plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR
RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM
Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45
Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh:
Yohanes Wien Tineka
NIM: 112214049
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Skripsi
PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR
RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM
Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45
Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh:
Yohanes Wien Tineka
NIM: 112214049
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D.
Tanggal 6 Agustus 2015 1
Pembimbing II
MT. Ernawati, SE., MA.
Tanggal 12 Oktober 20151
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Skripsi
Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga Saham
Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45
Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:
Yohanes Wien Tineka
NIM: 112214049
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 29 Oktober 2015
Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
Jabatan
Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si.
Sekretaris
Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A.
Anggota
T. Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph.D.
Anggota
MT. Ernawati, S.E., M.A.
Anggota
V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. H. Herry Maridjo, M.Si.
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Menyelesaikan masalah tanpa langkah nyata, waktu yang berlarut-larut dan
ketidakpuasan orang yang dilayani, hal tersebut bukan penyelesaian masalah.
(Penulis)
Hal yang terpenting adalah kejujuran. Mengerjakan sesuai dengan
kesukaanmu, sesuai dengan kemampuanmu, dan di situ lah kesuksesan
mengikutimu.
(Raditya Dika)
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkaraperkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia
tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
(Lukas 16:10)
Nek wedi ojo wani-wani, nek wani ojo wedi-wedi.
(Alm. Noto Mihardjo, ayahanda Ir. Joko Widodo)
Madhep, mantep.
(Penulis)
Penelitian ini saya persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus,
Ayah dan Ibu, F. Eko Wismo Winarto dan Hartini,
Adik, Ignasius Oktadewien Tineka,
Partner, Maria Eka Andhita,
Para trader di Capital Market Community (CMC) Program Studi Manajemen
beserta pembimbing.
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul:
PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP
HARGA SAHAM
Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45
Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 29 Oktober 2015 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau
pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemusian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal
70).
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Yang membuat pernyataan,
(!!! Saya lihat dari buku panduan)
Yohanes Wien Tineka
NIM: 112214049
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yohanes Wien Tineka
NIM
: 112214049
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga Saham
Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45
Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian surat pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 30 Oktober 2015
Yang menyatakan
Yohanes Wien Tineka
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
HALAMAN KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Inflasi, BI
Rate, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga Saham: Studi Empiris pada
Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45 Periode Perdagangan
Februari 2014 – Juli 2015”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Kepala Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D., selaku dosen
pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis
dengan kesungguhan hati.
4. Ibu MT. Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing II, yang juga
telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini
menjadi lebih sempurna.
5. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA. selaku dewan penguji III
dan pembimbing abstrak, yang telah mengarahkan dan membimbing
penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta,
7. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberi kasih sayang, doa,
dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang
layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa
dalam menyikapi hidup.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Penulis
Yohanes Wien Tineka
NIM: 112214049
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ iv
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................x
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xi
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................5
C. Pembatasan Masalah ................................................................................6
D. Tujuan Penelitian .....................................................................................6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................6
F. Sistematika Penulisan ..............................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................10
A. Landasan Teori ......................................................................................10
1. Investasi ..........................................................................................10
2. Harga Saham...................................................................................12
3. Pasar Modal ....................................................................................14
4. Indeks LQ45 ...................................................................................15
5. Analisis Fundamental dan Teknikal ...............................................16
6. Inflasi ..............................................................................................17
7. Hubungan Inflasi dengan Harga Saham .........................................18
8. BI Rate ............................................................................................18
9. Hubungan BI Rate dengan Harga Saham .......................................19
10. Nilai Tukar Rupiah .........................................................................20
11. Hubungan Nilai Tukar Rupiah dengan Harga Saham ....................21
B. Penelitian Sebelumnya...........................................................................22
C. Kerangka Konseptual Penelitian............................................................23
D. Rumusan Hipotesis ................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................25
A. Jenis Penelitian ......................................................................................25
B. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................25
C. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................25
D. Variabel Penelitian.................................................................................26
E. Definisi Operasional ..............................................................................26
F. Populasi dan Sampel ..............................................................................27
G. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................28
H. Sumber Data ..........................................................................................29
I. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................29
J. Teknik Analisis Data .............................................................................29
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Statistik Deskriptif ............................................................................30
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................30
a. Uji Normalitas ..............................................................................30
b. Uji Multikolinearitas ....................................................................31
c. Uji Autokorelasi ...........................................................................31
d. Uji Heterokedastisitas ..................................................................32
3. Uji Hipotesis .....................................................................................33
a. Analisis Regresi Berganda ...........................................................33
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik)...................................34
c. Uji Signifikansi Individual/Parsial (Uji t) ....................................35
d. Koefisien Determinasi ..................................................................38
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN .............................40
A. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) .................................................40
B. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) ...........................41
C. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) .............................................43
D. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) ...........................................44
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................46
A. Deskripsi Data (Statistik Deskriptif) .....................................................46
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan .......................................................54
1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................54
a. Uji Normalitas ..............................................................................54
b. Uji Multikolinearitas ....................................................................56
c. Uji Autokorelasi ...........................................................................57
d. Uji Heterokedastisitas ..................................................................61
2. Uji Hipotesis .....................................................................................62
a. Analisis Regresi Berganda ...........................................................62
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik)...................................69
c. Uji Signifikansi Individual/Parsial (Uji t) ....................................76
d. Koefisien Determinasi ..................................................................85
C. Pembahasan ..........................................................................................87
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN .....................93
A. Kesimpulan ............................................................................................93
B. Saran ......................................................................................................94
C. Keterbatasan ..........................................................................................95
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................96
LAMPIRAN ....................................................................................................99
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Proyek Infrastruktur ............................................................................................ 2
Tabel II.1 Penelitian Sebelumnya ....................................................................................... 22
Tabel V.1 Statistik Deskriptif ............................................................................................. 46
Tabel V.2 Inflasi.................................................................................................................. 47
Tabel V.3 BI Rate ............................................................................................................... 48
Tabel V.4 Nilai Tukar Rupiah ............................................................................................. 49
Tabel V.5 Harga Saham ADHI ........................................................................................... 50
Tabel V.6 Harga Saham PTPP ............................................................................................ 51
Tabel V.7 Harga Saham WIKA .......................................................................................... 52
Tabel V.8 Harga Saham WSKT .......................................................................................... 53
Tabel V.9 Unstandardized Residual ................................................................................... 54
Tabel V.10 Uji Normalitas 1-Sample K-S .......................................................................... 55
Tabel V.11 Uji Multikolinearitas Tolerance dan VIF ......................................................... 56
Tabel V.12 Uji Ljung Box PT Adhi Karya (Persero) Tbk................................................... 57
Tabel V.13 Uji Ljung Box PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. ........................... 58
Tabel V.14 Uji Ljung Box PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. .............................................. 59
Tabel V.15 Uji Ljung Box PT Waskita Karya (Persero) Tbk. ............................................ 60
Tabel V.16 Uji Heterokedastisitas ...................................................................................... 61
Tabel V.17 Regresi Berganda harga saham ADHI ............................................................. 62
Tabel V.18 Regresi Berganda harga saham PTPP .............................................................. 64
Tabel V.19 Regresi Berganda harga saham WIKA ............................................................ 65
Tabel V.20 Regresi Berganda harga saham WSKT ............................................................ 67
Tabel V.21 Uji Simultan ADHI .......................................................................................... 70
Tabel V.22 Uji Simultan PTPP ........................................................................................... 71
Tabel V.23 Uji Simultan WIKA ......................................................................................... 73
Tabel V.24 Uji Simultan WSKT ......................................................................................... 74
Tabel V.25 Uji Parsial ADHI .............................................................................................. 76
Tabel V.26 Uji Parsial PTPP ............................................................................................... 78
Tabel V.27 Uji Parsial WIKA ............................................................................................. 80
Tabel V.28 Uji Parsial WSKT ............................................................................................ 83
Tabel V.29 Koefisien Determinasi ADHI ........................................................................... 85
Tabel V.30 Koefisien Determinasi PTPP............................................................................ 85
Tabel V.31 Koefisien Determinasi WIKA .......................................................................... 86
Tabel V.32 Koefisien Determinasi WSKT ......................................................................... 87
Tabel V.33 Rangkuman Uji F-Statistik............................................................................... 87
Tabel V.34 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel Inflasi terhadap Harga Saham ................. 88
Tabel V.35 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel BI Rate terhadap Harga Saham ............... 90
Tabel V.36 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel Nilai Tukar Rupiah terhadap
Harga Saham ....................................................................................................................... 91
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Laju Saham Emiten Konstruksi ....................................................................... 2
Gambar I.2 Penentu Arah Bursa Saham Indonesia ............................................................. 4
Gambar II.1 Gambar Proses Investasi Tidak Langsung dan Investasi Langsung ............... 11
Gambar II.2 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 23
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ............................................................................................................................. 99
Lampiran I: Output SPSS .................................................................................................... 100
Lampiran II: Tabel Statistik ................................................................................................ 104
Curricullum Vitae................................................................................................................ 106
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
HALAMAN ABSTRAK
PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH
TERHADAP HARGA SAHAM
Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45
Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015
Yohanes Wien Tineka
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi, BI Rate, dan
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara simultan dan parsial terhadap 4 harga
saham yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero)
Tbk. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan construction
building yang masuk pada indeks LQ45 dalam Bursa Efek Indonesia. Teknik
pengumpulan data dengan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik
analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi, BI
Rate, dan nilai tukar rupiah secara simultan memiliki pengaruh terhadap keempat
harga saham dan secara parsial tidak terdapat pengaruh negatif terhadap keempat
harga saham.
Kata Kunci: inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah, harga saham, konstruksi
bangunan, investasi, LQ45
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF INFLATION, BI RATE, AND RUPIAH
EXCHANGE RATE ON STOCK PRICE
A Emphirical Study at Building Construction Companies listed on LQ45
Trading Period on February 2014 – July 2015
Yohanes Wien Tineka
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2015
This research attempts to assess the influence of inflation, BI Rate, and
rupiah exchange rate on the stock price of four building construction companies,
namely PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. The
population of this research is the construction building companies listed on LQ45
index in Indonesian Stock Exchange. The data collecting technique is
documentation. Multiple linear regression is applied to analyze the data. The
result shows that inflation, BI Rate, and rupiah exchange rate influence
simultaneously the stock price and partialy, inflation, BI Rate, and rupiah
exchange rate do not influence the stock price.
Keywords: inflation, BI Rate, rupiah exchange rate, building construction,
investment, LQ45
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Nawacita atau “9 Program Prioritas Jokowi-JK” direalisasikan melalui
besaran APBN 2015 yang disetujui DPR RI pada sidang paripurna 29 September
2014. Nawacita menunjukkan fokus perhatian yang akan dikerjakan oleh
pemerintah Republik Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Tujuannya adalah untuk
menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara
politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam
kebudayaan (http://nasional.kompas.com/read/2014/05/21/0754454/.nawa.cita.9.a
genda.prioritas.jokowi-jk).
Berlandaskan Nawacita, pengamat asing melihat visi dan misi ekonomi
Joko Widodo secara spesifik mengarah pada ekonomi berbasis perbaikan
infrastruktur
(http://citizendaily.net/visi-ekonomi-anti-investasi-asing-jokowi).
Hal ini diperkuat dengan pernyataan analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo,
bahwa saham yang berkaitan erat dengan infrastruktur menjadi favorit,
diantaranya saham sektor konstruksi dan semen (Wicaksono, 2015:1). Dua
pernyataan tersebut juga sesuai dengan arah kebijakan Jokowi melalui alokasi
APBN 2015. Hal ini terbukti dari mulai berjalannya beberapa kontrak proyek
pada building construction.
Meskipun begitu, selama enam bulan pertama tahun 2015, kontribusi
proyek pemerintah terhadap kontrak baru emiten kontruksi relatif masih minim
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
(Harian Kontan 14 Juli 2015). Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa perusahaan
yang mengerjakan proyek infrastruktur seperti: PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi
Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Waskita Karya Tbk
(WSKT).
Tabel I.1 Proyek Infrastruktur
PTPP
ADHI
WIKA
WSKT
Proyek dari
% dari kontrak baru
Pemerintah
15%
Swasta
45%
BUMN
40%
Pemerintah
36%
Swasta
49%
BUMN
15%
Pemerintah
40%
Swasta
35%
BUMN
25%
Pemerintah
36%
Swasta
32,2%
BUMN
31,6%
Sumber : Harian Kontan 14 Juli 2015, 2495/tahun 9, halaman 1
Gambar I.1 Laju Saham Emiten Konstruksi
Sumber : Harian Kontan 14 Juli 2015, 2495/tahun 9, halaman 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Oleh karena pentingnya fungsi perusahaan building construction terhadap
pembangunan infrastruktur Nawacita, investasi industri ini sebaiknya tidak hanya
dimaksimalkan dari pihak pemerintah, tetapi juga swasta. Investor swasta
diharapkan menjadi andalan perusahaan building construction (Harian Kontan 14
Juli 2015). Building Construction tentu saja menjadi perusahaan yang berpotensi
positif pada investasi. Suntikan dana terutama dari pemerintah akan meningkatkan
aktivitas perusahaan. Selama proyek-proyek infrastruktur pada perusahaan
building construction dikerjakan, perusahaan mendapatkan laba, sehingga
sahamnya akan semakin diburu oleh investor dan harga saham meningkat. Tidak
hanya semata-mata mendapatkan capital gain dari hasil investasi, investor juga
dapat berpartisipasi mendorong pembangunan negara.
Akan tetapi, dalam investasi, investor swasta harus waspada terhadap
harga saham perusahaan yang fluktuatif. Ketidakpastian tersebut dapat disebabkan
oleh kondisi politik, ekonomi, dan sosial yang tidak menentu. Masalah dari
ketidakpastian yang dihadapi investor dan trader ini diatasi dengan meneliti dan
mengestimasi harga saham pada masa yang akan datang dengan analisis
pergerakan harga saham. Apabila trader dapat mengetahui estimasi pergerakan
harga saham, trader dapat melakukan transaksi yang tepat sehingga bisa
mendapatkan capital gain yang maksimal.
Gambar I.2 Penentu Arah Bursa Saham Indonesia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Sumber : Harian Kontan 13 Juli 2015, 2494/tahun9, halaman 1
Para analis berpendapat, bahwa penentu arah harga saham antara lain
adalah inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, isu perombakan
kabinet, dan pengumuman laporan BEI (Harian Kontan, 2015:1). Penelitian ini
dilakukan untuk membuktikan pengaruh tiga faktor terhadap harga saham dari
semua faktor yang dikemukakan para analis dalam Harian Kontan tersebut. Hasil
dari penelitian ini akan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan keputusan
membeli atau tidaknya saham tertentu yang akan terpengaruh oleh inflasi, BI
Rate, dan nilai tukar rupiah. Penelitian ini menggunakan data harga saham, inflasi,
BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Inflasi yang tinggi tidak baik bagi pasar modal.
