pengaruh pemberian kombinasi jus belimbing dan mentimun

advertisement
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI JUS BELIMBING DAN MENTIMUN
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA MENOPAUSE DENGAN
HIPERTENSI
Hermina Humune*
*Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pendahuluan : Hipertensi merupakan penyakit degenerative yang menjadi masalah utama di
masyaraka. Hipertensi berhubungan erat dengan berbagai resiko, komplikasi. Belimbing dan
mentimun adalah jenis buah yang biasa di konsumsi masyarakat untuk menurunkan tekanan darah.
Berdasarkan hasil survey terdapat 32 orang wanita menopause yang mengalami hipertensi. Hal ini
menunjukkan tingginya kejadian hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada
pengaruh jus kombinasi belimbing dan mentimun terhadap tekanan darah pada wanita menopause di
Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Kota Surabaya Tahun 2014. Metode : Desain penelitian
yang digunakan adalah rancangan pre eksperimen yakni rancangan one group pretest posttest.
Populasi yang diteliti adalah semua wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya Tahun 2014 yang mengalami hipertensi. Sampel diperoleh dari perhitungan rumus federer
berjumlah 16 orang. Sampling dilakukan dengan cara simple random sampling. Data diperoleh dari
lembar observasi berupa tekanan darah, lalu dilakukan analisa data menggunakan uji Wilcoxon
dengan α 0,05. Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa responden mengalami hipertensi tingkat II
yaitu 10 (62,5%), hipertensi tingkat I yaitu 5 (31,2%), hipertensi tingkat III yaitu 1 (6,2%) sebelum
perlakuan, sedangkan setelahnya di dapatkan responden mengalami normal 9 (56,2%) dan hipertensi
tingkat I yaitu 7 (43,8%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai ρ value (0,000) < α (0,05) maka
H0 ditolak dan HI diterima yang berarti bahwa ada pengaruh konsumsi jus kombinasi belimbing dan
mentimun terhadap tekanan darah pada wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh
Kupang Surabaya Tahun 2014. Diskusi : Wanita menopuese yang menderita hipertensi dapat
mengkonsumsi kombinasi jus belimbing dan mentimun mengingat manfaat di dalamnya dapat
menurunkan tekanan darah tanpa menggunkana obat kimia. Agar lebih optimal juga dapat
menambahkan mengkonsumsi vitamin C, sayur hijau dan sejenis kacangan.
Kata kunci : Pengaruh, Juz Belimbing dan Mentimun, Tekanan Darah
Pada tahun 2010 data jumlah penderita
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah tekanan darah persisten hipertensi yang diperoleh dari dinas kesehatan
yang melebihi tekanan systole diatas 140 provinsi Jawa Timur terdapat 275.000 jiwa
mmHg dan tekanan diastole diatas 90mmHg penderita
hipertensi.
Jumlah
penderita
(K.Chung,2010). Hipertensi dikenal sebagai the hipertensi terbanyak di Jawa Timur dengan
silent killer, karena hipertensi merupakan si jumlah penderita hipertensi sebanyak 38.626
pembunuh
diam-diam.
Seseorang
baru jiwa.
merasakan dampak gawatnya hipertensi, ketika
Hasil data pada tahun 2013 dari Dinas
telah terjadi komplikasi. Hipertensi merupakan Kesehatan Kota Surabaya mulai Bulan Januari
factor risiko keempat dari keenam factor risiko sampai dengan Bulan Desember 2013 data
terbesar penyebab penyakit jantung. Hal ini penderita hipertensi berjumlah 15062 orang.
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang Sedangkan survey awal pada bulan Agustus
sangat serius (K.Chung,2010).
tahun 2014 yang dilakukan di Wilayah Kerja
Hasil data survey Word Health Puskesmas Dukuh Kupang Kota Surabaya
Organization (WHO) pada tahun 2012, jumlah Tahun 2014 didapatkan penderita hipertensi
penduduk dunia yang menderita hipertensi pada wanita menopause umur 40-65 tahun
untuk pria sekitar 26,6% dan wanita sekitar didapatkan
yang
mengalami
hipertensi
26,1%. Menurut data Kementrian Kesehatan RI sebanyak 32 orang. Dari data tersebut dapat
tahun 2009 menunjukkan bahwa prevalensi disimpulkan bahwa angka kejadian hipertensi
hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat pada menopause masih ditemukan di Wilayah
menjadi 34,1% tahun 2010.
