rebecca & Pam. 2007. Menopause, Jakarta : Erlangga. Rusdi, 2009. Awas! Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta : Power Books ( IHDINA ). Santoso, D. 2010. Membonsai Hipertensi. Surabaya : Jaring Pena. Sheps. 2005. Mayo Clinic Hipertetation. Jakarta: Intisari Mudi Utama Soeharto. (2004). Serangan Jantung Dan Stroke Hubungan Dengan Lemak & Kolesterol. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Solanki, P. 2011 Nilai Gizi Mentimun. Rineka, Jakarta Stevani, 2013. Jus Sakti Untuk Tumpas Berbagai Penyakit, CV. Pandi, Jakarta Selatan. Sutrasni dkk, 2005. Hipertensi. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Sheps, SG. Udjianti, Wajan Juni. (2010). Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta. Salemba Medika. Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan : EGC. Jakarta. Widaswara. 2011. Pengaruh Terapi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Klinik Lintah Medis. Purba Kawedusan Kebumen. Gombong. 52