Investor keluar dari market apabila inflasi tinggi (Sinaga, 2011:37), sektor
infrastruktur sensitif terhadap perubahan bunga acuan perbankan atau BI Rate
(Sinaga, 2011:119), dan menurut Tandelilin (2010:104) fluktuasi nilai tukar mata
uang domestik menjadi risiko investasi dalam saham.
Penulis memilih sub sektor building construction karena terdapat aktivitas
perusahaan yang mempengaruhi harga saham apabila mengerjakan proyek
infrastruktur yang digalakkan pemerintah, antara lain belanja modal (capital
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
expenditure), penyertaan modal negara (PMN), dan pendapatan perusahaan.
Aktivitas tersebut tentunya juga sangat tergantung oleh banyak faktor. Di
antaranya adalah inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Penulis juga
menggunakan saham yang masuk LQ45 karena menurut Tandelilin (2010:87)
perusahaan-perusahaan yang tercatat di LQ45 merupakan perusahaan yang
frekuensi transaksi sahamnya sangat tinggi dan aktif diperdagangkan di pasar
modal dengan 45 saham yang berlikuiditas tinggi serta kapitalisasi pasar yang
besar sehingga mencerminkan kondisi riil yang terjadi di bursa efek. Dengan
demikian harga saham di LQ45 tidak dapat di”goreng” atau dipermainkan oleh
investor yang mempunyai dana besar.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap harga saham?
2. Apakah inflasi secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga
saham?
3. Apakah BI Rate secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap
harga saham?
4. Apakah nilai tukar rupiah secara parsial mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dari ruang lingkup masalah yang akan diteliti adalah
harga saham dari perusahaan yang masuk indeks LQ45 dan bergerak di sektor
building construction dalam rentang waktu Februari 2014 sampai dengan Juli
2015 yang seluruhnya berjumlah empat perusahaan. Empat perusahaan building
construction tersebut adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita
Karya (Persero) Tbk. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi harga saham,
penelitian ini hanya menggunakan 3 faktor yaitu inflasi, BI Rate, dan nilai tukar
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui apakah inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah secara simultan
mempunyai pengaruh terhadap harga saham.
2. Mengetahui apakah inflasi secara parsial mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham.
3. Mengetahui apakah BI Rate secara parsial mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham.
4. Mengetahui apakah nilai tukar rupiah secara parsial mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
7
Bagi pengembangan keilmuan di bidang manajemen
Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian mengenai suatu
teknik peramalan dan memperkaya strategi keputusan bisnis dalam
estimasi pergerakan harga. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi
pelengkap dari penelitian terdahulu serta menjadi referensi dan landasan
bagi penelitian selanjutnya.
2.
Bagi universitas
Penelitian ini bisa menjadi acuan mahasiswa yang merupakan trader dan
menyukai penelitian di bidang peramalan harga saham, penelitian dapat
dilanjutkan menggunakan periode waktu dan alat analisis yang berbeda.
3.
Bagi trader saham
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
melakukan analisis investasi di pasar modal. Hasil penelitian ini bisa
digunakan untuk menyusun strategi untuk mengambil posisi beli saham
pada waktu yang tepat dan dapat mempertimbangkan posisi portofolio
yang akan diambil.
4.
Bagi penulis
Penelitian ini dapat memantapkan keahlian dalam strategi meramalkan
pergerakan harga saham secara mendalam dan dapat menghasilkan
keputusan yang tepat saat trading saham. Penelitian ini menjadi acuan
awal penelitian-penelitian milik penulis selanjutnya untuk memperdalam
penelitian dalam bidang estimasi harga, sehingga penulis bisa menjadi
praktisi dan analis peramalan harga saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah tentang pentingnya
mengetahui inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah dalam beberapa tahun
ke depan untuk memprediksi pengaruhnya terhadap harga saham. Selain
itu, bab I berisi rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori yang relevan sesuai topik yang diteliti.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab III mengenai metodologi penelitian terdiri dari jenis penelitian,
populasi, dan sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, subyek dan
obyek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, serta teknik
analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Bab ini berisi tentang deskripsi 4 perusahaan yang diteliti, yaitu
perusahaan building construcion yang ada di kelompok LQ45 sejak
periode Februari 2014 sampai dengan Juli 2014.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai data yang dianalisis, pengujian
hipotesis beserta penjelasan-penjelasan dari hasil pengujian.
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
Bab ini menjelaskan hasil dari keseluruhan pengujian, keterbatasan, dan
saran-saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.
Investasi
Menurut Tandelilin (2010:2), istilah investasi diuraikan sebagai komitmen
atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investor membeli
sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan
harga saham atau dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu
dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Investasi keuangan dapat berupa investasi langsung maupun tidak langsung.
Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan seseorang atau organisasi
dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan dengan
perantara atau dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung
dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi atau broker yang
mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain
(Hartono, 2010:7).
Gambar II.1
Gambar Proses Investasi Tidak Langsung dan Investasi Langsung
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
investasi tidak
langsung
investasi
langsung
Perusahaan
Investasi
Investor
11
Aktiva-aktiva
keuangan
investasi langsung
Hartono dalam bukunya (2010:9) menyebutkan bahwa investasi langsung
dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang diperjual-belikan di pasar
uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative
market). Investasi langsung yang dapat diperjual-belikan yaitu:
a. Investasi langsung di pasar uang
1) T-bill
2) Deposito yang dapat dinegosiasi
b. Investasi langsung di pasar modal
1) Surat berharga pendapatan tetap
a) T-bond
b) Federal agency securities
c) Municipal bond
d) Corporate bond
e) Convertible bond
2) Saham-saham
a) Saham preferen
b) Saham biasa
c. Investasi langsung di pasar turunan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
1) Opsi
a) Waran
b) Opsi put
c) Opsi call
2) Futures contract
Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari
perusahaan investasi. Perusahaan investasi tersebut membentuk portofolio lalu
menjual saham-saham secara eceran ke publik.
2.
Harga Saham
Harga saham adalah nilai saham di pasar yang dinyatakan dalam per lembar
saham. Harga saham dapat dilihat pada bursa efek (Tandelilin, 2010:301).
Menurut Tandelilin (2010:103), berdasarkan hukum permintaan-penawaran, jika
banyak pihak menjual saham, ceteris paribus, maka harga saham akan turun.
Sehingga penggerak harga saham adalah pihak-pihak yang membeli atau menjual
saham. Pihak-pihak tersebut adalah investor yang melakukan transaksi di bursa
efek Indonesia. Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi harga
saham. Sumber-sumber tersebut antara lain: risiko bunga acuan, risiko pasar,
risiko inflasi, risiko bisnis, risiko finansial, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata
uang, dan risiko negara.
Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham
penutupan atau closing price. Closing price adalah harga final pada saham yang
diperjualbelikan. Closing price menunjukkan nilai terkini dari harga saham
sampai
transaksi
saham
dimulai
pada
periode
selanjutnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
(www.investopedia.com/terms/c/closingprice.asp). Sementara itu menurut Bursa
Efek Indonesia (idx.co.id), harga penutupan (closing price) adalah harga yang
terbentuk berdasarkan transaksi jual dan beli yang dilakukan oleh Anggota Bursa
Efek yang tercatat pada akhir periode perdagangan di Pasar Reguler.
Selain closing price, terdapat pula opening price, high price, dan low price.
Opening price atau harga pembukaan adalah harga saham yang terjadi pada awal
periode perdagangan. Closing price dikurangi opening price menunjukkan
pergerakan harga saham yang naik atau turun. Apabila closing price lebih tinggi
daripada opening price maka harga saham mengalami kenaikan, sedangkan
closing price yang lebih rendah daripada opening price maka harga saham
mengalami penurunan pada satu periode perdagangan. High price adalah harga
saham tertinggi, sedangkan low price adalah harga saham terendah selama periode
perdagangan. High price dan low price terbentuk karena fluktuasi harga saham
selama periode perdagangan. Periode yang dimaksud dapat ditunjukkan bulanan,
mingguan, maupun harian. Periode dalam harian ditunjukkan dalam jam
perdagangan. Jam perdagangan yang dimaksud adalah jam perdagangan saham di
pasar reguler yaitu pukul 09.00 WIB sampai dengan 15.49 WIB sesuai yang diatur
oleh Jakarta Automatic Trading System (JATS). JATS adalah sistem otomatisasi
yang diberlakukan di Bursa Efek Indonesia. JATS menggunakan jaringan
komputer yang digunakan oleh broker untuk perdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia (Hartono, 2010:70). Penelitian ini menggunakan closing price bulanan
karena menunjukkan nilai terkini atau harga final pada hari terakhir perdagangan
setiap bulannya sesuai dengan periode penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Lembar saham adalah sebuah sekuritas/surat berharga yang mewakili
kepemilikan dalam sebuah perusahaan dan mempunyai klaim pada bagian dari
aset perusahaan dan laba per saham (Guinan, 2010:341). Seperti yang
dikemukakan sebelumnya, saham-saham yang merupakan investasi langsung di
pasar modal dibedakan menjadi dua, yaitu saham biasa dan saham preferen.
Saham biasa merupakan jenis saham yang paling dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Saham biasa (common stock) adalah surat berharga yang menunjukkan
bukti kepemilikan suatu perusahaan. Sementara itu, saham preferen (preferred
stock) merupakan saham dengan dividen yang dibayarkan dalam jumlah tetap dan
tidak pernah berubah dari waktu ke waktu. Di pasar modal Indonesia, saham
preferen tidaklah populer. Hanya ada sedikit saham preferen yang diterbitkan
perusahaan (Tandelilin, 2010:37).
Masuk ke dalam aktivitas perdagangan, harga saham ditentukan oleh para
manajer investasi, pialang, dan para investor pribadi, baik yang besar maupun
yang kecil. Pada intinya, harga saham ditentukan oleh seluruh pelaku bursa. Harga
saham naik maupun turun dipengaruhi transaksi jual dan beli para investor dan
trader.
3.
Pasar Modal
Menurut Tandelilin (2010:26), pasar modal adalah pertemuan antara pihak
yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan
cara memperjualbelikan saham. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual-beli
saham disebut bursa efek. Maka, bursa efek merupakan arti dari pasar modal
secara fisik. Indonesia mempunyai satu bursa efek yang bernama Bursa Efek
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Indonesia (BEI). Tandelilin berasumsi bahwa investasi yang memberikan return
relatif besar adalah sektor-sektor yang paling produktif yang ada di pasar.
Aktivitas perusahaan, yang baru menerbitkan sahamnya, disebut penawaran
umum perdana (initial public offering atau IPO). Perusahaan mendapatkan dana
melalui penjualan saham perdananya di pasar primer atau pasar perdana.
Kemudian perusahaan manajer investasi, atau disebut broker, membeli sejumlah
saham perdana dan dikelompokkan menjadi portofolio yang optimal, barulah
saham-saham tersebut dijual ke pasar sekunder atau pasar reguler. Pada pasar
sekunder ini perusahaan yang menerbitkan saham perdana (emiten) tidak
mendapatkan dana, karena transaksi yang terjadi adalah transaksi saham antar
investor.
4.
Indeks LQ45
Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham perusahaan yang tercatat di BEI dengan
likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi kriteria
pemilihan sebagai berikut :
a.
Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan,
b.
Masuk dalam urutan 60 terbesar dari nilai total transaksi saham
perusahaan yang tercatat di BEI pada pasar reguler selama 12 bulan
terakhir,
c.
Urutan perusahaan yang tercatat di BEI berdasarkan besar kapitalisasi
pasar selama 12 bulan terakhir,
d.
Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi
dan jumlah hari transaksi di pasar reguler.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
Bursa efek secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham yang
masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Penggantian saham dilakukan setiap
enam bulan sekali, yaitu periode Februari sampai dengan Juli dan periode Agustus
sampai dengan Januari. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria
seleksi, maka saham terebut dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti
saham lain yang memenuhi kriteria (Tandelilin, 2010:26).
5.
Analisis Fundamental dan Teknikal
Terdapat dua teknik analisis yang digunakan untuk estimasi pergerakan harga
saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental
didasarkan pada keadaan ekonomi suatu negara, manajemen perusahaan,
kompetitor, dan situasi pasar dari produk perusahaan tersebut (Gumilang, 2013:2).
Analisis teknikal adalah suatu metode pengevaluasian saham dengan cara
menganalisis statistik yang dihasilkan oleh pasar di masa lampau guna
mengestimasi pergerakan harga di masa mendatang (Ong, 2011:1). Penelitian ini
termasuk dalam teknik analisis fundamental karena menggunakan data inflasi,
tingkat bunga acuan, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar.
Estimasi pada pasar saham selalu menjadi topik terhangat di penelitian karena
sifatnya yang kompleks dan pergerakan yang cepat. Meskipun begitu, penelitian
Zhai (2007) membuktikan harga saham tidak menunjukkan pergerakan yang
random, sebaliknya pergerakan harga saham masih dapat diestimasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6.
17
Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga umum, yang bersumber pada terganggunya
keseimbangan antara arus uang dan arus barang. Dalam praktek, harga-harga tidak
selalu stabil, ketidakstabilan harga-harga ini merupakan suatu tanda bahwa ada
suatu ketidakcocokan antara arus barang dan arus uang, antara produksi dan
pembelanjaan masyarakat, antara supply dan demand (Gilarso,2004:200).
Menurut Bank Indonesia (www.bi.go.id), indikator yang sering digunakan untuk
mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK
dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga barang dan jasa yang
dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam IHK telah
dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan
harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di pasar tradisional dan modern
terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota. Inflasi yang tinggi akan
menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup
dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang
miskin, bertambah miskin.
Berdasarkan tingkat intensitasnya, inflasi dapat dibedakan menjadi 4 (Wira,
2011:19):
a. Inflasi ringan (kurang dari 10% per tahun)
b. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% per tahun)
c. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% per tahun)
d. Hiperinflasi (lebih dari 100% per tahun)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7.
18
Hubungan Inflasi dengan Harga Saham
Angka inflasi adalah angka yang mengukur tingkat harga barang dan jasa yang
dibeli oleh konsumen. Angka inflasi yang tinggi selalu ditunjukkan dengan
naiknya harga-harga barang. Inflasi yang tinggi membuat daya beli masyarakat
semakin menurun dan perusahaan sulit meningkatkan penjualan dan laba
cenderung menurun, sehingga mengakibatkan harga saham menurun (Wira,
2011:16-21).