47
Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Kota
Surabaya Tahun 2014.
Penyebab penyakit hipertensi yaitu
ateros klerosis (penebalan dinding arteri yang
menyebabkan hilangnya elastisitas pembuluh
darah) dan stress (Marzuky, 2009). Hal ini
menjadikan pembuluh darah tidak bekerja
secara maksimal. Sehingga, terjadi perubahan
suplai oksigen dalam tubuh menjadi menurun
(Palmer & Williams,2007). Faktor yang
menyebabkan terjadinya hipertensi pada
menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh
Kupang yaitu disebabkan oleh faktor
lingkungan, diantaranya gaya hidup yaitu
karena mengkonsumsi garam berlebihan,
makanan yang mengandung lemak tinggi
seperti kulit ayam, juga kurangnya olahraga dan
stress.
Dampak dari hipertensi dilihat dari segi
mikro dapat mengakibatkan infark miokard,
stroke, gagal ginjal, penyakit jantung, penyakit
arteri koronaria, ancurisme, dan kebutaan.
Sedangkan dampak makro dari kejadian
hipertensi adalah apabila tidak dideteksi secara
dini dan ditangani dengan tepat maka akan
berakibat pada kematian. Untuk dapat
mengurangi angka kejadian hipertensi pada
wanita usia subur dapat ditangani dengan
mengatasi obesitas, kolestrol dan mengontrol
berat
badan,
mengatur
pola
makan,
menghindari stress, memperbaiki gaya hidup
yang kurang sehat, mengontrol tekanan darah,
meningkatkan aktifitas fisik dan mengobati
penyakit.
Penanggulangan hipertensi dibutuhkan
untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah
terjadinya komplikasi yang bisa terjadi akibat
hipertensi,
penanggulangan
atau
terapi
hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan cara farmakologi dan non
farmakologi.
Penatalaksanaan
secara
farmakologi yaitu dengan menggunakan obatobat kimiawi, beberapa jenis obat anti
hipertensi yang beredar saat ini seperti diuretic,
penghambat adrenergik, antagonis kalsium,
penghambat enzim konversi angiotensin.
Namun, penanganan secara farmakologi
dianggap mahal oleh masyarakat, selain itu
penanganan farmakologi juga menimbulkan
efek sampan, dan efek samping tersebut
bermacam-macam tergantung pada jenis
obatnya (Mansjoer, 2008).
Solusi untuk mengatasi hipertensi dapat
dilakukan pengobatan farmakologi dan non
farmakologi. Pengobatan non farmakologi atau
obat alami dapat dipakai sebagai pelengkap
untuk medapatkan efek pengobatan yang lebih
baik. Salah satu obat alami untuk hipertensi
adalah buah belimbing dan mentimun yang
banyak terdapat di masyarakat. Belimbing
sudah sejak dulu digunakan sebagai obat
tradisional yang bermanfaat untuk menurunkan
tekanan darah tinggi. Buah ini mengandung
kadar kalium tinggi dan natrium rendah
sehingga sesuai dikonsumsi oleh penderita
hipertensi (Wirakusumah, 2004). Mentimun
(Cucumis sativus1) mengandung kalium,
kalsium, dan magnesium yang bekerja dengan
natrium yang mempunyai efek terhadap
penurunan tekanan darah.
Berdasarkan
uraian
diatas
memperlihatkan bahwa hipertensi memberikan
efek negatif bagi wanita menopause.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka
peneliti ingin meneliti tentang “ Pengaruh
pemberian kombinasi jus belimbing dan
mentimun terhadap penurunan tekanan darah
pada menopause dengan hipertensi di Wilayah
kerja Puskesmas Dukuh Kupang kota Surabaya
Tahun 2014.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
inferensial berjenis pre-experiment dengan
pendekatan one group pre-post test design.
