PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45 Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015 HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Oleh: Yohanes Wien Tineka NIM: 112214049 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Skripsi PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45 Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015 HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Oleh: Yohanes Wien Tineka NIM: 112214049 Telah disetujui oleh: Pembimbing I T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D. Tanggal 6 Agustus 2015 1 Pembimbing II MT. Ernawati, SE., MA. Tanggal 12 Oktober 20151 ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Skripsi Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga Saham Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45 Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015 Dipersiapkan dan Ditulis oleh: Yohanes Wien Tineka NIM: 112214049 Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 29 Oktober 2015 Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat Susunan Dewan Penguji Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si. Sekretaris Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A. Anggota T. Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph.D. Anggota MT. Ernawati, S.E., M.A. Anggota V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan, Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: Menyelesaikan masalah tanpa langkah nyata, waktu yang berlarut-larut dan ketidakpuasan orang yang dilayani, hal tersebut bukan penyelesaian masalah. (Penulis) Hal yang terpenting adalah kejujuran. Mengerjakan sesuai dengan kesukaanmu, sesuai dengan kemampuanmu, dan di situ lah kesuksesan mengikutimu. (Raditya Dika) Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkaraperkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. (Lukas 16:10) Nek wedi ojo wani-wani, nek wani ojo wedi-wedi. (Alm. Noto Mihardjo, ayahanda Ir. Joko Widodo) Madhep, mantep. (Penulis) Penelitian ini saya persembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus, Ayah dan Ibu, F. Eko Wismo Winarto dan Hartini, Adik, Ignasius Oktadewien Tineka, Partner, Maria Eka Andhita, Para trader di Capital Market Community (CMC) Program Studi Manajemen beserta pembimbing. iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45 Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015 dan diajukan untuk diuji pada tanggal 29 Oktober 2015 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila di kemusian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70). Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Yang membuat pernyataan, (!!! Saya lihat dari buku panduan) Yohanes Wien Tineka NIM: 112214049 iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yohanes Wien Tineka NIM : 112214049 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga Saham Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45 Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian surat pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 30 Oktober 2015 Yang menyatakan Yohanes Wien Tineka v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR HALAMAN KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga Saham: Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45 Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 4. Ibu MT. Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna. 5. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA. selaku dewan penguji III dan pembimbing abstrak, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. 6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 7. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberi kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi. Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Penulis Yohanes Wien Tineka NIM: 112214049 vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ iv HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................. viii HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................x HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xi HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ xii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................5 C. Pembatasan Masalah ................................................................................6 D. Tujuan Penelitian .....................................................................................6 E. Manfaat Penelitian ...................................................................................6 F. Sistematika Penulisan ..............................................................................8 BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................10 A. Landasan Teori ......................................................................................10 1. Investasi ..........................................................................................10 2. Harga Saham...................................................................................12 3. Pasar Modal ....................................................................................14 4. Indeks LQ45 ...................................................................................15 5. Analisis Fundamental dan Teknikal ...............................................16 6. Inflasi ..............................................................................................17 7. Hubungan Inflasi dengan Harga Saham .........................................18 8. BI Rate ............................................................................................18 9. Hubungan BI Rate dengan Harga Saham .......................................19 10. Nilai Tukar Rupiah .........................................................................20 11. Hubungan Nilai Tukar Rupiah dengan Harga Saham ....................21 B. Penelitian Sebelumnya...........................................................................22 C. Kerangka Konseptual Penelitian............................................................23 D. Rumusan Hipotesis ................................................................................24 BAB III METODE PENELITIAN..................................................................25 A. Jenis Penelitian ......................................................................................25 B. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................25 C. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................25 D. Variabel Penelitian.................................................................................26 E. Definisi Operasional ..............................................................................26 F. Populasi dan Sampel ..............................................................................27 G. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................28 H. Sumber Data ..........................................................................................29 I. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................29 J. Teknik Analisis Data .............................................................................29 viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. Statistik Deskriptif ............................................................................30 2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................30 a. Uji Normalitas ..............................................................................30 b. Uji Multikolinearitas ....................................................................31 c. Uji Autokorelasi ...........................................................................31 d. Uji Heterokedastisitas ..................................................................32 3. Uji Hipotesis .....................................................................................33 a. Analisis Regresi Berganda ...........................................................33 b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik)...................................34 c. Uji Signifikansi Individual/Parsial (Uji t) ....................................35 d. Koefisien Determinasi ..................................................................38 BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN .............................40 A. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) .................................................40 B. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) ...........................41 C. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) .............................................43 D. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) ...........................................44 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................46 A. Deskripsi Data (Statistik Deskriptif) .....................................................46 B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan .......................................................54 1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................54 a. Uji Normalitas ..............................................................................54 b. Uji Multikolinearitas ....................................................................56 c. Uji Autokorelasi ...........................................................................57 d. Uji Heterokedastisitas ..................................................................61 2. Uji Hipotesis .....................................................................................62 a. Analisis Regresi Berganda ...........................................................62 b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik)...................................69 c. Uji Signifikansi Individual/Parsial (Uji t) ....................................76 d. Koefisien Determinasi ..................................................................85 C. Pembahasan ..........................................................................................87 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN .....................93 A. Kesimpulan ............................................................................................93 B. Saran ......................................................................................................94 C. Keterbatasan ..........................................................................................95 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................96 LAMPIRAN ....................................................................................................99 ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN DAFTAR TABEL Tabel I.1 Proyek Infrastruktur ............................................................................................ 2 Tabel II.1 Penelitian Sebelumnya ....................................................................................... 22 Tabel V.1 Statistik Deskriptif ............................................................................................. 46 Tabel V.2 Inflasi.................................................................................................................. 47 Tabel V.3 BI Rate ............................................................................................................... 48 Tabel V.4 Nilai Tukar Rupiah ............................................................................................. 49 Tabel V.5 Harga Saham ADHI ........................................................................................... 50 Tabel V.6 Harga Saham PTPP ............................................................................................ 51 Tabel V.7 Harga Saham WIKA .......................................................................................... 52 Tabel V.8 Harga Saham WSKT .......................................................................................... 53 Tabel V.9 Unstandardized Residual ................................................................................... 54 Tabel V.10 Uji Normalitas 1-Sample K-S .......................................................................... 55 Tabel V.11 Uji Multikolinearitas Tolerance dan VIF ......................................................... 56 Tabel V.12 Uji Ljung Box PT Adhi Karya (Persero) Tbk................................................... 57 Tabel V.13 Uji Ljung Box PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. ........................... 58 Tabel V.14 Uji Ljung Box PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. .............................................. 59 Tabel V.15 Uji Ljung Box PT Waskita Karya (Persero) Tbk. ............................................ 60 Tabel V.16 Uji Heterokedastisitas ...................................................................................... 61 Tabel V.17 Regresi Berganda harga saham ADHI ............................................................. 62 Tabel V.18 Regresi Berganda harga saham PTPP .............................................................. 64 Tabel V.19 Regresi Berganda harga saham WIKA ............................................................ 65 Tabel V.20 Regresi Berganda harga saham WSKT ............................................................ 67 Tabel V.21 Uji Simultan ADHI .......................................................................................... 70 Tabel V.22 Uji Simultan PTPP ........................................................................................... 71 Tabel V.23 Uji Simultan WIKA ......................................................................................... 73 Tabel V.24 Uji Simultan WSKT ......................................................................................... 74 Tabel V.25 Uji Parsial ADHI .............................................................................................. 76 Tabel V.26 Uji Parsial PTPP ............................................................................................... 78 Tabel V.27 Uji Parsial WIKA ............................................................................................. 80 Tabel V.28 Uji Parsial WSKT ............................................................................................ 83 Tabel V.29 Koefisien Determinasi ADHI ........................................................................... 85 Tabel V.30 Koefisien Determinasi PTPP............................................................................ 85 Tabel V.31 Koefisien Determinasi WIKA .......................................................................... 86 Tabel V.32 Koefisien Determinasi WSKT ......................................................................... 87 Tabel V.33 Rangkuman Uji F-Statistik............................................................................... 87 Tabel V.34 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel Inflasi terhadap Harga Saham ................. 88 Tabel V.35 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel BI Rate terhadap Harga Saham ............... 90 Tabel V.36 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga Saham ....................................................................................................................... 91 x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Laju Saham Emiten Konstruksi ....................................................................... 2 Gambar I.2 Penentu Arah Bursa Saham Indonesia ............................................................. 4 Gambar II.1 Gambar Proses Investasi Tidak Langsung dan Investasi Langsung ............... 