tanggap darurat bahan berbahaya dan beracun (b3)

advertisement
TANGGAP DARURAT
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
(B3)
Direktorat Pengelolaan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1
2017
Lepasnya 40 metrik ton methyl isocyanate ke udara dari
pabrik Union Carbide Pesticides India. Menewaskan ± 3000 jiwa.
2
BAHAN KIMIA.....B3
• Bahan kimia secara natural ada di alam dan menjadi
bagian penting di alam. Tanpa kita sadari, kita
menggunakan bahan kimia dalam keperluan seharihari.
• Namun, pada jumlah dan kondisi tertentu bahan kimia
yang bermanfaat tersebut dapat berubah menjadi
beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Chemical accidents do happen, at home and in the
community”
www.redcross.org
3
FAKTA & DATA
1. Saat ini ada ratusan ribu jenis bahan kimia di pasar.
Estimasi yang beredar di pasar Uni Eropa sebanyak 140.000 jenis bahan kimia (GCO,
2013)
2. Setiap tahun volume produksi meningkat dan bertambah sekitar 700 jenis/tahun.
Di Asia Pacific produksi bahan kimia diperkirakan bertumbuh sebanyak 46% dari
tahun 2012-2020 (GCO, 2013)
4
Bagaimana Manusia Terpapar Bahan Kimia??
Lingkungan
Udara air tanah
5
Keselamatan & Keamanan Bahan Kimia/B3
Chemical/Hazardous Substances Safety & Security
• Keselamatan bahan kimia/B3 merupakan upaya melindungi manusia & lingkungan dari
kecelakaan yang disebabkan oleh paparan bahaya bahan kimia.
• Keamanan bahan kimia/B3 merupakan upaya melindungi bahan kimia/B3 dari
ancaman bahaya yang disebabkan oleh manusia dengan sengaja (penyalahgunaan,
pencurian, sabotase)
Dapat diterapkan dengan cara:
1. Meminimalkan penggunaan B3.
2. Meminimalkan pasokan B3.
3. Membatasi akses ke B3.
• Tahu B3 apa yang dimiliki.
• Tahu bagaimana menyimpan, menangani dan
membuang B3 yang Anda miliki.
• Tahu siapa yang dapat memiliki akses ke B3
(pengetahuan dan keahlian)
4. Merencanakan apa yang harus dilakukan dalam
keadaan darurat
Terciptanya budaya Keselamatan
& Keamanan B3 adalah jaminan
terlaksananya pencegahan
terjadinya kecelakaan dan
penyalahgunaan B3 oleh pihak
yang berniat buruk
6
Konsep Keselamatan dan Keamanan B3
• Hazard
Hazard
RISK
Exposure
: sifat B3 yang dapat
menyebabkan bahaya (harm)
• Exposure : konsentrasi atau jumlah B3
yang terpapar ke
organisme, sistem, atau
(sub)populasi pada durasi
tertentu
• Risk
: peluang/kemungkinan
munculnya bahaya, kerugian
Risiko B3 dapat dikendalikan (dihilangkan / dikurangi) dengan mengelola Hazard suatu
B3 dan mengendalikan exposure B3 ke lingkungan dan manusia.
Pengendalian B3 berkaitan erat dengan manajemen risiko dan prosedur tanggap
darurat. Kegiatan manajemen risiko memainkan peran penting dalam pencegahan
keadaan darurat akibat B3.
7
Definisi Keadaan Darurat
“Keadaan Darurat” akibat B3 adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan di
dalam pabrik, kantor, bengkel, fasilitas pendukung sekitarnya atau di jalan, dari suatu
kondisi yang tidak normal berdasarkan ketentuan yang ada, seperti kebocoran,
tumpahan, kebakaran dan peledakan dari B3.
4 Goals of emergency management:
1.
Save Lives
2.
Prevent Injuries
3.
Protect Property
4.