Penelitian ini dilakukan pengambilan data bulan
Oktober 2014 bertempat di Puskesmas Dukuh
Kupang Surabaya. Populasi pada penelitian ini
adalah Jumlah wanita berumur 40-65 tahun di
Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya periode
Oktober 2014 sebanyak 32 wanita menopause.
Sample
diambil
menggunakan
Teknik
Sampling Simple random sampling sehingga
besar sampel adalah 16 orang. Dilakukan
pengukuran tekanan darah sebelum diberikan
perlakuan yang dicatat dalam lembar observasi,
selanjutnya adalah pemberian jus mentimun dan
belimbing yang dikonsumsi 2 kali sehari selama
5 hari berturut-turut, lalu dilakukan evaluasi
perlakuan dengan mengukur tekanan darah
responden. Dan variabel dalam penelitian ini
adalah penurunan tekanan darah pada
menopause, pemberian jus belimbing dan
mentimun.
Pengambilan data didapatkan melalui data.
sekunder dan dapat dilihat dari buku register
Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya pada
bulan Oktober Tahun 2014.
HASIL DAN PENELITIAN
48
Karakteristik responden berdasarkan
umur pada wanita menopause dengan hipertensi
di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun
2014 dapat diinterprestasikan bahwa sebagian
besar yaitu 12 (75%) responden berumur 52-65
tahun.
Karakteristik responden berdasarkan
pendidikan pada wanita menopause dengan
hipertensi di Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya Tahun 2014 dapat diinterprestasikan
bahwa sebagian besar yaitu 9 (56,3) responden
berpendidikan menengah.
Karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan pada wanita menopause dengan
hipertensi di Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya Tahun 2014 dapat diinterprestasikan
bahwa sebagian besar yaitu 11 (68,8%)
responden ibu rumah tangga.
Tingkat tekanan darah sebelum di beri
jus kombinasi belimbing dan mentimun pada
wanita menopause dengan Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan
sebelum di beri jus kombinasi belimbing dan
mentimun sebagian besar yaitu 10 (62,5%)
responden hipertensi tingkat II.
Tingkat tekanan darah sesudah di beri
jus kombinasi belimbing dan mentimun pada
wanita menopause dengan Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya Tahun 2014 Berdasarkan tabel 5.5
dapat diinterpretasikan bahwa sesudah di beri
jus kombinasi belimbing dan mentimun
sebagian besar yaitu 9 (56,3) responden
mengalami tekanan darah normal.
Pengaruh Pemberian Jus Kombinasi
Belimbing dan Mentimun pada Wanita
Menopause dengan Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun
2014
Tabel 1. Pengaruh Pemberian Jus Kombinasi
Belimbing dan Mentimun pada Wanita
Menopause dengan Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun
2014
tekanan
darah
sebelum
perlakuan
hipertensi
tingkat I
hipertensi
tingkat II
hipertensi
tingkat
III
Total
tekanan darah
sesudah perlakuan
normal hipertensi
tingkat I
5
0
31,2%
0,0%
4
6
25,0%
37,5%
0
1
0,0%
9
56,2%
6,2%
Total
5
31,2%
10
62,5%
1
6,2%
7
16
43,8% 100,0%
P Value = 0,000
α = 0,05
Sumber:Data Primer Penelitian (2014)
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat
diinterpertasikan bahwa perbedaan tingkat
tekanan darah responden sebelum diberi jus
kombinasi belimbing dan mentimun mengalami
hipertensi tingkat II yaitu 10 (62,5%),
hipertensi tingkat I yaitu 5 (31,2%), hipertensi
tingkat III yaitu 1 (6,2%) dan sesudah diberi jus
kombinasi belimbing dan mentimun wanita
menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh
Kupang Surabaya Tahun 2014 mengalami
penurunan yaitu normal 9 (56,2%) dan
hipertensi tingkat I yaitu 7 (43,8%).
Berdasarkan uji statistic dengan uji
Wilcoxon berpasangan didapatkan negative
ranksnya 16 artinya sebanyak 16 responden
yang mengalami penurunan penurunan tekanan
darah diantaranya didapatkan hasil tekanan
darah normal sebanyak 9 orangdan hipertensi
tingkat I sebanyak 7 orang maka diperoleh p
value ,000 maka nilai p value < α (,000< 0,05).