Hasil penelitian Damanik (2012) memperkuat teori ini, inflasi berpengaruh
negatif terhadap harga saham. Kenaikan harga barang dan jasa mengakibatkan
kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal tersebut
mengurangi keuntungan perusahaan yang disebabkan oleh meningkatnya harga
pokok produksi. Keuntungan yang menurun akan mempengaruhi laba, akibatnya
jumlah dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham menurun. Investor tidak
menyukai ini, maka saham akan segera dijual sehingga harga saham menurun.
8.
BI Rate
BI Rate merupakan bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. BI
Rate mencerminkan sikap kebijakan moneter yang diumumkan ke publik oleh
Dewan Gubernur Bank Indonesia. Pengumuman tersebut dihasilkan dari Rapat
Dewan Gubernur pada setiap bulannya. BI Rate yang dirapatkan oleh Dewan
Gubernur Bank Indonesia tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor
makro dalam perekonomian dan arah kebijakan dari pemerintah pusat. Sikap
kebijakan moneter tersebut juga diimplementasikan pada operasi moneter yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
dilakukan Bank Indonesia (BI) melalui pengelolaan likuiditas (liquidity
management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan
moneter (http://www.bi.go.id).
BI Rate atau bunga acuan Bank Indonesia, merupakan tingkat bunga yang
ditetapkan oleh BI sebagai patokan tingkat bunga pinjaman maupun simpanan
bagi bank atau lembaga-lembaga keuangan di seluruh Indonesia. Sementara itu,
BI Rate bagi Bank Indonesia sendiri adalah tingkat bunga bagi Sertifikat Bank
Indonesia (SBI). Apabila BI Rate dinaikkan oleh BI maka bank umum cenderung
menyimpan uang tabungan nasabahnya di BI dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia, daripada menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Hal
ini berdampak pada jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang
(http://www.teguhhidayat.com/2011/02/pengaruh-bi-rate-terhadap-ihsg.html).
9.
Hubungan BI Rate dengan Harga Saham
Ketika Bank Indonesia menaikkan bunga acuan, biasanya diikuti oleh bankbank umum dengan menaikkan bunga acuan pinjaman. Hal ini menjadikan beban
biaya tambahan bagi perusahaan yang menggunakan pinjaman dari bank untuk
biaya operasi. Beban biaya tersebut akan mengurangi tingkat keuntungan
perusahaan, sehingga jumlah dividen yang diterima investor semakin sedikit dan
saham cenderung dijual. Ketika banyak saham dijual maka harga saham semakin
menurun. Dengan demikian, apabila BI menaikkan bunga acuan, maka harga
saham cenderung turun (Wira, 2011:17).
Menurut penelitian Damanik (2012), bunga acuan atau BI Rate berpengaruh
negatif terhadap harga saham. Menurut penulis, apabila bunga acuan naik, maka
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
masyarakat cenderung menyimpan uangnya di bank, secara relatif tidak banyak
digunakan sebagai konsumsi. Dalam kejadian ini, perusahaan mengalami
penurunan permintaan dari sisi konsumen, sehingga secara relatif menurunkan
laba perusahaan dan besaran dividen menurun. Hal ini membuat harga saham
turun.
10. Nilai Tukar Rupiah
Perbandingan antara pertukaran dua mata uang yang berbeda disebut dengan
kurs atau nilai tukar (exchange rate). Apabila sebuah negara mempunyai
hubungan dagang dengan negara lain, maka aktivitas perdagangannya
membutuhkan mata uang negara lain yang biasa disebut valuta asing (Yasin,
2007:24). Menurut Kuncoro (2009:116), nilai tukar mata uang adalah nilai tukar
satu mata uang dengan mata uang asing atau disebut valuta asing (valas). Valas
mempunyai fungsi utama untuk mempermudah perdagangan dan investasi
internasional, karena terdapat kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang
satu menjadi mata uang lain. Menurut Sartono (2010:467-468), nilai tukar atau
exchange rates menunjukkan banyaknya unit mata uang yang dapat dibeli atau
ditukar dengan satuan mata uang lain. Sudah menjadi kesepakatan umum bahwa
nilai tukar mata uang asing dinyatakan berdasarkan dollar Amerika Serikat atau
dollar basis. Kesepakatan semacam ini dapat menghilangkan kebingungan saat
membandingkan quotation dari pusat perdagangan satu dengan pusat perdagangan
lainnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
11. Hubungan Nilai Tukar Rupiah dengan Harga Saham
Menurut Tandelilin (2010:104), sumber risiko yang bisa mempengaruhi harga
saham adalah risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi
nilai tukar mata uang domestik (negara perusahaan tersebut) dengan nilai mata
uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal sebagai risiko mata uang (currency
risk) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk).
Salah satu aktivitas yang dapat menyebabkan berpengaruhnya nilai tukar
terhadap harga saham adalah pembelanjaan modal (capital expenditure) berupa
alat-alat produksi secara impor. Umumnya, hal ini terjadi karena kurangnya alatalat maupun suku cadang yang diproduksi di dalam negeri. Dengan melemahnya
nilai tukar, harga alat produksi semakin meningkat. Hal ini menyebabkan biaya
perusahaan meningkat sehingga mengurangi laba yang diperoleh perusahaan.
Kondisi tersebut menjadi tidak menarik bagi investor karena dividen saham
perusahaan akan berkurang. Apabila saham perusahaan tidak diminati investor,
maka harga saham semakin menurun.
Menurut hasil penelitian Amaresh (2014:209), nilai tukar mata uang dalam
negeri berpengaruh negatif terhadap harga saham. Apabila nilai tukar mata uang
dalam negeri melemah (secara angka satuan rupiah meningkat), harga saham
perusahaan akan menurun. Hal ini diperkuat dengan penelitian Amperaningrum
(2011:3) bahwa nilai tukar rupiah terhadap US Dollar mempunyai pengaruh
terhadap harga saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
B. Penelitian Sebelumnya
Tabel II.1 Penelitian Sebelumnya
No Nama Peneliti
1
Christian
Abdiguna
Judul Penelitian Periode Data
Pengaruh
Juni 2008 –
Tingkat Bunga,
November
Inflasi, dan
2010
Harga Minyak
Mentah terhadap
Harga Saham
2
Johannes
Maysan
Damanik
Pengaruh Bunga
acuan, Laju
Inflasi, Return
On Asset, dan
Debt to Equity
Ratio terhadap
Return Saham
2006-2010
3
Maria
Oktaviani
Simonita
Budjen
Analisis
Pengaruh EPS,
ROE, dan DER
terhadap Harga
Saham
2008-2012
Penelitian dan Hasil
Tingkat bunga SBI, inflasi,
dan harga minyak mentah
secara simultan
memberikan pengaruh
terhadap harga saham PT
Bank Central Asia, PT
Bank Artha Graha
Internasional, dan PT Bank
Pundi Indonesia.
Bunga acuan, laju inflasi,
ROA, dan DER secara
bersama-sama berpengaruh
terhadap return saham.
Bunga acuan berpengaruh
positif terhadap return
saham dan laju inflasi
berpengaruh negatif
terhadap return saham.
ROA tidak berpengaruh
positif terhadap return
saham dan DER tidak
berpengaruh negatif
terhadap return saham.
Hasil pengujian secara
simultan ( uji F )
menunjukkan bahwa
variabel EPS, ROE, dan
DER secara bersama-sama
berpengaruh terhadap harga
saham, sedangkan hasil
pengujian secara parsial (
uji t ) menunjukkan bahwa
hanya variabel EPS yang
berpengaruh signifikan
positif terhadap harga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Arif Billah
Dar, Aasif
Shah, Niyati
Bhanja, dan
Amaresh
Samantaraya
The relationship
Between Stock
Prices and
Exchange Rates
in Asian
Markets : A
wavelet based
correlation and
quantile
regression
approach
Februari
1996September
2013
23
saham, ROE dan DER tidak
berpengaruh signifikan.
Harga saham dan nilai tukar
mempunyai korelasi yang
negatif. Pada regresi,
ditemukan bahwa nilai
tukar berpengaruh negatif
terhadap harga saham.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan salah
satu variabel independen yang berbeda yaitu nilai tukar rupiah dan sampel terdiri
dari saham building construction yang masuk indeks LQ45 dalam 3 periode
secara berturut-turut yaitu Februari 2014-Juli 2014, Agustus 2014-Januari 2015,
dan Februari 2015-Juli 2015.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Inflasi
BI Rate
Nilai tukar rupiah
Gambar II.2 Kerangka Pemikiran
Harga Saham
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
D.
24
Rumusan Hipotesis
Berdasarkan jenis penelitian yang akan dilakukan, maka peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1.
Inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap harga saham .
2.
Inflasi secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga
saham.
3.
BI Rate secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga
saham.
4.
Nilai tukar rupiah secara parsial mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian konklusif. Menurut Kuncoro
(2011:75),
penelitian
konklusif
adalah
penelitian
untuk
menguji
atau
membuktikan sesuatu dan untuk membantu peneliti dalam memilih tindakan
khusus selanjutnya. Penelitian ini bersifat kausalitas, yaitu penulis berupaya
meneliti seberapa jauh faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi suatu
variabel. Sehingga, tujuan analisis yang tepat adalah uji hipotesis. Uji hipotesis
berguna untuk menarik suatu kesimpulan dan untuk melakukan generalisasi
terhadap populasi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1.
Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor
building construction dalam rentang waktu Februari 2014 sampai dengan
Juli 2015.
2.
Objek penelitiannya adalah harga saham periode Februari 2014 sampai
dengan Juli 2015.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1.
Waktu penelitian adalah 1 Februari 2015 sampai dengan 31 Juli 2015.
2.
Lokasi penelitian yaitu di kantor Bursa Efek Indonesia perwakilan
Yogyakarta, Jalan Mangkubumi No. 111, Yogyakarta, DIY.
25
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
D. Variabel Penelitian
Variabel Independen :
X1= Inflasi
X2= BI Rate
X3= Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
Variabel Dependen :
Y1= Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)
Y2= Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP)
Y3= Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA)
Y4= Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)
E. Definisi Operasional
1) Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga umum, yang bersumber pada terganggunya
keseimbangan antara arus uang dan arus barang (Gilarso,2004:200). Tingkat
inflasi dipublikasikan oleh Bank Indonesia per bulan. Penelitian ini
menggunakan data tingkat inflasi periode Februari 2014 sampai dengan Juli
2015 sesuai periode obyek penelitian.
2) BI Rate
BI Rate adalah bunga acuan yang dipublikasi oleh Bank Indonesia yang
menjadi hasil dari Rapat Dewan Gubernur BI. Publikasi bunga acuan
ditampilkan per bulan. Penelitian ini menggunakan data BI Rate bulanan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
periode Februari 2014 sampai dengan Juli 2015 sesuai periode obyek
penelitian.
3) Nilai tukar rupiah
Nilai tukar atau exchange rates menunjukkan banyaknya unit mata uang yang
dapat dibeli atau ditukar dengan satuan mata uang lain. Sudah menjadi
kesepakatan umum bahwa nilai tukar mata uang asing dinyatakan
berdasarkan dollar Amerika Serikat atau dollar basis (Sartono, 2010:467468). Penelitian menggunakan data nilai tukar rupiah periode Februari 2014
sampai dengan Juli 2015 sesuai periode obyek penelitian.
4) Harga Saham
Harga saham adalah nilai saham di pasar yang dinyatakan dalam per lembar
saham. Harga saham dapat dilihat pada bursa efek (Tandelilin, 2010:301).
Penelitian ini menggunakan data harga saham closing price atau harga
penutupan. Closing price menunjukkan nilai terkini atau harga final periode
terakhir perdagangan setiap bulannya. Data harga saham dipublikasikan oleh
Indonesian Stock Exchange yang tercatat di LQ45 sejak tahun 2010 sampai
dengan 2015 secara berturut-turut. Penelitian menggunakan data harga saham
periode Februari 2014 sampai dengan Juli 2015 sesuai periode obyek
penelitian.
F. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pada sub sektor industri
building contruction (kode 62) yang tercatat pada indeks LQ45 pada periode
perdagangan Februari 2014 sampai dengan Juli 2015, yaitu seluruhnya berjumlah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
empat perusahaan. Empat perusahaan yang diteliti adalah PT Adhi Karya
(Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Jumlah unit sampel sama
dengan jumlah unit populasi.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel
jenuh atau cencus sampling. Sebuah studi sensus dilakukan apabila seluruh
populasi sangat sedikit. Istilah sampling jenuh (census sampling) dibuat karena
data telah menampilkan seluruh unit populasi (Daniel, 2011:51-52).
Beberapa pertimbangan dalam memilih census sampling menurut Daniel
(2011:53) adalah :
1. Kebutuhan akan penyebutan satu per satu (requirement of total
enumeration)
2. Kebutuhan akan menampilkan kategori yang kecil dari populasi (need to
include very small categories of the population in the study)
3. Kebutuhan untuk meminimalkan error sampling (important to minimize
sampling error)
Dari sejumlah pertimbangan yang disebutkan Daniel, maka penulis memilih
empat perusahaan yang merupakan keseluruhan populasi. Kriteria populasi
tersebut yaitu harga saham dari perusahaan yang masuk indeks LQ45 dan
bergerak di sektor building construction dalam rentang waktu Februari 2014
sampai dengan Juli 2015. Empat perusahaan tersebut adalah PT Adhi Karya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
(Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
H. Sumber Data
Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang telah
diolah oleh pihak lain dan menggunakan data harga saham di akhir bulan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelusuran data harga saham diambil dari situs
resmi BEI idx.co.id. Data inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah diambil dari situs
www.bi.go.id. Data tersebut dijamin kebenaran dan keakuratan karena Bank
Indonesia sendiri yang menerbitkan sekaligus mengatur kebijakan untuk
mengendalikan inflasi dan nilai tukar rupiah, serta menentukan besaran BI Rate
(bunga acuan Bank Indonesia).
I.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi pada data historis atau
pengumpulan data sekunder yang diambil dari situs resmi Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id untuk data harga saham. Kemudian untuk inflasi, BI Rate, dan nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS diambil dari situs resmi Bank Indonesia
www.bi.go.id dan www.bps.go.id.
J.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Studi kausalitas dan analisis regresi. Menurut
Kuncoro (2011:19), studi kausalitas selain mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
dengan variabel terikat. Kausalitas yang yang ada pada penilitian ini adalah
kausalitas satu arah, yaitu X  Y, artinya variabel X dipengaruhi variabel Y.
1. Statistik Deskriptif
Deskripsi data secara grafis dilakukan untuk mengenali pola sejumlah
data dan merangkum informasi yang terdapat dalam data tersebut. Secara
umum bidang studi statistik deskriptif adalah menyajikan data dalam
bentuk tabel dan grafik, kemudian meringkas dan menjelaskan distribusi
data dalam bentuk tendensi sentral, variasi, dan bentuk (Santoso,
2000:11-12).
2. Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160), uji Normalitas bertujuan untuk menguji
apakah variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal.
Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak,
digunakan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan
membuat hipotesis :
Ho : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Kriteria penerimaan H0 apabila analisis Kolmogorov-Smirnov (1-Sample
K-S) adalah sebagai berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1)
31
Apabila nilai Asymptotic Significance kurang dari 5%, berarti data
residual terdistribusi tidak normal.
2)
Apabila nilai Asymptotic Significance lebih besar dari 5%, berarti
data residual terdistribusi normal.
b.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan
regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antar
variabel
bebas.
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation
factor (VIF). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥
10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih
dapat ditolerir (Ghozali, 2011:105).
c.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pegganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Masalah ini timbul
karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu
(time series) karena gangguan pada seorang individu/kelompok
cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas autokorelasi (Ghozali, 2011:110-111).
Penelitian ini menggunakan uji Statistics Q atau Box –Pierce dan
Ljung Box. Uji ini digunakan untuk melihat terjadi atau tidaknya
autokorelasi dengan 16 lag. Taraf nyata yang digunakan adalah 5%.
Kriteria ada tidaknya autokorelasi dengan uji Statistics Q atau Box –
Pierce dan Ljung Box adalah apabila lag lebih dari dua, maka terjadi
autokorelasi, sedangkan apabila lag berjumlah dua atau kurang dari dua,
maka dikatakan tidak ada autokorelasi.
d.
Uji Heterokedastisitas
Alat uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka hal tersebut disebut homokedastisitas dan
jika varians berbeda disebut sebagai heterokedastisitas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu
dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Model
regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas apabila probabilitas
signifikansinya di atas taraf nyata 5% (Ghozali, 2011:139).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
3. Uji Hipotesis
a.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan karena melihat jumlah variabel
independen yang ada. Regresi berganda (multiple regression) dengan ciri
terdapat 2 atau lebih variabel independen. Tahapan pertama penyusunan
model regresi adalah menentukan variabel bebas dan variabel dependen.
Model regresi tersebut dituliskan sebagai berikut:
Y1 = a1 + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e
Y2 = a2 + b4X1 + b5X2 +b6X3 + e
Y3 = a3 + b7X1 +b8X2 + b9X3 + e
Y4 = a4 + b10X1 +b11X2 + b12X3 + e
Keterangan :
Y1= Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)
Y2= Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
(PTPP)
Y3= Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA)
Y4= Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)
a1, a2, a3, dan a4 = Konstanta
b1, b4, b7, dan b10 = Koefisien variabel inflasi
b2, b5, b8, dan b11 = Koefisien variabel BI Rate
b3, b6, b9, dan b12 = Koefisien variabel nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS
X1 = inflasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
X2 = BI Rate
X3 = nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
e = Faktor pengganggu (error)
b.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik)
Menurut Kuncoro (2011:106-107), uji F-statistik digunakan untuk
menunjukkan semua variabel bebas di dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.
Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan
penjelas terhadap variabel dependen. Lima tahapan melakukan uji F
adalah sebagai berikut (Boedijoewono, 2007:205):
1)
Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha):
Hipotesis nol yang diuji adalah:
H0: b1 = b2 =...= b12 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar
tidak mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
harga saham.
Hipotesis alternatifnya (Mason, 1996:114):
Ha: minimal salah satu b1,...,b12 ≠ 0 , atau
Ha: tidak semua b1,...,b12 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai
tukar mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
harga saham.
2)
Menentukan taraf nyata (significant level) dengan simbol α.
Taraf nyata dalam penelitian ini adalah 5%.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3)
35
Menentukan statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini
menggunakan distribusi Fhitung
4)
5)
Menentukan kriteria yang dijelaskan sebagai berikut :
a)
Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel
b)
Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel
Mengambil kesimpulan:
a) Apabila hipotesis nol (Ho) diterima, maka variabel inflasi,
BI Rate, nilai tukar tidak mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap variabel harga saham.
b) Apabila hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel
inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap variabel harga saham.
c.
Uji Signifikansi Individual/Parsial (Uji t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh signifikansi pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam mempengaruhi variasi
variabel dependen (Kuncoro, 2011:105-106).
1) Inflasi
a.
Rumusan hipotesis
Hipotesis nol yang hendak diuji adalah:
H0: b1, b4, b7, dan b10 ≥ 0 , berarti variabel inflasi tidak
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham.
Hipotesis alternatifnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
Ha: b1, b4, b7, dan b10 < 0 , berarti variabel inflasi mempunyai
pengaruh negatif terhadap harga saham.
b.
Taraf nyata (significant level)
Penelitian ini menggunakan taraf nyata sebesar 5%.
c.
Menghitung statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian
ini menggunakan distribusi thitung
d.
Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut :
1) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -ttabel
2) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -ttabel
e.
Mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Apabila hipotesis nol (Ho) diterima, maka variabel inflasi
tidak mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga
saham.
2) Apabila hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel
inflasi mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga
saham.
2) BI Rate
a.
Rumusan hipotesis
Hipotesis nol yang hendak diuji adalah:
H0: b2, b5, b8, dan b11 ≥ 0 , berarti variabel BI Rate tidak
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham
Hipotesis alternatifnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
Ha: b2, b5, b8, dan b11 < 0 , berarti variabel BI Rate
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham
b.
Taraf nyata (significant level)
Penelitian ini menggunakan taraf nyata sebesar 5%.
c.
Menghitung statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian
ini menggunakan distribusi thitung
d.
Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut :
1) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -ttabel
2) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -ttabel
e.
Mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Apabila hipotesis nol (Ho) diterima, maka variabel BI
Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga
saham.
2) Apabila hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel
BI Rate mempunyai pengaruh negatif terhadap harga
saham.
3) Nilai tukar rupiah
a.
Rumusan hipotesis
Hipotesis nol yang hendak diuji adalah:
H0: b3, b6, b9, dan b12 ≥ 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah
tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham
Hipotesis alternatifnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
Ha: b3, b6, b9, dan b12 < 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham
b.
Taraf nyata (significant level)
Penelitian ini menggunakan taraf nyata sebesar 5%.
c.
Menghitung statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian
ini menggunakan distribusi thitung
d.
Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut :
1) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -ttabel
2) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -ttabel
e.
Mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Apabila hipotesis nol (Ho) diterima, maka variabel nilai
tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap
harga saham.
2) Apabila hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel
nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh negatif terhadap
harga saham.
d.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi berganda ditulis sebagai R2 adalah
persentase dari keragaman yang dijelaskan oleh model regresi (Mason,
1996:111). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat yaitu
harga saham (Y). Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan
satu. Nilai R2 menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai yang mendekati satu
berarti
variabel-variabel
independen
memberikan
hampir
semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel harga
saham (Ghozali, 2011:97). sadasdasdsadsadasdsadsadasdasdsadsadsadas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. diresmikan pada tanggal 1 Juni 1974.
Sebelumnya, perusahaan milik Belanda adalah Architecten-Ingenicure-en
Annemersbedrijf Associatie Selleen de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Assosiate
N.V.) dan dinasionalisasi menjadi PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960.
ADHI menjadi perusahaan konstruksi pertama yang sahamnya tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2004. ADHI melakukan initial public offering (IPO)
atau penawaran saham perdana pada tanggal 18 Maret 2014. ADHI masuk pada
sektor industri berkode 6, yaitu property, real estate, and building construction
dengan sub sektor berkode 62 (building construction).
Sejak awal berdiri, jasa konstruksi merupakan bisnis utama ADHI.
Namun saat ini ruang lingkup bidang usaha ADHI lebih luas lagi, yaitu kontraktor
sipil dan gedung, engineering procurement construction (EPC), properti, real
estate, dan investasi infrastruktur. Kantor pusat berada di jalan Raya Pasar
Minggu Km. 18, Jakarta. Secara keseluruhan, ADHI mempunyai karyawan
sebanyak 1.782 pada tahun 2014 dengan anak perusahaan sebanyak empat, yaitu
Adhi Persada Properti, Adhi Persada Realti, Adhi Persada Gedung, dan Adhi
Persada Beton.
ADHI mempunyai visi sebagai berikut:
Menjadi Perusahaan Konstruksi Terkemuka di Asia Tenggara
40
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
dengan misi sebagai berikut:
1.
Berkinerja berdasarkan atas peningkatan Corporate Value secara
incorporated
2.
Melakukan proses pembelajaran (learning)
dalam mencapai
pertumbuhan (peningkatan corporate value)
3.
Menerapkan
Corporate
Culture
yang
simple
tapi
membumi/dilaksanakan (down to earth)
4.
Proaktif
melaksanakan
lima
lini
bisnis
secara
profesional,
governance, mendukung pertumbuhan perusahaan.
5.
Partisipasi aktif dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) dan Corporate Social Responsibility (CSR) seiring
pertumbuhan perusahaan.
Pada 2014 komposisi kepemilikan saham ADHI adalah 51 % Negara
Republik Indonesia; 24,3% institusi dalam negeri; 15,9% perorangan dalam
negeri; dan 8,7% institusi asing. Jumlah saham keseluruhan berjumlah sebesar
1.801.320.000 lembar saham.
B.
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP)
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau disebut PTPP didirikan
pada tanggal 21 September 1953 dan melakukan initial public offering (IPO) pada
tanggal 9 Februari 2010. Sebelumnya perusahaan ini menggunakan nama NV
Pembangunan Perumahan pada 1953 dan PN Pembangunan Perumahan pada
1960. PTPP berkantor pusat di Plaza PP, Gedung Wisma Subiyanto, Jalan Letjend
TB Simatupang No. 57, Pasar Rebo, Jakarta. PTPP tercatat di BEI pada sektor
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
indutri 6, yaitu properti dan real estate, dengan sub sektor industri berkode 62
(building construction). Bidang usaha yang dimiliki PTPP saat ini adalah jasa
konstruksi (bangunan gedung dan infrastruktur), pracetak, peralatan, properti &
realti, EPC (Engineering, Procurement & Construction), dan investasi. Saat ini
jumlah karyawan PTPP sebanyak 1.687 orang. Sampai tahun 2014, anak
perusahaan yang telah dibentuk adalah PT PP Peralatan, PT PP Pracetak, PT PP
Properti, dan PT Gitanusa Sarana Niaga.
PTPP mempunyai visi sebagai berikut:
Menjadi perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia
yang berdaya saing internasional.
dengan misi sebagai berikut:
1.
Menyediakan jasa konstruksi bernilai
tambah tinggi
untuk
memaksimalkan kepuasan Pelanggan.
2.
Meningkatkan kapabilitas, kapasitas dan kesejahteraan karyawan
secara berkesinambungan.
3.
Menyediakan nilai tambah yang tinggi bagi semua pemangku
kepentingan.
4.
Menciptakan sinergi strategis dengan mitra kerja, mitra usaha dan
klien.
5.
Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat
melalui pengembangan Green Corporation.
Komposisi kepemilikan saham PTPP adalah 51% Negara Republik
Indonesia; 31,21% institusi dalam negeri; 2,92% perorangan dalam negeri;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
14,86% institusi asing dan 0,01% perorangan asing. Jumlah saham keseluruhan
berjumlah sebesar 4.842.436.500 lembar saham.
C.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA)
Pada awalnya perusahaan ini adalah perusahaan milik Belanda yang
bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf
Vis en Co atau NV Vis en Co. Kemudian dinasionalisasi pada 11 Maret 1960, lahir
dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja, WIKA mengawali
usahanya dengan membangun instalasi listrik dan pipa air. Alamat kantor pusat
perusahaan ini terdapat di WIKA Building, Jalan Panjaitan Kav.9, Jakarta. Setelah
beberapa tahun berselang, WIKA berhasil melakukan penawaran saham perdana
(initial public offering/IPO) pada 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia.
WIKA masuk pada sektor industri berkode 6, yaitu property, real estate, and
building construction dengan sub sektor berkode 62 (building construction).
Kepemilikan saham WIKA 65,05% pemegang sahamnya dari Pemerintah
Republik Indonesia; 4,78% dipegang oleh perorangan di dalam negeri; 14,02%
dipegang oleh institusi dalam negeri; 0,03% dipegang oleh perorangan asing;
14,42% dipegang oleh institusi asing; sementara 1,23% dipegang oleh pihak
karyawan WIKA sendiri. Total saham yang diterbitkan oleh WIKA sebesar
6.139.968.000 lembar saham.
Bidang usaha yang masuk dalam bisnis WIKA adalah industri,
infrastruktur dan bangunan, energi dan industrial plant, realty dan properti, serta
investasi. Dua bisnis utama WIKA berada pada infrastruktur dan gedung serta
energi dan industrial plant. Perusahaan yang merupakan anak perusahaan WIKA
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
adalah PT Wijaya Karya Beton, PT Wijaya Karya Realty, PT Wijaya Karya
Industri & Konstruksi, PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi, PT Wijaya Karya
Bangunan Gedung, dan PT Wijaya Karya Bitumen.
Adapun visi PTPP yaitu menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang
EPC (Engineering, Procurement & Construction) dan investasi terintegrasi di
Asia Tenggara dengan misi sebagai berikut:
1. Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu di bidang
EPC dan investasi untuk infrastruktur, gedung bertingkat, energi,
industrial plant, industri dan properti.
2. Memenuhi harapan pemangku kepentingan utama
3. Mengimplementasikan etika bisnis untuk mendukung tata kelola
perusahaan yang berkesinambungan
4. Ekspansi strategis ke luar negeri
5. Mengimplementasikan 'Best Practice' dalam sistem manajemen
terpadu
D.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)
PT Waskita Karya (Persero) Tbk., yang disebut WSKT, merupakan
perusahaan yang tercatat di BEI dengan kode sektor industri 6, yaitu properti dan
real estate, dengan sub sektor industri berkode 62 (building construction).
Dahulu, perusahaan ini adalah hasil nasionalisasi perusahaan milik asing bernama
Volker Aannemings Maatschapiij N.V pada tanggal 1 Januari 1961 dan berganti
nama menjadi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. WSKT melakukan penawaran
saham perdananya pada tanggal 19 Desember 2012. Saham PT Waskita Karya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
(Persero) Tbk. dimiliki oleh Pemerintah Indonesia sebesar 67,33% sementara
32,77% dimiliki oleh publik.
Perusahaan ini bergerak di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi,
jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, pekerjaan terintegrasi
(Engineering, Procurement, and Construction atau EPC), serta layanan jasa
peningkatan kemampuan di bidang konstruksi. Anak perusahaan WSKT cukup
banyak, yaitu PT Waskita Sangir Energi, PT Citra Waspphutowa, PT Prima Multi
Terminal, PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, PT Waskita Beton
Precast, dan PT Jasamarga Kualanamu Tol. Sedangkan kantor pusat WSKT
beralamat di Jalan MT Haryono kav. No. 10, Cawang, Jakarta.