Protect Environment
8
EMERGENCY MANAGEMENT
CYCLE
9
Tahapan Utama Emergency Management
Prevention
Pencegahan
Preparedness
Kesiapsiagaan
Emergency Response
Tanggap Darurat
Recovery
Pemulihan
Pencegahan/Mitigasi, meliputi upaya untuk mencegah dan
meminimalkan kemungkinan terjadinya keadaan darurat.
Kesiapsiagaan, adalah proses pengembangan rencana
untuk mengelola keadaan darurat dan mempersiapkan
sumber daya yang diperlukan saat keadaan darurat.
Tanggap Darurat, merupakan tindakan yang harus
dilakukan segera setelah atau saat terjadi keadaan darurat
sehingga dampak yang timbul dapat ditekan seminimal
mungkin.
Pemulihan, merupakan upaya untuk memulihkan kembali
kondisi dan fungsi tenaga kerja, masyarakat, lingkungan
serta tempat kerja.
10
1. Pencegahan (Prevention)
Tujuan utamanya adalah mencegah kecelakaan yang
membahayakan kesehatan, lingkungan atau properti dan
(memastikan bahwa kecelakaan yang melibatkan B3
seminimal mungkin atau bahkan tidak terjadi)
Dilakukan dengan cara melakukan/menerapkan:
• Hazard Identification and Risk Management
• Safety Culture
• Design and Contruction, Operation
• Maintanance, Modification
11
Identifikasi Bahaya dan Pengelolaan
Risiko B3
Safe Use of
Chemicals
Risk Assessment
Simbol, Label &
LDK
Identifikasi kelas
bahaya 12
Identifikasi Bahaya dan Pengelolaan
Risiko
• Untuk mengidentifikasi B3, secara umum
diperlukan data-data berikut:
• Nama B3
• Sifat fisik & kimia (fasa, densitas, tekanan uap, titik beku,
titik nyala, kelarutan, dll)
• Identifikasi hazard dan toksisitas (mudah meledak,
menyebabkan iritasi, karsinogenik, LD50, LC50, Nilai
Ambang Batas, dll)
• Inkompatibilitas; ketidakcocokan atau ketidaksesuaian
antara dua B3 atau lebih
13
Identifikasi Bahaya dan Pengelolaan
Risiko
• Identifikasi bahaya (hazard) dilakukan dengan memperhatikan
simbol, label dan LDK yang tertera pada B3
14
Identifikasi Bahaya dan Pengelolaan
Risiko
Tabel Inkompatibilitas
15
• Menerapkan Safety Culture di perusahaan
Safety policy
Safety management systems
Safety reporting
• Melakukan perencanaan kedaruratan sejak tahap
rancang bangun, konstruksi serta pemilihan B3 untuk
proses produksi
• Melakukan pemeliharaan alat di pabrik secara berkala
• Senantiasa melakukan optimasi dan rekayasa untuk
meminimalkan potensi kedaruratan
16
2. Kesiapsiagaan (Preparedness)
•
•
•
•
•
•
•
•
Menyusun infrastruktur organisasi kedaruratan
Menyusun sistem komunikasi organisasi saat keadaan darurat
Membuat dokumen perencanaan pengendalian potensi bahaya
Membuat pemetaan potensi bahaya dan prosedur evakuasi
Penyediaan lembar data keselamatan bahan (LDK/SDS).
Mempekerjakan petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia.
Membangun fasilitas peringatan dini keadaan darurat
Melaporkan setiap perubahan nama B3 dan kuantitas B3, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan.
• melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat
kerja.
• melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja.
• melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara berkala.
17
Contoh
Struktur Organisasi Unit Tim Tanggap Darurat
Sumber: Google,
https://sistemmanajemenkesela
matankerja.blogspot.co.id/2013/
18
09/struktur-susunan-unit-timtanggap.html
Pelatihan dan Geladi Kedaruratan
Pendidikan dan latihan dalam menghadapi keadaan darurat, dimaksudkan selain
untuk memastikan perlindungan yang maksimal bagi jiwa dan properti ( gedung,
mesin/peralatan, kendaraan dan lain-lain), juga untuk mengurangi timbulnya
situasi dengan akibat yang merugikan
Melatih seluruh karyawan untuk:
• melaksanakan rencana tanggap darurat perusahaan
• waspada pada setiap lepasan B3
• tahu bagaimana memilih dan menggunakan alat pelindung diri,
• mengontrol lepasan, memperlambat penyebaran bahan berbahaya, dan
mencegah paparan.