Hal ini berarti (H0) ditolak dan (H1) diterima.
Jadi kesimpulannya didapatkan bahwa ada
pengaruh pemberian jus kombinasi belimbing
dan mentimun pada wanita menopause dengan
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh
Kupang Surabaya Tahun 2014.
PEMBAHASAN
Tingkat tekanan darah sebelum di beri
jus kombinasi belimbing dan mentimun
pada
wanita
menopause
dengan
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2014
Diinterpertasikan
bahwa
perbedaan
tingkat tekanan darah responden sebelum diberi
jus kombinasi belimbing dan mentimun
mengalami hipertensi tingkat II yaitu 10
49
(62,5%), hipertensi tingkat I yaitu 5 (31,2%),
hipertensi tingkat III yaitu 1 (6,2%).
Menurut (K. Chung, 2010) hipertensi
yang belum diketahui penyebabnya dengan
jelas. Berbagai faktor diduga turut berperan
sebagai penyebab hipertensi primer, seperti
bertambahnya umur dimana tekanan darah
cenderung
meningkat.
Stres
dapat
meningkatkan tekanan darah dalam jangka
waktu pendek dengan cara mengaktifkan bagian
otak dan system saraf yang biasanya
mengendalikan tekanan darah secara otomatis,
stres juga sulit untuk diberi batasan atau diukur,
karena peristiwa yang menimbulkan pada
seseorang belum tentu sama, dan hereditas
(keturunan)
seseorang
akan
cenderung
mengalami tekanan darah tinggi apabila orang
tuanya juga menyandangnya. Sekitar 90%
persen pasien hipertensi diperkirakan termasuk
dalam kategori ini.
Menurut peneliti pola hidup sehat pada usia
menopause
sangat
perlu
diperhatikan.
Menerapkan pola hidup sehat contonya banyak
mengkonsumsi buah, sayuran dan sejenis
kacang, karena pada masa menopause wanita
rentan terhadap penyakit salah satunya adalah
hipertensi dimana dampak yang dapat
ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan
ginjal perdarahan pada selaput bening (retina
mata), pecahnya pembuluh darah diotak serta
kelumpuhan. Dari hasil penelitian di Wilayah
Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya
bahwa sebagian besar wanita menopause terlalu
sering mengkonsumsi banyak garam atau
makan makanan yang di dalamnya terkandung
garam tinggi, dan factor penyebab hipertensi
pada perempuan adalah sering memakan
makanan yang memiliki rasa asin tinggi.
Tingkat tekanan darah sesudah di beri jus
kombinasi belimbing dan mentimun pada
wanita menopause dengan hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya Tahun 2014
Diinterpretasikan
bahwa
perbedaan
tekanan darah responden sesudah di beri jus
kombinasi belimbing dan mentimun mengalami
tekanan darah normal yaitu 9 (56,3%),
hipertensi tingkat I yaitu 7 (43,8%).
Menurut Stevani (2013) dalam bukunya
yang berjudul jus sakti untuk tumpas berbagai
penyakit, kombinasi antara buah belimbing dan
mentimun yang kaya akan kalium mampu
menurunkan tekanan darah tinggi pada
menopause. Meningkatnya pemasukan kalium
250-300 mg/hr dapat memberikan efek
penurunan tekanan darah yang ringan pada
Menopause penderita hipertensi. Jumlah kalium
yang dibutuhkan dalam tubuh Menapause
minimal 2000 mg/hari (2 gr). Dosis pemberian
kombinasi jus belimbing dan mentimun pada
menopause dalam satu gelas yang telah di
blender yaitu belimbing 210 gram dengan
kandungan kalium sebanyak 268 mg, mentimun
90 gr dengan kandungan kalium sebanyak 137
mg, air 150 ml dengan banyak pemberian
2x/hari selama 5 hari penuh.
