Kesehatan menurut pandangan Islam

advertisement
Kesehatan menurut pandangan Islam
(Disalin-Edit; [email protected], [email protected], semoga bermanfraat)
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan
juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada
hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut
kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka
barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang” (QS. Al Maa'idah, 5: 3).
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang
sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam
memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan
Islam yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi
individu maupun masyarakat.
“Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia'' demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena
kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan
perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:
''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang
beriman'' (QS:Yunus 57).
Sehat menurut batasan World Health Organization adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup
yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial
sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang pilihan.
Olahraga
Islam menegaskan pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang kuat dan sehat. Oleh
karenanya, Islam mengajarkan setiap muslim untuk mengajarkan anak-anaknya bagaimana cara memanah,
berenang, dan berkuda, dll jenis olah raga yang mbermanfaat untuk kesehatan indiviru.
Manfaat Kesehatan bagi Badan (jasmani).
Tidak seorang pun ahli medis baik muslim maupun non muslim yang meragukan manfaat olah raga bagi
kesehatan manusia. Dalam buku yang berjudul ''Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam'' oleh Dr Mahmud
Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan bahwa olah raga
sangat berguna bagi kesehatan manusia jika dia mau sehat:
Filosofi Olahraga dan Islam
Olahraga merupakan kebutuhan hidup manusia, sebab apabila seseorang melakukan olahraga dengan teratur
akan membawa pengaruh yang baik terhadap perkembangan jasmaninya. Selain dari berguna bagi
pertumbuhan kepada perkembangan jasmani manusia, juga memberi pengaruh kepada perkembangan
rohaninya, pengaruh tersebut dapat memberikan efesiensi kerja terhadap alat-alat tubuh, sehingga peredaran
darah, pernafasan dan pencernaan menjadi teratur.
”Dari Uqbah bin Amir, berkata dia: saya mendengar Rasulullah SAW di atas mimbar membaca: Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka apa saja yang kamu sanggupi dari kuda-kuda yang di tambat. Al Ayat,
ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu pandai memanah. Ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu pandai
memanah. (Hadis Riwayat Muslim).
Sabda Rasulullah SAW: Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih cinta kepada Allah daripada orang
mukmin yang lemah...” (Hadis Riwayat Bukhari)
Dari hadis di atas dapat dipahami bahwa orang Mukmin yang jasmani dan rohaninya kuat akan lebih
cinta kepada Allah dari pada orang Mukmin yang lemah .....................
Beberapa anggota Majelis Ulama Indonesia mempunyai pandangan yang sama tentang hukum olahraga
menurut ajaran Islam, bahwa hukum olahraga adalah SUNNAH atau dianjurkan melakukannya menurut ajaran
Islam selama pelaksanaannya menurut ajaran Islam. Tetapi apabila dalam pelaksanaannya bertentangan
dengan syariat Islam seperti memakai pakaian yang membuka aurat dan menimbulkan nafsu seksual serta
menimbulkan perbuatan maksiat, maka hukumnya adalah haram.
Sementara sebahagian ulama mempunyai pandangan bahwa hukum olahraga adalah mubah atau
di bolehkan, selama pelaksanaannya menurut ajaran Islam, tetapi apabila situasi dan kondisi dari pelaksanaan
olahraga itu berubah, maka hukumnya juga berubah sesuai dengan stuasi dan kondisi dari orang yang
melakukannya dan pelaksanaan olahraga itu sendiri. Dengan demikian maka hukum olahraga bisa menjadi
wajib, sunat, haram, makruh dan mubah.
Sehubungan hukum olahraga itu sesuai dengan situasi dan kondisinya, maka apabila olahraga itu
bertujuan untuk memelihara al kulliyatu al khamsu (agama, jiwa, akal, keturunan dan harta) maka hukum
olahraga menurut H. ALI YAFI dan PEUNOH DALY adalah wajib.
FILOSOFI OLAHRAGA DAN ISLAM Oleh:
Drs.Bakhruddin Widyaiswara Madya LPMP NAD, salam semoga bermanfaat [email protected],
Wallahualam, Palembang 26 Juli 2009, Disalin-Edit dari
[email protected]
Download