11 Gambar II.2 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 23 HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN Lampiran ............................................................................................................................. 99 Lampiran I: Output SPSS .................................................................................................... 100 Lampiran II: Tabel Statistik ................................................................................................ 104 Curricullum Vitae................................................................................................................ 106 xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK HALAMAN ABSTRAK PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM Studi Empiris pada Perusahaan Building Construction yang tercatat di LQ45 Periode Perdagangan Februari 2014 – Juli 2015 Yohanes Wien Tineka Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara simultan dan parsial terhadap 4 harga saham yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan construction building yang masuk pada indeks LQ45 dalam Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah secara simultan memiliki pengaruh terhadap keempat harga saham dan secara parsial tidak terdapat pengaruh negatif terhadap keempat harga saham. Kata Kunci: inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah, harga saham, konstruksi bangunan, investasi, LQ45 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT THE INFLUENCE OF INFLATION, BI RATE, AND RUPIAH EXCHANGE RATE ON STOCK PRICE A Emphirical Study at Building Construction Companies listed on LQ45 Trading Period on February 2014 – July 2015 Yohanes Wien Tineka Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2015 This research attempts to assess the influence of inflation, BI Rate, and rupiah exchange rate on the stock price of four building construction companies, namely PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. The population of this research is the construction building companies listed on LQ45 index in Indonesian Stock Exchange. The data collecting technique is documentation. Multiple linear regression is applied to analyze the data. The result shows that inflation, BI Rate, and rupiah exchange rate influence simultaneously the stock price and partialy, inflation, BI Rate, and rupiah exchange rate do not influence the stock price. Keywords: inflation, BI Rate, rupiah exchange rate, building construction, investment, LQ45 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nawacita atau “9 Program Prioritas Jokowi-JK” direalisasikan melalui besaran APBN 2015 yang disetujui DPR RI pada sidang paripurna 29 September 2014. Nawacita menunjukkan fokus perhatian yang akan dikerjakan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan (http://nasional.kompas.com/read/2014/05/21/0754454/.nawa.cita.9.a genda.prioritas.jokowi-jk). Berlandaskan Nawacita, pengamat asing melihat visi dan misi ekonomi Joko Widodo secara spesifik mengarah pada ekonomi berbasis perbaikan infrastruktur (http://citizendaily.net/visi-ekonomi-anti-investasi-asing-jokowi). Hal ini diperkuat dengan pernyataan analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo, bahwa saham yang berkaitan erat dengan infrastruktur menjadi favorit, diantaranya saham sektor konstruksi dan semen (Wicaksono, 2015:1). Dua pernyataan tersebut juga sesuai dengan arah kebijakan Jokowi melalui alokasi APBN 2015. Hal ini terbukti dari mulai berjalannya beberapa kontrak proyek pada building construction. Meskipun begitu, selama enam bulan pertama tahun 2015, kontribusi proyek pemerintah terhadap kontrak baru emiten kontruksi relatif masih minim 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 (Harian Kontan 14 Juli 2015). Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa perusahaan yang mengerjakan proyek infrastruktur seperti: PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Tabel I.1 Proyek Infrastruktur PTPP ADHI WIKA WSKT Proyek dari % dari kontrak baru Pemerintah 15% Swasta 45% BUMN 40% Pemerintah 36% Swasta 49% BUMN 15% Pemerintah 40% Swasta 35% BUMN 25% Pemerintah 36% Swasta 32,2% BUMN 31,6% Sumber : Harian Kontan 14 Juli 2015, 2495/tahun 9, halaman 1 Gambar I.1 Laju Saham Emiten Konstruksi Sumber : Harian Kontan 14 Juli 2015, 2495/tahun 9, halaman 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 Oleh karena pentingnya fungsi perusahaan building construction terhadap pembangunan infrastruktur Nawacita, investasi industri ini sebaiknya tidak hanya dimaksimalkan dari pihak pemerintah, tetapi juga swasta. Investor swasta diharapkan menjadi andalan perusahaan building construction (Harian Kontan 14 Juli 2015). Building Construction tentu saja menjadi perusahaan yang berpotensi positif pada investasi. Suntikan dana terutama dari pemerintah akan meningkatkan aktivitas perusahaan. Selama proyek-proyek infrastruktur pada perusahaan building construction dikerjakan, perusahaan mendapatkan laba, sehingga sahamnya akan semakin diburu oleh investor dan harga saham meningkat. Tidak hanya semata-mata mendapatkan capital gain dari hasil investasi, investor juga dapat berpartisipasi mendorong pembangunan negara. Akan tetapi, dalam investasi, investor swasta harus waspada terhadap harga saham perusahaan yang fluktuatif. Ketidakpastian tersebut dapat disebabkan oleh kondisi politik, ekonomi, dan sosial yang tidak menentu. Masalah dari ketidakpastian yang dihadapi investor dan trader ini diatasi dengan meneliti dan mengestimasi harga saham pada masa yang akan datang dengan analisis pergerakan harga saham. Apabila trader dapat mengetahui estimasi pergerakan harga saham, trader dapat melakukan transaksi yang tepat sehingga bisa mendapatkan capital gain yang maksimal. Gambar I.2 Penentu Arah Bursa Saham Indonesia PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 Sumber : Harian Kontan 13 Juli 2015, 2494/tahun9, halaman 1 Para analis berpendapat, bahwa penentu arah harga saham antara lain adalah inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, isu perombakan kabinet, dan pengumuman laporan BEI (Harian Kontan, 2015:1). Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh tiga faktor terhadap harga saham dari semua faktor yang dikemukakan para analis dalam Harian Kontan tersebut. Hasil dari penelitian ini akan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan keputusan membeli atau tidaknya saham tertentu yang akan terpengaruh oleh inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Penelitian ini menggunakan data harga saham, inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Inflasi yang tinggi tidak baik bagi pasar modal. Investor keluar dari market apabila inflasi tinggi (Sinaga, 2011:37), sektor infrastruktur sensitif terhadap perubahan bunga acuan perbankan atau BI Rate (Sinaga, 2011:119), dan menurut Tandelilin (2010:104) fluktuasi nilai tukar mata uang domestik menjadi risiko investasi dalam saham. Penulis memilih sub sektor building construction karena terdapat aktivitas perusahaan yang mempengaruhi harga saham apabila mengerjakan proyek infrastruktur yang digalakkan pemerintah, antara lain belanja modal (capital PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 expenditure), penyertaan modal negara (PMN), dan pendapatan perusahaan. Aktivitas tersebut tentunya juga sangat tergantung oleh banyak faktor. Di antaranya adalah inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Penulis juga menggunakan saham yang masuk LQ45 karena menurut Tandelilin (2010:87) perusahaan-perusahaan yang tercatat di LQ45 merupakan perusahaan yang frekuensi transaksi sahamnya sangat tinggi dan aktif diperdagangkan di pasar modal dengan 45 saham yang berlikuiditas tinggi serta kapitalisasi pasar yang besar sehingga mencerminkan kondisi riil yang terjadi di bursa efek. Dengan demikian harga saham di LQ45 tidak dapat di”goreng” atau dipermainkan oleh investor yang mempunyai dana besar. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham? 2. Apakah inflasi secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham? 3. Apakah BI Rate secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham? 4. Apakah nilai tukar rupiah secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 C. Pembatasan Masalah Batasan masalah dari ruang lingkup masalah yang akan diteliti adalah harga saham dari perusahaan yang masuk indeks LQ45 dan bergerak di sektor building construction dalam rentang waktu Februari 2014 sampai dengan Juli 2015 yang seluruhnya berjumlah empat perusahaan. Empat perusahaan building construction tersebut adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, penelitian ini hanya menggunakan 3 faktor yaitu inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui apakah inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham. 2. Mengetahui apakah inflasi secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 3. Mengetahui apakah BI Rate secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 4. Mengetahui apakah nilai tukar rupiah secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. 7 Bagi pengembangan keilmuan di bidang manajemen Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian mengenai suatu teknik peramalan dan memperkaya strategi keputusan bisnis dalam estimasi pergerakan harga. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pelengkap dari penelitian terdahulu serta menjadi referensi dan landasan bagi penelitian selanjutnya. 2. Bagi universitas Penelitian ini bisa menjadi acuan mahasiswa yang merupakan trader dan menyukai penelitian di bidang peramalan harga saham, penelitian dapat dilanjutkan menggunakan periode waktu dan alat analisis yang berbeda. 3. Bagi trader saham Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan analisis investasi di pasar modal. Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk menyusun strategi untuk mengambil posisi beli saham pada waktu yang tepat dan dapat mempertimbangkan posisi portofolio yang akan diambil. 4. Bagi penulis Penelitian ini dapat memantapkan keahlian dalam strategi meramalkan pergerakan harga saham secara mendalam dan dapat menghasilkan keputusan yang tepat saat trading saham. Penelitian ini menjadi acuan awal penelitian-penelitian milik penulis selanjutnya untuk memperdalam penelitian dalam bidang estimasi harga, sehingga penulis bisa menjadi praktisi dan analis peramalan harga saham. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah tentang pentingnya mengetahui inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah dalam beberapa tahun ke depan untuk memprediksi pengaruhnya terhadap harga saham. Selain itu, bab I berisi rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori yang relevan sesuai topik yang diteliti. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III mengenai metodologi penelitian terdiri dari jenis penelitian, populasi, dan sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, subyek dan obyek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN Bab ini berisi tentang deskripsi 4 perusahaan yang diteliti, yaitu perusahaan building construcion yang ada di kelompok LQ45 sejak periode Februari 2014 sampai dengan Juli 2014. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai data yang dianalisis, pengujian hipotesis beserta penjelasan-penjelasan dari hasil pengujian. BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 Bab ini menjelaskan hasil dari keseluruhan pengujian, keterbatasan, dan saran-saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Investasi Menurut Tandelilin (2010:2), istilah investasi diuraikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham atau dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Investasi keuangan dapat berupa investasi langsung maupun tidak langsung. Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan seseorang atau organisasi dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan dengan perantara atau dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi atau broker yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain (Hartono, 2010:7). Gambar II.1 Gambar Proses Investasi Tidak Langsung dan Investasi Langsung 10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI investasi tidak langsung investasi langsung Perusahaan Investasi Investor 11 Aktiva-aktiva keuangan investasi langsung Hartono dalam bukunya (2010:9) menyebutkan bahwa investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market). Investasi langsung yang dapat diperjual-belikan yaitu: a. Investasi langsung di pasar uang 1) T-bill 2) Deposito yang dapat dinegosiasi b. Investasi langsung di pasar modal 1) Surat berharga pendapatan tetap a) T-bond b) Federal agency securities c) Municipal bond d) Corporate bond e) Convertible bond 2) Saham-saham a) Saham preferen b) Saham biasa c. Investasi langsung di pasar turunan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 1) Opsi a) Waran b) Opsi put c) Opsi call 2) Futures contract Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi tersebut membentuk portofolio lalu menjual saham-saham secara eceran ke publik. 2. Harga Saham Harga saham adalah nilai saham di pasar yang dinyatakan dalam per lembar saham. Harga saham dapat dilihat pada bursa efek (Tandelilin, 2010:301). Menurut Tandelilin (2010:103), berdasarkan hukum permintaan-penawaran, jika banyak pihak menjual saham, ceteris paribus, maka harga saham akan turun. Sehingga penggerak harga saham adalah pihak-pihak yang membeli atau menjual saham. Pihak-pihak tersebut adalah investor yang melakukan transaksi di bursa efek Indonesia. Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi harga saham. Sumber-sumber tersebut antara lain: risiko bunga acuan, risiko pasar, risiko inflasi, risiko bisnis, risiko finansial, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang, dan risiko negara. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan atau closing price. Closing price adalah harga final pada saham yang diperjualbelikan. Closing price menunjukkan nilai terkini dari harga saham sampai transaksi saham dimulai pada periode selanjutnya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 (www.investopedia.com/terms/c/closingprice.asp). Sementara itu menurut Bursa Efek Indonesia (idx.co.id), harga penutupan (closing price) adalah harga yang terbentuk berdasarkan transaksi jual dan beli yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek yang tercatat pada akhir periode perdagangan di Pasar Reguler. Selain closing price, terdapat pula opening price, high price, dan low price. Opening price atau harga pembukaan adalah harga saham yang terjadi pada awal periode perdagangan. Closing price dikurangi opening price menunjukkan pergerakan harga saham yang naik atau turun. Apabila closing price lebih tinggi daripada opening price maka harga saham mengalami kenaikan, sedangkan closing price yang lebih rendah daripada opening price maka harga saham mengalami penurunan pada satu periode perdagangan. High price adalah harga saham tertinggi, sedangkan low price adalah harga saham terendah selama periode perdagangan. High price dan low price terbentuk karena fluktuasi harga saham selama periode perdagangan. Periode yang dimaksud dapat ditunjukkan bulanan, mingguan, maupun harian. Periode dalam harian ditunjukkan dalam jam perdagangan. Jam perdagangan yang dimaksud adalah jam perdagangan saham di pasar reguler yaitu pukul 09.00 WIB sampai dengan 15.49 WIB sesuai yang diatur oleh Jakarta Automatic Trading System (JATS). JATS adalah sistem otomatisasi yang diberlakukan di Bursa Efek Indonesia. JATS menggunakan jaringan komputer yang digunakan oleh broker untuk perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (Hartono, 2010:70). Penelitian ini menggunakan closing price bulanan karena menunjukkan nilai terkini atau harga final pada hari terakhir perdagangan setiap bulannya sesuai dengan periode penelitian. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 Lembar saham adalah sebuah sekuritas/surat berharga yang mewakili kepemilikan dalam sebuah perusahaan dan mempunyai klaim pada bagian dari aset perusahaan dan laba per saham (Guinan, 2010:341). Seperti yang dikemukakan sebelumnya, saham-saham yang merupakan investasi langsung di pasar modal dibedakan menjadi dua, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham biasa merupakan jenis saham yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia. Saham biasa (common stock) adalah surat berharga yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Sementara itu, saham preferen (preferred stock) merupakan saham dengan dividen yang dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak pernah berubah dari waktu ke waktu. Di pasar modal Indonesia, saham preferen tidaklah populer. Hanya ada sedikit saham preferen yang diterbitkan perusahaan (Tandelilin, 2010:37). Masuk ke dalam aktivitas perdagangan, harga saham ditentukan oleh para manajer investasi, pialang, dan para investor pribadi, baik yang besar maupun yang kecil. Pada intinya, harga saham ditentukan oleh seluruh pelaku bursa. Harga saham naik maupun turun dipengaruhi transaksi jual dan beli para investor dan trader. 3. Pasar Modal Menurut Tandelilin (2010:26), pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan saham. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual-beli saham disebut bursa efek. Maka, bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik. Indonesia mempunyai satu bursa efek yang bernama Bursa Efek PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 Indonesia (BEI). Tandelilin berasumsi bahwa investasi yang memberikan return relatif besar adalah sektor-sektor yang paling produktif yang ada di pasar. Aktivitas perusahaan, yang baru menerbitkan sahamnya, disebut penawaran umum perdana (initial public offering atau IPO). Perusahaan mendapatkan dana melalui penjualan saham perdananya di pasar primer atau pasar perdana. Kemudian perusahaan manajer investasi, atau disebut broker, membeli sejumlah saham perdana dan dikelompokkan menjadi portofolio yang optimal, barulah saham-saham tersebut dijual ke pasar sekunder atau pasar reguler. Pada pasar sekunder ini perusahaan yang menerbitkan saham perdana (emiten) tidak mendapatkan dana, karena transaksi yang terjadi adalah transaksi saham antar investor. 4. Indeks LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham perusahaan yang tercatat di BEI dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi kriteria pemilihan sebagai berikut : a. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan, b. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari nilai total transaksi saham perusahaan yang tercatat di BEI pada pasar reguler selama 12 bulan terakhir, c. Urutan perusahaan yang tercatat di BEI berdasarkan besar kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir, d. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah hari transaksi di pasar reguler. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 Bursa efek secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Penggantian saham dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu periode Februari sampai dengan Juli dan periode Agustus sampai dengan Januari. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi, maka saham terebut dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti saham lain yang memenuhi kriteria (Tandelilin, 2010:26). 5. Analisis Fundamental dan Teknikal Terdapat dua teknik analisis yang digunakan untuk estimasi pergerakan harga saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental didasarkan pada keadaan ekonomi suatu negara, manajemen perusahaan, kompetitor, dan situasi pasar dari produk perusahaan tersebut (Gumilang, 2013:2). Analisis teknikal adalah suatu metode pengevaluasian saham dengan cara menganalisis statistik yang dihasilkan oleh pasar di masa lampau guna mengestimasi pergerakan harga di masa mendatang (Ong, 2011:1). Penelitian ini termasuk dalam teknik analisis fundamental karena menggunakan data inflasi, tingkat bunga acuan, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Estimasi pada pasar saham selalu menjadi topik terhangat di penelitian karena sifatnya yang kompleks dan pergerakan yang cepat. Meskipun begitu, penelitian Zhai (2007) membuktikan harga saham tidak menunjukkan pergerakan yang random, sebaliknya pergerakan harga saham masih dapat diestimasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. 17 Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga umum, yang bersumber pada terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang. Dalam praktek, harga-harga tidak selalu stabil, ketidakstabilan harga-harga ini merupakan suatu tanda bahwa ada suatu ketidakcocokan antara arus barang dan arus uang, antara produksi dan pembelanjaan masyarakat, antara supply dan demand (Gilarso,2004:200). Menurut Bank Indonesia (www.bi.go.id), indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin. Berdasarkan tingkat intensitasnya, inflasi dapat dibedakan menjadi 4 (Wira, 2011:19): a. Inflasi ringan (kurang dari 10% per tahun) b. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% per tahun) c. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% per tahun) d. Hiperinflasi (lebih dari 100% per tahun) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7. 18 Hubungan Inflasi dengan Harga Saham Angka inflasi adalah angka yang mengukur tingkat harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Angka inflasi yang tinggi selalu ditunjukkan dengan naiknya harga-harga barang. Inflasi yang tinggi membuat daya beli masyarakat semakin menurun dan perusahaan sulit meningkatkan penjualan dan laba cenderung menurun, sehingga mengakibatkan harga saham menurun (Wira, 2011:16-21). Hasil penelitian Damanik (2012) memperkuat teori ini, inflasi berpengaruh negatif terhadap harga saham. Kenaikan harga barang dan jasa mengakibatkan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal tersebut mengurangi keuntungan perusahaan yang disebabkan oleh meningkatnya harga pokok produksi. Keuntungan yang menurun akan mempengaruhi laba, akibatnya jumlah dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham menurun. Investor tidak menyukai ini, maka saham akan segera dijual sehingga harga saham menurun. 8. BI Rate BI Rate merupakan bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. BI Rate mencerminkan sikap kebijakan moneter yang diumumkan ke publik oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia. Pengumuman tersebut dihasilkan dari Rapat Dewan Gubernur pada setiap bulannya. BI Rate yang dirapatkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor makro dalam perekonomian dan arah kebijakan dari pemerintah pusat. Sikap kebijakan moneter tersebut juga diimplementasikan pada operasi moneter yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 dilakukan Bank Indonesia (BI) melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter (http://www.bi.go.id). BI Rate atau bunga acuan Bank Indonesia, merupakan tingkat bunga yang ditetapkan oleh BI sebagai patokan tingkat bunga pinjaman maupun simpanan bagi bank atau lembaga-lembaga keuangan di seluruh Indonesia. Sementara itu, BI Rate bagi Bank Indonesia sendiri adalah tingkat bunga bagi Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Apabila BI Rate dinaikkan oleh BI maka bank umum cenderung menyimpan uang tabungan nasabahnya di BI dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, daripada menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Hal ini berdampak pada jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang (http://www.teguhhidayat.com/2011/02/pengaruh-bi-rate-terhadap-ihsg.html). 9. Hubungan BI Rate dengan Harga Saham Ketika Bank Indonesia menaikkan bunga acuan, biasanya diikuti oleh bankbank umum dengan menaikkan bunga acuan pinjaman. Hal ini menjadikan beban biaya tambahan bagi perusahaan yang menggunakan pinjaman dari bank untuk biaya operasi. Beban biaya tersebut akan mengurangi tingkat keuntungan perusahaan, sehingga jumlah dividen yang diterima investor semakin sedikit dan saham cenderung dijual. Ketika banyak saham dijual maka harga saham semakin menurun. Dengan demikian, apabila BI menaikkan bunga acuan, maka harga saham cenderung turun (Wira, 2011:17). Menurut penelitian Damanik (2012), bunga acuan atau BI Rate berpengaruh negatif terhadap harga saham. Menurut penulis, apabila bunga acuan naik, maka PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 masyarakat cenderung menyimpan uangnya di bank, secara relatif tidak banyak digunakan sebagai konsumsi. Dalam kejadian ini, perusahaan mengalami penurunan permintaan dari sisi konsumen, sehingga secara relatif menurunkan laba perusahaan dan besaran dividen menurun. Hal ini membuat harga saham turun. 10. Nilai Tukar Rupiah Perbandingan antara pertukaran dua mata uang yang berbeda disebut dengan kurs atau nilai tukar (exchange rate). Apabila sebuah negara mempunyai hubungan dagang dengan negara lain, maka aktivitas perdagangannya membutuhkan mata uang negara lain yang biasa disebut valuta asing (Yasin, 2007:24). Menurut Kuncoro (2009:116), nilai tukar mata uang adalah nilai tukar satu mata uang dengan mata uang asing atau disebut valuta asing (valas). Valas mempunyai fungsi utama untuk mempermudah perdagangan dan investasi internasional, karena terdapat kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Menurut Sartono (2010:467-468), nilai tukar atau exchange rates menunjukkan banyaknya unit mata uang yang dapat dibeli atau ditukar dengan satuan mata uang lain. Sudah menjadi kesepakatan umum bahwa nilai tukar mata uang asing dinyatakan berdasarkan dollar Amerika Serikat atau dollar basis. Kesepakatan semacam ini dapat menghilangkan kebingungan saat membandingkan quotation dari pusat perdagangan satu dengan pusat perdagangan lainnya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 11. Hubungan Nilai Tukar Rupiah dengan Harga Saham Menurut Tandelilin (2010:104), sumber risiko yang bisa mempengaruhi harga saham adalah risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal sebagai risiko mata uang (currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk). Salah satu aktivitas yang dapat menyebabkan berpengaruhnya nilai tukar terhadap harga saham adalah pembelanjaan modal (capital expenditure) berupa alat-alat produksi secara impor. Umumnya, hal ini terjadi karena kurangnya alatalat maupun suku cadang yang diproduksi di dalam negeri. Dengan melemahnya nilai tukar, harga alat produksi semakin meningkat. Hal ini menyebabkan biaya perusahaan meningkat sehingga mengurangi laba yang diperoleh perusahaan. Kondisi tersebut menjadi tidak menarik bagi investor karena dividen saham perusahaan akan berkurang. Apabila saham perusahaan tidak diminati investor, maka harga saham semakin menurun. Menurut hasil penelitian Amaresh (2014:209), nilai tukar mata uang dalam negeri berpengaruh negatif terhadap harga saham. Apabila nilai tukar mata uang dalam negeri melemah (secara angka satuan rupiah meningkat), harga saham perusahaan akan menurun. Hal ini diperkuat dengan penelitian Amperaningrum (2011:3) bahwa nilai tukar rupiah terhadap US Dollar mempunyai pengaruh terhadap harga saham. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 B. Penelitian Sebelumnya Tabel II.1 Penelitian Sebelumnya No Nama Peneliti 1 Christian Abdiguna Judul Penelitian Periode Data Pengaruh Juni 2008 – Tingkat Bunga, November Inflasi, dan 2010 Harga Minyak Mentah terhadap Harga Saham 2 Johannes Maysan Damanik Pengaruh Bunga acuan, Laju Inflasi, Return On Asset, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham 2006-2010 3 Maria Oktaviani Simonita Budjen Analisis Pengaruh EPS, ROE, dan DER terhadap Harga Saham 2008-2012 Penelitian dan Hasil Tingkat bunga SBI, inflasi, dan harga minyak mentah secara simultan memberikan pengaruh terhadap harga saham PT Bank Central Asia, PT Bank Artha Graha Internasional, dan PT Bank Pundi Indonesia. Bunga acuan, laju inflasi, ROA, dan DER secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham. Bunga acuan berpengaruh positif terhadap return saham dan laju inflasi berpengaruh negatif terhadap return saham. ROA tidak berpengaruh positif terhadap return saham dan DER tidak berpengaruh negatif terhadap return saham. Hasil pengujian secara simultan ( uji F ) menunjukkan bahwa variabel EPS, ROE, dan DER secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan hasil pengujian secara parsial ( uji t ) menunjukkan bahwa hanya variabel EPS yang berpengaruh signifikan positif terhadap harga PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 Arif Billah Dar, Aasif Shah, Niyati Bhanja, dan Amaresh Samantaraya The relationship Between Stock Prices and Exchange Rates in Asian Markets : A wavelet based correlation and quantile regression approach Februari 1996September 2013 23 saham, ROE dan DER tidak berpengaruh signifikan. Harga saham dan nilai tukar mempunyai korelasi yang negatif. Pada regresi, ditemukan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif terhadap harga saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan salah satu variabel independen yang berbeda yaitu nilai tukar rupiah dan sampel terdiri dari saham building construction yang masuk indeks LQ45 dalam 3 periode secara berturut-turut yaitu Februari 2014-Juli 2014, Agustus 2014-Januari 2015, dan Februari 2015-Juli 2015. C. Kerangka Konseptual Penelitian Inflasi BI Rate Nilai tukar rupiah Gambar II.2 Kerangka Pemikiran Harga Saham PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D. 24 Rumusan Hipotesis Berdasarkan jenis penelitian yang akan dilakukan, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham . 2. Inflasi secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 3. BI Rate secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 4. Nilai tukar rupiah secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian konklusif. Menurut Kuncoro (2011:75), penelitian konklusif adalah penelitian untuk menguji atau membuktikan sesuatu dan untuk membantu peneliti dalam memilih tindakan khusus selanjutnya. Penelitian ini bersifat kausalitas, yaitu penulis berupaya meneliti seberapa jauh faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi suatu variabel. Sehingga, tujuan analisis yang tepat adalah uji hipotesis. Uji hipotesis berguna untuk menarik suatu kesimpulan dan untuk melakukan generalisasi terhadap populasi. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor building construction dalam rentang waktu Februari 2014 sampai dengan Juli 2015. 2. Objek penelitiannya adalah harga saham periode Februari 2014 sampai dengan Juli 2015. C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu penelitian adalah 1 Februari 2015 sampai dengan 31 Juli 2015. 2. Lokasi penelitian yaitu di kantor Bursa Efek Indonesia perwakilan Yogyakarta, Jalan Mangkubumi No. 111, Yogyakarta, DIY. 25 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 D. Variabel Penelitian Variabel Independen : X1= Inflasi X2= BI Rate X3= Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Variabel Dependen : Y1= Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) Y2= Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) Y3= Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) Y4= Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) E. Definisi Operasional 1) Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga umum, yang bersumber pada terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang (Gilarso,2004:200). Tingkat inflasi dipublikasikan oleh Bank Indonesia per bulan. Penelitian ini menggunakan data tingkat inflasi periode Februari 2014 sampai dengan Juli 2015 sesuai periode obyek penelitian. 2) BI Rate BI Rate adalah bunga acuan yang dipublikasi oleh Bank Indonesia yang menjadi hasil dari Rapat Dewan Gubernur BI. Publikasi bunga acuan ditampilkan per bulan. Penelitian ini menggunakan data BI Rate bulanan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 periode Februari 2014 sampai dengan Juli 2015 sesuai periode obyek penelitian. 