Menurut peneliti pada era yang modern
seperti sekarang ini, telah banyak suplementasi
dalam bentuk obat yang ditawarkan dan
disebarkan untuk mengatasi kondisi hipertensi
bagi konsumen di seluruh penjuru dunia.
Seiring berkembangnya tekhnologi telah
banyak masyarakat yang telah lupa akan
kekayaan alam yang dimiliki seperti sayur
mayur serta buah buahan yang segar. Tanah
yang subur ditanami bermacam sayur mayur
dan buah buahan segar. Alangkah lebih baik
kita memanfaatkan kekayaan alam kita dengan
mengkonsumsi berbagai macam sayur dan
buah-buahan yang kaya akan manfaat bagi
kesehatan, selain dari sisi ekonomi yang
terjangkau, dengan begitu juga dapat terhindar
dari resiko efek samping bahan kimia yang
mungkin terjadi bagi kesehatan.
Pengaruh
Pemberian
jus
kombinasi
belimbing dan mentimun pada wanita
menopause dengan hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya
Tahun 2014
Berdasarkan hasil penelitian di atas
menunjukkan bahwa dari seluruh responden
yang sebelumnya mengalami tekanan darah
hipertensi tingkat II yaitu 10 (62,5%),
hipertensi tingkat I yaitu 5 (31,2%), hipertensi
tingkat
III
yaitu 1 (6,2%) setelah
mengkonsumsi jus kombinasi belimbing dan
mentimun menjadi normal 9 (56,2%) dan
hipertensi tingkat I yaitu 7 (43,8%). Hal ini
menunjukkan bahwa setelah mengkonsumsi jus
kombinasi belimbing dan mentimun wanita
menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh
Kupang Surabaya Tahun 2014 memiliki kondisi
yang lebih baik menurunkan dibandingkan
dengan tingkat tekanan darah wanita
menopause sebelum mengkonsumsi jus.
Berdasarkan uji statistic Wilcoxon maka
diperoleh maka pvalue ,000 maka nilai
pvalue<α (,000<0,05). Hal ini berarti (H0)
ditolak dan (H1) diterima. Jadi kesimpulannya
didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian jus
50
kombinasi belimbing dan mentimun pada
wanita menopause dengan Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya Tahun 2014.
Menurut Stevani (2013) dalam bukunya
yang berjudul jus sakti untuk tumpas berbagai
penyakit, kombinasi antara buah belimbing dan
mentimun yang kaya akan kalium mampu
menurunkan tekanan darah tinggi pada
menopause. Meningkatnya pemasukan kalium
250-300 mg/hr dapat memberikan efek
penurunan tekanan darah yang ringan pada
Menopause penderita hipertensi. Jumlah kalium
yang dibutuhkan dalam tubuh Menapause
minimal 2000 mg/hari (2 gr).
Menurut peneliti pilihan seseorang untuk
mengkonsumsi bahan yang alami seperti sayur
mayor dan buah buahan adalah pilihan yang
bijak, akan terdapat banyak manfaat
didalamnya, dari pada harus mengkonsumsi
hasil produk atau pabrik yang siap saji
contohnya
adalah
belimbing
dan
mentimun,belimbing
dan
mentimun
mengandung kalium yang relative tinggi
sehingga mampu menurunkan tekanan darah,
bagi penderita hipertensi disarankan untuk
mengkonsumsi belimbing dan mentimun secara
rutin, hal ini sangat baik untuk menurunkan
tekanan darah dalam tubuh.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil penelitian disimpulkan tingkat tekanan
darah sebelum konsumsi kombinasi jus
belimbing dan mentimun pada wanita
menopause dengn hipertensi sebagian besar
mengalami tekanan darah tingkat 2. Sedangkan
tingkat tekanan darah sesudah konsumsi
kombinasi jus belimbing dan mentimun pada
wanita menopause dengan hipertensi sebagian
besar mengalami penurunan tekanan darah
normal. Sehingga ada pengaruh kombinasi jus
belimbing dan jus mentimun terhadap tekanan
darah pada wanita menopouse dengan
hipertensi di wilayah kerja puskesmas dukuh
kupang surabaya tahun 2014.