Adapun visi perusahaan WSKT adalah menjadi perusahaan Indonesia
terkemuka di bidang industri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur, dan
realty. Misi perusahaan WSKT adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan yang
berkelanjutan melalui:
1. SDM yang kompeten;
2. Sistem dan teknologi terintegrasi;
3. Sinergi dengan mitra usaha;
4. Inovasi; serta
5. Diversifikasi usaha.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data (Statistik Deskriptif)
Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan data yang telah
dikumpulkan dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif
menggunakan SPSS 19, hasilnya sebagai berikut:
Tabel V.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Inflasi
BI Rate
Nilai Tukar Rupiah
PT Adhi Karya (Persero)
Tbk.
PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk.
PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk.
PT Waskita Karya
(Persero) Tbk.
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum
18
-.36
2.46
18
7.50
7.75
18
11347
13414
18
2020
3695
Mean
.4950
7.5417
12267.33
2887.50
Std.
Deviation
.65565
.09587
685.464
427.889
18
1405
4060
2892.78
942.676
18
2145
3745
2845.28
523.263
18
649.75
1773.37
1178.0259 456.44149
18
Berdasarkan tabel V.1 dari periode obyek penelitian Februari 2014 sampai dengan
Juli 2015, rata-rata inflasi adalah 0,495%, rata-rata BI Rate 7,54%, dan rata-rata
nilai tukar rupiah Rp 12.267,33.
46
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
47
Inflasi (X1)
Berdasarkan hasil observasi pada data historis inflasi atau pengumpulan data
sekunder yang diambil dari situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel V.2 Inflasi
WAKTU
INFLASI (%)
Februari 2014
0,26
Maret 2014
0,08
April 2014
-0,02
Mei 2014
0,16
Juni 2014
0,43
Juli 2014
0,93
Agustus 2014
0,47
September 2014
0,27
Oktober 2014
0,47
November 2014
1,50
Desember 2014
2,46
Januari 2015
-0,24
Februari 2015
-0,36
Maret 2015
0,17
April 2015
0,36
Mei 2015
0,50
Juni 2015
0,54
Juli 2015
0,93
Sumber: www.bps.go.id
Menurut data inflasi di atas, dapat diinterpretasikan bahwa tingkat inflasi
yang tertinggi pada bulan Desember 2014 sebesar 2,46%, sedangkan tingkat
inflasi terendah terdapat pada bulan Februari 2015 sebesar -0,36%.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
48
BI Rate (X2)
Berdasarkan hasil observasi pada data historis BI Rate atau pengumpulan
data sekunder yang diambil dari situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel V.3 BI Rate
WAKTU
BI RATE (%)
Februari 2014
7,50
Maret 2014
7,50
April 2014
7,50
Mei 2014
7,50
Juni 2014
7,50
Juli 2014
7,50
Agustus 2014
7,50
September 2014
7,50
Oktober 2014
7,50
November 2014
7,75
Desember 2014
7,75
Januari 2015
7,75
Februari 2015
7,50
Maret 2015
7,50
April 2015
7,50
Mei 2015
7,50
Juni 2015
7,50
Juli 2015
7,50
Sumber: www.bi.go.id
Menurut data BI Rate di atas, dapat diinterpretasikan bahwa BI Rate yang
tertinggi pada bulan November 2014 sampai dengan Januari 2015 semuanya
sebesar 7,75%.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.
49
Nilai Tukar Rupiah (X3)
Berdasarkan hasil observasi pada data historis nilai tukar rupiah atau
pengumpulan data sekunder yang diambil dari situs resmi Bank Indonesia
www.bi.go.id didapat data sebagai berikut:
Tabel V.4 Nilai Tukar Rupiah
WAKTU
RUPIAH (Rp/dollar Amerika Serikat)
Februari 2014
11.576
Maret 2014
11.347
April 2014
11.474
Mei 2014
11.553
Juni 2014
11.909
Juli 2014
11.533
Agustus 2014
11.658
September 2014
12.151
Oktober 2014
12.022
November 2014
12.135
Desember 2014
12.378
Januari 2015
12.562
Februari 2015
12.799
Maret 2015
13.019
April 2015
12.872
Mei 2015
13.145
Juni 2015
13.265
Juli 2015
13.414
Sumber: www.bi.go.id
Menurut data nilai tukar rupiah di atas, dapat diinterpretasikan bahwa nilai
tukar rupiah yang tertinggi pada bulan Juli 2015 sebesar Rp 13.414,
sedangkan nilai tukar rupiah terendah ada pada bulan Maret 2014 Rp
11.347.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4.
50
Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (Y1)
Harga Penutupan Akhir Bulan Saham Harga saham PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. adalah sebagai berikut:
Tabel V.5 Harga Saham ADHI
WAKTU
ADHI (Rp/lembar saham)
Februari 2014
2.340
Maret 2014
2.995
April 2014
2.985
Mei 2014
3.130
Juni 2014
2.785
Juli 2014
3.110
Agustus 2014
3.070
September 2014
2.765
Oktober 2014
2.755
November 2014
2.780
Desember 2014
3.480
Januari 2015
3.695
Februari 2015
3.440
Maret 2015
3.055
April 2015
2.765
Mei 2015
2.505
Juni 2015
2.020
Juli 2015
2.300
Sumber: www.idx.co.id
Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga saham PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. tertinggi terdapat pada bulan Januari 2015 yaitu sebesar Rp
3.695,- per lembar saham. Sementara itu harga saham PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. terendah terdapat pada bulan Juni 2015 yaitu sebesar Rp
2.020,- per lembar saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5.
51
Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (Y2)
Harga Penutupan Akhir Bulan Saham PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk. adalah sebagai berikut:
Tabel V.6 Harga Saham PTPP
WAKTU
PTPP (Rp/lembar saham)
Februari 2014
1.405
Maret 2014
1.830
April 2014
1.845
Mei 2014
1.910
Juni 2014
1.850
Juli 2014
2.260
Agustus 2014
2.465
September 2014
2.150
Oktober 2014
2.630
November 2014
3.060
Desember 2014
3.575
Januari 2015
3.915
Februari 2015
4.060
Maret 2015
3.795
April 2015
3.925
Mei 2015
4.020
Juni 2015
3.470
Juli 2015
3.905
Sumber: www.idx.co.id
Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga saham PT
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. tertinggi terdapat pada bulan
Februari 2015 yaitu sebesar Rp 4.060,- per lembar saham. Sementara itu
harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. terendah terdapat
pada bulan Februari 2014 yaitu sebesar Rp 1.405,- per lembar saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6.
52
Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Y3)
Harga Penutupan Akhir Bulan Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
adalah sebagai berikut:
Tabel V.7 Harga Saham WIKA
WAKTU
WIKA (Rp/lembar saham)
Februari 2014
2.145
Maret 2014
2.390
April 2014
2.265
Mei 2014
2.345
Juni 2014
2.215
Juli 2014
2.650
Agustus 2014
2.870
September 2014
2.605
Oktober 2014
2.860
November 2014
3.005
Desember 2014
3.680
Januari 2015
3.745
Februari 2015
3.660
Maret 2015
3.495
April 2015
2.985
Mei 2015
3.140
Juni 2015
2.505
Juli 2015
2.655
Sumber: www.idx.co.id
Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga saham PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk. tertinggi terdapat pada bulan Januari 2015 yaitu
sebesar Rp 3.745,- per lembar saham. Sementara itu harga saham PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk. terendah terdapat pada bulan Februari 2014 yaitu
sebesar Rp 2.145,- per lembar saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7.
53
Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Y4)
Harga Penutupan Akhir Bulan Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
adalah sebagai berikut:
Tabel V.8 Harga Saham WSKT
WAKTU
WSKT (Rp/lembar saham)
Februari 2014
649,75
Maret 2014
742,57
April 2014
727,91
Mei 2014
703,49
Juni 2014
664,40
Juli 2014
791,42
Agustus 2014
884,24
September 2014
815,85
Oktober 2014
947,75
November 2014
1.021,03
Desember 2014
1.436,28
Januari 2015
1.675,67
Februari 2015
1.773,37
Maret 2015
1.739,17
April 2015
1.680,55
Mei 2015
1.661,01
Juni 2015
1.520,00
Juli 2015
1.770,00
Sumber: www.idx.co.id
Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga saham PT Waskita
Karya (Persero) Tbk. tertinggi terdapat pada bulan Februari 2015 yaitu
sebesar Rp 1.773,37,- per lembar saham. Sementara itu harga saham PT
Waskita Karya (Persero) Tbk. terendah terdapat pada bulan Februari 2014
yaitu sebesar Rp 649,75,- per lembar saham.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B.
54
Hasil Uji Statistik dan Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data secara multivariate, maka data nilai
residual variabel dependen dalam penelitian ini distandarisasikan terlebih
dahulu. Nilai residual dapat diperoleh menggunakan SPSS 19 dengan
cara data variabel dependen diregresikan menjadi data unstandardized
residual (Ghozali, 2011:106). Nilai unstandardized residual dari ADHI,
PTPP, WIKA, dan WSKT adalah sebagai berikut:
Tabel V.9 Unstandardized Residual
Unstandardized
Residual ADHI
Unstandardized
Residual PTPP
Unstandardized
Residual WIKA
Unstandardized
Residual WSKT
-604.20120
-36.33098
-49.08050
156.11070
-55.94975
329.31182
194.19603
-73.38087
-55.43301
-511.99233
477.00040
34.99193
556.98142
346.94621
79.10569
-96.08555
-549.31167
-142.87834
-558.89661
121.38684
-29.41178
-38.18704
-496.23790
429.35106
427.33447
-508.46580
151.87462
-154.90476
182.42021
-27.51546
541.05221
74.08517
404.99440
186.61987
-503.73799
-201.76153
-335.14905
-33.70614
-222.90234
-142.96542
-362.32812
296.30372
393.59865
-89.62563
246.78358
-344.92404
396.76889
-51.84485
618.10744
457.66178
34.19044
109.62493
-563.89443
-405.69942
-86.62502
126.26475
23.01741
-29.84816
-256.66917
155.09074
120.90214
-270.67200
-37.94481
-191.57393
180.94181
10.63212
221.63655
111.40448
163.50318
-7.38822
-217.29794
-15.37394
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Keterangan:
ADHI
PTPP
WIKA
WSKT
55
: Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
: Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
: Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
: Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Hipotesis untuk uji normalitas data ini adalah
H0: Data residual berdistribusi normal
Ha: Data residual tidak berdistribusi normal
Taraf nyata yang digunakan adalah 5%. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan SPSS 19 pada uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel V.10 Uji Normalitas 1-Sample K-S
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ADHI
PTPP
WIKA
N
18
18
18
Normal
Mean
2887.50 2892.78 2845.28
a,b
Parameters
Std. Deviation
427.889 942.676 523.263
Most Extreme Absolute
.156
.174
.142
Differences
Positive
.119
.138
.142
Negative
-.156
-.174
-.115
Kolmogorov-Smirnov Z
.663
.739
.602
Asymp. Sig. (2-tailed)
.772
.645
.861
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Keterangan:
ADHI
PTPP
WIKA
WSKT
WSKT
18
1178.0259
456.44149
.193
.193
-.188
.819
.514
: Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
: Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
: Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
: Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
Kriteria penerimaan H0 apabila Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Dari data
yang diperoleh di atas, dapat disimpulkan bahwa data PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,772 >
0,05 , data tersebut berdistribusi normal. Data PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk. mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05
yaitu 0,645 > 0,05, data tersebut berdistribusi normal. Data PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk. mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu
0,861 > 0,05 sehingga data tersebut berdistribusi normal. Sementara data
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) >
0,05 yaitu 0,514 > 0,05 sehingga data tersebut berdistribusi normal.
b.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation
factor
(VIF).
Dasar
untuk
menunjukkan
data
mempunyai
multikolinearitas adalah tolerance ≤ 0.10 dan nilai VIF ≥ 10. Uji
multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Berdasarkan uji
multikolinearitas menggunakan SPSS 19 maka diperoleh:
Tabel V.11 Uji Multikolinearitas Tolerance dan VIF
Model
1 (Constant)
Inflasi
BI Rate
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.725
1.380
.726
1.377
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Nilai Tukar
Rupiah
.994
57
1.006
Berdasarkan hasil uji collinearity dari ketiga variabel (Inflasi, BI Rate,
dan Nilai Tukar Rupiah), tidak didapat nilai tolerance kurang dari 0.10
dan dari ketiganya tidak didapat nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
ada
multikolinearitas
antar
variabel
independen.
c.
Uji Autokorelasi
Uji untuk mendeteksi adanya autokorelasi pada penelitian ini adalah Uji
Statistics Q atau Box –Pierce dan Ljung Box. Kriteria ada tidaknya
autokorelasi dengan uji Statistics Q atau Box –Pierce dan Ljung Box
adalah apabila lag lebih dari dua, maka terjadi autokorelasi, sedangkan
apabila lag berjumlah dua atau kurang dari dua, maka dikatakan tidak
ada autokorelasi. Taraf nyata atau significant level adalah 5%. Pengujian
dengan SPSS 19 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel V.12 Uji Ljung Box PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Autocorrelations
Series:Unstandardized Residual ADHI
Lag
1
2
3
4
5
6
7
Autocorrelation
.115
.157
-.332
-.334
-.146
-.191
.336
a
Std. Error
.217
.211
.204
.197
.190
.183
.175
Box-Ljung Statistic
Value
df Sig.b
.278
1
.598
.833
2
.659
3.479
3
.323
6.345
4
.175
6.933
5
.226
8.033
6
.236
11.718
7
.110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
8
.134
.167
12.368
8
.136
9
.228
.158
14.455
9
.107
10
-.218
.149
16.597 10
.084
11
-.138
.139
17.573 11
.092
12
-.212
.129
20.278 12
.062
13
-.158
.118
22.070 13
.054
14
-.022
.105
22.113 14
.076
15
.047
.091
22.378 15
.098
16
.186
.075
28.621 16
.027
a. The underlying process assumed is independence (white noise).
b. Based on the asymptotic chi-square approximation.
Setelah dilakukan uji Box-Ljung dengan SPSS 19, diperoleh nilai Sig.b
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yang kurang dari 5% adalah berjumlah 1
lag yaitu lag ke 16 dengan Sig.b 0.027 atau 2,7%. Hal ini berarti nilai
residual variabel dependen atau harga saham PT Adhi Karya (Persero)
Tbk. tidak terdapat autokorelasi.
