Lembaga Administrasi Negara 2014 Mengapa perlu Analis kebijakan • Recent condition General norm • Pengertian • Tujuan • Langkah2 analisis Permenpan tg JF AK Frekwensi munculnya kebijakan sangat tinggi Kontroversi kebijakan juga sering terjadi Terjadi pembatalan kebijakan baik pada tingkat nasional maupun daerah Kondisi kebijakan saat ini Banyak terjadi ketidak konsistenan maupun overlapping antara kebijakan satu dengan yang lain Proses kebijakan tidak dilakukan secara baik (dari agenda setting sampai kodifikasi) Pengertian •William N Dunn suatu disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai macam metodologi penelitian dan argumen untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi yang relevan untuk memecahkan masalah2 kebijakan •E.S. Quade Suatu bentuk penelitian terapan yang dilakukan untuk memahami berbagai permasalahan sosial guna mendapatkan pemecahan yang lebih baik •Stuart S Nagel Penentuan dalam rangka hubungan antara berbagai alternatif kebijakan dan tujuan kebijakan, manakah yang terbaik untuk mencapai sejumlah tujuan2 tertentu Tujuan Memberikan informasi kepada pembuat kebijakan dalam rangka memecahkan masalah2 masyarakat Meningkatkan kualitas kebijakan yang dibuat decision maker, pemerintah Dimensi Policy Policy process Policy Analysis • proses penyusunan kebijakan mulai dari identifikasi dan perumusan masalah, implementasi kebijakan, monitoring serta evaluasi kebijakan. • Analis Kebijakan meliputi penerapan metode dan teknik analisis yang bersifat multidisiplin dalam proses kebijakan yakni untuk penyusunan proses kebijakan Faktor2 yang berpengaruh Faktor politik Faktor ekonomi/finansial Faktor administratif/organisatoris Faktor teknologi Faktor sosial, budaya, agama Faktor pertahanan keamanan Langkah2 analisis kebijakan Perumusan masalah kebijakan Penentuan tujuan Perumusan alternatif Penentuan kriteria Penilaian alternatif Perumusan rekomendasi Tugas Analis kebijakan / Policy analyst : •Membantu merumuskan cara untuk mengatasi/ memecahkan masalah • Menyediakan informasi tentang apa konsekuensi dari alternatif kebijakan • Mengidentifikasi issue publik yang perlu menjadi agenda kebijakan pemerintah Keputusan akhir ada pada Policy Makers ( Pembuat Kebijakan ) Permenpan & RB 45/2013 Jabatan Fungsional Analis Kebijakan Berkedudukan sebagai fungsional keahlian dan merupakan jabatan karier Melaksanakan kajian dan analisis kebijakan Prinsip: integritas, profesionalisme, akuntabilitas, efektif dan efisien Jabatan ANALIS KEBIJAKAN Penyelenggaraan pemerintahan negara amat memerlukan tenaga profesional Analis Kebijakan untuk badan legislatif, badan eksekutif, dan badan yudikatif. Untuk menjaga profesionalitas, netralitas, dan apolitisasi analisis kebijakan publik, perlu diadakan sertifikasi Jabatan Analis Kebijakan. TUGAS Analis Kebijakan Mencerna dan memformulasikan hubungan antar berbagai fakta dan isu; Mengidentifikasi teori dan mazhab pemikiran serta merumuskan kriteria obyektif untuk mengevaluasi alternatif solusi masalah kebijakan; Menilai lingkungan politik dan kelembagaan dimana kebijakan dirumuskan dan diimplementasikan; Mengidentifikasi kerangka argumentasi menerima atau menolak, manfaat atau kerugian, resiko atau keuntungan, kelebihan atau kekurangan, dari setiap usulan solusi; Menilai dan membandingkan dampak usulan alternatif; dan Mengidentifikasi, merumuskan, dan mengevaluasi berbagai metode pelaksanaan alternatif usulan kebijakan. Kompetensi Analis Kebijakan Kompetensi Analis: kemampuan untuk mengidentifikasi isu/masalah, mengumpulkan dan mengorganisir data/informasi, mengidentifikasi opsi/alternatif, mengevaluasi keuntungan, biaya dan resiko, dan menyajikan informasi kebijakan/membuat saran kebijakan terbaik, serta mengidentifikasi dampak dalam pelaksanaannya. Kompetensi politik: kemampuan untuk menginformasikan hasil analisis kebijakan, bekerja dalam konteks politik dan membangun jejaring kerja Kompetensi 1. Inti (Core Competencies) Kemampuan dan keahlian dalam bidang kebijakan publik agar hasil kajian dan analisis kebijakan efektif Kompetensi 2. Dasar (Foundation Competencies) Kemampuan dan keahlian dalam menerapkan prinsipprinsip dasar melakukan kajian dan analis kebijakan 3. Keahlian (Specialist Competencies) Kemampuan atau keahlian dalam melakukan kajian dan analisis kebijakan agar organisasi dapat menghasilkan kajian dan analisis yang berkualitas Kompetensi Inti Kemampuan Analisis Kemampuan Politis 1. Pengetahuan tentang Kebijakan Publik 2. Manajemen resiko 3. Regulasi dan legislasi 4. Kemampuan memecahkan masalah 5. Metodologi Penelitian Kebijakan 1. Advokasi 2. Konteks Politik 3. Komunikasi 4. Networking 5. Presentasi 6. Publikasi Kompetensi Dasar 1. 2. 3. Kompetensi Spesialis Manajemen Diri/self 1. management 2. Kerjasama Profesionalisme 1. Akuntabilitas 2. Integritas 1. 