Para peneliti menunjukkan bahwa sel punca dapat direkayasa untuk membunuh HIV Oleh: ScienceDaily, 9 Desember 2009 Para peneliti dari UCLA AIDS Institute dan koleganya untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa sel-sel induk darah manusia bisa direkayasa menjadi sel-sel yang dapat menargetkan dan membunuh sel yang terinfeksi HIV – sebuah proses yang berpotensi digunakan terhadap berbagai penyakit virus kronis. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal online PLoS One menyediakan bukti demonstrasi kelayakan bahwa sel punca manusia bisa direkayasa menjadi setara dengan vaksin genetik. “Kami telah menunjukkan bukti prinsip studi bahwa pendekatan jenis ini bisa digunakan untuk merekayasa sistem kekebalan tubuh manusia, terutama tanggapan sel T, untuk secara khusus menargetkan sel yang terinfeksi HIV,” kata pemimpin penelitian Scott G. Kitchen , asisten profesor divisi hematologi dan onkologi dari David Geffen School of Medicine di UCLA dan seorang anggota Institut AIDS UCLA. “Studi ini meletakkan dasar bagi pengembangan terapi lebih lanjut yang melibatkan pengembalian tanggapan kekebalan yang rusak atau cacat yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan penyakit kronis, atau bahkan berbagai jenis tumor.” Mengambil sitotoksik limfosit T CD8 – “sel pembunuh” atau sel T yang membantu melawan infeksi – dari individu yang terinfeksi HIV, para peneliti mengidentifikasi molekul yang dikenal sebagai reseptor sel T, yang membimbing sel T dalam mengenali dan membunuh HIV – sel yang terinfeksi. Sel-sel ini, mampu menghancurkan sel yang terinfeksi HIV namun tidak memiliki jumlah yang cukup untuk membersihkan virus dari tubuh. Jadi para peneliti melakukan kloning dari reseptor sel T ini dan merekayasa genetika sel punca darah manusia, kemudian meletakkan sel-sel punca ini ke jaringan timus manusia yang telah ditanamkan pada tikus, yang memungkinkan mereka untuk mempelajari reaksi dalam organisme hidup. Sel punca yang telah direkayasa berkembang menjadi sebuah populasi sel CD8 yang multifungsi dan matang dan dapat secara spesifik menargetkan sel yang mengandung protein HIV. Para peneliti juga menemukan bahwa reseptor sel T yang spesifik harus dicocokkan dengan masing-masing individu sama seperti sebuah organ tubuh dicocokkan dengan penerima donor organ. Langkah berikutnya adalah untuk menguji strategi ini dalam model yang lebih maju untuk menentukan apakah strategi ini akan bekerja dalam tubuh manusia, kata rekan penulis Jerome A. Zack, profesor di divisi hematologi dan onkologi dan direktur dari UCLA AIDS Institute. Para peneliti juga berharap untuk memperluas jangkauan virus yang dapat dibunuh dengan menggunakan pendekatan yang sama. Namun hasil studi menunjukkan bahwa strategi ini bisa menjadi senjata yang efektif dalam memerangi AIDS dan penyakit virus lainnya. “Pendekatan ini dapat digunakan untuk memerangi berbagai penyakit virus kronis,” kata Zack, yang juga seorang profesor mikrobiologi, imunologi dan genetika molekuler. “Ini seperti vaksin genetik.” Selain Kitchen dan Zack, anggota peneliti juga termasuk Michael Bennett, Zoran Galic, Joanne Kim, Qing Xu, Alan Young, Alexis Lieberman, Hwee Ng dan Otto Yang, semuanya dari UCLA, dan Aviva dan Harris Joseph Goldstein dari Albert Einstein College of Medicine di New York. The California Institute for Regenerative Medicine (CIRM) and the UCLA Center for AIDS Research mendanai studi ini. Artikel asli: Stem Cells Can Be Engineered to Kill HIV, Scientists Show Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/