Tabel V.13 Uji Ljung Box PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Autocorrelations
Series:Unstandardized Residual PTPP
Lag
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Autocorrelation
-.142
-.076
-.006
.067
-.204
-.126
.213
-.150
.256
-.172
-.160
-.072
a
Std. Error
.217
.211
.204
.197
.190
.183
.175
.167
.158
.149
.139
.129
Box-Ljung Statistic
Value
df Sig.b
.425
1
.514
.554
2
.758
.555
3
.907
.669
4
.955
1.823
5
.873
2.301
6
.890
3.784
7
.804
4.597
8
.800
7.222
9
.614
8.560 10
.574
9.876 11
.542
10.186 12
.600
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
13
.059
.118
10.433 13
.658
14
-.087
.105
11.120 14
.677
15
-.077
.091
11.830 15
.692
16
.124
.075
14.596 16
.554
a. The underlying process assumed is independence (white noise).
b. Based on the asymptotic chi-square approximation.
Setelah dilakukan uji Box-Ljung dengan SPSS 19, tidak terdapat nilai
Sig.b PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. yang kurang dari 5%.
Hal ini berarti nilai observasi variabel dependen atau harga saham PT
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. tidak terdapat autokorelasi.
Tabel V.14 Uji Ljung Box PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Autocorrelations
Series:Unstandardized Residual WIKA
Box-Ljung Statistic
Lag
Autocorrelation
Std. Error
Value
df Sig.b
1
.125
.217
.331
1
.565
2
.212
.211
1.338
2
.512
3
-.190
.204
2.203
3
.531
4
-.264
.197
3.994
4
.407
5
-.019
.190
4.004
5
.549
6
-.162
.183
4.794
6
.570
7
.242
.175
6.705
7
.460
8
-.118
.167
7.210
8
.514
9
-.069
.158
7.398
9
.596
10
-.251
.149
10.230 10
.421
11
-.239
.139
13.174 11
.282
12
-.081
.129
13.570 12
.329
13
.024
.118
13.612 13
.402
14
.085
.105
14.256 14
.431
15
.036
.091
14.416 15
.494
16
.102
.075
16.277 16
.434
a. The underlying process assumed is independence (white noise).
b. Based on the asymptotic chi-square approximation.
a
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Setelah dilakukan uji Box-Ljung dengan SPSS 19, tidak terdapat nilai
Sig.b PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yang kurang dari 5%. Hal ini
berarti nilai observasi variabel dependen atau harga saham PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk. tidak terdapat autokorelasi.
Tabel V.15 Uji Ljung Box PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Autocorrelations
Series:Unstandardized Residual WSKT
Box-Ljung Statistic
Lag
Autocorrelation
Std. Error
Value
df Sig.b
1
-.051
.217
.056
1
.813
2
-.024
.211
.068
2
.966
3
-.214
.204
1.170
3
.760
4
.004
.197
1.171
4
.883
5
-.067
.190
1.294
5
.936
6
-.323
.183
4.423
6
.620
7
.119
.175
4.888
7
.674
8
-.058
.167
5.009
8
.757
9
.216
.158
6.871
9
.651
10
-.190
.149
8.495 10
.581
11
-.022
.139
8.519 11
.666
12
.128
.129
9.496 12
.660
13
.052
.118
9.690 13
.719
14
-.048
.105
9.897 14
.770
15
-.066
.091
10.425 15
.792
16
.041
.075
10.731 16
.826
a. The underlying process assumed is independence (white noise).
b. Based on the asymptotic chi-square approximation.
a
Setelah dilakukan uji Box-Ljung dengan SPSS 19, tidak terdapat nilai
Sig.b PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yang kurang dari 5%. Hal ini
berarti nilai observasi variabel dependen atau harga saham PT Waskita
Karya (Persero) Tbk. tidak terdapat autokorelasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
Kesimpulan dari keempat uji Box-Ljung yang dilakukan dengan
SPSS 19 adalah tidak terdapat autokorelasi terhadap harga saham PT
Adhi Karya (Persero) Tbk., harga saham PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk., harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan harga
saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
d.
Uji Heterokedastisitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap
variabel
bebas.
Model
regresi
tidak
mengandung
adanya
heteroskedastisitas apabila probabilitas signifikansinya di atas taraf nyata
5% (Ghozali,2011:139). Setelah melakukan uji Glejser menggunakan
SPSS 19 didapat:
Tabel V.16 Uji Heterokedastisitas
Sig.
ADHI PTPP WIKA WSKT
Inflasi
.321 .525
.299
.402
BI Rate
.862 .123
.438
.708
Nilai Tukar Rupiah .601 .823
.251
.970
Model
Dari hasil output SPSS 19 pada uji Glejser di atas, dapat diambil
kesimpulan
bahwa
tidak
signifikansi di atas 5%.
terjadi
heterokedastisitas
karena
nilai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
2. Uji Hipotesis
a.
Analisis Regresi Berganda
Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil
sebagai berikut:
Estimasi Regresi Linear Berganda harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Tabel V.17 Regresi Berganda harga saham ADHI
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-17863.275
8122.867
-255.575
156.250
-.392
Model
1 (Constant)
Inflasi
BI Rate
3060.382
1067.496
Nilai Tukar Rupiah
-.180
.128
a. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
.686
-.288
t
-2.199
-1.636
Sig.
.045
.124
2.867
-1.407
.012
.181
Dari hasil output SPSS 19 di atas, model persamaan regresi adalah sebagai
berikut:
Y1 = a1 + b1X1+ b2X2 + b3X3

Y1 = -17.863,275 – 255,575X1 + 3.060,382X2 – 0,180X3
Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diinterpretasikan :
1) Nilai konstanta a1 adalah -17.863,275, konstanta ini tidak
memiliki arti karena harga saham PT Adhi Karya (Persero)
Tbk. akan bernilai -17.863,275 apabila nilai varibel inflasi, BI
Rate, dan nilai tukar rupiah adalah nol (0), sementara itu harga
saham tidak mungkin bernilai negatif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
2) Koefisien b1 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel inflasi adalah sebesar negatif 255,575.
Namun tingkat signifikansi variabel inflasi terhadap harga
saham PT Adhi Karya di atas 5% yaitu 12,4%. Dengan
demikian, variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif
secara signifikan terhadap harga saham PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan pada
sub bab Pembahasan.
3) Koefisien b2 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel BI Rate adalah sebesar 3.060,382. Hal
ini berarti terjadi hubungan satu arah antara BI Rate dengan
harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., sehingga variabel
BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga
saham.
4) Koefisien b3 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel nilai tukar rupiah adalah sebesar
negatif 0,18. Namun tingkat signifikansi berada di atas 5%
yaitu sebesar 18,1%. Hal ini berarti variabel nilai tukar rupiah
tidak mempunyai pengaruh negatif secara signifikan terhadap
harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Makna dari hasil
uji tersebut dijelaskan pada sub bab Pembahasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
Estimasi Regresi Linear Berganda harga saham PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk.
Tabel V.18 Regresi Berganda harga saham PTPP
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
-33759.077
8694.573
Inflasi
-121.217
167.247
-.084
BI Rate
2899.586
1142.629
.295
Nilai Tukar Rupiah
1.210
.137
.880
a. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
t
-3.883
-.725
2.538
8.857
Dari hasil output SPSS 19 di atas, model persamaan regresi adalah sebagai
berikut:
Y2 = a2 + b4X1 + b5X2 +b6X3

Y2 = -33.759,077 – 121,217 X1 + 2.899,586X2 + 1,210X3
Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diinterpretasikan :
1) Nilai konstanta a2 adalah -33.759,077, konstanta ini tidak
memiliki
arti
karena
harga
saham
PT
Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk. akan bernilai -33.759,077 apabila
nilai varibel inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah adalah nol
(0), sementara itu harga saham tidak mungkin bernilai negatif.
2) Koefisien b4 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel inflasi adalah sebesar negatif 121,217.
Namun tingkat signifikansi berada di atas 5% yaitu sebesar
48,1% sehingga variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh
Sig.
.002
.481
.024
.000
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
negatif
secara
signifikan
terhadap
harga
saham
65
PT
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Makna dari hasil uji
tersebut dijelaskan pada sub bab Pembahasan.
3) Koefisien b5 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel BI Rate adalah sebesar 2.899,586. Hal
ini berarti terjadi hubungan satu arah antara BI Rate dengan
harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.,
sehingga variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham.
4) Koefisien b6 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel nilai tukar rupiah adalah sebesar 1,21.
Hal ini berarti terjadi hubungan satu arah antara nilai tukar
rupiah dengan harga saham PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk., sehingga variabel nilai tukar rupiah tidak
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham.
Estimasi Regresi Linear Berganda harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Tabel V.19 Regresi Berganda harga saham WIKA
Model
1
(Constant)
Inflasi
BI Rate
Nilai Tukar Rupiah
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-27741.650
8523.236
-164.613
163.952
-.206
3455.144
1120.112
.633
.376
.134
.492
t
-3.255
-1.004
3.085
2.807
Sig.
.006
.332
.008
.014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Model
1
(Constant)
Inflasi
BI Rate
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-27741.650
8523.236
-164.613
163.952
-.206
3455.144
1120.112
.633
Nilai Tukar Rupiah
.376
.134
a. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
.492
66
t
-3.255
-1.004
3.085
Sig.
.006
.332
.008
2.807
.014
Dari hasil output SPSS 19 di atas, model persamaan regresi adalah sebagai
berikut:
Y3 = a3 + b7X1 +b8X2 + b9X3

Y3 = - 27.741,650 - 164,613X1 + 3.455,144X2 + 0,376X3
Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diinterpretasikan :
1) Nilai konstanta a3 adalah -27.741,650 , konstanta ini tidak
memiliki arti karena harga saham PT Wijaya Karya (Persero)
Tbk. akan bernilai -27.741,650 apabila nilai varibel inflasi, BI
Rate, dan nilai tukar rupiah adalah nol (0), sementara itu harga
saham tidak mungkin bernilai negatif.
2) Koefisien b7 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel inflasi adalah sebesar negatif 164,613.
Namun tingkat signifikansi berada di atas 5% yaitu sebesar
33,2% sehingga variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh
negatif secara signifikan terhadap harga saham PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan
pada sub bab Pembahasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
3) Koefisien b8 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel BI Rate adalah sebesar 3.455,144. Hal
ini berarti terjadi hubungan satu arah antara BI Rate dengan
harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, sehingga
variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap
harga saham.
4) Koefisien b9 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel nilai tukar rupiah adalah sebesar
0,376. Hal ini berarti terjadi hubungan satu arah antara nilai
tukar rupiah dengan harga saham PT Wijaya Karya (Persero)
Tbk, sehingga variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai
pengaruh negatif terhadap harga saham.
Estimasi Regresi Linear Berganda harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Tabel V.20 Regresi Berganda harga saham WSKT
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
-14445.210
3863.362
Inflasi
-110.111
74.315
-.158
BI Rate
1085.174
507.718
.228
Nilai Tukar Rupiah
.611
.061
.917
a. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
t
-3.739
-1.482
2.137
10.063
Dari hasil output SPSS 19 di atas, model persamaan regresi adalah sebagai
berikut:
Y4 = a4 + b10X1 +b11X2 + b12X3
Sig.
.002
.161
.051
.000
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

68
Y4 = - 14.445,210 - 110,111X1 + 1.085,174X2 + 0,611X3
Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diinterpretasikan :
1) Nilai konstanta a4 adalah -14.445,21 , konstanta ini tidak
memiliki arti karena harga saham PT Waskita Karya (Persero)
Tbk. akan bernilai -14.445,21 apabila nilai varibel inflasi, BI
Rate, dan nilai tukar rupiah adalah nol (0), sementara itu harga
saham tidak mungkin bernilai negatif.
2) Koefisien b10 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel inflasi adalah sebesar 110,111.
Namun tingkat signifikansi lebih dari 5% yaitu sebesar 16,1%
sehingga variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif
secara signifikan terhadap harga saham PT Waskita Karya
(Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan pada
sub bab Pembahasan.
3) Koefisien b11 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel BI Rate adalah sebesar 1.085,174.
Namun tingkat signifikansi di atas 5% yaitu sebesar 5,1%
sehingga variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif
secara signifikan terhadap harga saham PT Waskita Karya
(Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan pada
sub bab Pembahasan.
4) Koefisien b12 yang merupakan koefisien variabel regresi
prediktor untuk variabel nilai tukar rupiah adalah sebesar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
0,611. Hal ini berarti terjadi hubungan positif atau satu arah
antara nilai tukar rupiah dengan harga saham PT Waskita
Karya (Persero) Tbk, sehingga variabel nilai tukar rupiah tidak
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham.
b.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik)
Uji Simultan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut (Boedijoewono,
2007:205):
1)
Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
H0: b1 = b2 = b3 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah
tidak mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap
variabel harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk..
Ha : minimal salah satu b1, b2, atau b3 ≠ 0. Variabel inflasi, BI
Rate, nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh signifikan secara
simultan terhadap variabel harga saham PT Adhi Karya
(Persero) Tbk..
2)
Taraf nyata (significant level) = 5% atau α = 5%
3)
Statistik
uji
yang
dipergunakan
dalam
penelitian
menggunakan distribusi Fhitung
Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil
sebagai berikut:
ini
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
Tabel V.21 Uji Simultan ADHI
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Sum of
Squares
1302470.102
1810042.398
df
3
14
Mean
Square
434156.701
129288.743
F
3.358
Sig.
.049a
Total
3112512.500
17
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
4) Kriteria yang diteliti adalah sebagai berikut :
a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel
b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel
Diperoleh Ftabel yaitu 3,09.
5) Mengambil kesimpulan
Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai signifikansi (Sig.) dari
data tersebut adalah 0,049 atau 4,9%. Kriteria penerimaan (Ho)
diterima apabila Fhitung < Ftabel. Dari hasil yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (3,358 > 3,09), maka hipotesis
nol (Ho) ditolak, sebaliknya Ha diterima. Hal ini berarti variabel
inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh
signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Adhi
Karya (Persero) Tbk.
Uji Simultan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut:
1)
Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha):
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
H0: b4 = b5 = b6 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar tidak
mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap
variabel harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk.
Hipotesis alternatifnya:
Ha: minimal salah satu b4 ,b5 ,atau b6 ≠ 0. Variabel inflasi, BI
Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan secara
simultan terhadap variabel harga saham PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk.
2)
Taraf nyata (significant level) = 5% atau α = 5%
3)
Menentukan statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini
menggunakan distribusi Fhitung
Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel V.22 Uji Simultan PTPP
ANOVAb
Mean
Model
Sum of Squares
df
Square
F
1 Regression
13033062.177
3 4344354.059 29.328
Residual
2073798.934
14 148128.495
Total
15106861.111
17
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Sig.