3) Nilai tukar rupiah Nilai tukar atau exchange rates menunjukkan banyaknya unit mata uang yang dapat dibeli atau ditukar dengan satuan mata uang lain. Sudah menjadi kesepakatan umum bahwa nilai tukar mata uang asing dinyatakan berdasarkan dollar Amerika Serikat atau dollar basis (Sartono, 2010:467468). Penelitian menggunakan data nilai tukar rupiah periode Februari 2014 sampai dengan Juli 2015 sesuai periode obyek penelitian. 4) Harga Saham Harga saham adalah nilai saham di pasar yang dinyatakan dalam per lembar saham. Harga saham dapat dilihat pada bursa efek (Tandelilin, 2010:301). Penelitian ini menggunakan data harga saham closing price atau harga penutupan. Closing price menunjukkan nilai terkini atau harga final periode terakhir perdagangan setiap bulannya. Data harga saham dipublikasikan oleh Indonesian Stock Exchange yang tercatat di LQ45 sejak tahun 2010 sampai dengan 2015 secara berturut-turut. Penelitian menggunakan data harga saham periode Februari 2014 sampai dengan Juli 2015 sesuai periode obyek penelitian. F. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pada sub sektor industri building contruction (kode 62) yang tercatat pada indeks LQ45 pada periode perdagangan Februari 2014 sampai dengan Juli 2015, yaitu seluruhnya berjumlah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 empat perusahaan. Empat perusahaan yang diteliti adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Jumlah unit sampel sama dengan jumlah unit populasi. G. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh atau cencus sampling. Sebuah studi sensus dilakukan apabila seluruh populasi sangat sedikit. Istilah sampling jenuh (census sampling) dibuat karena data telah menampilkan seluruh unit populasi (Daniel, 2011:51-52). Beberapa pertimbangan dalam memilih census sampling menurut Daniel (2011:53) adalah : 1. Kebutuhan akan penyebutan satu per satu (requirement of total enumeration) 2. Kebutuhan akan menampilkan kategori yang kecil dari populasi (need to include very small categories of the population in the study) 3. Kebutuhan untuk meminimalkan error sampling (important to minimize sampling error) Dari sejumlah pertimbangan yang disebutkan Daniel, maka penulis memilih empat perusahaan yang merupakan keseluruhan populasi. Kriteria populasi tersebut yaitu harga saham dari perusahaan yang masuk indeks LQ45 dan bergerak di sektor building construction dalam rentang waktu Februari 2014 sampai dengan Juli 2015. Empat perusahaan tersebut adalah PT Adhi Karya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. H. Sumber Data Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang telah diolah oleh pihak lain dan menggunakan data harga saham di akhir bulan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelusuran data harga saham diambil dari situs resmi BEI idx.co.id. Data inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah diambil dari situs www.bi.go.id. Data tersebut dijamin kebenaran dan keakuratan karena Bank Indonesia sendiri yang menerbitkan sekaligus mengatur kebijakan untuk mengendalikan inflasi dan nilai tukar rupiah, serta menentukan besaran BI Rate (bunga acuan Bank Indonesia). I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi pada data historis atau pengumpulan data sekunder yang diambil dari situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id untuk data harga saham. Kemudian untuk inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diambil dari situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id dan www.bps.go.id. J. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan Studi kausalitas dan analisis regresi. Menurut Kuncoro (2011:19), studi kausalitas selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 dengan variabel terikat. Kausalitas yang yang ada pada penilitian ini adalah kausalitas satu arah, yaitu X ïƒ Y, artinya variabel X dipengaruhi variabel Y. 1. Statistik Deskriptif Deskripsi data secara grafis dilakukan untuk mengenali pola sejumlah data dan merangkum informasi yang terdapat dalam data tersebut. Secara umum bidang studi statistik deskriptif adalah menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian meringkas dan menjelaskan distribusi data dalam bentuk tendensi sentral, variasi, dan bentuk (Santoso, 2000:11-12). 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011:160), uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, digunakan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Kriteria penerimaan H0 apabila analisis Kolmogorov-Smirnov (1-Sample K-S) adalah sebagai berikut : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1) 31 Apabila nilai Asymptotic Significance kurang dari 5%, berarti data residual terdistribusi tidak normal. 2) Apabila nilai Asymptotic Significance lebih besar dari 5%, berarti data residual terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir (Ghozali, 2011:105). c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pegganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena gangguan pada seorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi (Ghozali, 2011:110-111). Penelitian ini menggunakan uji Statistics Q atau Box –Pierce dan Ljung Box. Uji ini digunakan untuk melihat terjadi atau tidaknya autokorelasi dengan 16 lag. Taraf nyata yang digunakan adalah 5%. Kriteria ada tidaknya autokorelasi dengan uji Statistics Q atau Box – Pierce dan Ljung Box adalah apabila lag lebih dari dua, maka terjadi autokorelasi, sedangkan apabila lag berjumlah dua atau kurang dari dua, maka dikatakan tidak ada autokorelasi. d. Uji Heterokedastisitas Alat uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka hal tersebut disebut homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut sebagai heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas apabila probabilitas signifikansinya di atas taraf nyata 5% (Ghozali, 2011:139). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 3. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan karena melihat jumlah variabel independen yang ada. Regresi berganda (multiple regression) dengan ciri terdapat 2 atau lebih variabel independen. Tahapan pertama penyusunan model regresi adalah menentukan variabel bebas dan variabel dependen. Model regresi tersebut dituliskan sebagai berikut: Y1 = a1 + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e Y2 = a2 + b4X1 + b5X2 +b6X3 + e Y3 = a3 + b7X1 +b8X2 + b9X3 + e Y4 = a4 + b10X1 +b11X2 + b12X3 + e Keterangan : Y1= Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) Y2= Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) Y3= Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) Y4= Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) a1, a2, a3, dan a4 = Konstanta b1, b4, b7, dan b10 = Koefisien variabel inflasi b2, b5, b8, dan b11 = Koefisien variabel BI Rate b3, b6, b9, dan b12 = Koefisien variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS X1 = inflasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 X2 = BI Rate X3 = nilai tukar rupiah terhadap dollar AS e = Faktor pengganggu (error) b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik) Menurut Kuncoro (2011:106-107), uji F-statistik digunakan untuk menunjukkan semua variabel bebas di dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas terhadap variabel dependen. Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut (Boedijoewono, 2007:205): 1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha): Hipotesis nol yang diuji adalah: H0: b1 = b2 =...= b12 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar tidak mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel harga saham. Hipotesis alternatifnya (Mason, 1996:114): Ha: minimal salah satu b1,...,b12 ≠ 0 , atau Ha: tidak semua b1,...,b12 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel harga saham. 2) Menentukan taraf nyata (significant level) dengan simbol α. Taraf nyata dalam penelitian ini adalah 5%. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3) 35 Menentukan statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini menggunakan distribusi Fhitung 4) 5) Menentukan kriteria yang dijelaskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel Mengambil kesimpulan: a) Apabila hipotesis nol (Ho) diterima, maka variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar tidak mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel harga saham. b) Apabila hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel harga saham. c. Uji Signifikansi Individual/Parsial (Uji t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh signifikansi pengaruh satu variabel independen secara individual dalam mempengaruhi variasi variabel dependen (Kuncoro, 2011:105-106). 1) Inflasi a. Rumusan hipotesis Hipotesis nol yang hendak diuji adalah: H0: b1, b4, b7, dan b10 ≥ 0 , berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. Hipotesis alternatifnya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 Ha: b1, b4, b7, dan b10 < 0 , berarti variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. b. Taraf nyata (significant level) Penelitian ini menggunakan taraf nyata sebesar 5%. c. Menghitung statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini menggunakan distribusi thitung d. Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut : 1) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -ttabel 2) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -ttabel e. Mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Apabila hipotesis nol (Ho) diterima, maka variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 2) Apabila hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 2) BI Rate a. Rumusan hipotesis Hipotesis nol yang hendak diuji adalah: H0: b2, b5, b8, dan b11 ≥ 0 , berarti variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham Hipotesis alternatifnya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 Ha: b2, b5, b8, dan b11 < 0 , berarti variabel BI Rate mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham b. Taraf nyata (significant level) Penelitian ini menggunakan taraf nyata sebesar 5%. c. Menghitung statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini menggunakan distribusi thitung d. Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut : 1) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -ttabel 2) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -ttabel e. Mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Apabila hipotesis nol (Ho) diterima, maka variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 2) Apabila hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel BI Rate mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 3) Nilai tukar rupiah a. Rumusan hipotesis Hipotesis nol yang hendak diuji adalah: H0: b3, b6, b9, dan b12 ≥ 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham Hipotesis alternatifnya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 Ha: b3, b6, b9, dan b12 < 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham b. Taraf nyata (significant level) Penelitian ini menggunakan taraf nyata sebesar 5%. c. Menghitung statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini menggunakan distribusi thitung d. Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut : 1) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -ttabel 2) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -ttabel e. Mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Apabila hipotesis nol (Ho) diterima, maka variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 2) Apabila hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi berganda ditulis sebagai R2 adalah persentase dari keragaman yang dijelaskan oleh model regresi (Mason, 1996:111). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat yaitu harga saham (Y). Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel harga saham (Ghozali, 2011:97). sadasdasdsadsadasdsadsadasdasdsadsadsadas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN A. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) PT Adhi Karya (Persero) Tbk. diresmikan pada tanggal 1 Juni 1974. Sebelumnya, perusahaan milik Belanda adalah Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selleen de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Assosiate N.V.) dan dinasionalisasi menjadi PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. ADHI menjadi perusahaan konstruksi pertama yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004. ADHI melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana pada tanggal 18 Maret 2014. ADHI masuk pada sektor industri berkode 6, yaitu property, real estate, and building construction dengan sub sektor berkode 62 (building construction). Sejak awal berdiri, jasa konstruksi merupakan bisnis utama ADHI. Namun saat ini ruang lingkup bidang usaha ADHI lebih luas lagi, yaitu kontraktor sipil dan gedung, engineering procurement construction (EPC), properti, real estate, dan investasi infrastruktur. Kantor pusat berada di jalan Raya Pasar Minggu Km. 18, Jakarta. Secara keseluruhan, ADHI mempunyai karyawan sebanyak 1.782 pada tahun 2014 dengan anak perusahaan sebanyak empat, yaitu Adhi Persada Properti, Adhi Persada Realti, Adhi Persada Gedung, dan Adhi Persada Beton. ADHI mempunyai visi sebagai berikut: Menjadi Perusahaan Konstruksi Terkemuka di Asia Tenggara 40 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 dengan misi sebagai berikut: 1. Berkinerja berdasarkan atas peningkatan Corporate Value secara incorporated 2. Melakukan proses pembelajaran (learning) dalam mencapai pertumbuhan (peningkatan corporate value) 3. Menerapkan Corporate Culture yang simple tapi membumi/dilaksanakan (down to earth) 4. Proaktif melaksanakan lima lini bisnis secara profesional, governance, mendukung pertumbuhan perusahaan. 5. Partisipasi aktif dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Corporate Social Responsibility (CSR) seiring pertumbuhan perusahaan. Pada 2014 komposisi kepemilikan saham ADHI adalah 51 % Negara Republik Indonesia; 24,3% institusi dalam negeri; 15,9% perorangan dalam negeri; dan 8,7% institusi asing. Jumlah saham keseluruhan berjumlah sebesar 1.801.320.000 lembar saham. B. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau disebut PTPP didirikan pada tanggal 21 September 1953 dan melakukan initial public offering (IPO) pada tanggal 9 Februari 2010. Sebelumnya perusahaan ini menggunakan nama NV Pembangunan Perumahan pada 1953 dan PN Pembangunan Perumahan pada 1960. PTPP berkantor pusat di Plaza PP, Gedung Wisma Subiyanto, Jalan Letjend TB Simatupang No. 57, Pasar Rebo, Jakarta. PTPP tercatat di BEI pada sektor PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 indutri 6, yaitu properti dan real estate, dengan sub sektor industri berkode 62 (building construction). Bidang usaha yang dimiliki PTPP saat ini adalah jasa konstruksi (bangunan gedung dan infrastruktur), pracetak, peralatan, properti & realti, EPC (Engineering, Procurement & Construction), dan investasi. Saat ini jumlah karyawan PTPP sebanyak 1.687 orang. Sampai tahun 2014, anak perusahaan yang telah dibentuk adalah PT PP Peralatan, PT PP Pracetak, PT PP Properti, dan PT Gitanusa Sarana Niaga. PTPP mempunyai visi sebagai berikut: Menjadi perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia yang berdaya saing internasional. dengan misi sebagai berikut: 1. Menyediakan jasa konstruksi bernilai tambah tinggi untuk memaksimalkan kepuasan Pelanggan. 2. Meningkatkan kapabilitas, kapasitas dan kesejahteraan karyawan secara berkesinambungan. 3. Menyediakan nilai tambah yang tinggi bagi semua pemangku kepentingan. 4. Menciptakan sinergi strategis dengan mitra kerja, mitra usaha dan klien. 5. Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat melalui pengembangan Green Corporation. Komposisi kepemilikan saham PTPP adalah 51% Negara Republik Indonesia; 31,21% institusi dalam negeri; 2,92% perorangan dalam negeri; PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 14,86% institusi asing dan 0,01% perorangan asing. Jumlah saham keseluruhan berjumlah sebesar 4.842.436.500 lembar saham. C. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) Pada awalnya perusahaan ini adalah perusahaan milik Belanda yang bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co. Kemudian dinasionalisasi pada 11 Maret 1960, lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja, WIKA mengawali usahanya dengan membangun instalasi listrik dan pipa air. Alamat kantor pusat perusahaan ini terdapat di WIKA Building, Jalan Panjaitan Kav.9, Jakarta. Setelah beberapa tahun berselang, WIKA berhasil melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia. WIKA masuk pada sektor industri berkode 6, yaitu property, real estate, and building construction dengan sub sektor berkode 62 (building construction). Kepemilikan saham WIKA 65,05% pemegang sahamnya dari Pemerintah Republik Indonesia; 4,78% dipegang oleh perorangan di dalam negeri; 14,02% dipegang oleh institusi dalam negeri; 0,03% dipegang oleh perorangan asing; 14,42% dipegang oleh institusi asing; sementara 1,23% dipegang oleh pihak karyawan WIKA sendiri. Total saham yang diterbitkan oleh WIKA sebesar 6.139.968.000 lembar saham. Bidang usaha yang masuk dalam bisnis WIKA adalah industri, infrastruktur dan bangunan, energi dan industrial plant, realty dan properti, serta investasi. Dua bisnis utama WIKA berada pada infrastruktur dan gedung serta energi dan industrial plant. Perusahaan yang merupakan anak perusahaan WIKA PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 adalah PT Wijaya Karya Beton, PT Wijaya Karya Realty, PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi, PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, dan PT Wijaya Karya Bitumen. Adapun visi PTPP yaitu menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang EPC (Engineering, Procurement & Construction) dan investasi terintegrasi di Asia Tenggara dengan misi sebagai berikut: 1. Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu di bidang EPC dan investasi untuk infrastruktur, gedung bertingkat, energi, industrial plant, industri dan properti. 2. Memenuhi harapan pemangku kepentingan utama 3. Mengimplementasikan etika bisnis untuk mendukung tata kelola perusahaan yang berkesinambungan 4. Ekspansi strategis ke luar negeri 5. Mengimplementasikan 'Best Practice' dalam sistem manajemen terpadu D. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) PT Waskita Karya (Persero) Tbk., yang disebut WSKT, merupakan perusahaan yang tercatat di BEI dengan kode sektor industri 6, yaitu properti dan real estate, dengan sub sektor industri berkode 62 (building construction). Dahulu, perusahaan ini adalah hasil nasionalisasi perusahaan milik asing bernama Volker Aannemings Maatschapiij N.V pada tanggal 1 Januari 1961 dan berganti nama menjadi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. WSKT melakukan penawaran saham perdananya pada tanggal 19 Desember 2012. Saham PT Waskita Karya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 (Persero) Tbk. dimiliki oleh Pemerintah Indonesia sebesar 67,33% sementara 32,77% dimiliki oleh publik. Perusahaan ini bergerak di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement, and Construction atau EPC), serta layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi. Anak perusahaan WSKT cukup banyak, yaitu PT Waskita Sangir Energi, PT Citra Waspphutowa, PT Prima Multi Terminal, PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, PT Waskita Beton Precast, dan PT Jasamarga Kualanamu Tol. Sedangkan kantor pusat WSKT beralamat di Jalan MT Haryono kav. No. 10, Cawang, Jakarta. Adapun visi perusahaan WSKT adalah menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur, dan realty. Misi perusahaan WSKT adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan yang berkelanjutan melalui: 1. SDM yang kompeten; 2. Sistem dan teknologi terintegrasi; 3. Sinergi dengan mitra usaha; 4. Inovasi; serta 5. Diversifikasi usaha. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data (Statistik Deskriptif) Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif menggunakan SPSS 19, hasilnya sebagai berikut: Tabel V.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Inflasi BI Rate Nilai Tukar Rupiah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Valid N (listwise) N Minimum Maximum 18 -.36 2.46 18 7.50 7.75 18 11347 13414 18 2020 3695 Mean .4950 7.5417 12267.33 2887.50 Std. Deviation .65565 .09587 685.464 427.889 18 1405 4060 2892.78 942.676 18 2145 3745 2845.28 523.263 18 649.75 1773.37 1178.0259 456.44149 18 Berdasarkan tabel V.1 dari periode obyek penelitian Februari 2014 sampai dengan Juli 2015, rata-rata inflasi adalah 0,495%, rata-rata BI Rate 7,54%, dan rata-rata nilai tukar rupiah Rp 12.267,33. 46 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. 47 Inflasi (X1) Berdasarkan hasil observasi pada data historis inflasi atau pengumpulan data sekunder yang diambil dari situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id diperoleh data sebagai berikut: Tabel V.2 Inflasi WAKTU INFLASI (%) Februari 2014 0,26 Maret 2014 0,08 April 2014 -0,02 Mei 2014 0,16 Juni 2014 0,43 Juli 2014 0,93 Agustus 2014 0,47 September 2014 0,27 Oktober 2014 0,47 November 2014 1,50 Desember 2014 2,46 Januari 2015 -0,24 Februari 2015 -0,36 Maret 2015 0,17 April 2015 0,36 Mei 2015 0,50 Juni 2015 0,54 Juli 2015 0,93 Sumber: www.bps.go.id Menurut data inflasi di atas, dapat diinterpretasikan bahwa tingkat inflasi yang tertinggi pada bulan Desember 2014 sebesar 2,46%, sedangkan tingkat inflasi terendah terdapat pada bulan Februari 2015 sebesar -0,36%. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 48 BI Rate (X2) Berdasarkan hasil observasi pada data historis BI Rate atau pengumpulan data sekunder yang diambil dari situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id diperoleh data sebagai berikut: Tabel V.3 BI Rate WAKTU BI RATE (%) Februari 2014 7,50 Maret 2014 7,50 April 2014 7,50 Mei 2014 7,50 Juni 2014 7,50 Juli 2014 7,50 Agustus 2014 7,50 September 2014 7,50 Oktober 2014 7,50 November 2014 7,75 Desember 2014 7,75 Januari 2015 7,75 Februari 2015 7,50 Maret 2015 7,50 April 2015 7,50 Mei 2015 7,50 Juni 2015 7,50 Juli 2015 7,50 Sumber: www.bi.go.id Menurut data BI Rate di atas, dapat diinterpretasikan bahwa BI Rate yang tertinggi pada bulan November 2014 sampai dengan Januari 2015 semuanya sebesar 7,75%. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. 49 Nilai Tukar Rupiah (X3) Berdasarkan hasil observasi pada data historis nilai tukar rupiah atau pengumpulan data sekunder yang diambil dari situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id didapat data sebagai berikut: Tabel V.4 Nilai Tukar Rupiah WAKTU RUPIAH (Rp/dollar Amerika Serikat) Februari 2014 11.576 Maret 2014 11.347 April 2014 11.474 Mei 2014 11.553 Juni 2014 11.909 Juli 2014 11.533 Agustus 2014 11.658 September 2014 12.151 Oktober 2014 12.022 November 2014 12.135 Desember 2014 12.378 Januari 2015 12.562 Februari 2015 12.799 Maret 2015 13.019 April 2015 12.872 Mei 2015 13.145 Juni 2015 13.265 Juli 2015 13.414 Sumber: www.bi.go.id Menurut data nilai tukar rupiah di atas, dapat diinterpretasikan bahwa nilai tukar rupiah yang tertinggi pada bulan Juli 2015 sebesar Rp 13.414, sedangkan nilai tukar rupiah terendah ada pada bulan Maret 2014 Rp 11.347. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. 50 Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (Y1) Harga Penutupan Akhir Bulan Saham Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. adalah sebagai berikut: Tabel V.5 Harga Saham ADHI WAKTU ADHI (Rp/lembar saham) Februari 2014 2.340 Maret 2014 2.995 April 2014 2.985 Mei 2014 3.130 Juni 2014 2.785 Juli 2014 3.110 Agustus 2014 3.070 September 2014 2.765 Oktober 2014 2.755 November 2014 2.780 Desember 2014 3.480 Januari 2015 3.695 Februari 2015 3.440 Maret 2015 3.055 April 2015 2.765 Mei 2015 2.505 Juni 2015 2.020 Juli 2015 2.300 Sumber: www.idx.co.id Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. tertinggi terdapat pada bulan Januari 2015 yaitu sebesar Rp 3.695,- per lembar saham. Sementara itu harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. terendah terdapat pada bulan Juni 2015 yaitu sebesar Rp 2.020,- per lembar saham. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. 51 Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (Y2) Harga Penutupan Akhir Bulan Saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. adalah sebagai berikut: Tabel V.6 Harga Saham PTPP WAKTU PTPP (Rp/lembar saham) Februari 2014 1.405 Maret 2014 1.830 April 2014 1.845 Mei 2014 1.910 Juni 2014 1.850 Juli 2014 2.260 Agustus 2014 2.465 September 2014 2.150 Oktober 2014 2.630 November 2014 3.060 Desember 2014 3.575 Januari 2015 3.915 Februari 2015 4.060 Maret 2015 3.795 April 2015 3.925 Mei 2015 4.020 Juni 2015 3.470 Juli 2015 3.905 Sumber: www.idx.co.id Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. tertinggi terdapat pada bulan Februari 2015 yaitu sebesar Rp 4.060,- per lembar saham. Sementara itu harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. terendah terdapat pada bulan Februari 2014 yaitu sebesar Rp 1.405,- per lembar saham. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. 52 Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Y3) Harga Penutupan Akhir Bulan Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. adalah sebagai berikut: Tabel V.7 Harga Saham WIKA WAKTU WIKA (Rp/lembar saham) Februari 2014 2.145 Maret 2014 2.390 April 2014 2.265 Mei 2014 2.345 Juni 2014 2.215 Juli 2014 2.650 Agustus 2014 2.870 September 2014 2.605 Oktober 2014 2.860 November 2014 3.005 Desember 2014 3.680 Januari 2015 3.745 Februari 2015 3.660 Maret 2015 3.495 April 2015 2.985 Mei 2015 3.140 Juni 2015 2.505 Juli 2015 2.655 Sumber: www.idx.co.id Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. tertinggi terdapat pada bulan Januari 2015 yaitu sebesar Rp 3.745,- per lembar saham. Sementara itu harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. terendah terdapat pada bulan Februari 2014 yaitu sebesar Rp 2.145,- per lembar saham. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7. 53 Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Y4) Harga Penutupan Akhir Bulan Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. adalah sebagai berikut: Tabel V.8 Harga Saham WSKT WAKTU WSKT (Rp/lembar saham) Februari 2014 649,75 Maret 2014 742,57 April 2014 727,91 Mei 2014 703,49 Juni 2014 664,40 Juli 2014 791,42 Agustus 2014 884,24 September 2014 815,85 Oktober 2014 947,75 November 2014 1.021,03 Desember 2014 1.436,28 Januari 2015 1.675,67 Februari 2015 1.773,37 Maret 2015 1.739,17 April 2015 1.680,55 Mei 2015 1.661,01 Juni 2015 1.520,00 Juli 2015 1.770,00 Sumber: www.idx.co.id Dari data di atas dapat diinterpretasikan bahwa harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tertinggi terdapat pada bulan Februari 2015 yaitu sebesar Rp 1.773,37,- per lembar saham. Sementara itu harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. terendah terdapat pada bulan Februari 2014 yaitu sebesar Rp 649,75,- per lembar saham. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. 54 Hasil Uji Statistik dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Untuk menguji normalitas data secara multivariate, maka data nilai residual variabel dependen dalam penelitian ini distandarisasikan terlebih dahulu. Nilai residual dapat diperoleh menggunakan SPSS 19 dengan cara data variabel dependen diregresikan menjadi data unstandardized residual (Ghozali, 2011:106). Nilai unstandardized residual dari ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT adalah sebagai berikut: Tabel V.9 Unstandardized Residual Unstandardized Residual ADHI Unstandardized Residual PTPP Unstandardized Residual WIKA Unstandardized Residual WSKT -604.20120 -36.33098 -49.08050 156.11070 -55.94975 329.31182 194.19603 -73.38087 -55.43301 -511.99233 477.00040 34.99193 556.98142 346.94621 79.10569 -96.08555 -549.31167 -142.87834 -558.89661 121.38684 -29.41178 -38.18704 -496.23790 429.35106 427.33447 -508.46580 151.87462 -154.90476 182.42021 -27.51546 541.05221 74.08517 404.99440 186.61987 -503.73799 -201.76153 -335.14905 -33.70614 -222.90234 -142.96542 -362.32812 296.30372 393.59865 -89.62563 246.78358 -344.92404 396.76889 -51.84485 618.10744 457.66178 34.19044 109.62493 -563.89443 -405.69942 -86.62502 126.26475 23.01741 -29.84816 -256.66917 155.09074 120.90214 -270.67200 -37.94481 -191.57393 180.94181 10.63212 221.63655 111.40448 163.50318 -7.38822 -217.29794 -15.37394 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Keterangan: ADHI PTPP WIKA WSKT 55 : Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. : Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. : Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. : Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Hipotesis untuk uji normalitas data ini adalah H0: Data residual berdistribusi normal Ha: Data residual tidak berdistribusi normal Taraf nyata yang digunakan adalah 5%. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 19 pada uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh data sebagai berikut: Tabel V.10 Uji Normalitas 1-Sample K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ADHI PTPP WIKA N 18 18 18 Normal Mean 2887.50 2892.78 2845.28 a,b Parameters Std. Deviation 427.889 942.676 523.263 Most Extreme Absolute .156 .174 .142 Differences Positive .119 .138 .142 Negative -.156 -.174 -.115 Kolmogorov-Smirnov Z .663 .739 .602 Asymp. Sig. (2-tailed) .772 .645 .861 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Keterangan: ADHI PTPP WIKA WSKT WSKT 18 1178.0259 456.44149 .193 .193 -.188 .819 .514 : Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. : Harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. : Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. : Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 Kriteria penerimaan H0 apabila Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Dari data yang diperoleh di atas, dapat disimpulkan bahwa data PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,772 > 0,05 , data tersebut berdistribusi normal. Data PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,645 > 0,05, data tersebut berdistribusi normal. Data PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,861 > 0,05 sehingga data tersebut berdistribusi normal. Sementara data PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,514 > 0,05 sehingga data tersebut berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Dasar untuk menunjukkan data mempunyai multikolinearitas adalah tolerance ≤ 0.10 dan nilai VIF ≥ 10. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Berdasarkan uji multikolinearitas menggunakan SPSS 19 maka diperoleh: Tabel V.11 Uji Multikolinearitas Tolerance dan VIF Model 1 (Constant) Inflasi BI Rate Coefficientsa Collinearity Statistics Tolerance VIF .725 1.380 .726 1.377 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nilai Tukar Rupiah .994 57 1.006 Berdasarkan hasil uji collinearity dari ketiga variabel (Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah), tidak didapat nilai tolerance kurang dari 0.10 dan dari ketiganya tidak didapat nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen. c. Uji Autokorelasi Uji untuk mendeteksi adanya autokorelasi pada penelitian ini adalah Uji Statistics Q atau Box –Pierce dan Ljung Box. Kriteria ada tidaknya autokorelasi dengan uji Statistics Q atau Box –Pierce dan Ljung Box adalah apabila lag lebih dari dua, maka terjadi autokorelasi, sedangkan apabila lag berjumlah dua atau kurang dari dua, maka dikatakan tidak ada autokorelasi. Taraf nyata atau significant level adalah 5%. Pengujian dengan SPSS 19 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel V.12 Uji Ljung Box PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Autocorrelations Series:Unstandardized Residual ADHI Lag 1 2 3 4 5 6 7 Autocorrelation .115 .157 -.332 -.334 -.146 -.191 .336 a Std. Error .217 .211 .204 .197 .190 .183 .175 Box-Ljung Statistic Value df Sig.b .278 1 .598 .833 2 .659 3.479 3 .323 6.345 4 .175 6.933 5 .226 8.033 6 .236 11.718 7 .110 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 8 .134 .167 12.368 8 .136 9 .228 .158 14.455 9 .107 10 -.218 .149 16.597 10 .084 11 -.138 .139 17.573 11 .092 12 -.212 .129 20.278 12 .062 13 -.158 .118 22.070 13 .054 14 -.022 .105 22.113 14 .076 15 .047 .091 22.378 15 .098 16 .186 .075 28.621 16 .027 a. The underlying process assumed is independence (white noise). b. Based on the asymptotic chi-square approximation. Setelah dilakukan uji Box-Ljung dengan SPSS 19, diperoleh nilai Sig.b PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yang kurang dari 5% adalah berjumlah 1 lag yaitu lag ke 16 dengan Sig.b 0.027 atau 2,7%. Hal ini berarti nilai residual variabel dependen atau harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. tidak terdapat autokorelasi. Tabel V.13 Uji Ljung Box PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Autocorrelations Series:Unstandardized Residual PTPP Lag 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Autocorrelation -.142 -.076 -.006 .067 -.204 -.126 .213 -.150 .256 -.172 -.160 -.072 a Std. Error .217 .211 .204 .197 .190 .183 .175 .167 .158 .149 .139 .129 Box-Ljung Statistic Value df Sig.b .425 1 .514 .554 2 .758 .555 3 .907 .669 4 .955 1.823 5 .873 2.301 6 .890 3.784 7 .804 4.597 8 .800 7.222 9 .614 8.560 10 .574 9.876 11 .542 10.186 12 .600 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 13 .059 .118 10.433 13 .658 14 -.087 .105 11.120 14 .677 15 -.077 .091 11.830 15 .692 16 .124 .075 14.596 16 .554 a. The underlying process assumed is independence (white noise). b. Based on the asymptotic chi-square approximation. Setelah dilakukan uji Box-Ljung dengan SPSS 19, tidak terdapat nilai Sig.b PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. yang kurang dari 5%. Hal ini berarti nilai observasi variabel dependen atau harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. tidak terdapat autokorelasi. Tabel V.14 Uji Ljung Box PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Autocorrelations Series:Unstandardized Residual WIKA Box-Ljung Statistic Lag Autocorrelation Std. Error Value df Sig.b 1 .125 .217 .331 1 .565 2 .212 .211 1.338 2 .512 3 -.190 .204 2.203 3 .531 4 -.264 .197 3.994 4 .407 5 -.019 .190 4.004 5 .549 6 -.162 .183 4.794 6 .570 7 .242 .175 6.705 7 .460 8 -.118 .167 7.210 8 .514 9 -.069 .158 7.398 9 .596 10 -.251 .149 10.230 10 .421 11 -.239 .139 13.174 11 .282 12 -.081 .129 13.570 12 .329 13 .024 .118 13.612 13 .402 14 .085 .105 14.256 14 .431 15 .036 .091 14.416 15 .494 16 .102 .075 16.277 16 .434 a. The underlying process assumed is independence (white noise). b. Based on the asymptotic chi-square approximation. a PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 Setelah dilakukan uji Box-Ljung dengan SPSS 19, tidak terdapat nilai Sig.b PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yang kurang dari 5%. Hal ini berarti nilai observasi variabel dependen atau harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. tidak terdapat autokorelasi. Tabel V.15 Uji Ljung Box PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Autocorrelations Series:Unstandardized Residual WSKT Box-Ljung Statistic Lag Autocorrelation Std. Error Value df Sig.b 1 -.051 .217 .056 1 .813 2 -.024 .211 .068 2 .966 3 -.214 .204 1.170 3 .760 4 .004 .197 1.171 4 .883 5 -.067 .190 1.294 5 .936 6 -.323 .183 4.423 6 .620 7 .119 .175 4.888 7 .674 8 -.058 .167 5.009 8 .757 9 .216 .158 6.871 9 .651 10 -.190 .149 8.495 10 .581 11 -.022 .139 8.519 11 .666 12 .128 .129 9.496 12 .660 13 .052 .118 9.690 13 .719 14 -.048 .105 9.897 14 .770 15 -.066 .091 10.425 15 .792 16 .041 .075 10.731 16 .826 a. The underlying process assumed is independence (white noise). b. Based on the asymptotic chi-square approximation. a Setelah dilakukan uji Box-Ljung dengan SPSS 19, tidak terdapat nilai Sig.b PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yang kurang dari 5%. Hal ini berarti nilai observasi variabel dependen atau harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tidak terdapat autokorelasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 Kesimpulan dari keempat uji Box-Ljung yang dilakukan dengan SPSS 19 adalah tidak terdapat autokorelasi terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. d. Uji Heterokedastisitas Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas apabila probabilitas signifikansinya di atas taraf nyata 5% (Ghozali,2011:139). Setelah melakukan uji Glejser menggunakan SPSS 19 didapat: Tabel V.16 Uji Heterokedastisitas Sig. ADHI PTPP WIKA WSKT Inflasi .321 .525 .299 .402 BI Rate .862 .123 .438 .708 Nilai Tukar Rupiah .601 .823 .251 .970 Model Dari hasil output SPSS 19 pada uji Glejser di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak signifikansi di atas 5%. terjadi heterokedastisitas karena nilai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 2. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil sebagai berikut: Estimasi Regresi Linear Berganda harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Tabel V.17 Regresi Berganda harga saham ADHI Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -17863.275 8122.867 -255.575 156.250 -.392 Model 1 (Constant) Inflasi BI Rate 3060.382 1067.496 Nilai Tukar Rupiah -.180 .128 a. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk. .686 -.288 t -2.199 -1.636 Sig. .045 .124 2.867 -1.407 .012 .181 Dari hasil output SPSS 19 di atas, model persamaan regresi adalah sebagai berikut: Y1 = a1 + b1X1+ b2X2 + b3X3  Y1 = -17.863,275 – 255,575X1 + 3.060,382X2 – 0,180X3 Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diinterpretasikan : 1) Nilai konstanta a1 adalah -17.863,275, konstanta ini tidak memiliki arti karena harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. akan bernilai -17.863,275 apabila nilai varibel inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah adalah nol (0), sementara itu harga saham tidak mungkin bernilai negatif. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 2) Koefisien b1 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel inflasi adalah sebesar negatif 255,575. Namun tingkat signifikansi variabel inflasi terhadap harga saham PT Adhi Karya di atas 5% yaitu 12,4%. Dengan demikian, variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan pada sub bab Pembahasan. 3) Koefisien b2 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel BI Rate adalah sebesar 3.060,382. Hal ini berarti terjadi hubungan satu arah antara BI Rate dengan harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., sehingga variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 4) Koefisien b3 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel nilai tukar rupiah adalah sebesar negatif 0,18. Namun tingkat signifikansi berada di atas 5% yaitu sebesar 18,1%. Hal ini berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan pada sub bab Pembahasan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 Estimasi Regresi Linear Berganda harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Tabel V.18 Regresi Berganda harga saham PTPP Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -33759.077 8694.573 Inflasi -121.217 167.247 -.084 BI Rate 2899.586 1142.629 .295 Nilai Tukar Rupiah 1.210 .137 .880 a. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. t -3.883 -.725 2.538 8.857 Dari hasil output SPSS 19 di atas, model persamaan regresi adalah sebagai berikut: Y2 = a2 + b4X1 + b5X2 +b6X3  Y2 = -33.759,077 – 121,217 X1 + 2.899,586X2 + 1,210X3 Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diinterpretasikan : 1) Nilai konstanta a2 adalah -33.759,077, konstanta ini tidak memiliki arti karena harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. akan bernilai -33.759,077 apabila nilai varibel inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah adalah nol (0), sementara itu harga saham tidak mungkin bernilai negatif. 2) Koefisien b4 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel inflasi adalah sebesar negatif 121,217. Namun tingkat signifikansi berada di atas 5% yaitu sebesar 48,1% sehingga variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh Sig. .002 .481 .024 .000 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI negatif secara signifikan terhadap harga saham 65 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan pada sub bab Pembahasan. 3) Koefisien b5 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel BI Rate adalah sebesar 2.899,586. Hal ini berarti terjadi hubungan satu arah antara BI Rate dengan harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., sehingga variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 4) Koefisien b6 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel nilai tukar rupiah adalah sebesar 1,21. Hal ini berarti terjadi hubungan satu arah antara nilai tukar rupiah dengan harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., sehingga variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. Estimasi Regresi Linear Berganda harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tabel V.19 Regresi Berganda harga saham WIKA Model 1 (Constant) Inflasi BI Rate Nilai Tukar Rupiah Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -27741.650 8523.236 -164.613 163.952 -.206 3455.144 1120.112 .633 .376 .134 .492 t -3.255 -1.004 3.085 2.807 Sig. .006 .332 .008 .014 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Model 1 (Constant) Inflasi BI Rate Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -27741.650 8523.236 -164.613 163.952 -.206 3455.144 1120.112 .633 Nilai Tukar Rupiah .376 .134 a. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. .492 66 t -3.255 -1.004 3.085 Sig. .006 .332 .008 2.807 .014 Dari hasil output SPSS 19 di atas, model persamaan regresi adalah sebagai berikut: Y3 = a3 + b7X1 +b8X2 + b9X3  Y3 = - 27.741,650 - 164,613X1 + 3.455,144X2 + 0,376X3 Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diinterpretasikan : 1) Nilai konstanta a3 adalah -27.741,650 , konstanta ini tidak memiliki arti karena harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. akan bernilai -27.741,650 apabila nilai varibel inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah adalah nol (0), sementara itu harga saham tidak mungkin bernilai negatif. 2) Koefisien b7 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel inflasi adalah sebesar negatif 164,613. Namun tingkat signifikansi berada di atas 5% yaitu sebesar 33,2% sehingga variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan pada sub bab Pembahasan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 3) Koefisien b8 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel BI Rate adalah sebesar 3.455,144. Hal ini berarti terjadi hubungan satu arah antara BI Rate dengan harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, sehingga variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. 4) Koefisien b9 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel nilai tukar rupiah adalah sebesar 0,376. Hal ini berarti terjadi hubungan satu arah antara nilai tukar rupiah dengan harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, sehingga variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. Estimasi Regresi Linear Berganda harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Tabel V.20 Regresi Berganda harga saham WSKT Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -14445.210 3863.362 Inflasi -110.111 74.315 -.158 BI Rate 1085.174 507.718 .228 Nilai Tukar Rupiah .611 .061 .917 a. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk. t -3.739 -1.482 2.137 10.063 Dari hasil output SPSS 19 di atas, model persamaan regresi adalah sebagai berikut: Y4 = a4 + b10X1 +b11X2 + b12X3 Sig. .002 .161 .051 .000 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI  68 Y4 = - 14.445,210 - 110,111X1 + 1.085,174X2 + 0,611X3 Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diinterpretasikan : 1) Nilai konstanta a4 adalah -14.445,21 , konstanta ini tidak memiliki arti karena harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. akan bernilai -14.445,21 apabila nilai varibel inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah adalah nol (0), sementara itu harga saham tidak mungkin bernilai negatif. 2) Koefisien b10 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel inflasi adalah sebesar 110,111. Namun tingkat signifikansi lebih dari 5% yaitu sebesar 16,1% sehingga variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan pada sub bab Pembahasan. 3) Koefisien b11 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel BI Rate adalah sebesar 1.085,174. Namun tingkat signifikansi di atas 5% yaitu sebesar 5,1% sehingga variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Makna dari hasil uji tersebut dijelaskan pada sub bab Pembahasan. 4) Koefisien b12 yang merupakan koefisien variabel regresi prediktor untuk variabel nilai tukar rupiah adalah sebesar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 0,611. Hal ini berarti terjadi hubungan positif atau satu arah antara nilai tukar rupiah dengan harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sehingga variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik) Uji Simultan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut (Boedijoewono, 2007:205): 1) Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) H0: b1 = b2 = b3 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.. Ha : minimal salah satu b1, b2, atau b3 ≠ 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk.. 2) Taraf nyata (significant level) = 5% atau α = 5% 3) Statistik uji yang dipergunakan dalam penelitian menggunakan distribusi Fhitung Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil sebagai berikut: ini PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 Tabel V.21 Uji Simultan ADHI ANOVAb Model 1 Regression Residual Sum of Squares 1302470.102 1810042.398 df 3 14 Mean Square 434156.701 129288.743 F 3.358 Sig. .049a Total 3112512.500 17 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 4) Kriteria yang diteliti adalah sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel Diperoleh Ftabel yaitu 3,09. 5) Mengambil kesimpulan Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai signifikansi (Sig.) dari data tersebut adalah 0,049 atau 4,9%. Kriteria penerimaan (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (3,358 > 3,09), maka hipotesis nol (Ho) ditolak, sebaliknya Ha diterima. Hal ini berarti variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Uji Simultan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha): PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 H0: b4 = b5 = b6 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar tidak mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Hipotesis alternatifnya: Ha: minimal salah satu b4 ,b5 ,atau b6 ≠ 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. 2) Taraf nyata (significant level) = 5% atau α = 5% 3) Menentukan statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini menggunakan distribusi Fhitung Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel V.22 Uji Simultan PTPP ANOVAb Mean Model Sum of Squares df Square F 1 Regression 13033062.177 3 4344354.059 29.328 Residual 2073798.934 14 148128.495 Total 15106861.111 17 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Sig. .000a 4) Menentukan kriteria yang dijelaskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 Diperoleh Ftabel yaitu 3,09. 