2. Penyusunan Saran Kebijakan Pengetahuan ttg Bidang pekerjaan Konsultasi Publik Partnership Penilaian Standar Kompetensi 1 TM < 70 2. 70 ≤ M ≤ 85 3. 85< SM ≤100 Tidak Mampu Mampu Sangat Mampu Analis Kebijakan Ahli Utama Analis Kebijakan Ahli Madya Analis Kebijakan Ahli Muda Analis Kebijakan Ahli Pertama Pengembangan kompetensi JFAK Menjadi hak PNS Disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan diklat Bisa berupa pendidikan, pelatihan (on the job maupun off the job), coaching, mentoring, dsb Pendidikan Unsur Utama 80% Perhitungan Angka Kredit Kajian, analisis, advokasi kebijakan Pengembangan profesi Unsur Penunjang 20% Contoh: keanggotaan dalam organisasi profesi Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai Angka Kredit PENYESUAIAN/ INPASSING FORMASI JABATAN PENGANGKATAN PERTAMA PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN TELAH DAN MASIH MELAKSANAKAN TUGAS PENDIDIKAN, DIKLAT, PRESTASI KERJA PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DIKLAT, PRESTASI KERJA, USIA PENYESUAIAN/ INPASSING berijazah paling rendah magister (S2) dari perguruan tinggi paling kurang terakreditasi B; pangkat paling rendah Pembina (IV/a); memiliki kompetensi analisis kebijakan yang dibuktikan dari pengalaman jabatan paling kurang 5 tahun; lulus uji kompetensi; nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan berusia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun Catatan : Bagi unit kepegawaian yang tidak menindaklanjuti surat rekomendasi JFAK dari LAN selambatnya 3 bulan untuk mengangkat pegawai tersebut sebagai fungsional JFAK akan diberikan sanksi (baik bagi calon JFAK maupun instansi pengusul). PENGANGKATAN PERTAMA berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV; pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional untuk Analis Kebijakan; dan nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1(satu) tahun terakhir. 21 PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN berijazah paling rendah magister (S2) dari perguruan tinggi paling kurang terakreditasi B, pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c; lulus uji kompetensi; memiliki kompetensi analisis kebijakan yang dibuktikan dari pengalaman jabatan paling kurang 5 tahun secara kumulatif; tersedia formasi untuk jabatan Analis Kebijakan; nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun. PENGELOLAAN KOMPETENSI JFAK KOMPETENSI DIKLAT • pendidikan formal; • pendidikan dan pelatihan fungsional; • pendidikan dan pelatihan teknis. PENILAIAN PRESTASI KERJA UJI KOMPETENSI TUGAS BELAJAR untuk menghilangkan kesenjangan dalam jabatan dan kompetensi dapat dilakukan Diklat teknis atau fungsional mengetahui kemampuan PNS (pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan jabatan) Degree – Non Degree (Dalam Negeri – Luar Negeri) FORMASI adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu Aspek Analisis Kebutuhan Pegawai jenis pekerjaan; sifat pekerjaan; analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang PNS dalam jangka waktu tertentu; prinsip pelaksanaan pekerjaan; dan peralatan yang tersedia. Cara Penghitungan Formasi AK : Perjenjang jabatan Analis Kebijakan ∑w TFAK = JKE orang Keterangan : TFAK : Total formasi analis kebijkan dalam jenjang tertentu yang dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh kegiatan kajian dan analis kebijakan ∑ w : Jumlah waktu efektif penyelesaian kegiatan JKE : Jam kerja efektif yang harus digunakan seorang analis kebijakan untuk melaksanakan kajian dan analisis kebijakan selama 5 (lima) tahun (hasil penghitungan jam kerja efektif setahun 1250 jam). Lowongan Formasi Analis Kebijakan (LFAK) LFAK = TFAK – (JFAK+JAKM-JAKN-JAKB) Keterangan : • LFAK : Lowongan Formasi Analis Kebijakan dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam tahun yang dihitung. • TFAK : Total Formasi Analis Kebijakan dalam jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada tahun yang dihitung. • JFAK : Jabatan Fungsional Analis Kebijakan yang ada saat ini • JAKM: Jumlah Analis Kebijakan yang Masuk dalam jenjang jabatan tertentu pada periode mulai saat ini sampai dengan tahun yang dihitung karena kenaikan dari jenjang jabatan yang lebih rendah ke jenjang jabatan tertentu. •JAKN : Perkiraan Jumlah Analis Kebijakan yang Naik pada periode mulai saat ini sampai tahun yang dihitung, dari jenjang jabatan tertentu ke jenjang jabatan yang lebih tinggi • JAKB: Perkiraan Jumlah Analis Kebijakan yang Berhenti dari jabatan tertentu pada periode mulai saat ini sampai dengan tahun yang dihitung pejabat Analis Kebijakan tersebut keluar dari jabatan Analis Kebijakan karena berhenti atau pensiun, Alamat Pusat Pembinaan Analis Kebijakan Alamat Pusat Pembinaan Analis Kebijakan (PUSAKA) 27 Media Sosial Pusat Pembinaan Analis Kebijakan 28 Terima kasih Pusat Pembinaan Analis Kebijakan (PUSAKA) Lembaga Administrasi Negara Jl. Veteran 10, Jakarta Pusat Gedung B. Lt 4