.000a
4) Menentukan kriteria yang dijelaskan sebagai berikut :
a)
Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel
b)
Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
Diperoleh Ftabel yaitu 3,09.
5) Mengambil kesimpulan
Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai signifikansi (Sig.) dari
data tersebut adalah 0,000 atau 0%. Kriteria penerimaan (Ho)
diterima apabila Fhitung < Ftabel. Dari hasil yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (29.328 > 3,09), maka hipotesis
nol (Ho) ditolak sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) diterima,
maka variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah mempunyai
pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga
saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk..
Uji Simultan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha):
H0: b7 = b8 = b9 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar tidak
mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap
variabel harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk..
Ha: minimal salah satu b7, b8, atau b9 ≠ 0. Variabel inflasi, BI
Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan secara
simultan terhadap variabel harga saham PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk..
2)
Taraf nyata (significant level) = 5% atau α = 5%
3)
Menentukan statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini
menggunakan distribusi Fhitung
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel V.23 Uji Simultan WIKA
ANOVAb
Sum of
Mean
Model
Squares
df
Square
F
1
Regression 2661803.014
3 887267.671
6.233
Residual
1992870.597
14 142347.900
Total
4654673.611
17
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Sig.
.007a
4) Menentukan kriteria yang dijelaskan sebagai berikut :
a)
Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel
b)
Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel
Diperoleh Ftabel yaitu 3,09.
5) Mengambil kesimpulan
Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai signifikansi (Sig.) dari
data tersebut adalah 0,007 atau 0,7%. Kriteria penerimaan (Ho)
diterima apabila Fhitung < Ftabel. Dari hasil yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (6,233 > 3,09), maka hipotesis
nol (Ho) ditolak sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) diterima,
maka variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh
signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk..
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
Uji Simultan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha):
Hipotesis nol yang hendak diuji adalah:
H0: b10 = b11 = b12 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar tidak
mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap
variabel harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk..
Hipotesis alternatifnya (Mason, 1996:114):
Ha: minimal salah satu b10, b11, atau b12 ≠ 0. Variabel inflasi, BI
Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan secara
simultan terhadap variabel harga saham PT Waskita Karya
(Persero) Tbk..
2)
Taraf nyata (significant level) = 5% atau α = 5%
3)
Menentukan statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini
menggunakan distribusi Fhitung
Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel V.24 Uji Simultan WSKT
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
3132310.203
409449.961
3541760.164
Mean
df
Square
3 1044103.401
14
29246.426
17
F
35.700
Sig.
.000a
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
ANOVAb
Sum of
Mean
Model
Squares
df
Square
F
1
Regression 3132310.203
3 1044103.401 35.700
Residual
409449.961
14
29246.426
Total
3541760.164
17
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Sig.
.000a
4) Menentukan kriteria yang dijelaskan sebagai berikut :
a)
Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel
b)
Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel
Diperoleh Ftabel yaitu 3,09.
5) Mengambil kesimpulan
Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai signifikansi (Sig.) dari
data tersebut adalah 0,000 atau 0%. Kriteria penerimaan (Ho)
diterima apabila Fhitung < Ftabel. Dari hasil yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (35,7 > 3,09), maka hipotesis
nol (Ho) ditolak sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) diterima,
maka variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh
signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT
Waskita Karya (Persero) Tbk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
c.
76
Uji Signifikansi Individual/Parsial (Uji t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh signifikansi pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam mempengaruhi variasi
variabel dependen (Kuncoro, 2011:105-106).
Tabel V.25 Uji Parsial ADHI
Model
1 (Constant)
Inflasi
BI Rate
Nilai Tukar Rupiah
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-17863.275
8122.867
-255.575
156.250
-.392
3060.382
1067.496
.686
-.180
.128
-.288
t
-2.199
-1.636
2.867
-1.407
a. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
1) Pengaruh inflasi (X1) terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero)
Tbk. (Y1)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b1 ≥ 0, berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Ha: b1 < 0, berarti variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Tingkat signifikansi lebih dari 5% yaitu 12,4% sehingga H0 diterima
yang berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Sig.
.045
.124
.012
.181
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
2) Pengaruh BI Rate (X2) terhadap harga saham PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. (Y1)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b2 ≥ 0, variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Ha: b2 < 0, variabel BI Rate mempunyai pengaruh negatif terhadap
harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut :
a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -ttabel
b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -ttabel
Kesimpulannya sebagai berikut:
Diperoleh thitung dengan nilai 2,867 dan t(0,025;14). 2,867 > -2,145
(thitung ≥ ttabel) maka H0 diterima, artinya variabel BI Rate tidak
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya
(Persero) Tbk.
3) Nilai tukar rupiah (X3) terhadap harga saham PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. (Y1)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b3 ≥ 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah tidak ada pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Ha: b3 < 0, berarti variabel nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Tingkat signifikansi lebih dari 5% yaitu sebesar 18,1% maka H0
diterima yang berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai
pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero)
Tbk.
Tabel V.26 Uji Parsial PTPP
Model
1
(Constant)
Inflasi
BI Rate
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-33759.077
8694.573
-121.217
167.247
-.084
2899.586
1142.629
.295
Nilai Tukar
1.210
.137
.880
Rupiah
a. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
t
-3.883
-.725
2.538
Sig.
.002
.481
.024
8.857
.000
1) Pengaruh inflasi (X1) terhadap harga saham PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk. (Y2)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b4 ≥ 0 , berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk.
Ha: b4 < 0 , berarti variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
Tingkat signifikansi di atas 5% yaitu sebesar 48,1% maka hipotesis
nol (Ho) diterima yang berarti inflasi tidak mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk.
2) Pengaruh BI Rate (X1) terhadap harga saham PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk. (Y2)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b5 ≥ 0 , berarti variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk.
Ha: b5 < 0 , berarti variabel BI Rate mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut :
a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel
b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel
Kesimpulan sebagai berikut:
Setelah melakukan uji statistik diperoleh thitung sebesar 2,538 dan
t(0,025;14). 2,538 > -2,145 sehingga hipotesis nol (Ho) diterima, maka
variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga
saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
3) Pengaruh nilai tukar rupiah (X1) terhadap harga saham PT
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (Y2)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b6 ≥ 0, berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai
pengaruh
negatif
terhadap
harga
saham
PT
Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk.
Ha: b6 < 0, berarti variabel nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut :
Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel
Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel
Mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Diperoleh thitung sebesar 8,857 dan t(0,025;14). 8,857 > -2,145 sehingga
hipotesis nol (H0) diterima, artinya variabel nilai tukar rupiah tidak
mempunyai
pengaruh
negatif
terhadap
harga
saham
PT
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Tabel V.27 Uji Parsial WIKA
Model
1
(Constant)
Inflasi
BI Rate
Nilai Tukar Rupiah
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-27741.650
8523.236
-164.613
163.952
-.206
3455.144
1120.112
.633
.376
.134
.492
t
-3.255
-1.004
3.085
2.807
Sig.
.006
.332
.008
.014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Model
1
(Constant)
Inflasi
BI Rate
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-27741.650
8523.236
-164.613
163.952
-.206
3455.144
1120.112
.633
Nilai Tukar Rupiah
.376
.134
a. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
.492
81
t
-3.255
-1.004
3.085
Sig.
.006
.332
.008
2.807
.014
1) Pengaruh inflasi (X1) terhadap harga saham PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk. (Y3)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b7 ≥ 0, berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Ha: b7 < 0, berarti variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Tingkat signifikansi berada di atas 5% yaitu 33,2% maka hipotesis
nol (Ho) diterima yang berarti inflasi tidak mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
2) Pengaruh BI Rate (X1) terhadap harga saham PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk. (Y3)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b8 ≥ 0 , berarti variabel BI Rate tidak ada pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
Ha: b8 < 0 , berarti variabel BI Rate ada pengaruh negatif terhadap
harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut :
a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel
b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel
Mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Diperoleh thitung senilai 3,085 dan t(0,025;14). 3,085 > -2,145 sehingga
hipotesis nol (H0) diterima, artinya variabel BI Rate tidak
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk.
3) Pengaruh nilai tukar rupiah (X1) terhadap harga saham PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk. (Y3)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b9 ≥ 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai
pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero)
Tbk.
Ha: b9 < 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah ada pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut :
a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel
b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
Mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Diperoleh thitung sebesar 2,807 dan t(0,025;14). 2,807 > -2,145 sehingga
hipotesis nol (H0) diterima, artinya variabel nilai tukar rupiah tidak
mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk.
Tabel V.28 Uji Parsial WSKT
Model
1 (Constant)
Inflasi
BI Rate
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
-14445.210
3863.362
-110.111
74.315
-.158
1085.174
507.718
.228
Nilai Tukar Rupiah
.611
.061
a. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
.917
t
-3.739
-1.482
2.137
Sig.
.002
.161
.051
10.063
.000
1) Pengaruh inflasi (X1) terhadap harga saham PT Waskita Karya
(Persero) Tbk. (Y4)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b10 ≥ 0 , berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Ha: b10 < 0 , berarti variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Tingkat signifikansi di atas 5% yaitu sebesar 16,1% maka hipotesis
nol (H0) diterima yang berarti inflasi tidak mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2)
84
Pengaruh BI Rate (X1) terhadap harga saham PT Waskita Karya
(Persero) Tbk. (Y4)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b11 ≥ 0, berarti variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Ha: b11 < 0, berarti variabel BI Rate mempunyai pengaruh negatif
terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Tingkat signifikansi di atas 5% yaitu 5,1% maka hipotesis nol (Ho)
diterima yang berarti variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
3) Pengaruh nilai tukar rupiah (X1) terhadap harga saham PT Waskita
Karya (Persero) Tbk. (Y4)
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: b12 ≥ 0, berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai
pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero)
Tbk.
Ha: b12 < 0, berarti variabel nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5%
Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut :
a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel
b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
Mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Diperoleh thitung sebesar 10,063 dan t(0,025;14). 10,063 > -2,145
sehingga hipotesis nol (Ho) diterima, artinya variabel nilai tukar
rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT
Waskita Karya (Persero) Tbk.
d.
Koefisien Determinasi
Setelah melakukan analisis yang dibuat dengan bantuan SPSS 19
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel V.29 Koefisien Determinasi ADHI
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
a
1
.647
.418
.294
359.567
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate,
Inflasi
Dari tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,294
atau 29,4%. Hal tersebut menunjukkan 29,4% variasi pada harga
saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dapat dijelaskan oleh ketiga
variabel inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Sementara itu, 70,6%
lainnya dijelaskan oleh variabel independen di luar penelitian.
Tabel V.30 Koefisien Determinasi PTPP
Model
1
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
R
R Square
Square
the Estimate
a
.929
.863
.833
384.875
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
a
1
.929
.863
.833
384.875
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate,
Inflasi
Dari tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,833
atau 83,3%. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 83,3%
variasi dalam harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk. dapat dijelaskan oleh variasi dalam inflasi, BI Rate, dan nilai
tukar rupiah. Sedangkan sisanya 16,7% dijelaskan oleh vaiabel
independen yang lain.
Tabel V.31 Koefisien Determinasi WIKA
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
1
.756a
.572
.480
377.290
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate,
Inflasi
Dari tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,480
atau 48%. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 48% variasi
dalam harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dapat dijelaskan
oleh variasi dalam inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Sedangkan
sisanya 52% dijelaskan oleh vaiabel independen yang lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
Tabel V.32 Koefisien Determinasi WSKT
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
a
1
.940
.884
.860
171.01586
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate,
Inflasi
Dari tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,860
atau 86%. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 86% variasi
dalam harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dapat
dijelaskan oleh variasi dalam inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah.
Sedangkan sisanya 14% dijelaskan oleh variabel independen yang
lain.
C. Pembahasan
1. Pengaruh inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap harga saham
secara simultan
Tabel V.33 Rangkuman Uji F-Statistik
Perusahaan
Sig.
Tingkat
Signifikansi
Penelitian
ADHI
0,049
0,05
Signifikan
3,358
Ha diterima
PTPP
0,000
0,05
Signifikan
29,328
Ha diterima
WIKA
0,007
0,05
Signifikan
6,233
Ha diterima
WSKT
0,000
0,05
Signifikan
35,700
Ha diterima
Hasil
Signifikansi
Fhitung
Kesimpulan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen (inflasi,
BI Rate, nilai tukar rupiah) mempunyai pengaruh terhadap harga saham keempat
perusahaan construction building secara simultan, yaitu PT Adhi Karya (Persero)
Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero)
Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Hal ini dibuktikan dengan Fhitung
keempat perusahaan bernilai lebih besar dari Ftabel (3,09). Arti yang dapat diambil
dari hasil uji F-Statistik tersebut adalah apabila terjadi perubahan secara serentak
tingkat inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah, maka akan membuat perubahan
terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita
Karya (Persero) Tbk.
2. Pengaruh inflasi terhadap harga saham secara parsial
Tabel V.34 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel Inflasi terhadap Harga Saham
Perusahaan Koefisien
ADHI
PTPP
WIKA
WSKT
thitung
-255,575
-1,636
-121,217
-0,725
-164,613
-1,004
-110,111
-1,482
Sig.
Hasil
Signifikansi
Kesimpulan
0,124
Tidak
signifikan
H0 diterima
0,481
0,332
0,161
Tidak
signifikan
Tidak
signifikan
Tidak
signifikan
H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
Hasil pengujian menyatakan bahwa variabel inflasi tidak mempunyai
pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., harga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., harga saham PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk., dan harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Inflasi dapat disebabkan karena kenaikan biaya produksi. Kenaikan harga
yang terjadi di antaranya adalah kenaikan harga bahan-bahan baku, misalnya
BBM, tarif dasar listrik, harga semen, dan sebagainya (Gilarso,2004:205). Hal ini
berujung pada berkurangnya pendapatan perusahaan akibat biaya produksi yang
meningkat.
Kenaikan harga barang yang berdampak peningkatan biaya produksi
(misalnya: harga semen, BBM, dan bahan konstruksi lainnya), nampaknya tidak
mempengaruhi keempat perusahaan construction building tersebut. Inflasi yang
tinggi tidak mempengaruhi kinerja perusahaan construction building. Pembahasan
ini juga membuktikan bahwa berinvestasi di sektor construction building, tidak
menyebabkan investor construction building berspekulasi berlebihan terhadap
kondisi inflasi di Indonesia.