5) Mengambil kesimpulan Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai signifikansi (Sig.) dari data tersebut adalah 0,000 atau 0%. Kriteria penerimaan (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (29.328 > 3,09), maka hipotesis nol (Ho) ditolak sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.. Uji Simultan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha): H0: b7 = b8 = b9 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar tidak mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.. Ha: minimal salah satu b7, b8, atau b9 ≠ 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.. 2) Taraf nyata (significant level) = 5% atau α = 5% 3) Menentukan statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini menggunakan distribusi Fhitung PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel V.23 Uji Simultan WIKA ANOVAb Sum of Mean Model Squares df Square F 1 Regression 2661803.014 3 887267.671 6.233 Residual 1992870.597 14 142347.900 Total 4654673.611 17 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sig. .007a 4) Menentukan kriteria yang dijelaskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel Diperoleh Ftabel yaitu 3,09. 5) Mengambil kesimpulan Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai signifikansi (Sig.) dari data tersebut adalah 0,007 atau 0,7%. Kriteria penerimaan (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (6,233 > 3,09), maka hipotesis nol (Ho) ditolak sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 Uji Simultan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha): Hipotesis nol yang hendak diuji adalah: H0: b10 = b11 = b12 = 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar tidak mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.. Hipotesis alternatifnya (Mason, 1996:114): Ha: minimal salah satu b10, b11, atau b12 ≠ 0. Variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk.. 2) Taraf nyata (significant level) = 5% atau α = 5% 3) Menentukan statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini menggunakan distribusi Fhitung Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS 19, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel V.24 Uji Simultan WSKT ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 3132310.203 409449.961 3541760.164 Mean df Square 3 1044103.401 14 29246.426 17 F 35.700 Sig. .000a PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 ANOVAb Sum of Mean Model Squares df Square F 1 Regression 3132310.203 3 1044103.401 35.700 Residual 409449.961 14 29246.426 Total 3541760.164 17 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Sig. .000a 4) Menentukan kriteria yang dijelaskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila Fhitung ≥ Ftabel Diperoleh Ftabel yaitu 3,09. 5) Mengambil kesimpulan Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai signifikansi (Sig.) dari data tersebut adalah 0,000 atau 0%. Kriteria penerimaan (Ho) diterima apabila Fhitung < Ftabel. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (35,7 > 3,09), maka hipotesis nol (Ho) ditolak sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka variabel inflasi, BI Rate, nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. 76 Uji Signifikansi Individual/Parsial (Uji t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh signifikansi pengaruh satu variabel independen secara individual dalam mempengaruhi variasi variabel dependen (Kuncoro, 2011:105-106). Tabel V.25 Uji Parsial ADHI Model 1 (Constant) Inflasi BI Rate Nilai Tukar Rupiah Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -17863.275 8122.867 -255.575 156.250 -.392 3060.382 1067.496 .686 -.180 .128 -.288 t -2.199 -1.636 2.867 -1.407 a. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 1) Pengaruh inflasi (X1) terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (Y1) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b1 ≥ 0, berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Ha: b1 < 0, berarti variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Tingkat signifikansi lebih dari 5% yaitu 12,4% sehingga H0 diterima yang berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Sig. .045 .124 .012 .181 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 2) Pengaruh BI Rate (X2) terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (Y1) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b2 ≥ 0, variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Ha: b2 < 0, variabel BI Rate mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -ttabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -ttabel Kesimpulannya sebagai berikut: Diperoleh thitung dengan nilai 2,867 dan t(0,025;14). 2,867 > -2,145 (thitung ≥ ttabel) maka H0 diterima, artinya variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 3) Nilai tukar rupiah (X3) terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (Y1) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b3 ≥ 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah tidak ada pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Ha: b3 < 0, berarti variabel nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Tingkat signifikansi lebih dari 5% yaitu sebesar 18,1% maka H0 diterima yang berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Tabel V.26 Uji Parsial PTPP Model 1 (Constant) Inflasi BI Rate Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -33759.077 8694.573 -121.217 167.247 -.084 2899.586 1142.629 .295 Nilai Tukar 1.210 .137 .880 Rupiah a. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. t -3.883 -.725 2.538 Sig. .002 .481 .024 8.857 .000 1) Pengaruh inflasi (X1) terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (Y2) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b4 ≥ 0 , berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Ha: b4 < 0 , berarti variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 Tingkat signifikansi di atas 5% yaitu sebesar 48,1% maka hipotesis nol (Ho) diterima yang berarti inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. 2) Pengaruh BI Rate (X1) terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (Y2) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b5 ≥ 0 , berarti variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Ha: b5 < 0 , berarti variabel BI Rate mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel Kesimpulan sebagai berikut: Setelah melakukan uji statistik diperoleh thitung sebesar 2,538 dan t(0,025;14). 2,538 > -2,145 sehingga hipotesis nol (Ho) diterima, maka variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. 3) Pengaruh nilai tukar rupiah (X1) terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (Y2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 Hipotesis yang diuji adalah: H0: b6 ≥ 0, berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Ha: b6 < 0, berarti variabel nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut : Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel Mengambil kesimpulan sebagai berikut: Diperoleh thitung sebesar 8,857 dan t(0,025;14). 8,857 > -2,145 sehingga hipotesis nol (H0) diterima, artinya variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Tabel V.27 Uji Parsial WIKA Model 1 (Constant) Inflasi BI Rate Nilai Tukar Rupiah Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -27741.650 8523.236 -164.613 163.952 -.206 3455.144 1120.112 .633 .376 .134 .492 t -3.255 -1.004 3.085 2.807 Sig. .006 .332 .008 .014 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Model 1 (Constant) Inflasi BI Rate Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -27741.650 8523.236 -164.613 163.952 -.206 3455.144 1120.112 .633 Nilai Tukar Rupiah .376 .134 a. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. .492 81 t -3.255 -1.004 3.085 Sig. .006 .332 .008 2.807 .014 1) Pengaruh inflasi (X1) terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Y3) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b7 ≥ 0, berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Ha: b7 < 0, berarti variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Tingkat signifikansi berada di atas 5% yaitu 33,2% maka hipotesis nol (Ho) diterima yang berarti inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 2) Pengaruh BI Rate (X1) terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Y3) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b8 ≥ 0 , berarti variabel BI Rate tidak ada pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 Ha: b8 < 0 , berarti variabel BI Rate ada pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel Mengambil kesimpulan sebagai berikut: Diperoleh thitung senilai 3,085 dan t(0,025;14). 3,085 > -2,145 sehingga hipotesis nol (H0) diterima, artinya variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 3) Pengaruh nilai tukar rupiah (X1) terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Y3) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b9 ≥ 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Ha: b9 < 0 , berarti variabel nilai tukar rupiah ada pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 Mengambil kesimpulan sebagai berikut: Diperoleh thitung sebesar 2,807 dan t(0,025;14). 2,807 > -2,145 sehingga hipotesis nol (H0) diterima, artinya variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tabel V.28 Uji Parsial WSKT Model 1 (Constant) Inflasi BI Rate Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -14445.210 3863.362 -110.111 74.315 -.158 1085.174 507.718 .228 Nilai Tukar Rupiah .611 .061 a. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk. .917 t -3.739 -1.482 2.137 Sig. .002 .161 .051 10.063 .000 1) Pengaruh inflasi (X1) terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Y4) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b10 ≥ 0 , berarti variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Ha: b10 < 0 , berarti variabel inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Tingkat signifikansi di atas 5% yaitu sebesar 16,1% maka hipotesis nol (H0) diterima yang berarti inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2) 84 Pengaruh BI Rate (X1) terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Y4) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b11 ≥ 0, berarti variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Ha: b11 < 0, berarti variabel BI Rate mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Tingkat signifikansi di atas 5% yaitu 5,1% maka hipotesis nol (Ho) diterima yang berarti variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 3) Pengaruh nilai tukar rupiah (X1) terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Y4) Hipotesis yang diuji adalah: H0: b12 ≥ 0, berarti variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Ha: b12 < 0, berarti variabel nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Taraf nyata (significant level) adalah 5% atau α=5% Kriteria pengujian 1 sisi dijelaskan sebagai berikut : a) Hipotesis nol (Ho) diterima apabila thitung ≥ -t tabel b) Hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung < -t tabel PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 Mengambil kesimpulan sebagai berikut: Diperoleh thitung sebesar 10,063 dan t(0,025;14). 10,063 > -2,145 sehingga hipotesis nol (Ho) diterima, artinya variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. d. Koefisien Determinasi Setelah melakukan analisis yang dibuat dengan bantuan SPSS 19 maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel V.29 Koefisien Determinasi ADHI Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 .647 .418 .294 359.567 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi Dari tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,294 atau 29,4%. Hal tersebut menunjukkan 29,4% variasi pada harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dapat dijelaskan oleh ketiga variabel inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Sementara itu, 70,6% lainnya dijelaskan oleh variabel independen di luar penelitian. Tabel V.30 Koefisien Determinasi PTPP Model 1 Model Summary Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate a .929 .863 .833 384.875 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 .929 .863 .833 384.875 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi Dari tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,833 atau 83,3%. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 83,3% variasi dalam harga saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. dapat dijelaskan oleh variasi dalam inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Sedangkan sisanya 16,7% dijelaskan oleh vaiabel independen yang lain. Tabel V.31 Koefisien Determinasi WIKA Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1 .756a .572 .480 377.290 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi Dari tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,480 atau 48%. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 48% variasi dalam harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dapat dijelaskan oleh variasi dalam inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Sedangkan sisanya 52% dijelaskan oleh vaiabel independen yang lain. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 Tabel V.32 Koefisien Determinasi WSKT Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 .940 .884 .860 171.01586 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi Dari tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,860 atau 86%. Hal tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 86% variasi dalam harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dapat dijelaskan oleh variasi dalam inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah. Sedangkan sisanya 14% dijelaskan oleh variabel independen yang lain. C. Pembahasan 1. Pengaruh inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap harga saham secara simultan Tabel V.33 Rangkuman Uji F-Statistik Perusahaan Sig. Tingkat Signifikansi Penelitian ADHI 0,049 0,05 Signifikan 3,358 Ha diterima PTPP 0,000 0,05 Signifikan 29,328 Ha diterima WIKA 0,007 0,05 Signifikan 6,233 Ha diterima WSKT 0,000 0,05 Signifikan 35,700 Ha diterima Hasil Signifikansi Fhitung Kesimpulan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen (inflasi, BI Rate, nilai tukar rupiah) mempunyai pengaruh terhadap harga saham keempat perusahaan construction building secara simultan, yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Hal ini dibuktikan dengan Fhitung keempat perusahaan bernilai lebih besar dari Ftabel (3,09). Arti yang dapat diambil dari hasil uji F-Statistik tersebut adalah apabila terjadi perubahan secara serentak tingkat inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah, maka akan membuat perubahan terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 2. Pengaruh inflasi terhadap harga saham secara parsial Tabel V.34 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel Inflasi terhadap Harga Saham Perusahaan Koefisien ADHI PTPP WIKA WSKT thitung -255,575 -1,636 -121,217 -0,725 -164,613 -1,004 -110,111 -1,482 Sig. Hasil Signifikansi Kesimpulan 0,124 Tidak signifikan H0 diterima 0,481 0,332 0,161 Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan H0 diterima H0 diterima H0 diterima Hasil pengujian menyatakan bahwa variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., harga PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Inflasi dapat disebabkan karena kenaikan biaya produksi. Kenaikan harga yang terjadi di antaranya adalah kenaikan harga bahan-bahan baku, misalnya BBM, tarif dasar listrik, harga semen, dan sebagainya (Gilarso,2004:205). Hal ini berujung pada berkurangnya pendapatan perusahaan akibat biaya produksi yang meningkat. Kenaikan harga barang yang berdampak peningkatan biaya produksi (misalnya: harga semen, BBM, dan bahan konstruksi lainnya), nampaknya tidak mempengaruhi keempat perusahaan construction building tersebut. Inflasi yang tinggi tidak mempengaruhi kinerja perusahaan construction building. Pembahasan ini juga membuktikan bahwa berinvestasi di sektor construction building, tidak menyebabkan investor construction building berspekulasi berlebihan terhadap kondisi inflasi di Indonesia. Hasil pengujian pada penelitian ini bertentangan dengan teori Wira (2011:16-21) dan penelitian Damanik (2012) bahwa inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. Pertentangan dengan hasil penelitian lain dapat terjadi karena variabel harga saham berdasarkan sektor yang berbeda. Penelitian Damanik menggunakan variabel harga saham seluruh perusahaan yang tercatat di LQ45, sedangkan penelitian ini menggunakan variabel harga saham khusus untuk sektor construction building. Penelitian Damanik menggunakan 5 observed points time series, sedangkan penelitian ini menggunakan 18 observed points time series. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 3. Pengaruh BI Rate terhadap harga saham secara parsial Tabel V.35 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel BI Rate terhadap Harga Saham Perusahaan ADHI PTPP WIKA WSKT Koefisien thitung 3060,382 2,867 2899,586 2,538 3455,144 3,085 1085,174 2,137 Sig. Hasil Signifikansi Kesimpulan 0,012 Tidak Signifikan H0 diterima 0,024 Tidak Signifikan H0 diterima 0,008 0,051 Tidak Signifikan Tidak signifikan H0 diterima H0 diterima Setelah mendapatkan hasil pengujian untuk variabel dependen yang kedua yaitu BI Rate terhadap harga saham keempat perusahaan construction building disimpulkan bahwa variabel BI Rate tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Hal ini menunjukkan apabila BI Rate dinaikkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia, harga saham keempat perusahaan construction building ini tidak akan menurun karena terdapat dua kemungkinan, yaitu investor infrastruktur tidak berspekulasi berlebihan terhadap BI Rate dan perusahaan construction building tidak mendanai operasi perusahaannya melalui pinjaman bank dalam membiayai operasi dan aktivitas perusahaan, sehingga tidak membuat laba perusahaan tertekan. Hal ini bertentangan dengan teori Wira (2011:17) dan penelitian Damanik (2012) yaitu bunga acuan atau BI Rate mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. Pertentangan dengan hasil penelitian lain disebabkan oleh perbedaan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 penelitian pada variabel saham di sektor yang berbeda. Penelitian Damanik menggunakan variabel harga saham seluruh perusahaan yang tercatat di LQ45 sedangkan penelitian ini menggunakan 4 harga saham khusus untuk konstruksi bangunan (construction building). Penelitian Damanik menggunakan 5 observed points time series, sedangkan penelitian ini menggunakan 18 observed points time series. 4. Pengaruh nilai tukar rupiah terhadap harga saham secara parsial Tabel V.36 Rangkuman Uji Hipotesis Variabel Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga Saham Perusahaan Koefisien ADHI PTPP WIKA WSKT thitung -0,18 -1,407 1,21 8,857 0,376 2,807 0,611 10,063 Sig. Hasil Signifikansi Kesimpulan 0,181 Tidak Signifikan H0 diterima 0,000 0,014 0,000 Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan H0 diterima H0 diterima H0 diterima Setelah dilakukan pengujian untuk variabel dependen yang ketiga yaitu nilai tukar rupiah terhadap harga saham keempat perusahaan construction building dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar rupiah tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Hal ini menunjukkan apabila nilai tukar mata uang rupiah melemah terhadap dollar AS, harga saham keempat perusahaan construction building ini tidak akan menurun. Dengan demikian, perusahaan tersebut tidak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 membutuhkan banyak belanja impor (capital expenditure) dengan mata uang dollar AS yang menekan laba perusahaan. Kemungkinan yang lainnya yaitu investor saham perusahaan construction building tidak berspekulasi berlebihan terhadap nilai tukar rupiah dan pembangunan infrastruktur di dalam negeri melalui perusahaan construction building didanai oleh pihak asing yang selama ini digalakkan oleh pemerintah. Hasil pembahasan di atas bertentangan dengan penelitian Amaresh (2014:209) dan penelitian Amperaningrum (2011:3) yang menyimpulkan bahwa nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham. Terjadinya perbedaan hasil penelitian atau pertentangan dengan pendapat para ahli atau analis saham dimungkinkan karena perbedaan perusahaan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian Amaresh (2014:209) menggunakan harga saham di kawasan Asia. Penelitian Amperaningrum (2011:3) menggunakan harga saham perusahaan sektor perbankan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh secara simultan terhadap keempat harga saham perusahaan, yaitu harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 2. Inflasi secara parsial tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap setiap harga saham construction building di LQ45, yaitu harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 3. BI Rate secara parsial tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 4. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara parsial tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 93 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. 94 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mempunyai beberapa saran sebagai berikut: 1. Sebagai investor yang mempunyai keempat saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk., mereka dapat mempertahankan sahamnya lebih lama apabila terjadi kenaikan secara parsial pada tingkat inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS karena tidak akan mempengaruhi harga saham secara negatif. 2. Sebagai calon pembeli saham, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. adalah pilihan saham yang tepat untuk dibeli karena harga saham tidak terpengaruh negatif apabila terjadi kenaikan inflasi, kenaikan BI Rate, atau melemahnya nilai tukar rupiah (secara parsial). 3. Jumlah variabel yang diteliti hanya tiga variabel bebas, sebaiknya penelitian selanjutnya menggunakan semua variabel bebas di luar penelitian ini yang menjadi penentu harga saham. Penelitian yang menggunakan variabel tersebut dapat menyajikan informasi secara lengkap untuk investor atau trader. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. 95 Keterbatasan Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu : 1. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu tingkat inflasi, tingkat BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. 2. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan sektor building construction di LQ45, sementara masih banyak pilihan saham perusahaan berkapitalisasi besar. Selain 4 perusahaan yang diteliti, terdapat 41 perusahaan lainnya yang dapat dipilih dalam LQ45. 3. Penelitian 4 perusahaan building construction ini dilatarbelakangi pada arah kebijakan pemerintah Indonesia periode 2014-2019 yang menggalakkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur. Apabila presiden pada periode berikutnya mempunyai visi yang baru, maka arah kebijakan ekonomi makro dapat berubah dan mempengaruhi perusahaan yang berbeda. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Aziz, Gonthor. 2015. ”Statistik Pasar Modal Januari 2015”. http://www.ojk.go.id/dl.php?i=1087. Amperaningrum, Izzati dan Robby Suryawan. 2011. “Pengaruh Tingkat Bunga acuan SBI, Nilai Tukar Mata Uang, dan Tingkat Inflasi terhadap Harga Saham Sub Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia”, Proceeding PESAT Universitas Gunadarma, Vol. 4 Oktober 2011. Boedijoewono, Noegroho. 2007. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:STIM YKPN. Bursa Efek Indonesia. 2004. "Peraturan Nomor II-D : Tentang Perdagangan Opsi Saham, Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep310/BEJ/09-2004. idx.co.id. Dwi, Inggried. 2014. “Nawa Cita: 9 Agenda Prioritas Jokowi-JK”. http://nasional.kompas.com/read/2014/05/21/0754454/.nawa.cita.9.a genda.prioritas.jokowi-jk. Daniel, Johny. 2011. Sampling Essentials: Practical Guidelines for Making Sampling Choices. London: SAGE Publications Ltd. Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gilarso. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Kanisius. Guinan, Jack. 2010. Investopedia : Cara Mudah Memahami Istilah Investasi. Jakarta: Hikmah. 96 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 Gumilang, Husni. 2013. Sistem Trading Kuantitatif: Membangun dan Menguji Sistem Trading Saham yang Tangguh, Efektif, dan Bisa Diandalkan dalam menghasilkan Cuan di Bursa Saham. Bogor: HGU Publishing. Hadian, Ihsan. 2014. “Investor pasar modal diuntungkan dengan MEA 2015”. http://investasi.kontan.co.id/news/investor-pasar-modal-diuntungkandengan-mea-2015. Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Investopedia. 2015. “Closing Price Definition“. www.investopedia.com/terms/c/closingprice.asp. Judisseno, Rimsky H. 2002. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. Jakarta:Gramedia. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Manajemen Keuangan Internasional:Pengantar Ekonomi dan Bisnis Global. Yogyakarta:BPFE. Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: STIE YKPN. Mason, Robert D. 1996 (terj. Widyono Soetjipto). Teknik Statistika untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Mirayanti, Dina. 2015. “Emiten Konstruksi Andalkan Proyek Swasta,” Kontan: Harian Bisnis dan Investasi, 14 Juli. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 Nafsiah, Wuwun. 2015. “Mengusir Era Kelabu Emiten Semen,” Kontan: Harian Bisnis dan Investasi, 11 Juli. Ong, Edianto. 2011. Technical Analysis for Mega Profit. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS 19 Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sartono, R. Agus. 2010. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE. Sinaga, Benni. 2011. Kitab Suci Pemain Saham. Jakarta:Dua Jari Terangkat. Sinaga, Benni. 2011. Buku Saham Paling Fundamental. Jakarta: Germedia Komik. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi:Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius. Wicaksono, Adhi. 2015. “Saham Infrastruktur Jadi Buruan Investor”. http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/01/08/nhv8tysaham-infrastruktur-jadi-buruan-investor. Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham. Jakarta: Exceed. Yasin, Mohammad. 2007. Ekonomi. Jakarta : Ganeca Exact. Zhai, Yuzheng, Arthur Hsu, dan Saman K Halgamuge. 2007. “Combining News and Technical Indicators in Daily Stock Price Trends Prediction”, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, www.researchgate.net Number 1087–1096. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 99 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 Lampiran I :Output / Hasil SPSS Regression ADHI Variables Entered/Removed Variables Variables Entered Removed Model 1 b Method Nilai Tukar . Enter Rupiah, BI Rate, Inflasi a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Model Summary Model R 1 .647 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square a .418 .294 359.567 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b ANOVA Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Regression 1302470.102 3 434156.701 Residual 1810042.398 14 129288.743 Total 3112512.500 17 Sig. 3.358 .049 a a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Std. Error -17863.275 8122.867 Inflasi -255.575 156.250 BI Rate 3060.382 -.180 Nilai Tukar Rupiah a. Dependent Variable: PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Coefficients Beta t Sig. -2.199 .045 -.392 -1.636 .124 1067.496 .686 2.867 .012 .128 -.288 -1.407 .181 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 Regression PTPP Variables Entered/Removed Variables Variables Entered Removed Model 1 b Method Nilai Tukar . Enter Rupiah, BI Rate, Inflasi a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Model Summary Model R 1 .929 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square a .863 .833 384.875 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b ANOVA Model 1 Sum of Squares Regression Mean Square F 13033062.177 3 4344354.059 2073798.934 14 148128.495 15106861.111 17 Residual Total df Sig. 29.328 .000 a a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Std. Error -33759.077 8694.573 Inflasi -121.217 167.247 BI Rate 2899.586 1.210 Nilai Tukar Rupiah Coefficients Beta t Sig. -3.883 .002 -.084 -.725 .481 1142.629 .295 2.538 .024 .137 .880 8.857 .000 a. Dependent Variable: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 Regression WIKA Variables Entered/Removed Variables Variables Entered Removed Model 1 Nilai Tukar b Method . Enter Rupiah, BI Rate, Inflasi a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Model Summary Model R 1 .756 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square a .572 .480 377.290 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b ANOVA Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Regression 2661803.014 3 887267.671 Residual 1992870.597 14 142347.900 Total 4654673.611 17 Sig. 6.233 .007 a a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Std. Error -27741.650 8523.236 Inflasi -164.613 163.952 BI Rate 3455.144 .376 Nilai Tukar Rupiah Coefficients Beta t Sig. -3.255 .006 -.206 -1.004 .332 1120.112 .633 3.085 .008 .134 .492 2.807 .014 a. Dependent Variable: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 Regression WSKT Variables Entered/Removed Variables Variables Entered Removed Model 1 Nilai Tukar b Method . Enter Rupiah, BI Rate, Inflasi a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Model Summary Model R 1 .940 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square a .884 .860 171.01586 a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b ANOVA Model 1 Sum of Squares Regression Residual Total df Mean Square F 3132310.203 3 1044103.401 409449.961 14 29246.426 3541760.164 17 Sig. 35.700 .000 a a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, BI Rate, Inflasi b. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Std. Error -14445.210 3863.362 Inflasi -110.111 74.315 BI Rate 1085.174 .611 Nilai Tukar Rupiah Coefficients Beta t Sig. -3.739 .002 -.158 -1.482 .161 507.718 .228 2.137 .051 .061 .917 10.063 .000 a. Dependent Variable: PT Waskita Karya (Persero) Tbk. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran II : Tabel Statistik Sumber : http://berument.bilkent.edu.tr/f.pdf 104 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Sumber : http://www.asq1004.org/2003-4/tools/files/studenttdistribution.pdf 105 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 Curricullum Vitae Nama : Yohanes Wien Tineka Tempat dan tanggal lahir : Yogyakarta, 23 Juni 1993 Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Katolik Pekerjaan orang tua : Pegawai Negeri Sipil : Jalan Cendrawasih No 19, Drono, RT/RW Alamat asal 03/33, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta : Jalan Cendrawasih No 19, Drono, RT/RW Alamat terakhir di Yogyakarta 03/33, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta Riwayat pendidikan : a. SD : SD Kanisius Sengkan, Sleman, 2005 b. SMP : SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, 2008 : SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, c. SLTA Magelang, 2011 Piagam, sertifikat, atau bentuk : Ketua Capital Market Community 2014, lain yang pernah diterima Bagian Edukasi dan Teknologi Himpunan sebagai penghargaan dalam Mahasiswa Manajemen (HMJM) 2013, Penari bidang olahraga, seni, karya dalam Pagelaran Sendratari Prahara Cinta ilmiah, dan lain sebagainya. Tangkuban Perahu 2012 dan Kolaborasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 Wayang Kulit serta Tari Tradisional 2014. Kursus,pelatihan dan kegiatan :Asisten Dosen, Capital Market Community, sejenis yang pernah diikuti Grup Tari Sanata Dharma, : Juara III Lomba Kewirausahaan Se-DIY tahun Prestasi yang dianggap 2010 STIE YKPN, Juara II Lomba menonjol Kewirausahaan tahun 2013 Universitas Sanata Dharma Hobby : Renang dan Tari