• menghentikan lepasan bahan berbahaya dengan menambal, menyumbat, atau
memperbaiki kemasan atau wadah yang bocor
• melakukan operasi pengurungan tingkat lanjut; dan
• mampu mengidentifikasi personil yang menunjukkan gejala paparan.
19
Beberapa hal yang harus diperhatikan
• Memastikan Lembar Data Keselamatan (LDK/SDS)
harus mudah dijangkau oleh karyawan sebagai
acuan pada saat terjadi keadaan darurat bahan
kimia.
• Memastikan semua kemasan B3(seperti tangki,
drum, botol, dus, dll.) harus diberi simbol dan label
dengan benar dan mudah dilihat.
• Memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)
20
Contoh :
Kesiapsiagaan (Perencanaan) untuk
pengangkutan B3 (Kendaraan Darat)
• Mempertimbangan untuk rute pengiriman
dengan waktu tercepat
• Ketersediaan fasilitas tanggap darurat di
kendaraan (SOP, serbuk kayu, cone, dll)
• Ketersediaan APD
• Memastikan kendaraan yang laik jalan
• Memberikan pelatihan kepada sopir
• Dll.
21
3. Penanggulangan Kedaruratan
(Emergency Response)
Keefektifan dan keefisienan tanggap darurat bergantung pada
pemahaman semua orang terhadap peran masing-masing dan
perlengkapan yang dibutuhkan. Maka, pelatihan dan
perencanaan sebelumnya sangatlah penting.
• Penanggulangan kedaruratan meliputi kegiatan:
• identifikasi keadaan darurat (berdasarkan tingkat
paparan maksimum yang diizinkan)
• penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup
22
Penanggulangan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup
Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilakukan
dengan cara:
• pemberian informasi peringatan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup kepada masyarakat;
• pengisolasian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
• evakuasi sumber daya untuk menjauhi sumber pencemar dan/atau
kerusakan lingkungan hidup;
• penggunaan alat pengendalian pencemaran;
• identifikasi dan penetapan daerah berbahaya; dan
• penyusunan dan penyampaian laporan
• penghentian sumber pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
• penghentian proses produksi;
• penghentian kegiatan pada fasilitas yang terkait dengan sumber
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
• tindakan tertentu untuk meniadakan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup pada sumbernya; dan
23
• penyusunan dan penyampaian laporan
Contoh Penanggulangan Tumpahan B3
•
•
•
•
•
•
Orang Pertama – Yang
Mengetahui Tumpahan
Amankan orang yang terkena
Beritahu yang lain agar hatihati
Hubungi Supervisor
Jelaskan lokasi tumpahan
Sebutkan nama anda bekerja
Ulangi keterangan di atas
Shift Supervisor
• Menuju lokasi tumpahan
• Tentukan status tumpahan
• Hubungi Security untuk
memanggil team pengendali
darurat
• Lakukan tugas sesuai fungsi
regu
•
•
•
•
Security Yang Mendapatkan
Informasi
Hubungi team pengendali
kondisi darurat sesuai
instruksi atasan
Hubungi Bagian K3LH
Mengaktifkan alarm sesuai
kondisi darurat yang terjadi
Melakukan tugas sesuai
fungsi regu
Shift Operator
• Hentikan seluruh pekerjaan
• Tunggu instruksi selanjutnya
24
Pihak Lain Area Yang Tidak
terkena
• Teruskan aktivitas
• Waspada terhadap
perubahan
• Jangan pergi ke area kejadian
Mewujudkan pengelolaan B3 yang
berwawasan lingkungan (Environmental
Sound Management) merupakan hal yang
penting dilakukan untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan
TERIMA KASIH
25
Download