Hasil pengujian pada penelitian ini bertentangan dengan teori Wira
(2011:16-21) dan penelitian Damanik (2012) bahwa inflasi mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham. Pertentangan dengan hasil penelitian lain dapat
terjadi karena variabel harga saham berdasarkan sektor yang berbeda. Penelitian
Damanik menggunakan variabel harga saham seluruh perusahaan yang tercatat di
LQ45, sedangkan penelitian ini menggunakan variabel harga saham khusus untuk
sektor construction building. Penelitian Damanik menggunakan 5 observed points
time series, sedangkan penelitian ini menggunakan 18 observed points time series.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
3. Pengaruh BI Rate terhadap harga saham secara parsial
Tabel V.35 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel BI Rate terhadap Harga Saham
Perusahaan
ADHI
PTPP
WIKA
WSKT
Koefisien
thitung
3060,382
2,867
2899,586
2,538
3455,144
3,085
1085,174
2,137
Sig.
Hasil
Signifikansi
Kesimpulan
0,012
Tidak
Signifikan
H0 diterima
0,024
Tidak
Signifikan
H0 diterima
0,008
0,051
Tidak
Signifikan
Tidak
signifikan
H0 diterima
H0 diterima
Setelah mendapatkan hasil pengujian untuk variabel dependen yang kedua
yaitu BI Rate terhadap harga saham keempat perusahaan construction building
disimpulkan bahwa variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap
harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero)
Tbk. Hal ini menunjukkan apabila BI Rate dinaikkan oleh Dewan Gubernur Bank
Indonesia, harga saham keempat perusahaan construction building ini tidak akan
menurun karena terdapat dua kemungkinan, yaitu investor infrastruktur tidak
berspekulasi berlebihan terhadap BI Rate dan perusahaan construction building
tidak mendanai operasi perusahaannya melalui pinjaman bank dalam membiayai
operasi dan aktivitas perusahaan, sehingga tidak membuat laba perusahaan
tertekan.
Hal ini bertentangan dengan teori Wira (2011:17) dan penelitian Damanik
(2012) yaitu bunga acuan atau BI Rate mempunyai pengaruh negatif terhadap
harga saham. Pertentangan dengan hasil penelitian lain disebabkan oleh perbedaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
penelitian pada variabel saham di sektor yang berbeda. Penelitian Damanik
menggunakan variabel harga saham seluruh perusahaan yang tercatat di LQ45
sedangkan penelitian ini menggunakan 4 harga saham khusus untuk konstruksi
bangunan (construction building). Penelitian Damanik menggunakan 5 observed
points time series, sedangkan penelitian ini menggunakan 18 observed points time
series.
4. Pengaruh nilai tukar rupiah terhadap harga saham secara parsial
Tabel V.36 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel Nilai Tukar Rupiah terhadap
Harga Saham
Perusahaan Koefisien
ADHI
PTPP
WIKA
WSKT
thitung
-0,18
-1,407
1,21
8,857
0,376
2,807
0,611
10,063
Sig.
Hasil
Signifikansi
Kesimpulan
0,181
Tidak
Signifikan
H0 diterima
0,000
0,014
0,000
Tidak
Signifikan
Tidak
Signifikan
Tidak
Signifikan
H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
Setelah dilakukan pengujian untuk variabel dependen yang ketiga yaitu
nilai tukar rupiah terhadap harga saham keempat perusahaan construction building
dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh
negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita
Karya (Persero) Tbk. Hal ini menunjukkan apabila nilai tukar mata uang rupiah
melemah terhadap dollar AS, harga saham keempat perusahaan construction
building ini tidak akan menurun. Dengan demikian, perusahaan tersebut tidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
membutuhkan banyak belanja impor (capital expenditure) dengan mata uang
dollar AS yang menekan laba perusahaan. Kemungkinan yang lainnya yaitu
investor saham perusahaan construction building tidak berspekulasi berlebihan
terhadap nilai tukar rupiah dan pembangunan infrastruktur di dalam negeri
melalui perusahaan construction building didanai oleh pihak asing yang selama
ini digalakkan oleh pemerintah.
Hasil pembahasan di atas bertentangan dengan penelitian Amaresh
(2014:209) dan penelitian Amperaningrum (2011:3) yang menyimpulkan bahwa
nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. Terjadinya
perbedaan hasil penelitian atau pertentangan dengan pendapat para ahli atau analis
saham dimungkinkan karena perbedaan perusahaan yang digunakan dalam
penelitian. Penelitian Amaresh (2014:209) menggunakan harga saham di kawasan
Asia. Penelitian Amperaningrum (2011:3) menggunakan harga saham perusahaan
sektor perbankan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A.
Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap keempat harga saham perusahaan, yaitu harga saham
PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya
(Persero) Tbk.
2. Inflasi secara parsial tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap
setiap harga saham construction building di LQ45, yaitu harga saham
PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya
(Persero) Tbk.
3. BI Rate secara parsial tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap
harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT
Waskita Karya (Persero) Tbk.
4. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara parsial tidak mempunyai
pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.,
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
93
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B.
94
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mempunyai beberapa saran
sebagai berikut:
1. Sebagai investor yang mempunyai keempat saham PT Adhi Karya
(Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk., mereka dapat
mempertahankan sahamnya lebih lama apabila terjadi kenaikan secara
parsial pada tingkat inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar
AS karena tidak akan mempengaruhi harga saham secara negatif.
2. Sebagai calon pembeli saham, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk,
dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. adalah pilihan saham yang tepat
untuk dibeli karena harga saham tidak terpengaruh negatif apabila terjadi
kenaikan inflasi, kenaikan BI Rate, atau melemahnya nilai tukar rupiah
(secara parsial).
3. Jumlah variabel yang diteliti hanya tiga variabel bebas, sebaiknya
penelitian selanjutnya menggunakan semua variabel bebas di luar
penelitian ini yang menjadi penentu harga saham. Penelitian yang
menggunakan variabel tersebut dapat menyajikan informasi secara lengkap
untuk investor atau trader.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C.
95
Keterbatasan
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu :
1.
Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu
tingkat inflasi, tingkat BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar
AS.
2.
Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan sektor building
construction di LQ45, sementara masih banyak pilihan saham
perusahaan berkapitalisasi besar. Selain 4 perusahaan yang diteliti,
terdapat 41 perusahaan lainnya yang dapat dipilih dalam LQ45.
3. Penelitian 4 perusahaan building construction ini dilatarbelakangi
pada arah kebijakan pemerintah Indonesia periode 2014-2019 yang
menggalakkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur. Apabila
presiden pada periode berikutnya mempunyai visi yang baru, maka
arah kebijakan ekonomi makro dapat berubah dan mempengaruhi
perusahaan yang berbeda.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aziz,
Gonthor.
2015.
”Statistik
Pasar
Modal
Januari
2015”.
http://www.ojk.go.id/dl.php?i=1087.
Amperaningrum, Izzati dan Robby Suryawan. 2011. “Pengaruh Tingkat Bunga
acuan SBI, Nilai Tukar Mata Uang, dan Tingkat Inflasi terhadap Harga
Saham Sub Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia”, Proceeding
PESAT Universitas Gunadarma, Vol. 4 Oktober 2011.
Boedijoewono, Noegroho. 2007. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta:STIM YKPN.
Bursa Efek Indonesia. 2004. "Peraturan Nomor II-D : Tentang Perdagangan Opsi
Saham, Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep310/BEJ/09-2004. idx.co.id.
Dwi,
Inggried.
2014.
“Nawa
Cita:
9
Agenda
Prioritas
Jokowi-JK”.
http://nasional.kompas.com/read/2014/05/21/0754454/.nawa.cita.9.a
genda.prioritas.jokowi-jk.
Daniel, Johny. 2011. Sampling Essentials: Practical Guidelines for Making
Sampling Choices. London: SAGE Publications Ltd.
Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gilarso. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Kanisius.
Guinan, Jack. 2010. Investopedia : Cara Mudah Memahami Istilah Investasi.
Jakarta: Hikmah.
96
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
Gumilang, Husni. 2013. Sistem Trading Kuantitatif: Membangun dan Menguji
Sistem Trading Saham yang Tangguh, Efektif, dan Bisa Diandalkan
dalam menghasilkan Cuan di Bursa Saham. Bogor: HGU Publishing.
Hadian, Ihsan. 2014. “Investor pasar modal diuntungkan dengan MEA 2015”.
http://investasi.kontan.co.id/news/investor-pasar-modal-diuntungkandengan-mea-2015.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE.
Investopedia.
2015.
“Closing
Price
Definition“.
www.investopedia.com/terms/c/closingprice.asp.
Judisseno, Rimsky H. 2002. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia.
Jakarta:Gramedia.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Manajemen Keuangan Internasional:Pengantar
Ekonomi dan Bisnis Global. Yogyakarta:BPFE.
Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis
dan Ekonomi. Yogyakarta: STIE YKPN.
Mason, Robert D. 1996 (terj. Widyono Soetjipto). Teknik Statistika untuk Bisnis
& Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Mirayanti, Dina. 2015. “Emiten Konstruksi Andalkan Proyek Swasta,” Kontan:
Harian Bisnis dan Investasi, 14 Juli.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
Nafsiah, Wuwun. 2015. “Mengusir Era Kelabu Emiten Semen,” Kontan: Harian
Bisnis dan Investasi, 11 Juli.
Ong, Edianto. 2011. Technical Analysis for Mega Profit. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS 19 Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Sartono, R. Agus. 2010. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta:BPFE.
Sinaga, Benni. 2011. Kitab Suci Pemain Saham. Jakarta:Dua Jari Terangkat.
Sinaga, Benni. 2011. Buku Saham Paling Fundamental. Jakarta: Germedia
Komik.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi:Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Kanisius.
Wicaksono,
Adhi.
2015.
“Saham
Infrastruktur
Jadi
Buruan
Investor”.
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/01/08/nhv8tysaham-infrastruktur-jadi-buruan-investor.
Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham. Jakarta: Exceed.
Yasin, Mohammad. 2007. Ekonomi. Jakarta : Ganeca Exact.
Zhai, Yuzheng, Arthur Hsu, dan Saman K Halgamuge. 2007. “Combining News
and Technical Indicators in Daily Stock Price Trends Prediction”, Springer-Verlag
Berlin
Heidelberg,
www.researchgate.net
Number
1087–1096.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
99
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
Lampiran I :Output / Hasil SPSS
Regression ADHI
Variables Entered/Removed
Variables
Variables
Entered
Removed
Model
1
b
Method
Nilai Tukar
. Enter
Rupiah, BI Rate,
Inflasi
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Model Summary
Model
R
1
.647
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
a
.418
.294
359.567
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
1302470.102
3
434156.701
Residual
1810042.398
14
129288.743
Total
3112512.500
17
Sig.
3.358
.049
a
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
-17863.275
8122.867
Inflasi
-255.575
156.250
BI Rate
3060.382
-.180
Nilai Tukar Rupiah
a. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Coefficients
Beta
t
Sig.
-2.199
.045
-.392
-1.636
.124
1067.496
.686
2.867
.012
.128
-.288
-1.407
.181
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
Regression PTPP
Variables Entered/Removed
Variables
Variables
Entered
Removed
Model
1
b
Method
Nilai Tukar
. Enter
Rupiah, BI
Rate, Inflasi
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk.
Model Summary
Model
R
1
.929
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
a
.863
.833
384.875
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
Mean Square
F
13033062.177
3
4344354.059
2073798.934
14
148128.495
15106861.111
17
Residual
Total
df
Sig.
29.328
.000
a
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
-33759.077
8694.573
Inflasi
-121.217
167.247
BI Rate
2899.586
1.210
Nilai Tukar Rupiah
Coefficients
Beta
t
Sig.
-3.883
.002
-.084
-.725
.481
1142.629
.295
2.538
.024
.137
.880
8.857
.000
a. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
Regression WIKA
Variables Entered/Removed
Variables
Variables
Entered
Removed
Model
1
Nilai Tukar
b
Method
. Enter
Rupiah, BI
Rate, Inflasi
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Model Summary
Model
R
1
.756
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
a
.572
.480
377.290
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
2661803.014
3
887267.671
Residual
1992870.597
14
142347.900
Total
4654673.611
17
Sig.
6.233
.007
a
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
-27741.650
8523.236
Inflasi
-164.613
163.952
BI Rate
3455.144
.376
Nilai Tukar Rupiah
Coefficients
Beta
t
Sig.
-3.255
.006
-.206
-1.004
.332
1120.112
.633
3.085
.008
.134
.492
2.807
.014
a. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
Regression WSKT
Variables Entered/Removed
Variables
Variables
Entered
Removed
Model
1
Nilai Tukar
b
Method
. Enter
Rupiah, BI
Rate, Inflasi
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Model Summary
Model
R
1
.940
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
a
.884
.860
171.01586
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
df
Mean Square
F
3132310.203
3
1044103.401
409449.961
14
29246.426
3541760.164
17
Sig.
35.700
.000
a
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi
b. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
-14445.210
3863.362
Inflasi
-110.111
74.315
BI Rate
1085.174
.611
Nilai Tukar Rupiah
Coefficients
Beta
t
Sig.
-3.739
.002
-.158
-1.482
.161
507.718
.228
2.137
.051
.061
.917
10.063
.000
a. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran II : Tabel Statistik
Sumber : http://berument.bilkent.edu.tr/f.pdf
104
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Sumber : http://www.asq1004.org/2003-4/tools/files/studenttdistribution.pdf
105
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
Curricullum Vitae
Nama
: Yohanes Wien Tineka
Tempat dan tanggal lahir
: Yogyakarta, 23 Juni 1993
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Katolik
Pekerjaan orang tua
: Pegawai Negeri Sipil
: Jalan Cendrawasih No 19, Drono, RT/RW
Alamat asal
03/33, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.
Yogyakarta
: Jalan Cendrawasih No 19, Drono, RT/RW
Alamat terakhir di Yogyakarta
03/33, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.
Yogyakarta
Riwayat pendidikan
:
a. SD
: SD Kanisius Sengkan, Sleman, 2005
b. SMP
: SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, 2008
: SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan,
c. SLTA
Magelang, 2011
Piagam, sertifikat, atau bentuk
: Ketua Capital Market Community 2014,
lain yang pernah diterima
Bagian Edukasi dan Teknologi Himpunan
sebagai penghargaan dalam
Mahasiswa Manajemen (HMJM) 2013, Penari
bidang olahraga, seni, karya
dalam Pagelaran Sendratari Prahara Cinta
ilmiah, dan lain sebagainya.
Tangkuban Perahu 2012 dan Kolaborasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
Wayang Kulit serta Tari Tradisional 2014.
Kursus,pelatihan dan kegiatan
:Asisten Dosen, Capital Market Community,
sejenis yang pernah diikuti
Grup Tari Sanata Dharma,
: Juara III Lomba Kewirausahaan Se-DIY tahun
Prestasi yang dianggap
2010 STIE YKPN, Juara II Lomba
menonjol
Kewirausahaan tahun 2013 Universitas Sanata
Dharma
Hobby
: Renang dan Tari
Download