Saran
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi bagi wanita menopause untuk
mengkonsumsi jus belimbing dan mentimun
mengingat manfaat di dalamnya dapat
menurunkan tekanan darah tanpa menggunakan
obat kimia.
Diharapkan hasil penelitian ini mampu
menjadi pertimbangan pihak posyandu dalam
menurunkan
menopause.
tekanan
darah
pada
wanita
KEPUSTAKAAN
Andira & Dita. 2010. Seluk Beluk Kesehatan
Reproduksi Wanita. Yogyakarta : A
plus book.
Arikunto,
(2006).
ProsedurPenelitianSuatuPendekata
nPraktek. Jakarta. PT RinekaCipta.
Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor
Resikonya
Dalam
Kajian
Epidemologi
http://www.infopenyakit.com/2008/
01/penyakit-darah-tinggi-hipertensi.
html.
Amran Y, 2010. Pengaruh Tambahan Asupan
Kalium Dari Diet Terhadap
Penurunan Hipertensi Sistolik dan
Diastolik Tingkat Sedang Pada
Lanjut Usia. Artikel Penelitian :
Universitas Islam Negeri Syarif
Hasanuddin Jakarta.
Dalimartha, Setiawan, Purnama, Basuri T, Nora
S, Mahendra B, Darmawan R. 2008.
Care Your Self Hipertensi. Jakarta :
Penerbit Pluss.
Depkes. (2007). Hipertensi di Indonesia.
Diaksesmelalui
:http://www.depkes.go.id?undex.php
?=newsw&task=viewarticle
29
Nopember 2014.
Fikri,
2008.
Mentimun,
Murah
dan
Menyegarkan . Tabloid Cempaka,
hlm 28-30
FKUI. (1990). Ilmu penyakit dalam jilid 2.
Jakarta. FKUI.
K.Chung, Edward, (2008). Penuntun Praktis
Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta.
EGC,Hal:60.
Kuswardhani,Tuty. (2007). Penatalaksanaan
Hipertensi pada Lansia. Diakses
melalui:http://ejournal.unud.ac.id/ab
strak/penatalaksanaan%20hipertensi
%20pada%20usia%20lanjut.pdf.
pada 28Nopember 2013.
Kumalaningsih, S. 2008. Sehat + Bahagia
Menjelang dan Saat Menopause.
Surabaya:Tiara Aksa
Lenny. 2008. Darah Tinggi/ Hipertensi.
http://infohidupsehat.com/?p=91.
Notoatmodjo, S. 2010. Metode penelitian
kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
51
Palmer & Williams. (2007).
Tekanan Darah Tinggi. Jakarta.
Erlangga, Hal: 7.
Puspitorini, M. 2009. Hipertensi, Cara Mudah
Mengatasi Tekanan Darah Tinggi
(cetakan 3 ). Yogyakarta : Image
press.
Rebecca & Pam. 2007. Menopause, Jakarta :
Erlangga.
Rusdi, 2009. Awas! Bisa Mati Cepat Akibat
Hipertensi
dan
Diabetes.
Yogyakarta : Power Books (
IHDINA ).
Santoso, D. 2010. Membonsai Hipertensi.
Surabaya : Jaring Pena.
Sheps. 2005. Mayo Clinic Hipertetation.
Jakarta: Intisari Mudi Utama
Soeharto. (2004). Serangan Jantung Dan Stroke
Hubungan Dengan Lemak &
Kolesterol. Jakarta. PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Solanki, P. 2011 Nilai Gizi Mentimun. Rineka,
Jakarta
Stevani, 2013. Jus Sakti Untuk Tumpas
Berbagai Penyakit, CV. Pandi,
Jakarta Selatan.
Sutrasni dkk, 2005. Hipertensi. PT Gramedia
Pustaka Utama Jakarta Sheps, SG.
Udjianti, Wajan Juni. (2010). Keperawatan
Kardiovaskuler. Jakarta. Salemba
Medika.
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
: EGC. Jakarta.
Widaswara. 2011. Pengaruh Terapi Terhadap
Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi di Klinik Lintah Medis.
Purba
Kawedusan
Kebumen.
Gombong.
52
Download